You are on page 1of 6

::: Musyawarah Tertinggi Antar Mahasiswa III PENS-ITS :::

HALUAN DASAR PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN PENS-ITS


BAB I
PENDAHULUAN

PENGANTAR
Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, organisasi kemahasiswaan PENS-ITS telah
melalui segenap dinamika kemahasiswaan dan kebangsaan yang terjadi.
Penyusunan sistem kemahasiswaan kali ini merupakan sebuah jawaban atas kondisi
yang ada demi terwujudnya cita-cita kita bersama. Penyempurnaan sistem akan terus kita
lakukan dengan tidak melupakan sejarah kemahasiswaan yang terjadi di bumi PENS-ITS.

PENGERTIAN
Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan PENS-ITS merupakan pedoman dasar
tentang nilai-nilai fundamental bagi pengembangan kemahasiswaan PENS-ITS yang
melingkupi segenap keluarga mahasiswa PENS-ITS.

MAKSUD DAN TUJUAN


Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan PENS-ITS ditetapkan dengan maksud
memberikan arah dan tujuan bagi perjuangan Keluarga Mahasiswa PENS-ITS dan
pengembangan sumber daya manusia PENS-ITS sehingga secara bertahap dapat tercapai
cita-cita mahasiswa PENS-ITS yang termaktub dalam mukadimah Ketetapan Mustama III
tentang Keluarga Mahasiswa PENS-ITS.

LANDASAN
Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan PENS-ITS disusun berdasarkan Tri
Darma Perguruan Tinggi dan ketetapan mengenai Pedoman Umum Pengembangan
Kemahasiswaan ITS.

RUANG LINGKUP
Untuk memberikan gambaran wujud masa depan yang diinginkan maka Haluan
Dasar Pengembangan Kemahasiswaan PENS-ITS disusun dalam sistematika sebagai
berikut :
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Pola Dasar Pengembangan Kemahasiswaan PENS-ITS
BAB III : Pola Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa PENS-ITS
BAB IV : Penutup

BAB II
POLA DASAR PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN PENS-ITS

Tujuan pengembangan kemahasiswaan


Pengembangan kemahasiswaan bertujuan mewujudkan dan membina sikap
kekeluargaan antar civitas akademika, membentuk pribadi mahasiswa yang bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki integritas pribadi, sikap cendekiawan, sikap
kemandirian, sikap kepemimpinan, sikap keteladanan, rasa tanggung jawab kebangsaan
dan kerakyatan, berbudaya keilmiahan dan keteknologian, berdaya saing tinggi serta
berprestasi melalui wahana dan sarana yang ada dalam sistem keluarga mahasiswa PENS-
ITS, sehingga dunia baru yang penuh rahmat dan kemajuan yang kita cita-citakan bersama
dapat terwujud.
::: Musyawarah Tertinggi Antar Mahasiswa III PENS-ITS :::

