Professional Documents
Culture Documents
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
ii
iii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul
“Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil dengan Anemia di Wilayah
Pusksmas Belimbing Tahun 2017”. Peneliti menyadari bahwa, tanpa bantuan
dan bimbingan Ibu Ns. Elvia Metti, M.Kep,Sp.Kep.Mat selaku pembimbing I
dan ibu Dra. Hj. Syarwini, S.Kep, M. Biomed selaku pembimbing II yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan peneliti dalam
penyusunan hasil penelitian ini. Tidak lupa juga peneliti mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Bapak H. Sunardi, SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes RI
Padang.
2. Ibu Hj. Murniati Muchtar, SKM, M.Biomed selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes RI Padang
3. Ibu Ns. Idrawati Bahar, S.Kep, M.Kep selaku Ketua Program Studi Prodi
D III Keperawatan Poltekkes Kemenkes RI Padang.
4. Bapak Ibu Dosen dan Staf yang telah membantu dan memberikan ilmu
dalam pendidikan untuk bekal bagi peneliti selama perkuliahan di Jurusan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes RI Padang
5. PimpinanPuskesmas Belimbing yang telah mengizinkan untuk melakukan
studi awal.
6. Teristimewa orang tua dan keluarga yang telah memberikan bantuan
dukungan material dan moral.
7. Rekan – rekan seperjuangan angkatan 2014 Keperawatan, serta sahabat
dan penyemangat yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu yang
telah banyak membantu peneliti dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah
ini.
iv
v
Peneliti menyadari penelitian ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab itu
peneliti mengharapkan tanggapan, kritikan dan saran yang membangun dari
semua pihak untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Akhir kata, peneliti
berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak
yang telah membantu. Semoga nantinya dapat membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu
Peneliti
v
vi
vi
vii
vii
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan................................................................................................. 4
D. Manfaat ............................................................................................... 5
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 69
B. Saran .................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA
ix
x
DAFTAR SKEMA
x
xi
DAFTAR TABEL
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 5 : Surat Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes Padang, DKK Kota
Padang
Lampiran 10 : Data Ibu Hamil HB<11 gr% di Sumatera Barat, Kota Padang,
Puskesmas Belimbing, Puskesmas Lapai dan Puskesmas
Nanggalo
Lampiran 12 : Demonstrasi cara memeasak sayur dan pemilihan sayur yang baik
pada ibu hamil
xii
xiii
Riwayat Pendidikan
No Jenis Pendidikan Tempat Pendidikan Tahun
1 SD SDN 29 Teratak Panas 2002-2008
2 SMP MTsM Lakitan 2008-2011
3 SMA SMAN 1 Lengayang 2011-2014
4 DIII Keperawatan Poltekkes Kemenkes RI Padang 2014-2017
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anemia dalam kehamilan merupakan komplikasi akibat berbagai perubahan
anatomik serta fisiologik dalam tubuh ibu. Perubahan fisiologik ibu hamil
tersebut dapat menyebabkan ekspansi volume plasma sehingga kebutuhan
oksigen lebih tinggi dan memicu peningkatan produksi eritropenin. Ekspansi
volume plasma mulai pada minggu ke enam kehamilan dan mencapai
maksimum pada minggu ke 24 kehamilan, tetapi dapat terus meningkat
sampai minggu ke 37. Pada titik puncaknya volume plasma sekitar 40% lebih
tinggi pada ibu hamil dibandingkan dengan perempuan yang tidak hamil.
Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah meningkat.
Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar
jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi penurunan
konsentrasi hemoglobin (hemodilusa) (Prawirohardjo, 2010).
Mengingat besarnya dampak anemia terhadap ibu hamil dan janinnya maka
pencegahan anemia yang dilakukan pada ibu hamil yaitu dengan selalu
mengkonsumsi nutrisi yang baik selama kehamilan. Makan makanan yang
tinggi kandungan zat besi yang dapat membantu tubuh menjaga pasokan besi
yang yang diperlukan diperlukan untuk tubuh. Selain itu pemberian vitamin C
juga dapat mencukupi zat besi dan folat (Proverawati, 2011). Ibu hamil
tersebut sebaiknya melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga diketahui
data-data dasarnya. Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan pemeriksaan
laboratorium (Manuaba,dkk, 2007). Menurut penelitian Putri, Sulistyono
3
Mengingat dampak dan banyaknya kasus anemia pada ibu hamil di Kota
Padang terutama di Puskesmas Belimbing Kota Padang maka perlu peran
perawat yang melibatkan keluarga dalam melakukan asuhan keperawatan
dimulai dari pengkajian sampai evaluasi (Potter & Perry, 2009). Perawat juga
berperan dalam standar pelayanan 10 T, diantaranya dimulai dari timbang
berat badan dan ukur tinggi badan sampaiperencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi, dan terpenting memberikan pendidikan kesehatan
4
tentang pemberian asupan nutrisi pada ibu hamil yang mengalami anemia di
wilayah Puskesmas Belimbing Kota Padang(Dinas Kesehatan Kota Padang,
2013). Hasil wawancara tanggal 25 Januari 2017 dengan petugas kesehatan di
Puskesmas Belimbing tentang pelaksanaan standar 10 T bahwa tindakan 10 T
wajib dilakukan karena merupakan standar yang harus dilakukan perawat atau
tenaga kesehatan lainya dan petugas sudah melakukan tindakan sesuai
prosedur yang ada. Sementara dari hasil observasi yang dilakukan perawat
memang sudah melakukan tindakan sesuai dengan standar 10 T seperti saat
pengukuran tinggi badan dan berat badan.
Berdasarkan latar belakang diatas dan dampak bahaya dari akibat anemia
pada ibu hamil dibutuhkan pertolongan dari petugas kesehatan salah satunya
perawat. Maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Penerapan
Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Dengan Anemia Di Puskesmas
Belimbing Kota Padang Tahun 2017”
B. Rumusan masalah
Bagaimanakah penerapan asuhan keperawatan pada kasus ibu hamil dengan
anemia di Puskesmas Belimbing Kota Padang Tahun 2017 ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan penerapan asuhan keperawatan pada kasus ibu hamil
dengan anemia di Puskesmas Belimbing Kota Padang Tahun 2017.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mendeskripsikan hasil pengkajian pada kasus ibu hamil
dengan anemia di Puskesmas Belimbing Kota Padang Tahun 2017.
b. Mampu mendeskripsikan rumusan diagnosis pada kasus ibu hamil
dengan anemia di Puskesmas Belimbing Kota Padang Tahun 2017.
5
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Laporan kasus ini dapat mengaplikasikan dan menambah wawasan
ilmu pengetahuan serta kemampuan peneliti dalam menerapkan asuhan
keperawatan pada ibu hamil dengan anemia yang telah dipelajari.
2. Bagi Pendidikan
Data dan hasil yang diperoleh dari laporan kasus ini dapat digunakan
sebagai perbandingan dan bahan untuk penelitian selanjutnya dibidang
kesehatan.
3. Tempat Penelitian
Laporan kasus ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran
dalam menerapakan asuhan keperawatan pada pasien anemia.
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Anemia
1. Pengertian
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit)
dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu
memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan
(Tarwono, dkk 2007). Sedangkan menurut Pratami (2016)anemia dalam
kehamilan didefenisikan sebagai suatu kondisi ketika ibu memiliki
kadar hemoglobin kurang dari 11,0 g/dl pada trimester I dan III, atau
kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada trimester II.
Nilai normal yang akurat untuk ibu hamil sulit dipastikan karena ketiga
parameter laboratorium tersebut bervariasi selama periode kehamilan.
Umumnya ibu hamil dianggap anemia jika kadar hemoglobinnya
dibawah 11 g/dl atau hematokrit kurang dari 33%. Konsentrasi Hb
kurang dari 11 g/dl pada akhir trimester pertama dan <10 g/dl pada
trimester kedua dan ketiga menjadi batas bawah untuk menjadi
penyebab anemia dalam kehamilan. Nilai – nilai ini kurang lebih sama
nilai Hb terendah pada ibu - ibu hamil yang mendapat suplementasi
besi, yaitu 11,0 g/dl pada trimester pertama dan 10,5 g/dl pada trimester
kedua dan ketiga (Prawirohardjo,2010).
c. Anemia Plastik
Ada beberapa laporan mengenai anemia aplastik yang terkait dengan
kehamilan, tetapi hubungan antara keduanya tidak jelas. Pada
beberapa kasus eksaserbasi anemia aplastik yang telah ada
sebelumnya oleh kehamilan dan hanya membaik setela terminasi
kehamilan. Pada kasus-kasus lainya, aplasia terjadi selama
kehamilan dan dapat kambuh pada kehamilan berikutnya. Terminasi
kehamilan atau persalinan dapat memperbaiki fungsi sumsum tulang,
tetapi meliputi terminasi kehamilan elektif, terapi suportif,
imunosupresi, atau transplantasi sumsum tulang setelah persalinan.
10
4. Penyebab
Menurut Prawirohardjo (2010), Proverawati (2011) dan Pratami (2016)
penyebab anemia dalam kehamilan adalah :
a. Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak
sebanding dengan peningkatan volume plasma
b. Defesiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb),
dimana zat besi adalah salah satu pembentuk hemoglobin.
c. Ekonomi : tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi dan
ketidaktahuan tentang pola makan yang benar
d. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi
yang banyak dan perdarahan akibat luka
e. Mengalami dua kehamilan yang berdekatan
f. Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan
g. Hamil saat masih remaja
5. Tanda dan Gejalah Anemia Pada Ibu Hamil
Menurut Proverawati (2011) tanda dan gejalah anemia pada ibu hamil
sebagai berikut :
11
a. Kelelahan
b. Penurunan energi
c. Sesak nafas
d. Tampak pucat dan kulit dingin
e. Tekanan darah rendah
f. Frekuensi pernapasan cepat
g. Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena kerusakan sel
darah merah
h. Sakit kepala
i. Tidak bisa berkonsentrasi
j. Rambut rontok
k. Malaise
6. Patofisiologi
Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan oeh banyak faktor, antara
lain; kurang zat besi; kehilangan darah yang berlebihan; proses
penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya; peningkatan
kebutuhan zat besi (Pratami, 2016). Selama kehamilan, kebutuhan
oksigen lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksi
eritropenin. Akibatnya, volume plasma bertambah dan sel darah merah
meningkat. Namun, peningkatan volume plasma terjadi dalam proporsi
yang lebih besar jika dibandingkan dengan peningkatan eritrosit
sehingga terjadi penurunan konsentrasi Hb (Prawirohardjo, 2010).
