You are on page 1of 4

Pastura merupakan suatu lapangan terpagar yang ditumbuhi hijauan dengan kualitas

unggul dan digunakan untuk menggembalakan ternak ruminansia (Parakkasi, 1999), sehingga
dapat disebut sebagai padang penggembalaan.Menurut Reksohadiprodjo (1994), menyatakan
bahwa padang penggembalaan adalah suatu daerah padangan dimana tumbuh tanaman makanan
ternak yang tersedia bagi ternak yang dapat merenggutnya menurut kebutuhannya dalam waktu
singkat.Sedangkan menurut Yunus (1997) Padang penggembalaan adalah tempat atau lahan yang
ditanami rumput unggul dan atau legume (jenis rumput/ legume yang tahan terhadap injakan
ternak) yang digunakan untuk menggembalakan ternak
Menurut Reksohadiprodjo (1985), pasture atau padang penggembalaan dapat
digolongkan menjadi empat, yaitu padang penggembalaan alam, padang penggembalaan alam
yang sudah ditingkatkan, padang penggembalaan buatan, dan padang penggembalaan dengan
irigasi.
Pasture alam adalah suatu areal atau lahan yang di atasnya tumbuh makanan ternak yang
dapat dimakan oleh ternak secara merumput (Arbi dkk. 1986).Padang Penggembalaan Alam
(Permanen) Terdiri dari tanaman dominan yang berupa rumput perennial, sedikit atau tidak ada
sama sekali belukar gulma(weed), tidak ada pohon, tidak ada campur tangan manusia terhadap
susunan floranya, manusia hanya mengawasi ternak yang digembalakan (Reksohadiprodjo,
1985).
GAMBAR 1.PASTURA ALAM
Pemanfaatan padang penggembalaan alam sebagai sumber pakan hijauan sudah lama
dilakukan oleh peternakan kecil (peternakan rakyat) di pedesaan. Untuk memperoleh pakan
hijauan bagi ternak yang dipeliharanya, peternak umumnya menggembalakan ternaknya pada
padang penggembalaan alami yang berada di sekitar tempat tinggalnya. Pada kenyataannya,
pemeliharaan ternak ruminansia dengan sistem pemeliharaan tersebut cenderung memperlihatkan
bahwa produksi yang dihasilkan relatif rendah.
GAMBAR PAKAN JELEK DAN SAPI KURUS
Produktivitas hijauan pakan pada suatu padang penggembalaan dipengaruhi oleh factor
ketersediaan lahan yang memadai, dimana lahan tersebut harus mampu menyediakan hijauan
pakan yang cukup bagi kebutuhan ternak. Selain itu faktor kesuburan tanah, ketersediaan air,
iklim dan topografi juga turut berpengaruh (Susetyo, 1980).
Komposisi hijauan suatu padang penggembalaan turut menentukan kualitas hijauan
pakan. Analisis komposisi botani merupakan suatu metode yang digunakan untuk
menggambarkan adanya spesies-spesies tumbuhan tertentu serta proporsinya di dalam suatu
ekosistem padangan. Komposisi suatu padangan tidak konstan, hal ini disebabkan karena adanya
perubahan susunan akibat adanya pengaruh iklim, kondisi tanah dan juga pemanfaatannya oleh
ternak (Susetyo, 1980). Padang penggembalaan yang memiliki spesies hijauan yang bervariasi
antara rumput dan leguminosa terutama spesies tanaman yang berkualitas baik akan
meningkatkan kualitas hijauan pakannya (Anonymous, 1978).
Ada dua faktor dominan penyebab rendahnya produksi ternak dengan system pemeliharaan
tersebut di atas, yaitu:
1. Rendahnya kualitas padang penggembalaan alami dan,
2. Jumlah ternak yang dipelihara pada padang penggembalaan alami tersebut tidak sesuai
dengan kapasitas tampung (Susetyo 1980; Subagyo dan Kusmartono 1988).
Tinggi rendahnya kualitas suatu padang penggembalaan berkaitan erat dengan komposisi
botanis (tumbuhan) yang terdapat pada padang penggembalaan tersebut. Sedangkan padatnya
ternak yang dipelihara menyebabkan ketersediaan pakan hijauan yang terdapat pada padang
penggembalaan alami tersebut tidak mencukupi kebutuhan seluruh ternak yang digembalakan.
Mengacu pada standar yang direkomendasikan oleh Crowder dan Chheda (1982), bahwa kualitas
padang penggembalaan tergolong baik apabila proporsi antara rumput dan legum sebesar 3 : 2,
maka dapat dikatakan bahwa kualitas padang penggembalaan alami di dua lokasi ini masih
tergolong rendah.

Pemeliharaan ternak yang digembalakan pada pastura memberikan arti ternak memilih
diharapkan produksi ternak akan baik pula, akan tetapi jika pastura dalam keadaan buruk, seperti
kebanyakan padang rumput alam maka produksi ternak juga tidak dapat tinggi serta ada
kemungkinan ternak mengkonsumsi hijauan beracun yang dapat mengganggu proses physiologis
dirinya.

Setyati (1991), menyatakan bahwa ciri-ciri padang penggembalaan (pasture) yang baik

antara lain:

1. Produksi bahan kering tinggi

2. Kandungan nutrisi tinggi, terutama kandungan protein kasar

3. Tahan renggutan dan injakan serta tahan dari musim kemarau

4. Mudah dalam pemeliharaan; Tingkat daya tumbuh cepat

5. Nisbah daun dan batang tinggi


6. Mudah dikembangkan bila dikombinasikan dengan tanaman legume
7. Ekonomis dan mempunyai palatabilitas yang tinggi.

You might also like