Professional Documents
Culture Documents
etriana.putri@ymail.com
Abstrak
Angka persalinan dengan metode operasi sesar di Indonesia tahun 2012 adalah
sebesar 12%. Angka tersebut mengalami peningkatan 2 kali lipat bila
dibandingkan tahun 2007. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi persalinan dengan metode operasi sesar. Besar sampel
pada penelitian ini adalah 17.807 responden dengan menggunakan data sekunder
SDKI tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan hubungan dengan
persalinan dengan metode operasi sesar di Indonesia dapat dilihat berdasarkan
nilai odds ratio (OR), semakin besar nilai OR maka semakin besar pengaruh
terhadap persalinan dengan metode seksio sesarea. Nilai OR dari yang terbesar ke
terkecil berturut-turut adalah: pendidikan tinggi (OR= 2,2), petugas kesehatan
yang memeriksa kehamilan adalah dokter spesialis kandungan (OR= 2,2), tingkat
kekayaan tinggi (OR= 2,1), usia 36-40 tahun (OR= 1,6), tempat tinggal di
perkotaan (OR= 1,6), pernah melahirkan 1 kali (OR= 1,5), indikasi medis (OR=
1,2), tempat periksa hamil di fasilitas kesehatan (OR= 1,1), tempat bersalin di
fasilitas kesehatan (OR= 1,1), dan frekuensi ANC 0-3 kali (OR= 0,5).
Keyword:
Caesarean section; socio-demographic; history of pregnancy; history of labor;
maternal medical indications
3. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui gambaran
persalinan dengan metode operasi sesar di Indonesia tahun 2012 dengan desain
penelitian crossectional.. Penelitian menggunakan data sekunder yaitu Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012. Variabel yang diukur
adalah operasi sesar, karakteristik sosio demografi (usia, pendidikan, pekerjaan,
indeks kekayaan, wilayah tempat tinggal, dan fasilitas kesehatan), riwayat
kehamilan (frekuensi antenatal care (ANC)), riwayat persalinan (paritas dan
ukuran anak saat lahir), dan indikasi medis. Populasi dalam penelitian adalah
Tabel 4.1
Jenis persalinan pada ibu di Indonesia periode tahun 2007 – 2012
Frekuensi Persentase
Jenis Persalinan
(n) (%)
Seksio Sesarea 2.145 12,0
Pervaginam 15.662 88,0
Jumlah 17.807 100,0
Jumlah
Karakteristik Sosiodemografi
n %
Usia Ibu
< 20 Tahun 582 3,3
20 - 35 Tahun 13.453 75,5
35 – 40 Tahun 2.660 14,9
41 – 49 Tahun 1.112 6,2
Tingkat Pendidikan
Tidak pernah sekolah 573 3,2
SD/Sederajat 5.478 30,8
SLTP/Sederajat 9.396 52,8
SLTA, Akademi, PT 2.360 13,3
Pekerjaan
Tidak Bekerja 8.160 45,8
Profesional Teknis 1.274 7,2
Manajer 75 0,4
Tata Usaha 625 3,5
Wiraswasta/dagang 2.610 14,7
Jasa 604 3,4
Petani 2.298 12,9
Buruh 1.898 10,7
Lainnya 263 1,5
Indeks Kekayaan
Kuintil I 5.402 30,3
Kuintil II 3.542 19,9
Kuintil III 3.212 18,0
Kuintil IV 2.987 16,8
Kuintil V 2.664 15,0
Tempat Tinggal
Perkotaan 8.081 45,4
Pedesaan 9.726 54,6
Pada tabel 4.2 diperoleh jumlah terbanyak adalah kelompok usia 20-35
tahun dengan total 13.453 atau 75,5%. Sedangkan angka pada kelompok usia < 20
tahun dan > 35 tahun adalah 582 (3,3%) dan 3.772 (21,2%). Berdasarkan
tingkat/jenjang pendidikan formal terakhir yang ditamatkan oleh responden, pada
tabel 5.2 terlihat bahwa setengah dari keseluruhan responden memiliki pendidikan
formal terakhir adalah SLTP/sederajat yaitu 9.396 (52,8%) responden, diikuti
tamatan SD/sederajat sebanyak 5.478 (30,8%) responden, tamatan
Tabel 4.3
Riwayat kehamilan (jumlah pemeriksaan kehamilan/ANC) pada ibu di Indonesia
Jumlah
Riwayat Kehamilan
n %
Jumlah ANC
0 - 3 kali 10.999 61,8
> 4 kali 6.808 38,2
Jumlah 17.807 100
Jumlah
Riwayat Persalinan
n %
Paritas
Primipara 5.267 29,6
Multipara 8.990 50,5
Grande Multipara 3.550 19,9
Jumlah
Indikasi Medis
n %
Komplikasi 9.736 54,7
Tidak Komplikasi 8.071 45,3
Jumlah 17.807 100
Tabel 4.6
Persalinan metode seksio sesarea menurut karakteristik sosiodemografi
di Indonesia
Usia Ibu
41-49 tahun 151 13,6 961 86,4 1,2 1,0 – 1,4 0.024
36-40 tahun 405 15,2 2.255 84,8 1,4 1,2 – 1,5 0.000
Pekerjaan
Indeks Kekayaan
Kuintil 4 dan 5 1.214 21,5 4.437 78,5 4,4 4,0 – 4,9 0.000
Dokter Spesialis 431 32,3 903 67,7 4,1 3,6 – 4,6 0.000
Tempat Bersalin
Fasilitas Kesehatan
1.848 38,5 2.964 61,5 1,6 1,5 – 1,6 0.000
dengan Tenaga Spesialis
Fasilitas Kesehatan
2.145 21,7 7.748 78,3 1,2 1,2 – 1,3 0,000
tanpa Tenaga Spesialis
Tabel 4.7
Persalinan metode seksio sesarea menurut riwayat kehamilan, riwayat persalinan,
dan indikasi medis pada ibu di Indonesia
Jumlah ANC
> 4 kali 1.025 15,1 5.783 84,9 1,5 1,4 – 1,7 0.000
Paritas
Indikasi Medis
Tabel 5.9.
