Professional Documents
Culture Documents
AD/ART Pondok Pesantren Ainul Huda adalah pedoman dasar dalam pengelolaan Pondok
Pesantren dan operasional lembaga yang berada dibawah naungannya.
Pedoman Santri adalah sejumlah peraraturan dan ketentuan yang berlaku terhadap semua
santri yang berdomisili didalam komplek Pondok Pesantren Ainul Huda
Bismillahirrahmanirrahim
MUQADDIMAH
Rasulullah SAW telah membawa agama Islam sebagai Rahmatan lil ‘alamin (Rahmat bagi
alam) dan ajarannya mendorong kegiatan pemeluknya untuk mewujudkan kemaslahatan dan
kesejahteraan hidup lahir batin di dunia dan akhirat.
Pondok Pesantren selain sebagai lembaga pendidikan dan dakwah untuk melanjutkan misi
Rasulullah , juga berperan sebagai lembaga perjua-ngan dan pengabdian serta layanan
masyarakat yang banyak memberikan sumbangan untuk pembangunan bangsa, perlu diperta-
hankan dan dilestarikan keberadaannya selaras dengan cita-cita bangsa Indonesia dalam
rangka membentuk insan muslim yang beriman, bertakwa, berilmu, beramal, ikhlas dan
berakhlakul karimah.
Pondok Pesantren terbukti telah diterima oleh masya-rakat Indonesia sebagai pengayom dan
rujukan dari setiap keperluan, umumnya menyangkut kemaslahatan umat, khususnya pada
dimensi nilai, moral dan spiritual.
Oleh karena itu Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Ainul Huda Kalirejo Situbondo
merasa terpanggil untuk mengorganisasi kegiatan-kegiatan dalam upaya mewu-judkan peran,
fungsi dan cita-cita dimaksud.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Pondok Pesantren Ainul Huda sebagai berikut:
Pasal 1
Nama, Tempat dan Kedudukan
1. Pondok Pesantren ini bernama “Ainul Huda”, berdiri pada tahun 1405 H bertepatan dengan
tahun 1984 M dan diresmikan pada tahun 1423 H bertepatan dengan tahun 2002 M
2. Pondok Pesantren ini bertempat dan berkedu-dukan di dusun Kalirejo desa Sumberwaru
kecamatan Banyuputih kabupaten Situbondo propinsi Jawa Timur
Pasal 2
Aqidah
Pondok Pesantren ini beraqidah Islam menurut faham Ahlussunah Wal Jama’ah yang
dibangun oleh Abu Hasan Ali bin Ismail al Asy’ari dan Abu Mansur al Maturidi dengan
mengikuti salah satu madzhab fiqh yang empat, yaitu Maliki, Hanafi, Syafi’i atau Hanbali.
Pasal 3
Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi Pesantren adalah melahirkan generasi mukmin yang cerdas, berakhlakul karimah,
terampil dan ikhlas.
b. Misi Pesantren adalah:
1. Menanamkan jiwa tauhid untuk menjadi perisai yang kokoh dalam setiap kondisi
2. Menanamkan sikap akhlakul karimah berda-sarkan tuntunan syari’at Islam
3. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan formal untuk menambah ilmu dan wawasan santri
serta masyarakat sekitar
4. Menyelenggarakan kegiatan ritual keagamaan sebagai wahana pendidikan spiritual santri
dalam kehidupan sehari-hari
5. Memberikan bimbingan keterampilan sebagai keahlian individu
6. Menyuburkan jiwa pahlawan dengan semangat juang tanpa pamrih
c. Tujuan Pesantren adalah mencetak manusia yang beriman, bertaqwa, berilmu, beramal,
berakhla-kul karimah dan berhati ikhlas
Pasal 4
Lambang
Pasal 5
Kegiatan Pesantren
Pasal 6
Santri
a. Setiap orang yang menyatakan menjadi santri dan sanggup mematuhi anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga serta memenuhi syarat-syarat administrasi
b. Prosedur pendaftaran dan pemberhentian sebagai santri diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga
Pasal 7
Kepengurusan
Pasal 8
Struktur Pengurus
Pasal 9
Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus
Pasal 10
Macam-macam Rapat
Pasal 11
Keuangan
Pasal 12
Perubahan
Anggaran Dasar ini hanya dapat dirubah oleh keputussan rapat pengurus lengkap yang
dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 pengurus lengkap dan disetujui oleh 2/3 jumlah anggota
yang hadir dengan persetujuan pengasuh
Pasal 13
Penutup
a. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga
b. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Kalirejo
Pada Tanggal : 10 Oktober 2009 M
: 21 Syawal 1430 H
Pimpinan/Pengasuh
BAB I
KETENTUAN
KEWAJIBAN, HAK DAN LARANGAN SANTRI
Pasal 1
Ketentuan Umum
Yang dimaksud:
a. Pengasuh pesantren adalah pimpinan tertinggi pondok pesantren
b. Pengurus pesantren adalah pengurus harian dan kepala bidang
c. Santri adalah setiap orang yang terdaftar sebagai santri dan bertempat tinggal di asrama
dalam komplek pesantren atau asrama lain yang ditentuakan oleh pengasuh
Pasal 2
Pendaftaran Sebagai Santri
Pasal 3
Kewajiban Santri
b. Kewajiban Perorangan
