You are on page 1of 34

BAB 1

LATAR BELAKANG
I. Gambaran Umum Wilayah Komunitas
1.1 Pujasera
Pujasera atau Food Court merupakan salah satu fasilitas public berupa tempat
makan, yang memiliki berbagai variasi pilihan tempat makan. Biasanya berada di
dalam area sebuah gedung atau bangunan yang terdapat fasilitas konter yang
menyediakan berbagai macam makanan dengan cara melayani diri sendiri untuk
memesan makanan (Hudiaman dkk, 2013)
Peresmian Pujasera UMKM Yarsi yang terletak di jalan Cempaka Putih Tengah
diresmikan oleh Plt. Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat hari Senen 21
Mei 2107, jam 10.00 WIB. Terdapat sekitar 20 kios kios untuk berjualan makanan
dipujasera UMKM Yarsi mulai dari ayam geprek,soto mie bogor,nasi padang,mie
ayam,gado gado,ketoprak dan masih banyak lagi variasi makanan yang dapat
ditemukan dipujasera UMKM Yarsi.
Jumlah pegawai yang berada dipujasera UMKM Yarsi berjumlah 43 orang
dimana terdiri dari 25 perempuan dan 18 pria. Tersedia 4 unit tiang kuliner, meja
fiberglas sebanyak 20 set ukuran 120x60x75 sentimeter persegi, bangku fiberglas
berukuran 120x40x30 sentimeter persegi ada 20 unit, washing sink (tempat cuci
piring) 15 unit, dan etalase sebanyak 20 unit.Masing-masing lapak lebarnya 176
sentimeter untuk para pedagang, dan 225 sentimeter untuk pengunjung. Jadi, di
sana kelihatan terlihat luas.
Banyaknya pegawai dan pengunjung yang datang bisa menimbulkan berbagai
macam masalah dimana salah satunya adalah cuci tangan menggunakan sabun hal
ini adalah hal sederhana namun sangat penting dimana nantinya akan bisa menjadi
sumber penularan dari sebuah penyakit.

1.2 Identitas Pedagang


RESPONDEN I
Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Lama
terakhir bekerja
Wiwi Perempuan 40 Tahun SD sederajat 25 Tahun

Keluarga Ny. Wiwi terdiri dari suami dan anak. yaitu Tn. Ahmad sebagai
kepala rumah tangga dan tinggal bersama dengan 3 orang anak yang terdiri dari 2
anak perempuan yang berumur 25 th dan 17 th dan 1 anak laki-laki berumur 15 th.
Ny Wiwi berasal dari Bantul Jogja Jawa Tengah dan Tn Ahmad di Malang Jawa
Timur.

Keluarga ini tinggal di Desa Rawasari RT 002 RW 01 no.17 kecamatan


Cempaka Putih Jakarta Pusat. Ny Wiwi berusia 40 tahun dengan status pendidikan
terakhir yaitu SD sedangkan Tn Ahmad yaitu SMP. Ny Wiwi dan Tn. Ahmad bekerja
sebagai pejama makanan warteg hampir 25 tahun di pujasera cempaka putih dengan
penghasilan sekitar 2jt perbulan.

a. Bangunan Tempat Tinggal


Rumah keluarga Ny Wiwi milik sendiri dengan ukuran bangunan 5m x 8m dan
luas bangunan 40 m2 . Di dalam rumah terdapat 2 kamar , 1 WC , 1 dapur dan ruang
tamu. Bangunan rumah berdinding tembok dan dengan lantai yang memakai
keramik. Terdapat 5 jendela yaitu di bagian ruang tamu 2 buah, 1 buah dikamar
utama, dan 1 buah di kamar kecil 1 buah di dapur. Adapun pintu terdapat 2 buah
yang menuju keluar yaitu pintu depan dan pintu dapur.
Pada ke 2 kamar memiliki ukuran kira kira 4x4 m2 dengan ventilasi yang
kurang baik karena jendela hanya dibuka pada saat beres beres rumah saja
begitupula pada jendela bagian depan rumah . Dan untuk keadaan wc dengan
ukuran 2x1 m2 terdapat bak mandi dan toilet jongkok.

b. Lingkungan
Bagian belakang Ny Wiwi terdapat rumah penduduk lainnya sedangkan bagian
depan berhadapan langsung dengan gang kecil yang muat 2 motor dan terdapat
selokan kecil di depan rumah yang mengaliri limbah rumah tangga ke got jalan
raya.
c. Pola Makan
Keluarga Ny Wiwi makan dalam sehari bisa 2x sehari yaitu siang dan malam
dengan menyantap makanan yang dijaulnya di warteg. Ny Wiwi dan Tn Ahmad
jarang sarapan karena kesibukan nya mengurus jualan dipagi hari dan adapun anak-
anak nya hanya minum susu untuk sarapan di pagi hari.
d. Riwayat Obstetri dan Pola Asuh Anak
Dalam keluarga ini tidak ada yang sedang hamil , dan adpaun riwayat
persalinan anak dari Ny Wiwi yaitu secara normal. Dahulu karena susahnya bidan
di kampung maka Ny Wiwi menggunakan jasa dukun beranak untuk melakukan
proses persalinan.

e. Kebiasaan Berobat
Untuk kebiasan berobat keluarga ini menggunakan jasa BPJS yang sudah di
fasilitasi oleh pemerintah. Yaitu dengan datang ke klinik terdekat dari rumah jarak
sekitar >5 km yang dapat ditembuh dengan motor. Untuk keadaan tertentu keluarga
ini memakai obat warung untuk mengatassi penyakitnya.

