You are on page 1of 7

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KERINGANAN PAJAK KENDARAAN

BERMOTOR PADA KANTOR DINAS PENDAPATAN DAERAH


PROVINSI SULAWESI TENGAH
Imran Wahyudy Alatas
prince1mr4n@gmail.com
Mahasiswa Program Studi Ilmu Administrasi Publik Program Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
The purpose of this study was to determine the Implementation of Motor Vehicle Tax Relief
Policy in the Office of Regional Revenue Office of Central Sulawesi Province. The main theory
used in this study are those of Edward III on four factors influencing policy implementation is
communication, resources, disposition and bureaucratic structure. This type of research uses a
qualitative approach to survey techniques. Informants in this study of three people who choose with
purposive sampling. The results showed the implementation of the Motor Vehicle Tax Relief Policy
in the Office of Regional Revenue Office of Central Sulawesi Province which consists of four
indicators of communication, resources, disposition and bureaucratic structure. Of the four sub
indicators are still no indicators that still need to be improved, namely sub-indicators of physical
facilities, the implementor of policies and attitudes that lead to policy-makers on the creation of
good results.
Keywords: Motor Vehicle Tax, Policy Implementation, Communication, Resources, Disposition
and Bureaucratic Structure.

Pemerintah Daerah menjalankan memberikan pelayanan maksimal kepada


otonomi dalam upaya pemberdayaan Daerah masyarakat Sulawesi Tengah, diantaranya
dalam rangka pengambilan keputusan Daerah ialah dengan mensosialisasikan Peraturan
secara lebih leluasa untuk mengelola sumber Daerah tersebut pada saat sebelum
daya yang dimiliki sesuai dengan implementasi dan diawal implementasi, dan
kepentingan, prioritas, dan potensi Daerah itu memberikan akses yang lebih luas dengan
sendiri. Salah satunya pada Undang-Undang mengadakan SAMSAT Keliling, sebagai
No. 28 Tahun 2009 yang berkaitan dengan bentuk inovasi pelayanan publik.
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Untuk melihat sejauh mana efektifitas
Pemerintah Daerah melalui Dinas implementasi kebijakan tersebut diatas maka
Pendapatan Daerah provinsi sulawesi tengah dilakukan penelitian dengan judul
akan berusaha meningkatkan Pendapatan “Implementasi Kebijakan Keringanan Pajak
Asli Daerah (PAD) dengan memaksimalkan Kendaraan Bermotor Pada Kantor Dinas
pemungutan pajak Daerah, yaitu seperti Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Tengah”
Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN - Adapun yang dimaksud dengan
KB). “Keringanan Pajak Kendaraan Bermotor”
Berbagai usaha yang dilakukan oleh pada judul tersebut diatas adalah
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Pengurangan atau Penghapusan Sanksi
Sulawesi Tengah melalui UPTD Pendapatan Administrasi Pajak Kendaraan Bermotor
bersama dengan Kepolisian Daerah Sulawesi (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan
Tengah dan PT Jasa Raharja yang tergabung Bermotor (BBN – KB).
dalam Kantor Bersama Sistem Administrasi
Manunggal Satu Atap (SAMSAT) untuk

150
151 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 12, Desember 2015 hlm 150-156 ISSN: 2302-2019