Setiap santri putra dan putri mempunyai kewajiban:
1. Bertempat tinggal di asrama dalam komplek pesantren atau asrama lain yang ditentukan
oleh pengasuh
2. Mengutamakan kewajiban-kewajiban agama
3. Shalat Jama’ah
4. Mematuhi peraturan pesantren
5. Mejaga kebersihan
6. Mengikuti pengajian
7. Rajin masuk Madrasah atau Sekolah bagi yang menempuh pendidikan formal
8. Sopan santun terhadap siapapun
9. Menjaga nama baik pesantren
10. Menghadiri ceramah, kursus, pelatihan, penga-jian, dan lain-lain majelis yang ditentukan
oleh pengasuh/pengurus
Pasal 4
Hak-hak Santri
Pasal 5
Gugurnya Hak Santri
Pasal 6
Larangan-larangan Santri
BAB II
PENGURUS PESANTREN
Pasal 1
Struktur Pengurus
Pasal 2
Pengurus Harian
a. Pengurus harian terdiri atas ketua, beberapa wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris,
bendahara, wakil bendahara dan beberapa anggota
b. Pengurus harian disesuaikan menurut kebutuhan yang pembentukannya berdasarkan
keputusan pengasuh
c. Pengurus harian merupakan inti dari pengurus pesantren
d. Pengurus harian sebagai pelaksana tertinggi dalam pesantren merupakan penanggungjawab
kebijakan dalam pengendalian pesantren dan pelaksana keputusan-keputusan rapat pengurus
yang bertanggungjawab kepada pengasuh
Pasal 3
Bidang
a. Bidang dipimpin oleh seorang kepala bidang dan bertanggungjawab kepada pengurus
harian
b. Bidang merupakan pelaksana kebijakan pengurus harian dibentuk berdasarkan kebutuhan
Pasal 4
Tugas dan Kewajiban Pengurus
Pasal 5
Hak Pengurus
Pengurus berhak:
a. Membuat kebijakan sepanjang tidak bertentangan dengan AD/ART dan keputusan
pengurus pesantren yang lebih tinggi tingkatannya
b. Memberikan saran/koreksi kepada pengurus setingkat dan atau di atasnya dengan sebaik-
baiknya
Pasal 6
Syarat Menjadi Pengurus
a. Untuk menjadi kepala bidang, seorang calon harus berkelakuan baik serta dipandang
mampu atau ditunjuk oleh pengasuh
b. Memiliki komitmen untuk mengembangkan pesantren
Pasal 7
Pengesahan Pengurus
Pasal 8
Masa Jabatan
BAB III
R APAT
Pasal 1
Macam-macam Rapat
Pasal 2
Rapat Pengurus Lengkap
Pasal 3
Rapat Pengurus Harian
Pasal 4
Rapat Bidang
a. Rapat bidang adalah forum permusyawaratan di tingkat bidang dan dihadiri kepala bidang
dan angota-anggota
b. Rapat bidang diselenggarakan 2 bulan sekali atau atas permintaan sekurang-kurangnya
lebih separuh dari jumlah kepala bagian
c. Rapat bidang membicarakan pertanggung jawaban masing-masing anggota
d. Rapat bidang membahas pelaksanaan keputusan-keputusan dan mengkaji perkembangan
pesantren serta peranan masing-masing kepala bidang dan atau anggota
e. Rapat bidang dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari separuh jumlah kepala bidang dan
anggota
Pasal 5
Rapat Anggota
Pasal 6
Rapat Koordinasi
a. Rapat koordinasi dipimpin oleh pengasuh yang dihadiri oleh pengurus harian, kepala
bidang, anggota, badan otonom, dan pihak-pihak terkait
b. Rapat antar sektor dipimpin oleh kepala bidang dengan melibatkan pihak lain yang terkait
BAB IV
KEUANGAN DAN ASRAMA
Pasal 1
Pengelolaan dan Laporan Keuangan
a. Setiap tahun pelajaran, pengurus pesantren wajib menyusun Anggaran Pendapatan dan
Belanja Pesantren
b. Keuangan pesantren diperoleh dari:
1. Pribadi pengasuh
2. Hasil pengembangan usaha pesantren
3. Sumbangan yang tidak mengikat serta usaha-usaha lain yang halal
c. Pembelanjaan digunakan untuk:
1. Kegiatan pesantren yang besarnya sesuai dengan ketentuan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Pesantren
2. Keperluan yang langsung ditangani oleh pengasuh atau keperluan lain atas izin pengasuh
d. Pengurus harian menyampaikan laporan pertang-gungjawaban keuangan kepada rapat
pengurus lengkap
Pasal 2
Asram a
BAB V
PENUTUP
a. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan diatur oleh
pengurus
b. Anggaran Rumah Tangga ini akan dilakukan perubahan apabila ternyata terdapat
kekeliruan
c. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan
Ditetapkan di : Kalirejo
Pada Tanggal : 10 Oktober 2009 M
: 21 Syawal 1430 H
Pimpinan/Pengasuh
PERATURAN DASAR
PONDOK PESANTREN AINUL HUDA
KALIREJO SITUBONDO
A. KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
1. Santri wajib taat kepada pengasuh dan peraturan pesantren
2. Santri wajib menetap didalam komplek pesantren
3. Santri wajib belajar atau mengajar di madrasah atau sekolah
4. Santri wajib mengikuti dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah ditetapkan oleh
pesantren
5. Santri wajib menjaga kesopanan, kebersihan, kerapian dan ketertiban didalam maupun
diluar komplek pesantren
