Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Artikel ilmiah menjadi salah satu bentuk yang efektif untuk mengungkap,
menyelesaikan, dan menampilkan suatu permasalahan yang sedang diteliti.
Artikel ilmiah dibedakan menjadi 2 , yaitu artikel ilmiah penelitian dan non
penelitian. Baik artikel ilmiah penelitian maupun non penelitian, keduanya
sama-sama menggunakan data yang relevan. Data tersebut dikumpulkan dari
berbagai cara seperti pendataan, percobaan, dan pengkajian.
Data yang telah terkumpul akan diolah untuk mendapatkan gambaran
dari permasalahan yang diteliti. Setelah diolah, data disajikan dalam berbagai
ilustrasi misalnya tabel, grafik, dan bagan. Penyajian data tidak dapat berdiri
sendiri tanpa ada penjelasan tentang data tersebut. Agar pembaca mudah
memahami penyajian data yang dilakukan oleh penulis, diperlukan
terjemahan mengenai penyajian data tersebut. Keterangan yang diberikan
dapat berupa narasi (paragraf) atau poin-poin inti.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian tabel.
2. Untuk mengetahui pengertian grafik.
3. Untuk mengetahui pengertian bagan.
4. Untuk mengetahui cara membahasakan tabel, grafik, dan bagan ke dalam
suatu paragraf.
1
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Tabel
A. Pengertian Tabel
Tabel merupakan kumpulan data atau informasi yang disusun dengan
klasifikasi menurut baris dan kolom. Isi tabel dapat diketahui dari judul
tabel dan data yang terdapat dalam tabel. Tabel merupakan alat bantu
visual, di samping grafik dan peta.
C. Fungsi Tabel
Tabel berfungsi menjelaskan suatu fakta atau informasi secara singkat
dan lebih menarik daripada dengan kata-kata. Selain itu tabel juga
berfungsi mendukung penulis menyampaikan ide atau gagasan sehingga
dapat memengaruhi dan meyakinkan pembaca.
2
dapat diperkecil tetapi harus tetap mudah terbaca atau format halaman
dibuat horizontal (landscape). Judul kolom diketik simetris dilengkapi
dengan satuan apabila semua data menggunakan satuan yang sama. Garis
tabel hanya pada garis horizontal paling atas dan paling bawah serta garis
26 horizontal yang memisahkan antara judul tabel pada baris pertama
dengan isi tabel. Garis vertical tidak tampak. Tabel tidak boleh dipenggal,
kecuali jika tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Jika tidak
memungkinkan berada dalam satu halaman, pada halaman berikutnya tabel
dicantumkan nomor tabel dan ditulis kata (lanjutan) tanpa judul atau
bagian kepala tabel diulang pada halaman berikutnya. Jika ukuran tabel
lebih dari setengah halaman disajikan pada halaman tersendiri, Tetapi jika
kurang dari setengah halaman diintegrasikan dengan teks. Jarak tiga spasi
antara teks sebelum dan sesudah tabel.
Apabila tabel harus dibuat dalam bentuk horizontal (landscape), maka
bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri. Tabel yang lebih dari 2
halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan pada lampiran. Jika tabel
dikutip dari referensi maka sitasi dituliskan pada bagian terakhir judul.
Perkecualian untuk tabel yang memodifikasi beberapa data yang berasal
dari berbagai sumber, maka sitasi ditunjukkan dengan simbol pada data
dan di bagian bawah tabel dituliskan referensi yang dimaksudkan.
Tabel 2.1 Penerbitan Majalah Ilmiah, Majalah Semi Ilmiah dan Majalah
Populer
3
E. Macam-Macam Tabel
Tabel ikhtisar disebut juga tabel naskah (text table), umumnya berbentuk
singkat, sederhana dan mudah dimengerti. Tabel ikhtisar seringkali
diperoleh dari tabel referensi atau didasarkan pada tabel ikhtisar lainnya.
