You are on page 1of 31

www.iakmi.or.

id
1
HASIL (SEMENTARA)
RISET IMPLEMENTASI PIS-PK
DI KAB. LAMPUNG SELATAN

Tim
PUSLITBANG SUMBER DAYA & PELAYANAN KESEHATAN
FIT ke-3 IAKMI, Manado, 18 Oktober 2017
LATAR BELAKANG
Latar Belakang (1)

D
Gambar 1. Penjabaran Visi & Misi Presiden Menjadi Program Indonesia Sehat T
P NS
K

4
Latar Belakang (2)

Gambar 2. Pentahapan Pelaksanaan Program Indonesia Sehat 5


Latar Belakang (3)

12 indikator
Keluarga Sehat

6
Mekanisme Puskesmas – Keluarga – UKMB

Puskesmas

UKBM: Posyandu, PAUD, UKS,


Poskestren, Upaya Kes Kerja,
Posbindu PTM, dll

Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga Keluarga

7
KENDALA PELAKSANAAN PIS-PK*
Dukungan
stakeholder
SDM
Dana kebijakan
/dukungan
Mainset petugas
pemerintah
BOK belum masih per program
daerah blm ada
jelas juknis &
wkt keluar SDM <
dananya Tdk menjadi
Pemanfaatan
prioritas Analisis
sumber dana lain data <
< Pelaksanaan PIS-
PK belum berjalan
Aplikasi Akses data blm secara optimal
belum bisa
Belum
stabil
tersosialisasi Pembimbingan
pusat

Sarana
Kondisi Hubungan dengan
masyarakat pusat
*) Hasil evaluasi PIS-PK oleh Puslitbang UKM 2016
Latar Belakang (6)
• Hasil Rapim Kemenkes  tahun 2017 target : 2926 Puskesmas sudah
melaksanakan KS
• Menindaklanjuti MoU Ka. Badan Litbangkes dan Gubernur Lampung
pada tahun 2016
• Kab. Lampung Selatan sebagai salah satu daerah lokus
• Prov. Lampung mempunyai instrumen lokal: Permata Bunda dan
Regita

9
Perumusan masalah
Pelaksanaan PIS-PK masih mengalami kendala
(pemahaman konsep pada pemangku kepentingan terkait, kebijakan
& dukungan pemerintah daerah, persiapan, perencanaan (P1),
penggerakan-pelaksanaan (P2), pengawasan-pengendalian-
penilaian (P3) sesuai dengan PMK No. 39 th 2016

diperlukan pendampingan
implementasi PIS-PK di puskesmas

Model
10
Tujuan penelitian
➢Tujuan Umum
Mengimplementasikan PIS-PK sesuai dengan Permenkes No. 39 th 2016
di Kab. Lampung Selatan Provinsi Lampung.
➢Tujuan Khusus
1. Diperolehnya implementasi persiapan pelaksanaan PIS-PK
2. Diperolehnya implementasi perencanaan pendataan KS
3. Diperolehnya implementasi analisis data hasil pendataan KS
4. Diperolehnya implementasi hasil analisis menjadi perencanaan dalam
rencana kegiatan dan RUK puskesmas
5. Mengukur/mengidentifikasi implementasi penggerakan-pelaksanaan (P2)
6. Mengukur/mengidentifikasi implementasi pengawasan-pengendalian-
penilaian (P3) 11
Manfaat penelitian
• Bagi puskesmas: mengetahui model PIS-PK yang sesuai dg
Permenkes No. 39 th 2016, mampu melakukan analisis data
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
• Bagi Dinke Kab/Prov: mengetahui model PIS-PK yang sesuai dg
Permenkes No. 39 th 2016 untuk diaplikasikan di puskesmas
lainnya
• Bagi Kemenkes: untuk perbaikan pelaksanaan dan kebijakan
terkait PIS-PK

12
METODOLOGI: RISET IMPLEMENTASI DENGAN PAR
REGULASI REGULASI

IMPLEMENTASI PIS-PK SESUAI PEDOMAN


Permenkes:

RISET IMPLEMENTASI DENGAN PAR


39/2016 PELATIHAN PELATIHAN

PERBAIKAN PEDOMAN DAN


SOSIALISASI SOSIALISASI

PELAKSANAAN
MODUL DAN PENDATAAN PENDATAAN
BAHAN AJAR
PELATIHAN ANALISIS
ANALISIS
PIS-PK
P-1 (RUK) P-1 (RUK)

P-2 (BINKEL) P-2 (BINKEL)