METODE yang bertanggung jawab dalam pencapaian


tujuan kebijakan. Kejelasan ukuran dan
Penelitian yang dilakukan adalah tujuan kebijakan dengan demikian perlu
penelitian kualitatif. Menurut Satori dan dikomunikasikan secara tepat dengan para
Komariah (2011:22-25), bahwa penelitian pelaksana. Konsistensi atau keseragaman dari
kualitatif dapat didesain untuk memberikan ukuran dasar dan tujuan perlu
sumbangannya terhadap teori, praktis, dikomunikasikan sehingga implementors
kebijakan, masalah-masalah sosial dan mengetahui secara tepat ukuran maupun
tindakan. Penelitian kualitatif adalah suatu tujuan kebijakan itu (George Edwards III
pendekatan penelitian yang mengungkapkan dalam Winarno 2007:126).
situasi sosial tertentu dengan Faktor komunikasi dianggap faktor
mendeskripsikan kenyataan secara benar, yang sangat penting dalam setiap proses
dibentuk oleh kata-kata berdasarkan teknik kegiatan yang melibatkan unsur manusia dan
pengumpulan dan analisis data yang relevan sumber daya. Implementasi yang efektif
yang diperoleh dari situasi yang alamiah. baru akan terjadi apabila para pembuat
Dengan demikian, penelitian kualitatif tidak kebijakan dan implementor mengetahui apa
hanya sebagai upaya mendeskripsikan data yang akan mereka kerjakan, dan hal itu
tetapi deskripsi tersebut merupakan hasil dari hanya dapat diwujudkan melalui komunikasi
pengumpulan data yang sahih yaitu melalui yang baik. Berikut hasil pengamatan
wawancara, observasi, dan studi dokumen. peneliti di lapangan dalam mengukur
Penelitian dilaksanakan di Kantor keberhasilan komunikasi.
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Implementor dalam penerapan proses
Tengah, pemilihan informan dilakukan transmisi dilakukan oleh K e p a l a s e k s i
secara purposive sampling, yaitu memilih Penetapan dan Keringanan Pajak
orang-orang yang dianggap mengetahui dan y a n g m e r u p a k a n petugas Pelayanan
mampu memberikan informasi yang relevan Keringanan baik di Kantor Dinas maupun di
dengan fokus permasalahan yang akan diteliti Samsat.
dengan jumlah informan yang dipilih dan Surimas Lamakarate, S.E., yang
dianggap mampu memberikan informasi merupakan Kepala Bidang Penerimaan Pajak
yang relevan terkait dengan permasalahan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi
penelitian. Definisi operasional konsep dari Tengah dalam kutipan Wawancara
penelitian ini adalah Komunikasi, Sumber menegaskan sebagai berikut:
daya, Disposisi, dan Struktur Birokrasi. "Penyaluran (transmisi) yang baik akan
menghasilkan kejelasan implementasi yang
HASIL DAN PEMBAHASAN baik pula". Dispenda sebagai regulator dan
implementor belum optimal dalam
Implementasi Kebijakan Keringanan melakukan Transmisi Informasi kepada PNS
Pajak Kendaraan Bermotor Pada Kantor yang bertugas sebagai Implementor,yang
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi bersentuhan langsung dengan Wajib Pajak
Tengah dalam penelitian ini difokuskan pada yang ingin mengurus Keringanan Pajak. Hal
indikator Komunikasi, Sumber daya, tersebut dapat dimengerti karena akibat
Disposisi, dan Struktur Birokrasi sebagai kurangnya Transmisi Informasi yang
berikut: diterima oleh pelaksana kebijakan dalam
1) Komunikasi bentuk Sosialisasi yang berkaitan dengan
Implementasi akan berjalan efektif Keringanan Pajak dan Tidak pernah
apabila ukuran-ukuran dan tujuan- tujuan dilakukan Bimbingan Teknis mengenai
kebijakan dipahami oleh individu-individu Keringanan Pajak”.
Imran Wahyudy Alatas. Implementasi Kebijakan Keringanan Pajak Kendaraan Bermotor ……………………… 152