Asas-asas pengembangan kemahasiswaan


Asas pengembangan kemahasiswaan adalah prinsip pokok yang harus diterapkan dan
dipegang teguh dalam proses yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan yang dilakukan oleh sistem keluarga mahasiswa PENS-ITS.
Asas-asas tersebut adalah :
1. Asas Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; bahwa segala
usaha dan kegiatan kemahasiswaan PENS-ITS dijiwai, dilaksanakan, dan dilandaskan
pada nilai-nilai keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME, dalam upaya
membentuk kerangka spiritual, moral, dan etika aktifitas kemahasiswaan.
2. Asas Manfaat; bahwa segala usaha aktifitas kemahasiswaan PENS-ITS harus dapat
bermanfaat sebesar-besarnya bagi kemahasiswaan, kesejahteraan seluruh mahasiswa,
pengembangan kepribadian mahasiswa, serta mendukung terciptanya keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Asas Demokrasi; bahwa aktifitas kemahasiswaan PENS-ITS adalah dari, oleh, dan
untuk mahasiswa. Dalam setiap proses pelaksanaan aktifitas harus dilandasi semangat
musyawarah mufakat, keterbukaan, kesetaraan, serta partisipasi dari seluruh
mahasiswa PENS-ITS.
4. Asas Kebersamaan dan Kekeluargaan; bahwa dalam upaya mencapai tujuan
pendidikan dan pengembangan keluarga mahasiswa PENS-ITS dilingkupi oleh
suasana kebersamaan dan kekeluargaan yang bercirikan kesetiakawanan, gotong –
royong, persatuan dan kesatuan yang positif dari masyarakat PENS-ITS.
5. Asas Kemandirian dan Kepercayaan pada Diri Sendiri; bahwa dalam keputusan
dan aktifitas dalam Keluarga Mahasiswa PENS-ITS dilaksanakan berdasarkan
kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri yang bersendikan tradisi
akademis, kecendekiawanan, profesionalisme, dan kepribadian bangsa tanpa
terpengaruh atau tergantung dari pihak luar.
6. Asas Keseimbangan, Keserasian, dan Keselarasan; bahwa dalam pengembangan
kemahasiswaan PENS-ITS harus ada keseimbangan, keserasian, dan keselarasan
antara kepentingan dunia dan akhirat, material dan spiritual, jiwa dan raga, individu
dan umum, PENS-ITS dan bangsa Negara.
7. Asas Hukum; bahwa dalam penyelenggaraan aktifitas kemahasiswaan, seluruh
mahasiswa dalam Keluarga Mahasiswa PENS-ITS harus menegakkan hokum yang
berdasarkan nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta kesepakatan bersama.
8. Asas Kejuangan; bahwa dalam penyelenggaraan aktifitas kemahasiswaan PENS-ITS
harus memiliki mental, tekad, jiwa, dan semangat pengabdian, ketaatan, dan
kedisiplinan berlandaskan nilai-nilai kejuangan Sepuluh Nopember, demi kepentingan
PENS-ITS serta bangsa dan Negara.
9. Asas Kesadaran dan Tanggung Jawab; bahwa dalam proses beraktifitas oleh
mahasiswa PENS-ITS haruslah dilandasi rasionalitas, berpikir, kesadaran dalam
bergerak untuk mewujudkan tindakan yang bertanggung jawab.
10. Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; bahwa agar aktifitas kemahasiswaan dapat
memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi mahasiswa PENS-ITS dan seluruh rakyat
Indonesia, maka dalam penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai-nilai ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta kebebasan akademik dalam upaya mendorong
pemanfaatan, pegembangan, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
bertanggung jawab dengan memperhatikan norma-norma agama.

Modal Dasar
Modal dasar pengembangan kemahasiwaan adalah keseluruhan sumber kekuatan
PENS-ITS, baik efektif maupun yang dimiliki dan didayagunakan mahasiswa PENS-ITS
dalam pengembangan lembaga kemahasiswaan, yaitu :
1. Spiritual dan Mental, yaitu keinginan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang tak ternilai harganya bagi pengisian dan
perjuangan aspirasi mahasiswa dalam mencapai cita-cita luhurnya.
::: Musyawarah Tertinggi Antar Mahasiswa III PENS-ITS :::

2. Karakteristik mahasiswa PENS-ITS, yaitu sbagai generasi muda yang mempunyai


karunia lebih sebagai insan terdidik, kekuatan idealism berupa kekuatan moral (moral
force) sebagai bagian dari agen perubah peradaban bangsa (agent of change) dan
generasi penerus kepemimpinan bangsa dan Negara ini nantinya (Iron Stock) dengan
dilandasi semangat Sepuluh Nopember.
3. Keberagaman mahasiswa PENS-ITS dengan berbagai disiplin ilmu dan hamper
mewakili seluruh daerah di Indonesia dengan latar belakang, orientasi akademik dan
non akademik, ideologis, kelas sosial, hobi, minat bakat serta aliran politik yang
berbeda merupakan modal dasar aktifitas kemahasiswaan di PENS-ITS dalam
mencapai cita-cita.
4. Potensi dan kekuatan efektif di PENS-ITS, yaitu segala sesuatu yang bersifat potensial
dan produktif yang telah dicapai PENS-ITS sepanjang sejarahnya termasuk kekuatan
tradisi keilmuan dan kecendekiawanan maupun ikatan primodial PENS-ITS yang
merupakan daya dukung dan daya padu yang potensial.
5. Semangat Sepuluh Nopember, yaitu perwujudan rasa ingin menumbuhkembangkan
nilai-niai kepahlawanan, rasa persatuan, dan solidaritas serta kebanggaan terhadap
almamater sebagai pengembangan nilai-nilai kebangsaan dan kerakyatan.

