You are on page 1of 2

Kehamilan merupakan salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu oleh setiap wanita.

Oleh karena itu pada saat


Anda hamil melakukan pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu point yang sangat penting agar
kandungan tetap sehat hingga proses persalinan. Pemeriksaan kehamilan dilakukan untuk mengetahui
perkembangan janin dalam kandungan dan juga kesehatan kandungan. Dengan melakukan pemeriksaan
kehamilan maka kondisi janin dalam kandungan akan terpantau dengan begitu jika terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan kita dapat melakukan berbagai cara untuk mengatasinya. Untuk itu pada saat Anda mulai menyadari
bahwa Anda hamil pilihlah dokter ataupun bidan yang cocok dengan kemauan Anda lalu konsultasikan lah
kehamilan Anda pada dokter tersebut dan lakukan pemeriksaan secara rutin.

Pemeriksaan kehamilan terbagi menjadi beberapa fase yaitu pada pemeriksaan kehamilan trimester 1 dimana
Anda harus melakukan pemeriksaan sebulan sekali, kemudian pemeriksaan kehamilan trimester 2 Anda harus
melakukan pemeriksaan dua minggu sekali dan di pemeriksaan kehamilan trimester 3 lakukan pemeriksaan
kehamilan seminggu sekali. Akan tetapi jika kehamilan Anda normal dan tidak terdapat gangguan apapun maka
tak usah khawatir pemeriksaan akan dilakukan tak sesering itu bahkan mungkins aja pemeriksaan hanya
dilakukan 4 kali selama masa kehamilan. Terdapat banyak sekali manfaat dari dilakukannya pemeriksaan
kehamilan seperti mengetahui kondisi dan perkembangan janin, penyakit atau kelainan kandungan dan juga
mengetahui mengenai berbagai asupan yang baik untuk kesehatan janin. Mungkin beberapa wanita yang
sedang hamil anak pertama belum mengetahui apa saja yang dilakukan dalam pemeriksaan fisik kehamilan,
berikut ini penjelasan mengenai pemeriksaan fisik pada ibu hamil. Simak penjelasannya dibawah ini!

1. Memperhatikan tanda-tanda tubuh

Dari awal pertama ibu hamil melakukan konsultasi kepada bidan atau dokter kandungan biasanya dokter mulai
memperhatikan tanda-tanda dari tubuh ibu hamil. Dokter akan mengamati sikap tubuh dari ibu hamil. Hal yang
diperhatikan yaitu punggung dan cara berjalannya hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah punggung
ibu hamil membengkuk, apakah ibu hamil lordosis, scoliosis ataupun kifosis. Melihat cara berjalan ibu hamil
apakah ibu hamil terlihat sehat dan nyaman ataukah ibu hamil terlihat lemas.

2. Pemeriksaan tinggi dan berat badan

Pemeriksaan fisik yang paling umum dilakukan yaitu pemeriksaan tinggi dan juga berat badan. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui kenaikan berat badan dari ibu hamil karena saat hamil berat badan seseorang akan
mengalami kenaikan. Kenaikan berat badan yang paling meingkat terjadi pada periode trimester kedua dan
ketiga. Kenaikan berat badan ibu hamil biasanya berkisar 9 hingga 12kg, jika memasuki trimester ketiga
kenaikan berat badan ibu hamil kurang dari 5kg maka hal tersebut perlu dirujuk.

Berbeda dengan berat badan yang akan selalu diukur setiap kali pemeriksaan, pemeriksaan tinggi badan hanya
dilakukan sekali saja yaitu saat kunjungan pertama. Pengukuran tinggi badan sangat perlu dilakukan, karena ibu
yang mempunyai tinggi badan kurang dari 145 hal tersebut akan mempengaruhi proses persalinan.

3. Pemeriksaan tekanan darah

Pemeriksaan fisik yang ketiga yaitu pemeriksaan tekanan darah. Jika Anda mempunyai tekanan darah 140/90
mmhg maka dokter akan meminta Anda untuk berbaring ke sebelah kiri selama kurang lebih 20 menit. Setelah
selesai berbaring miring ke seblah kiri dokter akan melakukan kembali tekanan darah, jika saat pengukuran
tekanan darah yang kedua tekanan darah tinggi pada ibu hamiltetap maka ibu hamil terancam menderita
preeklapsia. Untuk pemeriksaan tekanan darah akan selalu dilakukan setiap kali kunjungan
pemeriksaan, karena tekanan darah ibu hamil juga mempengaruhi proses persalinan. Selain tekanan darah
biasanya dilakukan juga pemeriksaan denyut nadi dan suhu tubuh.