Bimbingan teknis tentang Ketentuan diungkapkan oleh George C. Edward III


Keringanan Pajak niscaya wajib dilakukan dalam Agustino (2006:158-159). Staf
kepada seluruh petugas Dispenda karena merupakan bagian dalam, sebuah organisasi
kemampuan petugas dalam melalukan yang kemudian menjalankan tugas dan
transmisi Informasi keringanan pajak tidak fungsi sesuai dengan bidang kajiannya
seragam dan up to date. Sehingga cenderung masing- masing. Di lingkungan Kepala Seksi
menyesatkan masyarakat. Penetapan dan Keberatan Pajak pada Dinas
Selain itu Kepala Seksi Penetapan dan Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
Keberatan Pajak pada Kantor Dinas para pegawainya diharapkan mempunyai
Pendapatan Provinsi Sulawesi Tengah yang kecakapan dalam bekerja. Sebagai aparatur
bertugas melayani pemohon Keringanan daerah yang memberikan pelayanan secara
Pajak Kendaraan Bermotor yakni Ibu Djintan langsung kepada masyarakat, maka salah satu
Lembah, M.M., menyatakan: faktor yang mendukung dalam pelaksanan
"Adanya kejelasan yang diterima oleh pelaksana kerja adalah latar belakang pendidikannya.
kebijakan sehingga tidak membingungkan dalam Betapa tidak, seseorang yang memang
pelaksanaan kebijakan sulit terwujud, akibat dari berpendidikan sesuai dengan klasifikasi yang
keterbatasan tersebut diatas sehingga ditentukan akan mampu memberikan
Penyaluran informasi (transmisi) yang baik pelayanan dalam bentuk apapun kepada
kurang dapat terwujud atau kurang jelas dalam
masyarakat secara efektif dan efisien. Kepala
menghasilkan implementasi informasi yang baik
kepada Wajib pajak yang berakibat maksud dan Seksi Penetapan dan Keberatan Pajak Ibu
tujuan dari regulasi Keringanan Pajak tidak Djintan Lembah, MM mengatakan:
dapat di informasikan secara maksimal kepada “Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
wajib pajak”. “Masih adanya oknum-oknum Sulawesi Tengah memiliki Staf yang belum cukup
pejabat maupun pengusaha yang mencoba jumlahnya dan mutunya belum terpenuhi, dengan
mencari celah dari Kebijakan Keringanan Pajak, Petugas yang sejumlah 3 (tiga) orang dengan
tapi dengan adanya regulasi yang jelas dan mutu pendidikan tersebut hanya mampu melayani
konsisten dari Pergub dan Pejabat Implementor maksimal 3(tiga) orang dalam sehari”.
sehingga hal tersebut dapat dihindari”. Memang bukan menjadi patokan utama
Ketika dalam sebuah organisasi sudah seseorang yang berpendidikan tinggi akan
terjalin komunikasi yang sinergis dan jelas lebih mampu memberikan pelayanan lebih
antar sesama pegawai maka tujuan dari baik dari yang berpendidikan di bawahnya,
organisasi tersebut akan mudah tercapai, namun dalam pemberian pelayanan kepada
disini Kepala Seksi Penetapan dan Keberatan masyarakat haruslah efektif. Kepala Seksi
Pajak pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Penetapan dan Keberatan Pajak Ibu
Sulawesi Tengah sebagai pemberi informasi Djintan Lembah,MM mengatakan bahwa:
Pajak Kendaraan Bermotor kepada “Kita sebagai pemberi pelayanan kepada
masyarakat akan baik dalam masyarakat sudah menjadi kewajiban untuk terus
menambah pengetahuan tentang pajak
penyampaiannya lagi. Konsistensi merupakan
kendaraan bermotor. Bisa melalui buku-buku
pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh pedoman atau melalui Peraturan Gubernur
elemen terkait untuk melaksanakan kebijakan Provinsi Sulawesi Tengah No. 27 Tahun 2012
sesuai dengan isi kebijakan tersebut dan ataupun dengan melakukan obrolan-obrolan
jangan sampai keluar dari yang sudah di dengan pegawai lain seputar tugas kami”.
gariskan. Fasilitas adalah alat-alat yang
2) Sumber Daya digunakan untuk mendukung pelaksanaan
Selain itu dalam mengukur kebijakan. Ketika sarana pendukung
keberhasilan implementasi kebijakan adalah memadai maka pelayanan pun akan lebih
dengan variabel sumber daya yang baik lagi, ini merupakan suatu hal yang
153 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 12, Desember 2015 hlm 150-156 ISSN: 2302-2019

