Professional Documents
Culture Documents
KANDIDIASIS KUTIS
Oleh:
Pembimbing:
1
HALAMAN PENGESAHAN
Diskusi Kasus
KANDIDIASIS KUTIS
Oleh:
Nurul Salmah Alia Dita, S.Ked
04054821719147
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian kepaniteraan
klinik senior di Bagian Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Mohammad Hoesin Palembang periode 26 Maret-29
April 2018
Pembimbing,
2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan diskusi kasus dengan judul “Kandidiasis Kutis”. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada DR.dr. Yulia Farida Yahya, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV selaku
pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian laporan kasus ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan
laporan kasus ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Akhir kata, semoga diskusi kasus ini dapat
berguna bagi banyak orang dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Penulis
I. IDENTIFIKASI
Nama : Ny.EH
3
Usia : 43 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Suku : Palembang
Alamat : KI Marogan, lrg. Aroni, Kertapati
No. RM : 10
Kunjungan pertama ke poliklinik Dermatologi dan Venereologi RSMH Palembang,
tanggal 2 April 2018 pukul 10.30 WIB.
4
Riwayat Penyakit Keluarga
- Keluhan yang sama berupa lecet yang gatal di sela jari kaki pada keluarga disangkal.
Riwayat Higienitas dan Kebiasaan
Pasien mengaku tidak penah menggunakan sandal saat mencuci pakaian dan piring.
Pasien mengaku tidak pernah mengeringkan kaki setelah mencuci pakaian dan
piring (terkena air).
Pasien mengaku memelihara kucing dirumah.
Kesan: higienitas kurang
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien sehari-hari bekerja membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan mencuci piring
dan suami pasien bekerja sebagai pedagang dipasar dengan penghasilan sebulan /±
2.000.000perbulan. Pasien memiliki 2 anak masih sekolah.
Kesan: sosial ekonomi menengah kebawah.
5
Keadaan spesifik
Wajah
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik.
Hidung : Tidak ada sekret.
Telinga : Meatus akustikus eksternus lapang.
Mulut : Faring tidak hiperemis, tonsil T1-T1.
Thorak
Jantung : Bunyi jantung I dan II normal, murmur
dan gallop tidak ada.
Paru-paru :
Suara napas vesikuler, ronkhi dan
wheezing tidak ada.
Abdomen : Datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba,
bising usus normal.
Extremitas : Akral hangat tidak ada edema, kuku tidak
ada kelainan
KGB : Pada inspeksi dan palpasi tidak
ditemukan pembesaran KGB di regio
colli dekstra et sinistra, axilla dekstra et
sinistra, dan inguinal dekstra et sinistra.
Genitalia : Tidak ada kelainan.
Status dermatologikus
Regio interdigitalis I pedis dekstra et sinistra dan interdigitalis III pedis dekstra: erosi,
irreguler, krusta warna putih, madidans.
6
Gambar 2. Regio plantar pedis dekstra et sinistra
7
Gambar 5. Regio interdigitalis III pedis sinsitra
spora
Psuedohifa
8
Gambar 4. Hasil pemeriksaan spesimen kerokan kulit dengan KOH 10% didapatkan elemen jamur
berupa pseudohifa dan spora
V. Resume
Ny. EH, perempuan, 43 tahun, ibu rumah tangga, datang dengan keluhan timbul
keropeng pada sela jari I, III kaki kanan dan sela jari I kaki kiri yang semakin meluas
sejak 1 pekan lalu. Kisaran 6 bulan lalu timbul erosi, milier, ireguler di interdigitalis I
pedis dekstra et sinistra. Erosi disertai pruritus. Pasien tidak berobat. Keluhan tidak
berkurang. Kisaran 3 bulan lalu, erosi semakir melebar hingga ukuran lentikuler.
Pasien masih mengeluhkan pruritus. Pasien menggunakan salep namun lupa nama
obat. Salep dipakai tidak teratur. Keluhan pruritus berkurang, namun erosi masih ada.
Kisaran 1 pekan lalu, erosi sebagian kering ditutupi krusta putih, dan madidans. Erosi
bertambah pada interdigitalis III pedis dekstra. Pruritus semakin hebat. Pasien
kemudian berobat ke poliklinik Dermatologi dan Venerologi RSMH. Hegienitas
kurang baik. Pemeriksaan fisik dalam batas normal. Regio interdigitalis I pedis dekstra
et sinistra dan interdigitalis III pedis dekstra: erosi, lentikuler, ireguler, krusta warna
putih, madidans. Pada pemeriksaan larutan KOH 10% didapatkan jamur berupa spora,
dan pseudohifa.
