You are on page 1of 1

BAB I

PENDAHULUAN

Epistaksis adalah perdarahan yang berasal dari hidung dan dapat timbul
spontan tanpa dapat ditelusuri sebabnya.1 Epistaksis bukanlah suatu penyakit
melainkan suatu tanda atau gejala. Walau pada umumnya epistaksis dapat diatasi
dengan mudah, namun perdarahan hidung merupakan masalah yang sangat lazim,
sehingga tiap dokter harus siap menangani kasus demikian.2
Epistaksis biasanya ringan dan biasanya dapat berhenti sendiri tanpa
bantuan medis. Akan tetapi, epistaksis dapat terjadi secara berat, yang merupakan
masalah kedaruratan medis yang dapat berakibat fatal apabila tidak segera
ditangani. Epistaksis seringkali timul spontan tanpa dapat diketahui penyebabnya.
Epistaksis dapat disebabkan oleh kelainan lokal pada hidung atau kelainan
sistemik.1 Salah satu penyebab epistaksis akibat kelainan sistemik adalah
hipertensi.
Isezuo dkk menunjukan ada hubungan yang signifikan antara epistaksis
dan hipetensi pada 62 pasien.3 Sedangkan Herkner dkk melaporkan dari 213 orang
pasien yang datang ke unit gawat darurat dengan epistaksis, ditemukan 33 orang
pasien (15,5%) dengan peningkatan tekanan darah.4
Untuk mendiagnosis epistaksis beserta penyebabnya diperlukan
anamnesis, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan
epistaksis mempunyai tiga prinsip: menghentikan perdarahan, mencegah
komplikasi dan mencegah berulangnya epistaksis.5
Komplikasi pada epistaksis dapat terjadi akibat dari epistaksis tersebut
atau sebagai akibat dari usaha penanggulangan epistaksis.1 Komplikasi tersebut
antara lain syok, anemia, infeksi, laserasi palatum mole atau sudut bibir,
hemotimpanum dan air mata berdarah (bloody tears).
Laporan kasus ini membahas mengenai seorang laki-laki berusia 60 tahun
yang datang dengan keluhan keluar darah di hidung kiri sejak ±2 hari sebelum
masuk rumah sakit.

You might also like