sangat perlu dan diperhatikan dengan 4) Struktur Birokrasi


sungguh-sungguh. Pada kenyataannya di Struktur birokrasi didasarkan pada
lapangan, peneliti melihat fasilitas di Dinas prosedur operasional standar yang mengatur
Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah tata aliran pekerjaan dan pelaksanaan kebijakan.
sudah baik dan sebagai contoh penggunaan Organisasi, menyediakan peta sederhana untuk
komputer dan Sistem Samsat Online yang menunjukkan secara umum kegiatan-
secara cepat mengakses d a t a apa saja yang kegiatannya dan jarak dari puncak
diperlukan untuk melayani wajib pajak. Jika menunjukkan status relatifnya. Kebanyakan
faktor-faktor yang mendukung dalam peta organisasi bersifat hierarkis yang
pemberian pelayanan kepada masyakat menentukan hubungan antara atasan dan
terpenuhi maka semua roda kegiatan bawahan dan hubungan secara diagonal
pembangunan akan semakin lancar. langsung organisasi.
3) Disposisi Struktur Birokrasi yang ada di Dispenda
Disposisi atau sikap pelaksana baru merupakan Struktur Secara Umum yang
merupakan komitmen pelaksana terhadap mengatur hubungan mulai dari Kepala dinas
program. Suatu disposisi dalam implementasi hingga kepala seksi. Struktur Birokrasi belum
dan karakteristik, sikap yang dimiliki oleh dibuat berdasarkan Standar Operasional
implementor kebijakan, seperti komitmen, Prosedur (SOP) sehingga tidak adanya
kejujuran, komunikatif, cerdik dan sifat kejelasan antara Jenjang Hierarki,Pelembagaan,
demokratis. Implementor harus memiliki komunikasi, Jaringan Informasi, Hubungan.
disposisi yang baik, maka dia akan dapat Hal ini diperkuat oleh Ibu Surimas
menjalankan kebijakan dengan baik seperti Lamakarate, SE selaku Kepala Bidang
apa yang diinginkan dan ditetapkan oleh Penerimaan Pajak, sebagai berikut:
pembuat kebijakan. Variabel disposisi “Jenjang Hierarki, pada dasarnya pada proses
merupakan salah satu variabel yang dapat pelayanan keringanan pajak ‘ siapa bertanggung
mempengaruhi keberhasilan implementasi jawab dengan siapa' telah cukup jelas yakni
kebijakan. Kepala Bidang Penerimaan pajak Kepala Seksi Penetapan dan Keberatan Pajak
bertanggung jawab terhadap Kepala Bidang
Ibu Surimas Lamakarate,S.E., menyatakan:
Penerimaan Pajak dan selanjutnya bertanggung
“Kami Kepala Bidang Penerimaan Pajak dan
jawab terhadap Kepala Dinas Pendapatan
Kasi Penetapan Keberatan Pajak mempunyai
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. Namun
komitmen Pelayanan terhadap wajib pajak
menjadi tidak jelas ketika salah satu dari ketiga
dengan selalu berusaha jujur dan se-objektif
jabatan manajerial tersebut tidak ditempat
mungkin memberikan pelayanan, namun
karena Tugas Dinas maka proses Keringanan
terkadang masih didapatkan Oknum Pejabat,
Pajak terhenti”. “Pelembagaan, Membagi habis
Oknum Anggota Dewan maupun Oknum
pekerjaan atau "Siapa melakukan apa", pada
Pengusaha yang mencoba mempengaruhi
Pelembagaan Pelayanan Keringanan Pajak
Disposisi mereka untuk melayani dengan
terdiri dari Penanggungjawab Keringanan Pajak
komitmen dan jujur sesuai dengan petunjuk
(Kepala Bidang Penerimaan pajak), Koordinator
Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah No.27
Keringanan Pajak (Kepala Seksi Penetapan dan
Tahun 2012 Bab IX Pasal 20 & 21 Tentang Tata
Keberatan Pajak), Petugas Pelayanan
Cara Pengurangan atau Penghapusan sanksi
Keringanan pajak (Staf Bidang Penerimaan
administrasi dan pengurangan atau pembatalan
Pajak), pengaturan siapa melakukan apa hanya
ketetapan pajak. Disposisi atau sikap pelaksana
secara lisan sehingga terkadang lupa pada saat
Petugas Pelayanan Keringanan Pajak penuh
pelaksanaan”.
cobaan dan Godaan dari Oknum Wajib pajak
“Berbagai saluran komunikasi yang terdapat
untuk main mata dengan petugas dispenda dalam
dalam organisasi sebagai jawaban terhadap
hal penentuan besaran keringanan pajak.
pertanyaan “siapa yang berhubungan dengan
Komitmen dan Kejujuran dipertaruhkan disini”.
siapa dan untuk kepentingan apa” masih
Imran Wahyudy Alatas. Implementasi Kebijakan Keringanan Pajak Kendaraan Bermotor ……………………… 154

