You are on page 1of 14

Melakukan Queries Spasial

Queries spasial adalah inti dari banyak analisis GIS. Pada QGIS, fungsi ini tersedia pada plugin
**Spatial Query** .

Deskripsi Tugas
Kita akan bekerja dengan 2 datasets - Sebuah layer garis merepresentasikan sungai dan layer poin
merepresentasikan kota. Tugas kali ini adalah menjalankan query spasial untuk menemukan semua
kota yang berjarak 10 km dari sungai.

Data
Kita akan menggunakan dataset ne_10m_rivers_lake_centerlines.zip
dan ne_10m_populated_places_simple.zip dari Natural Earth

Langkah-langkah
1. Ketika anda sudah mengunduh data, buka QGIS, akses Layer ‣ Add Vector Layer.

2. Klik Browse dan navigasi ke folder di mana anda unduhan data zip anda berada.
3. Tahan tombol Shift dan klik pada kedua file zip untuk memilih keduanya. Klik Open.

4. Anda akan melihat kedua shapefile terbuka di QGIS.

5. Kita akan membuat buffer disekeliling layer poin dan garis. Tool geoprocessing Buffer di
QGIS menggunakan layer units untuk menghitung jarak buffer. Layer yang kita punya
menggunakan Geographic Coordinate Reference System (CRS) dalam unit degrees atau
derajat . Ini tidak sesuai karena analisis kita menggunakan metres atau kilometres . Untuk
mencapai tujuan ini, kita harus memproyeksi ulang atau re-proyeksi layer kita ke
sebuah Projected Coordinate Reference System (CRS) . Klik kanan
pada 10m_populated_places_simple layer dan pilih Save As.

6. Pada dialog Simpan layer vektor sebagai... , klik Navigasi disebelah Filename dan pilih lokasi
file output, serta beri nama file output dengan``populated_places_reprojected.shp`` .
Berikutnya klik tombol Browse disebelah CRS.

7. Sekarang kita harus memilih CRS yang sesuai dengan tujuan kita. Untuk membuat buffer,
sebuah Proyeksi Azimuthal Equidistance menjadi paling cocok karena jarak radial sekitar
pusat proyeksinya akurat. Dalam kasus kita, karena dataset adalah global, kita akan memilih
sebuah proyeksi dunia. Pada dialog Coordinate Reference System Selector, mulai cari
dengan world dan anda akan melihat hasilnya muncul.
Pilih World_Azimuthal_Equidistant dan klik OK.
Catatan
Proyeksi World_Azimuthal_Equidistant merentang 90 derajat dari titik asal. Dalam hal ini titik asal
berada di 0 derajat pada garis bujur, hanya data yang berisi informasi longitude atau garis bujur
antara +/- derajat yang akan dikonversi.

8. Kembali ke dialog Save vector layer as ... , beri tanda cek pada Add saved file to map dan
klik OK.
9. Ulangi proses re-proyeksi untuk layer ne_10m_rivers_lake_centerlines dan simpan layer
baru sebagai rivers_lake_reprojected.shp.
10. Sekarang anda akan memiliki 4 layer di Layers Panel . Hapus tanda cek pada kotak disebelah
layer original untuk menampilkan layer yang sudah ter-reproyeksi saja. Layer yang sudah ter-
reproyerksi masih dimunculkan dengan Geographic CRS karena settingannya. Mari non
aktifkan itu. Klik tombol Project Properties. Pengaturan ini dapat juga diakses dari Project ‣
Project Properties.

11. Pada tab CRS dari dialog Project Properties , hapus tanda cek pada Enable on-the-fly CRS
transformation . Klik OK.
12. Kembali ke jendela utama QGIS, klik kanan pada salahsatu layer yang sudah ter-reporoyeksi
dan pilih Perbesar ke layer (Zoom to Layer Extent.)

13. Sekarang anda akan melihat data dalam CRS layernya. Sekarang kita akan membuat buffer
untuk kedua dataset. Klik Vektor ‣ Peralatan Geoprosessing ‣ Fixed distance buffer.
14. Pada tool Buffer , pilih layer populated_places_reprojected sebagai input. Masukkan buffer
distance atau jarak buffer dengan 10000 . Perhatikan, karena kita menginginkan buffer
dengan jarak 10 km dan unit CRS dalam meter, sehingga kita perlu memasukkan angka
10000 bukan 10. Masukkan nama file output dengan populated_places_buffer.shp . Klik OK.

15. Ulangi proses buffer yang sama untuk layer rivers_lake_reprojected dan buat file output
dengan nama``rivers_lake_buffer.shp``.
16. rivers_lake_buffer berisi fitur-fitur baik sungai ataupun danau. Analisis kita dijalankan untuk
menggunakan fitur sungai saja, jadi kita akan menjalankan query untuk memilih fiur sungai
saja. Klik kanan pada layer rivers_lake_buffer dan pilih Open Attribute Table.

17. Anda akan melihat bahwa attribut featurecla berisi informasi yang dapat kita gunakan untuk
memilih fitur sungai. Klik tombol Select features using an expression .
18. Masukkan ekspresi “featurecla” = ‘River’ dan klik Pilih dan kemudian klik Tutup untuk
kembali pada jendela utama QGIS.
19. Sekarang kita siap untuk melakukan query spasial. Anda perlu mengaktifkan Spatial Query
plugin untuk menggunakan fungsi ini. Ketika plugin sudah aktif, akses Vektor ‣ Kueri Spasial
‣ Kueri Spasial.

20. Untuk query kita, kita akan memilih fitur-fitur dari tempat yang masuk daerah buffer yang
bersinggungan dengan garis sungai yang masuk daerah buffer. Pastikan beri tanda cek
pada selected geometries . Ini untuk memastikan query hanya menggunakan fitur sungai
yang sebelumnya sudah kita pilih atau memiliki tanda bahwa fitur ini terpilih. Klik Apply.

21. Ketika query sudah selesai, anda akan melihat bagian baru yang bernama Selected features .
Klik tombol Create layer with selected . Sebuah layer baru akan ditambahkan ke Layers
Panel . Klik Close.
22. Zoom-in ke area mana saja dan bandingkan hasilnya. Anda akan melihat bahwa layer yang
baru hanya berisi fitur yang bersinggungan dengan buffer sungai.

23. Kita harus selalu memverifikasi hasil kita untuk memastikan analisa tidak cacat. Satu cara
untuk memverifikasi hasilnya adalah dengan mengekspor layer ini menjadi file KML dan
membukanya di Google Earth. Anda dapat memeriksa apakah area yang anda temukan
bernar-benar berada pada radius 10 km dari sebuah sungai. Klik kanan layer dan klik Save
As....

24. Pada Simpan layer vektor sebagai... , pilih WGS84 sebagai CRS . Kita melakukan ini karena
format KML harus mempunyai koordinat dengan CRS ini. Beri nama KML anda
dengan cities_near_river.kml.

25. Buka Google Earth dan verifikasi bahwa kota-kota terepresentasi oleh buffer-buffer yang
dekat dengan sungai.

You might also like