You are on page 1of 5

Nama : Bondan Prakoso

NIM : 1510301025
Kelas : VI A
PROFESOR BEJA
Satu persatu temanku mulai meninggalkan rumahku, mereka tampak bergembira di usia
yang sudah lansia. Bukan karena makanan yang kusajikan berwarna nostalgia, tapi lebih karena Commented [BP1]: Terdapat redundan, karena lansia
merupakan kependekan dari “lanjut usia” dan sudah ditulis
kami bertemu dalam keadaan sehat satu sama lain. Tentu dengan kekurangan di sana-sini untuk sebelumnya. Alangkah lebih baik kalau ditulis “di usia yang
sudah lanjut”.
melengkapi usia kami. Mas Harri tampil dengan tidak ada perubahan sedikitpun dari saat kami
Commented [BP2]: Kalimat redundan dan sebaiknya
berpisah. Semua serba kausal coklat muda, sedikit gemuk dan sedikit uban penambah wibawa dihilangkan saja karena kurang koheren dengan kalimat
sebelum dan setelahnya.
dari ketika mahasiswa. Sebagai pejabat di kementerian ristek dan perguruan tinggi bidang kerja
Commented [BP3]: Kata yang baku yakni “cokelat”.
sama luar negeri, kesannya luruh oleh penampilannya yang low profil dan ngakaknya yang Commented [BP4]: Harusnya dituliskan kepanjangannya
tetap tidak ketulungan. supaya tidak membingungkan pembaca.
Commented [BP5]: Kata bahasa asing sebaiknya dicetak
“Juli ingat tidak jalan dari gelanggang mahasiswa sampai depan Panti Rapih, di malam miring.
yang sangat dingin?” Commented [BP6]: Ini dipengaruhi oleh bahasa Jawa,
sebaiknya ditulis “cekakaknya yang tetap kelewatan”.
“Iyakah mas! Tak akan lupa pakai sepatu tinggi, mas Harri tidak ada motor. Jalan
Commented [BP7]: Seharusnya diawali dengan huruf
malam-malam cari becak ya mas?” kapital karena sapaan seseorang secara langsung.

“Itulah Jul, aku juga tidak pernah terlupakan. Manakala aku bermobil di Perancis atau Commented [BP8]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
Amerika malam hari yang sepi, ingatanku ke gelanggang mahasiswa dan Panti Rapih seseorang secara langsung.
Commented [BP9]: Seharusnya diawali dengan huruf
bersamamu. Waktu itu belum ada taksi, jadi hanya becak! kapital karena sapaan seseorang secara langsung.
“Rokku agak pendek lagi!
“Benar Jul, kau menggigil di becak dan kupeluk sambil kuberbisik ‘jangan khawatir!
ha ha ha
Mas Harri tertawa lepas seperti biasa.
“Anehnya Jul baru muncul pikiran di rumah kapan lagi aku punya kesempatan
memelukmu ‘ha ha .... ha.
Begitulah cara mas Harri melepaskan tawanya, tanpa beban. Sementara teman-teman Commented [BP10]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
yang lain ikut nimbrung sehinggga suasana makin gaduh. seseorang secara langsung.

“Man (ini salah satu panggilan teman-teman kepada mas Harri yang bernama lengkap Commented [BP11]: Kata yang baku yakni “menimbrung”.

Prof. Dr. Harri Thruman Simanjuntak, M.Sc) Siapa lagi kau peluk di becak malam hari, Commented [BP12]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
selain Yulia! Hayo ngaku saja!’ seseorang secara langsung.

“Alak Mak, sungguh cuma sekali itupun karena Juli kulihat menggigil, “aku
merasakannya.”
“Huh alasan kau ini, ngakunya!”
“Demi Tuhan sungguh Juli, dan ini tak kulupakan karena jalannya itu dari gelanggang
mahasiswa! Ha ha ha.
Kau percaya kan Jul?
“Tentu mas Harri, akupun berpikir kapan aku dipeluk lagi sama mas Harri” he he Commented [BP13]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
“Wah wah wah kalian keterlaluan, pagar makan tanaman, bukannya Thruman antar seseorang secara langsung.