MK : Risiko
Perdarahan
ANEMIA PADA IBU
HAMIL
Transpor O2 ke
Tranfusi darah Nutrisi kejanin dan
ibu
placenta
Suplai O2 tidak
Mambutuhkan waktu terpenuhi
Kebutuhan O2 Janin kekurangan
lama
tidak terpenuhi zat besi Kekuatan selaput
placenta
Sumber : MK : Risiko infeksi Janin kekurangan O2
Aliran darah ke
dan kadar CO2
- Pratami (2016) jaringan menurun Resiko terhambatnya
bertambah Ketuban pecah dini
- Prawirohardjo (2010) pertumbuhan dan
perkembangan janin
- Proverawati (2011) MK : Intoleran
Hipoksia, lemah, pucat
Aktivitas Penurunan fungsi
respirasi Kelahiran prematur
Daya tahan tubuh Cacat bawaan
8. Respon Tubuh
a. Respon tubuh secara fisik
Pada ibu hamil yang menderita anemia biasanya disebabkan karena
penurunan konsentrase Hb dan asupan nutrisi yang kurang sehingga
tubuh menjadi mudah cepat lelah, mata berkunang kunang, sering
merasa pusing dan keluhan saat hamil bertambah (Manuaba,dkk,
2007)
9. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Secara Medis
Penanganan anemia yang tepat merupakan hal penting untuk
mengatasi anemia pada awal untuk mencegah atau
meminimalkan konsekuensi serius perdarahan. Penanganan
anemia secara efektif perlu dilakukan. Ibu hamil berhak memilih
kadar Hb normal selama kehamilan dan memperoleh
pengobatan yang aman dan efektif. Pengobatan yang aman dan
efektif akan memastikan ibu hamil memiliki kadar Hb yang
normal dan mencegah pelaksanaan tindakan tranfusi darah.
Peningkatan oksigen melalui tranfusi darah telah ditentang
selama dekade terakhir. Selain itu, tindakan tranfusi beresiko
menimbulkan masalah yang lain, seperti transmisi virus dan
bakteri (Pratami, 2016).
Pemberian suplemen zat besi secara rutin pada ibu hamil yang
tidak menunjukan tanda kekurangan zat besi dan memiliki kadar
Hb lebih dari 10,0 g/dl terbukti memberi dampak positif, yaitu
prevelensi anemia selama hamil dan enam minggu postpartum
berkurang. Efek samping berupa hemokonsentrasi, yaitu kadar
Hb lebih dari 13,o g/dl lebih sering terjadi pada ibu yang
mengkonsumsi suplemen zat besi atau asam folat setiap hari
dibandingkan ibu yang tidak mengkonsumsi supleman. Dalam
menagani anemia, profesional kesehatan harus menerapkan
strategi yang sesuai dengan kondisi yang dialami oleh ibu hamil.
Penanganan anemia defesiensi zat besi yang tepat akan
meningkatkan parameter kehamilan fisiologis dan mencegah
kebutuhan akan intervensi lebih lanjut (Pratami, 2016).
6. Pemeriksaan Laboraturium
Pemeriksaan labor dasar
Hb : Biasanya Hb pada trimester pertama dab ke dtiga
kurang dari 11 g/dl dan pada timester dua <10,5 g/dl
Hematokrit : <37% (normal 37-41%)
Eritrosit : <2.8 juta/mm3 (normal 4,2-5,4 juta/mm3)
Trombosit : <200.000 (normal 200.000 – 400.000/mel)
C. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin muncul :
1. Risiko perdarahan berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang
kewaspadaan perdarahan
2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan kurang asupan makanan
4. Mual berhubungan dengan rasa makan/minum yang tidak enak
5. Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam
kehamilan)
6. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan hemoglobin
7. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
3. Perencanaan Keperawatan
Defenisi : 2. Tekanan darah sistolik dalam 3. Dukung individu untuk memulai atau
Ketidakcakupan energi beraktivitas tidak terganggu (110- melanjutkan latihan
psikologis atau fisiologis 140 mmHg) 4. Lakukan latihan bersama individu, jika
untuk mempertahankan 3. Tekanan darah diastolik dalam diperlukan
atau menyelesaikan beraktivitas tidak terganggu (75-85 5. Libatkan keluarga/orang yang memberikan
aktivitas kehidupan mmHg) perawatan dalam merencanakan dan
sehari-hari yang harus 4. Frekuensi pernapasan ketika meningkatkan program latihan
atau yang ingin dilakukan beraktivitas tidak terganggu (12-20 6. Instruksikan individu terkait frekuensi, durasi,
kali/menit) dan intensitas prodram latihan yang
Batasan Karakteristik diinginkan
1) Ketidaknyamanan 7. Monitor respon individu terhadaap program
setelah beraktivitas latihan
2) Keletihan 8. Sediakan umpan balik positif atau usaha yang
3) Respon tekanan darah dilakukan individu
abnormal terhadap
aktivitas
Ketidakseimbangan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Manajemen Nutrisi
nutrisi kurang dari pasien mampu menunjukkan 1) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
kebutuhan tubuh keseimbangan nutrisi tidak terganggu dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi
berhubungan dengan dengan kriteria hasil : 2) Monitor kalori dan asupan makanan
kurang asupan makanan 1. Nafsu Makan : 3) Monitor kecendrungan terjadinya penurunan
Indikator : dan kenaikan berat badan
Definisi: a. Keinginan untuk makan tidak 4) Berikan arahan bila diperlukan
Asupan nutrisi tidak terganggu
cukup untuk memenuhi b. Rangsangan untuk makan tidak Monitor Nutrisi
kebutuhan metabolik. terganggu 1) Timbang berat badan pasien
Batasan Karakteristik: 2. Status Nutrisi : Asupan makanan & 2) Monitor kecendrungan turun dan naiknya
a) Bising usus hiperaktif cairan berat badan
b) Cepat kenyang Indikator : 3) Identifikasi pertumbuhan berat badan terakhir
setelah makan a. Asupan makanan secara oral tidak 4) Monitor tugor kulit dan mobilitas
patogenik yang dapat 3) Mampu mengidentifikasi tanda dan terhadap kemerahan, panas, drainase
mengganggu kesehatan. gejalah infeksi 5) Monitor adanya luka
4) Mempu menunjukan mencuci tangan 6) Dorong masukan cairan
untuk pencegahan infeksi 7) Dorong istirahat
5) Tidak ada kemerahan 8) Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
6) Tidak ada demam gejala infeksi
7) Tidak ada hipotermia
8) Tidak ada kestabilan suhu
9) Tidak ada kehilangan nafsu makan
10) Tidak ada malaise
Ansietas berhubungan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Terapi Relaksasi :
dengan perubahan pasien menunjukkan tanda-tanda vital 1. Tentukan apakah ada intervensi relaksasi
status kesehatan dalam rentang normal dengan kriteria dimasa lalu yang sudah memberikan manfaat
hasil : 2. Berikan deskripsi detail terkait intervensi
Definisi :Perasaan tidak 1. Suhu tubuh dalam rentang normal relaksasi yang dipilih
nyaman atau kekhawatiran 2. Tingkat pernapasan dalam rentang 3. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa
yang samar disertai respon normal distraksi dengan lampu yang redup dan suhu
autonom (sumber sering 3. Tekanan darah sistolik dalam rentang lingkungan yang nyaman, jika memungkinkan
kai tidak spesifik) normal 4. Dapatkan perilaku yang menungjukan
perasaan takut yang 4. Tekanan darah diastolik dalam terjadinya relaksasi, misalnya bernapas dalam,
disebabkan oleh antisipasi rentang normal menguap, pernapasan perut, atau banyangan
terhadap bahaya. Perasaan 5. Kedalaman inspirasi dalam rentang yang menyenangkan
ini merupakan isyarat normal 5. Minta klien untuk rileks dan merasakan
kewaspadaan yang sensasi yang terjadi
memperingatkan bahaya 6. Tunjukan dan praktekan teknik relaksasi pada
yang akan terjadi dan pasien
memampukan individu 7. Evaluasi dan dokumentasikan respon terhadap
melakukan tindakan untuk terapi relaksasi
menghadapi ancaman
Batasan Karakteristik
Perilaku
1. Penurunan
produktivitas
2. Mengekspresikan
kekhawatiran akibat
perubahan dalam
peristiwa hidup
3. Gelisah
4. Kontak mata buruk
Fisiologis
1. Peningkatan keringat
2. Gemetar/tremor
3. Suara bergetar
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dalam bentuk studi
kasus. Penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran asuhan
keperawatan pada pasien melalui pengkajian, merumuskan diagnosa
keperawatan, merumuskan intervensi keperawatan, penatalaksanaan intervensi
dengan implementasi keperawatan,dan melakukan evaluasi dari tindakan
keperawatan pada ibu hamil dengan anemia di Puskesmas Belimbing Kota
Padang 2017.