P-3 P-3

NORMATIF (SEHARUSNYA) FAKTA  DIPERBAIKI


13
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

• Lokasi :
1. Puskesmas Karanganyar (perkotaan, non perawatan)
2. Puskesmas Way Urang (pesisir, non perawatan)
3. Puskesmas Tanjung Sari (perdesaan, non perawatan)
4. Puskesmas Tanjung Bintang (perkotaan, perawatan)
• Waktu : Januari-November 2017
• Metode : Parcipatory Action Research (PAR)

14
Metode penelitian (2)
• Rancangan penelitian:
• riset operasional, PAR pada titik kritis pelaksanaan PIS-PK
• mendampingi implementasi PIS-PK P1-P3 untuk 1 desa per
puskesmas terpilih
• Metode : kualitatif dan kuantitatif
• Self assesment : Dinkes Prov, Dinkes Kab.,Puskesmas
• Wawancara mendalam Kepala desa, keluarga, TOMA
• mengumpulan dokumen
• observasi kegiatan : catatan pengamatan
• dialog/konsultasi
• FGD: petugas pendata
• Potensi desa dan puskesmas (indikator input) 15
TAHAP PENDAMPINGAN
BAPELKES

PELATIHAN
SURVEYOR
• Intervensi
• Prokesga
• Regita
• Permata Bunda

Input, proses,
output

pengamatan Wandal rumah FGD petugas, Wandal Analisis;


Monev Monev implementasi
persiapan tangga, Kades, RT, Kades, TOMA, Pendampingan
pelatihan validasi surveyor & OJT penyusunan RUK (Okt-Nov)
TOMA
HASIL

17
TEMUAN RISET DAN ALTERNATIF SOLUSI YANG DITAWARKAN (1)
No Tema
penelitian Temuan Riset Kelemahan/ kendala Alternatif Solusi
1 Regulasi • Pergub Program 1000 HPK dg Belum terdapat regulasi khusus Dibuat Perda kab/kota atau
Pendekatan Keluarga yang mengatur pelaksanaan PIS- Perbup/ Perwali tentang
• Perda ASI Ekslusif PK di tingkat kab/kota GERMAS dan PIS-PK (bisa
• Pergub KTR diintegrasikan)
• Perbup Lamsel: STBM
• TIM RI PIS-PK Kab Lamsel
(pembagian binwil puskesmas)
2 Pelatihan
Kurikulum Urutan: Indikator PIS-PK dalam Pengajar yang menjelaskan Urutan sebaiknya dibalik:
perspektif program  Konsep PIS- indikator PIS-PK terlalu Konsep PIS-PK  Manajemen
PK  Manajemen PIS-PK berorientasi pd program (kurang PIS-PK  Penjelasan per
berorientasi PIS-PK sbg indikator PIS-PK
pendekatan)
Pengajar Jml fasilitator: kurang khususnya Fasilitator aplikasi KS merangkap Memperbanyak fasilitator
aplikasi KS beberapa kelas  peserta kurang Aplikasi KS
nangkap
Metoda ajar Pembahasan kasus kurang Kurang aplikatif Metode pengajaran diarahkan
pada andragogi (bahas kasus)
Praktik Praktik lapangan: kurang koordinasi Mengganggu kelancaran praktik Peningkatan penyiapan
Lapangan Pemanfaatan Pinkesga: masih lapangan lapangan utk praktik
kurang Tidak tersampaikannya edukasi Perubahan Juknis PIS-PK 
kpd sasaran dg Pinkesga Kunjungan rumah parallel
dengan edukasi utk merubah
perilaku
18
TEMUAN RISET DAN ALTERNATIF SOLUSI YANG DITAWARKAN (2)
No Tema
penelitian Temuan Riset Kelemahan/ kendala Alternatif Solusi
3 Sosialisasi Sosialiasi PIS-PK di tk Kab masih Sosialiasi PIS-PK hanya diselipkan pada Dibuat rapat khusus PIS-PK
kurang (tidak ada rapat rapat rutin lintas sektor kab/kota dalam bentuk workshop
sosialisasi PIS-PK secara khusus)
Sosialisasi di tk Puskesmas juga Sosialisasi di tk Puskesmas lewat apel
kurang pagi