9
- Menyarankan pasien untuk menggunakan sandal/pelindung kaki saat mencuci
pakaian, mencuci piring, dan mandi
- Memberitahu pasien untuk mengeringkan jari-jari kaki setelah terkana basah
- Kontrol ulang setelah 2 pekan
Khusus:
Topikal:
Krim Ketokonazole 2% dioleskan tiap 12 jam pada bercak selama 2 pekan.
Sistemik :
Itrakonazole 100 mg per 12 jam selama 7 hari.
Setirizin 10 mg per 24 jam (jika gatal)
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : bonam
Quo ad functionam : bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
10
Clinical Pathway
Keluhan utama:
Lecet dan keropeng berwarna putih di sela jari ke I kaki kiri dan sela jari ke I,III kaki kanan yang semakin
meluas sejak 1 pekan lalu
Riwayat Perjalanan Penyakit:
Timbul lecet seukuran jarum pentul pada sela jari kaki I kanan dan kiri. Lecet disertai rasa gatal. Lecet semakin
melebar hingga seukuran biji jagung. Kisaran 1 pekan lalu lecet sebagian kering ditutupi keropeng, lecet
bertambah di sela jari III kaki kanan. Rasa gatal semakin hebat.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat timbul lecet setelah memakai bahan sepatu, kaos kaki, sabun, deterjen, dan jenis zat atau bahan
lainnya disangkal.
Riwayat penurunan berat badan, sering lapar dan haus, dan terbangun buang air kecil padamalam hari
disangkal.
Riwayat mengkonsumsi antibiotik, obat penghilang rasa nyeri, dan jamu dalam jangka waktu lama
disangkal
Riwayat Higienitas:
Pasien mengaku tidak pernah mengeringkan kaki setelah mencuci pakaian dan piring (terkena air).
Pasien mengaku memelihara kucing dirumah.
Status dermatologikus
Regio interdigitalis I pedis dekstra et sinistra dan interdigitalis III pedis dekstra: erosi, lentikuler, ireguler,
krusta warna putih, madidans.
Lesi: erosi, basah Lesi: erosi, skuama, putih Lesi: polimorfik dapat
selapis, kering berupa vesikel, urtika, erosi
Mengenai daerah intertriginosa
yang lembab Tipe interdigitalis Ada riwayat kontak dengan
biasanya pada sela jari ke bahan iritan sebelumnya
Pemeriksaan KOH: spora, 3 dan 4
pseudohifa Pemeriksaan KOH: tidak
Pemeriksaan KOH: hifa didapatkan elemen jamur
panjang bersekat
Kandidiasis Kutis
Umum:
Menjelaskan kepada pasien penyakit disebabkan oleh jamur golongan Candida ssp, biasanya Candida
albican yang sebenarnya normal pada kulit manusia namun berubah menjadi jahat karena sistem imun pasien
yang menurun
Menjelaskan kepada pasien bahwa pemakaian obat harus rutin agar mencapai penyembuhan yang maksimal
Menyarankan pasien untuk menggosok bila terasa gatal
Menyarankan pasien untuk menggunakan sandal saat mencuci pakaian, mencuci piring, dan mandi
Memberitahu pasien untuk mengeringkan jari-jari kaki setelah terkana basah
Kontrol ulang setelah 2 pekan
Khusus:
Topikal: Krim Ketokonazole 2% dioleskan tiap 12 jam pada bercak selama 2 pekan.
Sistemik:
11
Itrakonazole 100 mg per 12 jam selama 7 hari
Setirizin 10 mg per 24 jam (jika gatal)
PERTANYAAN
Jawab:
Predisposisi tejadinya kandidosis kutis:1
Faktor mekanik
- Trauma
- Oklusi
- Pakaian ketat, obesitas
Faktor nutrisi
- Malnutrisi umum
Faktor fisiologi
- Usia lanjut
- Hamil
Faktor sistemik
- Diabetes melitus
- Hipotiroid
- Hipertiroid
- Keganasan
Imunodefisiensi
- HIV-AIDS
Iatorgenik
- Antibiotik
- Kortikosteroid
- Obat keluarga berencana (pil, suntik,susuk)
1. Sumber: Kartowigno S. Pitiriasis rosea. Dalam: Sepuluh besar kelompok penyakit kulit.
Palembang: Unsri Press; 2012. p. 62.
12