Wawasan Integralistik
Yang dimaksud dengan wawasan integralistik mahasiswa PENS-ITS adalah suatu
wawasan yang memandang PENS-ITS sebagai satu kesatuan yang utuh. Wawasan ini
memperkuat rasa kekeluargaan dan kebersamaan dalam persatuan. Wawasan ini juga
menjelaskan bahwa sekalipun mahasiswa PENS-ITS itu berbeda-beda, baik dari disiplin
ilmu yang dipelajari maupun dari sisi agama, suku, latar belakang, orientasi akademik dan
non akademik, ideologis, kelas sosial, hobi, minat bakat serta alirn politik yang berbeda,
tetapi tetap merasa satu yaitu mahasiswa PENS-ITS pada khususnya, mahasiswa Indonesia
pada umumnya.
Wawasan ini bertujuan menumbuhkembangkan rasa persatuan, solidaritas, dan
kebanggaan terhadap almamater dan juga diarahkan pada terciptanya dan terbinanya rasa
persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Indonesia yang dalam sejarahnya wawasan
integralistik ini merupakan kehendak bersama untuk mengikatkan diri sebagai satu
kesatuan yang utuh.

BAB III
POLA PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MAHASISWA PENS-ITS

Pendahuluan
Pola pengembangan sumber daya mahasiswa merupakan sebuah pola atau bentuk
pengembangan yang berorientasi pada proses pengembangan diri denganprinsip dari oleh
dan untuk mahasiswa dengan tidak melepaskanelemen-elemen yang terkait guna
membantu terciptanya kualitas mahasiswa yang utuh dalam proses pelaksanaannya. Pola
pengembangan ini juga merupakan bagian dari sistem yang terkait dengan cita-cita besar
pendidikan untuk mampu menghasilkan generasi-generasi yang berkualitas tidak hanya
cerdas secara intelektual tetapi juga cerdas secara emosional dan spiritual.

Maksud dan Tujuan


Yang dimaksud pengembangan sumber daya mahasiswa adalah upaya-upaya yang
dilakukan terhadap potensi sumber daya dalam bentuk aktifitas yang meliputi interaksi
subjek, objek, dan lingkungan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang
berkualitas.

Tantangan Mahasiswa
Arus perubahan global dunia yang amat cepat serta sarat akan kepentingan-
kepentingan ideologis, politis dan ekonomis dimana factor tersebut merupakan ujung
tombak dan sekaligus merupakan penentu setiap pengambilan keputusan, membuat
terjadinya proses transformasi sosial budaya, politik, dan ekonomi pada Negara ini.
::: Musyawarah Tertinggi Antar Mahasiswa III PENS-ITS :::

Semuanya ini akan berdampak pada seluruh lapisan kehidupan dan mahasiswa salah satu
bagian diantaranya.
Kondisi bangsa dan Negara yang tak dapat diprediksi dapat memberikan peluang
sekaligus tantangan bahkan ancaman bagi kehidupan kemahasiswaan yang mau tidak mau
harus bisa mengikuti perkembangan segala bidang. Perubahan regulasi maupun perangkat
sistem yang lain dalam bidang kemahasiswaan menuntut adanya kemandirian sikap,
profesionalisme, dan visi ke depan menyikapi perubahan ini. Kejelasan arah perjuangan
serta mempersiapkan mekanisme kelembagaan yang demokratis merupakan agenda mutlak
dalam upaya pencapaian cita-cita ideal yang ingin diwujudkan bersama.
Kampus sebagai pusat pendidikan sangat erat kaitannya dalam proses kemajuan umat
manusia dalam meraih cita-cita. Tokoh-tokoh masyarakat telah dan akan lahir dari kampus.
Sejarahpun telah menunjukkan bahwa perubahan masyarakat sering berasal dari kampus.
Secara individual Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunia kecerdasan yang lebih pada
mereka, kemudahan sarana, serta posisi-posisi strategis dalam berbagai aspek. Mahasiswa
sebagai bagian dari masyarakat kampus memiliki kedudukan yang khusus karena telah
melalui proses seleksi, strategis bagi masa depan dan mempunyai karakter yang positif
seperti sikap berani, siap menerima perubahan, serta sarat dengan idealism, jujur, dan
keterbukaan.

