You are on page 1of 2

Hama Ulat Bulu Serang Probolinggo

Serangan ribuan hama ulat bulu di enam desa di wilayah Kabupaten


Probolinggo, Jawa Timur, Senin (28/3), semakin menjadi. Dinas Pertanian pun
melakukan penyemprotan disinfektan. Desa Sumber Kedawung dan Pondok Wuluh,
Kecamatan Leces, adalah daerah terparah yang diserang ulat bulu. Penyemprotan
ditujukan ke rumah warga dan beberapa titik yang menjadi tempat berkembang biak
hama.Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Hasyim Ashari mengatakan
serangan hama ulat bulu kali ini lebih parah dari beberapa tahun sebelumnya.
Perubahan cuaca ekstrem diduga menjadi penyebab utama. Selain menyemprot,
petugas juga mengambil sampel ulat dan kepompong untuk diteliti. Hama ulat bulu
diklasifikasi sebagai desiciria inclusa atau ulat bulu gatal. Meski dianggap terlambat,
langkah penyemprotan disambut gembira warga. Akibat serangan ulat, puluhan
orang dilaporkan terkena sejumlah penyakit kulit.

Hama Ulat Bulu Serang Probolinggo


Serangan ulat bulu yang terjadi di kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin
(04/04) kemarin, semakin meluas. Bahkan setelah mewabah di Kabupaten,
sekarang merambah ke kawasan perkotaan.

Ulat bulu tersebut jenis dasi sira. Ulat pemakan daun pohon mangga menyerang
setidaknya 60.000 ribu hektare lahan pertanian mangga. Itu sekitar 8.500 pohon
mangga di kabupaten.

Menurut Kepala Laboratorium Hama, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya


Malang, Jawa Timur, Dr Ir Totok Himawan, serangan ini diakibatkan oleh
rusaknya ekosistem alam yang mengakibatkan populasi serangga tidak seimbang.

Selain itu, anomali cuaca yang tidak menentu. Hujan yang terus menerus terjadi di
sejumlah kawasan mengakibatkan musuh alami ulat yakni sejenis predator
bernama “Braconid” dan “Apanteles” tidak mampu bertahan hidup.

Jadi, secara otomatis jumlah ulat akan semakin banyak. Apalagi ulat sekali
melahirkan bisa mencapai ratusan ulat.

Dalam proses sirkulasi kehidupan ulat, tambahnya, saat menjadi telur, musuh
alami ulat tersebut selalu memberikan parasit pada telur ulat, sehingga dari ribuan
telur, hanya beberapa telur saja yang lolos dari parasit dan bisa menjadi ulat.

Selain itu, tambahnya, semakin cepat berkembangnya ulat ini disebabkan oleh
pemakaian pestisida secara berlebihan oleh petani, hal ini bisa mengakibatkan
terganggunya sirkulasi salah satu kehidupan, termasuk musuh alami ulat tersebut.
“Tapi masyarakat jangna khawatir, ulat tersebut bukan termasuk ulat yang gatal,”
jelasnya.

Mengenai abu bromo yang katanya masyarakat juga menyebabkan terjadinya


hujan ulat tersebut, Totok mengatakan bahwa itu hanyalah kemungkinan kecil
saja. ” abu Bromo yang hanya terjadi sebentar tidak mungkin mengganggu
kehidupan musuh alami itu,” katanya.

Untuk mengantisipasi serangan ulat bulu ini, salah satunya dilakukan dengan cara
menyebar burung pemangsa ulat.

Tujuang pelepasan burung predator pemangsa ulat ini untuk menghambat


perkembangan populasi ulat bulu yang akhir-akhir ini menyerang di delapan
kecamatan di wilayah Probolinggo.

Jum’at, (08/04/2011) Mewabahnya hama ulat bulu (desiciria inclusa) di jawa


timur yang diawali dari kabupaten Probolinngo. Hal ini di sebabkan, karena
kabupaten ini sebagai penghasil buah mangga terbesar di jawa timur dan pohon
mangga merupakan sasaran empuk hama ulat bulu ini. Tak ayal hampir seluruh
pohon mangga di kabupaten probolinggo rusak setelah di serang hama ulat
tersebut.

Setelah menyerang probolinggo, hama ulat tersebut menjalar hingga kabupaten


banyuwangi. di banyuwangi sendiri sudah 3 kecamatan yang di temukan adanya
serangan ulat bulu. 3 kecamatan tersebut yaitu wongsorejo, kalipuro, dan
kecamatan banyuwangi

Meledaknya populasi ulat bulu ini di sebabkan oleh 2 faktor alam, yang
menjadikan hama ini bisa tumbuh subur . faktor pertama adalah kondisi cuaca saat
pancaroba yang terlalu lama, dan menjadi factor pendukung menetasnya telur ulat
bulu. Factor yang kedua yaitu, berkurangnya predator ulat bulu seperti semut
rangrangdan burung pemakan ulat.

Selain penyemprotan dengan disinfectan atau obat pembasmi hama. Masyarakat


juga bisa menghambat penyebaran hama ulat bulu, dengan melepaskan burung
pemakan ulat untuk memangsa hama ulat bulu tersebut. Dan penyebaran semut
rangrang untuk memangsa ulat bulu ataupun telur ulat bulu.

You might also like