You are on page 1of 27

MAKALAH

KETAHANAN NASIONAL

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh:

10113080 Nailnabilla Zain

10113097 Daniel Darles Saragih

10113099 Gerry Siegers Y.

10113058 Reni Meilani

12113006 Kristian Edwin Salamba

12213098 Theresia Deviana

13113053 Aldro Nivo Sipayung

13113046 Deddy Raja Idop Simarmata

S5112014 Rizky Ahmad Yuda

S5112010 Anggun Permata Sari

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2014

1
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa, akhirnya penulis

berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “Ketahanan Nasional”. Adapun tujuan

dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi syarat tugas Mata Kuliah Dasar

Umum Pancasila dan Kewarganegaraan Semester I Tahun Ajaran 2014/2015 di Institut

Teknologi Bandung.

Dalam penulisan makalah ini, penulis sadar tanpa bantuan dari berbagai pihak,

penyusunan makalah ini tidak akan terwujud seperti ini. Pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa, yang atas karuniaNya kami dapat menjalani kehidupan di

dunia ini.

2. Kedua orang tua kami, yang telah membesarkan dan mengajarkan kami dari lahir

hingga tumbuh kini.

3. Drs. Agus Syihabudin, MA.selaku dosen K-04 yang telah membimbing dan

mengarahkan kami dalam proses pengerjaaan makalah ini.

4. Dan semua pihak yang telah membantu kami yang tidak dapat kami sebutkan

disini, berkat bantuannya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, dan atas

kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.

Penulis menyadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki,

oleh karena itu penulis mengharapkan saran yang membangun agar tulisan ini

bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Bandung, 10 November 2014

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 5

1.1 Latar Belakang 5

1.2 Rumusan Masalah 6

1.3 Tujuan Penulisan 6

1.4 Manfaat Penulisan 6

BAB II URAIAN TEORI 8

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional 8

2.2 Kedudukan Ketahanan Nasional 8

2.3 Hakikat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia 8

2.4 Fungsi Ketahanan Nasional 9

2.5 Asas Ketahanan Nasional 9

2.6 Sifat Ketahanan Nasional 11

BAB III ANALISIS 13

3.1 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional 13

3.2 Upaya Menjaga Ketahanan Nasional 23

3.3 Dampak yang Terjadi Jika Tidak Ada Ketahanan Nasional 24

3
BAB IV PENUTUP 25

4.1 Simpulan 25

4.2 Saran 26

DAFTAR PUSTAKA 27

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bangsa Indonesia yaitu bangsa yang kaya dalam hal apapun, baik dalam

kekayaan alam, budaya, serta beragam kesenian yang dimiliki oleh bangsa

Indonesia. Negara-negara lain tidak memiliki semua itu, sehingga negara asing

seperti Belanda dan Inggris ingin merebut negara Indonesia sebagai negara

mereka. Dan pada akhirnya negara-negara asing tersebut satu persatu menjajah

negara Indonesia selama bertahun-tahun. Tujuan mereka menjajah Negara

Indonesia yaitu untuk merebut semua kekayaan yang ada di Indonesia dan

dimiliki oleh mereka maka dari itu negara asing sangat ingin memiliki Negara

Indonesia yang kaya akan sumber daya alam dan budayanya.

Selama bertahun-tahun negara Indonesia di jajah oleh bangsa asing yang ingin

merebut kekayaan Indonesia, selama bertahun-tahun pula bangsa Indonesia

mempertahankan dirinya supaya tetap berdiri dan tangguh untuk menghadapi

segala tindakan-tindakan yang mengamcam warga Indonesia. Semua warga

Indonesia sangat menderita dengan datangnya warga asing tersebut, mereka

hanya di jadikan budak oleh bangsa asing yang menjajah Indonesia. Ketika warga

Indonesia bertani, berkebun,ataupun beternak hewan sebagian hasilnya wajib di

setorkan kepada bangsa asing yang sedang menjajah kita sebagai warga

Indonesia.