Julia karena permintaan Si Fredi? Commented [BP14]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
“Ya kamu kelewatan, Juli kan sahabat aku, kenapa harus nunggu-nunggu permintaan seseorang secara langsung.

orang lain?” Aku sering ke rumah Juli sendirian tanpa yang lain! ha ha ha
Demikian pertemuan kami, teman-teman dari fakultas sasdaya setelah berpisah puluhan Commented [BP15]: Sebaikknya ditulis kepanjangannya
terlebih dahulu supaya tidak membingungkan pembaca.
tahun. Setelah kami beranak cucu. Memang sangat terbatas hanya dua puluh orang saja
ditambah beberapa suami atau istri yang kebetulan bisa ikut. Itu semua terlaksana berkat
kegigihan mas Harri mengontak teman-teman meskipun sangat terbatas. Dan itu pertemuan Commented [BP16]: Kalimat sebaiknya tidak diawali
dengan konjungsi.
pertama yang akan ditindak lanjuti pertemuan-pertemuan berikutnya yang lebih besar.
Mas Harri sengaja memilih rumahku untuk bertemu karena kebetulan ada di Yogya.
Beberapa orang yang berhasil dikontak juga kebetulan berdomisili di Yogya dan sekitarnya.
Satu dua dari Jakarta dan Surabaya dan ada satu lagi dari Bali mas Agung. (Kini telah menjadi Commented [BP17]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
Prof. Dr. Anak Agung Bagus Wirawan, M.Si). Sungguh menggembirakan pertemuan kecil ini seseorang secara langsung.

karena yang datang besar-besar, meskipun aku sendiri termasuk yang kecil. Mas Harri sendiri Commented [BP18]: Sebaiknya ditulis “Bali, yakni Mas
Agung”.
sempat berbincang denganku dan memberitahu aku harus menjadi besar karena aku bisa.
Beberapa hal dapat kulakukan untuk segera merealisasikan itu. Tidak terlalu banyak cukup
dengan niat saja dan dikerjakan. Bahkan dia membesarkan hatiku dengan hadiah apabila aku
mau segera bekerja, tahun depan namaku akan dicantumkan dalam tim ekspedisi arkeologi di
Amerika bersama mas Harri selama enam bulan di lapangan. Tidak tanggung- tanggung dia Commented [BP19]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
akan merekomendasikanku sebagai linguis yang mendalami bahasa-bahasa Nusantara dan seseorang secara langsung.

budayanya. Commented [BP20]: Tidak perlu diawali huruf kapital.

Aku merefleksi diri kembali ke Kampus Biru di Bulak Sumur. Persahabatan antara aku,
Fredi dan mas Harri memang unik. Mereka adalah bintang-bintang kampus yang sangat Commented [BP21]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
poluler, baik karena ketampanan, gagah, cakap dan pandai sehingga menjadi kebanggan para seseorang secara langsung.

dosen dan menjadi ajang perebutan dari gadis-gadis cantik, kata dan mungkin juga sedikit
encer, aku tidak tahu. Kejadian apa yang mereka alami, lakukan dan rencanakan sehingga
dibicarakan bersama-sama denganku. Bagaimana para gadis manis mengencani mereka secara
parsial dengan pengagum yang berbeda, bersaing dan pura-pura bersekutu. Sementara aku
mengalir seperti air juga dengan sahabat-sahabat perempuanku. Kami menjadi grup yang
kompak, disegani dan juga disayangi dosen-dosen, jadilah kami bersekutu enam orang. Dua
orang lelaki dari luar jawa dengan perempuan jawa yang berempat dari keluarga menegath.
Kami manis-manis dan sedikit cantikn(wah ini bebek nyilem orang jawa bilang : awake dewek
dialem) membanggakan diri sendiri. Menjelang kami mengakhiri masa studi kami di Bulak
Sumur, ada keretakan-keretakan yang mulai kami rasakan, sehingga kami berjalan sendiri-
sendiri sampai dengan pertemananku dengan mas Harri di saat wisuda di hari yang sama. Commented [BP22]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
“Oh mamak sebentar tunggu di sini, jangan kemana-mana.” seseorang secara langsung.
“E kemana kau, lari-lari.” Ibunya mas Harri memanggil anaknya. Commented [BP23]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
Aku Melihat lelaki tampan dan gagah dengan pakaian toganya, berjalan cepat ke seseorang secara langsung.

arahku, namun sungguh aku tidak membayangkan (yang sedang menggerombol saling
menyapa) bahwa itu adalah mas Harri. Commented [BP24]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
“Wow ini Julia yang kucari ketemu di sini!” dia langsung memegang tanganku dan seseorang secara langsung.

digenggamnya erat-erat.
“Lama kita tidak bertemu Jul, aku senang kita selesai di hari yang sama, apa kabar?”
“Ya Ampun mas Harri aku pangling, mas Harri sangat gagah dan tampan.” Tidak Commented [BP25]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
sengaja aku meluncurkan kata-kata itu secara spontan. seseorang secara langsung.

