You are on page 1of 5

4.

RUMUS –RUMUS RODA GIGI LURUS

1. Pebandingan Putaran
n1 z
i= = 2 (1)
n2 z1
Dimana:
n1 = putaran gigi 1 (rpm)
n2 = putaran gigi 2 (rpm)
z1 = jumlah gigi 1 (buah)
z2 = jumlah gigi 2 (buah)
i = perbandingan putaran (faktor reduksi)
2. Diameter lingkaran jarak bagi (pitch circle)
d1 = z1 x m ; d2 = z2 x m (2)
2a 2.a.i
atau d1  d2 
1 i 1 i
d1 =diameter pitch gigi 1 (mm)
d2 =diameter pitch gigi 2 (mm)
m = modul gigi
a = jarak sumbu poros (mm)
3. Jarak bagi lingkar (t)
 .d
t (mm) (3)
z
4. Kelonggaran puncak ( ck )
ck = 0,25 x m (4)
5. Diameter kepala ( dk )

1
dk 1 = (z 1 + 2 ) x m = d1 + 2m (5)

dk 2 = (z 2 + 2) x m = d2 + 2m
6. Diameter kaki ( df )
df 1 =(z 1 - 2 ) x m = d1 - 2m (6)

df 2 = (z 2 - 2 ) x m = d2 - 2m

7. Kedalaman pemotongan ( H )
H = 2 x m + ck (7)
8. Faktor bentuk gigi ( Y )
Y 1 = (lihat Tabel 6.5; Dasar Pemilihan dan Perencanaan

Elemen Mesin; Sularso, Suga) ; Y 2 = …… (8)

9. Kecepatan ( V )
 .d1.n
V= m/s (9)
60.1000
Dimana; n = putaran gigi (rpm)
10. Gaya tangensial ( Ft )
102.P
Ft = kg (10)
V
Dimana; P = daya rencana (kW)
V = kecepatan tangensial (m/s)
11. Faktor dinamis ( Fv )
3
Fv = (Rumus yang digunakan tergantung dengan
(3  V )
magnitude kecepatan; Lihat Tabel 6.6) (11)
12. Gaya Ft yang bekerja dalam arah putaran roda gigi :
Ft = Fn . Cos αb (12)
Dimana : Ft = Gaya tangensial
Fn = Tekanan normal pada permukaan gigi
αb = Sudut tekanan kerja
13. Beban gaya tangensial Ft pada puncak balok :

Ft.L h2
b  Ft   b .b. (13)
b.h 2 / 6 6L

2
14. Tegangan lentur yang di izinkan σa ( kg / mm2 ) :
Fb
a 
M .Y .Fv (14)
dimana ; Fb = beban lentur ( kg/mm )
Y = Faktor bentuk gigi
Fv = Faktor dinamis

15. Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar F1H ( kg/mm ) dapat diperleh
dari KH , d 1 , Z1 , Z2 , Fv dalam persamaan :

2.Z 2
F ' H  Fv.K H .d 01.
Z1  Z 2 (15)
Dimana: KH = Faktor tegangan kontak
d1 = diamater lingkaran jarak
Z1 = jumlah gigi roda gigi 1
Z2 = jumnlah gigi roda gigi 2

16. Faktor tegangan kontak yang diizinkan pada roda gigi adalah :
K = 2 . FV . KH (16)
17. Seperti pada perhitungan lenturan, beban permukaan yang diizinkan persatuan
lebar F1H ( kg/mm ) dapat diperoleh dalam persamaan :

2.Z 2
F ' H  Fv.K H .d 01.
Z1  Z 2 (17)
SOAL:
1. Dari data perencanaan diketahui hal sebagai berikut:
Putaran Crank Shaft n1 = 214 rpm, dan putaran pada pulley n2 = 75 rpm. Jumlah gigi
pinion z1 = 12, jumlah gigi wheel z2 = 34. Daya yang ditransmisikan 1 HP (0,736
kW). Modul diambil 4 ( Tabel Sularso, 1997; 245 )
Rencanakanlah ukuran-ukuran roda gigi tersebut.
SOLUSI:
faktor reduksi :
n1 z 214 34
i= = 2 = = = 2,8
n2 z1 75 12
Jumlah gigi pinion z1 = 12
3
Jumlah gigi wheel z2 = 34
Diameter lingkaran jarak bagi ( d )
d1 = z1 x m
= 12 x 4 = 48 mm
d2 = z2 x m
= 34 x 4 = 136 mm
Kelonggaran puncak ( ck )
Ck = 0,25 x m
= 0,25 x 4 = 1 mm
Diameter kepala ( dk )
dk 1 = (z 1 + 2 ) x m
= ( 12 + 2) x 4 = 56 mm
dk 2 = (z 2 + 2) x m
= ( 34 + 2) x 4 = 144 mm
Diameter kaki ( df )
df 1 = (z 1 - 2 ) x m
= ( 12 – 2 ) x 4 = 40 mm
df 2 = (z 2 - 2 ) x m
= ( 34 – 2 ) x 4 = 128 mm
Kedalaman pemotongan ( H )
H = 2 x m + ck
= 2 x 4 + 1 = 9 mm
Faktor bentuk gigi ( Y )
Y 1 = 0,245

Y 2 = 0,371
Kecepatan ( V )
 .d1.n
V=
60.1000
 .48.214
= = 0,5378 m/s
60.1000
Gaya tangensial ( ft )
102.P
ft =
V

4
102x0,736
= = 139,457 kg
0,5378
Faktor dinamis ( Fv )
3 3
Fv = = = 0,848
(3  V ) (3  0,5378)
Bahan roda gigi pinion S 35 C dengan tegangan tarik = 52 kg/mm2 ( Tabel Sularso, 1997;
241 ).
Kekerasan permukaan HB = 149 – 207
Tegangan lentur ijin = 26 kg/mm2
Bahan roda gigi wheel
S 45 C dengan tegangan tarik = 58 kg/ mm2
Kekerasan permukaan HB = 167 – 229
Tegangan lentur ijin = 30 kg/mm2
Beban permukaan ijin (Fh , )
( 2. z 2 )
Fh , = Kh.d1.
( z1  z2 )
(2.34)
= 0,053.48.
(12  34)
= 3,76 kg/mm
Lebar sisi gigi ( b )
Ft
b=
Fh ,
139,457 kg
=
3,76 kg / mm

= 37,089 mm
b
Syarat lebar gigi = ( 6- 10 )
m
37,089
=
4
= 9,27
Maka lebar gigi memenuhi syarat

You might also like