f. Riwayat Penyakit
Tn Ahmad mempunyai riwayat asma yang jarang sekali kambuh dan menurun
kepada anak nya yang nomer 2. Sedangkan Ny Wiwi tidak mempunyai riwayat
penyakit namun sering mengeluhkan hidung gatal dan pegal di bagian panggul dan
lengan atas dan bawah.

g. Perilaku Aktivitas Sehari-hari


Ny Wiwi mempunyai kebiasaan berolahraga yaitu senam 1x/minggu yang
diselenggarakan oleh kepala desa di desa rumahnya. Untuk berolahraga kira-kira
dapat menguras waktu sekitar 120 menit.
Untuk perilaku pada saat berjualan Ny Wiwi jarang sekali mencuci tangan
ketika transaksi pembayaran dengan alasan ribet. dan tidak memakai sarung tangan
ataupun masker pelindung.
RESPONDEN II
Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Lama
terakhir bekerja

Susanti Perempuan 35 Tahun SD sederajat 8 Tahun

Ibu Susanti, berumur 35 tahun, merupakan salah satu penjamah makanan di


pujasera. Responden menjual makanan berupa ayam geprek, dan telah berjualan
selama 8 tahun. Responden telah menikah dan memiliki 2 orang anak, tinggal di
daerah sumur batu, dengan jumlah anggota keluarga 4 orang. Kondisi rumah
responden baik, dengan terdapat ventilasi sehingga ada pertukaran udara dan
matahari yang masuk. Tersedianya jamban serta tempat pembuangan sampah. R
Responden yang bekerja sehari-hari sebagai penjamah makanan, tetap
mengkonsumsi makanan berat 3 kali sehari, dengan menu karbohidrat dan protein
dengan sesekali mengkonsumsi sayuran dan buah. Responden juga ikut
mengkonsumsi makanan yang dijual, untuk menjaga cita rasa makanan yang
dijualnya. Responden tidak merokok. Riwayat penyakit yang di derita responden
adalah flu batuk yang berulang selama 3 bulan terakhir, beliau sesekali pergi ke
klinik untuk memeriksakan kondisi penyakitnya jika sudah bertambah parah, tetapi
jika penyakitnya masih dirasa ringan responden hanya mengkonsumsi obat warung
untuk meredakan gejala flu batuknya. Responden memiliki kebiaasaan tidak
mencuci tangan menggunakan sabun ketika sedang menjamah makanan.
Responden memerlukan waktu 6 jam per hari untuk tidur.
Pendapatan yang diperoleh responden perbulan sekitar 2 juta rupiah, dan dirasa
cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Responden bekerja selama 10 jam per hari
sebagai penjamah makanan. Kondisi tempat responden berjualan cukup bersih
tetapi karena berada di dekat jalan sehingga banyak debu, dan responden jarang
menutup makanan yang dijual. Untuk peralatan masak yang digunakan responden
selalu membersihkannya setelah digunakan menggunakan sabun cuci piring. Air
yang digunakan adalah air mengalir. Lap yang digunakan hanya dicuci
menggunakan air saja jika dirasa kotor. Responden terbiasa mencuci tangan
sebelum memulai memasak menggunakan sabun, ketika sedang melayani
pelanggan dan memberikan kembalian kepada pelanggan, responden hanya
mencuci tangan menggunakan air. Setelah membuang sampah dan setelah BAK
dan BAB responden mencuci tangannya menggunakan sabun.

RESPONDEN III
Nama Jenis Usia Pendidikan Lama
Kelamin terakhir bekerja

Muhammad Laki Laki 19 Tahun SMA sederajat 1 Minggu


Neri

Muhammad Neri, seorang laki-laki berumur 19 tahun yang saat ini


berprofesi menjadi salah satu penjamah makanan ayam geprek di pujasera
yang ada di cempaka putih Jakarta pusat, saat ini Muhammad Neri tinggal
seroang diri di sebuah kontrakan di daerah sumur batu Jakarta pusat, yang
kontrakanya sendiri hanya terdiri dari dua buah kamar berukuran sedang
yakni masing-masingnya 3 x 2 m2 dengan satu bagian kamar difungsikan
menjadi kamar tidur dan satu ruangan lagi di fungsikan sebagai ruang serba
guna yakni ruangan dimana Muhammad Nuri biasa menjamu tamu yang
datang ke rumahnya atau menaruh kendaraan nya yang berupa motor,
dengan kapasitas yang bisa dibilang kecil, Kontrakan Muhammad Neri juga
dapat dibilang belum termasuk bangunan yang kurang sehat di karenakan
tidak terdapat ventilasi yang baik di kontrakan tersebut, lalu untuk
jambannya sendiripun terdapat 3 buah jamban yang digunakan bersama
oleh penghuni seluruh kontrakan yang seluruhnya berjumlah 6 kontrakan.
Selain beberapa fakta diatas Muhammad Neri ternyata juga memilki
kebiasaan yang dapat dikatakan kurang baik dalam menjaga kesehatan
dirinya sendiri yakni ia mengatakan bahwa pola makanya yang tidak teratur
dengan gizi yang juga tidak seimbang karena ia sering hanya memakan
makanan yang sama dengan yang ia bantu jajakan kepada para pengunjung
pujasera yakni berupa ayam geprek dan lainya yang dalam proses
pembuatanya seperti kita tahu menggunakan minyak goreng yang dipakai
lebih dari 2 kali dan masih bayak lagi yang tentunya tidak sehat, serta
Muhammad Nuri juga mengatakan ia merokok secara aktif sejak berusia 16
tahun, dan juga jam tidur yang kurang dari 6 jam perharinya yakni hanya 4
sampai dengan 5 jam perharinya.
Dari wawancara yang kami lakukan kami juga mendapat informasi
bahwa ternyata pola hidup tidak sehat yang dilakukan oleh Muhammad
Neri juga terjadi pada saat ia membantu menjajakan makanan pada
pelanggan yang sesuai dengan tugasnya yakni penjamah makanan,
Muhamamad Neri memiliki pengetahuan dan kebiasaan mencuci tangan
yang kurang baik dimana ia belum pernah mendapat sosialiasi secara
terpadu mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar dan juga dalam
keseharianya ketika melayani pelanggan ia jarang mencuci tanganya ketika
telah selesai melayani pelanggan dan mengambil uangnya, Muhammad
Neri hanya menacuci tanganya pada saat akan memulai memasak dan
setelah selesai melakukan aktivitas berjualan dalam waktu yang cukup lama
yakni bisa sampai 7 sampai dengan 8 jam, Karena seperti kita tahu bahwa
tangan merupakan media yang sangat sering menjadi perantara penularan
penyakit sehingga menurut kami hal ini berkaitan pula dengan keluhan
yang diderita oleh Muhammad Neri dimana ia mengeluh beberapa hari ini
menderita batuk yang tak kunjung sembuh walau telah meminum obat
warung yang telah ia beli diwarung sekitar kontraknya, oleh karena itu kami
menarik kesimpulan bahwa lingkungan dan gaya hidup yang buruk
terutama kebiasaan dalam mencuci tangan yang buruk sangat berpengaruh
terhadap tingakt kejadian ISPA pada Muhammad Neri.

