Professional Documents
Culture Documents
PENILAIAN INTERNAL
Seperti produk atau jasa , proses perencanaan sendiri harus dibentuk dan dikelola, jika ia
diharapkan berperan sebagai kendaraan eksekutif untuk pengambilan keputusan strategis.
Robert Lenz
Perbedaan antara sekarang dan lima tahun yang lalu adalah keterbatasan fungsi system informasi
. Anda tidak akan mempertaruhkan perusahaan Anda untuk itu. Sekarang Anda harus
melakukannya.
William Gruber
Manajemen strategis adalah proses yang sangat interaktif yang membutuhkan koordinasi efektif
antara manajer manajemen , pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, litbang dan
system informasi manajemen. Walaupun proses maanajemen strategis dipantau oleh penyususn
strategi, keberhasilan membutuhkan kerja sama manajer dan staff dari semua area fungsional
untuk memberikan ide dan informasi. Manajer keuangan sebagai contoh,, mungkin harus
membatasi jumlah pilihan yang layak tersedia untuk manajer operasi , atau menejer litbang
mungkin mengembangkan produk yang dibutuhkan oleh manajer pemasaran untuk menetapkan
tujuan yang lebih tinggi. Kunci untuk keberhasilan organisasi adalah : koordinasi yang efektif
dan pengertian antar manajer dari seluruh area fungsional bisnis. Melalui keterlibatan dalam
menjalankan audit manajemen strategis internal, manajer dari departemen dari divisi yang
berbeda dalam perusahaan ikut serta untuk memahami sifat dan pengaruh dari area bisnis lainnya
dalam perusahaan mereka. Pengetahuan dari hubungan ini adalah penting untuk penetapan tujuan
dan strategi yang efektif.
Kegagalan untuk menyadari dan memahami hubungan antar area fungsional dalam bisnis dapat
membahayakan manajemen strategis , dan jumlah yang harus dikelola dari hubungan tersebut
juga meningkat secara dramatis sejalan dengan ukuran, keragaman , penyebaran geografis, dan
jumlah produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan. Perusahaan pemerintah dan nirlaba secara
tradisional tidak memberikan penekanan yang cukup atas hubungan antar fungsi bisnis. Beberapa
perusahaan menempatkan penekanan terlalu besar terhadap satu fungsi dengan beban fungsi
lainnya. Ansoff menjelaskan :
Selama lima puluh tahun pertama , perusahaan yang berhasil memfokuskan energy mereka
untuk mengoptimalkan kinerja dari fungsi utama: produksi/operasi, litbang, atau pemasaran.
Saat ini karena pertumbuhan kompleksitas dan kedinamisan dari suatu lingkungan ,
keberhasilan semakin tergantung pada kombinasi yang baik dari pengaruh beberapa fungsi.
Transisi dari focus satu fungsi ke focus multifungsi adalah penting untuk keberhasilan
manajemen strategis.
Budaya memberikan penjelasan atas kesulitan besar Yang Dihadapi perusahaan ketika ia
berusaha untuk mengubah arah strategisnya. Bukan hanya memiliki budaya yang benar yang
merupakan esensi dari kehebatan perusahaan, juga dinyatakan bahwa kesuksesan atau
kegagalan dari reformasi bergantung pada kearifan dan kemampuan manajemen untuk
mengubah budaya penggerak perusahaan pada waktunya dan pada waktu dibutuhkannya
perubahan strategi.
D. MANAJEMEN
Tabel 4-3 Fungsi Dasar Manajemen
TAHAP PROSES
MAJEMEN
FUNGSI DESKRIPSI STRATEGIS
KETIKA PALING
PENTING
Perencanaan Perencanaan terdiri atas semua aktivitas yang Formulasi strategi
terkait dengan persiapan masa depan. Pekerjaan
spesifik mencakup peramalan , penetapan sasaran,
formulasi strategi, pengembangan kebijakan, dan
penetapan tujuan
E. PEMASARAN
Pengertian / Definisi Pemasaran
Pengertian /Definisi Pemasaran - Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu
dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran
merupakan salah satu kegiatan perusahaan, di mana secara langsung berhubungan dengan
konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang
berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Kotler (2001) mengemukakan definisi pemasaran
berarti bekerja dengan pasar sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan
maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan bahwa
keberhasilan pemasaran merupakan kunci kesuksesan dari suatu perusahaan.
