You are on page 1of 31

2.

2 UNIT BAK PENGUMPUL


2.2.1 (Dinding Tepi pada bentangan kritis memanjang)
a Data Perencanaan :
Mutu beton fc
Mutu baja tulangan fy

b Rencana dimensi :

Tebal Plat rencana h


Tebal efektif plat d
Lebar plat b

tahan akibat air, sehingga beban akibat tanah berlaku :


Koefisien Momen diambil dari Tabel "Bares ", dengan ψ
c - Model Pembebanan segitiga :

-- Gaya Tanah
-- Gaya Air
- Model Pembebanan persegi :

-- Gaya Kohesi
-- Gaya Luar
-- Gaya Gempa
d Sistim Pembebanan
- Kondisi kosong

Berdasarkan Penyelidikan Tanah ;


PT Bahana Teknik Raya (Mei '16)
Tidak ada Bor Teknik untuk data tsb.
tapi biasanya dari CPT diasumsikan
maka :

- Tekanan

σa1 =
σa2 =

σa3 =
qg

e Penulangan arah vertikal

Momen Disain Mn :
- Momen Ultimate Mu :
- Kombinasi - I

- Kombinasi - II

Kesimpulan, Mu terpakai

- Analisa Penulangan :
ρ imbang

ρ maximum

ρ minimum

ρ rencana
m
fy
m =
Sisa Momen tahan Rn =
Rn =
Rn =
ρ0

Batasan :
1) Jika ρ0 < ρ min
1a) Jika ρ perlu < ρ min

1b) Jika ρ perlu > ρ min


2) Jika
3) Jika ρ o > ρ max
Aplikasi : ρo > ρ min
Kontrol 2) :
ρ perlu > ρ min
Keperluan luas tulangan, As = ρ n b d
Tabel tulangan
Diameter nominal
Luas penampang (mm2)
Keperluan tulangan / m1
Jarak penulangan (mm)
Menurut Standar SNI untuk tulangan teoritis dapat dipakai :
Kontrol : As aktual = 1341
Kontrol untuk Penulangan Posisi Lapangan :

Aplikasi : ρo < ρ min


Kontrol 2) :
ρ perlu > ρ min
Keperluan luas tulangan, As = ρ n b d
Tabel tulangan
Diameter nominal
Luas penampang (mm2)
Keperluan tulangan / m1
Jarak penulangan (mm)
Menurut Standar SNI untuk tulangan teoritis dapat dipakai :
Kontrol : As aktual = 670.48

f Penulangan arah horizontal

Momen Disain Mn :

- Momen Ultimate Mu :
- Kombinasi - I

- Kombinasi - II

Kesimpulan, Mu terpakai

- Analisa Penulangan :
ρ imbang

ρ maximum

ρ minimum

ρ rencana
m
fy

Sisa Momen tahan

Aplikasi : ρo <
Kontrol 2) : ρ perlu >
Keperluan luas tulangan, As =

Kontrol : As aktual =

Penulangan Posisi Lapangan

Sisa Momen tahan

Aplikasi : ρo
Kontrol 2) : ρ perlu
Keperluan luas tulangan, As = ρn b d

Kontrol : As aktual =
Kesimpulan :
-

dipakai :
g - Sketsa gambar Penulangan

= D 16 - 150
± 0.00
MT, -0.20

= D16 - 200

-9.40

0.35 6.00 0.35


7.20
350

2.2.2 (Plat Dasar)

Plat Dasar merupakan Plat rigid dengan sistim monolit dengan Plat dinding tepi, dan biasanya ada penebalan
pada garis beban struktur atasnya, jika konstruksi merupakan chamber ganda.
Berdasarkan pengalaman yang telah dilaksanakan untuk Proyek sejenis bahwa ketebalan Plat Dasar suatu
chamber akan lebih Stabil jika mempun ( antara 10% s/d 25%)

L= 6.00
B= 6.00

a Data Perencanaan :
Mutu beton
Mutu baja tulangan

b Rencana dimensi :
Tebal Plat
Tebal efektif plat
Lebar plat

Momen maksimum

c Pembebanan :

Berat elemen struktur :


- Plat dasar
- Plat dinding
- Balok pengaku

Satuan Beban Plat q


- Beban gempa S1
Satuan Beban Plat q
d Momen Disain
- Beban mati DL
- Beban hidup LL
- Beban gempa SL
- Momen Ultimate :
Comb-I
Comb-II
e Analisa Penulangan :
ρ imbang ρb