27
2. Sampel
Sampel adalah suatu objek yang diteliti yang mewakili suatu populasi
(Saryono, 2013). Pemilihan partisipan mengacu pada teknik purposive
sampling. Purposive sampling merupakan suatu teknik penetapan sampel
dengan cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang
dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel
tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya
(Nursalam, 2013)
D. Jenis-Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari pasien seperti
pengkajian kepada pasien, meliputi: identitas pasien, riwayat kesehatan
pasien, pola aktifitas sehari-hari dirumah,data penunjang (hasil labor dan
diagnostik), dan pemeriksaan fisik terhadap pasien.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh langsung
dari keluarga, rekam medis, hasil labor dan Ruang KIA Puskesamas
Belimbing.
b. Pengkajian ulang
Pengkajian ulang dilakukan setelah intervensi dilakukan. Pengkajian ini
dapat ditulis pada format catatan keperawatan. (Lampiran 2)
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan dapat ditegakkan yaitu data-data yang telah ada
dianalisa. Kegiatan pendokumentasian diagnosa keperawatan sebagai berikut:
a. Analisa data
3. Intervensi
Rencana keperawatan terdiri dalam beberapa komponen menurut NANDA
2015-2017 sebagai berikut:
a. Diagnosa yang diprioritaskan
b. Tujuan dan kriteria hasil
c. Intervensi
(Lampiran 2)
4. Implementasi
Implementasi keperawatan terdiri dalam beberapa komponen:
a. Tanggal dan waktu dilakukan implementasi keperawatan.
b. Diagnosa keperawatan.
c. Tindakan keperawatan berdasarkan intervensi keperawatan.
d. Tanda tangan perawat pelaksana.
(Lampiran 2)
5. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terdiri dalam beberapa komponen:
2. Wawancara
Penelitian ini wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara bebas terpimpin. Wawancara ini mempunyai ciri yang
fleksibelitas (keluwesan) tapi arahnya yang jelas. Artinya, pewawancara
diberi kebebasan untuk mengolah sendiri pertanyaan sehingga memperoleh
jawaban yang diharapkan dan responden secara bebas dapat memberikan
informasi selengkap mungkin. Dalam wawancara menggunakan format
asuhan keperawatan yang dimulai dari pengkajian sampai evaluasi yang
terreta dalam (Lampiran 2).
3. Dokumentasi
H. Prosedur Penelitian
1. Prosedur Administrasi
Prosedur dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah:
a. Peneliti meminta izin penelitian dari instansi asal penelitian yaitu
Poltekkes Kemenkes Padang.
b. Peneliti memasukan surat izin penelitian yang diberikan oleh
instansi asal penelitian ke Dinas Kesehatan Kota Padang
c. Setelah dapat surat izin dari Dinas Kesehatan Kota Padang, surat
tersebut di serahkan ke pihak Puskesmas Belimbing dan meminta
izin untuk mengambil data yang dibutuhkan peneliti
d. Melakukan pemilihan sampel sebanyak 2 orang ibu hamil dengan
anemiadengan perkiraan melahirkan bulan Juni. Pemilihan
sampel dilakukan dengan teknik teknik purposive sampling yaitu
suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel di
antara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan
atau masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat
mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya
e. Mendatangi responden serta keluarga dan menjelaskan tentang
tujuan penelitian
f. Responden dan keluarga memberikan persetujuan utntuk
dijadikan responden dalam penelitian
g. Responden / keluarga menandatangani informed consent.
Peneliti meminta waktu responden untuk melakukan asuhan
keperawatan dan pamit.
I. Rencana Analisis
Rencana analisis yang dilakukan pada penelitian ini adalah menganalisis semua
temuan pada tahapan proses keperawatan dengan menggunakan konsep dan teori
keperawatan pada ibu hamil dengan anemia. Data yang telah didapat dari hasil
melakukan asuhan keperawatan mulai dari pengkajian, penegakkan diagnosa,
merencanakan tindakan, melakukan tindakan sampai mengevaluasi hasil tindakan
keperawatan pada ibu hamil dengan anemia. Analisa yang dilakukan adalah untuk
membandingkan perbedaan antara kedua pasien yang akan diteliti, analisa data
yang akan dilanjutkan selanjutnya menentukan apakah ada kesesuaian antara teori
yang ada dengan kedua kondisi pasien.
A. Deskripsi kasus
Tabel 2.2 Deskripsi kasus partisipan I dan partisipan II
Kunjungan dilakukan pada Ibu.M dan Ibu.D yang mengalami masalah Ibu hamil dengan anemia. Kunjungan dimulai pada tanggal 16
Mei sampai 28Mei 2017 dengan kunjungan dilakukan selama 2 minggu dengan minimal 5 kali kunjungan.
34
pinggang dan sering pusing, badan terasa cepat letih ketika badan terasa cepat letih ketika melakukan aktivitas seperti
melakukan aktivitas seperti mencuci dan membersihkan mencuci dan membersihkan rumah, ibu.D juga mengatakan
rumah, ibu mengatakan jarang mengkonsumsi buah dan kegiatan dirumah sering dibantu oleh keluarganya, pada saat tidur
sayur karena tidak mengerti dengan manfaat sayuan dan sering terasa sakit pada perut, ibu juga mengatakan jarang
buah-buahan, dan ibu juga tidak mengerti dengan penyebab mengkonsumsi sayur dan buah karena faktor ekonomi yang
anemia yang terjadi pada kehamilanya. Ibu juga kurang, ibu juga mengatakan pada saat buang air besar terasa keras
mengatakan takut dengan keadaan janinya apabila dan kurang lancar. ibu juga tidak mengetahui penyebab dari
tubuhnya mengalami penambahan berat badan. Ibu juga kurang darah yang terjadi pada kehamilanya.
mengatakan sering terasa buang air kecil.
Riwayat kesehatan Ibu juga mengatakan belum pernah menderita anemia Pasien mengatakan belum pernah menderita anemia sebelumnya
dahulu sebelumnya dan klien rutin kontrol kehamilan ke dan klien rutin kontrol kehamilan ke pelayanan kesehatan setiap 1
pelayanan kesehatan setiap 1 kali sebulan. Pasien kali sebulan. Pasien mengatakan tidak ada mempunyai penyakit
mengatakan tidak ada mempunyai penyakit keturunan keturunan seperti hipertensi dan DM.
seperti hipertensi dan DM.
Riwayat kesehatan Ibu.M mengatakan tidak ada anggota keluarga yang Ibu.D mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita
keluarga menderita anemia sebelumnya dan tidak ada menderita anemia sebelumnya dan tidak ada menderita penyakit keturunan
penyakit keturunan seperti hipertensi dan DM seperti hipertensi dan DM
Riwayat obstetri Pasien mengatakan haid pertama umur 12 tahun, siklus Pasien mengatakan haid pertama umur 17 tahun, siklus haid
haid teratur, lamanya haid 6 hari. Klien mengatakan 3 kali teratur, lamanya haid 6 hari. Klien mengatakan 2-3 kali ganti
ganti pembalut saat haid. Warna darah haid merah enceer. pembalut saat haid. Warna darah haid merah enceer. Dismenore
Disminore pada saat haid hari pertama. Klien hamil anak pada saat haid hari pertama. Pasien hamil anak kedua. Pasien
pertama. Pasien belum pernah mengikuti KB. mengatakan sudah pernah mengikuti KB.
Pemeriksaan fisik Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80
120/80 mmHg, nadi 84 x/i, pernafasan 20 x/i, suhu 36,60C. mmHg, nadi 84 x/i, pernafasan 20 x/i, suhu 36,60C.
Pada pemeriksaan kepala didapatkan wajah tampak pucat, Pada pemeriksaan wajah didapatkan wajah tampak sedikit pucat
tidak tampak bintik-bintik hitam pada wajah. Mata : dan konjungtiva anemis, tidak tampak bintik-bintik hitam pada
konjungtiva anemis, skelera tidak ikterik. Hidung : simetris wajah. Mata : konjungtiva anemis, skelera tidak ikterik. Hidung :
kiri kanan dan tidak ada pernapasan cuping hidung. Mulut : simetris kiri kanan, tidak ada pernapasan cuping hidung. Mulut :
bibir tampak pucat, mukosa bibir lembab. Telingga : bibir tampak pucat,mulut bersih, mukosa bibir lembab.Telingga :
simetris kiri kanan, tidak ada pus keluar dari telingga simetris kiri kanan, tidak ada pus keluar dari telingga. Leher :
Leher : tidak adapembesaran kelenjer getah bening dan tidak ada pembesaran kelenjer getah bening dan vena jugularis.
vena jugularis Pada pemeriksaan dada didapatkan Payudara simetris kiri kanan,
Pada pemeriksaan dada didapatkan Payudara simetris kiri papila mamae menonjol, tidak ada lecet, tidak ada pembengkakan
kanan, papila mamae menonjol, tidak ada lecet, tidak ada dan tampak bersih.
pembengkakan dan tampak bersih Pada pemeriksaan abdomen didapatkan Leopold I : TFU 3 jari
Pada pemeriksaan abdomen didapatkan pemeriksaan pertengahan pusat dan prosesus xifoideus, teraba bundar, lunak
Leopold I : TFU pertengahan pusat dan prosesus xifoideus, dan tidak melenting kemungkinan bokong janin. Leopold II :
teraba bundar, lunak dan tidak melenting kemungkinan bagian kiri perut ibu teraba panjang dan keras kemungkinan
bokong janin. Leopold II : bagian kanan perut ibu teraba punggung janin dan bagian kanan perut ibu teraba tonjolan-
panjang dan keras kemungkinan punggung janin dan tonjolan kecil kemungkinan ekstremitas janin. Leopold III : bagian
bagian kiri perut ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil bawah perut ibu teraba bulat, keras dan melenting kemungkinan
kemungkinan ekstremitas janin. Leopold III : bagian bawah kepala janin. Leopold IV : konvergen.
perut ibu teraba bulat, keras dan melenting kemungkinan
kepala janin. Leopold IV : konvergen.
Data penunjang Hasil laboratorium pada tanggal 22 Februari 2017 Hasil laboratorium pada tanggal 17 Februari 2017 didapatkan
didapatkan hemoglobin 9,7 gr/dl.. hemoglobin10,5 gr/dl.