Menurut Stanton (2001), definisi pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-
kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
maupun pembeli potensial.
Dari definisi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan usaha
terpadu untuk menggabungkan rencana-rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuas
kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan melalui
proses pertukaran atau transaksi. Kegiatan pemasaran perusahaan harus dapat memberikan
kepuasan kepada konsumen bila ingin mendapatkan tanggapan yang baik dari konsumen.
Perusahaan harus secara penuh tanggung jawab tentang kepuasan produk yang ditawarkan
tersebut. Dengan demikian, maka segala aktivitas perusahaan, harusnya diarahkan untuk dapat
memuaskan konsumen yang pada akhirnya bertujuan untuk memperoleh laba.
Konsep Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting untuk mencapai sukses bagi perusahaan akan mengetahui
adanya cara dan falsafah yang terlibat didalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut konsep
pemasaran (marketing concept). Konsep pemasaran tersebut dibuat dengan menggunakan tiga
faktor dasar yaitu:
1. Saluran perencanaan dan kegiatan perusahaan harus berorientasi pada konsumen/ pasar.
2. Volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya
volume untuk kepentingan volume itu sendiri.
3. Seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasikan dan diintegrasikan
secara organisasi.
Menurut Swastha dan Irawan, (2005 : 10) mendefinisikan konsep pemasaran sebuah falsafah
bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Bagian pemasaran pada suatu perusahaan
memegang peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai besarnya volume penjualan,
karena dengan tercapainya sejumlah volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian
pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar. Penjualan dan
pemasaran sering dianggap sama tetapi sebenarnya berbeda.
Tujuan utama konsep pemasaran adalah melayani konsumen dengan mendapatkan sejumlah
laba, atau dapat diartikan sebagai perbandingan antara penghasilan dengan biaya yang layak. Ini
berbeda dengan konsep penjualan yang menitikberatkan pada keinginan perusahaan. Falsafah
dalam pendekatan penjualan adalah memproduksi sebuah pabrik, kemudian meyakinkan
konsumen agar bersedia membelinya. Sedangkan pendekatan konsep pemasaran menghendaki
agar manajemen menentukan keinginan konsumen terlebih dahulu, setelah itu baru melakukan
bagaimana caranya memuaskan.
Ada 7 fungsi pemasaran :
1. analisis pelanggan
2. penjualan produk/jasa
3. perencanaan produk dan jasa
4. penetapan harga
5. distribusi
6. riset pemasaran
7. analisis peluang
Keterangan :
1. Analisis (costumer analysis)
Investigasi dan evaluasi kebutuhan, aspirasi, dan keinginan konsumen-melibatkan administrasi
survey pelanggan, analisis informasi konsumen, evaluasi strategi positioning pasar,
mengembangkan provil pelanggan, dan menentukan strategi segmentasi pasar yang optimal.
Informasi yang dihasilkan oleh analisis pelanggan dapat menjadi penting dalam pengembangan
pernyataan misi yang efektif. Profil pelanggan dapat mengungkapkan karakteristik demografi
dari pelanggan organisasi. Perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang berhasil secara
terus menerus memonitor pola pembelian pelanggan saat ini dan pelanggan potensial.
2. Penjualan Produk/jasa
Implementasi strategi yang berhasil biasanya bergantung pada kemampuan organisasi untuk
menjuampuan organisasi untuk menjual beberapa produk atau jasa. Penjualan (selling)
mencakup banyak aktivitas pemasaran seperti iklan, prommosi penjualan, publisitas, penjualan
pribadi, manajemen tenaga penjualan, hubungan dengan pelanggan , dan hubungan dengan
dealer. Aktivitas ini penting khususnya ketika perusahaan menjalankan strategi penetrasi pasar .