Masyarakatpun tidak kuat menghadapi tindakan yang di berikan sang penjajah

tersebut dan semua warga Indonesia yang mengaku dirinya adalah bangsa dan

5
warga Indonesia bersatu untuk menghadapi penjajah-penjajah yang seenaknya

menguasai bangsa Indonesia yaitu bangsa kita. Dengan demikian warga

Indonesia bangkit dari keterpurukan yang melamda mereka. Penjajahpun di

lawan oleh warga Indonesia sehingga warga Indonsia mampu untuk mengusir

penjajah yang bertahun-tahun menjajah kita, dan Indonesiapun merdeka.

Meskipun bangsa Indonesia di hadapkan pada tantangan, Negara Kesatuan

Republik Indonesia masih tetap tegak berdiri sebagai satu bangsa dan Negara

yang merdeka, bersatu, dan berdaulat. Hal tersebut membuktikan bahwa bangsa

Indonesia memiliki keuletan dan ketangguhan untuk mengembangkan kekuatan

nasional dalam mengatasi setiap bentuk tantangan, ancaman, hambatan, dan

gangguan dari mana pun datangnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan

berbangsa dan bernegara?

2. Bagaimana upaya menjaga ketahanan nasional?

3. Apa dampak yang terjadi jika tidak adanya ketahanan nasional?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun maksud dan tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan

berbangsa dan bernegara.

2. Untuk mengetahui upaya menjaga ketahanan nasional tetap berdiri untuk

memperkokoh bangsa Indonesia.

3. Untuk mengetahui dampak yang akan terjadi jika ketahanan nasional tidak

ada.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Manfaat teoritis

6
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu

pengetahuan tentang ketahanan nasional di Indonesia.

2. Manfaat praktis

Makalah ini hendaknya dapat menambah pengetahuan bagi pembaca

mengenai ketahanan nasional, sehingga dapat dilakukan tindakan unutk

mencapai dan mewujudkan apa yang menjadi tujuan nasional serta

menumbuhkan rasa cinta tanah air.

7
BAB II

URAIAN TEORI

2.1 Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa

Indnonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.

Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan

mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang

dari luar maupun dari dalam dan untuk menjamin identitas, integritas,

kelangsungan hidup bangsa dan Negara, serta perjuangan mencapai tujuan

nasional.

2.2 Kedudukan Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh

seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di

implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan

nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional

berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasila sebagai

landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma

pembangunan nasional.

2.3 Hakikat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia

Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa

yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat

menjamin kelangsungan bangsa dan negara untuk mencapai tujuan nasional.

8
Hakikat konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah pengaturan dan

penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan secara seimbang , serasi dan

selaras dalam aspek kehidupan nasional.

2.4 Fungsi Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional

perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola

tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter -

regional (wilayah), inter - sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini

perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan

adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu,

tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan

nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada

hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman

nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang

dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

2.5 Asas-Asas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai

Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari:

 Asas Kesejahteraan dan Keamanan

Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat

dipisahkan dan merupakan kebutuhan manusia yang mendasar. Dengan

demikian, kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam system

kehidupan nasional. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, system

kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan

keamanan merupakan nilai intrinsic yang ada pada system kehidupan

9
nasional itu sendiri. Kesejahteraaan maupun keamanan harus selalu ada,

berdampingan pada kondisi apapun. Dalam kehidupan nasional, tingkat

kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolak ukur

Ketahanan Nasional.

 Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu

Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bansa

dalam bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang,

serasi, dan selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan

segenap aspek kehidupan bangsa secara utuh, menyeluruh, dan terpadu.

 Asas Mawas ke Dalam dan Mawas Keluar

Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek

kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, system

kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan sekelilingnya.

Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak, baik yang

bersifat positif maupun negative. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke

dalam maupun ke luar.

o Mawas ke Dalam

Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan

kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai

kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas

derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak

berarti bahwa Ketahanan Nasional mengandung sikap isolasi

atau nasionalisme sempit.