RESPONDEN IV
Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Lama
terakhir bekerja
Pujianto Laki Laki 50 Tahun SMP sederajat 30 Tahun

Pak pujianto berumur 50 tahun terakhir sekolah pada tingkat SMP dan kini
sudah menikah . Pak pujianto tinggal di cikini memiliki 3 orang anak dimana 2
anaknya masih sekolah menengah petama dan 1nya bekerja membantu pak
pujianto. Menurutnya pencahayaan dan ventilasi dirumahnya kurang baik karna
kondisi rumah yang berdempetan hingga sulit untuk membuat jendela. Namun ada
ventilasi didepan rumah dan jendela depan rumah tetapi tidak terdapat jendela
disetiap kamarnya. Terdapat jamban dan tempat sampah dirumah pak pujianto.
Pak pujianto makan sehari 3x menu makanan yang sering dimakan adalah
makanannya sendiri yaitu ayam gorong namun jarang sekakli makan sayuran dan
buah. Pak pujianto merokok menurutnya ia hanya merokok 5 batang sehari.
Pak pujianto sering merasakan batuk dan sesak nafasnya jika sedang batuk dan
sesak nafas ia hanya membeli obat batuk yang berada di warung dan meminum air
hangat untuk meredakan sesaknya. Pak pujianto tidur 7 jam sehari.
Pak peujianto lama bekerja 30 tahun. Kondisi kios cukup bersih namun karna
keberadaan di pinggir jalan membuat sedikit berdebu. Makanan yang akan
disajikan ditutup. Untuk mencuci piring pak pujanto selalu menunggu penuh
terlebih dahulu baru mencucinya dan dicucinya dengan air mengalir menggunakan
sabun cuci piring. Lap selalu digantinya setidaknya 2 kali sehari apabila sudah
basah dan kotor. Dicucinya hanya menggunakan air.
Pak pujianto mencuci tangan menggunkana sabun diwaktu waktu tertentu . Pak
pujianto tidak cuci tangan setelah memberi kembalian . Setelah buang sampah pak
pujianto mencuci tangan menggunakan sabun. Ketika mengambil makanan untuk
pelanggan tidak mencuci tangan terlebih dahulu . Jika setelah masak dan sebelum
masak selalu mencuci tangan dengan sabun. Dan setelah BAB dan BAK mencuci
tangan dengan sabun.

RESPONDEN V
Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Lama
terakhir bekerja

Ade Ishaq Laki Laki 50 Tahun SMA sederajat 3 Tahun

Bapak adhe Ishaq, berumur 51 tahun, merupakan salah satu penjamah makanan
di pujasera. Responden menjual makanan berupa ayam goreng, dan telah berjualan
selama 3 tahun. Responden telah menikah dan memiliki 3 orang anak, tinggal di
daerah Serdang Baru, dengan jumlah anggota keluarga 5 orang. Kondisi rumah
responden baik, dengan terdapat ventilasi sehingga ada pertukaran udara dan
matahari yang masuk. Tersedianya jamban serta tempat pembuangan sampah.
Responden yang bekerja sehari-hari sebagai penjamah makanan, tetap
mengkonsumsi makanan berat 3 kali sehari, dengan menu makanan empat sehat
lima sempurna. Responden juga ikut mengkonsumsi makanan yang dijual, untuk
menjaga cita rasa makanan yang dijualnya. Responden merokok. Riwayat
penyakit yang di derita responden adalah batuk dan flu. Jika penyakitnya masih
dirasa ringan responden hanya membiarkan penyakit terseebut hingga sembuh
sendiri tetapi jika semakin parah maka respoden akan membeli obat warung untuk
meredakan gejala batuk dan flunya. Pasein jarang pergi klinik kecuali jika penya
Responden memiliki kebiaasaan tidak mencuci tangan ketika membayar uang
untuk pelanggan. Responden memerlukan waktu 6 jam per hari untuk tidur.

Pendapatan yang diperoleh responden perbulan sekitar 3,5 juta rupiah, cukup
untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Responden bekerja selama 8 jam per hari
sebagai penjamah makanan. Kondisi tempat responden berjualan cukup bersih
tetapi karena berada di dekat jalan sehingga banyak debu, dan responden hanya
menutup makanan yang di jual dengan kain. Untuk peralatan masak yang
digunakan responden selalu membersihkannya setelah digunakan menggunakan
sabun cuci piring. Air yang digunakan adalah air mengalir. Lap yang digunakan
hanya dicuci menggunakan air saja jika dirasa kotor. Responden terbiasa mencuci
tangan sebelum memulai memasak menggunakan sabun. Setelah membuang
sampah dan setelah BAK dan BAB responden mencuci tangannya menggunakan
sabun.