Efektivitas dari berbagai alat-alat penjualan untuk produk konsumsi dan produksi industri
bervariasi. Penjualan , dan iklan adalah alat terpenting untuk produk konsumsi. Selama tayangan
CBS untuk Super Bowl XXXVIII pada tanggal 1 Februari 2004, tarif iklan selama 30 detik
berharga AS$2,3 juta, meningkat 9 persen dari tahun 2003. Terdapat 62 slot iklan yang dijual
CBS untuk Super Bowl ini. Menentukan kekuatan dan kelemahan organisasi dalan fungsi
penjualan dari pemasaran adalah bagian penting dalam menjalankan audit internal manajemen
strategis.
Berkaitan dengan iklan produk dan jasa internet, tren baru adalah menentukan tariff iklan
berdasarkan tingkat penjualan. Pertanggung jawaban baru ini bertolak belakang dengan iklan
media dan tv tradisonal, yang mendasari tariff pada jumlah orang yang diharapkan melihat iklan
tersebut. Tarif iklan online berdasarkan biaya per penjualan memungkinkan karena semua situs
Web dapat memonitor pengguna mengeklik iklan yang mana dan kemudian dapat mencatat
apakah konsumen membeli produk itu. Jika tidak ada penjualan , maka iklan tersebut Cuma-
Cuma.
3. Perencanaan Produk dan Jasa
Perencanaan produk dan jasa (product and service planning) mencakup aktivitas seperti uji
pemasaran; positioning produk dan merk; merencankan garansi; pengemasan; menentukan
pilihan produk; fitur produk; model produk; dan kualitas produk; menghapuskan produk lama;
dan menyediakan layanan konsumen. Perencanaan produk dan jasa penting khususnya ketika
perusahaan melakukan pengembangan produk atau diversifikasi.
Salah satu tehnik perencanaan produk dan jasa yang paling efektif adalah uji pemasaran (test
marketing) . Pengujian pasar memungkinkan organisasi untuk menguji alternative rencana
pemasaran dan untuk meramalkan penjualan produk baru di masa depan. Dalam menjalankan
proyek uji pasar, organisasi harus memutuskan berapa banyak kota yang akan diikut sertakan ,
kuota mana yang akan diikut sertakan, berapa lama pengujian akan dilakukan, informasi apa
yang akan dikumpulkan selama pengujian , dan tindakan apa yang akan diambil setelah
pengujian selesai. Pengujian pemasaran digunakan lebih sering oleh perusahaan barang
konsumsi dibandingkan perusahaan barang industri. Pengujian pemasaran dapat memungkinkan
organisasi menghindari kerugian yang besar dengan terungkapnya produk yang lemah dan
pendekatan pemasaran yang tidak efektif sebelum produksi skala besar dimulai.
4. Penetapan Harga
Lima pemangku kepentingan utama mempengaruhi keputusan penetapan harga (pricing) :
konsumen , pemerintah, pemasok, distributor, dan pesaing. Terkadang sebuah organisasi
menjalankan strategi integrasi ke depan (forward integration) terutama untuk mendapatkan
pengendalian yang lebih baik atas harga yang dibebankan kepada konsumen. Pemerintah dapat
menerapkan batasan untuk penetapan harga, diskriminasi harga, harga minimum, harga per unit,
iklan harga, dan pengendalian harga. Sebagai contoh , Robinson-Patman act melarang produsen
dan penjual partai besar untuk mendiskriminasi harga antara pembeli anggota (pemasok dan
distributo) jika persaingan tidak berjalan sehat.
Perusahaan pesaing harus berhati-hati untuk tidak menkoordinasikan diskon, aturan kredit, atau
kondisi penjualan; tidak mendiskusikan harga, markup, dan biaya pada pertemuan asosiasi
dagang; serta tidak mengatur untuk mengeluarkan daftar harga baru pada tanggal yang sama,
untuk merotasi penawaran yang rendah pada kontrak, atau untuk menyeragamkan larangan
produksi untuk mempertahankan harga yang tinggi. Pembuat strategi harus memandang harga
dari perspektif jangka pendek dan jangka panjang, karena pesaing dapat meniru perubahan harga
dengan relative mudah. Sering kali perusahaan yang dominan akan secara agresif mengikuti
semua bentuk pemotongan harga yang dilakukan pesaing. Berkaitan dengan penetapan harga,
karena peningkatan harga dolar, perusahaan multinasional AS memiliki sebuah pilihan. Mereka
dapat meningkatkan harga dalam mata uang local di Negara asing atau berisiko kehilangan
penjualan dan pangsa pasar. Sebagai alternative , perusahaan multi nasional dapat menjaga
harga tetap stabil dan mengalami penurunan laba ketika ketika pendapatan ekspor mereka
dilaporkan di AS dalam dollar AS.
