Professional Documents
Culture Documents
b Rencana dimensi :
-- Gaya Tanah
-- Gaya Air
- Model Pembebanan persegi :
-- Gaya Kohesi
-- Gaya Luar
-- Gaya Gempa
d Sistim Pembebanan
- Kondisi kosong
- Tekanan
σa1 =
σa2 =
σa3 =
qg
Momen Disain Mn :
- Momen Ultimate Mu :
- Kombinasi - I
- Kombinasi - II
Kesimpulan, Mu terpakai
- Analisa Penulangan :
ρ imbang
ρ maximum
ρ minimum
ρ rencana
m
fy
m =
Sisa Momen tahan Rn =
Rn =
Rn =
ρ0
Batasan :
1) Jika ρ0 < ρ min
1a) Jika ρ perlu < ρ min
Momen Disain Mn :
- Momen Ultimate Mu :
- Kombinasi - I
- Kombinasi - II
Kesimpulan, Mu terpakai
- Analisa Penulangan :
ρ imbang
ρ maximum
ρ minimum
ρ rencana
m
fy
Aplikasi : ρo <
Kontrol 2) : ρ perlu >
Keperluan luas tulangan, As =
Kontrol : As aktual =
Aplikasi : ρo
Kontrol 2) : ρ perlu
Keperluan luas tulangan, As = ρn b d
Kontrol : As aktual =
Kesimpulan :
-
dipakai :
g - Sketsa gambar Penulangan
= D 16 - 150
± 0.00
MT, -0.20
= D16 - 200
-9.40
Plat Dasar merupakan Plat rigid dengan sistim monolit dengan Plat dinding tepi, dan biasanya ada penebalan
pada garis beban struktur atasnya, jika konstruksi merupakan chamber ganda.
Berdasarkan pengalaman yang telah dilaksanakan untuk Proyek sejenis bahwa ketebalan Plat Dasar suatu
chamber akan lebih Stabil jika mempun ( antara 10% s/d 25%)
L= 6.00
B= 6.00
a Data Perencanaan :
Mutu beton
Mutu baja tulangan
b Rencana dimensi :
Tebal Plat
Tebal efektif plat
Lebar plat
Momen maksimum
c Pembebanan :
ρb
ρ maximum ρ max
ρ max
ρ minimum ρmin
ρ min
ρ rencana ρ0
m
fy
Batasan :
1) Jika ρ0 < ρ min
1a) Jika ρ perlu < ρ min
1b) Jika
2) Jika
3) Jika
Aplikasi : ρo > ρ min
Kontrol 2) :
ρ perlu > ρ min
Keperluan luas tulangan, As = ρ n b d
Tabel tulangan
Diameter nominal
Luas penampang (mm2)
Keperluan tulangan / m1
Jarak penulangan (mm)
dipakai : D
- Secara teoritis penulangan posisi lapangan cukup 50% dari kebutuhan tulangan di posisi tumpuan,
namun untuk menjaga stabilitas dan fluktuasi beban diluar rencana serta kecepatan pemasangan di
lapangan, maka tulangan di uat sama dengan tumpuan.
- Untuk joint (penyambungan ) dengan elemen struktur plat dinding agar tidak merubah jarak, maka
disesuaikan dengan kondisi tulangan minimum Plat dinding.
- Atas pertimbangan tersebut diatas maka penulangan Plat Dasar / Slab ditentukan :
- Joint / penyambungan dengan tulangan Pl:
- Sketsa penulangan :
350
= D 16 - 150
= D 16 - 200
D16-200
D16-150
D 19 - 150
2.2.3 Fondasi
Plat Dasar merupakan Plat rigid dengan sistim tumpuan kaku sehingga monolit dengan Plat dinding tepi, dan
dibatasi dengan sumbu di Plat di ujungnya.
Daya dukung tanah pada level -9.50 m dari permukaan atau bidang kontak Lantai Dasar sesuai data CPT :
qc = 19 Kg/cm2
Secara teoritis tanah dasar cukup menahan beban konstruksi, tetapi untuk keamanan beban tak terduga
dan perataan beban dalam pelaksanaan dilapangan sebaiknya dipasang lapisan pasir + 40 cm.