4 SDM Puskesmas melakukan inovasi Dari 6 orang staf puskesma yg sdh • On The Job Training pada
dengan kekurangan SDM: On dilatih Bapelkes, SDM utk kunjungan staf puskesmas yg belum
The Job Training staf puskesmas rumah tidak cukup. dilatih Bapelkes
yg blm dilatih, dan juga melatih Dengan 1 hari kerja  1 orang mampu • Pelatihan kader terpilih
kader kesehatan (terpilih) mengunjungi 10 KK (untuk membantu
Contoh: Puskesmas dengan 10.000 KK wawancara)
misalnya, dengan SDM 6 orang, • Kunjungan rumah tidak
diperlukan waktu 160 hari kerja = 6 hanya di jam kerja, tetapi
bulan (6 tenaga tsb hanya eksklusif juga di luar jam kerja
kunjungan rumah) (tambahan uang lembur)
• Kerjasama dg Poltekes/PT??
5 Pembiayaan Menggunakan anggaran BOK Belum adanya juknis pemanfaatan BOK Perlu distate secara jelas bahwa
dan kapitasi untuk kunjungan rumah BOK bisa untuk kunjungan
rumah , penggandaan prokesga
6 Kunjungan Tidak semua anggota keluarga Perlu kunjungan ulang untuk indicator Perlu inovasi menambah jumlah
rumah bisa ditemui saat ke Ruta yang memang harus kontak dengan ART surveyor: kader PTM, OJT

7 Intervensi saat Surveyor memanfaatkan Belum dipahaminya Konsep PIS-PK, Merubah juknis PIS-PK, bahwa
kunjungan Piskesga untuk masalah yg bahwa intervensi yang sifatnya edukasi intervensi edukasi dg Pinkesga
rumah diketemukan saat pkunjungan bisa dilaksanakan parallel dg kunjungan bisa dikerjakan parallel 19
saat
rumah rumah kunjungan rumah
TEMUAN RISET DAN ALTERNATIF SOLUSI YANG DITAWARKAN (3)
No Tema
penelitian Temuan Riset Kelemahan/ kendala Alternatif Solusi
8 Validasi Skill surveyor saat turun Cara bertanya dan pemahaman Untuk mencukupi kebutuhan
surveyor & OJT lapangan dipengaruhi oleh isi kuesioner terutama ttg KB, Jamban dan tenaga surveyor dapat
pelatihan yang tidak fokus ke SAB masih kurang dilakukan oleh peserta OJT
pemahaman kuesioner dan dengan bimbingan supervisor
aplikasi (surveyor)

Ada beda kemampuan antara OJT tidak diajarkan tentang Melakukan refresh secara
surveyor dan OJT dalam hal pengorganisasian lapangan dan teknik berkala materi
persepsi dan teknik wawancara pengorganisasian, teknik
wawancara wawancara dan kuesioner

20
TEMUAN RISET (4)
Saran
Sumber
Tingkat puskesmas Tingkat Kabupaten/Provinsi Tingkat Pusat
Wandal: Kepala 1. Usulan pengurangan beban 1. Ada legalitas berupa perbup atau 1. Pendanaan PIS-PK
Puskesmas kerja di bag.pelayanan tu lainnya ttg PIS-PK teralokasi khusus di BOK
perawatan 2. Adanya teknis tertulis untuk 2. Pengajuan perubahan
2. Usulan kekurangan sarana pemberdayaan kader saat tidak terkait triwulan
FGD: Surveyor tensimeter, pinkesga, stiker pendataan anggaran
(tim pengumpul untuk dapat dipenuhi melalui 3. Promosi /Deklarasi PIS-PK lebih 3. Adanya solusi terkait
data) anggaran puskesmas masif melalui berbagai media ketentuan kunjungan
seperti ODF ulang
4. Pendanaan PIS-PK tidak hanya 4. Adanya solusi terkait
dari dana kesehatan kemungkinan pelaksana
5. Pembinaan dan Pemantapan KS kunjungan rumah di luar
secara berkala tenaga puskesmas
6. Penguatan kerja sama LS sampai
tk desa, salah satunya ada data
riil KK

21
TEMUAN RISET DAN ALTERNATIF SOLUSI (5)

Tema
No Temuan Riset Kelemahan/ kendala Alternatif Solusi
penelitian
9 Pendampingan Proses entry data Menurut Pusdatin hal ini karena Upaya yang dilakukan Pusdatin:
analisis data* terhambat (lemot) “delayed” , akibat dari:
•Pemisahan antara aplikasi dan data base
(bersama baru bisa masuk bila
- Jumlah data keluarga yang
dengan entry dilakukan pada •Penambahan kapasitas perangkat pengolah
telah masuk pada aplikasi
Pusdatin) malam hari data aplikasi KS dan persiapan menuju
semakin hari semakin
pengelolaan big data (data enterprise )
Admin puskesmas dan banyak
surveyor tidak dapat - Penghitungan IKS •Improvisasi logic aplikasi IKS untuk
melihat nilai IKS memerlukan waktu karena mempercepat proses penghitungan IKS Wilayah
wilayah, sedangkan aplikasi dan data base Untuk melihat IKS wilayah bagi admin
tim pusat bisa melihat untuk mengumpulkan data puskesmas sementara diberikan username
nilai IKS wilayah dan menghitung IKS masih yang dapat digunakan pada web:
hingga tingkat menjadi satu https//demoks.kemkes.go.id. IKS wilayah
kecamatan - Tahapan penghitungan IKS dapat terlihat hingga tingkat kecamatan saja,
Wilayah (logic aplikasi ) belum sampai desa/RW/RT
membutuhkan waktu lama
Penghitungan IKS desa/RW/RT sementara
dilakukan manual (menggunakan templete
Litbangkes) sambil menunggu progress
perbaikan dari Pusdatin
22
TEMUAN RISET DAN ALTERNATIF SOLUSI (5)