10
o Mawas ke Luar

Mawas keluar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan

berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri

dan menerima kenyataan danya interaksi dan ketergantungan

dengan dunia internasional. Kehidupan nasional harus mampu

mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak

ke luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Interaksi

dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang

saling menguntungkan.

 Asas Kekeluargaan

Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,

kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Asas ini mengakui

adanya perbedaan. Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi

dalam hubungan kemitraan agar tidak berkembang menjadi konflik yang

bersifat saling menghancurkan.

2.6 Sifat Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional memiliki sirat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung

dalam landasan dan asas-asanya, yaitu :

 Mandiri

Ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta

pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah

menyerah, dengan tumpuan pada identitas, integritas, dan kepribadian

bangsa. Kemandirian (independency) ini merupakan prasyarat untuk

11
menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam perkembangan

global (independent).

 Dinamis

Ketahanan nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun,

tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, negara, serta lingkungan

strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia

ini senantiasa berubah dan perubahan itu senan tiasa berubah pula. karena

itu, upaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa

diorientasikan ke masa depan dan dinamakikanya di arahkan untuk

pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.

 Wibawa

Keberhasilan pembina ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan

berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan

bangsa. Makin tinggi tingkat ketahanan nasional inonesia, makin tinggi

pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh

bangsa Indonesia.

 Konsultasi dan kerjasama

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap

konfrontatif dan antaginistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan

kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap konsultatif,

kerjasama, serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan

moral dan kepribadian bangsa.

12
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa dan

Bernegara

Berdasarkan rumusan pengertian tannas dan kondisi kehidupan nasional

Indonesia. Tannas sesungguhnya merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata)

kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek,

terutama aspek-aspek dinamis, didalam tata kehidupan nasional relatif berubah

menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan

kondisi umum yang sangat kompleks dan amat sulit di pantau. Dalam rangka

pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional tersebut, diperlukan

penyederhanaan dari berbagai aspek kehidupan nasional. Penyederhanaan

tersebut berbentuk model dari hasil pemetaan keadaan nyata melalui analisis

mendalam yang dilandasi oleh teori hubungan antara manusia dan Tuhan,

manusia dan manusia atau masyarakat, dan antara manusia dan lingkungan.

Dari pemahaman tentang hubungan tersebut timbul gambaran bahwa Konsepsi

Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan antar aspek yang mendukung

kehidupan, yaitu :

1. Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis, yang meliputi aspek

Geografi, aspek Kependudukan dan aspek Sumber Kekayaan Alam.

2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi aspek

Ideologi, aspek Politik, aspek Sosial Budaya dan aspek Pertahanan dan

Keamanan.

1) Aspek Geografi

13
Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara dua

benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia dan

Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas

perdagangan. Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan negara

Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil yang

dipisahkan oleh laut.

Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai negara kepulauan, maka karakteristik

setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya, adat-istiadat,

keindahan yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian diperlukan adanya

ketahanan nasional untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan bangsa. Dari

kondisi tersebut, melahirkan adanya geopolotik dan geografis. Geopolitik

merupakan kebijakan politik suatu negara yang memperhitungkan posisi

geografis, sedangkan geografis merupakan pelaksanaan dari geopolitik.

2) Aspek Kependudukan

Merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan perkembangan suatu

negara. Jumlah penduduk yang besar juga sering dikatakan sebagai salah satu

modal dasar pembangunan nasional. Ungkapan seperti itu memang ada benarnya,

namun harus diingat bahwa penduduk dapat menjadi modal dasar pembangunan

apabila penduduk tersebut memiliki kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung

kualitas tertentu,sehingga dapat mendukung pembangunan.

Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh sebab

itu, dalam rangka pembangunan kita harus dapat melihat persoalan-persoalan apa

yang ada dalam kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya dalam terhadap

ketahanan nasional. Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak ditangani secara

tepat akan menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti pengangguran,

14
kekurangan pangan/gizi, munculnya kawasan kumuh, dan sebagainya. Kondisi

yang demikian itu pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan perilaku yang

menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi dan semacamnya yang

akan mengganggu ketahan nasional. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus

bangsa harus memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah yang di atas.