“Aku baik mas, mas Harri juga kan?” Commented [BP26]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
“Kamu cantik sekali Jul, tapi aku tidak pangling.” Lalu dibawanya aku keluar dari seseorang secara langsung.

rombongan teman-teman yang lain dan dibawanya ke ibu dan bapaknya. Commented [BP27]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
“Mak, Amang, ini teman aku Si Juli!” seseorang secara langsung.

“Oo....ini yang sering kau bincangkan pada kami nak!” Mereka menyalamiku dengan
sopan, aku agak tersipu.
“Ya Inang saya Yulia, selamat datang di Yogya Amang!”
“Wow sudah pandai berbahasa Batak rupanya!”
“Hanya tiga kata Inang, tambah Horas!”
Begitulah kami berbincang serba sedikit dan sebentar karena harus kembali ke barisan
untuk bersiap memasuki gedung Purna Budaya, demikian pula dengan kedua orang tua mas Commented [BP28]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
Harri harus memasuki gedung yang sama. Setelah selesai acara mas harri menemuiku, seseorang secara langsung.

memberitahu akan menjemputku nanti malam acara pelepasan fakultas. Kedua orang tuanya
akan bertemu dengan kerabat-kerabat Batak di Yogya, sehingga tidak akan datang di acara
tersebut. Demikian pula orang tuaku yang juga tidak akan datang karena harus jagong manten Commented [BP29]: Kata bahasa asing dicetak miring.

putra temannya.
Sorenya/malamnya mas Harri datang agak awal menjemputku. Dia membawa sedan Commented [BP30]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
hitam kepunyaan saudaranya di Yogya. Kami bernostalgia melewati SGPC tempat kami seseorang secara langsung.

nongkrong beberapa waktu lalu. Sebelum menuju Aula gedung Sasdaya di Buluk Sumur.
Sepanjang perjalanan ada sesuatu yang aneh kurasakan, namun akupun tidak mengungkapnya.
Tidak pernah kami membicarakan sahabat-sahabat kami yang lain terutama mas Fredi, kecuali Commented [BP31]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
pertanyaannya : seseorang secara langsung.

“Jul apa kamu masih bersma Airin, Hera dan Surya?


“Tidak mas, kecuali Hera. Kami berpisah karena mereka menikah dan tidak pernah
bertemu lagi sejak pesta perkawinan lalu”
“O begitu dan bagaimana rencana kamu? Juga menikah?” Selorohnya
“Ah mas Harri, aku akan kerja dulu!” Commented [BP32]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
“O Begitu.”dan suasana hening hingga kami memasuki halaman fakultas kami. seseorang secara langsung.

Dalam ramah tamah di Fakultas tapak beberapa panitia memandang keduaanku dengan Commented [BP33]: Tidak perlu diawali huruf kapital.

mas Harri, seakan-akan ada yang aneh. Hal itu tak kuhiraukan, karena akhirnya akupun terpisah Commented [BP34]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
dari mas Harri hingga acara selesai. seseorang secara langsung.

Kini pertemuan itu terjadi setelah kami terpisah selama puluhan tahun tanpa secarik Commented [BP35]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
beritapun. Hanya di tengah usiaku pernah kudengar kabar terjadi perselisihan serius antara mas seseorang secara langsung.

Harri dan mas Fredi yang bermuara pada keberadaan diriku di antara mereka. Sungguh aku Commented [BP36]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
sama sekali tidak mengerti selain kami bersahabat bertiga secara baik-baik hingga mas Herri seseorang secara langsung.