6. Santri wajib shalat jama’ah dan mengikuti pengajian yang sesuai dengan tingkat
pendidikannya
7. Santri wajib menghadiri dan mengikuti pengajian umum atau pengarahan yang diadakan
oleh pengasuh/pengurus pesantren
8. Santri wajib membantu pengasuh didalam:
a. Membangun, memelihara dan memperbaiki bangunan serta alat-alat pesantren
b. Menjaga dan meningkatkan keamanan dan ketertiban
9. Santri wajib ijin kepada pengasuh apabila akan pulang atau bepergian baik bermalam atau
tidak bermalam
10. Ketua kamar wajib melaksanakan tugasnya dan mengadakan rapat di kamar masing-
masing paling lambat satu bulan sekali
11. Santri yang akan berhenti harus pamit langsung kepada pengasuh disertai orang
tua/walinya
B. LARANGAN-LARANGAN
1. Santri dilarang melakukan perbuatan yang dilarang oleh syara’ dan atau dilarang oleh
pesantren
2. Santri dilarang makan dan minum diluar komplek pesantren
3. Santri dilarang melakukan permainan yang dilarang oleh pesantren
4. Santri dilarang keluar malam dari pukul 22.00 s/d 04.00 selain untuk kepentingan ibadah
atau udzur syar’i
5. Santri putra dilarang berambut gondrong atau tidak sesuai dengan pandangan pesantren
6. Santri dilarang mencari keuntungan pribadi dengan menggunakan nama pimpinan dan atau
pesantren
7. Santri dilarang mencari keuntungan baik untuk diri sendiri atau untuk orang lain secara
melawan hukum dengan nama palsu atau martabat palsu dengan tipu muslcihat
8. Santri dilarang memasak di serambi kamar
9. Santri dilarang menyalahgunakan hak milik pesantren untuk kepentingan pribadi
10. Santri dilarang menghina dan memukul orang lain secara melawan hukum
11. Santri dilarang tidur diluar komplek pesantren baik siang maupun malam
12. Santri dilarang mandi di jeding tetangga tanpa ijin pengasuh pesantren
13. Santri dilarang memiliki, menyimpan barang yang dilarang oleh pemerintah dan atau
pesantren
14. Santri putri dilarang membawa, menyim-pan, memakai perhiasan emas dan sejenis-nya,
kecuali anting-anting
15. Santri dilarang berhubungan dengan siapa saja yang dinyatakan tidak membantu
ketertiban pesantren
Ditetapkan : di Kalirejo
Pada tanggal : 11 Oktober 2009
: 22 Syawal 1430 H
Pengasuh pesantren,
Mengingat
Memperhatikan :
Bahwa sesuai dengan tujuan Pondok Pesantren Ainul Huda Kalirejo Situbondo untuk
melahir-kan generasi mukmin yang cerdas, berakhlakul karimah, terampil dan ikhlas, maka
dipan-dang perlu menetapkan Peratu-ran Pondok Pesantren yang mengatur hak dan
kewajiban santri Pondok Pesantren Ainul Huda Kalirejo Situbondo
Pentingnya diterbitkan Buku Pedoman Pondok Pesantren di Pondok Pesantren Ainul Huda
Kalirejo Situbondo
Hasil rapat-rapat pengurus yang membahas tentang Peraturan Pondok Pesantren
MEMUTUSKAN
Menetapkan
PERATURAN PONDOK PESANTREN AINUL HUDA
KALIREJO SITUBONDO
BAB I
PERATURAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan pondok pesantren ini yang dimaksud dengan:
a. Pesantren
b. Pengasuh
c. Pengurus
d. Santri :
Pasal 2
Tidak ada sesuatu perbuatan yang dapat/boleh dihukum kecuali perbuatan yang melanggar
ketentuan didalam peraturan ini
Pasal 3
Ketentuan-ketentuan dalam pasal ini berlaku bagi setiap santri yang didalam/diluar pesantren
melakukan perbuatan yang dapat/boleh dihukum
Pasal 4
Ketentuan-ketentuan dalam pasal ini berlaku bagi setiap santri yang masih berstatus santri
Pondok Pesantren Ainul Huda Kalirejo Situbondo
BAB II
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
Pasal 5
a. Santri wajib patuh kepada pengasuh dan kebijakan pengurus (Sank. Ps. 48b)
b. Santri wajib memenuhi panggilan pengurus (Sank. Ps. 49)
c. Santri wajib menetap didalam komplek pesantren (Sank. Ps. 38g)
Pasal 6
a. Santri wajib melaksanakan shalat jama’ah (Sank. Ps. 45a)
b. Santri wajib mengikuti wirid dan dzikir setelah shalat jama’ah (Sank. Ps. 45b)
c. Santri wajib menjaga kesopanan dan nama baik pesantren (Sank. Ps. 44a)
d. Santri wajib menjaga kebersihan dan kerapian (Sank. Ps. 44b)
e. Santri wajib berpakaian yang sesuai dengan kepribadian pesantren (Sank. Ps. 44o)
Pasal 7
a. Santri wajib belajar atau mengajar di madrasah atau sekolah (Sank. Ps. 39b)
b. Santri wajib muthalaah pada waktu yang diatur oleh pengurus (Sank. Ps. 45c)
Pasal 8
a. Santri wajib mengikuti pengajian Al Qur’an dan Kitab sesuai kemampuannya di tempat
pengajian (Sank. Ps. 45d)
b. Santri wajib menghadiri tempat pengajian umum/pengarahan yang diadakan oleh pengurus
(Sank. Ps. 45e)
Pasal 9
a. Santri wajib membaca tarhim, membantu kontrol keamanan dan menyapu halaman (Sank.
