Professional Documents
Culture Documents
HALAMAN PENGESAHAN
oleh :
Ditetapkan di : Medan
Tanggal : ............
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
sekali pada wanita di usia reproduksi sebagai akibat dari rusaknya jaringan
endometrium. Siklus menstruasi terdiri dari tiga fase: fase menstruasi, fase
proliferatif, dan fase sekretorik, atau progestasional. Fase menstruasi adalah fase
yang paling jelas, ditandai oleh pengeluaran darah dan sisa endometrium dari
vagina. (1)
degenerasi korpus luteum. (2) Masalah yang timbul pada menstruasi merupakan
(3)
masalah ginekologi yang sering dikeluhkan. Masalah yang paling sering
menstruasi. Sindroma ini paling banyak muncul pada wanita usia reproduksi.
pramenstruasi pada wanita premenopause sebesar 20-30% dan pada wanita usia
lemah (34,8%), perubahan suasana hati (28,9%), cemas (24,1%), mudah marah
(21,7%) dan nyeri tungkai (19%). (15) Berbagai studi telah melaporkan prevalensi
pramenstruasi yang paling tinggi di Iran sebanyak 98% dan tingkat sindroma
Karachi dari Juli 2009-September 2009 kebanyakan gejala umum yang terjadi
pada kalangan mahasiswi kedokteran yaitu diatas 50%. Nafsu makan meingkat
67,5%, kekhawatiran dan kecemasan 60%, lelah atau lesu 54%, merasa tiba-tiba
(12)
sedih atau ingin menangis 56,5%, depresi 52,5%. Pada penelitian lainnya
muncul adalah gejala psikologis sebanyak 54 orang (100%), gejala fisik 92,6%
pramenstruasi sehingga dapat mengetahui cara mengatasi gejala dengan aman dan
tepat.
Utara.
Utara.
Sumatera Utara.
Sumatera Utara.
Sumatera Utara.
Sumatera Utara.
dan bahan mengaplikasikan ilmu dalam hal penelitian dan juga sebagai
pada mahasiswi.
Utara.
selanjutnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Menstruasi
rahim secara periodik melalui vagina. Menstruasi terjadi setiap bulan selama masa
dimulainya pubertas (menarche) maka saat itu juga menstruasi terjadi dan akan
menstruasi yang normal adalah tidak kurang dari 24 hari dan tidak melebihi 35
hari. (5)
menstruasi. Jumlah darah yang keluar berbeda-beda setiap orangnya dan setiap
apabila darah yang keluar selama menstruasi tidak melebihi dari 80ml, dan juga
dalam pemakaian pembalut dalam satu hari sebanyak 2-6 kali. (5)
memerlukan komunikasi nyata antara berbagai organ target yang terlibat, yang
diregulasi oleh fluktuasi kadar keempat hormon utama reproduksi: FSH (Follicle
Siklus menstruasi terbagi atas dua fase utama, yaitu fase folikuler dan fase
luteal. Fase folikuler berawal dari hari pertama terjadinya menstruasi, ditandai
dengan tingginya kadar FSH dan rendahnya kadar LH, estrogen dan progesteron.
folikel dan proliferasi endometrium diperlukannya kadar FSH yang tinggi. Kadar
folikel dominan pada fase folikuler akhir, dan akan memicu lonjakan LH pada
di bawah pengaruh LH, sebagai hasil proses luteinisasi sel-sel granulosa folikel
yang pecah saat ovulasi terjadi. Korpus luteum akan menghasilkan progesteron
permulaan fase luteal, yang diikuti peningkatan kadar progesteron dan estrogen
hasil produksi korpus luteum pada pertengahan fase luteal. Kadar LH dan FSH
akan terus turun ke titik terendah seperti pada permulaan fase folikuler sepanjang
fase luetal.
Jika tidak ada terjadi fertilisasi, korpus luteum akan mengalami degenerasi
sehingga kadar progesteron dan estrogen akan menurun tajam, yang akan
yaitu gejala fisik, psikologis dan emosi yang berhubungan dengan siklus
menstruasi wanita. Gejala biasanya muncul pada 6-10 hari sebelum menstruasi
dan ketika menstruasi dimulai gejala tersebut menghilang. Pada umumnya, yang
mengalami satu atau lebih dari gejala sindroma pramenstruasi adalah mayoritas
(19)
wanita pada usia reproduktif. Pendapat lain mengatakan sindroma
hanya terjadi karena satu faktor saja. Faktor-faktor penting lainnya yang berperan
walaupun demikian, dasar biologis dari keterkaitan ini masih belum dipastikan.