Diagnosa Setelah dilakukan analisa data dari hasil pengkajian Setelah dilakukan analisa data dari hasil pengkajian tersebut
keperawatan tersebut didapatkan masalah keperawatan pada Ibu. M didapatkan masalah keperawatan pada Ibu. D yaitu : masalah
yaitu : masalah keperawatan pertama Resiko perdarahan keperawatan pertama Risiko perdarahan berhubungan dengan
berhubungan dengan penurunan Hbdengan data penurunan kadar HB dengan data subjektif : Ibu mengatakan
subjektif : Ibu mengatakan sering terasa pusing apabila cepat lelah saat melakukan aktifitas, ibu mengatakan sering pusing
terlalu lama berdiri, ibu mengatakan cepat lelah saat apabila terlalu lama beraktivitas, sedangkan data objektifnya : Hb
melakukan aktivitas seperti mencuci dan membersihkan 10,5 g/dl, Konjungtiva anemis, wajah dan bibir pucat.
rumah, sedangkan data objektifnya : Hb 9,7 gr/dl, Wajah
terlihat pucat, konjungtiva anemis Diagnosa kedua yaitu Keletihan berhubungan dengan kelesuan
fisikdengan data subjektif Ibu mengatakan cepat lelah saat
Diagnosa ke dua yaitu Keletihan berhubungan dengan melakukan aktivitas, Ibu juga mengatakan jarang mengkonsumsi
kelesuan fisikdengan data subjektif : Ibu mengatakan sayur dan buah karena faktor ekonomi yang kurang, sedangkan
sering terasa pusing apabila terlalu lama berdiri, Ibu data objektifnya Ibu terlihat tidak mengerti tentang penyebab
mengatakan cepat lelah saat melakukan aktivitas seperti anemia pada kehamilanya, Ibu terlihat banyak bertanya tentang
mencuci dan membersihkan rumah, sedangkan data manfaat dari buah dan sayur, konjungtiva anemis, wajah dan bibir
objektifnya : Hb 9,7 g/dl dan Ibu terlihat susah untuk tampak pucat.
Intervensi Setelah dilakukan penegakkan diagnosa Setelah dilakukan penegakkan diagnosa keperawatantentang
Keperawatan keperawatantentang Risiko perdarahan berhubungan Risiko perdarahan berhubungan dengan penurunan kadar
dengan penurunan kadar Hb,intervensi keperawatan Hb,intervensi keperawatan direncanakan selama 5x kunjungan
direncanakan selama 5x kunjungan dengan tujuan agar dengan tujuan agar pasien mampu mengatasi resiko kehilangan
pasien mampu mengatasi resiko kehilangan darah dengan darah dengan kriteria hasil :Tidak ada kehilangan darah yang
kriteria hasil :Tidak ada kehilangan darah yang terlihat, terlihat, Tidak ada perdarahan pervaginam, tidak ada penurunan
Tidak ada perdarahan pervaginam, tidak ada penurunan Hemoglobin (Hb). Rencana keperawatan yaitu : Lindungi pasien
Hemoglobin (Hb). Rencana keperawatan yaitu : Lindungi dari trauma yang dapat menyebabkan perdarahan, hindari
pasien dari trauma yang dapat menyebabkan perdarahan, mengangkat benda berat, instruksikan pasien untuk meningkatkan
hindari mengangkat benda berat, instruksikan pasien untuk makanan yang kaya vitamin K, cegah konstipasi, instruksikan
meningkatkan makanan yang kaya vitamin K, cegah pasien dan keluarga untuk memonitor tanda-tanda perdarahan dan
konstipasi, jika diperlukan, instruksikan pasien dan mengambil tindakan yang tepat jika terjadi perdarahan (misalnya
keluarga untuk memonitor tanda-tanda perdarahan dan melapor kepada perawat), instruksikan pasien dan keluarga untuk
mengambil tindakan yang tepat jika terjadi perdarahan memonitor tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat
(misalnya melapor kepada perawat), instruksikan pasien jika terjadi perdarahan (misalnya, lapor kepada perawat).
dan keluarga untuk memonitor tanda perdarahan dan
mengambil tindakan yang tepat jika terjadi perdarahan Rencana keperawatan pada diagnosis Keletihan berhubungan
(misalnya, lapor kepada perawat). dengan kelesuan fisikdirencanakan selama 5x kunjungan dengan
tujuan agar pasien mampu mengurangi tingkat kelelahan dengan
Rencana keperawatan pada diagnosis Keletihan kriteria hasil : Tidak terjadi kelelahan, tidak ada kelesuan, tidak
berhubungan dengan kelesuan fisikdirencanakan selama ada kehilangan selera makan, tidak ada penurunan motivasi, tidak
5x kunjungan dengan tujuan agar pasien mampu ada sakit kepala, tidak terjadi nyeri otot, kuliatas tidur tidak
mengurangi tingkat kelelahan dengan kriteria hasil : Tidak terganggu, kualitas istirahat tidak terganggu. Rencana
terjadi kelelahan, tidak ada kelesuan, tidak ada kehilangan keperawatan yaitu : Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang
selera makan, tidak ada penurunan motivasi, tidak ada sakit dibutuhkan untuk menjaga ketahanan, bantu pasien untuk memilih
kepala, tidak terjadi nyeri otot, kuliatas tidur tidak aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan, anjurkan tidur siang bila
terganggu, kualitas istirahat tidak terganggu. Rencana diperlukan, bantu pasien untuk menjadwalkan priode istirahat,
keperawatan yaitu : Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas instruksikan pasien/orang yang terdekat dengan pasien mengenai
yang dibutuhkan untuk menjaga ketahanan, bantu pasien kelelahan (gejalah yang mungkin muncul dan kekambuhan yang
untuk memilih aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan, mungkin nanti akan muncul kembali). Tentukan jumlah kalori dan
anjurkan tidur siang bila diperlukan, bantu pasien untuk jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi,
menjadwalkan priode istirahat, instruksikan pasien/orang monitor kalori dan asupan makanan, monitor kecendrungan
yang terdekat dengan pasien mengenai kelelahan (gejalah terjadinya penurunan dan kenaikan berat badan.
yang mungkin muncul dan kekambuhan yang mungkin
nanti akan muncul kembali). Tentukan jumlah kalori dan Rencana keperawatan untuk diagnosa konstipasi berhubungan
jenis nutrisi yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan dengan asupan serat tidak cukup dilakukan selama 5 5x
gizi, monitor kalori dan asupan makanan, monitor kunjungan dengan tujuan agar pasien mampu memahami
kecendrungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat eliminasi usus dengan kriteria hasil : pola eliminasi tidak
badan. terganggu, kemudahan BAB, tidak terjadi konstipasi, tidak terjadi
nyeri saat BAB, tidak terjadi perubahan warna feses. Rencana
Rencana keperawatan untuk diagnosa Defisiensi tindakan keperawatan yaitu : monitor bising usus, monitor tanda
pengetahuan berhubungan dengan kurangnya minat dan gejalah konstipasi, istruksikan pasien mengenai makanan yang
untuk belajar dilakukan selama 5x kunjungan dengan tinggi serat, ajarkan pasien mengenai makanan-makanan tertentu
tujuan agar pasien mampu memahami proses penyakit yang membantu mendukung aktifitas usus.
dengan kriteria hasil : Mengetahui faktor risiko,
mengetahui tanda dan gejalah dari penyakit, mengetahui Rencana keperawatan untuk diagnosa Defisiensi pengetahuan
faktor-faktor penyebab dan faktor yang berkontribusi. berhubungan dengan kurangnya minat untuk belajar
Rencana tindakan keperawatan yaitu : Jelaskan mengenai dilakukan selama 5x kunjungan dengan tujuan agar pasien mampu
proses penyakit, jelaskan tanda dan gejalah yang umum memahami proses penyakit dengan kriteria hasil : Mengetahui
dari penyakit, edukasi pasien mengenai tindakan untuk faktor risiko, mengetahui tanda dan gejalah dari penyakit,
mengontrol/meminimalkan gejalah, edukasi pasien mengetahui faktor-faktor penyebab dan faktor yang berkontribusi.
mengenai tanda dan gejalahyang harus dilaporkan kepada Rencana tindakan keperawatan yaitu : Jelaskan mengenai proses
petugas kesehatan. penyakit, jelaskan tanda dan gejalah yang umum dari penyakit,
edukasi pasien mengenai tindakan untuk
Rencana keperawatan untuk diagnosa Ansietas mengontrol/meminimalkan gejalah, edukasi pasien mengenai
berhubungan dengan perubahan status kesehatan tanda dan gejalahyang harus dilaporkan kepada petugas kesehatan.
dilakukan selama 5x kunjungan dengan tujuan agar pasien
menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang normal
dengan kriteria hasil :Suhu tubuh dalam rentang normal,
tingkat pernapasan dalam rentang normal, tekanan darah
sistolik dalam rentang normal, tekanan darah diastolik
dalam rentang normal. Rencana tindakan keperawatan :
Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa distraksi
muncul dan kekambuhan yang mungkin nanti akan muncul tindakan yang bisa dilakukan, menganjurkan ibu banyak istirahat,
kembali). mengindari ibu mengangkat beban berat.
Pada kunjugan kedua tanggal 18 Mei 2017 pukul 09.00 Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 20.00 WIB tindakan
WIB tindakan yang akan dilakukan adalah membantu ibu yang akan dilakukan adalah mengevaluasi pekerjaan ibu yang
memilih tindakan yang bisa dilakukan, menganjurkan ibu menyebabkan keletihan, menganjurkan ibu banyak istirahat,
banyak istirahat, mengindari ibu mengangkat beban berat. mengindari ibu mengangkat beban berat
Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 19.00 WIB Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 WIB
tindakan yang akan dilakukan adalah mengevaluasi tindakan keperawatan yang akan dilakukan yaitu evaluasi
pekerjaan ibu yang menyebabkan keletihan, menganjurkan pekerjaan pasien, hindari mengangkat beban berat, suruh pasien
ibu banyak istirahat, mengindari ibu mengangkat beban banyak istirahat
berat Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 WIB
Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 16.00 tindakan keperawatan yang akan dilakukan yaitu evaluasi
WIB tindakan keperawatan yang akan dilakukan yaitu pekerjaan pasien, evaluasi istirahat pasien, evaluasi hb pasien
mengevaluasi pekerjaan ibu yang menyebabkan keletihan,
menganjurkan ibu banyak istirahat, mengindari ibu Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan pada diagnosa
mengangkat beban berat konstipasi berhubungan dengan asupan serat tidak cukup
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 pada tanggal 16 Mei 2017 pukul 11.30 Wib adalah monitor bising
WIB tindakan keperawatan yang akan dilakukan yaitu usus, monitor tanda dan gejalah konstipasi, istruksikan pasien
evaluasi pekerjaan pasien, evaluasi pengetahuan pasien mengenai makanan yang tinggi serat, ajarkan pasien mengenai
tentang anemia, evaluasi Hb pasien makanan-makanan tertentu yang membantu mendukung aktifitas
usus.
