You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelapa sawit (Elaeis guinensis Jacq.) merupakan salah satu tanaman
komoditi perkebunan yang memiliki potensi yang sangat besar dan penghasil
devisa negara Indonesia terbesar non-migas bahkan juga mampu menyediakan
lapangan pekerjaan, sehingga membuat pemerintah dan masyarakat berusaha
meningkatkan produksi kelapa sawit baik kualitas maupun kuantitasnya. Dari data
Direktorat Jendral Perkebunan (2016), total luas areal perkebunan kelapa sawit
Indonesia menurut status pengusahaan pada tahun 2010 seluas 8.385.394 ha,
sedangkan pada tahun 2015 seluas 11.260.277 ha.
Saat ini produktifitas rata-rata TBS di Indonesia adalah 16 ton/ha dan
rendamen minyak 24 - 25% atau produksi CPO 3,7 ton/ha. Rendahnya
produktifitas kelapa sawit di Indonesia disebabkan karena rendahnya teknologi
budidaya yang masih terkesan sederhana atau seadanya. Salah satu usaha untuk
meningkatkan produktifitas kelapa sawit dengan menggunakan bibit unggul.
Potensi bila menggunakan bibit unggul bisa mencapai 30 ton TBS/ha/tahun
(Andoko dan Widodoro, 2013).
Peningkatan produksi kelapa sawit dapat dilakukan dengan cara perluasan
areal dan intensifikasi. Salah satu tindakan intensifikasi yang penting pada kelapa
sawit adalah pemupukan khususnya di pembibitan. Ketersediaan bibit siap salur
yang baik sangat penting karena kelapa sawit di tanam dalam jangka waktu
panjang (umur produksi sampai dengan 30 tahun). Salah satu cara mendapatkan
bibit salur yang baik adalah dengan pemupukan. Pemupukan yang dilakukan
dipembibitan utama umumnya menggunakan pupuk majemuk. Masalah yang
dialami kebanyakan para petani adalah sulitnya dalam memenuhi pupuk
majemuk. Masalah ini disebabkan karena harga pupuk majemuk dipasaran sangat
mahal, dengan harga pupuk majemuk yang mahal sehingga pupuk organik dapat
menjadi alternatif guna mengurangi ketergantungan penggunaan pupuk majemuk
tersebut.

1
Pupuk anorganik sebaiknya disertai dengan pemberian pupuk organik
sebagai pelengkap dan penyeimbang penggunaan pupuk. Penggunaan pupuk
organik dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, biologi tanah dan serta membantu
melepaskan unsur hara dari ikatan koloid tanah. Selain itu, unsur hara yang mudah
hilang akibat penguapan atau terbawa perkolasi dengan adanya pupuk organik
unsur hara tersebut akan diikat sehingga tidak mudak dan dapat tersedia bagi
tanaman
Ada beberapa jenis pupuk organik yang dapat digunakan, salah satunya
adalah vermikompos. Vermikompos adalah kompos yang diperoleh dari hasil
perombakan bahan-bahan organik yang dilakukan oleh cacing tanah.
Vermikompos merupakan campuran kotoran cacing tanah dengan sisa media atau
pakan dalam budidaya cacing tanah (Manshur 2001). Vermikompos juga
mengandung auksin sehingga sangat sesuai untuk pertumbuhan
tanaman.vermikompos sangat baik untuk mempertahan dan meningkatkan
kesuburan tanah (Latupeirissa, 2011). Oleh karena itu vermikompos merupakan
pupuk organik yang ramah lingkungan dan memiliki keunggulan tersendiri
dibandingkan dengan kompos lain yang kita kenal selama ini.
Dari hasil laboratorium, kandungan kimia vermikompos adalah : Nitrogen
3,32%; P2O5 0,32%: K2O 0,39%; C1 0,04%; --xxxxxxxxx. Penelitian mengenai
vermikompos telah banyak dilakukan terhadap beberapa komoditi, bahkan pada
komoditi perkebunan. Dari hasil penelitian menurut Dalimunthe et al. (2015),
pemberian vermikompos terhadap bibit tanaman kakao dimana pemberian
vermikompos 30% pada polibag ukuran 40x50 cm menunjukan pertumbuhan
vegetatif yang terbaik. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis telah melakukan
penelitian dalam percobaan dengan judul “Pengaruh Pupuk Organik
Vermikompos Terhadap Pertumbuhan Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq.) di
Pembibitan Utama.
B. Rumusan Masalah
1. bagaimana pengaruh pupuk organik vermikompos terhadap pertumbuhan bibit
kelapa sawit di pembibitan utama?
2. berapa dosis pupuk organik vermikompos terbaik terhadap pertumbuhan kelapa
sawit di pembibitan utama?

2
C. Tujuan Penelitian
mempelajari pengaruh pupuk organi vermikompos terhadap pertumbuhan bibit
kelapa sawit di pembibitan utama
menentukan dosis pupuk organik vermikompos terbaik terhadap pertumbuhan
bibit kelapa sawit di pembibitan utama
D. Hipotests
Pemberian pupuk organik vermikompos memberikan pengaruh terhadap
pertumbuhan kelapa sawit dan dapat mengurangi penggunaan pupuk majemuk N,
P, K dan Mg dalam pembibitan utama

You might also like