Pada wanita yang mengalami sindroma pramenstruasi dengan yang tidak, tidak
dijumpai perbedaan yang nyata dalam kecepatan sekresi progesteron oleh korpus
luteum. (22)
mood, tidur, aktivitas seksual, selera makan, dan kemampuan kognitif. Beberapa
gravidarum.
d. Diet. Faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh,
sindroma pramenstruasi.
sindroma pramenstruasi :
2. Diet tinggi lemak, protein, garam, gula, alkohol dan minuman kafein
yang unik, karena semua gejala timbul selama masa tertentu dalam siklus.
mengalami kesulitan yang serius. Gejala-gejala dapat dimulai pada saat menarke
c. Kaki terasa bengkak dan sakit kepala. Gejala ini diduga penyebabnya
hormon estrogen.
(meningkatkan kecemasan).
Sistem saraf dan otak perlu untuk meningkatkan kadar gula dalam
labil, dan bahkan ada beberapa yang mengalami depresi ringan sampai
timbul.
badan. Karena tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita,
manis.
harian menstruasi, yang berisi gejala-gejala fisik dan psikologis selama berbulan-
menstruasi.
pembengkakan ekstremitas.
tidak bermakna.
KELUHAN UTAMA :
atau terpinggirkan
KELUHAN TAMBAHAN :
menstruasi.
interpersonalnya.
gangguan lain.
Tabel 2. 2 Kriteria DSM-IV-TR untuk Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) (18), (21)
beberapa kuisioner yang wajib diisi secara harian oleh penderita. Lebih dari 60
jenis kuisioner (baik yang disusun individual oleh peneliti sendiri, disusun oleh
peneliti lain, atau merupakan kesepakatan suatu lembaga dan institusi) dengan
yang dinilai paling efektif untuk menghilangkan berbagai keluhan dan gejala
kacangan.
hijau.
sehari atau mengurangi porsi makan jika makan tiga kali sehari
meringankan gejala.
paroxentine. (30)
konsep penelitian adalah suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara
konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variable yang satu dengan
(32)
variable yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Maka dapat disusun
Pola Menstruasi :
-Siklus Menstruasi
-Lama Menstruasi
-Volume Menstruasi
Umur
Gejala
Penatalaksanaan
BAB 3
METODE PENELITIAN
berat badan.
Tipe C: perubahan
nafsu makan atau
nafsu makan
meningkat.
Tipe D: depresi,
pelupa, konsentrasi
berkurang, insomnia
atau hipersomnia,
terkadang berlangsung
bersamaan dengan tipe
A.
Gejala Kumpulan gejala fisik Kuisioner Nominal Ya =
Sindroma dan psikologis yang mengala
Pramenstru timbul sebelum mi gejala
asi menstruasi tepatnya PMS (1),
pada fase luteal dari Tidak =
siklus menstruasi dan tidak
menghilang saat mengala
menstruasi selama 3 mi gejala
siklus menstruasi. PMS (2)
Penatalaksa Tindakan yang Kuisioner Ordinal Cukup
naan dilakukan untuk dengan
menangani atau istirahat,
mengurangi gejala- istirahat
gejala sindroma dan perlu
pramenstruasi meminu
m obat,
pergi
berobat
ke dokter
Sumatera Utara.
Random Sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metode Stratified
Random Sampling adalah sampel dipilih secara acak untuk setiap strata, kemudian
hasilnya dapat digabungkan menjadi satu sampel yang terbebas dari variasi untuk
setiap strata. Strata pada penelitian ini adalah strata stambuk mahasiswi Fakultas
Sampel yang telah diambil akan diuji sesuai dengan kriteria inklusi dan
eksklusi :
Kriteria inklusi :
penyakit tertentu.
kuisioner.
Kriteria eksklusi :
psikiatri.
saluran reproduksi.
menggunakan rumus :
N
2
n = N.d + 1
Keterangan :
n = jumlah sampel
sampel :
N 257
2
n = N.d + 1 n = 257.(0,1)2 + 1 = 72 orang
sebanyak 72 orang. Pada penelitian ini sampel yang akan diteliti sebanyak 80
stambuk 2013-2015.
b. Coding yaitu memberi kode atau angka tertentu pada data untuk
distribusi frekuensi dan penjelasan mengenai data akan disajikan dalam bentuk
narasi.
Sampel
Informed consent
Melakukan wawancara
sesuai kuisioner
Mengumpulkan Data
Mengolah Data
Ditabulasi dengan
tabel distribusi
frekuensi
DAFTAR PUSTAKA