Tindakan keperawataan yang sudah dilakukan pada Pada kunjungan kedua tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 Wib
diagnosa defisiensi pengetahuan berhubungan dengan tindakan keperawatan mengevaluasi terjadinya konstipasi, monitor
kurangnya minat untuk belajar tanggal 18 Mei 2017 bising usus, istruksikan pasien mengenai makanan yang tinggi
pukul 09.00 Wib adalah memberikan penyuluhan tentang serat, ajarkan pasien mengenai makanan-makanan tertentu yang
anemia, dampak, tanda dan gejala, bahaya dan membantu mendukung aktifitas usus.
penatalaksanaan, menganjurkan pasien untuk Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 20.00 WIB tindakan
meningkatkan makanan yang banyak mengandung Vit.K keperawatan yang dilakukan yaitu mengevaluasi terjadinya
dan zat besi seperti sejenis kacang kacangan dan sayuran konstipasi, monitor bising usus, istruksikan pasien mengenai
hijau, memberitahukan untuk menghindari terjadinya makanan yang tinggi serat, menganjurkan pasien mengkonsumsi
konstipasi dengan menganjurkan cairan yang adekuat dan buah dan sayur.
tinggi serat. Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 WIB
Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 19.00 WIB tindakan keperawatan yang akan dilakukan yaitu mengevaluasi
tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu mengevaluasi terjadinya konstipasi, istruksikan pasien mengenai makanan yang
pengertian anemia, menganjurkan pasien untuk tinggi serat, menganjurkan pasien mengkonsumsi buah dan sayur
meningkatkan makanan yang banyak mengandung Vit.K Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 WIB
dan zat besi seperti sejenis kacang kacangan dan sayuran tindakan keperawatan yang akan dilakukan yaitu evaluasi
hijau, memberitahukan untuk menghindari terjadinya konstipasi BAB pasien, evaluasi istirahat pasien, instruksikan
konstipasi dengan menganjurkan cairan yang adekuat dan selalu banyak mengkonsumsi buah dan sayur
tinggi serat, menganjurkan pasien mengkonsumsi buah dan
sayur. Tindakan keperawataan yang sudah dilakukan pada diagnosa
Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 16.00 defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya minat
WIB tindakan keperawatan yang akan dilakukan yaitu untuk belajar tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 Wib adalah
mengevaluasi pengertian anemia, penyebab anemia, dan memberikan penyuluhan tentang anemia, dampak, tanda dan
tanda gejalah dari anemia, menganjurkan mengkonsumsi gejala, bahaya dan penatalaksanaan, menganjurkan klien untuk
buah dan sayur, menganjurkan pasien untuk meningkatkan meningkatkan makanan yang banyak mengandung Vit.K dan zat
makanan yang banyak mengandung Vit.K dan zat besi besi seperti sejenis kacang kacangan dan sayuran hijau,
seperti sejenis kacang kacangan dan sayuran hijau memberitahukan untuk menghindari terjadinya konstipasi dengan
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 menganjurkan cairan yang adekuat dan tinggi serat.
WIB tindakan keperawatan yang akan dilakukan yaitu Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 20.00 WIB tindakan
mengevaluasi tentang penyuluhan anemia, mengevaluasi keperawatan yang dilakukan yaitu menganjurkan pasien untuk
kadar Hb pasien, selalu menganjurkan banyak meningkatkan makanan yang banyak mengandung Vit.K dan zat
mengkonsumsi buah dan sayur besi seperti sejenis kacang kacangan dan sayuran hijau,
Tindakan keperawatan yang sudah dilakukan pada memberitahukan untuk menghindari terjadinya konstipasi dengan
diagnosa ansietas berhubungan dengan perubahan menganjurkan cairan yang adekuat dan tinggi serat.
status kesehatan tanggal 16 mei 2017 pukul 08.30 Wib Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 WIB
adalah mengkaji faktor penyebab ansietas, minta klien tindakan keperawatan yang akan dilakukan yaitu mengevaluasi
untuk rileks dan merasakan sensasi yang terjadi, tunjukan pengertian anemia, penyebab anemia, dan tanda gejalah dari
dan praktekan teknik relaksasi pada pasien. anemia. Menganjurkan mengkonsumsi buah dan sayur.
Pada kunjungan kedua tanggal 18 Mei 2017 pukul 09.00 Menganjurkan pasien untuk meningkatkan makanan yang banyak
Wib tindakan keperawatan yang dilakukan yaitu mengandung Vit.K dan zat besi seperti sejenis kacang kacangan
mengevaluasi cara teknik relaksasi dan minta pasien untuk dan sayuran hijau.
rileks, tindakan yang akan dilakukan meminta pasien untuk Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 WIB
bertanya masalah kesehatan yang membuat pasien ansietas, tindakan keperawatan yang akan dilakukan yaitu mengevaluasi
mengajarkan kembali teknik relaksasi, menciptakan tentang penyuluhan anemia, mengevaluasi kadar Hb pasien, selalu
lingkungan yang tenang dan meminta pasien untuk rileks. menganjurkan banyak mengkonsumsi buah dan sayur.
Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 19.00 WIB
tindakan keperawatan yang dilakukan yaitumengevaluasi
tingkat kecemasan, mengajarkan kembali teknik relaksasi,
menciptakan lingkungan yang tenang dan meminta pasien
untuk rileks
Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 16.00
WIB tindakan keperawatan yang akan dilakukan yaitu
mengevaluasi tingkat kecemasan, mengeveluasi cara teknik
relaksasi, mengajarkan kembali teknik relaksasi
Evaluasi Evaluasi dilakukan setiap kali implementasi dilakukan, Evaluasi dilakukan setiap kali implementasi dilakukan, evaluasi
keperawatan evaluasi diagnosa pertamaRisiko perdarahan diagnosa pertamaRisiko perdarahan berhubungan dengan
berhubungan dengan penurunan kadar Hb. Pada penurunan kadar Hb. Pada kunjungan ketiga tanggal 20 Mei
kunjungan ketiga tanggal 20 Mei 2017 Pukul 19.00 WIB 2017 Pukul 20.00 WIB Ibu mengatakan sudah menghindari
Ibu terlihat sudah mengerti dengan penyakitnya dan bisa terjadinya benturan, sementara pada kunjungan kelima tanggal 28
menghindari faktor risiko terjadinya perdarahan, sementara Mei 2017 pukul 20.00 WIBPasien mengatakan sudah mengerti
pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 penyebab anemia dan selalu menghindari terjadinya benturan dan
Hb pasien meningkat dari 9,7 gr/dl menjadi 10,0 gr/dl. mengangkat bebab berat, Hb pasien meningkat dari 10,5 gr/dl
Pasien sudah tidak tampak pucat, hasil analisa bahwa menjadi 10,6 gr/dl, hasil analisa bahwa masalah sudah teratasi.
menjadi 10,0 gr/dl. Pasien sudah tidak tampak pucat, hasil ketiga tanggal 20 Mei pukul 20.00 WIBIbu mengatakan masih
analisa bahwa masalah sudah teratasi. kurang mengkonsumsi buah dan sayur, Ibu mengatakan sudah
mengerti dengan penyebab anemia yang terjadi pada kehamilanya
Evaluasi pada diagnosa keempat ansietas berhubungan Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 WIBIbu
dengan perubahan status. Pada kunjungan keempat mengatakan masih sudah banyak mengkonsumsi buah dan sayur,
tanggal 25 Mei 2017 pukul 16.00 WIB Ibu mengatakan Ibu terlihat mengerti dengan anemia pada janinya, Hb pasien dari
sudah tidak cemas lagi, Ibu mengatakan sudah rileks, Ibu 10,5 gr/dl menjadi 10,6 gr/dl, hasil analisa bahwa masalah sudah
terlihat mengerti cara teknik napas dalam teratasi.
B. PEMBAHASAN KASUS
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Ibu. M berusia 24 tahun dan
Ibu.D berusia 32 tahun dengan anemia di wilayah kerja Puskesmas Belimbing
Kota Padang, maka pada BAB ini peneliti akanmembahasperbedaan atau
kesenjangan antara asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan anemia.
Pembahasan ini sesuai dengan tahapan asuhan keperawatan yang dimulai dari
proses pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, pengidentifikasian
intervensi keperawatan, pelaksanaan implementasi dan proses evaluasi.
1. Pengkajian
Hasil pengkajian yang dilakukan penulis tanggal 16 Mei 2016 didapatkan
Ibu. M hamil anak pertama dengan usia kehamilan 39-40 minggu.
Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan tekanan tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 84 x/i, pernafasan 20 x/i, suhu 36,60Cdan hasil laboraturium
menunjukkan kadar Hb ibu 9,7 gr/dl termasuk anemia ringan pada
Trimester III. Sedangkan pada pengkajian yang dilakukan tanggal 16 Mei
2017 didapatkan Ibu.D hamil anak kedua dengan usia kehamilan 37-39
minggu. Pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan 120/80 mmHg, nadi 86
x/i, pernafasan 18 x/i, suhu 36,60C dan hasil laboratorium menunjukkan
kadar Hb ibu 10,5 gr/dl termasuk anemia ringan pada Trimester III.
Menurut peneliti tentang hasil penelitian dan teori diatas tidak ada
perbedaan antara kasus dengan teori dan penelitian terdahulu. Pada kasus
Ibu. M sesuai dengan teori, pemeriksaan laboratorium Ibu.M didapatkan
kadar Hb 9,7 gr/dl. Sedangkan pada Ibu.D sesuai dengan teori,
pemeriksaan labor Ibu.D didapatkan kadar Hb 10,5 gr/dl. Teori
menjelaskan selama kehamilan terjadi berbagai komplikasi salah satunya
perubahan fisiologik yaitu perubahan hemodinamik. Karena selama
kehamilan terjadi pengenceran darah atau proses hemodilusi pada ibu ibu
hamil tersebut dapat menyebabkan ekspansi volume plasma sehingga
kebutuhan oksigen lebih tinggi dan memicu peningkatan produksi
eritropeninibu hamil dapat menyebabkan ekspansi volume plasma
sehingga kebutuhan oksigen lebih tinggi dan memicu peningkatan
produksi eritropenin.
begitupun Ibu.D juga tidak mengerti dengan penyebab anemia yang terjadi
pada kehamilanya.