3) Aspek Sumber Kekayaan Alam

Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka bumi

tidak tersebar secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan alam antara daerah

satu dengan daerah lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan adanya

pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan

secara merata dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam tersebut

sebaiknya dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya

saing. Maksimal memiliki arti memberi manfaat yang optimal untuk

pembangunan dan menjaga ketimpangan antar daerah. Lestari berarti

pemanfaatan kekayaan alam harus didasari kebijakan yang memperhatikan aspek

kelestarian alam demi kepentingan generasi yang akan datang dan

kesinambungan pembangunan.

4) Aspek Ideologi

Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan

motivasi. Ideologi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-

citakan oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi tergantung pada rangkaian

nilai yang dikandungnya, yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi

dan kehidupan manusia. Secara teoritis, suatu ideologi bersumber dari suatu

falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.

Ideologi mengandung konsep dasar tentang kehiduan yang dicita-citakan oleh

suatu bangsa. Keampuhan tergantung pada rangkaian nilai yang dapat memenuhi

15
serta menjamin segala aspirasi kehidupan mausia baik sebagai individu maupun

anggota masyarakat.

Ketahanan Ideologi diartikan sebagi kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa

Indonesia. Ketahanan ini mengandung keuletan dan kekuatan nasional dalam

menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan

dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung dalam

rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi bangsa dan negara Republik

Indonesia.

Perwujudan ketahanan ideologi memerlukan kondisi mental bangsayang

berlandaskan keyakinan akan keberanian ideologi Pancasila sebagai Ideologi

bangsa dan negaraserta berlandaskan pengalaman Pancasila secara konsisten dan

berlanjut.

Pancasila merupakan ideologi nasional, dasar negara , sumber hukum, dan

pandangan hidup bangsa Indonesia. Pencapaian Ketahanan Ideologi memerlukan

penghayatan dan pengalaman Pancasilasecara murni dan kosekuen, baik objektif

maupun subjektif. Pelaksanaan objektif adalah pelaksanaan nilai-nilai yang

secara tersurat terkandung dalam ideologi atau paling tidak tersirat dalam UUD

1945 serta segala peraturan perundang-undangan dibawahnya dan segala kegiatan

penyelenggaraan negara. Pelaksanaan subjektif adalah pelaksanaan nilai-nilai

tersebut oleh masing-masing individu dalam kehidupan sehari-hari, sebagai

pribadi , anggota masyarakat, dan warga negara. Pancasila mengandung sifat

idealistik, realistik dan fleksibel, sehingga terbuka terhadap perkembangan yang

terjadi. Tetapi keterbukaan itu sesuai dengan dealisme yang terkandung

didalamnya.

5) Aspek Politik

Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamika kehidupan

politik bangsa yang berisi keuletan , ketangguhan dalam menghadapi dan

16
mengatasi tantangan , anacaman , hambatan serta gangguan yang datang dari luar

maupun dari dalam secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin

kelangsungan hidup politik bangsa dan negara republik Indonesia

berdasakan pncasila dan UUD 1945 . perwujudan ketahanan pada aspek politik

memerlukan kehidupan politik bangsa yang sehat , dinamis , dan mampu

memelihara stabilitas politik .

Ketahanan pada Aspek Politik Dalam Negeri

 Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum , tidak berdasarkan

kekuasaan yang bersifat absolut , dimana kedaulatan berada di tangan

rakyat dan di lakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai penjelmaan seluruh

rakyat.

 Mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat.

Namun perbedaan tersebut tidak menyangkut nilai dasar , sehingga tidak

menjurus pada konflik fisik. Di samping itu , timbulnya diktator

mayoritas dan tirani minoritas harus dicegah.

 Kepemimpinan nasional mampu mengkomodasikan aspirasi yang hidup

dalam masyarakat dan tetap berada dalm lingkup pancasila, UUD 1945 ,

dan wawasan nusantara.

