You are on page 1of 3

RINGKASAN

Indonesia merupakan negara yang besar yang memiliki potensi alam yang begitu
melimpah. Sektor pertanian adalah salah satu sektor potensional yang bisa dikembangkan di
Indonesia. Dalam rangka meningkatkan kualitas sektor ini, dibutuhkan suatu bahan untuk
membuat sektor ini meningkat. Salah satunya adalah pupuk.
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Pupuk dibagi menjadi 2 macam yaitu pupuk alam dan buatan. Pupuk alami merupakan pupuk
yang berasal dari hewani maupun nabati. Contohnya seperti pupuk kompos, pupuk kandang dan
pupuk hijau. Sedangkan pupuk buatan adalah pupuk hasil sintesis suatu unsur atau senyawa yang
diperlukan tanaman. Pupuk bautan dibedakan menjadi 2 macam yaitu pupuk tunggal dan pupuk
majemuk. Pupuk tunggal merupakan pupuk yang memiliki kandungan unsur tunggal yang
diperlukan tanaman. Contohnya seperti pupuk Nitrogen, pupuk Phospat dan pupuk Kalium.
Sedangkan contoh dari pupuk majemuk adalah pupuk ZA, pupuk NK, pupuk NPK, dan lain-lain.
Peran penting pupuk majemuk ini adalah sebagai bahan tambahan yang memiliki fungsi rangkap
karena terdiri dari beberapa komponen penting yang terkandung didalamnya. Contohnya adalah
Pupuk NPK, merupakan pupuk yang memiliki kandungan komposisi unsur N, P dan K. Pupuk
NPK ini biasanya digunakan di perkebunan kelapa sawit, tanaman padi, dan sebagainya. Namun,
dibandingkan dengan fungsinya yang dapat meningkatkan hasil pertanian, pupuk NPK sendiri
masih sedikit produksinya. PT PETROKIMIA GRESIK dengan kapasitas pengahsil NPK
sebanyak 2.770.000 ton per tahun, PKT Bontang dengan kapasitas NPK 350.000 ton per tahun
dan PT Pupuk KUJANG dengan kapasitas NPK sebanyak 100.000 ton per tahun. Dari beberapa
perusahaan pupuk di Indonesia yang telah disebutkan diatas belum bisa mencukupi kebutuhan
nasional pupuk NPK. Di perkirakan kebutuhan pupuk NPK pada tahun 2014 akan mencapai
4.932.308 ton dan diperkirakan akan mengalami peningkatan pada tahun tahun selanjutnya.
Untuk itu perlu pendirian pabrik Pupuk NPK yang diharapakan mampu menjadi produsen
pemasok kebutuhan pupuk NPK di ndonesia.
Pabrik Pupuk NPK ini akan didirikan pada tahun 2016 dan siap beroprasi pada tahun
2018. Rencana lokasi pabrik ini berada di daerah Musi Rawas, Sumatera Selatan dengan bahan
baku yang digunakan dalam pembuatan pupuk ini di peroleh dari PT. Pupuk PUSRI. Pabrik
Pupuk NPK ini memiliki kapasitas sebesar 350.000 ton per tahun yang bisa mencukupi 2,6%
kebutuhan pupuk NPK secara nasional.
Kapasitas 350.000 ton per tahun dengan rasio N:P:K adalah 15:15:15 pabrik pupuk NPK
ini memiliki bahan baku antara lain KCl 99% sebanyak 9390,06 Kg , Urea 99,5% sebanyak
17824,6 Kg , H3PO4 50% sebanyak 16190.716 Kg , NH3 99,5% sebanyak 2107.229 Kg , dan
H2SO4 98% sebanyak 4072.920 Kg. Rasio 15 :15 :15 merupakan perbadingan massa senyawa N :
P2O5 : K2O dari campuran keseluruhan produk pupuk NPK.
Proses pembuatan pupuk NPK ini dengan menggunakan teknologi mixed acid route.
MAR(Mixed acid route) merupakan salah satu metode pembuatan pupuk NPK dengan bahan
dasar berfase liquid dengan sebuah reaktor pre-neutralizer untuk netralisasi bahan baku
asamnya, Selain itu MAR juga memerlukan bahan baku Urea, KCl, Phospat, Ammonia dimana
Phospat nya diperoleh dari asam Phospat.
Proses awal pembuatan pupuk NPK ini adalah dimulai dengan mencampurkan bahan-
bahan padat KCl dan Urea kedalam Pug Mill . Disamping pencampuran bahan-bahan padat,
proses netralisasi H3PO4 dengan NH3 pada reaktor Agitated Vessel I . didalam reaktor ini terjadi
