Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini selain memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam
yaitu :
a. Untuk mengetahui pengertian sterilisasi
b. Untuk mengetahui pengertian IUD
c. Untuk mengetahui hukum dan pandangan islam menegenai sterilisasi
dan pemakaian IUD
BAB II
2
LANDASAN TEORI
4
PEMBAHASAN
5
ektopik atau diluar rahim. Sebagian wanita akan merasa berduka
karena kehilangan, nyeri menstruasi, dan nyeri bahu yang bersifat
sementara pasca operasi. Risiko lain yang mungkin ditimbulkan
antara. lain perdarahan, infeksi karena luka yang tidak sembuh secara
sempurna, dan cedera pada bagian perut. Ada beberapa komplikasi
yang mungkin meningkatkan risiko antara lain penyakit diabetes,
obesitas, dan radang panggul. Kemudian cara pemakaian sterilisasi
wanita biasanya dilakukan pembedahan dengan anestesi umum.
7
Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang
seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh
sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah
mereka mengucapkan Perkataan yang benar.” (QS. An-Nisa ayat 9)
Hadist
ُيلييرنظللر الررلجلل إةيلىَ يعرويرةة الررلجةل يويلتيرنظللر ارليمررأيةل إةيلىَ يعرويرةة ارليمررأيةة يويلييلغجج ض
ض الررلجججلل
.ب ارليواةحةد
ض ارليمررأيةل ةإليىَ ارليمررأيةة ةفىَ الثررو ة
ُيويلتيلغ ض,ب ارليواةحةد
إةيلىَ الررلجةل فةىَ الثررو ة
Bersabda Rasulullah SAW, “Janganlah laki-laki melihat aurat laki-
laki lain dan janganlah bersentuhan seorang laki-laki dengan laki-
laki lain di bawah sehelai selimut, dan tidak pula seorang wanita
dengan wanita lain di bawah satu kain (selimut).” (Hadits riwayat
Ahmad, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi).
1. Sterilisasi
Sterilisasi baik untuk lelaki (vasektomi) maupun untuk wanita
(tubektomi) sama dengan abortus, bisa berakibat kemandulan,
sehingga yang bersangkutan tidak lagi mempunyai keturunan. Karena
itu, International Planned Parenthood Federation (IPPF) tidak
menganjurkan kepada negara-negara anggotanya termasuk Indonesia
untuk melaksanakan sterilisasi sebagai alat/cara kontrasepsi, IPPF
hanya menyerahkan kepada negara-negara anggotanya untuk memilih
cara/alat kontrasepsi mana yang dianggap cocok dan baik untuk
masing-masing.
9
tanpa ada pembatasan aurat kecil atau besar, asal benar-benar
diperlukan untuk kepentingan medis dan melihat sekadarnya saja
atau seminimal mungkin.
2. IUD
IUD menurut pandangan Islam fatwa hukum dari ulama
dan cendikiawan muslim di Indonesia dalam Musyawarah ulama
terbatas mengenai “KB dipandang dari hukum syariat islam” pada
bulan juni 1972 yang memutuskan bahwa, “pemakaian IUD dan
sejenisnya tidak dapat dibenarkan, selama masih ada obat-obat dan
alat-alata lain, karena untuk pemasanaganya atau pengontrolanya
harus dilakukan dengan melihat aurat besar wanita, hal ini diharamkan
dalam syariat islam, kecuali dalam keadaan dorurot”.
Kemudian musyawarah ulama nasional tentang
kependudukan, kesehatan, dan pembangunan memutuskan antara lain
“penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) dalam pelaksanaan
KB dapat dibenarkan jika pemasangan dan pengontrolanya dilakukan
oleh tenaga medis atau para medis wanita, atau jika terpaksa dapat
juga dilakukan oleh tenaga medis pria dengan didampingi oleh suami
atau wanita lain”.