Pada akhir tahun 2003 , Wrigley menaikkan harga permen karetnya sebesar $0,005 , menjadi
$0,30, lonjakan tertinggi pertama kalinya dalam 6 tahun. Harga televisi plasma telah turun di
bawah $2.000 pada tahun 2004 dari sebelumnya di atas $8.000 beberapa tahun yang lalu.
Persaingan harga yang intensif digabung dengan belanja di internet dengan melakukan
perbandingan harga dalam banyak industri telah menurunkan margin laba hingga ke tingkat
paling minimum untuk kebanyakan perussahaan. Sebagai contoh tiket pesawat terbang , harga
sewa mobil, dan bahkan harga computer saat ini berada di titik rendah dari tahun-tahun
sebelumnya.
5. Distribusi
Distribusi (distribution) mencakup pergudangan, saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi
atau peritel, tingkat dan lokasi persediaan, alat transportasi, penjual partai besar, dan peritel.
Kebanyakan perusahaan saat ini tidak menjual barang mereka langsung ke konsumen. Berbagai
organisasi pamasaran bertindak sebagai perantara; mereka memiliki berbagai nama seperti
penjual partai besar, peritel, broker, fasilitator, agen, vendor atau distributor.
Distribusi menjadi penting terutama ketika perusahaan berusaha untuk mengimplementasikan
pengembangan pasar atau strategi integrasi ke depan. Beberapa keputusan yang paling kompleks
dan menantang dihadapi oleh perusahaan berhubungan distribusi produk. Perantara berkembang
dalam ekonomi kita karena banyak produsen kekurangan sumber daya keuangan dan keahlian
untuk menjalankan pemasaran langsung. Manufaktur yang dapat menjual produk secara
langsung ke public, sering kali dapat memperoleh hasil yang lebih besar dengan memperluas dan
memperbaiki operasi manufakturnya.Bahkan General Motorspun menemukan sangat sulit untuk
membeli lebih dari 18.000 dealer independen nya.
Organisasi yang sukses mampu mengidentifikasi dan mengevaluasi cara alternative untuk
mencapai pasar sebenarnya. Pendekatan yang mungkin bervariasi dari penjualan langsung
hingga menggunakan satu atau banyak penjual partai besar atau peritel. kekuatan dan
kelemahan dari masing-masing alternative saluran harus ditentukan menurut kriteria ekonomi,
pengendalian, dan adaptif. Organisasi harus mempertimbangkan biaya dan manfaat dari berbagai
pilihan partai besar dan peritel.
6. Riset Pemasaran
Riset Pemasaran (marketing research) adalah pengumpulan , pencatatan, dan analisis data secara
sistematis tentang masalah yang berkaitan dengan pemasaran barang dan jasa. Riset pemasaran
dapat mengungkapkan kekuatan dan kelemahan penting , dan peneliti pemasaran menggunakan
berbagai skala, instrument, prosedur, konsep, dan teknik untuk pengumpulan informasi .
Aktivitas riset pemasaran mendukung semua fungsi bisnis utama dari semua organisasi.
Organisasi dengan kemampuan riset pemasaran yang baik memiliki kekuatan yang nyata dalam
menjalankan strategi generic.
Seperti diindikasikan dalam “Perspektif E-Commerce,” peneliti pasar harus berhati-hati untuk
tidak menggunakan Spam sebagai alat pemasaran karena konsumen dengan keras menentang
metode pengumpulan informasi seperti ini . Spam memperlambat bisnis untuk jutaan
perusahaan.
7. Analisis Peluang
Fungsi ketujuh dari pemasaran adalah analisis peluang (opportunity analysis), yang melibatkan
evaluasi terhadap biaya, manfaat, dan resiko yang berhubungan dengan keputusan pemasaran.
