You are on page 1of 4

4. a).

Menurut buku pelajaran teknologi farmasi ( FOIT 1994:278 )


Salep dibuat dari basis salep yang berupa sistem sederhana yang mengandung
bahan obat, bahan aktif dan emulgator.
b). Menurut buku teori dan praktek industri farmasi (Lacman 2008; 1891)
Salep terdiri dari hidrokarbon yang dicampur dalam suatu kompleks hidrokarbon
padat dan titik leleh lebih tinggi. Basis salep umumnya minyak mineral dan petrolum.
c). Menurut The Art Of Compounding ( Scoule 1912; 578)
Salep merupakan sediaan semisolud yang mengandung bahan dasar yang berminyak
dan biasanya mengandung minyak lemak hewani dan nabati.
d). Menurut Pharmaceutical Dosage Form and Design (Jones, 2008; 84)
1. tambahan / pelarut alternatif
Adalah komponen cairan hidrofilik yang dapat ditambahkan ke basis salep (biasanya
hidrofobik / penyerapan basis). Contohnya :
- Silikon cair (poly dimetyl siloeksane), dapat digunakan dalam penghalang salep karena
sifat komponen ini menolak air.
- Minyak nabati, dapat digunakan untuk mengganti minyak mineral atau dapat
ditambahkan ke basis hidrofobik agar penyerapan dapat meningkatkan sifat hemolien
produk. Contohnya minyak kelapa.
- Ester organik dapat digunakan sebagian untuk mengganti minyak mineral untuk
meningkatkan kelarutan obat dalam basis salep. Contohnya isoprofil, musistat.

2. Pengawet

Pengawet ditambahkan untuk menimalkan pertumbuhan mikroba dalam salep.

3. Anti oksidan

Salep digunakan untuk mencegah atau mengurangi oksidasi baik komponen non
berair basis salep.

4. Basis salep

Basis salep merupakan dasar salep yang sangat penting sebagai pembawa baik secara
klinis maupun non klinis. Basis salep dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

- Basis salep hidrokarbon : basis yang tidsk berair bersifat emalien memiliki retensi yang
bagus sulit untuk dihilangkan kulit dan inert secara kimia.
- Basis absorbsi: mengandung sejumlah besar air tetapi masih sulit untuk dibersihkan dari
kulit dan dan sebagian besar masih bersifat hidrofobik.
- Basis yang larut dalam air : mengandung bahan yang seluruhnya larut dalam air tidak
berminyak dan mampu dihilangkan dari kulit.
- Basis yang membentuk minyak dalam air: berbentuk emulsi, mampu menampung besar
air didalam tidak aklusi dapat dengan mudah dicuci dengan pakaian.
5.a) menurut dispending secod edition ( mariott, 2010 : 78 )

1. stabil

2. mudah dibersihkn dari kulit

3. sama efisien pada kulit biasa dan kering

4. larut pada skeresi kulit

5. dapat larut dalam air mupun lemak obat-obatan

6. memungkinkan pemindahan obat-obatan yang cepat dikulit

7. netral dengan PH

b). Menurut pengantar bentuk sediaan farmasi Edisi IV ( Ansel 2008: 506 0 berdasarkan
faktor-faktor seperti :

1. laju pelepasan yang diingikn bahan obat dari bahan dasar salep

2. keinginan peningkatan oleh dasar salep absorbsi perkutan dari obat

3. kelayakan melindungi lembab dari kulit oleh dasr salep

4. jangka lama dan pendeknya obat stabil dalam dasar salep

5. pengaruh obat bila ada kekentalan atau hal lainnya dalam dasar salep

c).menurut pharmaceutical manufacturing handbook.2008: 269

1. pemilihan dasar salep yang tepat untuk formulasi salep tergantung : pada jenis aktivitas
yang diinginkan ( sperti penyerapan topikal atau perkutan )

2. kompabilitas dengan komponen lain

3.stabil secara spiko kimia dan terhadapmikroba

Mudah dalam pembuatan

5. mudah dicuci dan mudah diaplikasikan

6.durasi kontak

7.memiliki kemampuan dalam menyebar dalam formula

d). Menurut bentuk sediaan farmasetik dan sitem pengantaran obat edisi 9 (allen 2014:294
)meliputi faktor-faktor berikut :

1.kecepatan pelepasan bahan obat dari bahan basis salep yang diinginkan

2. absorbsi obat topikal atau perkutan yang diingikan


3.olusi kembapan yang diinginkan darikulit

4. stabilitas obat dalam basis salep

5.efek obat bila ada pada konstitensi atau kondisi lain basis

6.kemudahan hilangnya basis melalui pencucian dengan air yang diinginkan

7. karakteristik permukaan tepat sediaan yang digunakan

6.a) menurut eksipien dalam sediaan farmasi (anwar 2012 : )