menghilang dan bertemu kembali di hari wisuda sarjana, yang kembali kami nikmati dengan Commented [BP37]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
penuh kebahagiaan tanpa ada satu kata kami sebut yaitu Fredi. Usiaku dan usia mas Harri terus seseorang secara langsung.
Commented [BP38]: Seharusnya diawali dengan huruf
melanjut, hanya mas Harri telah menjadi seorang Guru Besar Senior di bidangnya juga teman kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
seseorang secara langsung.
dekat lain seperti Heddy Ahimska yang bersama-bersama mengambil gelar doktornya di
Commented [BP39]: Seharusnya diawali dengan huruf
Prancis. Mas Harri sangat gembira bertemu kembali denganku, namun ada sedikit kecewa kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
seseorang secara langsung.
karena aku masih menjadi Guru Kecil di suatu perguruan tinggi Negeri muda usia. Dia katakan
Commented [BP40]: Seharusnya diawali dengan huruf
akan membawaku lari seperti dulu kami lari-lari kecil di Bulaj Sumur pada masa perpeloncoan kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
seseorang secara langsung.
di Balairung Gedung Pusat. Juga lari-lari kecil menaiki tangga untuk mengikuti ujian Filsafat
Commented [BP41]: Tidak perlu diawali huruf kapital.
Pancasila di fakultas Sasdaya.
Commented [BP42]: Tidak perlu diawali dengan huruf
“Kamu masih punya sedikit waktu, larilah seperti dulu bersamaku! katanya beberapa kapital.
Commented [BP43]: Tidak perlu diawali dengan huruf
waktu lalu kapital.
“Ya mas Harri bagaimana saya lari, hanya jalan pagi yang kulakukan tiap hari di Commented [BP44]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
halaman rumah, bolak-balik keliling, mosok harus lari.” seseorang secara langsung.
“Aku tahu karyamu banyak, kau sering melakukan perjalanan akademik seminar
internasional, beberapa negara Asia Tenggara kamu Kunjungi, juga Jerman dan
Belanda. Itu cukup untuk menaikkan statusmu yang kau bilang kecil menjadi besar.”
Sambungnya
“Waduh mas Harri Es Te (Sok tahu), apa mas Harri juga tahu aku pemalas?” godaku Commented [BP45]: Seharusnya diawali dengan huruf
kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
seperti dulu. seseorang secara langsung.
“Mana yang aku tidak tahu tentang kau, “jangan kira?
“Waduh, apalagi ini!”
“Itulah aku serius, karena aku tidak mau kau menjadi Guru Besar Beja, Profesor karena
Untung!”
“Iyalah mau, aku juga masih punya sedikit keingingan menjadi seperti Prof. Heddy,
Prof. Agung, Prof. Putu, Prof. Nadra bukan Profesor Beja atau Profesor Untung, atau
malah Prof. Yulia Thruman Simanjuntak ha ha ha. Nanti aku dipanggil yu Siman.
Dong!” kugoda dia dengan caraku.
“Kamu ini ada-ada saja, kenapa tidak sejak dulu kau katakan! Ha ha ha ayolah lari ya!
Aku di kementerian nanti kubantu!” dia juga menggodaku seperti dulu.
“Kawin lari maksudnya?”
“Alah Mak, kau masih seperti dulu, suka nembak orang, gelepar kau buat he?” kembali
dia tertawa ngakak sebagai kebiasaannya. Lalu dia ceritakan mengapa ada istilah
Profesor Beja. Banyak profesor berdasarkan pantauan Dikti adalah profesor yang
karena untung saja jadi profesor. Selanjutnya menikmati keprofesorannya dengan ke
sana ke mari ngamankan profesornya tidak bekerja seperti sebelumnya. Ibarat pohon
pisang, sekali tebang dan terbuang. Banyak yang lemah di karya ilmiah karena
tersembunyi dikesibukan dengan kebesaran gelarnya. Finansial mengalir bersama rasa
hormat dan kekaguman yang diberikan untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Mas
Harri tidak mau sahabat-sahabatnya seperti itu.

Aku tercenung di rumah, mikirkan yang disampaikan mas Harri kepadaku. Barangkali Commented [BP46]: Seharusnya ditulis “memikirkan”
karena “mikirkan” dipengaruhi oleh pemakaian bahasa Jawa.
benar apa yang dikatakannya, banyak profesor yang demikian. Sementara di sisi lain seperti
Commented [BP47]: Seharusnya diawali dengan huruf
dosenku dulu yang tidak pernah menjadi profesor. Puluhan buku yang ditulis berskala kapital karena diikuti dengan nama seseorang sapaan
seseorang secara langsung.
internasional, menjadi ilmuwan yang laris ngamen ke sana ke mari karena penemuan-
penemuan baru di bisang ilmu. Tetapi dia bukan profesor apalagi profesor beja atau profesor
untung, karena dia kurang beja dan kurang beruntung.

You might also like