Aspek Dasar Mahasiswa dan Potensi Dasar Mahasiswa


Tiga aspek potensi dasar individu :
 Aspek fisik
 Aspek akal dan pikiran
 Aspek mentalitas
Unsur potensi dalam skala fungsi dan kemampuan :
 Akademis (mitra keprofesian)
 Manajemen (keorganisasian)
 Talenta (minat dan bakat)
 Potensi interpersonal

Model Ideal Mahasiswa


Model Ideal Mahasiswa mengacu pada penanaman nilai-nilai yang ideal dengan
tetap tidak mengabaikan aspek-aspek dasar yang ada pada tiap individu yang perlu
teroptimalisasikan dengan aspek kecenderungan kemampuan yang dimiliki oleh setiap
personal.
Adapun tiga potensi dasar yang ada pada tiap individu yang harus terpenuhi dalam
skala kebutuhannya adalah aspek fisik, aspek akal pikiran, aspen mentalitas. Unsur fungsi
atau unsur kemampuan ini meliputi akademis manajerial, talenta (minat bakat),
interpersonal dan unsur tambahan untuk menguatkan rasa memiliki (sense of belonging)
dengan wawasan ke PENS-ITS-an yang kuat.
Model Mahasiswa Ideal dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Iman dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Mahasiswa sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa haruslah senantiasa
mensyukuri karunia yang diberikan sebagai wujud keimanan dan ketakwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Dengan dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa diharapkan tercipta keseimbangan, keserasian, dan keselarasan
dalam segenap aktifitasnya.

2. Kapasitas Pemikiran Intelektual Yang Menonjol


Mahasiswa selaku kader penerus bangsa yang dipundaknya terpikul amanah
masa depan bangsa ini haruslah mempunyai pemikiran intelektual dan wawasan yang
luas, dengan demikian ia diharapkan mampu berpikir jauh ke depan dalam rangka
memberikan sumbangsih dan kontribusi yang besar untuk masyarakat dan bangsa ini.

3. Integritas diri yang tinggi


Sebagai asset bangsa maka mahasiswa haruslah memiliki integritas diri yang
utuh. Hanya dengan dilandasi nilai-nilai moralyang senantiasa dipegang teguh maka
::: Musyawarah Tertinggi Antar Mahasiswa III PENS-ITS :::

mahasiswa akan memiliki sebuah integritas pribadi yang utuh ketika harus berperan
sebagai apapun di masyarakat. Dengan kondisi seperti itu maka diharapkan mahasiswa
akan senantiasa menjadi sosok yang dapat dijadikan panutan dan teladan masyarakat.

4. Fisik yang kuat


Kekuatan fisik akan sangat menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan amanah
yang dibebankan kepada mahasiswa dengan baik, mengingat begitu besar tugas dan
tanggung jawab yang diemban oleh mahasiswa ini. Karena hanya dengan fisik yang
kuat maka pencapaian tugas akan lebih optimal dan maksimal.

5. Kesungguhan dalam bertanggung jawab dan bertindak


Kesungguhan dalam melakukan setiap aktifitas menunjukkan lebih jauh adanya
iktikad baik, tekad yang kuat dan bertanggung jawab dalam melaksanakan amanah
yang diembankan kepada mahasiswa. Dengan dorongan niat dan keinginan yang kuat
maka diharapkan hasil yang dicapai dapat memberikan kontribusi besar bagi
masyarakat dan bangsa ini.

Proses Pencapaian
Untuk mencapai kondisi ideal yang diharapkan, dibutuhkan pentahapan-pentahapan
dengan substansi nilai yang semakin menguatkan meliputi :
1. Tahapan Pengenalan
Merupakan tahapan adaptasi terhadap lingkungan PENS-ITS.
Merupakan proses pengenalan terhadap diri dan potensinya.
Pembukaan wacana terhadap peran dan fungsi mahasiswa.
Pengenalan basic keilmuan PENS-ITS.

2. Tahapan Pemahaman dan Pembentukan


Merupakan tahapan untuk melakukan internalisasi nilai-nilai dan pemahaman.
Merupakan tahapan pematangan personal dalam aktualisasi potensi dan peran kolektif.

3. Tahapan Pengorganisasian dan Pengabdian


Merupakan tahapan pengembangan kemempuan managerial secara utuh yang dapat
berguna bagi lingkungan sekitar.