terbatas, permasalahan dibawah pada tingkat yang baik kepada Wajib pajak yang
staf pelayanan hanya terbatas berkomunikasi berakibat maksud dan tujuan dari regulasi
dengan kasi Penetapan dan Keberatan Pajak Keringanan Pajak tidak dapat di
sehingga Respon Time Solusi dari atasan informasikan secara maksimal kepada
(Kepala Dinas) pengambil kebijakan menjadi wajib pajak.; 3. Kurangnya pemahaman
lama akibat saluran komunikasi yang terbatas
terhadap regulasi dan konsistensi Pergub.
dan berjenjang (panjang)”.
“Jaringan informasi yang dapat digunakan untuk 2. Dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya
berbagai kepentingan, baik yang sifatnya di Kantor Dinas Pendapatan : 1.Staf yang
institusional maupun individual, terdapat situs Masih sangat kurang; 2. Staf yang mutu
resmi dispenda namun belum dimanfaatkan untuk pendidikannya belum terpenuhi; 3.
memaksimalkan pelayan keringanan pajak baik Informasi sebagai penentu pengambilan
dalam bentuk informasi maupun media keputusan masih minim; 4. Tanpa adanya
komunikasi antara dispenda terhadap wajib SOP Keringanan Pajak dapat dipastikan
pajak”. adanya Kewenangan yang tumpang tindih
“Hubungan antara satu satuan kerja dengan sehingga dapat merugikan wajib pajak. ;
berbagai satuan kerja yang lain. SAMSAT terdiri 5.Fasilitas Pelayanan Keringanan Pajak
dari 3 (tiga) satuan kerja yakni Dirlantas Polda
tanpa ruang tunggu yang layak sehingga
Sulteng; Dispenda Sulteng; PT. Jasa Raharja
Cabang Sulteng, namun hubungan komunikasi berkesan tidak nyaman bagi wajib pajak.
belum maksimal akibat kurangnya intensitas 3. Disposisi atau sikap pelaksana merupakan
pertemuan dari ketiga pucuk pimpinan, hanya komitmen pelaksana terhadap program.
sekali dalam tiap triwulan di Rapat Tim Pembina Sebagai petugas pelayanan keringanan
Samsat”. pajak, banyak godaan untuk berbuat
curang dengan bermain mata dengan
KESIMPULAN DAN SARAN wajib pajak untuk menentukan besaran
penetapan besarnya keringanan denda
Kesimpulan pajak.
1. Kurang maksimalnya KOMUNIKASI di 4. Tidaknya adanya SOP sebagai dasar
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi struktur organisasi yang mengatur Jenjang
Sulawesi Tengah karena kurangnya Hierarki, Pelembagaan, Komunikasi,
Bimbingan Teknis Keringanan pajak Jaringan Informasi, Hubungan, sehingga
untuk petugas pelayanan pajak dan mengakibatkan tata aliran pekerjaan yang
Sosialisasi Keringanan Pajak bagi Wajib tidak teratur dan pelaksanaan kebijakan
Pajak sehingga mengakibatkan: 1. Belum yang tumpang tindih.
Optimalnya Transmisi Informasi pada 5. Rapat Tim Pembina Samsat sebagai
Wajib Pajak dan Petugas Pelayanan Pajak wadah konsolidasi Struktur Birokrasi dan
contoh, Jarang terjadi seorang wajib pajak permasalahan di SAMSAT belum optimal
yang ingin mengurus keringanan pajak karena hanya dilakukan pertemuan sekali
membawa berkas yang lengkap ke setahun dan hanya diwakili oleh pimpinan
Dispenda akibat kurang nya informasi masing-masing (DIRLANTAS POLDA
mengenai tata cara pengurusannya,baik SULTENG, DISPENDA SULTENG, PT.
Informasi dari Kantor Samsat dan Kantor JASARAHARJA SULTENG), Sehingga
Dispenda serta juga tidak adanya Permasalahan Jenjang Hierarki,
informasi baik dari media cetak maupun Pelembagaan, komunikasi, Jaringan
elektronik.; 2. Penyaluran informasi Informasi, Hubungan, yang di bahas
(transmisi) yang baik kurang dapat kurang tajam dan mendalam.
terwujud atau kurang jelas dalam
menghasilkan implementasi informasi
155 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 12, Desember 2015 hlm 150-156 ISSN: 2302-2019

