You are on page 1of 2

aat persalinan tiba, Ibu hamil perlu siaga dalam menjaga dan

memperhatikan kandungannya. Suami dan keluarga terdekat


harus rutin memantau perkembangan Ibu, mulai dari makanan
yang dikonsumsi hingga kegiatan sehari-harinya. Hal ini
dikarenakan masalah seringkali muncul saat proses persalinan
berjalan. Maka dari itu, diperlukan pengetahuan khusus
mengetahui tanda bahaya persalinan. Macam-macam tanda
bahaya persalinan terbagi kedalam 5 kondisi, yaitu:
1. Ibu hamil mengalami kejang dan tidak kuat mengejan
Jika Ibu hamil tidak kuat mengejan dan mengalami kejang, ia akan
mengalami pendarahan. Penyebab utamanya adalah regangan
uterus yang berlebih, partus lama, dan multiparitas. Untuk
menanganinya, Ibu hamil harus di infus 20 IU dalam 500 Ml
NS/RL 40 tetes guyur, oksitosin 10 IU IM, dan kompres bimanual
interna. Namun jika kontraksi belum terjadi dan pendaharan masih
saja belum berhenti, lakukanlah kompresi bimanual eksternal.

2. Air ketuban berbau dan keruh


Ciri tanda bahaya persalinan yang lain adalah air keruban yang keruh
dan berbau. Hal ini dapat dilihat dari gejala dan
tandanya, yaitu nyeri tekanan pada uterus, cairan amnion
berbau busuk, demam maternal, takikardi janin, dan sel
darah putih meningkat.

3. Bayi tidak lahir dalam 12 jam


Bayi yang tidak kunjung lahir dalam 12 jam merupakan tanda bahaya
persalinan. Penyebab utamanya adalah kelainan panggul,
kelainan letak janin, kelainan kekuatan mengejan dan his,
sefalopelvik yang tidak seimbang, dan pimpinan persalinan yang
salah.

4. Tangan bayi atau tali pusat keluar dari jalan lahir


Jika tali pusat lebih rendah dari bagian depan atau teraba disamping,
maka dapat dikatakan bahwa tali pusat menumbung. Hal ini
sangat berbahaya karena dapat menimbulkan asfiksia ketika tali
pusat janin tertekan antara bagian depan bayi dan dinding
panggul.
5. Ari-ari tidak keluar setelah bayi lahir
Dalam melakukan pengeluaran plasenta, khususnya secara manual,
dokter dan perawat yang bertugas harus mengeluarkan plasenta
secara hati-hati. Plasenta harus dikeluarkan karena jika tidak
akan terjadi pendarahan pada Ibu hamil, polip plasenta, plasenta
inkarserata, dan degenerasi ganas kario

You might also like