Tiga langkah dibutuhkan untuk menjalankanan analisis biaya/manfaat (cost/benefit analysis): (1)
menghitung total biaya yang berkaitan dengan sebuah keputusan, (2) memperkirakan total
manfaat dari sebuah keputusan, dan (3) membandingkan total biaya dengan total manfaat.
Ketika manfaat yang diharapkan melebihi total biaya, suatu peluang menjadi lebih menarik.
Kadang-kadang variable yang dimasukkan analisis biaya/manfaat tidak dapat dikualifikasi atau
bahkan diukur , tetapi biasanya perkiraan yang masuk akal dapat dibuat untuk memungkinkan
Satu factor yang perlu dipertimbangkan adalah risiko. Analisis biaya/manfaat juga harus
dilakukan ketika perusahaan mengevaluasi cara alternative untuk menjadi perusahaan yang
memiliki tanggung jawab social.
F. KEUANGAN/AKUNTANSI
Kondisi keuangan sering kali dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk komposisi kompetitif
dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan . Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan
suatu organisasi merupakan suatu hal yang penting guna memformulasi strategi secara efektif.
Likiuiditas, leverage , modal kerja, profitabilitas, utilisasi asset, arus kas, dan modal perusahaan
dapat menghapuskan beberapa strategi dari alternative yang layak. Faktor keuangan sering kali
mengubah strategi dan mengubah rencana implementasi.
1. Fungsi keuangan/akuntansi
Menurut James Van Horne, fungsi dari keuangan/akuntansi terdiri atas 3 keputusan: keputusan
investasi, keputusan pendanaaan (pembiayaan ) , dan keputusan deviden. Analisis rasio keuangan
adalah metode yang paling banyak digunakan untuk menentukan kekuatan dan kelemahan
organisasi dalam area investasi, pendanaan, dan dividen.
Keputusan Investasi (investmen dicision) juga disebut sebagai penganggaran modal (capital
budgeting) , adalah alokasi dan realisasi dari modal dan sumber daya untuk proyek, produk,
asset, dan divisi dari sebuah organisasi. Setelah strategi diformulasikan, keputusan penganggaran
modal dibutuhkan untuk mengimplmentasikan strategi dengan sukses.
Keputusan Pendanaan (financing dicision) menetukan struktur modal terbaik untuk perusahaan
dan mencakup evaluasi berbagai metode yang dapat digunakan perusahaan untuk menghasilkan
modal . Keputusan pendanaan harus mempertimbangkan kebutuhan jangka pendek, dan panjang
atas modal kerja. Dua rasio keuangan kunci yang mengindikasikan apakah keputusan pendanaan
sudah efektif adalah: rasio utang terhadap ekuitas ( debt –to – equity ratio) dan rasio utang
terhadap total aktiva (debt-to-total-asset ratio).
Keputusan dividen (dividen decision) memikirkan isu seperti persentase laba yang dibayarkan
kepada pemegang saham, stabilitas dividen yang dibayarkan sepanjang waktu, dan pembelian
kembali atau penerbitan saham. keputusan dividen menentukan jumlah dana yang akan ditahan
dalam perusahaan dibandingkan dengan jumlah yang dibayarkan kepada pemegang saham. Tiga
rasio keuangan yang berguna dalam mengevaluasi keputusan dividen perusahaan adalah rasio
laba per saham (earnings-per share ratio) , rasio dividen per saham (dividens – per – share
ratio), dan rasio harga saham terhadap laba ( price-earning ratio)
2. Jenis Dasar dan Rasio Keuangan
Rasio keuangan dihitung dari neraca dan laporan laba rugi perusahaan . Menghitung rasio
keuangan sama seperti memotret karena hasil menggambar kan sebuah situasi hanya satu waktu
tertentu. Membamdingkan rasio sepanjang waktu dan terhadap rata-rata industri cenderung
menghasilkan statistic yang berarti yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi kekuatan dan kelemahan.
Rasio-Rasio keuangan utama dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis:
a. Rasio likuiditas (liquidity ratio) mengukur kemampuan perseroan untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban jangka pendek.