Dasar Galian
= 25 Mpa
= 390 Mpa
H
1
= 35 cm
= 29 cm
= 100 cm
Ratio Struktur perbandingan antara Horizontal - Vertikal: Lx : Ly =
Momen rencana tidak dapat dipakai methode "Cantilever Wall ", karen
Karena perbedaan tinggi antara H dan H2 cukup kecil (20 cm), maka
Untuk Beban maksimum dihitung dalam keadaan kosong sehingga m
eban akibat tanah berlaku :
dari Tabel "Bares ", dengan ψ
σa
- γ H λa σa1
- q λa σa2
+ 2 c λa
= berat sendiri dinding
( My )
Beban Mati
Beban Hidup
Beban Gempa =
(Tump) =
(Lap ) =
(Tump) =
(Lap ) =
=
=
ρb b =
ρ b =
ρ max =
ρ max =
ρ min =
ρ min =
ρ0 =
18.353
Mu / φ b d2
14.68 Kg/cm2
1.439 Mpa
= 0.0038
ρ perlu
As
maka
maka berlaku
8 mm 10 mm
50.29 78.57
22 14
47.50 76.26
tulangan teoritis dapat dipakai :
mm2/m1
osisi Lapangan :
Rn = 3.62
Rn = 0.355
0= 0.0009
maka
maka berlaku
8 mm 10 mm
50.29 78.57
7 5
165.50 285.15
tulangan teoritis dapat dipakai :
mm2/m1
( Mx )
Beban Mati =
Beban Hidup =
Beban Gempa =
(Tump) = -5796
(Lap ) = 2645.9
(Tump) = -5796
(Lap ) = 2645.9
= -8891.9
= 4182.9
ρb = 0,85 β1 fc
fy
ρ b = 0.0281
ρ max = 0,75 ρb
ρ max = 0.0211
ρ min = 1,4 / fy
ρ min = 0.0036
ρ 0 = 1
m = 18.353
Rn = Mu / φ b d2
Rn = 13.22
Rn = 1.295
ρ0 = 0.0034
ρ min maka
ρ min maka berlaku
ρnbd
Menurut Standar SNI untuk tulangan teoritis dapat dipakai :
1005.7 mm2/m1
Rn = Mu / φ b d2
Rn = 6.22
Rn = 0.609
ρ0 = 0.0016
Asmin =
D 13 - 200 Asmin' =
m
m
fc =
fy =
h =
d =
b =
Ratio Struktur perbandingan antara Horizontal - Vertikal: Lx : Ly =
Mx =
Mx =
G1 =
G2 =
G3 =
Jumlah =
Luas bidang kontak A =
Satuan Beban Plat q =
Beban bergerak L1 =
= 532.6 Kg/M2
= 8.840 Ton
= 202.93 Kg/M2
= 13966.5 Kg m
= 1246.3 Kg m
= 474.86 Kg m
= 18753.9 Kg m
= 18730.2 Kg m
= 0,85 β1 fc {
fy
= 0.0281
= 0,75 ρb
= 0.0211
= 1,4 / fy
min
= 0.0036
= 1{1-
m = 18.353
Rn = Mu / φ b d2
Rn = 19.98
Rn = 1.958
0= 0.0053
maka berlaku
As
8 mm 10 mm
50.29 78.57
36 23
28.62 45.45
Menurut Standar SNI untuk tulangan teoritis dapat dipakai :
mm2/m1
Asmin =
19 - 150 Asmin' =
D 19 - 150, (X-Y)
D 16 - 150,
Tanah dasar :
= 259.99 Ton
= 80.19 Ton
= 0.781 Kg/cm2
= 3
H=Ly= 9.40
H
H2
6
apat dipakai methode "Cantilever Wall ", karena ratio perbandingan antara Lx : Ly < 2
gi antara H dan H2 cukup kecil (20 cm), maka perhitungan dianggap H = y =
m dihitung dalam keadaan kosong sehingga momen akibat tanah aktif tidak ada momen
= 0.64
q Ly2
q Ly2
q Ly2
q Ly2
qa 2 c λa
Dinding tepi
= 9962.3 kg/m
= 588.79 kg/m
σa3 =
= 6768
qg = 291.02
Tumpuan
= -6609.2
= -1150
-568.3
-7931.0 +
1785.3 +
-7931.0 +
1785.3 +
-9879.1 Kg m
2437.5 Kg m
0,85 β1 fc {
fy
0.0281
0,75 ρb
0.0211
1,4 / fy
0.0036
1{1-
= 1,33 ρ o
= ρperlu b d
As = ρmin b d
As = ρo b d
ρ perlu = 1.0 ρ o
1b)
As = 1108.9
12 mm 14 mm
113.14 154.00
10 7
113.62 161.27
ρ perlu = 1.3 ρ o
1b)
As = 354.1
12 mm 14 mm
113.14 154.00
3 2
469.52 769.54
Tumpuan
-4830.2 Kg m
-1827 Kg m
-903.1 Kg m
