You are on page 1of 4

TUGAS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

“HAMBATAN DAN DORONGAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT”

Dosen : Gesit Thabrani ST, M.T

Muthia Roza Linda S.E, M.M

O
L
E
H

ESA RAHMADONA (15059009)


NIKO ERMAN DWI S. (15059061)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2018
A. Pendorong Supply Chain

Menurut Chopra dan Meindhl (2007, p44) ada lima faktor utama yang menjadi penggerak
utama yang menjadi penggerak utama SCM dan penentu performa dari SCM, yaitu :

1.Fasilitas
Fasilitas adalah lokasi fisik dalam jaringan supply chain yang menjadi tempat untuk
perakitan, penyimpanan, ataupun produksi. Fasilitas yang dikelompokkan menjadi fasilitas
produksi dan fasilitas penyimpanan. Beberapa komponen fasilitas yang harus dipertimbangka
antara lain peranan, lokasi dan kapasitas.

2.Persediaan
Persediaan terdiri dari persediaan bahan baku, bahan setengah jadi, dan bahan jadi.
Persediaan timbul karena adanya perbedaan antara penawaran dan pemintaan. Beberapa
komponen persediaan yang harus dipertimbangkan antara lain :

a. Cycle Inventory
Jumlah rata – rata persediaan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan selama
menunggu pengiriman dari pemasok.
b. Safety Inventory
Persediaan untuk mengantisipasi permintaan yang berlebih.
c. Seasonal Inventory
Persediaan untuk mengantisipasi variasi permintaan musiman.
3.Sourcing
Proses bisnis yang diperlukan untuk mendapatkan barang ataupun jasa yang diperlukan
perusahaan. Perusahaan dalam supply chain dapat memperoleh keuntungan kompetitif dengan
memilih dan menjalin hubungan erat dengan pemasok terpilih melalui kontrak jangka panjang.

4.Transportasi
Transportasi berfingsi untuk memindahkan produk antara tahap satu ke tahap lain di
sepanjang supply chain. Beberapa komponen transportasi yang harus dipertimbangkan antara
lain pemilian rute dan jenis transportasi yang tepat.
5.Informasi
Informasi adalah penghubung antara berbagai tahapan – tahapan yang ada dalam supply
chain. Beberapa komponen informasi yang harus dipertimbangkan antara lain:
a. Push versus Pull, informasi untuk proses push umumnya berupa perencanaan kebutuhan
bahan baku dari rencana produksi, sementara untuk proses pull umumnya berupa permintaan
actual yang diinformasikan dengan cepat.
b. Koordinasi dan pembagian informasi, bagaimana cara informasi dapat dikelola agar
koordinasi di sepanjang supply chain menjadi baik.
c. Peramalan dan perencanaan agregat, melakukan peramalan akan keadaan di masa depan,
dan melakukan perencanaan dari peramalan yang dibuat.
d. Manajemen harga dan pendapatan , menentukan tingkat harga yang sesuai dengan
keadaan yang ada.

B. Hambatan Pada Supply Chain Management


SCM merupakan sesuatu yang sangat kompleks sekali, dimana banyak hambatan yang
dihadapi dalam implementasinya, sehingga dalam implementasinya memang membutuhkan
tahapan mulai tahap perancangan sampai tahap evaluasi dan continuous improvement. Selain itu
implementasi SCM membutuhkan dukungan dari berbagai pihak mulai dari internal dalam hal ini
seluruh manajemen puncak dan eksternal, dalam hal ini seluruh partner yang ada. Berikut ini
merupakan hambatan-hambatan yang akan dialami dalam implementasi SCM yang semakin
menguatkan argument bahwa implementasi SCM memang membutuhkan dukungan berbagai
pihak
1. Incerasing Variety of Products.
Sekarang konsumen seakan dimanjakan oleh produsen, hal ini kita lihat semakin
beragamnya jenis produk yang ada di pasaran. Hal ini juga kita lihat strategi perusahan yang
selalu berfokus pada customer (customer oriented). Jika dahulu produsen melakukan strategi
dengan melakukan pembagian segment pada customer, maka sekarang konsumen lebih
dimanjakan lagi dengan pelemparan produk menurut keinginan setiap individu bukan menurut
keinginan segment tertentu. Banyaknya jenis produk dan jumlah dari yang tidak menentu dari
masing-masing produk membuat produsen semakin kewalahan dalam memuaskan keinginan dari
konsumen.
2. Decreasing Product Life Cycles.
Menurunnya daur hidup sebuah produk membuat perusahan semakin kerepotan dalam
mengatur strategi pasokan barang, karena untuk mengatur pasokan barang tertentu maka
perusahaan membutuhkan waktu yang tertentu juga. Daur hidup produk diartikan sebagai umur
produk tersebut dipasaran.
3. Increasingly Demand Customer.
Supply chain management berusaha mengatur (manage) peningkatan permintaan secara
cepat, karena sekarang customer semakin menuntut pemenuhan permintaan yang secara cepat
walaupun permintaan itu sangat mendadak dan bukan produk yang standart (customize).
4. Fragmentation of Supply Chain Ownership.
Hal ini menggambarkan supply chain itu melibatkan banyak pihak yang mempunyai
masing-masing kepentingan, sehingga hal ini mebuat Supply chain mangement semakin rumit
dan kompleks.
5. Globalization.
Globalisasi membuat supply chain semakin rumit dan kompleks karena pihak-pihak yang
terlibat dalam supply chain tersebut mencakup pihak-pihak di berbagai negara yang mungkin
mempunyai lokasi diberbagai pelosok dunia.

Solusi Untuk Masalah Supply Chain


1. Melakukan outsourcing (dengan menggunakan sumber dari pihak luar) daripada dilakukan
sendiri. selama ada permintaan yang meningkat.
2. Membeli input secara langsung daripada harus memproduksi lebih dahulu.
3. Menciptakan ”strategic partnership” dengan supplier.
4. Menggunakan pendekatan ”just in time” dalam melakukan pembelian, yang mana supplier
mengirimkan kuantitas / dalam jumlah kecil material yang dibutuhkan.
5. Mengurangi waktu tunggu selama pembelian dan penjualan.
6. Menggunakan supplier sedikit/seminimum mungkin.
7. Memperbaiki hubungan antara supplier dan buyer.
8. Melakukan proses produksi setelah ada order.
9. Mencapai permintaan yang akurat melalui kerjasama yang lebih dekat dengan supplier.

You might also like