ρb
ρ maximum ρ max
ρ max
ρ minimum ρmin

ρ min
ρ rencana ρ0
m
fy

Sisa Momen tahan

Batasan :
1) Jika ρ0 < ρ min
1a) Jika ρ perlu < ρ min

1b) Jika
2) Jika
3) Jika
Aplikasi : ρo > ρ min
Kontrol 2) :
ρ perlu > ρ min
Keperluan luas tulangan, As = ρ n b d
Tabel tulangan
Diameter nominal
Luas penampang (mm2)
Keperluan tulangan / m1
Jarak penulangan (mm)

Kontrol : As aktual = 1891.0


- Kontrol tulangan minimum ;

dipakai : D

- Secara teoritis penulangan posisi lapangan cukup 50% dari kebutuhan tulangan di posisi tumpuan,
namun untuk menjaga stabilitas dan fluktuasi beban diluar rencana serta kecepatan pemasangan di
lapangan, maka tulangan di uat sama dengan tumpuan.
- Untuk joint (penyambungan ) dengan elemen struktur plat dinding agar tidak merubah jarak, maka
disesuaikan dengan kondisi tulangan minimum Plat dinding.
- Atas pertimbangan tersebut diatas maka penulangan Plat Dasar / Slab ditentukan :
- Joint / penyambungan dengan tulangan Pl:

- Sketsa penulangan :

350
= D 16 - 150

= D 16 - 200

D16-200

D16-150

Water Stop 200x3 mm


Batas pengecoran Slab - Dinding
Stek D13-150 D19-150

D 19 - 150

PENAMPANG DINDING TEPI

2.2.3 Fondasi

Plat Dasar merupakan Plat rigid dengan sistim tumpuan kaku sehingga monolit dengan Plat dinding tepi, dan
dibatasi dengan sumbu di Plat di ujungnya.
Daya dukung tanah pada level -9.50 m dari permukaan atau bidang kontak Lantai Dasar sesuai data CPT :

qc = 19 Kg/cm2

Beban satuan yang ditumpu Tanah dasar :


Berat Struktur
Berat Air
Berat satuan qo
Dengan Faktor keamanan, SF1

Secara teoritis tanah dasar cukup menahan beban konstruksi, tetapi untuk keamanan beban tak terduga
dan perataan beban dalam pelaksanaan dilapangan sebaiknya dipasang lapisan pasir + 40 cm.

Dasar Galian

( DATA GEOTEKNIK CPT )


an kritis memanjang)

= 25 Mpa
= 390 Mpa

H
1
= 35 cm
= 29 cm
= 100 cm
Ratio Struktur perbandingan antara Horizontal - Vertikal: Lx : Ly =
Momen rencana tidak dapat dipakai methode "Cantilever Wall ", karen
Karena perbedaan tinggi antara H dan H2 cukup kecil (20 cm), maka
Untuk Beban maksimum dihitung dalam keadaan kosong sehingga m
eban akibat tanah berlaku :
dari Tabel "Bares ", dengan ψ

Penulangan arah Vertikal


My tp = -0.0159
My lap = 0.0045

Penulangan arah Vertikal


My tp = -0.0221
My lap = 0.0074

Diagram tekanan tanah

σa

- γ H λa σa1
- q λa σa2

+ 2 c λa
= berat sendiri dinding

( My )

Beban Mati
Beban Hidup
Beban Gempa =
(Tump) =
(Lap ) =
(Tump) =
(Lap ) =
=
=

ρb b =

ρ b =
ρ max =
ρ max =
ρ min =
ρ min =
ρ0 =

18.353
Mu / φ b d2
14.68 Kg/cm2
1.439 Mpa
= 0.0038

ρ perlu
As

ρ min < ρo < ρ max

maka

maka berlaku

8 mm 10 mm
50.29 78.57
22 14
47.50 76.26
tulangan teoritis dapat dipakai :
mm2/m1
osisi Lapangan :
Rn = 3.62
Rn = 0.355
0= 0.0009

maka

maka berlaku

8 mm 10 mm
50.29 78.57
7 5
165.50 285.15
tulangan teoritis dapat dipakai :
mm2/m1

( Mx )

Beban Mati =
Beban Hidup =
Beban Gempa =

(Tump) = -5796
(Lap ) = 2645.9
(Tump) = -5796
(Lap ) = 2645.9
= -8891.9
= 4182.9

ρb = 0,85 β1 fc
fy
ρ b = 0.0281
ρ max = 0,75 ρb
ρ max = 0.0211
ρ min = 1,4 / fy
ρ min = 0.0036
ρ 0 = 1

m = 18.353
Rn = Mu / φ b d2
Rn = 13.22
Rn = 1.295
ρ0 = 0.0034

ρ min maka
ρ min maka berlaku
ρnbd
Menurut Standar SNI untuk tulangan teoritis dapat dipakai :
1005.7 mm2/m1