reaksi pembentukan MAP (Mono Ammonium Phospat ). Setelah itu MAP yang sudah dihasilkan
dialirkan dengan slurry pump kedalam reaktor Agitated Vessel II . Di dalam reaktor kedua ini
terjadi reakasi MAP dan NH3 menjadi DAP (Di Ammonium Phospat ).
Setelah proses reaksi terjadi, selanjutnya produk DAP ini di masukkan kedalam
Granulator (X-120). Fungsi granulator adalah untuk membuat DAP yang pekat menjadi sebuah
padatan berbentuk granul. Di dalam granulator produk DAP diputar sekitar 7 – 12 rpm. Jenis
granulator yang digunakan adalah drum granulator .
Proses selanjutnya setelah proses granulasi adalah proses drying. Produk yang sudah
berbentuk granul, di keringkan dengan sebuah Rotary Dryer. Tujuan dari pengeringan ini adalah
untuk menghilangkan moisture pada produk. Pada proses drying ini, media pengeringnya adalah
udara kering yang dikontakan dengan produk.
Produk yang memiliki spesifikasi yang sesuai, maka pada tahap selanjtnya adalah
mendinginkan produk dengan Rotary Cooler (B-150) . Pada tahap ini produk yang sudah sedikit
mengandung air didinginkan dengan media pendingin adalah udara (1 atm). Produk diputar
dengan dikontakan udara pendingin sehingga produk keluar dengan suhu 33oC.
Setelah pada tahap cooling selesai, maka proses selanjutnya adalah pemisahan produk
yang on size , under size dan off size. Pada proses ini digunakan Screener . produk yang
memenuhi ukuran spesikasi produk akan dibawa ke proses selanjutnya dengan sebuah belt
conveyor, sedangkan produk yang tidak memenuhi ukuran spesifikasi produk akan dikembalikan
kedalam Pug Mill namun sebelumnya sudah dikecilkan ukurannya dengan Ball Mill. Kerja Ball
Mill adalah untuk merubah size produk yang tidak sesuai dengan cara menumbuk produk dengan
gaya sentripetal.
Pada pabrik ini terdapat Unit recycle, unit ini bertujuan agar material / bahan yang masih
bisa digunakan bisa dikembalikan semaksimal mungkin untuk memperbesar kuantitas produk
yang dihasilkan nantinya. Beberapa bahan yang masih bisa digunakan antara lain ammonia,
undersize products dan beberapa bahan kimia yang masih bisa direaksikan ulang. Beberapa unit
yang digunakan antara lain Scrubber Column, Tail Gas Scrubber Column yang bisa mengambil
sisa ammonia yang bisa dimanfaatkan kembali.
Pada pabrik pupuk ini tidak terdapat limbah cairan, karena semua bahan yang berfase di
recycle kembali, tetapi pada pabrik pupuk NPK ini terdapat limbah gas. Gas-gas yang tidak
bermanfaatkan akan dibuang ke atmosfer, namun sebelum dibuang ke atmosfer gas-gas yang
masih bisa direcovery diambil dulu oleh Scrubber Column , melalu Cyclone.
Setelah melalui proses diatas produk NPK ini dilapisi dengan coating powder dan
coating oil , tujuan pelapisan ini adalah agar granul pupuk NPK ini tidak mudah terkosidasi oleh
udara dan tahan lama.
Pabrik pupuk NPK ini beroperasi selama 300 hari operasi dan berebntuk perseroan
terbatas (PT). Dari analisa ekonomi pada rencana pembuatan pabrik pupuk NPK ini , Internal
Rate Return (IRR) yang diperoleh sebesar 49% diamna dengan IRR tersebut mengindikasikan
bahwa pabrik ini layak untuk didirikan dengan suku bunga sebesar 12% dan diperoleh Pay out
Time (POT) sebesar 2,6 tahun. Perhitungan analisa ekonomi didasarkan pada discounted cash
flow. Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan pabrik ini adalah sebesar Rp 238,862,605,606.08
dan laba bersih yang diperoleh sebesar Rp 128,819,172,335.7. Sedangkan Break Even Point
(BEP) yang diperoleh adalah sebesar 52,753%.

You might also like