Menghadapi hal-hal tersebut, yang kesemuanya masih
bersifat subhat atau mutasyabihat artinya yang masih belum jelas
hukumnya, kita harus bersikap hati-hati selama cara kerja IUD belum
jelas. Sepenuhnya ditandai dengan adanya perbedaan pendapat
dikalangna ahli kedokteran yang tidak bisa dikompromikan hingga
sekarang.
Tentang mekanisme IUD dan sifatnya apakah abortif atau
kontraseptif. maka IUD sebagai alat kontraseptif tidak digunakan oleh
islam kecuali benar-benar dalam keadaan darurat.
Berdasarkan Sidang Hai’ah Kibaril ulama periode ke 8 di
kota Riyadh pada Robiul Awal 1396 H tentang pengharamn
10
pembatasan keturunan secara mutlak karena bertentangan dengan
fitroh manusia normal yang telah dijadikan Allah dan bertentangan
dengan tujuan dasar syariat islam yang sangat menganjurkan lahirnya
keturunan juga terkandung didalamnya upaya melemahkan eksistensi
kaum muslimin disebabkan jumlah mereka yang menjadi sedikit
membatasi keturunan itu serupa dengan kebiasaan jahilliah, sekaligus
bentuk berburuk sangka kepada Allah mencegah kehamilan itu tidak
diperbolehkan dengan cara apapun, apabila dilandasi khawatir akan
jatuh miskin.
Allah berfirman,
12
Artinya : “dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan
membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan menyuruh
mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka
benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (mengubah
ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka meubahnya". Barangsiapa
yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka
sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.” (QS. An-Nisa ayat
119)
13
menurut pendapat orang yang ahli tentang hal ini bisa menjadikan
bahaya, maka hukumnya boleh dengan jalan apa saja yang ada.
14
maninya. Dia berniat untuk kesembuhannya dan menjaga kualitas dalam
melakukan hubungan.
Pada kasus diatas, menurut Islam hal itu diperbolehkan karena
mengandung unsur medis atau untuk penyembuhan suami dan harus
dilakukan operasi yang disebut vasektomi supaya tumor tersebut tidak
menyebar keseluruh jaringan tubuh. Jika sterilisasi itu hanya bersifat
karena mengurangi jumlah keturunan dan takut miskin Islam
mengharamkan hal tersebut. Allah SWT berfirman,
BAB VI
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
15
Pada makalah ini, mengenai sterilisasi terdiri dari vasektomi dan
tubektomi. Dimana keduanya memiliki efek samping jika digunakan umat
manusia. Halal haramnya sterilisasi tergantung seberapa besar
kemungkinan pemulihannya ke kondisi semula. Saat ini kemungkinan
hanya sebesar 40% jadi sterilisasi adalah haram hukumnya.
Sedangkan IUD menurut musyawarah ulama nasional penggunaan
alat kontrasepsi dalam pelaksanaan KB dapat dibenarkan jika
pemasangannya dilakukan oleh tenaga medis wanita. Jika terpaksa tenaga
medis pria harus didampingi suami atau wanita lain. Oleh karena itu, IUD
belum jelas hukumnya dan kita harus bersikap hati-hati dengan pemakaina
IUD atau alat kontrasepsi
4.2 Saran
Demikianlah makalah ini dibuat. Makalah ini jauh dari
kesempurnaan baik dari segi pemahaman terhadap ayat-ayat serta buku-
buku yang amat terbatas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan
dan saran yang membangun. Atas perhatian pembaca kami ucapkan
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, Anton. 2011. Memilih Kontrasepsi Alami dan Halal. Jakarta: Aqwa
Medika.
Algen Sindo.
LAMPIRAN
17
Tubektomi
Vasektomi
Kondom
Pil KB
18
IUD
Cervical Clap
Diafragma
Ring
19
Subdermal Implan
Tubal Implan
Sponge
Alat-Alat Kontrasepsi
20