Ps. 50a)
b. Santri wajib membaca ratibul haddat, barzanji, istighatsah dan burdah yang waktunya
diatur oleh pengurus (Sank. Ps. 44c)
Pasal 10
a. Santri wajib membantu pengasuh dalam membangun, memperbaiki, memelihara gedung
atau bangunan dan peralatan milik pesantren (Sank. Ps. 50b)
b. Santri wajib membantu petugas keamanan yang pelaksanaannya diatur oleh pengurus
(Sank. Ps. 50c)
Pasal 11
a. Santri yang keluar dari komplek pesantren sejauh lebih dari 1 km. atau bermalam diluar
komplek pesantren harus membawa surat keterangan dari pengurus (Sank. Ps. 44r)
b. Santri yang pulang harus membawa surat ijin dari pesantren (Sank. Ps. 44f). Bagi santri
putri harus dijemput oleh orang tua atau walinya atau orang yang mendapat mandat atau
diantar oleh orang yang ditugasi pengurus (Sank. Ps. 38j)
c. Santri wajib menyerahkan sendiri surat ijinnya kepada pengasuh atau pengurus dan sudah
berada didalam komplek pesantren sebelum habis masa berlakunya, kecuali bagi yang
berhalangan , terlambat dan dikuatkan dengan surat keterangan dari Kepala Desa/Dokter
setempat (Sank. Ps. 44p)
d. Santri yang akan berhenti harus pamit langsung kepada pengasuh disertai orang
tua/walinya (Sank. Ps. 39a)
Pasal 12
a. Ketua kamar wajib mendaftarkan calon santri yang menetap di kamarnya kepada pengurus
selambat-lambatnya 3x24 jam (Sank. Ps. 44g)
b. Ketua kamar wajib melaksanakan tugas-tugasnya (Sank. Ps. 40a)
c. Ketua kamar dan kepala daerah wajib hadir dalam rapat yang diadakan oleh pengurus
(Sank. Ps. 40e)
d. Petugas pesantren wajib melaksanakan tugasnya (Sank. Ps. 40b)
BAB III
LARANGAN-LARANGAN
Pasal 13
Santri dilarang berada diluar madrasah atau sekolah pada jam efektif (Sank. Ps. 44c)
Pasal 14
a. Santri dilarang memasak didalam atau di sekitar kamarnya (Sank. Ps. 46a)
b. Santri dilarang makan/minum di warung atau tempat lain diluar komplek pesantren (Sank.
Ps. 45f)
c. Santri dilarang kost makan atau numpang mandi diluar batas dan tempat yang telah
ditentukan pengurus (Sank. Ps. 43c)
d. Santri dilarang memasak atau tidur diluar komplek pesantren (Sank. Ps. 44h)
Pasal 15
a. Santri dilarang israf, berlebih-lebihan dalam menggunakan air, membelanjakan bekalnya
atau membeli barang yang kurang bermanfaat (Sank. Ps. 45g)
b. Santri dilarang menitipkan hak miliknya kepada orang lain diluar komplek pesantren tanpa
ijin pengasuh/pengurus (Sank. Ps. 45h)
Pasal 16
a. Santri dilarang mencuri atau mengambil hak milik orang lain, baik didalam atau diluar
komplek pesantren (Sank. Ps. 38a)
b. Santri dilarang mengghashab hak milik orang lain (Sank. Ps. 44l)
c. Santri dilarang menyalahgunakan hak milik pesantren untuk kepentingan pribadi (Sank. Ps.
44m)
d. Santri dilarang menjadi anggota organisasi terlarang (Sank. Ps. 39c)
Pasal 17
a. Santri dilarang berkata kotor, keji, mencaci maki dan atau menghina orang lain baik
dengan lisan, tulisan atau perbuatan (Sank. Ps. 45i)
b. Santri dilarang ramai, berteriak-teriak yang dapat mengganggu ketenangan umum (Sank.
Ps. 45j)
c. Santri dilarang membunyikan tape recorder atau sejenisnya tanpa ijin pengurus (Sank. Ps.
41a)
d. Santri dilarang membawa/memiliki tape recorder yang ukurannya melebihi batas yang
telah ditentukan oleh pesantren (Sank. Ps. 41b)
e. Santri dilarang membunyikan alat-alat elektronik pada jam efektif yang dapat mengganggu
ketenengan belajar (Sank. Ps. 41c)
f. Santri dilarang membawa, menyimpan, memiliki hand phone tanpa ijin pengurus (Sank. Ps.
41d)
Pasal 18
a. Santri dilarang memukul, bertengkar atau bermusu-han sesama santri atau orang lain
(Sank. Ps. 38b)
b. Santri dilarang menghina, melawan dan memukul petugas pesantren yang sedang
melaksanakan tugasnya (Sank. Ps. 38f)
Pasal 19
a. Santri putra dilarang berambut panjang dan atau tidak sesuai dengan pandangan pesantren
(Sank. Ps. 43a)
b. Santri putri dilarang membawa, memakai atau menyimpan barang perhiasan emas dan
sejenis-nya kecuali anting-anting (Sank. Ps. 41e)
c. Santri dilarang memakai kendaraan orang lain tanpa ijin pemiliknya (Sank. Ps. 44i)
d. Santri dilarang mengganggu atau mengerumuni kendaraan orang lain (Sank. Ps. 45k)
e. Santri dilarang naik kendaraan didalam komplek pesantren (Sank. Ps. 45l)
Pasal 20
Santri dilarang berada diluar komplek pesantren pada waktu antara pukul 21.00 sampai
dengan pukul 04.00 kecuali untuk kepentingan ibadah atau udzur syar’i (Sank. Ps. 44j)
Pasal 21
a. Santri dilarang menghadiri atau menyaksikan pertun-jukan yang dilarang oleh pesantren
(Sank. Ps. 44k)
b. Santri dilarang membeli, membawa, menyimpan, melihat, dan membaca bacaan atau
gambar porno menurut pandangan pesantren (Sank. Ps. 45m)
c. Santri dilarang minum, memiliki, menyimpan minuman keras dan semisalnya (Sank. Ps.