Perbedaannya pada Ibu.M dan Ibu.D adalah dari segi ekonomi dimana
Ibu.D lebih masalah dari segi ekonomi, sedangkan dari teori dan hasil
penelitian penyebab anemia dalam kehamilan tersebut salah satunya dari
segi ekonomi sehingga tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi
dan ketidaktahuan tentang pola makan yang benar.
2. Diagnosis Keperawatan
Berdasarkan teori (NANDA, 2015-2017), diagnosis keperawatan untuk
Ibu Hamil dengan Anemia ada 7, yaitu: risiko perdarahan berhubungan
dengan kurang pengetahuan tentang kewaspadaan perdarahan,Intoleran
aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen, Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan kurang asupan makanan, Mual berhubungan
dengan rasa makan/minum yang tidak enak, Keletihan berhubungan
dengan kelesuan fisiologis (anemia dalam kehamilan), Risiko infeksi
berhubungan dengan penurunan hemoglobin, Ansietas berhubungan
dengan perubahan status kesehatan.
Diagnosis yang pertama ini sesuai dengan teori yang menjelaskan apabila
ibu hamil mengalami anemia selama kehamilan maka banyak ancaman
yang terjadi pada ibu hamil tersebut salah satunya abortus, persalinan
prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, peningkatan
resiko terjadinya infeksi dan ancaman dekompensasi jantung jika Hb
kurang dari 6,0 g/dl(Pratami, 2016).
Diagnosis kedua ini sesuai dengan teori Proverawati (2011) tanda dan
gejalah anemia dalam kehamilan adalah kelelahan, penurunan energi,
tampak pucat dan tekanan darah rendah. Menurut Prawirohardjo (2010),
Proverawati (2011) dan Pratami (2016) jika ibu hamil kurang
mengkonsumsi buah dan sayur (kekurangan zat besi) maka akan sering
merasa keletihan karena salah satu penyebab anemia dalam kehamilan
Diagnosis ketiga ini juga sesuai dengan teori yang menjelaskan tanda dan
gejalah anemia dalam kehamilan adalah kelelahan, kurangnya energi
sehingga pada ibu mengalami penurunan pola pikir dan pada kasus diatas
ibu tidak mengerti dengan penyebab anemia dalam kehamilanya serta
tidak mengetahui manfaat buah dan sayur (Proverawati, 2010).
Diagnosis keempat juga sesuai dengan teori yang menjelaskan tanda dan
gejalah anemia adalah mengalami penurunan pola pikir atau penurunan
tekanan darah, maka apabila pasien mengalami penurunan tekanan darah
dan penurunan pola pikir maka akan terjadi suatu gejalah ansietas
(kecemasan) (Proverawati, 2011)
Diagnosis yang pertama ini sesuai dengan teori yang menjelaskan apabila
ibu hamil mengalami anemia selama kehamilan maka banyak ancaman
yang terjadi pada ibu hamil tersebut salah satunya abortus, persalinan
prematur, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, peningkatan
resiko terjadinya infeksi dan ancaman dekompensasi jantung jika Hb
kurang dari 6,0 g/dl(Pratami, 2016).
Diagnosis kedua ini sesuai dengan teori Proverawati (2011) tanda dan
gejalah anemia dalam kehamilan adalah kelelahan, penurunan energi,
tampak pucat dan tekanan darah rendah. Menurut Prawirohardjo (2010),
Proverawati (2011) dan Pratami (2016) jika ibu hamil kurang
mengkonsumsi buah dan sayur (kekurangan zat besi) maka akan sering
merasa keletihan karena salah satu penyebab anemia dalam kehamilan
adalah defesiensi zat besi, maka akan mengakibatkan kekurangan
hemoglobin (Hb) pada ibu hamil dimana zat besi adalah salah satu
pembentuk hemoglobin
Diagnosis ketiga ini juga sesuai dengan teori yang menjelaskan tanda dan
gejalah anemia dalam kehamilan adalah kelelahan, kurangnya energi
sehingga pada ibu mengalami penurunan pola pikir dan pada kasus diatas
ibu tidak mengerti dengan penyebab anemia dalam kehamilanya serta
tidak mengetahui manfaat buah dan sayur (Proverawati, 2010).
anemia lebih banyak terjadi pada ibu dengan tingkat pengetahuan kurang
(73,1%), dibandingkan denganibuyang berpengetahuan baik (26,9%).
Perbedaan antara diagnosa yang ditemukan Ibu.M dan Ibu.D adalah pada
Ibu.M ditemukan diagnosa ansietas berhubungan dengan perubahan status
kesehatan, sementara pada Ibu.D tidak ditemukan diagnosa ansietas.
Sedangkan pada Ibu.D ditemukan diagnosa konstipasi berhubungan
dengan asupan serat yang kurang sementara pada Ibu.m tidak ditemukan
konstipasi.
Menurut teori apabila ibu hamil yang menderita anemia terjadi penurunan
peristaltik usus akibat kurangnya oksigen dan asupan serat yang kurang
sehingga proses pencernaan makanan menjadi menurun dan menyebabkan
konstipasi, apabila ibu hamil menderita konstipasi maka berisiko terjadi
perdarahan. Sementara tidak terjadi konstipasi pada Ibu.M karena pada
Ibu.M lebih sering bergerak dibandingkan Ibu.D dan Ibu.M juga lebih
sering mengkonsumsi buah dan sayur dibandingkan Ibu.D.
3. Rencana Keperawatan
Pada tahap perencanaan ini, peneliti melakukan penerapan asuhan
keperawatan Ibu. M dan Ibu.D sesuai dengan diagnosis yang telah
ditetapkan. Perencanaan keperawatan telah disusun sesuai dengan teori
Bulecheck, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., dan Wagner, C.
(2013) dalam Nursing Interventions Classification (NIC) Sixth Edition,
sebagai berikut:
(gejalah yang mungkin muncul dan kekambuhan yang mungkin nanti akan
muncul kembali). Kunjungan ke 4 yaitu evaluasi pekerjaan ibu, anjurkan
ibu banyak istirahat, bantu memilih aktivitas yang menyebabkan keletihan.
Kunjungan ke 5 yaitu evaluasi pekerjaan ibu, evaluasi keletihan yang
terjadi pada ibu, evaluasi perasaan ibu, evaluasi aktivitas ibu.
Dalam penelitian tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus pada
penyusunan rencana tindakan dalam memperiotaskan masalah,
merumuskan masalah, merumuskan tujuan, kriteria hasil serta tindakan.
Hal ini sejalan dengan teori yang menyebutkan bahwa hasil evaluasi
untuk diagnosis ini adalah mampu mengurangi tingkat kelelahan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit)
dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu
memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan (Tarwono,
dkk 2007). Sedangkan menurut Pratami (2016)anemia dalam kehamilan
didefenisikan sebagai suatu kondisi ketika ibu memiliki kadar hemoglobin
kurang dari 11,0 g/dl pada trimester I dan III, atau kadar hemoglobin kurang
dari 10,5 g/dl pada trimester II.
Kasus anemia pada Ibu.M dan Ibu.D, setelah penulis melakukan pengkajian,
analisa data, penentuan diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi
tentang asuhan keperawatan pada Ibu.M dan Ibu.D dengan anemia di wilayah
kerja Puskemas Belimbing Kota Padang, maka didapatkan hasil yaitu:
1. Pengkajian pada Ibu.M berusia 24 tahun hamil anak pertama dengan usia
kehamilan 39-40 minggu. Pengkajian pada Ibu.D hamil anak kedua
berusia 32 tahun, usia kehamilan Ibu.D 37-39 minggu. Pemeriksaan labor
Ibu.M didapatkan Hb 9,7 gr/dl, sementara pemeriksaan laboratorium
Ibu.D didapatkan 10, gr/dl. Ibu.M mengatakan takut dengan keadaan
janinya apabila tubuhnya mengalami penambahan berat badan. Sementara
Ibu.D mengalami konstipasi atau buang air besar terasa keras dan kurang
lancar. Ibu.D lebih bermasalah dari segi ekonomi dibandingkan Ibu.M .
Ibu.M dan Ibu.D sama-sama tidak mengetahui penyebab anemia yang
terjadi pada kehamilanya.
2. Diagnosis yang muncul pada kasus Ibu.M dan Ibu.D adalah Resiko
perdarahan berhubungan dengan penurunan kadar Hemoglobin,
Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisik, Defisiensi pengetahuan
berhubungan dengan kurangnya minat untuk belajar. Pada Ibu.M
ditemukan diagnosis keperawatan ansietas berhubungan dengan
B. Saran
1. Bagi institusi pelayanan kesehatan
Bagi institusi pelayanan kesehatan Puskesmas Belimbing diharapkan dapat
memberikan pelayanan kesehatan semaksimal mungkin dan, diharapkan
PuskesmasBelimbing mampu menyediakan fasilitas serta sarana dan
prasarana yang dapat mendukung kesembuhan pasien dengan memberikan
penyuluhan tentang dampak anemia terhadap kehamilan.
Bulechek, C.M, Butcher, H.K, Dochterman, J.M & Wangner, C.M. (2016).
Nursing Interventions Clasification (NIC). Indonesia : CV. Mocomedia and
is published by arrangements with Elsevier Inc.
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Laporan Ibu Hamil Anemia s.d
Desember Per Kab/Kota Tahun 2016
Kemenkes RI. (2014). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2014. Jakarta
Kuruma & Suwati, E (2015). Pengaruh Pemberian Multipel Micro Nutrien (Mmn)
Ditambah Ekstrak Daun Ubi Jalar Dan Tablet Fe Terhadap Nilai
Hemoglobin Ibu Hamilterdapat di
http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewarticle&article=403712
diakses 18 Januari 2017.
