You are on page 1of 3

ANALISA JURNAL

A. Judul jurnal
Gambaran Stigma Masyarakat Terhadap Klien Gangguan Jiwa Di Rw 09 Desa
Cileles Sumedang
B. Penulis
Gilang Purnama, Desy Indra Yani, Titin Sutini
C. Kata kunci
Gangguan Jiwa, Masyarakat, Stigma
D. Tujuan penelitian
Peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui gambaran
stigma masyarakat terhadap klien gangguan jiwa di RW 09 Desa Cileles
E. Metode penelitian
Peneliti memilih desain penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif
,populasinya adalah seluruh kepala keluarga di RW 09 Desa Cileles, dan
pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Dimana rondom
sampling merupakan teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam
populasi diberi kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel.
F. Hasil dan pembahasan
Menurut jurnal diatas peneliti menyampaikan bahwa kondisi pdikis pada klien
dengan gangguan jiwa akan bertambah parah apabila lingkungan atau orang-
orang terdekat tidak bisa meng-suport klien. Dalam jurnaldikatakan menurut
Girma dkk (2013) individu yang terkena stigma di masyarakat sulit untuk
berinteraksi sosial bahkan dalam kasus terburuk dapat menyebabkan individu
melakukan tindakan bunuh diri. Stigma tersebut tidak hanya mempengaruhi
klien gangguan jiwa saja melainkan lingkungan juga akan terpengruh dan
berfikiran bahwa orang dengan gangguan jiwa sering mengamuk dan
mencederai orang lain.
Dari penelitian didapatkan hasil bahwa sampel yang akan diteliti sebanyak 155
orang dengan kritria responden seperti, usia, suku, tingkat pendidikan, keluarga
klien yang mengalami gangguan jiwa, penyalahgunaan narkoba, penyebab
gangguan jiwa, faktor keturunan , kemiskinan, pengalaman traumatik stress,
kekerasan fisik dan hukuman dari tuhan. Pada jurnal tersebut Distribusi Stigma
Masyarakat terhadap Klien Gangguan Jiwa di RW 09 Desa Cileles Kecamatan
Jatinangor Kabupaten Sumedang trdapat bebrapa variabel seperti
otoriterisme,kebajiakan, pembatasan sosial, ediologi komunitas kesehatan.
Analisis data yang digunakan pada jurnal diatas adalah distribusi frekuensi dan
skor median. Stigma yang dapat diperoleh terdiri dari 4 domain, setiap domain
memiliki skor 10 – 50. Hasil penelitian peneliti menunjukan domain
otoriterisme yang mediannya mencapai 34 dengan IQR2, yang kedua adalah
komponen berdasarkan domain kebajikan dengan nilai skor 33 dan dengan IQR
2, kemudian domain ideologi komunitas kesehatan mental mencapai skor 33
dengan IQR 4 dan yang paling rendah adalah domain pembatasan sosial dengan
skor 27 dengan IQR 7. Hal tersebut dapat berarti bahwa lebih banyak responden
yang menganggap bahwa klien gangguan jiwa harus diperlakukan dengan kasar
dan tidak diperlakukan dengan semestinya.

G. Daftar pustaka
Girma, E., Tesfaye, M., Froeschl, G., Moller-Leimkuhler, A. M., Muller, N.,
Dehning, S. (2013). Public stigma against people with mental illness in
the gilgel gibe field research center (ggfrc) in southwest ethiopia:
Literatur riview. PLoS ONE 8(12): e82116.doi:10.1371/journal.
pone.0082116. Di unduh pada tanggal 11 Januari 2016 di
http://search.proquest.com/docview/1464982544/fulltextPDF/BF300E43
86374C26PQ/9?accountid=48290. pada jurnal Gambaran Stigma
Masyarakat Terhadap Klien Gangguan Jiwa Di Rw 09 Desa Cileles
Sumedang
Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.
ANALISA JURNAL
GAMBARAN STIGMA MASYARAKAT TERHADAP KLIEN
GANGGUAN JIWA DI RW 09 DESA CILELES SUMEDANG
Dosen : Sri.Hindriyastuti S.Kep., Ns., M.N

Disusun oleh :
PSIK 5A
TUGAS INDIVIDU
RUKMA SEPTY SURIYANTIKA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CENDEKIA UTAMA KUDUS
2017

You might also like