38i)
Pasal 22
a. Santri dilarang bertemu dengan lawan jenis kecuali di tempat dan waktu yang ditentukan
serta mendapat ijin pengurus (Sank. Ps. 44q)
b. Santri dilarang bergaul secara bebas dengan orang lain diluar komplek pesantren (Sank. Ps.
38k)
c. Santri dilarang melakukan perbuatan yang melanggar norma-norma kesusilaan didalam
atau diluar komplek pesantren (Sank. Ps. 38c)
d. Santri dilarang mandi di jeding tetangga tanpa ijin pengasuh/pengurus (Sank. Ps. 44e)
e. Santri dilarang membantu, melindungi orang yang melakukan pelanggaran (Sank. Ps. 43b)
Pasal 23
a. Santri dilarang berjudi atau bermain permainan yang dapat disamakan dengan judi (Sank.
Ps. 38d)
b. Santri dilarang bermain permainan yang dilarang oleh pesantren (Sank. Ps. 42)
Pasal 24
a. Santri dilarang berjual beli barang illegal didalam atau diluar komplek pesantren (Sank. Ps.
46b)
b. Santri dilarang berjualan didalam komplek pesantren tanpa ijin pengurus (Sank. Ps. 46c)
Pasal 25
a. Santri dilarang mencari keuntungan pribadi dengan membawa nama pengasuh dan atau
pengurus (Sank. Ps. 38e)
b. Santri dilarang mencari keuntungan baik untuk diri sendiri atau orang lain secara melawan
hukum dengan nama palsu atau martabat palsu atau dengan tipu muslihat (Sank. Ps. 38h)
Pasal 26
Santri dilarang memiliki, menggunakan, menyimpan senjata api, senjata tajam, dan jenis
lainnya yang dilarang pemerintah dan atau pesantren (Sank. Ps. 46d)
Pasal 27
Santri yang bepergian atau pulang dilarang melampaui batas waktu yang telah ditentukan
oleh pengurus (Sank. Ps. 47)
Pasal 28
a. Ketua kamar dilarang menerima anggota baru tanpa ijin pengasuh/pengurus (Sank. Ps. 48a)
b. Ketua kamar dilarang menolak pelimpahan anggota baru yang ditetapkan oleh pengasuh/
pengurus (Sank. Ps. 40d)
Pasal 29
Kepala kamar dilarang meninggalkan kamarnya dalam masa lebih dari tujuh hari tanpa ijin
pengasuh (Sank. Ps. 40c)
Pasal 30
Ketua kamar dilarang menggunakan kamarnya sebagai tempat menginap tamu tak dikenal
tanpa ijin pengasuh/pengurus (Sank. Ps. 40g)
Pasal 31
Petugas pesantren dilarang menyalahgunakan wewe-nangnya (Sank. Ps. 40f)
Pasal 32
a. Santri dilarang menyalahgunakan surat ijin yang dikeluarkan pesantren (Sank. Ps. 44n)
b. Santri dilarang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan orang yang dinyatakan
tidak membantu ketertiban pesantren (Sank. Ps. 48c)
BAB IV
HUKUMAN-HUKUMAN
Pasal 33
Jenis-jenis Hukuman
a. Hukuman Berat
1. Diserahkan kepada orang tuanya/walinya
2. Dicabut suatu haknya
b. Hukuman Ringan
1. Kerja
2. Didenda
3. Dicukur
4. Disita suatu barangnya
5. Menurut keputusan pengasuh/pengurus
6. Membaca Al Qur’an, istighfar, dzikir
Pasal 34
Semua jenis hukuman berat dilaksanakan oleh pengasuh dan semua hukuman ringan
dilaksanakan oleh pengurus
Pasal 35
Hukuman kerja ialah mengerjakan pekerjaan yang bermanfaat bagi pesantren
Pasal 36
Hukuman denda sekurang-kurangnya Rp. 1.000 (seribu rupiah) dan sebanyak-banyaknya Rp.
25.000 (dua puluh lima ribu rupiah)
Pasal 37
Bebas dari semua jenis hukuman ringan apabila terhukum telah membayar denda yang telah
ditentukan menurut keputusan pengurus, kecuali hukuman berat berupa diserahkan kembali
kepada orang tua/walinya
BAB V
SANKSI-SANKSI
Pasal 38
Dihukum dengan hukuman diserahkan kembali kepada orang tua/walinya setiap santri yang:
a. Mencuri atau mengambil hak orang lain dengan cara tidak sah baik didalam maupun diluar
pesantren (Ps. 16a)
b. Memukul, bertengkar atau bermusuhan dengan orang lain (Ps. 18a)
c. Melakukan perbuatan yang melanggar norma-norma kesusilaan baik didalam maupun
diluar pesantren (Ps. 22c)
d. Berjudi atau bermain permainan yang dapat disamakan dengan judi (Ps. 23a)
e. Mencari keuntungan pribadi dengan membawa nama pengasuh atau penguruss (Ps. 25a)
f. Menghina, melawan dan memukul petugas pesantren yang sedang melaksanakan tugasnya
(Ps. 18b)
g. Tidak menetap didalam komplek pesantren (Ps. 5c)
h. Mencari keuntungan baik bagi diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan
nama palsu atau martabat palsu atau tipu muslihat (Ps. 25b)
i. Minum, memiliki, menyimpan minuman keras dan semisalnya (Ps. 21c)
j. Santri putri pulang tidak dijemput orang tua/walinya atau orang yang ditugasi pengurus (Ps.