RESPONDEN VI

Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Lama


terakhir bekerja

Aris Laki Laki 40 Tahun SMP sederajat 10 Tahun

Bapak Aris berumur 40 tahun, merupakan salah satu penjamah makanan di


Pujasera. Responden menjual makanan berupa aneka masakan padang dan telah
berjualan selama 10 tahun. Responden telah menikah dan memiliki dua orang
anak, tinggal di daerah sumur batu, dengan jumlah anggota keluarga empat orang.
Kondisi rumah responden cukup baik, terdapat ventilasi, jamban, serta
pembuangan sampah. Responden mengonsumsi makanan berat 3 kali sehari
dengan makanan pokok karbohidrat, lauk berupa protein serta sayur dan buah yang
hanya di konsumsi pada malam hari. Responden sesekali mencicipi makanan yang
dijualnya pada saat memasak untuk menjaga cita rasa makanan yang dijualnya.
Responden tidak merokok. Riwayat penyakit yang diderita responden adalah
batuk dan flu yang sering hilang timbul selama dua bulan ini, untuk mengatasi
penyakitnya ini responden tidak pergi ke klinik karena dirasa dengan istirahat dan
meminum obat dari warung saja sekiranya sudah cukup. Responden memiliki
kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan sabun ketika sedang menjamah
makanannya. Responden biasa tidur selama 6 jam per hari.

Pendapatan responden setiap bulannya adalah sekitar 15 juta rupiah, dan dari
pendapatannya sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.
Tempat responden menjual makanannya cukup bersih, namun seringkali terpapar
debu di pinggir jalan. Responden menutup makanannya untuk mencegah debu
serta lalat yang mencemari makanan yang dijual. Responden selalu membersihkan
peralatan masak dan makan dengan air mengalir namun tidak memakai sabun
karena takut akan mengubah rasa makanan yang dijual kepada pelanggannya. Lap
yang digunakan untuk mengeringkan tangannya selalu dicuci dan setiap hari
diganti oleh lap baru yang bersih. Responden terbiasa mencuci tangan di air
mengalir dengan menggunakan sabun sebelum memulai memasak, ketika sedang
melayani pelanggan dan memberikan kembalian kepada pelanggan. Setelah
membuang sampah dan setelah BAK atau BAB responden juga mencuci
tangannya menggunakan sabun.

RESPONDEN VII

Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Lama


terakhir bekerja

Rona Perempuan 45 Tahun SD sederajat 20 Tahun

Ibu rona adalah salah satu dari sekian banyak penjamah makanan di pujasera
cempaka putih, usianya 45 tahun. Responden adalah penjual makanan khas tegal
atau biasa di kenal dengan nama “WARTEG’”.ibu rona hanyalah seorang tamatan
sekolah dasar. Ibu rona telah menikah dan alhamdulilah dikaruniai 3 orang anak.ia
tinggal di daerah sumur batu, dengan 3 anak dan suaminya. Kondisi rumahnya cukup
baik dengan adanya ventilasi udara dan jendela sehingga pertukaran udara dan sinar
matahari bisa masuk ke dalam rumah. didalam rumahnya pun terdapat jamban dan
tempat pembuangan sampah sehingga keadaan rumah cukup bersih. Ibu rona telah
bekerja sebagai penjamah makanan selama 20 tahun, tetapi berjualan intensif
dipujasera baru selama 10 bulan. Setiap hari ia mengkonsumsi makanan berat
sebanyak 3 kali dengan menu karbihidrat, protein serta sesekali di tambah sayur dan
buah-buahan. Sesekali ia juga ikut mengkonsumsi makanan yang dijualnya dengan
tujuan ia bisa mengetahui cita rasa makanan yang telah ia buat. Ia tidak kmerokok
maupun minum alkohol, ia juga mengatakan alasan tidak merokok dan minum
alkohol adalah karena tidak sehat dan hanya menambah pengeluaran bulanan saja.
Riwayat penyakit yang diderita adalah flu dan batuk sekitar 2 bulan terakhir,
mungkin karena terpapar asap makanan ketika menggoreng atau lainnya ujar bu
rona. Ia juga menambahkan sesekali menderita diare tetapi keluhan yang paling
sering yaitu flu dan batuk. Ia juga menambahkan untuk mengobati flu dan batuknya
yaitu hanya dibiarkan sajaa tetapi ketika sudah melebihi 3 hari barulah ia minum
obat warung ataupun ia pergi ke dokter. Responden tidak mengetahui jika cuci
tangan terdiri dari 6 langkah, ia juga tidak mencuci tangannya setelah memberikan
uang kembalian kepada pembeli, hal ini bisa didasari karena ia tidak mengetahui
dampak jika tidak mencuci tangan.
Pendapatan yang ia peroleh dari hasil berjualan sekitar 2 sampai 3 jutaan
perbulan dan ia merasa bersyukur karena dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Ia bekerja dalam sehari sebagai penjamah makanan selama 9 jam.
Kondisi tempat ia berjualan cukup bersih tetapi karena ia berjualan didekat jalanan
terkadang banyak debu akibat kendaraan yang lewat, keluh bu rona. Untuk peralatan
makanan yang digunakan bu rona cukup bersih karena ia selalu mencuci nya dengan
sabun. Responden terbiasa mencuci tangan baik sebelum masak, setelah BAB
ataupun setelah membuang sampah.