Tabel ikhtisar memiliki fungsi untuk memberikan gambaran yang
sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil
penelitian/observasi.
Contoh:
4
Persen
Propinsi dan Pulau Laki-laki Wanita Jumlah
(%)
(1) (2) (3) (4) (5)
Jakarta Raya 1.480.771 1.425.762 2.906.533 3,0
Jawa Barat 8.657.815 8.956.740 17.614.555 18,1
Jawa Tengah 8.967.714 9.439.757 18.407.471 19,0
DI Yogyakarta 1.092.403 1.149.074 2.241.477 2,3
Jawa Timur 10.602.448 11.220.572 21.823.020 22,5
Jawa dan Madura 30.801.151 32.191.905 62.993.056 64,9
Sumatera 7.942.834 7.796.529 15.739.363 15,2
Kalimantan 2.066.248 2.035.227 4.101.475 4,3
Sulawesi 3.489.797 3.589.552 7.079.349 7,3
Kepulauan lain 3.539.050 3.566.536 7.105.586 7,3
Indonesia 47.839.080 49.179.749 97.018.829 100,0
5
1 Samsung 29.7%
2 Blackberry 24.7%
3 Nokia 16.7%
4 iPhone 4.5%
5 Smartfren 3.8%
6
SD SMP SMA
m
Jumlah 8790 4911 2715 16416
b
e
r: Data Fiktif
IV 0 250 0 250
3. Tabel Kontingensi 4 x 4
7
Tabel 2.8 Hasil Ujian Matematika dan Statistika Mahasiswa
Fakultas MIPA Universitas Malaka Tahun 2018
Nilai Matematika
Nilai
Statistika
50 - 59 60 – 69 70 - 79 80 - 89 JUMLAH
60 – 69 12 7 10 2 31
70 – 79 8 10 5 7 30
80 – 89 10 8 3 3 24
90 – 99 5 3 12 2 22
JUMLAH 35 28 30 14 107
3. Tabel
Distri
busi
Tabel 2.9 Nilai Ujian Matematika Kelas X11 IPA 2 SMA Turita Tahun
2018
8
4 38 1
: : :
16 70 4
17 71 3
: : 1
42 98 1
43 99 1
Total 80
Sumber:Data fiktif
Tabel 2.10 Nilai Ujian Matematika Kelas X11 IPA 1 SMA Turita Tahun
2018
2.2 Grafik
A. Pengertian Grafik
Grafik adalah suatu kombinasi angka, huruf, simbol, gambar, lambang,
perkataan dan lukisan yang disajikan dalam suatu media untu memberikan
konsep ataupun ide dari pengirim pada sasaran dalam penyampaian
maklumat. Grafik juga merupakan suatu rangka untuk membentuk objek
visualisasi tabel. Tabel yang terdiri dari angka-angka dapat disajikan atau
dapat ditampilkan ke dalam bentuk grafik, bisa dalam berbentuk garis,
lingkaran, batang dan lain-lain.
9
C. Fungsi Grafik
Fungsi pembuatan grafik adalah untuk menggambarkan data-data yang
berupa angka-angka kebetuk yang lebih sederhana secara teliti dan
menjelaskan perkembangan serta perbandingan suatu obyek ataupun
peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas.
D. Jenis-jenis Grafik
1. Grafik Garis
Grafik garis adalah grafik yang penyajian datanya mengunakan
garis atau kurva. Grafik garis banyak digunakan untuk menggambarkan
suatu perkembangan atau perubahan dari waktu ke waktu pada sebuah
objek yang di teliti. Grafik ini terdiri dari 2 sumbu utama yakni sumbu
X(horizontal) dan sumbu Y(vertikal). Untuk pengunaaanya sumbu X
biasanya digunakan untuk menunjukkan waktu pengamatan. Sedangkan
sumbu Y digunakan untuk menunjukkan nilai hasil pengamatan pada
waktu-waktu tertentu. Waktu dan hasil pengamatan dikumpulkan
dengan titik-titik pada bidang XY.