11b)
k. Santri bergaul secara bebas dengan orang lain diluar komplek pesantren (Ps. 22b)
Pasal 39
Dihukum dengan hukuman dicabut haknya setiap santri yang:
a. Berhenti/pindah tanpa pamit kepada pengasuh dan melapor kepada pengurus (Ps. 11d)
b. Tidak belajar atau mengajar di madrasah atau sekolah (Ps. 7a)
c. Menjadi anggota organisasi terlarang (Ps. 45n)
Pasal 40
Dihukum dengan hukuman dicabut haknya setiap ketua kamar atau petugas pesantren yang:
a. Tidak melaksanakan tugasnya sebagai ketua kamar (Ps. 12b)
b. Tidak melaksanakan tugasnya sebagai petugas pesantren (Ps. 12d)
c. Ketua kamar meninggalkan kamarnya lebih dari tujuh hari tanpa ijin pengasuh/pengurus
(Ps. 29)
d. Ketua kamar menolak pelimpahan anggota baru yang ditetapkan oleh pengurus (Ps. 28b)
e. Tidak menghadiri rapat yang diadakan oleh pengurus (Ps. 12c)
f. Petugas pesantren menyalahgunakan wewenangnya (Ps. 31)
g. Ketua kamar menggunakan kamarnya sebagai tempat menginap tamu tak dikenal tanpa ijin
pengasuh/pengurus (Ps. 30)
Pasal 41
Dihukum dengan hukuman disita suatu barangnya untuk diserahkan kepada orang
tua/walinya dan membayar denda yang besarnya ditentukan pengurus setiap santri yang:
a. Membunyikan tape recorder atau sejenisnya tanpa ijin pengurus (Ps. 17c)
b. Membawa, memiliki atau menyimpan tape recorder melebihi batas yang ditentukan (Ps.
17d)
c. Membunyikan alat-alat elektronik pada jam efektif yang dapat mengganggu ketenangan
belajar (Ps. 17e)
d. Membawa, memiliki atau menyimpan hand phone tanpa ijin pengurus (Ps. 17f)
e. Santri putri yang membawa, memakai atau menyimpan barang perhiasan berupa emas dan
sejenisnya kecuali anting-anting (Ps. 19b)
Pasal 42
Dihukum dengan membayar denda sedikit-dikitnya Rp. 1.000 (seribu rupiah) atau dzikir
setiap santri yang bermain permainan yang dilarang pesantren (Ps. 23b)
Pasal 43
Dihukum dengan hukuman dicukur atau membayar denda sedikit-dikitnya Rp. Rp. 1.000
(seribu rupiah) atau dzikir setiap santri yang:
a. Santri putra berambut panjang atau tidak sesuai dengan pandangan pesantren (Ps. 19a)
b. Membantu atau melindungi orang yang melakukan pelanggaran (Ps. 22e)
c. Kost Makan atau numpang mandi diluar batas dan tempat yang telah ditentukan pesantren
(Ps. 14c)
Pasal 44
Dihukum dengan hukuman kerja atau dzikir atau membayar denda sedikit-dikitnya Rp. 1.000
(seribu rupiah) setiap santri yang:
a. Tidak menjaga kesopanan dan nama baik pesantren (Ps. 6c)
b. Tidak menjaga kerapian dan kebersihan pesantren (Ps. 6d)
c. Tidak masuk madrasah atau sekolah pada jam efektif (Ps. 13)
d. Tidak membaca ratibul haddad, barzanji, istighatsah dan burdah (Ps. 9b)
e. Mandi di jeding tetangga tanpa ijin pengasuh/ pengurus (Ps. 22d)
f. Pulang tanpa membawa surat ijin dari pesantren (Ps. 11b)
g. Ketua kamar yang tidak mendaftarkan calon santri yang menetap dikamarnya kepada
pengurus selambat-lambatnya 3 x 24 jam (Ps. 12a)
h. Memasak atau tidur diluar komplek pesantren (Ps. 14d)
i. Memakai kendaraan orang lain tanpa ijin pemiliknya (Ps. 19c)
j. Berada diluar komplek pesantren pada waktu antara pukul 21.00 s/d 04.00 WIB kecuali
untuk kepentingan ibadah atau udzur syar’i (Ps. 20)
k. Menghadiri atau menyaksikan pertunjukan yang dilarang pesantren (Ps. 21a)
l. Mengghashab hak orang lain (Ps. 16b)
m. Menyalahgunakan hak milik pesantren untuk kepentingan pribadi (Ps. 16c)
n. Menyalahgunakan surat ijin yang dikeluarkan oleh pesantren (Ps. 32a)
o. Memakai pakaian yang tidak sesuai dengan kepribadian pesantren (Ps. 6e)
p. Tidak berada dalam komplek pesantren setelah habis masa berlaku surat ijinnya atau tidak
menyerahkan langsung kepada pengasuh/ pengurus (Ps. 11c)
q. Bertemu dengan lawan jenis diluar tempat dan waktu yang telah ditentukan dan tidak
mendapat ijin dari pengasuh/pengurus (Ps. 22a)
r. Keluar dari komplek pesantren sejauh lebih dari 1 km atau bermalam diluar komplek
pesantren tanpa membawa surat keterangan dari pengurus (Ps. 11a)
Pasal 45
Dihukum dengan hukuman dicukur atau kerja atau dzikir atau denda serendah-rendahnya Rp.