Rn = Mu / φ b d2
Rn = 6.22
Rn = 0.609
ρ0 = 0.0016

> ρ min maka ρ perlu


> ρ min maka berlaku
As
Menurut Standar SNI untuk tulangan teoritis dapat dipakai :
670.48 mm2/m1
Kontrol tulangan minimum ;

Asmin =
D 13 - 200 Asmin' =

m
m

fc =
fy =

h =
d =
b =
Ratio Struktur perbandingan antara Horizontal - Vertikal: Lx : Ly =

Mx =
Mx =

G1 =
G2 =
G3 =
Jumlah =
Luas bidang kontak A =
Satuan Beban Plat q =
Beban bergerak L1 =

= 532.6 Kg/M2
= 8.840 Ton
= 202.93 Kg/M2

= 13966.5 Kg m
= 1246.3 Kg m
= 474.86 Kg m

= 18753.9 Kg m
= 18730.2 Kg m

= 0,85 β1 fc {
fy
= 0.0281
= 0,75 ρb
= 0.0211
= 1,4 / fy
min
= 0.0036
= 1{1-

m = 18.353
Rn = Mu / φ b d2
Rn = 19.98
Rn = 1.958
0= 0.0053

ρ perlu > ρ min As


ρ min < ρo < ρ max As
ρ o > ρ max
maka ρ perlu

maka berlaku
As

8 mm 10 mm
50.29 78.57
36 23
28.62 45.45
Menurut Standar SNI untuk tulangan teoritis dapat dipakai :
mm2/m1

Asmin =
19 - 150 Asmin' =

n tulangan di posisi tumpuan,


ar tidak merubah jarak, maka

D 19 - 150, (X-Y)
D 16 - 150,

dukung izin masih > dari beban terfa

Tanah dasar :
= 259.99 Ton
= 80.19 Ton
= 0.781 Kg/cm2
= 3
H=Ly= 9.40

H
H2

6
apat dipakai methode "Cantilever Wall ", karena ratio perbandingan antara Lx : Ly < 2
gi antara H dan H2 cukup kecil (20 cm), maka perhitungan dianggap H = y =
m dihitung dalam keadaan kosong sehingga momen akibat tanah aktif tidak ada momen

= 0.64

q Ly2
q Ly2

q Ly2
q Ly2

qa 2 c λa

Dinding tepi
= 9962.3 kg/m
= 588.79 kg/m

σa3 =
= 6768
qg = 291.02

Tumpuan
= -6609.2
= -1150
-568.3
-7931.0 +
1785.3 +
-7931.0 +
1785.3 +
-9879.1 Kg m
2437.5 Kg m

0,85 β1 fc {
fy
0.0281
0,75 ρb
0.0211
1,4 / fy
0.0036
1{1-

Kontrol-1 < ρmax


> ρmin

= 1,33 ρ o
= ρperlu b d

As = ρmin b d
As = ρo b d

ρ perlu = 1.0 ρ o

1b)
As = 1108.9

12 mm 14 mm
113.14 154.00
10 7
113.62 161.27

> As Ok!, Tulangan Cukup


Mu =
Kg/cm2
Mpa
Kontrol-1

ρ perlu = 1.3 ρ o

1b)
As = 354.1

12 mm 14 mm
113.14 154.00
3 2
469.52 769.54

> As Ok!, Tulangan Cukup

Tumpuan
-4830.2 Kg m
-1827 Kg m
-903.1 Kg m

+ -2923.4
+ 1451.5
+ -2192.6 +
+ 1088.7 +
Kg m
Kg m

{ 600 / 600+fy }

{1- 1 - 2 m Rn }

Kg/cm2
Mpa
Kontrol-1 <
<
ρ perlu = 1.0 ρ o
1b)
As = 994.4

> As Ok!, Tulangan Cukup

Kg/cm2
Mpa
Kontrol-1 < ρmax
< ρmin
= 1.3 ρ o =
1b)
= 611.5
D
> As Ok!, Tulangan Cukup
Asmin = fc / 4.fy x bw x d

1.4 / fy x bw x d
663.93 mm2

6.00

25 Mpa Ly= 6.00


390 Mpa
Plat Dasar

40 cm
34 cm
100 cm
ngan antara Horizontal - Vertikal: Lx : Ly = 6
Momen rencana dapat dipakai methode "Tabel SNI ", karena ratio perbandingan antara Lx : Ly < 3
-0.065 q Ly2 ( Posisi tumpuan )
0.028 q Ly2 ( Posisi lapangan )

Beban Plat Dasar dihitung dari reaksi pada saat kondisi kosong dari seluruh beban dibagi luas tapak

34.776 Ton
216.58 Ton
8.64 Ton
259.99 Ton
43.56 m2
5968.6 Kg/M2
23.2 Ton

(Dianggap beban Mati, LL )