 Terjalin komunikasi politik timbal balik antara pemerintah dan

masyarakat , dan antarkelompok/golongan dalam masyarakat dalam

rangka mencapai tujuan nasional dan kepentingan nasional.

Ketahanan pada Aspek Politik Luar Negeri

 Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama

internasional di berbagai bidang atas dasar sikap saling menguntungkan ,

meningkatkan citra positif Indonesia di luar negeri , dan memantapkan

persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.

17
 Politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka

meningkatkan persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang dan

negara maju sesuai kemampuan demi kepentingan nasional. peran

Indonesia dalam membina dan mempererat persahabatan dan kerjasama

antarbangsa yang saling menguntungkan perlu terus diperluas dan

ditingkatkan. kerjasama dengan negara – negara anggota ASEAN,

terutama dibidang ekonomi , iptek dan sosial budaya terus dilanjutkan

dan dikembangkan. peran aktif Indonesia dalam gerakan Non Blok dan

OKI serta mengembangkan hubungan demi kerjasama antarnegara di

kawasan Asia Pasifik perlu terus ditingkatkan.

 Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara lain

melalui promosi , peningkatan diplomasi , lobi internasional , pertukaran

pemuda , pelajar , dan mahasiswa , serta kegiatan olahraga.

 Perkembangan , perubahan , dan gejolak dunia terus diikuti dn dikaji

dengan seksama agar terjadinya dampak negatif yang dapat

mempengaruhi stabilitas nasional dan menghambat kelancaran

pembangunan dan pencapaian tujuan nasional dapat diperkirakan secara

dini.

 Langkah bersama negara berkembang dengan negara industri maju untuk

memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu

ditingkatkan melalui perjanjian perdagangan internasional serta kerja

sama dengan lembaga – lembaga keuangan internasional.

 Perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia

berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui

penggalangan, pemupukan solidaritas, kesamaan sikap, serta kerjasama

internasional dalam berbagai forum regional dan global. peran aktif

Indonesia dalam perluncutan senjata, pengiriman serta perlibatan pasukan

18
perdamaian, dan penyelesaian konflik antarbangsa perlu terus

ditingkatkan. Upaya restrukturisasi PBB terutama dewan keamanan

agar efektif, efisien, dan demokratis harus terus dilaksanakan.

 Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan

pembenahan sistem pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan calon

diplomat secara menyeluruh agar mereka dapat menjawab

tantangan tugas yang mereka hadapi. selain itu, aspek – aspek

kelembagaan dan sarana penunjang lainnya perlu ditingkatkan.

 Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional,

seperti melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif

negara lain dan melindungi hak – hak warga negara Republik Indonesia

di luar negeri perlu ditingkatkan.

6) Aspek Sosial Budaya

Social budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia, yaitu segi

social di mana manusia harus mengadakan kerjasama demi kelangsungan

hidupnya dan segi budaya yang merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup

yang manisfestasinya tampak dalam tingkah dan hasil tingkah laku yang

terlembagakan.

Yang di sebut “social” disini pada hakikatnya adalah pergaulan hidup manusia

dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib,

sepenanggungan dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Sementara

“budaya” adalah system nilai yang merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia

yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama dan menjadi kekuatan pendukung

dalam menggerakan kehidupan.

Ketahanan dibidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya diartikan sebagai

kondisi dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan, dan

19
kemampuan unuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan

mengatasi segala tangtangan, acaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun

dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan

kehidupan sosial budaya bangsan dan negara Republik Indonesia.

Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa

yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia

dan masyarakat indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, Rukun, Besatu, Cinta Tanah Air, Berkualitas, Maju, dan Sejahtera dalam

kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta mampu menangkal

penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional. Esensi

pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia

dengan demikian adalam pengembangan kondisi sosiala budaya segenap potensi

manusiawinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang akan diwujudkan sebagai

ukuran tuntutan sikap dan tingkah laku bagi dan negara Indonesia akan

memberikan landasan, Semangat, dan Jiwa yang menjadi ciri elemen-elemen

sosial budaya bangsa dan negara Republik Indonesia.