Rasio Lancar (current ratio)
Rasio cepat (quick or acid test ratio)
RASIO CARA MENGHITUNG HAL YANG DIUKUR
Rasio 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 Mengukur kemampuan perusahaan
Lancar 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 untuk memenuhi kewajiban –
kewajiban jangka pendek
Rasio Cepat Mengukur kemampuan perusahaan
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝑑𝑖𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 untuk memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka pendek tanpa
𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 mengendalkan penjualan dari
persediaan
b. Rasio leverage (Leverage ratio) mengukur sejauh mana perusahaan telah dibiayai oleh
hutang.
Rasio Utang terhadap aktiva (debt-to-total-asset ratio)
Rasio utang terhadap equitas (debt-to-equity – ratio)
Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas ( long-term debt –to-equity-ratio)
Rasio kelipatan bunga dihasilkan (atau cakupan) (times-interest-earned [or coverage]
ratio)
c. Rasio aktivitas (activity ratio) mengukur seberapa efektif sebuah perseroan dalam
memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.
Perputaran persediaan (inventory – turnover)
Perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover)
Perputaran aktiva total (total assets turnover)
Perputaran piutang usaha (accouts receivable turnover)
Rata-rata periode penagihan piutang (average collection period)
RASIO CARA HAL YANG DIUKUR
MENGHITUNG
Perputaran persediaan Untuk mengetahui apakah terdapat
kelebihan persediaan dan apakah
𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 perusahaan menjual persediaannya dalam
𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑗𝑎𝑑𝑖waktu yang lebih lambat dibandingkan
rata-rata perusahaan lain di industri yang
sama
Perputaran aktiva tetap 𝑝𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 Mengukur produktivitas penjualan serta
𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 pemanfaatan aktiva tetap
Perputaran aktiva total Untuk mengetahui apakah perusahaan
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
menghasilkan volume bisnis yang cukup
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 sesuai dengan ukuran investasi aktivanya
G. PRODUKSI/OPERSI
Fungsi produksi/operasi dari suatu bisnis terdiri atas semua aktivitas yang mengubah input
menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi/operasi berhubungan dengan input, transformasi,
dan output yang bervariasi antar industri dan pasar. Operasi manufaktur mengubah atau
mentransformasi input seperti bahan baku, tenaga kerja, modal, mesin, dan fasilitas menjadi
barang jadi dan jasa. Seperti diindikasikan dalam Tabel 4-5, Roger Schroeder menyatakan bahwa
manajemen produksi /operasi terdiri atas lima area keputusan atau fungsi : proses,kapasitas,
persediaan, tenaga kerja, dan kualitas.
Fungsi DESKRIPSI
1. Proses Keputusan proses berhubungan dengan desain dari system produksi fisik.
Keputusan spesifik mencakup pilihan teknologi , layout fasilitas , analisis
arus proses, lokasi fasilitas, keseimbangan lini, pengendalian proses, dan
analisis transportasi.
2. Kapasitas Keputusan kapasitas berhubungan dengan penentuan tingkat output yang
optimal untuk organisasi-tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Keputusan spesifik mencakup peramalan, perencanaan fasilitas,
perencanaan agregat , penjadwalan, analisis antrian.
3. Persediaan Keputusan persediaan mencakup pengelolaan tingkat bahan mentah,
barang dalam proses, dan barang jadi. Keputusan spesifik mencakup apa
yang harus dipesan, kapan harus memesan, berapa banyak harus dipesan,
dan penanganan bahan baku.
4. Tenaga kerja Keputusan tenaga kerja berhubungan dengan pengelolaan karyawan yang
terampil , tidak terampil, klerikal, dan manajerial. keputusan spesifik
mencakup desain pekerjaan , pengukuran kerja, pengayaan pekerjaan,
standar kerja, dan teknik motivasi.
5. Kualitas Keputusan kualitas ditujukan untuk memastikan bahwa barang dan jasa
yang diproduksi berkualitas tinggi . Keputusan spesifik mencakup
pengendalian kualitas, pengambilan contoh, pengujian, pemastian kualitas,
dan pengendalian biaya.