You are on page 1of 3

a)Flokulasi dan creaming.

Flokulasi adalah suatu peristiwa terbentuknya kelompok-


kelompok globul yang p o s i s i n ya t i d a k b e r a t u r a n d i d a l a m e m u l s i . C r e a m i n g
a d a l a h s u a t u p e r i s t i w a terjadinya lapisan-lapisan dengan konsentrasi yang
berbeda-beda di dalam emulsi.Lapisan dengan konsentrasi paling pekat akan berada
di sebelah atas atau bawahtergantung dari bobot jenis. Tim Penyusun, 2009) b)Koalesense
dan DemulsifikasiPeristiwa ini terjadi tidak semata -mata disebabkan oleh energy
bebas permukaan,tetapi disebabkan pula
oleh ketidaksempurnaan lapisan globul. Koalesen adalah p e r i s t i w a p e n g g a b u
ngan globul-
g l o b u l m e n j a d i l e b i h b e s a r . S e d a n g k a n Demulsifikasi adalah
peristiwa yang disebabkan oleh terjadinya proses lanjut dari koalesen. Kedua fase
akhirnya terpisah kembali menjadi dua cairan yang tidak dapat bercampur. Kedua peristiwa
semacam ini emulsi tidak dapat diperbaiki kembali melalui pengocokan. (Tim Penyusun,
2009)Emulsi juga dapat mengalami ketidakstabilan jika mengalami hal-hal di bawahini:

Peristiwa kimia, seperti penambahan alkohol, perubahan PH, penambahan CaO
/CaCL
2
(Dinda,2008)

Peristiwa fisika, seperti pemanasan, penyaringan, pendinginan dan pengadukan.(Din
da,2008)

Inversi yaitu peristiwa berubahnya sekonyong -konyong tipe emulsi W/O
menjadiO/W atau sebaliknya dan sifatnya irreversible. (Dinda,2008)
Zat Pengemulsi (Emulgator)
Emulsi merupakan suatu sistem yang tidak stabil. Untuk itu kita memerlukan
suatuzat penstabil yang disebut zat pengemulsi atau emulgator. Tanpa adanya
emulgator, makaemulsi akan segera pecah dan terpisah menjadi fase terdispersi dan medium
pendispersinya,yang ringan terapung di atas yang berat. Adanya penambahan emulgator dapat
menstabilkansuatu emulsi karena emulgator menurunkan tegangan permukaan secara
bertahap.
Adanya p e n u r u n a n t e g a n g a n p e r m u k a a n s e c a r a b e r t a h a p a k a n m e n u r u n k a n e
n e r g i b e b a s ya n g d i p e r l u k a n u n t u k p e m b e n t u k a n e m u l s i m e n j a d i s e m a k i n m
i n i m a l . A r t i n ya e m u l s i a k a n menjadi stabil bila dilakukan penambahan
emulgator yang berfungsi
untuk menurunkane n e r g i b e b a s p e m b e n t u k a n e m u l s i s e m a k s i m a l m u n g k i n . S
e m a k i n r e n d a h e n e r g i b e b a s pembentukan emulsi maka emulsi akan
semakin mudah terbentuk. Tegangan permukaan