Kemudian dari tiap-tiap titik yang berdekatan dihubungkan dengan
garis sehingga akan menghasilkan garfik garis atau sering disebut juga
diagram garis. Misalnya, kita akan membuat garfik garis dari data
jumlah peserta kursus bahasa inggris dari tahun ke tahun. Pada sumbu x
kita dapat menulisakan tahun mulai dari 2006 sampai 2011 dan pada
sumbu y kita dapat menuliskan angka atau nilai hasil yang diperoleh.
Biasanya angka tersebut berupa sekala mulai dari 0 sampai angka hasil
tertinggi yang diperoleh dalam penelitian. Contoh : 0,50, 100, 150, 200,
dst.
10
2. Grafik Batang
Grafik batang adalah grafik yang penyajian datanya mengunakan
batang atau persegi panjang. Grafik batang atau sering kita kenal
dengan sebutan histogram. Grafik batang dipakai untuk
memperlihatkan perbedaan tingkat nilai dari beberapa aspek pada suatu
data. Grafik batang merupakan grafik yang paling sederhana diantara
jenis-jenis grafik lainnya. Karena grafik ini sangat mudah untuk
dipahami dan hanya menggambarkan data dalam bentuk batang.
Panjang batang merupakan gambaran dari presentase data atau
jumlah data, sedangkan lebar batang tidak berpengaruh apa-apa.
Namun, pada umumnya data yang dapat kita bandingkan dengan grafik
ini tidak bisa banyak, maksimal data yang dapat kita bandingkan hanya
delapan data. Untuk dapat memperjelas perbandingan antara data satu
dengan yang lain maka setiap batang harus memiliki warna-warna yang
berbeda.
Contoh grafik batang dapat dilihat pada Gambar 2.2.
3. Grafik Lingkaran
Grafik lingkaran adalah grafik yang penyajian datanya
mengunakan lingkaran. grafik lingkaran merupakan gambaran naik
turunnya data yang berupa lingkaran untuk menggambarkan persentase
dari nilai total suatu data. Dalam membuat grafik lingkaran ada
beberapa hal yang harus kita perhatikan yakni, kita tentukan terlebih
dahulu besar persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan
kemudian kita tentukan besarnya sudut masing-masing kelompok data.
Untuk menetukan presentase suatu kelompok data dapat kita laukan
dengan cara jumlah suatu kelompok data di bagi dengan jumlah total
seluruh data di kali 100%.
11
Gambar 2.3. Contoh Grafik Lingkaran
Sumber : internet
D
Dan untuk menentukan besar sudutnya dapat kita lakukan dengan cara
membagi hasil presentase kelompok data dengan 360. Yang kedua kita
tentukan warna masing-masing kelompok data. Warna tersebut
digunakan untuk mebedakan antara kelompok data satu dan lainnya.
Misalnya, kita akan membuat diagram lingkaran dari data Pengasilan
masyarakat desa Karangdoro. Macam-macam penghasilan yang kita
peroleh kita kelompokkan berdasarkan jenisnya. Lalu kita tentukan
presentase, besar sudut dan warna dari masing-masing hobi dengan cara
seperti yang sudah di jelaskan.
2.3 Bagan
A. Pengertian Bagan
Bagan merupakan salah satu media grafis atau media visual yang
berfungsi menyalurkan pesan dari pemberi pesan kepada penerima pesan
secara visual. Media bagan atau chart adalah suatu media pengajaran yang
penyajiannya secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang
visual, untuk mendapatkan sejumlah informasi yang menunjukkan
perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari sudut
waktu dan ruang. Pesan yang akan disampaikan melalui bagan biasanya
berupa ringkasan visual suatu proses, perkembangan atau hubungan-
hubungan penting. Dalam istilah lain bagan juga dapat diartikan sebagai
gambaran atau sketsa buram untuk memperlihatkan atau menerangkan
sesuatu.