Rekomendasi 5. Staf yang cukup dapat terpenuhi bila


1. Implementasi kebijakan publik agar ditambah jumlahnya dari yang ada
dapat mencapai keberhasilan sekarang 3 Orang menjadi 10 Orang.
mensyaratkan agar implementor Mutu pendidikan harus di upgrade,
mengetahui apa yang harus dilakukan selain pendidikan formal didukung
secara jelas, apa yang menjadi tujuan dengan pendidikan non formal seperti
dan sasaran kebijakan harus pelatihan pengetahuan keringanan pajak
diinformasikan kepada kelompok dan lain sebagainya. Kedepan setelah
sasaran (target group) sehingga akan berkas permohonan lengkap selanjutnya
mengurangi distorsi implementasi. dilakukan verifikasi berkas dengan
2. Optimalnya Transmisi Informasi pada kelapangan untuk mengetahui kebenaran
Wajib Pajak dan Petugas Pelayanan alamat pemohon dan kondisi kendaraan
Pajak dapat terjadi jika dibuat Sosialisasi yang dimohonkan pemohon apakah betul
kepada wajib pajak tentang keringanan dalam kondisi rusak.
pajak secara periodik dan terukur bisa 6. Dibuat SOP (Standar Operasional
melalui media cetak dan elektronik atau Prosedur) sebagai patron mekanisme
tatap muka langsung serta Bimbingan pemberian keringanan pajak,sehingga
Teknis pun seperti itu agar Petugas kewenangan menjadi jelas "siapa
Pelayanan pajak menguasai aturan dan bertanggung jawab dengan apa".
mekanisme tentang Keringanan pajak. Dispenda membuatkan ruang loket
contoh, Tidak akan terjadi lagi seorang khusus untuk pengurusan keringanan
wajib pajak yang ingin mengurus pajak, dengan ruang tunggu yang
keringanan pajak membawa berkas yang nyaman dan petugas yang ramah.
tidak lengkap ke Dispenda akibat kurang 7. Dalam penempatan jabatan posisi
nya informasi mengenai tata cara sebagai petugas penetapan keringanan
pengurusannya,baik Informasi dari pajak, hendaknya Kepala Dinas
Kantor Samsat dan Kantor Dispenda Pendapatan Daerah provinsi Sulawesi
serta juga tidak adanya informasi baik Tengah memilih PNS yang memiliki
dari media cetak maupun elektronik. track record yang baik karena
3. Penyaluran informasi (transmisi) yang dibutuhkan komitmen, kejujuran,
baik dapat terwujud dengan jelas juga komunikatif dalam rangka DISPOSISI
dengan cara Sosialisasi dimedia cetak Pelaksana terhadap Kebijakan tersebut.
dan elektronik atau tatap muka langsung 8. Rapat Tim Pembina Samsat sebaiknya
dengan wajib pajak sehingga dapat di dibuat setiap triwulan dengan perwakilan
implementasikan informasi yang baik sampai tingkat samsat kab/kota agar
kepada Wajib pajak sehingga maksud pembahasan lebih tajam dan mendalam.
dan tujuan dari regulasi Keringanan 9. Dalam SOP sebaiknya diatur jenjang
Pajak dapat di informasikan secara hierarki, sehingga jabatan manajerial
maksimal kepada wajib pajak. dapat diwakili jika berhalangan. Dalam
4. Pemahaman yang konsisten benar dan SOP sebaiknya diatur secara tertulis
baik terhadap regulasi dan Pergub "siapa melakukan apa" agar tidak
mutlak diperlukan, salah satu cara membingungkan Petugas dan Wajib
dengan peningkatan Sumber daya pajak.
manusia melalui Bimbingan Teknis 10. Dalam SOP sebaiknya diatur secara
Keringanan Pajak untuk petugas efisien dan efektif Berbagai saluran
pelayanan. komunikasi yang terdapat dalam
organisasi sebagai jawaban terhadap
Imran Wahyudy Alatas. Implementasi Kebijakan Keringanan Pajak Kendaraan Bermotor ……………………… 156