RESPONDEN VIII

Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Lama


terakhir bekerja

Jumiati Perempuan 32 Tahun SD sederajat 6 Tahun

Ibu Jumiati, berumur 32 tahun, merupakan salah satu penjamah makanan di


pujasera dan sekaligus penjaga kost wanita. Responden menjual makanan berupa
ayam mozarella, dan telah berjualan selama 6 bulan. Pendidikan terakhir responden
tamatan SD dan telah menikah dan memiliki 1 orang anak, tinggal di didaerah
cempaka putih sebagai penjaga kost. Kondisi rumah responden baik, dengan
terdapat ventilasi sehingga ada pertukaran udara dan matahari yang masuk dan
tersedianya jamban serta tempat pembuangan sampah. Responden yang bekerja
sehari-hari sebagai penjamah makanan, tetap mengkonsumsi makanan berat 3 kali
sehari, dengan menu karbohidrat dan protein dengan sesekali mengkonsumsi
sayuran dan buah. Responden juga ikut mengkonsumsi makanan yang dijual, untuk
menjaga cita rasa makanan yang dijualnya. Responden tidak merokok. Riwayat
penyakit yang di derita responden adalah flu batuk yang berulang selama 1 bulan
terakhir dan pegal-pegal daerah punggung. Beliau tidak pernah pergi ke klinik untuk
memeriksakan kondisi penyakitnya, jika sudah bertambah parah beliau hanya
mengkonsumsi obat warung untuk meredakan gejala flu batuknya. Sedangkan
untuk menghilangkan pegal-pegal beliau hanya memanggil tukang urut terdekat.
Responden memiliki kebiaasaan tidak mencuci tangan menggunakan sabun ketika
sedang menjamah makanan. Responden memerlukan waktu 7 jam per hari untuk
tidur. Pendapatan yang diperoleh responden perbulan sekitar 2,5 juta rupiah, dan
dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Responden bekerja selama 9 jam per
hari sebagai penjamah makanan. Kondisi tempat responden berjualan cukup bersih
tetapi karena berada di dekat jalan sehingga berdebu, dan responden jarang menutup
makanan yang dijual. Untuk peralatan masak yang digunakan responden selalu
membersihkannya setelah digunakan akan tetapi hanya direndam dengan air
bersabun yang berada di ember dan tidak menggunakan air mengalir. Lap yang
digunakan untuk membersihkan tangan dan membersihkan piring digunakan
bersamaan dan hanya dicuci menggunakan air saja jika dirasa kotor. Responden
terbiasa mencuci tangan sebelum memulai memasak menggunakan sabun, ketika
sedang melayani pelanggan dan memberikan kembalian kepada pelanggan,
responden hanya mengelap tangannya saja. Setelah membuang sampahdan setelah
BAK dan BAB responden mencuci tangannyamenggunakan sabun.

1.3 Area Masalah


1.3.1 Ulasan masalah
Dari berbagai permasalahan, peneliti mengutarakan kemungkinan-
kemungkinan yang menjadi permasalahan kesehatan yang terdapat pada para
penjamah makanan dipujasera di Universitar Yarsi, diantaranya adalah:
1. Kebiasaan cuci tangan yang buruk
2. Kejadian ISPA
3. Makanan yang terkontaminasi debu
4. Pendidikan yang rendah
5. Penghasilan yang rendah

1.3.2 Penentuan Area Masalah


Dari data hasil wawancara dan diskusi pre-survey yang dikumpulkan, didapatkan
6 dari 9 responden dengan presentase sebanyak 67% memiliki masalah
pengetahuan cuci tangan dengan kejadian ISPA. Maka dari itu, topik yang diangkat
yaitu pengetahuan cuci tangan dengan kejadian ISPA karena rumusan masalah
tersebut berkaitan dengan gejala pada rumusan masalah lainnya berupa pendidikan
yang rendah, penghasilan yang rendah, serta serta makanan yang terkontaminasi
debu. Maka dari itu judul yang kami angkat adalah masalah “PENGETAHUAN
CUCI TANGAN DENGAN KEJADIAN ISPA”.

1.3.3 Alasan Memilih Masalah Tersebut


Area masalah berdasarkan 67% responden yang memiliki masalah
pengetahuan cuci tangan dengan kejadian ISPA :
1. Presentase responden yang mengalami gejala ISPA sebanyak 67%
2. Presentase responden yang memiliki pendidikan yang rendah sebanyak
22%
3. Presentase responden yang memiliki penghasilan yang rendah sebanyak
11%
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan
sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan
pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi intensitas perhatian dan persepsi terhadap
objek. Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata) (Notoatmodjo, 2005 p.50).
Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal.
Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan
bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang
berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang
tentang suatu objek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif. Kedua
aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek positif dan
objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek
tertentu (Dewi & Wawan, 2010, p.12).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Menurut Efendi dan Makhfudli (2009), pengetahuan tercakup dalam enam


tingkatan yaitu :

a. Tahu (know).
Tahu adalah proses mengingat kembali (recall) akan suatu materi yang telah
dipelajari. Tahu merupakan pengetahuan yang tingkatannya paling rendah dan
alat ukur yang dipakai yaitu kata kerja seperti menyebutkan, menguraikan,
mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

b. Memahami (comprehension)
Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara tepat dan benar tentang
suatu objek yang telah diketahui dan dapat menginterpretasi
materi dengan menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan,
dan sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari.

c. Aplikasi (Application)
Aplikasi adalah kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau suatu kondisi yang nyata.

d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu objek ke dalam
komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada
kaitanya satu sama lainnya yang dapat dinilai dan diukur dengan penggunaan kata
kerja seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,
mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis (syntesis)
Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan
bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.