2.000 (dua ribu rupiah) setiap santri yang:
a. Tidak melaksanakan shalat jama’ah tanpa udzur syar’i (Ps. 6a)
b. Tidak mengikuti wirid dan dzikir setelah shalat jama’ah tanpa udzur syar’i (Ps. 6b)
c. Tidak muthalaah pada waktu yang diatur oleh pengurus tanpa udzur syar’i (Ps. 7b)
d. Tidak mengikuti pengajian Al Qur’an dan kitab yang setaraf dengan kemampuannya yang
dibaca ditempat pengajian (Ps. 8a)
e. Tidak menghadiri tempat pengajian umum/ pengarahan yang diadakan pengurus (Ps. 8b)
f. Makan atau minum diluar komplek pesantren (Ps. 14b)
g. Israf dalam menggunakan air, membelanjakan bekalnya atau membeli barang yang kurang
bermanfaat (Ps. 15a)
h. Menitipkan hak miliknya kepada orang lain diluar komplek pesantren tanpa ijin pengasuh/
pengurus (Ps. 15b)
i. Berkata kotor, keji, yang dapat mengganggu ketenangan umum (Ps. 17a)
j. Ramai, berteriak-teriak yang dapat mengganggu ketenangan umum (Ps. 17b)
k. Mengganggu atau mengerumuni kendaraan orang lain (Ps. 19d)
l. Naik kendaraan didalam komplek pesantren yang batasnya ditentukan oleh pengurus (Ps.
19e)
m. Membeli, membawa, menyimpan, melihat dan membaca bacaan/gambar porno menurut
pandangan pesantren (Ps. 21b)
Pasal 46
Dihukum dengan hukuman disita suatu haknya dan didenda serendah-rendahnya Rp. 1.000
(seribu rupiah) santri yang:
a. Memasak didalam atau disekitar kamarnya (Ps. 14a)
b. Berjual beli barang illegal didalam atau diluar komplek pesantren (Ps. 24a)
c. Berjualan didalam komplek pesantren tanpa ijin pengasuh/pengurus (Ps. 24b)
d. Memiliki, menggunakan, menyimpan senjata api, senjata tajam dan jenis lainnya yang
dilarang oleh pemerintah atau pesantren (Ps. 26)
Pasal 47
Dihukum dengan hukuman kerja atau dzikir atau denda perhari Rp. Rp. 2.500 (dua ribu lima
ratus rupiah) setiap santri yang : Bepergian atau pulang melampaui batas waktu yang telah
ditentukan pesantren (Ps. 27)
Pasal 48
Dihukum dengan hukuman menurut keputusan pengasuh/pengurus :
a. Ketua kamar yang menerima anggota baru tanpa ijin pengasuh/pengurus (Ps. 28a)
b. Santri yang tidak patuh kepada pengasuh atau kebijakan pengurus (Ps. 5a)
c. Santri yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan orang lain yang dinyatakan
tidak membantu ketertiban pesantren (Ps. 32f)
Pasal 49
Dihukum dengan dua kali lipat hukuman setiap santri yang melanggar tidak memenuhi
panggilan pengurus (Ps. 5b)
Pasal 50
Dihukum dengan hukuman denda serendah-rendahnya Rp. 1.000 (seribu rupiah) atau dzikir
dengan tetap melaksanakan tugas secara keseluruhan, santri yang:
a. Tidak membaca tarhim, membantu kontrol keamanan, dan menyapu halaman (Ps. 9a)
b. Tidak membantu pengasuh dalam membangun, memperbaiki, memelihara gedung atau
bangunan dan peralatan pesantren (Ps. 10a)
c. Tidak membantu petugas keamanan yang pelaksanaannya diatur oleh pengurus (Ps. 10b)
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan diatur menurut keputusan pengasuh atau
kebijakan pengurus
Pasal 52
a. Dengan berlakunya peraturan ini, maka semua ketentuan yang bertentangan dengan
peraturan ini dinyatakan tidak berlaku lagi
b. Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan diadakan perubahan apabila
dipandang perlu
Ditetapkan di : Kalirejo
Pada tanggal : 11 Oktober 2009
: 22 Syawal 1430
Pengasuh Pesantren,
PENJELASAN
PERATURAN PONDOK PESANTREN AINUL HUDA
KALIREJO SITUBONDO
NOMOR : 17/1602/PP.AH/A.1/K.F/X/2009
BAB I
KETENTUAN UMUM
BAB II
KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
Pasal 8
Yang dimaksud pasal 8 ayat a, pengajian-pengajian yang diadakan sesudah shalat maktubah
baik di mushalla atau tempat lain yang ditentukan pengurus
Pasal 9
Yang dimaksud pasal 9 ayat a, batas akhir menyapu pagi pukul 07.00 WIB dan sore pukul
17.00 WIB
Pasal 10
Pasal 10 cukup jelas
Pasal 11
1. Ayat a, ketentuan 1 km adalah dari pagar pondok pesantren. Untuk ijin harian hanya
berlaku satu hari dan pukul 17.00 WIB sudah harus kembali berada di komplek pesantren dan
menyerahkan surat ijinnya kepada pengurus
2. Ayat b, batas waktu lama keluar:
a. Banyuputih, Asembagus, Jangkar, Arjasa dan sekitarnya 1 hari 1 malam