Manuaba, I.B.G, Manuaba, I.A.C & Manuaba, I.B.G.R. (2007). Pengantar kuliah
Obstetri. Jakarta : ECG
Tarwono & Wasnidar. (2007).Buku SakuAnemia pada Ibu Hamil. Jakarta : Trans
Info media
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
- Keluhan Saat dikaji : Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 16
Mei 2017 pukul 08.30 Wib didapatkan pasien mengeluh sering
terasa sakit pada pinggang dan sering pusing, badan terasa cepat
letih ketika melakukan aktivitas seperti mencuci dan membersihkan
rumah, ibu mengatakan jarang mengkonsumsi buah dan sayur karena
tidak mengerti dengan manfaat sayuan dan buah-buahan, dan ibu
juga tidak mengerti dengan penyebab anemia yang terjadi pada
kehamilanya. Ibu juga mengatakan takut dengan keadaan janinya
apabila tubuhnya mengalami penambahan berat badan. Ibu juga
mengatakan sering terasa buang air kecil.
d. Riwayat Obstetri
- Riwayat Menstruasi
• Umur : 12 tahun
• Siklus : teratur (28 hari)
• Lamanya : 6 hari
• Banyaknya : 3x ganti pembalut dalam sehari
• Konsistensi : merah encer
• Keluhan (disminore,dll) : sakit perut
• HPHT : 13-09-2016
• Taksiran Persalinan : 20-06-2017
- Perkawinan
• Lamanya Perkawinan : 1 tahun 5 bulan
• Berapa Kali Kawin : 1 kali
4. Data psikologi
Ibu mengatakan kehamilan Sekarang adalah kehamilan yang diinginkan,
dan anak yang lahir sekarang disusui selama 6 bulan, dan adanya
dukungan suami untuk menyusui, selama interaksi antara ibu dengan bayi
serta suami sangat baik
7. Aktivitas Sehari-hari
- Dapat menolong diri sendiri : mandiri
- Ditolong dengan bantuan minimum : tidak ada
- Ditolong dengan bantuan maksimum : tidak ada
- Nafsu makan : baik
- Makan / minum : makan 3x sehari tidak
mengkonsumsi sayur
- Leopold III : pada perut ibu bagian bawah teraba bulat, keras,
dan masih bisa digoyangkan, kepala janin belum masuk PAP.
- Leopold IV : pada bagian bawah perut ibu teraba bulat,
melenting dan belum masuk PAP.
8) Auskultrasi
Pada perut ibu bagian kanan terdengar detak jantung janin (140 x/i)
9) Perkusi
Reflek patela : positif kiri dan kanan
2. Analisa Data
DATA ETIOLOGI MASALAH
Data subjektif : Penurunan kadar Hb Resiko perdarahan
- Ibu mengatakan sering terasa pusing
apabila terlalu lama berdiri
- Ibu mengatakan cepat lelah saat
melakukan aktivitas seperti mencuci
dan membersihkan rumah
Data objektifnya :
- Hb 9,7 gr/dl
- Wajah terlihat pucat, konjungtiva
anemis
Data subjektif : Kelesuan fisik Keletihan
- Ibu mengatakan sering terasa pusing
apabila terlalu lama berdiri
- Ibu mengatakan cepat lelah saat
melakukan aktivitas seperti mencuci
dan membersihkan rumah
Data objektifnya :
- Hb 9,7 gr/dl
- Ibu terlihat susah untuk beraktivitas
karena kehamilan sudah mulai tua
- Wajah terlihat pucat, konjungtiva
anemis
Data subjektifnya : Kurangnya minat Defisiensi
- Ibu mengatakan tidak mengerti untuk belajar pengetahuan
dengan penyebab kurang darah yang
terjadi pada kehamilanya
- Ibu juga mengatakan hampir tidak
pernah mengkonsumsi buah dan
3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tanggal Ditemukan Tanggal Teratasi
Resiko perdarahan berhubungan dengan 16 Mei 2017
penurunan kadar Hemoglobin
Keletihan berhubungan dengan 16 Mei 2017
kelesuan fisik
Defisiensi pengetahuan berhubungan 16 Mei 2017
dengan kurangnya minat untuk belajar
Ansietas berhubungan dengan 16 Mei 2017
perubahan status kesehatan
4. Intervensi Keperawatan
Dx Keperawatan NOC NIC
Resiko perdarahan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Pencegahan perdarahan :
berhubungan dengan mampu mengatasi resiko kehilangan darah 8. Monitor tanda dan gejalah perdarahan
penurunan Hb dengan kriteria hasil : 9. Lindungi pasien dari trauma yang dapat menyebabkan
9. Tidak ada kehilangan darah yang terlihat perdarahan
10. Tidak ada perdarahan pervaginam 10. Hindari mengangkat benda berat
11. Tidak ada penurunan tekanan darah 11. Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan
sistolik yang kaya vitamin K
12. Tidak ada penurunan tekanan darah 12. Cegah konstipasi (misalnya, memotivasi untuk
diastolik meningkatkan asupan cairan dan mengkonsumsi
13. Tidak ada kehilangan panas tubuh pelunan feses) jika diperlukan
14. Tidak ada penurunan Hemoglobin (Hb) 13. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
15. Tidak ada penurunan Hematokrit (Ht) tanda-tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang
tepat jika terjadi perdarahan (misalnya melapor kepada
perawat)
14. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat
jika terjadi perdarahan (misalnya, lapor kepada perawat)
Keletihan NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Manajemen Energi :
berhubungan dengan mampu mengurangi tingkat kelelahan dengan 7. Tentukan jenis dan banyaknya aktivitas yang
anemia dalam kriteria hasil : dibutuhkan untuk menjaga ketahanan
kehamilan 9. Tidak terjadi kelelahan 8. Bantu pasien untuk memilih aktivitas-aktivitas yang
10. Tidak ada kelesuan akan dilakukan
11. Tidak ada kehilangan selera makan 9. Anjurkan tidur siang bila diperlukan
12. Tidak ada penurunan motivasi 10. Bantu pasien untuk menjadwalkan priode istirahat
13. Tidak ada sakit kepala 11. Instruksikan pasien/orang yang terdekat dengan pasien
14. Tidak terjadi nyeri otot mengenai kelelahan (gejalah yang mungkin muncul
15. Kuliatas tidur tidak terganggu dan kekambuhan yang mungkin nanti akan muncul
16. Kualitas istirahat tidak terganggu. kembali)
Manajemen Nutrisi
5) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi
6) Monitor kalori dan asupan makanan
7) Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan
kenaikan berat badan
8) Berikan arahan bila diperlukan
Defisiensi NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Proses penyakit :
pengetahuan mampu memahami proses penyakit dengan 1. Jelaskan mengenai proses penyakit,
berhubungan dengan kriteria hasil : 2. Jelaskan tanda dan gejalah yang umum dari penyakit
kurangnya sumber 1. Mengetahui faktor risiko 3. Edukasi pasien mengenai tindakan untuk
pengetahuan 2. Mengetahui tanda dan gejalah dari penyakit mengontrol/meminimalkan gejalah
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab dan 4. Edukasi pasien mengenai tanda dan gejalahyang harus
faktor yang berkontribusi dilaporkan kepada petugas kesehatan
4. Mengetahui karakter spesifik penyakit 5. Beri informasi kepada keluarga mengenai
5. Mengetahui strategi untuk meminimalkan perkembangan pasien, sesui kebutuhan
perkembangan penyakit 6. Diskusikan pilihan terapi penanganan
7. Jelaskan komplikasi kronik yang mungkin ada, sesuai
kebutuhan
Ansietas berhubungan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Terapi Relaksasi :
dengan perubahan menunjukkan tanda-tanda vital dalam rentang 8. Tentukan apakah ada intervensi relaksasi dimasa lalu
status kesehatan normal dengan kriteria hasil : yang sudah memberikan manfaat
6. Suhu tubuh dalam rentang normal 9. Berikan deskripsi detail terkait intervensi relaksasi yang
7. Tingkat pernapasan dalam rentang normal dipilih
8. Tekanan darah sistolik dalam rentang normal 10. Ciptakan lingkungan yang tenang dan tanpa
9. Tekanan darah diastolik dalam rentang distraksi dengan lampu yang redup dan suhu lingkungan
normal yang nyaman, jika memungkinkan
10. Kedalaman inspirasi dalam rentang 11. Dapatkan perilaku yang menungjukan terjadinya
normal relaksasi, misalnya bernapas dalam, menguap,
pernapasan perut, atau banyangan yang menyenangkan
12. Minta klien untuk rileks dan merasakan sensasi
yang terjadi
13. Tunjukan dan praktekan teknik relaksasi pada
pasien
14. Evaluasi dan dokumentasikan respon terhadap
terapi relaksasi
- Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat 20 x/i, suhu 36,5oC.