4. Pemeriksaan ujung rambut hingga ke ujung kaki

Pemeriksaan dari ujung rambut hingga ke ujung kaki dilakukan dengan berbagai pemeriksaan mulai dari
pemeriksaan inspeksi (pandang), auskultasi (dengar), palpasi (raba) dan perkusi (ketuk). Pemeriksaan dilakukan
secara berurutan dan terstruktur. Langkah-langkah pemeriksaan ini yaitu :

 Memperhatikan wajah ibu hamil, apakah wajah ibu hamil terlihat pucat ataupun mengalami pembengkakan.
Selain itu memeriksa sclera mata.
 Memeriksa mulut hal yang diperiksa yaitu bibir dan juga gigi. Pemeriksaan bibir yang dilakukan yaitu melihat
apakah bibir pucat dan juga permukaan bibir lembab atau pecah-pecah. Sedangkan pemeriksaan gigi yaitu
memeriksa gigi yang tanggal, gigi berlobang, gingivitis,dll. Selain itu mencium bau mulut ibu hamil apakah
mempunyai bau yang menyengat atau tidak.
 Memeriksa kelenjar gondok
 Memeriksa payudara untuk mengetahui ada tidaknya benjol tidak normal pada payudara dan juga memeriksa
putting susu.
 Melakukan pemeriksaan pada perut bayi dengan terstruktur mulai dari inspeksi, palpasi dan juga auskultasi.

5. Pemeriksaan leopold

Pemeriksaan leopol dilakukan dalam 3 tahap yaitu pemeriksaan leopold I, leopold II, leopold III dan juga
pemeriksaan leopold IV. Pemeriksaan leopold I mempunyai tujuan mengetahui janin yang berada pada fundus
uteri, pemeriksaan leopold II untuk mengetahui bagian janin pada sisi uterus. Sedangkan pemeriksaan leopold
ke III yaitu menentukan bagian janin pada bagian bawah dan yang terakhir leopold IV menentukan presentasi
dan juga engangement.
6. Pemeriksaan denyut jantung janin dalam kandungan

Pemeriksaan fisik yang ke enam yaitu melakukan cara mendengarkan denyut jantung bayi dalam kandungan.
Biasanya denyut jantung bayi mulai terasa pada saat usia kehamilan memasuki usia 20 minggu. Pada
umumnya detak jantung janin akan berdetak 120 hingga 160 kali dalam satu menit. Jika memasuki usia 20
minggu detak jantung janin tidak terasa ataupun tidak bergerak maka segera periksa atau lakukan USG.

7. Pemeriksaan punggung

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan punggung. Pemeriksaan punggung dilakukan untuk mengetahui
apakah ibu hamil menderita gangguan pada saluran kemih dan juga ginjal atau tidak. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan cara dokter menepuk bagian punggung daerah ginjal menggunakan tangan yang dikepalkan

8. Pemeriksaan panggul dan lutut

Pemeriksaan fisik yang kedelapan yaitu pemeriksaan punggul. Pada bagian luar panggul biasanya dilakukan
pemeriksaan menggunakan jangka panggul. Selain itu pemeriksaan lutut juga akan dilakukan untuk mengetahui
apakah ibu sedang menderita preeklampsia atau tidak. Pemeriksaan ini juga sangat penting untuk mengetahui
jika ada masalah pada rongga panggul sehingga ibu harus melahirkan secara normal atau caesar.

Itulah beberapa pemeriksaan fisik yang sering dilakukan oleh dokter maupun bidan. Selain itu ada beberapa
pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan yaitu pemeriksaan kepala dan leher, tangan dan kaki, abdomen,
genetalia luar dan genetalia dalam. Sekian pembahasan mengenai pemeriksaan fisik pada ibu hamil jangan
sampai Anda melewatkan pemeriksaan fisik kehamilan Anda. Semoga artikel ini bermanfaat

You might also like