f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau objek yang didasari pada suatu kriteria yang telah
ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Astutik (2013) dan Triyani (2012), adapun beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah :
a. Usia
Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang, semakin bertambah usia
maka semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikir seseorang. Setelah
melawati usia madya (40-60 tahun), daya tangkap dan pola pikir seseorang akan
menurun.
b. Pendidikan
Tingkat pendidikan dapat menentukan tingkat kemampuan seseorang dalam
memahami dan menyerap pengetahuan yang telah diperoleh. Umumnya, pendidikan
mempengaruhi suatu proses pembelajaran, semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang semakin baik tingkat pengetahuannya.
c. Pengalaman
Pengalaman adalah suatu proses dalam memperoleh kebenaran pengetahuan dengan
cara mengulang kembali pengetahuan yang telah diperoleh dalam memecahkan
masalah yang dihadapi saat masa lalu dan dapat digunakan dalam upaya
memperoleh pengetahuan.
d. Informasi
Jika seseorang memiliki tingkat pendidikan yang rendah, namun mendapatkan
informasi yang baik dari berbagai media seperti televisi, radio, surat kabar, majalah,
dan lain-lain, maka hal tersebut dapat meningkatkan pengetahuan seseorang.
e. Sosial budaya dan ekonomi
Tradisi atau kebiasaan yang sering dilakukan oleh masyarakat dapat meningkatkan
pengetahuannya. Selain itu, status ekonomi juga dapat mempengaruhi pengetahuan
dengan tersedianya suatu fasilitas yang dibutuhkan oleh seseorang.

f. Lingkungan
Lingkungan sangat berpengaruh dalam proses penyerapan pengetahuan yang berada
dalam suatu lingkungan. Hal ini terjadi karena adanya interaksi yang akan direspon
sebagai pengetahuan oleh setiap individu

2.1.4 Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2010), pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan


wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari
subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin diukur dan
disesuaikan dengan tingkatannya. Adapun jenis pertanyaan yang dapat digunakan
unuk pengukuran pengetahuan secara umum dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

a. Pertanyaan subjektif
Penggunaan pertanyaan subjektif dengan jenis pertanyaan essay digunakan dengan
penilaian yang melibatkan faktor subjektif dari penilai, sehingga hasil nilai akan
berbeda dari setiap penilai dari waktu ke waktu.

b. Pertanyaan objektif
Jenis pertanyaan objektif seperti pilihan ganda (multiple choise), betul salah dan
pertanyaan menjodohkan dapat dinilai secara pasti oleh penilai.

Menurut Arikunto (2010), pengukuran tingkat pengetahuan dapat dikatagorikan


menjadi tiga yaitu:

1) Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100% dengan


benar dari total jawaban pertanyaan.
2) Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75% dengan
benar dari total jawaban pertanyaan.
3) Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab <56% dari total
jawaban pertanyaan

2.2. Pengetahuan, sikap dan perilaku cuci tangan pada pedagang Pujasera

Perilaku mencuci tangan yang benar adalah jika mencuci tangan dengan sabun.
Adapun waktunya adalah 1) sebelum menyiapkan makanan, 2) setiap kali tangan kotor
seperti : setelah memegang uang, binatang, berkebun, setelah buang air besar, setelah
menceboki bayi/anak, 3) setelah menggunakan pestisida/insektisida, dan 4) sebelum
menyusui bayi (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015 ).

Pengetahuan yang baik , salah satunya dikarenakan tersedianya sarana cuci


tangan di sekolah. Hal ini sesuai dengan teori (Notoatmodjo, 2003 dalam Gaol, 2013),
yang mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang antara lain: 1. Faktor internal : faktor dari dalam diri sendiri, misalnya
intelegensia, minat, kondisi fisik. 2. Faktor eksternal : faktor dari luar diri, misalnya
keluarga, masyarakat, sarana. 3. Faktor pendekatan belajar : faktor upaya belajar,
misalnya strategi dan metode dalam pembelajaran (Kusumawardhani dkk, 2017).

2.2.1 Definisi mencuci tangan

Perilaku cuci tangan pakai sabun merupakan bagian dari program Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah tangga. Mencuci tangan pakai sabun adalah
salah satu upaya pencegahan melalui tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan
dan jari jemari menggunakan air dan sabun. Tangan manusia seringkali menjadi agen
yang membawa kuman daan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang atau dari
alam ke orang lain melalui kontak langsung atau tidak langsung. (Depkes, 2009;
Wagner & Lanoix; Mustikawati, 2017 )

2.2.2 Langkah mencuci tangan

WHO (2009) telah menetapkan langkah-langkah cuci tangan pakai sabun


sebagai berikut: membasahi kedua tangan dengan air mengalir, beri sabun secukupnya,
menggosokan kedua telapak tangan dan punggung tangan, menggosok sela-sela jari
kedua tangan, menggosok kedua telapak dengan jari-jari rapat, jari-jari tangan
dirapatkan sambil digosok ke telapak tangan, tangan kiri ke kanan, dan sebaliknya,
menggosok ibu jari secara berputar dalam genggaman tangan kanan, dan sebaliknya,
menggosokkan kuku jari kanan memutar ke telapak tangan kiri, dan sebaliknya, basuh
dengan air, dan mengeringkan tangan (Mustikawati, 2017).