7) Aspek Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan keamana Indonesia adalah kesemestara daya upaya seluruh rakyat

Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan

hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dana

Kemanan Negera Republik Indonesia dilaksanaan dengan menyusun,

Mengerahkan dan menggerakan seluruh potensi nasional, termasuk kekuatan

mayarakat disuruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan

terkoordinasi. Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan secara nasional

merupakan salah satu fungsi utama pemerinta dan Negara Republik Indonesia

dengan TNI dan Polri sebagai intinya. Tujuannya adalah untuk menciptakan

20
keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan ketahanan Nasional

Indonesia.

Wujudkan ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi

dinamik kehidupan oertahanan dan keamanan bangsa indonesia yang

mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan

menghadapi dan mengatasi segala tantang dan hambatan yang datang dari luar

maupun dari dalam, yang secara langsung mauoun tidak langsung

membahayakan idenitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

Wujud ketahanan pertahanan dan keamanan tercermin dalam kondisi daya

tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat. Kondisi

ini mengandung kemampuan bangsa dalam memeliharan stabilitas pertahanan

dan keamanan negara, mengamanakan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta

mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

Analog dengan pengertian ketahan nasional, ketahanan pertahanan dan keamanan

pada hakikatnya adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan

kesiapsiagaan serta upaya bela negara. Ini merupakan perjuangan rakyat semesta,

di mana seluruh potensi dan kekuatan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,

militer dan kepolisian disusun dan dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi dan

koordinasi untuk menjamin penyelenggara sistem keamanan nasional (dahulu

sishankamrata) dan menjamin kesinambungan pembangunan nasional serta

kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,

yang ditandai sebagai berikut :

21
 Pandangan bangsa indonesia tentang perang dan damai. Bangsa

Indonesia cinta damai dan ingin bersahabat dengan semua bangsa di

dubia serta tidak menghendaki terjadinya sengketa bersenjata atau

perang. Bangsa Indonesia berhasrat untuk selalu mengutamakan cara-

cara damai dalam setiap penyelesaian pertingkaian nasional maupun

internasional. Walaupun cinta damai, namun bangsa indonesia lebih cinta

kemerdekaan dan kedaulatan. Bag bangsa indonesia, perang adalah jalan

terakhir yang terpaksa harus ditempuh untuk mempertahankan ideologi

dan dasar negara pancasila, kemerdekaan, dan kedaulatan negara

Republik Indonesia serta keutuhan bangsa.

 Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Dilandasi oleh landasan idiil Pancasila, landasan

konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan Nusantara,

Bangsa Indonesia Berhak dan Kewajiban mempertahankan Kemerdekaan

dan kedaulatan negara, keutuhan bangsa dan wilayah, terpeliharanya

keamanan nasional, dan tercapainya tujuan Nasional.

 Pertahanan dan Keamanan Negara merupakan Upaya Nasional Terpadu..

Hal ini melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional. Setiap warga

berhak dan kewajiban ikut serta dalam usaha pembeaan negara yang

dlaksanakan penuh kesadaran dan tanggungjawab, dan kerelaan berujung

serta berkorban bagi bangsa dan negara tanpa kenal menyerah. Upaya

pertahanan dan keamanan negara yang melibatkan segenap potensi dan

kekuatan nasional tersebut dirumuskan dalam doktrin yang selama ini

didoktrin pertahanan dan Kemanan Negara Republik Indonesia.

 Pertahanan dan Keamanan Negara Republik Indonesia diselenggarakan

dengan siskamnas (Sishankamrata). Hal ini bersifat total, kerakyatan, dan

kewilayahan. Pendayagunaan potensi nasional dalam pertahanan dan

22
kemanan negara yang menyeimbangkan dan menyerasikan kepentingan

kesejahteraan dengan keamanan.

 Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat

semesta diorganisasikan dalam satu wadah tunggal yang dinamakan

Tentara Negara Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia

(POLRI). Pembangunan Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI)

yang memiliki jadi diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan

tentara nasional tetap mengabdi kepada kepentingan bangsa dan negara

kesatuan Republik Indonesia.

3.2 Upaya Mewujudkan Keberhasilan Ketahanan Nasional

Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan ketahanan nasional yang

mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan

keamanan, sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam

semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah

NKRI yang dilandasi oleh landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD

1945, dan landasan visional Wawasan Nasional. Untuk mewujudkan keberhasilan

ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga negara Indonesia, yaitu :

1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non

fisik yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal

menyerah yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan

nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman, gangguan, tantangan

dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk

menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara

serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

2. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek

ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan,

23
sehingga setiap warga negara Indonesia baik secara individu maupun

kelompok dapat mengeliminir pengaruh tersebut, karena bangsa

Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu

tercermin akan adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah air.

3. Apabila setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan

bangsa dan sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta dapat mengeliminir

pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan

ketahanan nasional Indonesia. Untuk mewujudkan ketahanan nasional

diperlukan suatu kebijakan umum dari pengambil kebijakan yang disebut

Politik dan Strategi Nasional (Polstranas).

3.3 Dampak yang Terjadi Jika Tidak Adanya Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung

kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan

mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan. Jadi jika tidak

ada ketahanan nasional di Negara kita, mungkin Negara kita tidak akan tangguh

dan sekokoh seperti sekarang ini, ketahanan nasional itu dasar dari bersatunya

rakyat Indonesia, sehingga dapat membangun bangsa ini menjadi lebih tangguh

dalam menghadapi segala ancaman yang datangnya secara tiba-tiba sekalipun.

24
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa

yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat

menjamin kelangsungan bangsa dan negara untuk mencapai tujuan nasional.

Asas ketahanan nasional adalah tata laku berdasarkan nilai – nilai pancasila ,

UUD 1945 , dan wawasan Nusantara , yang terdiri dari : Asas Kesejahteraan Dan

Keamanan, Asas komprehensif integral atau meneyeluruh ,Asas mawas ke dalam

dan mawas ke luar dan Asas Kekeluargaaan.

Ketahanan nasional memiliki sirat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung

dalam landasan dan asas-asanya, yaitu : Mandiri, Dinamis, Wibawa,Konsultasi

dan kerjasama.

Dengan demikian, berdasarkan rumusan pengertian tannas dan kondisi kehidupan

nasional Indonesia. Tannas sesungguhnya merupakan gambaran dari kondisi

sistem (tata) kehidupan nasional dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-

tiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis, didalam tata kehidupan nasional relatif

berubah menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga interaksinya

menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan amat sulit di pantau.

Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional tersebut,

diperlukan penyederhanaan dari berbagai aspek kehidupan nasional.

Penyederhanaan tersebut berbentuk model dari hasil pemetaan keadaan nyata

melalui analisis mendalam yang dilandasi oleh teori hubungan antara manusia

dan Tuhan, manusia dan manusia atau masyarakat, dan antara manusia dan

lingkungan.

25
4.2 Saran

Dari adanya uraian di atas, kita sebagai warga Negara Indonesia menjadi tahu apa

arti penting ketahanan nasional, maka dari itu kita khususnya sebagai penerus

bangsa harus menjaga ketahanan nasional dengan baik,selalu ada sehingga

ketahanan nasional tidak mengalami kepunahan.

26
DAFTAR PUSTAKA

http://ragilmujiyanto.blogspot.com/2013/05/upaya-menjaga-ketahanan-nasional.html

http://yokoisvip.blogspot.com/2013/05/kewarganegaraan-upaya-untuk-menjaga.html

http://emperordeva.wordpress.com/about/ketahanan-nasional/

http://gilatugas.blogspot.com/p/ketahanan-nasional.html

27

You might also like