Pembuluh nadi atau arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari dalam jantung ke seluruh tubuh. Bisa saja diartikan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung. Diameter pembuluh nadi bervariasi, mulai dari yang paling besar yaitu aorta (•} 20 mm ) sampai ke cabangcabang yang paling kecil yaitu arteriol (•} 0,2 mm ). Kebanyakan pembuluh nadi mengalirkan darah yang mengandung oksigen. Pada pembuluh nadi terdapat dinding yang bersifat elastis (kenyal) dan mampu berkontraksi. Dinding pembuluh nadi ini terdiri atas 3 macam jaringan, meliputi jaringan ikat pada lapisan paling luar, jaringan otot yang tebal, dan jaringan endotelium yang melapisi permukaan dalam arteri. Penimbunan senyawa-senyawa lemak pada dinding arteri dapat menyebabkan penyempitan pembuluh dan hilangnya kekenyalan dinding. Kondisi demikian disebut arteriosklerosis. Arteri yang membawa darah dari ventrikel kiri jantung menuju seluruh tubuh disebut aorta. Sementara, arteri bercabang-cabang membentuk pipa yang lebih kecil disebut arteriola. Arteriola ini membentuk cabang-cabang lebih kecil dan ujung-ujungnya berhubungan langsung dengan sel-sel tubuh. Cabang-cabang inilah yang dinamakan kapiler. Di dalam sistem peredaran darah, arteri terdiri atas 2 macam, yakni arteri pulmonalis dan arteri hepatica. Arteri pulmonalis (arteri paru-paru) merupakan pembuluh nadi yang membawa darah kotor atau mengandung CO2 keluar dari jantung menuju paru-paru (pulmo). Adapun arteri hepatica merupakan pembuluh nadi yang membawa darah bersih (kaya O2) menuju ke hepar (hati). 2) Pembuluh Vena (Vena) Pada dasarnya, fungsi pembuluh balik berkebalikan dengan pembuluh nadi. Pembuluh balik (vena) berfungsi mengalirkan darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Bisa juga disebut, pembuluh balik adalah pembuluh darah yang berasal dari tubuh menuju jantung. Diameter pembuluh balik lebih besar daripada pembuluh arteri, yakni berkisar 25 mm. Pada tubuh manusia, kebanyakan pembuluh nadi terletak pada permukaan tubuh. Sehingga, pembuluh ini terlihat kebiru-biruan pada permukaan kulit. Pembuluh nadi memiliki dinding arteri, sementara pembuluh balik terdapat dinding vena. Dinding vena juga tersusun atas 3 jaringan, meliputi jaringan ikat pada lapisan paling luar, jaringan otot yang sangat tipis dan kurang elastis/kurang kenyal di tengahnya, dan jaringan endotelium yang melapisi permukaan dalam vena. Pada vena terdapat cabang yang dinamakan venula. Venula bercabang menjadi pembuluh yang lebih kecil lagi, yang disebut kapiler. Selain itu, terdapat vena yang berhubungan secara langsung dengan jantung dan paru-paru. Pembuluh balik demikian dinamakan vena cava. Pada umumnya, darah yang mengalir pada vena mengandung banyak darah kotor kaya CO2. Kecuali vena pulmonalis, vena yang keluar membawa oksigen dari paru-paru. Oksigen yang dibawa vena pulmonalis ini akan dibawa kembali menuju jantung. Selain berbagai pembuluh vena tersebut, menurut letaknya, terdapat pula jenis pembuluh balik yang lain. Khususnya vena cava yang memiliki dua jenis pembuluh, yakni vena cava superior dan vena cava inferior. Vena cava superior adalah pembuluh vena yang berasal dari organ-organ tubuh bagian atas, seperti kepala, leher, dan rambut-rambut. Sedangkan vena cava inferior adalah pembuluh vena yang berasal dari organ-organ tubuh bagian bawah, seperti lambung, usus, hati, pankreas, paru-paru, ginjal, kaki, dan lain sebagainya. 3) Pembuluh kapiler Pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah berbentuk kecil/halus yang berasal dari percabangan pembuluh arteriol dan venula. Pada percabangan pembuluh arteriol, pembuluh kapiler memiliki diameter •} 0,10 mm. Sedangkan pada percabangan venula, pembuluh kapiler memiliki diameter + 0,2 mm. Pada pembuluh kapiler terdapat sebuah dinding yang bersifat per meabel. Sehingga, cairan tubuh dan zat-zat terlarut yang melewatinya dapat keluar masuk melalui dinding sel tersebut. Selain itu, pada pembuluh kapiler juga terjadi pertukaran oksigen, karbondioksida, dan zat-zat makanan, serta hasil-hasil ekskresi dengan jaringan yang ada di sekeliling kapiler darah. Oleh karena kondisi suhu lingkungan dan bahan kimiawi seperti histamin, diameter pembuluh kapiler ini dapat berubahubah. Pengaruh pengaruh temperatur/suhu lingkungan yang rendah, pembuluh kapiler dapat mengalami penyempitan. Sebaliknya, apabila suhu lingkungan tinggi (naik) pembuluh kapiler dapat membesar kembali. Nah, dari penjelasan tersebut kita ketahui bahwa antara arteri, vena dan kapiler saling bekerja sama dalam mengedarkan darah. Ketiganya akan membentuk sistem organ dalam tubuh yang dinamakan sistem peredaran darah.