.
Langkah-langkah cuci tangan pakai sabun (Sulistyowati dkk, 2016)

2.2.3 Manfaat mencuci tangan

Manfaat mencuci tangan sebagai berikut :

 Tangan jadi bersih dan bebas kuman


 Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri,Thypus,
Kecacingan, penyakit kulit, Influenza, Flu Burung
(Sulistyowati dkk, 2016)

2.2.4 Dampak yang timbul akibat tidak mencuci tangan

Penyakit-penyakit akibat tidak mencuci tangan yaitu :

 Diare
 Infeksi saluran pernapasan
 Pneumonia
 Infeksi mata
 Infeksi kulit
 Infeksi cacing
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014)

Menurut Depkes RI (2009), penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan cuci


tangan pakai sabun yaitu; (1). Infeksi saluran pernapasan karena mencuci tangan
dengan sabun dapat melepaskan kuman-kuman pernapasan yang terdapat pada
tangan dan permukaan telapak tangan, dan dapat menghilangkan kuman penyakit
lainnya, (2). Diare karena kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui jalur
fecal-oral, sehingga mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah penularan kuman
penyakit tersebut, (3). Infeksi cacing, mata dan penyakit kulit, dimana penelitian
telah membuktikan bahwa selain diare dan infeksi saluran pernapasan, penggunaan
sabun dalam mencuci tangan mengurangi kejadian penyakit kulit, infeksi mata
seperti trakoma, dan cacing (Mustikawati, 2017).
2.3 Kerangka Teori

Usia

Pendidikan

PENGETAHUAN
Pengalaman

Informasi

Sosial Budaya
ekonomi

(Sumber: Astutik (2013) dan Triyani (2012 )


2.4 Kerangka Konsep

Usia

Pendidikan

Sosial Budaya dan


Ekonomi
2.5 Definisi Oprasional

No Variable Definisi Alat Ukur HasilUkur Skala


Oprasional
1. Pengetahuan Pengetahuan Kuesioner  Pengetahuan baik (≥ Nominal
responden median)
tentang cara  Pengetahuan buruk (<
mencuci tangan median)
yang baik sesuai
dengan 6
langkah:
 Menggosok
telapak tangan
 Menggosok
sela-sela jari
tangan
 Menggosok
punggung
tangan kanan
dan kiri
 Menggosok
ujung jari ke
telapak tangan
 Memutar-mutar
ibu jari kanan
dan kiri
 Memutar-mutar
pergelangan
tangan
2. Usia Lamanya Kuisioner  Remaja awal (12-16 Nominal
keberadaan tahun)
responden  Remaja akhir (17-25
diukur dalam tahun)
satuan waktu di  Dewasa awal (26-35
pandang dari tahun)
segi kronologik.
 Dewasa akhir (36-45
tahun)
 Lansia awal (46-55
tahun)
 Lansia akhir (56-65
tahun)
 Manula (>65)
3. Pendidikan Riwayat Kuisioner  SD Nominal
pendidikan  SMP
terakhir dari  SMA
responden  S1
4. Sosial Pendapatan Kuisioner  Rendah Nominal
ekonomi responden setiap (<Rp.5.000.000)
bulan  Sedang
(Rp.5.000.000-
10.000.000)
 Tinggi
(>Rp.10.000.000)
DAFTAR PUSTAKA
Hudiaman, M dkk., 2013. Kajian bentuk kursi pada food court di kota Bandung. Jurnal
Rekajiva, vol (1)1.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Perilaku mencuci tangan pakai
sabu di Indonesia
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015. Ayo biasakan cuci tangan pakai
sabun. http://www.depkes.go.id/pdf.php?id=15101900001. (diakses 29 Mei
2018)
Kusumawardhani, A dkk, 2017. Pengetahuan, sikap, dan tindakan mencuci tangan
yang benar pada siswa kelas 1 dan 2 di sdn 2 karanglo, klaten selatan. Jurnal
Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional, volume (2)1
Mustikawati, IS., 2017. Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Studi Kualitatif pada Ibu-
Ibu di Kampung Nelayan Muara Angke Jakarta Utara; Studi Kualitatif..
Arkesmas, vol (2)1
Sulistyowati, LS dkk, 2016. 10 pesan hidup sehat dalam kedaruratan. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia dan Unicef.
LAMPIRAN I

PSP Mencuci Tangan Pakai Sabun pada Penjamah Makanan

Karakteristik pekerja
1. Nama :…………………………………………………..
2. Jenis kelamin :
( ) Laki-laki
( ) Perempuan
3. Usia : ______ tahun.
4. Pendidikan terakhir : ( ) SD Sederajat ( )SMP Sederajat ( )SMA
Sederajat
( ) Perguruan tinggi
5. Status Pernikahan : ( )Menikah ( )Belum menikah (
)Janda/duda
6. Olahraga : ( )Ya, sebutkan…….. .., _____x/minggu, lama
berolah raga……..menit
( )Tidak
7. Lama bekerja : ……….tahun

Pengetahuan mencuci tangan

NO PERTANYAAN
1 Menurut anda, langkah mencuci tangan terdiri atas 6 langkah ya tidak
Menurut anda membersihkan sela-sela jari adalah salah satu
2 langkah mencuci tangan? ya tidak
Menurut anda, setelah mencuci tangan pakai sabun, kita tidak
3 perlu mengeringkan tangan dengan lap/tissue? ya tidak
Apakah menurut anda setelah membuang sampah merupakan
4 waktu yang tepat mencuci tangan pakai sabun? ya tidak
Apakah menurut anda setelah memberikan uang kembalian
5. kepada pelanggan tidak perlu mencuci tangan pakai sabun? ya tidak
Menurut anda, kuku salah satu bagian yang harus dibersihkan
6 saat mencuci tangan ya tidak
Sebelum melayani pelanggan mengambilkan makanan apakah
penting menurut anda untuk mencuci tangan pakai sabun
7 terlebih dahulu? ya tidak
Apakah menurut anda mencuci tangan pakai sabun dapat
8 mencegah penularan penyakit ya tidak
Apakah menurut anda, mencuci tangan pakai sabun dilakukan
9 sebelum masak atau menyiapkan makanan ya tidak
Apakah dengan tidak mencuci tangan pakai sabun dapat
10 mengakibatkan Diare? ya tidak
Menurut anda mencuci tangan pakai sabun dilakukan
11 dibawah air mengalir ya tidak
Apakah menurut anda setelah mengolah makanan harus cuci
12 tangan pakai sabun ya tidak
Apakah menurut anda setelah Buang Air Besar (BAB)
13 merupakan waktu yang tepat untuk cuci tangan pakai sabun ya tidak
14 Apakah menurut anda mencuci tangan pakai sabun juga ya tidak
diharuskan setelah menyentuh hewan peliharaan atau unggas