B. Tujuan Pembuatan Bagan
Pembuatan bagan antara lain bertujuan untuk menerangkan suatu situasi
suatu proses simbolik dengan menggunakan garis-garis, gambar-gambar
dan tulisan. Kemudian, bagan dapat digunakan untuk menerangkan
bermacam-macam kejadian menjadi satu. Bagan mampu memberi
gambaran tentang hubungan antara kejadian satu dengan kejadian yang
lain secara simbolis.
C. Fungsi Bagan
Bagan termasuk dalam media visual. Fungsi pokoknya adalah
menyajikan dalam bentuk lisan atau verbal ide-ide atau konsep-konsep
12
yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis. Bagan juga harus dapat
memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.
D. Jenis-Jenis Bagan
Beberapa bentuk bagan yang biasa digunakan, yaitu:
1. Bagan organisasi
Bagan organisasi adalah bagan yang menggambarkan struktur
sebuah organisasi. Dalam bagan ini dapat dilihat dengan jelas bidang-
bidang yang terdapat di dalamnya. Begitu pula jelas siapa yang
bertanggung jawab kepada siapa serta menggambarkan otoritas dalam
bidang masing-masing dan dalam organisasi keseluruhan.
Salah satu contoh bagan organisasi dapat dilihat pada Gambar
2. Bagan pohon
Bagan pohon adalah bagan yang visualisasinya menggambarkan
suatu proses dari bawah atau dasar yang terdiri dari beberapa akar
menuju batang tunggal. Cabang-cabang tersebut menggambarkan
perkembangan serta hubungan (Daryanto, 2010:121). Bagan pohon
dapat diibaratkan pada sebatang pohon yang tumbuh dengan cabang-
cabang dan ranting-ranting dimana bergantungan buah-buahan. Bagan
pohon digunakan untuk menjelaskan bahwa dari satu benda dapat
dihasilkan berbagai benda yang lain. Bagan pohon biasanya dipakai
untuk menunjukkan sifat suatu masalah, komposisi hubungan antar
kelas dan keturunan, hubungan antara suatu masalah, silsilah, dll.
Contoh bagan pohon dapat dilihat dari Gambar 2.5.
13
Gambar 2.5. Contoh Bagan Pohon
Sumber: internet
3. Bagan Arus
Menurut Arief S. Sadiman, bagan arus (flow chart)
menggambarkan arus suatu proses atau dapat pula menelusuri tanggung
jawab atau hubungan kerja antar berbagai bagian atau seksi suatu
organisasi. Tanda panah selalu digunakan untuk menggambarkan arah
arus tersebut.
Contoh bagan arus dapat dilihat dari Gambar 2.6.
14
Gambar 2.7. Contoh Bagan Alir
Sumber: internet
1.
Tabel 2.11 Distribusi Responden Menurut Pendidikan Tertinggi
yang Ditamatkan Tahun 2011
15
2 SLTP 200 20,00
4 PT 350 35,00
Berdasarkan data pada Tabel 2.2 dapat dilihat bahwa responden yang
Berpendidikan SD sekitar 15 persen yaitu sebanyak 150 orang dan yang
berpendidikan SLTP sebanyak 200 orang, dan seterusnya.
16
Gambar 2.8. Grafik Jumlah Mahasiwa Baru Unibersitas X
Sumber: internet
Keterangan:
___________ : garis komando
----------------- : garis koordinasi
Gambar 2.9. Bagan Organisasi Sekolah
Sumber: internet
: internet
Bagan di atas dapat diuraikan dalam bentuk paragraf berikut ini.
17
operasional harian di kelas kepala sekolah dan wakil kepala sekolah dibantu
oleh para wali kelas.
Dalam merancanakan kegiatan sekolah kepala sekolah dapat
berkoordinasi dengan komite sekolah yang beranggotakan perwakilan wali
murid atau tokoh masyarakat. Kedudukan antara kepala sekolah dengan
komite sekolah sejajar.Artinya keduanya sebagai mitra kerja dalam
mengelola sekolah.
18
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
19