Hasil akhir analisis multivariat regresi logistik prediksi persalinan metode seksio
sesarea menurut karakteristik sosio demografi, riwayat kehamilan, riwayat
persalinan, dan indikasi medis pada ibu di Indonesia
Usia
20-35 tahun 0,000 Ref
< 20 tahun -0,456 0,000 0,6 0,4 - 0,9
36-40 tahun 0,453 0,000 1,6 1,4 - 1,8
41-49 tahun 0,439 0,000 1,6 1,3 - 1,9
Pendidikan
Rendah 0,000 Ref
Menengah 0,395 0,000 1,5 1,3 - 1,7
Tinggi 0,777 0,000 2,2 1,8 - 2,6
Indeks Kekayaan
Kuintil 1 dan 2 0,000 Ref
Kuintil 3 0,513 0,000 1,6 1,4 - 1,9
Kuintil 4 dan 5 0,825 0,000 2,1 1,9 - 2,4
Tempat Tinggal
Pedesaan 0,000 Ref
Perkotaan 0,451 0,000 1,6 1,4 - 1,7
Tempat Periksa Hamil
Faskes 0,134 0,000 1,1 1,0 - 1,2
Bukan Faskes 0,000 Ref
Petugas Periksa Hamil
Dokter Spesialis 0,791 0,000 2,2 1,9 - 2,5
Bukan Dokter Spesialis 0,000 Ref
Tempat Bersalin
Faskes dengan Tenaga
0,211 0,000 1,1 1,0 - 1,2
Spesialis
Faskes tanpa Tenaga Spesialis 0,000 Ref
5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka penulis dapat
mengambil keputusan sebagai berikut:
6. Saran
1. Usia yang menjadi risiko untuk melakukan persalinan adalah usia kurang dari
20 tahun dan usia lebih dari 35 tahun. Pada penelitian ini didapatkan proporsi
persalinan dengan operasi sesar terbesar adalah di usia lebih dari 35 tahun.
Disarankan bagi setiap wanita untuk menghindari kehamilan pada usia di atas
35 tahun.
2. Tingkat pendidikan tinggi, tingkat kekayaan tinggi, bertempat tinggal di
perkotaan juga mendorong wanita untuk melakukan operasi sesar. Disarankan
untuk mencari tahu terlebih dahulu sebelum pengambilan keputusan mengenai
kelebihan dan kekurangan persalinan dengan operasi sesar.
3. Selain saran di atas, perlu dilakukan promosi kepada konsumen/pasien bahwa
persalinan dengan metode operasi sesar bukan pilihan persalinan yang aman
terutama pada mereka dengan tingkat pendidikan tinggi, petugas kesehatan
yang memeriksa kehamilan adalah dokter spesialis kandungan, tingkat
kekayaan tinggi, usia 36-40 tahun, tempat tinggal di perkotaan, dan pernah
melahirkan sebanyak 1 kali.
Badan Pusat Statistik (BPS) et al. Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2007).
BPS, Depkes RI, ASID, BKKBN, Jakarta, 2007.
Badan Pusat Statistik (BPS) et al. Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2012).
BPS, Depkes RI, ASID, BKKBN, Jakarta, 2012.
Festin M. R. et al. Caesarean section in four South East Asian countries: reasons
for, rates, associated care practices and health outcomes. BioMed
Central Journal, 2009.
Gossman GL, Joesch JM, and Tanfer K. Trends in maternal request caesarean
delivery from 1991 to 2004. Obstet Gynecol, 2006.
Gulati D., Hjelde G.I. Indications for Cesarean Sections at Korle Bu Teaching
Hospital. University of Oslo. Ghana, 2012.
Martius, G. Bedah Kebidanan Martius Edisi 12. Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, 1997.
Murti, B. Riset Epidemiologi: Prinsip dan Metode. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta, 1997.
Oxorn, H & Forte, W dalam Hakimi, M. Ilmu Kebidanan: Patologi dan Fisiologi
Persalinan. Yayasan Essentia Medica dan Penerbit ANDI, Yogyakarta,
2010.
Pritchard, McDonald, Gant dalma Hariadi, R et al. Obstetri Williams (Edisi ke-
17). Airlangga University Press. Surabaya, 1991.
Rochjati, P. Skrining Natenatal pada Ibu Hamil (Pengenalan faktor risiko deteksi
dini ibu hamil risiko tinggi), Pusat Safe Motherhood Lab/SMF Obgin
RSU dr. Soetomo/FK UNAIR. Surabaya, 2003.
United Nations Children’s Fund (UNICEF). The State Of The World’s Children
2014. UNICEF report, 2014.