badan A : Masalah belumteratasi
P : Intervensi di lanjutkan
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 WIB P : Intervensi di lanjutkan
- Mengevaluasi tentang penyuluhan anemia
- Mengevaluasi kadar Hb pasien Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 16.00
- Selalu menganjurkan banyak mengkonsumsi buah dan sayur WIB
S:
- Ibu mengatakan sudah mengerti tentang anemia yang
terjadi pada kehamilanya
- Ibu mengatakan sudah mulai makan buah dan sayur
O:
- Ibu bisa mengulangi kembali tentang anemia,
penyebab anemia serta penanganan dari anemia
- Ibu bisa mengulangi kembali tentang manfaat buah dan
sayur
A : Masalah teratasi sebagian pada difesiensi pengetahuan
P : Intervensi di lanjutkan
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00
WIB
S:
Pasien mengatakan sudah banyak istirahat dan sudah
mengkonsumsi buah dan sayur
O:
- Hb pasien meningkat dari 9,7 gr/dl menjadi 10,0 gr/dl
normal <11,0 gr/dl
- Pasien sudah tidak tampak pucat
A : Masalah belum teratasi
P : Ibu disuruh kepelayanan kesehatan
4 Pada kunjungan kedua tanggal 16 mei 2017 pukul 08.30 WIB Pada kunjungan pertama tanggal 16 Mei 2017 pukul 08.30
- mengkaji faktor penyebab ansietas WIB
Lampiran II
k. Riwayat Obstetri
- Riwayat Menstruasi
• Umur : 17 tahun
• Siklus : teratur (28 hari)
• Lamanya : 6 hari
• Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut
• Konsistensi : Merah encer
• Keluhan (disminore,dll) : Disminore
• HPHT : 06-10-2016
• Taksiran Persalinan : 13-07-2017
- Perkawinan
• Lamanya Perkawinan : 4 tahun
• Berapa Kali Kawin : 1 kali
Kehamilan Sekarang
Ibu mengatakaan saat hamil muda sering merasa mual dan muntah, dan
sekarang saat hamil tua sering merasakan pusing dan pandangan mata
kabur
8.) Auskultrasi
Pada bagian kiri perut ibu terdengar detak jantung janin 135 x/i
9) Perkusi
Reflek patela : positif
2. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
Data subjektif : Penurunan kadar Risiko perdarahan
- Ibu mengatakan cepat lelah saat HB
melakukan aktifitas
- Ibu mengatakan sering pusing apabila
terlalu lama beraktivitas
Data objektifnya :
- Hb 10,5 g/dl
- Konjungtiva anemis, wajah dan bibir
pucat
Data subjektif : Kelesuan fisik Keletihan
- Ibu mengatakan cepat lelah saat
melakukan aktifitas
3. Diagnosa Keperawatan
Data Taggal ditemukan Tanggal teratasi
Risiko perdarahan berhubungan dengan penurunan kadar 16 Mei 2017
HB
Keletihan berhubungan dengan kelesuan fisik 16 Mei 2017
Konstipasi berhubungan dengan asupan serat yang kurang 16 Mei 2017
Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya 16 Mei 2017
minat untuk belajar
4. Intervensi Keperawatan
Dx Keperawatan NOC NIC
Risiko perdarahan NOC:Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Pencegahan perdarahan :
berhubungan mampu mengatasi resiko kehilangan darah dengan 15. Monitor tanda dan gejalah perdarahan
dengan penurunan kriteria hasil : 16. Lindungi pasien dari trauma yang dapat
kadar HB 16. Tidak ada kehilangan darah yang terlihat menyebabkan perdarahan
17. Tidak ada perdarahan pervaginam 17. Hindari mengangkat benda berat
18. Tidak ada penurunan tekanan darah sistolik 18. Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan
19. Tidak ada penurunan tekanan darah diastolik yang kaya vitamin K
20. Tidak ada kehilangan panas tubuh 19. Cegah konstipasi (misalnya, memotivasi untuk
21. Tidak ada penurunan Hemoglobin (Hb) meningkatkan asupan cairan dan mengkonsumsi
22. Tidak ada penurunan Hematokrit (Ht) pelunan feses) jika diperlukan
20. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
tanda-tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang
tepat jika terjadi perdarahan (misalnya melapor kepada
perawat)
21. Instruksikan pasien dan keluarga untuk memonitor
tanda perdarahan dan mengambil tindakan yang tepat
jika terjadi perdarahan (misalnya, lapor kepada perawat)
21. Tidak ada sakit kepala 16. Instruksikan pasien/orang yang terdekat dengan pasien
22. Tidak terjadi nyeri otot mengenai kelelahan (gejalah yang mungkin muncul
23. Kuliatas tidur tidak terganggu dan kekambuhan yang mungkin nanti akan muncul
24. Kualitas istirahat tidak terganggu. kembali)
Manajemen Nutrisi
9) Tentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi yang
dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan gizi
10) Monitor kalori dan asupan makanan
11) Monitor kecendrungan terjadinya penurunan dan
kenaikan berat badan
12) Berikan arahan bila diperlukan
Konstipasi NOC :Setelah dilakukan tindakan keperawatan, pasien Monitor Saluran Cerna :
berhubungan mampu memahami eliminasi usus dengan kriteria 1. Monitor bising usus
dengan asupan hasil : 2. Monitor tanda dan gejalah konstipasi
serat yang kurang 1. Pola eliminasi tidak terganggu 3. Istruksikan pasien mengenai makanan yang tinggi serat
2. Kemudahan BAB 4. Ajarkan pasien mengenai makanan-makanan tertentu
3. Tidak terjadi konstipasi yang membantu mendukung aktifitas usus.
4. Tidak terjadi nyeri saat bab 5. Evaluasi inkontinansia fekal seperlunya
5. Tidak terjadi perubahan warna feses 6. Beri cairan hangat setelah makan
O:
Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 Ibu terlihat sudah mengerti dengan penyakitnya dan bisa menghindari
WIB faktor risiko terjadinya perdarahan
- Evaluasi pekerjaan pasien A:
- Hindari mengangkat beban berat Masalah belum teratsi
- Suruh pasien banyak istirahat P:
- Instruksikan pasien untuk meningkatkan makanan yang Intervensi dilanjutkan
kaya vitamin k
- Cegah konstipasi Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 WIB
- Meminta ibu/keluarga memantau tanda-tanda perdarahan. S :
- Ibu mengatakan sudah menghindari terjadinya benturan
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 20.00 - Ibu mengatakan masih belum banyak mengkonsumsi buah dan
WIB sayur
- Evaluasi pekerjaan pasien O:
- Evaluasi pengetahuan pasien tentang anemia Ibu terlihat sudah menghindari faktor risiko terjadinya perdarahan dan
- Evaluasi Hb pasien sudah mengkonsumsi buah dan sayur
A : Masalah teratasi sebagian pada risiko perdarahan
P : Intervensi dilanjutkan
Pada kunjungan ke dua tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 Pada kunjungan kedua tanggal tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 WIB
WIB S:
- Membantu ibu memilih tindakan yang bisa dilakukan - ibu mengatakan sudah banyak istirahat
- Menganjurkan ibu banyak istirahat, mengindari ibu - ibu mengatakan sudah mengurangi kegiatan yang menyebabkan
mengangkat beban b kelelahan seperti mencuci
Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 20.00 WIB O:
- Mengevaluasi pekerjaan ibu yang menyebabkan ibu terlihat lebih segar, konjungtiva anemis, wajah agak pucat,
keletihan tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80 x/i, pernapasan 20 x/i.
- Menganjurkan ibu banyak istirahat A:
- Mengindari ibu mengangkat beban berat Masalah belum teratasi
P:
Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 Intervensi dilanjutkan
WIB
- Evaluasi pekerjaan pasien Pada kunjungan ketiga tanggal 20 Mei pukul 20.00 WIB
- Hindari mengangkat beban berat S:
- Suruh pasien banyak istirahat - Ibu mengatakan sudah mengurangi kegiatan yang menyebabkan
keletihan
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 - Ibu mengatakan seharian ini tidak ada tidur siang
WIB O:
- Evaluasi pekerjaan pasien - Ibu terlihat pucat, konjungtiva anemis
- Evaluasi istirahat pasien - Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 90 x/i, pernapasan 22 x/i
- Evaluasi Hb pasien A:
Masalah belum sebagian
P:
Intervensi di lanjutkan
Pada kunjungan ketiga 20 Mei 2017 pukul 20.00 WIB Pada kunjungan kedua tanggal 18 Mei 2017 pukul 10.00 WIB
- Mengevaluasi terjadinya konstipasi S:
- Monitor bising usus - Ibu mengatakan BAB masih terasa keras dan kurang lancar
- Istruksikan pasien mengenai makanan yang tinggi serat - Ibu mengatakan kurang mengkonsumsi buah dan sayur
- Menganjurkan pasien mengkonsumsi buah dan sayur. O:
- Ibu terlihat masih pucat, konjungtiva
Pada kunjungan keempat tanggal 25 Mei 2017 pukul 17.00 A:
WIB Masalah belum teratasi
- Mengevaluasi terjadinya konstipasi P:
- Istruksikan pasien mengenai makanan yang tinggi serat Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan pasien mengkonsumsi buah dan sayur
Pada kunjungan ketiga tanggal 20 Mei pukul 20.00 WIB
Pada kunjungan kelima tanggal 28 Mei 2017 pukul 19.00 S :
WIB - Ibu mengatakan masih terasa keras saat BAB
- Evaluasi konstipasi BAB pasien - Ibu mengatakan kurang mengkonsumsi buah dan sayur
Lampiran 7
LAPORAN DOKUMENTASI KUNJUNGAN PASIEN 1
1. Kunjungan Pertama ( Selasa, 16 Mei 2017 jam 08.30 WIB )
Infoconsen, pengkajian, pemeriksaan fisik serta melakukan implementasi
keperawatan dengan diagnosa kelelahan dan ansietas
dan ansietas
Lampiran 7
Lampiran 9
D. Kegiatan Penyuluhan
1. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab
2. StrategiPelaksanaan :
1. Mengucapkansalam
1. Menjawabsalam
2. Memperkenalkandiri
2. Mendengarkan
3. Menjelaskanmaksuddantujuan
3. Mendengarkan
4. Kontrak waktu
4. Menyetujui kontrak
5. Menanyakanpertanyaanapersepsi
waktu
5. Memberikan
pendapat
35 menit Kerja
5 menit Terminasi :
1. Mengulangi kembali
1. Melakukanevaluasi
materi penyuluhan
2. Memberikankesimpulan
2. Mendengarkan
3. Membuatrencanatindaklanjut
3. Menyetujui
4. Memberikansalampenutup
4. Menjawab salam
2. Penyebab
Menurut Prawirohardjo (2010), Proverawati (2011) dan Pratami (2016)
penyebab anemia dalam kehamilan adalah :
h. Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak
sebanding dengan peningkatan volume plasma
i. Defesiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin (Hb),
dimana zat besi adalah salah satu pembentuk hemoglobin.
j. Ekonomi : tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi dan
ketidaktahuan tentang pola makan yang benar
k. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan menstruasi
yang banyak dan perdarahan akibat luka
6. Pengobatan Anemia
Audience : 2 Orang
PERTANYAAN:
JAWABAN:
Cara pemilihan sayur yang benar adalah sayuran yang segar, belum layu,
sayuran berwarna hijau, dan sayuran apabila dipegang belum kering seperti sayur
bayam, kangkung dan lain lain.