You are on page 1of 4

Penatalaksanaan

Tujuannya :

a. Jangka panjang : mencegah komplikasi

b. Jangka pendek : menghilangkan keluhan/gejala DM

Penatalaksanaan DM

a. Diet

Perhimpunan Diabetes Amerika dan Persatuan Dietetik Amerika Merekomendasikan = 50 –


60% kalori yang berasal dari :

• Karbohidrat 60 – 70%

• Protein 12 – 20 %

• Lemak 20 – 30 %

b. Latihan

Latihan dengan cara melawan tahanan dapat menambah laju metablisme istirahat, dapat
menurunkan BB, stres dan menyegarkan tubuh.

Latihan menghindari kemungkinan trauma pada ekstremitas bawah, dan hindari latihan dalam
udara yang sangat panas/dingin, serta pada saat pengendalian metabolik buruk.

Gunakan alas kaki yang tepat dan periksa kaki setiap hari sesudah melakukan latihan.

c. Pemantauan

Pemantauan kadar Glukosa darah secara mandiri.

d. Terapi (jika diperlukan)

e. Pendidikan

(Brunner & Suddarth, 2002)


B. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Riwayat Kesehatan Sekarang

Biasanya klien masuk ke RS dengan keluhan utama gatal-gatal pada kulit yang disertai
bisul/lalu tidak sembuh-sembuh, kesemutan/rasa berat, mata kabur, kelemahan tubuh.
Disamping itu klien juga mengeluh poli urea, polidipsi, anorexia, mual dan muntah, BB
menurun, diare kadang-kadang disertai nyeri perut, kramotot, gangguan tidur/istirahat, haus-
haus, pusing-pusing/sakit kepala, kesulitan orgasme pada wanita dan masalah impoten pada
pria.

b. Riwayat Kesehatan Dahulu

o Riwayat hipertensi/infark miocard akut dan diabetes gestasional

o Riwayat ISK berulang

o Penggunaan obat-obat seperti steroid, dimetik (tiazid), dilantin dan penoborbital.

o Riwayat mengkonsumsi glukosa/karbohidrat berlebihan

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Adanya riwayat anggota keluarga yang menderita DM.

d. Pemeriksaan Fisik

o Neuro sensori

Disorientasi, mengantuk, stupor/koma, gangguan memori, kekacauan mental, reflek tendon


menurun, aktifitas kejang.

o Kardiovaskuler

Takikardia / nadi menurun atau tidak ada, perubahan TD postural, hipertensi dysritmia,
krekel, DVJ (GJK)
o Pernafasan

Takipnoe pada keadaan istirahat/dengan aktifitas, sesak nafas, batuk dengan tanpa sputum
purulent dan tergantung ada/tidaknya infeksi, panastesia/paralise otot pernafasan (jika kadar
kalium menurun tajam), RR > 24 x/menit, nafas berbau aseton.

o Gastro intestinal

Muntah, penurunan BB, kekakuan/distensi abdomen, aseitas, wajah meringis pada palpitasi,
bising usus lemah/menurun.

o Eliminasi

Urine encer, pucat, kuning, poliuria, urine berkabut, bau busuk, diare (bising usus hiper
aktif).

o Reproduksi/sexualitas

Rabbas vagina (jika terjadi infeksi), keputihan, impotensi pada pria, dan sulit orgasme pada
wanita

o Muskulo skeletal

Tonus otot menurun, penurunan kekuatan otot, ulkus pada kaki, reflek tendon menurun
kesemuatan/rasa berat pada tungkai.

o Integumen

Kulit panas, kering dan kemerahan, bola mata cekung, turgor jelek, pembesaran tiroid,
demam, diaforesis (keringat banyak), kulit rusak, lesi/ulserasi/ulkus.

e. Aspek psikososial

o Stress, anxientas, depresi

o Peka rangsangan

o Tergantung pada orang lain

f. Pemeriksaan diagnostik

o Gula darah meningkat > 200 mg/dl


o Aseton plasma (aseton) : positif secara mencolok

o Osmolaritas serum : meningkat tapi < 330 m osm/lt

o Gas darah arteri pH rendah dan penurunan HCO3 (asidosis metabolik)

o Alkalosis respiratorik

o Trombosit darah : mungkin meningkat (dehidrasi), leukositosis, hemokonsentrasi,


menunjukkan respon terhadap stress/infeksi.

o Ureum/kreatinin : mungkin meningkat/normal lochidrasi/penurunan fungsi ginjal.

o Amilase darah : mungkin meningkat > pankacatitis akut.

o Insulin darah : mungkin menurun sampai tidak ada (pada tipe I), normal sampai
meningkat pada tipe II yang mengindikasikan insufisiensi insulin.

o Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormon tiroid dapat meningkatkan


glukosa darah dan kebutuhan akan insulin.

o Urine : gula dan aseton positif, BJ dan osmolaritas mungkin meningkat.

o Kultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pada
luka.

You might also like