+ -2923.4
+ 1451.5
+ -2192.6 +
+ 1088.7 +
Kg m
Kg m
{ 600 / 600+fy }
{1- 1 - 2 m Rn }
Kg/cm2
Mpa
Kontrol-1 <
<
ρ perlu = 1.0 ρ o
1b)
As = 994.4
Kg/cm2
Mpa
Kontrol-1 < ρmax
< ρmin
= 1.3 ρ o =
1b)
= 611.5
D
> As Ok!, Tulangan Cukup
Asmin = fc / 4.fy x bw x d
1.4 / fy x bw x d
663.93 mm2
6.00
40 cm
34 cm
100 cm
ngan antara Horizontal - Vertikal: Lx : Ly = 6
Momen rencana dapat dipakai methode "Tabel SNI ", karena ratio perbandingan antara Lx : Ly < 3
-0.065 q Ly2 ( Posisi tumpuan )
0.028 q Ly2 ( Posisi lapangan )
Beban Plat Dasar dihitung dari reaksi pada saat kondisi kosong dari seluruh beban dibagi luas tapak
34.776 Ton
216.58 Ton
8.64 Ton
259.99 Ton
43.56 m2
5968.6 Kg/M2
23.2 Ton
1 - 2 m Rn } dimana
Kg/cm2
Mpa
Kontrol-1 <
>
ρ perlu = 1,33 ρ o
As = ρperlu b d
= ρmin b d
= ρo b d
= Perbesar penampang
= 1.0 ρ o =
1b)
= 1807.4
12 mm 14 mm
113.14 154.00
16 12
66.78 93.14
D
> As Ok!, Tulangan Cukup
Asmin = fc / 4.fy x bw x d
1.4 / fy x bw x d
1891 mm2
Tendensi naik sampai level -11.0, kemudian turun sampai level -12.20, tetapi daya
( 10 Kg/cm2 ) , dari -12.2 s/d 15.0
menunjukan angka mencapai nilai CPT (qc ) maksimum menururt Standar, > dari
150 Kg/cm2, sehingga daya dukung tanah diperhitungkan cukup kuat menahan beban
Lx/Ly = 0.638
: 9.4 =
di dapat :
γ =
ϕ =
sa c =
λa
λa =
-3782.9 kg/m
kg/m
kg/m
Lapangan
Kg m 1487.7
Kg m 384.99
Kg m 190.29
-1839.6
615.98
-1379.7 + -568.3
461.99 + 190.29
1 - 2 m Rn } dimana
dimana φ = 0.8
Ok, Lanjutkan
x faktor 1,0
= Perbesar penampang
= 0.0038
mm2/m1
16 mm
201.14
6
221.58
D 16
2437.5 Kg m
<ρ max
< ρmin
= 0.0012
mm2/m1
16 mm
201.14
2
1314.87
D 16
Lapangan
2204.9 Kg m
907.21 Kg m
448.41 Kg m
= -8720
= 4097.4
-903.11 = -8892
448.41 = 4183
dimana β1 =
dimana m =
dimana φ
ρmax
ρmin
= 0.0034
mm2/m1
D 16 -
dimana φ
Ok, Lanjutkan
x faktor 1,33
0.0021
mm2/m1
16 - 300
= 929.49
= 771.79
< 929.49
Ly
Lx
Lx = 6.00
Lx/Ly = 1.000
: 6=
o perbandingan antara Lx : Ly < 3
= 0.85 (lentur)
m = fy / (0,85 fc ')
dimana φ
0.0053
mm2/m1
16 mm 19 mm
201.14 283.64
9 6
125.22 186.14
19 - 150
= 1097.76
= 960.26
> 1807.42
Kg/cm2 > qo
= 9.40 m
= 6.00 m
= 9.40 m
= 9.00 m
= 9.20 m
Tulangan 2 arah
0.64
9.4 m
-0.0462 q Lx2
0.0224 q Lx2
-0.0862 q Lx2
0.0428 q Lx2
1800 Kg/M3
15o
0.247 Kg/cm2 (qc/20)
= Tan2 ( 45 - φ/2 )
0.589
Kg m (Beban tanah)
Kg m
Kg m
= -9771 Kg m
= 2401.2 Kg m
= -9879 Kg m
= 2438 Kg m
β1 1= 0.85
m =
(lentur)
19 mm
283.64
4
343.69
- 150
Ok, Lanjutkan
x faktor 1,33
19 mm
283.64
1
4025
- 300
(Beban tanah)
(Beban bergerak disamping)
(Beban merata vertikal)
Kg m
Kg m
Kg m
Kg m
0.85 (lentur)
fy / (0,85 fc ')
= 0.8 (lentur)
Ok, Lanjutkan
x faktor 1,33
200
= 0.8 (lentur)
mm2
atau tidak melebihi
mm2
Ok Cukup
= 6.00 m
= 6.00 m
Tulangan 2 arah
1.00
= 0.8 (lentur)
(X-Y)
mm2
atau tidak melebihi
mm2
mm2/m1
(Beban bergerak disamping)
(Beban merata vertikal)
(lentur)
fy / (0,85 fc ')