( Asumsi keliling bak dikelilingi jalan kendaraan )
(Dianggap beban Gempa, SL )

600 / 600+fy } dimana β1

1 - 2 m Rn } dimana

Kg/cm2
Mpa
Kontrol-1 <
>

ρ perlu = 1,33 ρ o
As = ρperlu b d

= ρmin b d
= ρo b d
= Perbesar penampang
= 1.0 ρ o =

1b)
= 1807.4

12 mm 14 mm
113.14 154.00
16 12
66.78 93.14
D
> As Ok!, Tulangan Cukup
Asmin = fc / 4.fy x bw x d

1.4 / fy x bw x d
1891 mm2
Tendensi naik sampai level -11.0, kemudian turun sampai level -12.20, tetapi daya
( 10 Kg/cm2 ) , dari -12.2 s/d 15.0
menunjukan angka mencapai nilai CPT (qc ) maksimum menururt Standar, > dari
150 Kg/cm2, sehingga daya dukung tanah diperhitungkan cukup kuat menahan beban

, maka daya dukung izin q ǭ = 6.333


Ly
Lx
H
H1
Lx = 6.00
H2

Lx/Ly = 0.638
: 9.4 =

di dapat :

Penulangan arah Horizontal


Mx tp =
Mx lap =

Penulangan arah Horizontal


Mx tp =
Mx lap =

γ =
ϕ =
sa c =
λa
λa =

-3782.9 kg/m
kg/m
kg/m

Lapangan
Kg m 1487.7
Kg m 384.99
Kg m 190.29
-1839.6
615.98
-1379.7 + -568.3
461.99 + 190.29

600 / 600+fy } dimana

1 - 2 m Rn } dimana

dimana φ = 0.8

Ok, Lanjutkan
x faktor 1,0

= Perbesar penampang
= 0.0038

mm2/m1

16 mm
201.14
6
221.58
D 16

2437.5 Kg m

<ρ max
< ρmin
= 0.0012

mm2/m1

16 mm
201.14
2
1314.87
D 16

Lapangan
2204.9 Kg m
907.21 Kg m
448.41 Kg m

= -8720
= 4097.4
-903.11 = -8892
448.41 = 4183

dimana β1 =

dimana m =

dimana φ

ρmax
ρmin
= 0.0034

mm2/m1
D 16 -

dimana φ

Ok, Lanjutkan
x faktor 1,33
0.0021

mm2/m1
16 - 300
= 929.49

= 771.79
< 929.49

Ly
Lx

Lx = 6.00

Lx/Ly = 1.000
: 6=
o perbandingan antara Lx : Ly < 3

ari seluruh beban dibagi luas tapak bidang dasar

(Estimasi Penebalan di jalur Plat dinding)

(Dianggap beban Mati, DL ), direduksi beban air tanah


( Asumsi keliling bak dikelilingi jalan kendaraan )
ngi jalan kendaraan )

= 0.85 (lentur)

m = fy / (0,85 fc ')

dimana φ

ρ max Ok, Lanjutkan


ρmin x faktor 1,0

0.0053

mm2/m1

16 mm 19 mm
201.14 283.64
9 6
125.22 186.14
19 - 150

= 1097.76

= 960.26
> 1807.42
Kg/cm2 > qo
= 9.40 m
= 6.00 m
= 9.40 m
= 9.00 m

= 9.20 m

Tulangan 2 arah
0.64

9.4 m

-0.0462 q Lx2
0.0224 q Lx2

-0.0862 q Lx2
0.0428 q Lx2

1800 Kg/M3
15o
0.247 Kg/cm2 (qc/20)
= Tan2 ( 45 - φ/2 )
0.589

Kg m (Beban tanah)
Kg m
Kg m
= -9771 Kg m
= 2401.2 Kg m
= -9879 Kg m
= 2438 Kg m

β1 1= 0.85

m =

(lentur)

19 mm
283.64
4
343.69
- 150

Ok, Lanjutkan
x faktor 1,33

19 mm
283.64
1
4025
- 300

(Beban tanah)
(Beban bergerak disamping)
(Beban merata vertikal)

Kg m
Kg m
Kg m
Kg m

0.85 (lentur)

fy / (0,85 fc ')

= 0.8 (lentur)

Ok, Lanjutkan
x faktor 1,33

200

= 0.8 (lentur)
mm2
atau tidak melebihi
mm2
Ok Cukup

= 6.00 m
= 6.00 m

Tulangan 2 arah
1.00
= 0.8 (lentur)

(X-Y)

mm2
atau tidak melebihi
mm2
mm2/m1
(Beban bergerak disamping)
(Beban merata vertikal)
(lentur)

fy / (0,85 fc ')

You might also like