Pola Kegiatan
Tahapan yang digunakan dalam pola kegiatan pengembangan SDM adalah sebagai berikut:
1. Tahapan Pengenalan
Sebagai komponen perubah, kekuatan moral, dan generasi penerus dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Wawasan Integralistik
Integralistik PENS-ITS yang tersekat oleh jurusan bukan menjadi sebuah
arogansi yang sempit. Integralistik ITS yang tersekat oleh jurusan, letak, dan
perbedaan sistem bukan menjadi sebuah penutupan diri terhadap potensi diluarnya.
Integralistik kebangsaan yang tersekat oleh keanekaragaman bukan menjadi sebuah
penghalang dalam mewujudkan cita-cita nasional.
Wawasan Kebangsaan
Cara Pandang suatu bangsa terhadap diri dan lingkungannya sebagai satu
kesatuan IPOLEKSOSBUDHANKAM.
Pengenalan diri dan potensinya
Sebagai unsur yang sangat penting dalam mewujudkan cita-cita SDM yang
berkualitas adalah pengetahuan terhadap diri pribadi dan potensi-potensi yang
dimiliki.

Etika
Sebagai wujud dari mahasiswa yang berbudaya, berbudi luhur, dan mempunyai
sopan santun terhadap lingkungan.
::: Musyawarah Tertinggi Antar Mahasiswa III PENS-ITS :::

2. Tahapan Pemahaman dan Pembentukan


Sikap Prokatif
Pola sikap yang mendasari seseorang untuk mengubah keadaan menjadi lebih
baik.
Sikap Kritis
Pengembangan sifat kritis untuk memahami dan memecahkan suatu masalah.
Keterampilan berkomunikasi
Kemampuan mengemukakan pendapat dengan ringkas, jelas, terarah dan juga
mampu mendengar dan menerima pendapat orang lain.
Pola piker prestatif
Diarahkan untuk perumusan dan perencanaan dan pencapaian tujuan yang akan
dicapai.
Pengenalan dan Pengembangan diri
Mampu mengenali dan memahami potensi yang dimiliki yang kemudian
dikembangkan untuk peningkatan kualitas diri.

3. Tahapan Pengabdian
 Pola Pikir : Kritis dan berwawasan luas
 Mental : terbentuk kredibilitas pribadi, amanah dalam melakukan segenap
aktifitas, mampu menjadi teladan yang baik bagi lingkungannya.

Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan sebagai alat dari pemberdayaan kepada mahasiswa PENS-ITS dilakukan
oleh seluruh perangkat kelembagaan keluarga mahasiswa PENS-ITS, baik perangkat
struktural maupun perangkat non struktural karena pembentukan SDM unggul merupakan
tanggung jawab bersama.

Sifat Kegiatan
Kegiatan Pengembangan SDM di PENS-ITS bersifat terbuka untuk seluruh
mahasiswa PENS-ITS, berlandaskan pada kesadaran dan tanggung jawab pribadi.

Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan dirumuskan secara bersama oleh perangkat sistem yang ada pada
keluarga mahasiswa PENS-ITS yang meliputi bentuk acara dan metodologi. Dengan tidak
melanggar hak asasi manusia.

BAB IV
PENUTUP

Haluan dasar pengembangan kemahasiswaan PENS-ITS merupakan landasan


organisasi kemahasiswaan di PENS-ITS dalam merancang dan mengaplikasikan segenap
aktifitasnya untuk mencapai visi bersama.
Berhasilnya kerja kemahasiswaan tergantung pada partisipasi aktif mahasiswa
PENS-ITS serta pada sikap mental, tekad, semangat dalam bingkai ketaatan dan
kedisiplinan organisasi kemahasiswaan sebagai bagian dari Keluarga Mahasiswa PENS-
ITS dalam bingkai penyerahan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sehubungan dengan itu semua potensi yang ada pada organisasikemahasiswaan
PENS-ITS perlu menyusun program menurut fungsi dan kemampuan masing-masing
dalam rangka malaksanakan Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan ini.
Hasil kerja kemahasiswaan harus dapat dinikmati secara adil sesuai proporsinya oleh
mahasiswa PENS-ITS.
Evaluasi pelaksanaan atas penerjemahan Haluan Dasar Pengembangan
Kemahasiswaan di seluruh organisasi kemahasiswaan di PENS-ITS dilakukan sekurang-
kurangnya sekali dalam satu tahun.
Pada akhirnya implementasi Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan akan
memperkuat jati diri dan kepribadian kemahasiswaan PENS-ITS yang tercermin dalam
kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang.

You might also like