b. Wongsorejo, Panji, Mangaran, Situbondo, dan Besuki dan sekitarnya 2 hari 2 malam
c. Banyuwangi, Bondowoso, Jember dan sekitarnya, 3 hari 3 malam
d. Lumajang, Probolinggo, Pasuruan dan sekitarnya 4 hari 4 malam
e. Bali, Surabaya dan kabupaten/kota sekitarnya 5 hari 5 malam
f. Jawa Tengah, Madura dan kepulauannya 7 hari 7 malam
g. Selain tersebut diatas maksimal 15 hari 15 malam
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
1. Ayat b, dispensasi makan/minum diluar komplek pesantren 1 hari sebelum dan sesudah
peringa-tan Maulid dan Tauhir
2. Ayat c, yang dimaksud batas dan tempat adalah:
a. Utara : Masjid
b. Selatan : Persimpangan jalan pertama dari
: pesantren
c. Timur : sungai
d. Barat : sawah
Pasal 15
Cukup jelas
Pasal 16
Yang dimaksud pasal ini ayat a, ialah mengambil harta orang lain secara melanggar hukum
dalam jumlah sedikitnya senilai 1,2 gram emas. Apabila pencurian tidak mencapai nilai
tersebut sanksi pasal ini (Ps. 38a) juga berlaku jika perbuatan pelaku merupakan pengulangan
perbuatan sebe-lumnya dan diwajibkan mengembalikan barang curiannya atau mengganti
sesuai harga barangnya
Pasal 17
Yang dimaksud pasal ini ayat d, yaitu ukuran panjang-nya lebih dari 30 cm dan lebar 15 cm
Pasal 18
Yang dimaksud dengan:
a. Memukul adalah melakukan pemukulan baik dengan tangan maupun dengan alat atau
upaya yang mengakibatkan pingsan, luka, memar, bengkak dan terganggunya fungsi anggota
badan
b. Bertengkar atau bermusuhan adalah percek-cokan/perselisihan yang tidak disertai
pemukulan tetapi tidak mau dan atau tidak bisa didamaikan lagi
c. Ayat b, yang dimaksud menghina adalah perbuatan, tulisan atau perkataan yang dapat
menurunkan wibawa serta martabat pengurus
Pasal 19 s.d 21
Cukup jelas
Pasal 22
1. Ayat b, yang dimaksud bergaul/berhubungan baik secara langsung atau tidak langsung
dengan lawan jenis yang bukan mahramnya adalah bergaul /berhubungan yang termasuk
dalam muqaddimah zina, seperti mencium, merangkul, memegang dan semacamnya.
Termasuk dalam pengertian ayat ini adalah melakukan hubungan yang menimbulkan
mafsadah seperti perpeca-han rumah tangga, pertunangan dan meng-ganggu ketenangan/
ketertiban pesantren dan lingkungan
2. Ayat c, yang dimaksud dengan norma-norma kesusilaan adalah melakukan perbuatan yang
bertentangan dengan akhlaq menurut ajaran islam dan adat istiadat sehingga berakibat
keresahan orang lain dan terganggunya keter-tiban umum
Pasal 23 dan 24
Cukup jelas
Pasal 25
Yang dimaksud pasal ini ayat a, adalah pribadi pengasuh dan keluarga dekat (Ahlul Bait)
Pasal 26 dan 27
Cukup jelas
Pasal 28
Yang dimaksud anggota baru dalam pasal ini adalah orang baru dari luar untuk berdiam di
komplek pesantren dalam waktu lebih dari 24 jam
Pasal 29 s.d 32
Cukup jelas
Pasal 33
Yang dimaksud dengan hukuman diserahkan kembali kepada orang tua/walinya adalah
diserah-kan kembali kepada orang tua/walinya sekaligus dicabut haknya sebagai santri dan
siswa Pondok Pesantren Ainul Huda Kalirejo Situbondo.
Ditetapkan : di Kalirejo
Pada tanggal : 11 Oktober 2009
: 22 Syawal 1430 H
Pengasuh pesantren,
SUSUNAN KEPENGURUSAN
PONDOK PESANTREN AINUL HUDA
Kalirejo Situbondo Jawa Timur
Pondok pesantren Ainul Huda Kalirejo Situbondo yang saat dipimpin oleh KH. Zaini Ishaq
dalam melestarikan dan mengembangkan perannya sebagai lembaga pendidikan, maka
dituntut untuk terus melakukan pembenahan dan upaya-upaya secara maksimal dalam
pengertian luas.
Berhubung fungsi utama Pondok Pesantren adalah sebagai lembaga pendidikan, maka
sebagai manifestasi dari fungsi tersebut Pondok Pesantren Ainul Huda Kalirejo menyelengga-
rakan berbagai kegiatan pendidikan agama dan umum baik formal maupun non formal.
1. Pendidikan Formal
Yang dimaksud pendidikan formal disini adalah pendidikan dalam suasana klasikal dan
mempunyai batasan-batasan admini-strative tertentu sesuai tingkat umur masing-masing
siswanya. Pendidikan formal yang sudah berjalan adalah:
a. RA Miftahussurur (berdiri tahun 2002)
b. MD Miftahussurur (berdiri tahun 2002
c. SMP Ainul Huda (berdiri tahun 2006)
d. MA Ainul Huda (berdiri tahun 2009)
b. Pelatihan keterampilan
1. Menjahit
2. Dekorasi dan Kaligrafi