Sikap Mencuci tangan pakai sabun

Tdk Tdk
No
Pertanyaan Setuju tahu setuju
Cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penularan
1
penyakit
2 Cara cuci tangan pakai sabun terdiri atas 6 langkah
Salah satu langkah mencuci tangan adalah
3
membersihkan sela-sela jari
Setelah mencuci tangan pakai sabun, tidak perlu
4
mengeringkan tangan dengan lap/tissue
Setelah membuang sampah merupakan waktu yang
5
tepat mencuci tangan pakai sabun
Setelah memberikan uang kembalian kepada
6
pelanggan tidak perlu mencuci tangan pakai sabun
Kuku salah satu bagian yang harus dibersihkan saat
7
mencuci tangan
Sebelum melayani pelanggan mengambilkan makanan
8 penting untuk mencuci tangan pakai sabun terlebih
dahulu
Mencuci tangan pakai sabun dapat mencegah
9
penularan penyakit
Mencuci tangan pakai sabun dilakukan sebelum masak
10
atau menyiapkan makanan
Tidak mencuci tangan pakai sabun dapat
11
mengakibatkan Diare
Mencuci tangan pakai sabun dilakukan dibawah air
12
mengalir
Setelah mengolah makanan harus cuci tangan pakai
13
sabun
Setelah Buang Air Besar (BAB) merupakan waktu yang
14
tepat untuk cuci tangan pakai sabun

Perilaku Mencuci tangan pakai sabun

No Langkah mencuci tangan ya tidak


1 Membasahi tangan terlebih dahulu dengan air mengalir
2 Menggunakan sabun cuci tangan
3 Menggosok telapak tangan
4 Menggosok sela-sela jari tangan
5 Menggosok punggung tangan kanan dan kiri
6 Menggosok ujung jari ke telapak tangan
7 Memutar-mutar ibu jari kanan dan kiri
8 Memutar-mutar pergelangan tangan
9 Membilas dengan air mengalir
10 mengeringkan dengan lap bersih atau tisue

Perilaku mencuci tangan


1 Setelah membuang sampah, saya mencuci tangan pakai sabun
Setelah memberikan uang kembalian kepada pelanggan saya
2
mencuci tangan pakai sabun
Sebelum melayani pelanggan mengambilkan makanan saya
3
mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu
Saya mencuci tangan pakai sabun sebelum masak atau
4
menyiapkan makanan
5 Setelah Buang Air Besar (BAB) saya cuci tangan pakai sabun
6 Setelah Buang Air Kecil (BAK) saya mencuci tangan pakai sabun

1. Apakah anda pernah mendapatkan program penyuluhan tentang cuci


tangan pakai sabun oleh petugas kesehatan?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah anda menggunakan air dari PDAM?

a. Ya b. Tidak
Sarana Prasarana Cuci tangan pakai sabun

tidak
No
Pertanyaan baik rusak ada
1 Terdapat fasilitas khusus cuci tangan
2 Terdapat keran air bersih
3 Terdapat air mengalir untuk cuci tangan
4 Ada sabun khusus cuci tangan
5 Cairan pembersih tangan
Terdapat lap bersih atau tisue untuk mengeringkan
6
tangan
LAMPIRAN II
PRE-SURVEY

Pengetahuan:

1. Apakah anda tau cuci tangan terdiri dari 6 langkah? (Ya/Tidak)

2. Apakah anda tau bahwa tidak mencuci tangan dapat menularkan penyakit?
(Ya/Tidak)

3. Apakah menurut anda setelah membuang sampah adalah waktu yang tepat
untuk mencuci tangan menggunakan sabun? (Ya/Tidak)

4. Apakah anda tau mencuci tangan harus diair yang mengalir? (Ya/Tidak)

5. Apakah menurut anda setelah mengolah makanan harus mencuci tangan?


(Ya/Tidak)

Sikap:

1. Cara cuci tangan terdapat 6 langkah. (Setuju/Tidak Tahu/ Tidak Setuju)

2. Sebelum melayani pelanggan mengambilkan makanan penting untuk


mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu. (Setuju/Tidak Tahu/Tidak
Setuju)

3. Setelah memberikan uang kembalian kepada pelanggan tidak perlu


mencuci tangan pakai sabun. (Setuju/Tidak Tahu/Tidak Setuju)

4. Mencuci tangan pakai sabun dilakukan sebelum masak atau


menyiapkan makanan (Setuju/Tidak Tahu/Tidak Setuju)

5. Kuku salah satu bagian yang harus dibersihkan saat mencuci tangan .
(Setuju/Tidak Tahu/Tidak Setuju)

Perilaku:

1. Apakah anda membasahi tangan terlebih dahulu dengan air mengalir?


(Ya/Tidak)
2. Apakah anda menggosok punggung tangan kanan dan kiri? (Ya/Tidak)

3. Apakah anda memutar mutar jari kanan dan kiri? (Ya/Tidak)

4. Apakah anda memutar mutar pergelangan tangan? (Ya/Tidak)

5. Apakah anda membilas dengan air mengalir? (Ya/Tidak)

You might also like