menurun karena terjadi adsorpsi oleh emulgator pada permukaan cairan dengan bagian
ujungyang polar berada di air dan ujung hidrokarbon pada minyak (Ibnuhayyan, 2008).Daya
kerja emulgator disebabkan oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat baik dalam
minyak maupun dalam air. Bila emulgator tersebut lebih terikat pada air atau
larutdalam zat yang polar maka akan lebih mu dah terjadi emulsi minyak dalam air
(M/A), dansebaliknya bila emulgator lebih larut dalam zat yang non polar, seperti
minyak, maka akanterjadi emulsi air dalam minyak (A/M). Emulgator membungkus butir-
butir cairan terdispersidengan suatu lapisan tipis, sehingga butir-butir tersebut tidak
dapat bergabung membentuk fase kontiniyu. Bagian molekul emulgator yang non polar larut
dalam lapisan luar butir-butir lemak sedangkan bagian yang polar menghadap ke pelarut air (
Ibnuhayyan, 2008 ).Pada beberapa proses, emulsi harus dipecahkan. Namun ada proses
dimana emulsi harusdijaga agar tidak terjadi pemecahan emulsi. Zat pengemulsi
atau emulgator juga
dikenals e b a g a i k o l o i d p e l i n d u n g , ya n g d a p a t m e n c e g a h t e r j a d i n ya p r o s e s p
e m e c a h a n e m u l s i , contohnya:Gelatin, digunakan pada pembuatan es krim; Sabun dan
deterjen; Protein; Cat dantinta; Elektrolit ( Ibnuhayyan, 2008 ).
Kestabilan Emulsi
B i l a d u a l a r u t a n m u r n i ya n g t i d a k s a l i n g c a m p u r / l a r u t s e p e r t i m i n ya k d a n
a i r , dicampurkan, lalu dikocok kuat-kuat, maka keduanya akan membentuk sistem dispersi
yangdisebut emulsi. Secara fisik terlihat seolah-olah salah satu fasa berada
di sebelah dalam fasayang lainnya. Bila proses pengocokkan dihentikan, maka
dengan sangat cepat akan terjadi pemisahan kembali, sehingga kondisi emulsi yang
sesungguhnya muncul dan teramati padasistem dispersi terjadi dalam waktu yang sangat singkat
( Ibnuhayyan, 2008 ).Kestabilan emulsi ditentukan oleh dua gaya, yaitu:1 . G a ya t a r i k -
m e n a r i k ya n g d i k e n a l d e n g a n g a y a L o n d o n - V a n D e r W a a l s . G a ya
inim e n y e b a b k a n p a r t i k e l -
p a r t i k e l k o l o i d b e r k u m p u l m e m b e n t u k a g r e g a t d a n mengendap.2 . G a ya t o
lak-menolak yang disebabkan oleh pertumpang-tindihan
l a p i s a n g a n d a elektrik yang bermuatan sama. Gaya ini akan menstabilkan dispersi koloid.Fakt
or-faktor yang mempengaruhi stabilitas emulsi, adalah:
1.
Tegangan antar muka rendah2.Kekuatan mekanik dan elastisitas lapisan
antarmuka3 . T o l a k k a n l i s t r i k d o u b l e l a y e r

4.Relatifitas phase pendispersi kecil5 . V i s k o s i t a s t i n g g i .


Penerapan di Bidang Farmasi
Suatu emulsi o/w merupakan suatu cara pemberian oral yang baik untuk cairan-cairanyang
tidak larut dalam air, terutama jika fase terdispers mempunyai fase yang tidak
enak.Yang lebih bermakna dalam farmasi masa kini adalah pengamatan tentang beberapa
senyawayang larut dalam lemak, seperti vitamin, diabsorpsi lebih sempurna jika diemulsikan
daripada jika diberikan peroral dalam suatu larutan berminyak. Penggunaan emulsi
intravena telahditeliti sebagai suatu cara untuk melawan pasien yang lemah yang tidak bisa
menerima obat-
o b a t ya n g d i b e r i k a n s e c a r a o r a l . E m u l s i r a d i o p a q u e t e l a h d i t e m u k a n u n t u k
p e n g g u n a a n sebagai zat diagnostic untuk pengujian sinar X. Emulsifikasi secara
luas digunakan dalam produk farmasi dan kosmetik untuk pemakaian luar. Terutama untuk
lotion dermatologik danlotion kosmetik serta krem
karena dikehendakinya suatu produk yang menyebar denganmudah dan sempurna
pada areal dimana ia digunakan. Sekarang produk semacam itu bisadiformulasikan
menjadi dapat tercuci air dan tidak berkarat. Produk seperti itu jelas
lebihd i t e r i m a b a g i p a s i e n d a n d o k t e r d a r i p a d a p r o d u k b e r l e m a k ya n g d i g u n
a k a n s a t u a t a u beberapa abad yang lalu. Emulsifikasi digunakan dalam produk aerosol untuk
menghasilkan busa. Porpelan yang membentuk fase cair terdispers di dalam wadah
menguap bila
emulsit e r s e b u t d i k e l u a r k a n d a r i w a d a h n y a . I n i m e n g h a s i l k a n p e m b e
n t u k a n b u s a ( A l f r e d Martin,dkk, 1990

You might also like