Tema
No Temuan Riset Kelemahan/ kendala Alternatif Solusi
penelitian
9 Pendampingan Penulisan RW/RT Pemahaman surveyor tentang Melakukan refresh tentang Pengorganisasian
analisis data* masih bervariasi pengorganisasian masih kurang untuk kode RW/RT agar IKS RW/RT bisa
(bersama penulisannya (2 atau 3 dihitung. Misal: di Kelurahan Way Urang ada
dengan digit), Misal 009 , 09 satuan Lingkungan yg terdiri dari beberapa RW,
Pusdatin) atau 9 di RW terdapat beberapa RT. Maka harus
Materi pengorganisasian tidak dilakukan koding ulang: Lingkungan 1: RW
Pengorganisasian
menekankan penggunaan 3 1,2,3,4; Lingkungan 2: RW 5,6,7; Dst.. sehingga
desa dan kelurahan
RW 1 di lingkungan 1 tdk tergabung dg RW 1
berbeda (misal: satuan digit dan hanya mengajarkan ttg
RW/RT, kurang memberikan Lingkungan 2.
lingkungan)
contoh bila kondisi RW/RT Memberikan masukan tentang materi ajar
berbeda pengorganisasian
Data 2016 tergabung Ada perbedaan DO variabel Data 2016 sebaiknya tidak digabung dengan
dengan data 2017 antara indikator KB, jamban 2017 (difilter menurut tahun), mengingat aplikasi
serta SAB antara data 2016 dan kriteria dalam kuesioner yang berbeda dan
dan 2017 data digunakan untuk menyusun RUK per tahun

23
Jumlah kunjungan keluarga Indonesia (5 Okt 2017)
568373
JAWA TENGAH 568350
266238
JAWA BARAT 218009
150405
SULAWESI SELATAN 133178
120290
LAMPUNG 92045
78224
RIAU 45215
39919
KALIMANTAN BARAT 32727
30279
NUSA TENGGARA BARAT 30166
27984
SULAWESI TENGGARA 27822
24335
KALIMANTAN SELATAN 21602
19643
DIY 18815
15173
BALI 9163
8549
SULAWESI TENGAH 8342
7611
KALIMANTAN TENGAH 7114
6995
SULAWESI BARAT 6783
6129
GORONTALO 5744
5246 Indonesia: 2.605.501
JAMBI 3308
1608
PAPUA 117
24
0 100000 200000 300000 400000 500000 600000
Jumlah kunjungan keluarga Prov. Lampung (5 Okt 2017)
LAMPUNG SELATAN 31417

KOTA BANDAR LAMPUNG 25032

LAMPUNG TIMUR 13471

MESUJI 5830

LAMPUNG UTARA 4687

LAMPUNG BARAT 3115

TULANG BAWANG 2386

TULANG BAWANG BARAT 1557

LAMPUNG TENGAH 1453

PRINGSEWU 947

KOTA METRO 834

TANGGAMUS 494

WAY KANAN 372

PESISIR BARAT 295 Lampung: 92.045


PESAWARAN 155

0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000


25
Analisis data manual (IKS RW)

26
Buku Saku Cakupan Keluarga Sehat
TELAAH APLIKASI KS
29
KESIMPULAN
• Kegiatan PIS-PK bukan merupan program yang baru, hanya diperlukan
kunjungan rumah secara total coverage. Beberapa kendala yang terjadi
dalam pelaksanaannya, antara lain:
1. Belum ada regulasi tentang pelaksanaan PIS-PK
2. Pemahaman tentang Prokesga (kuesioner) dan aplikasi KS yang
masih perlu ditambah, aplikasi KS yang masih harus diperbaiki
3. Belum ada sinergitas dari stakeholder terkait
4. Pelaksanaan di tingkat puskesmas masih terbentur dengan masalah
dana, SDM dan sarana prasarana
5. Monitoring dan evaluasi yang berjenjang belum dilaksanakan
6. Aplikasi KS dari Pusdatin belum sempurna sehingga kegiatan entry
dan analisis data untuk penyusunan RUK/RPK terhambat

30
TERIMA KASIH

TERIMA KASIH

14 Maret 2017

You might also like