Basis salep merupakan atau dapat dikatakan sebagai eksipien ( bahan tambahan )
utama pada salep bergantung dari sifat bahan obat dan tujuan dari basis salep dapat
digolongan menjadi 4 golongan besar yaitu :

1. basis salep hdrokarbon : basis golongan ini sifat lemak dari batas air cenderung stabil
dantidak dipengaruhi oleh waktu terbagi menjadi basis salepkuning ( yellow etmen ) basis
salep ptuih ( white oitmen )

2. basis absorbsi : dasar salep yang kemungkinan penambahan sedikit larutan berair
kedalamnya basis absorbsi tidakmudah terbagi menjadi basis yang kemungkinan penambahan
lrutan berair sebelum basis terbentuk dan basis yang memungkinkan penambahan larutan
berair sestelah basis terbentuk

3. basis salep tercuci air basis jenis ini adalah emulsi yang dapat dibersihkan dari kulit dengan
air. Basis ini memiliki kemampuan untuk mengabsorbsi cairan serosal yang keluar dalam
kondidi dermatologis

4. basis salep dalam air di sebut grea seless karena tidak mengandung bahan berlemak. Basis
ini hanya cocok untuk dicampurkan bahan yang tidak berair atau bahan padat

b). Menurut pengantar bentuk sediaan farmasi edisi iv.2008 : 502-

Basis salep merupakan dasar salep ( basis citmen) yang digunakan sebagai pembawa
dalam penyiapan salep yanga mengandung bahan obat dasar salep dapat digolongan menjadi
4 kelompokbesar yaitu :

1. dasar salep hidrokarbon : bersifat lemak,bebas air dipakai terutama untuk efek emolien dan
sukar untuk dicuci contohnya batrolum dan parafin

2. dasar salep absorbsi tidak mudah dihilangkan dari kulit ntuk pencucin air berguna sebagai
emolien maupun tidak menyediakan derajat penutupan seperti dasar salep berlemak
3. dasar salep yang dapat dibersihkan : dasar salep yangt berupa minyak dalam air yang dapat dicuci
dari kulit dan pakaian dengan air.

4. dasar salep larut dalam air : dasar salep yang hanya larut dalam air yang dapat dibersihkan dengan
air dan tidak mengandung bahan berlemak.

C). Menurut Pharmaceutik Dosage (Jones, 2008; 77-78, 79-82)

Basis salep merupkan dasar salep yang sangat penting sebagai pembawa baik secara klinis maupun
non klinis. Basis salep dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Basis salep hidrokarbon: basis yang tidak berair bersifat emolien, memiliki retensi yang
bagus pada kulit sulit untuk kulit inert secara kimia.
2. Basis obsesi: mengandung sejumlah besar air tetapi masih sulit untuk dibersihkan dari kulit
dan sebagian besar masih bersifat hidrofolik.
3. Basis yang larut dalam air: mengandung bahan yang seluruhnya larut dalam air tidak
berminyak dan mampu dihilangkan dari kulit
4. Basis yang membentuk minyak dalam air: pembentukan emulsi, mampu menampung besar
air tidak oksulisif, dapat dengan mudah dicuci dari kulit dan pakaian.

D). Menurut Pharmateutical dispensing second adition (Marriot 2010; 78-79)

Basis salep merupakan dasar dasar salep berbentuk lemak, lilin atau sintetik alam yang dimasukkan
untuk melunakkan tetapi tidak meleleh saat digunakan pada kulit. Basis salep dapat bersifat sebagai
emolien dan sebagai pembawa. Basis dapat dibagi menjadi 5 kelompok yaitu:

1. Basis lemak dan minyak tetap: basis salep yang mencakup minyak nabati seperti minyak
zaitun, minyak almon kedelai atau jagung dapat terurai saat terpapar udara, cahaya suhu
tinggi dan menjadi tengik.
2. Basis salep absorpsi: basis ini mampu menyerap air dan aqueous solution untuk membentuk
air pada minyak berupa emulsi.
3. Basis hidrokarbon: basis ini sangat stabil karena merupakan campuran hidrokarbon, tidak
ada cenderungan bereaksi baik pada obat atau lingkungan kondisi penyimpangan

4. basis emulsi : basis anhidrous yang mengandung emulsi dalam air sehingga bisa dicuci
mudah dibersihkan dari kulit mudah diaplikasikan

5.basis yang larut dalam air : basis yang bersifat hidrofilik yang tidak mengiritasi kulit
mudah dibersihkan tidak oklusif dan tidak mendukung pertumbuhan jamur

You might also like