pertanyaan “siapa yang berhubungan DAFTAR RUJUKAN


dengan siapa dan untuk kepentingan
apa” masih terbatas, permasalahan Agustino, Leo. 2012. Dasar-Dasar
dibawah pada tingkat staf pelayanan Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta,
hanya terbatas berkomunikasi dengan cetakan Ketiga.
kasi Penetapan dan Keberatan Pajak Dunn, N William. 2003. Pengantar Analisis
sehingga Respon Time Solusi dari atasan Kebijakan Publik. Terjemahan
(Kepala Dinas) pengambil kebijakan Wibawa, Samodra, dkk. Yogyakarta:
menjadi lama akibat saluran komunikasi Gadjah Mada University Press. Edisi
yang terbatas dan berjenjang (panjang). Kedua.
11. Jaringan informasi yang dapat digunakan Keputusan Kepala Dinas P e n d a p a t a n
untuk berbagai kepentingan, baik yang Daerah Provinsi Sulawesi
sifatnya institusional maupun individual, Tengah No. 973/42/Pajak
terdapat situs resmi dispenda Harus Tahun 2014 tentang Syarat Pemberian
dimanfaatkan lebih maksimal agar Pengurangan Atau Penghapusan Sanksi
pelayanan keringanan pajak baik dalam Administrasi Dan Pengurangan Atau
bentuk informasi maupun media Pembatalan Ketetapan Pajak
komunikasi antara dispenda dan wajib Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik
pajak. Nama Kendaraan Bermotor
12. Hubungan antara satu satuan kerja Nugroho, Riant. 2011. Public Policy:
dengan berbagai satuan kerja yang lain. Dinamika Kebijakan, Analisis
SAMSAT terdiri dari 3 (tiga) satuan Kebijakan, Kebijakan. Jakarta: PT.
kerja yakni Dirlantas Polda Sulteng; Elex Media Komputindo.
Dispenda Sulteng; PT. Jasa Raharja Peraturan Gubernur Provinsi Sulawesi
Cabang Sulteng, namun hubungan Tengah Nomor 27 Tahun 2012 tentang
komunikasi belum maksimal akibat Peraturan Pelaksanaan Atas Peraturan
kurangnya intensitas pertemuan dari Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
ketiga pucuk pimpinan, hanya sekali Nomor 01 Tahun 2011 tentang Pajak
dalam tiap triwulan di Rapat Tim Daerah, Khusus Pajak Kendaraan
Pembina Samsat. Rapat Tim Pembina Bermotor dan Bea Balik Nama
Samsat sebaiknya dibuat setiap triwulan Kendaraan Bermotor
dengan perwakilan sampai tingkat Satori, D. dan Komariah. 2011. Metodologi
samsat kab/kota agar pembahasan dan Penelitian Kualitatif. Bandung:
Komunikasi lebih tajam dan mendalam. Alfabeta, Cetakan ke-3.
Soemitro, Rochmat, 2000, Asas dan Dasar
UCAPAN TERIMA KASIH Perpajakan 1, Bandung: Refika
Aditama.
Penulis banyak mendapatkan arahan,
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian
saran dan bimbingan dari dosen pembimbing,
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
untuk itu penulis ucapkan terima kasih dan
Bandung: Alfabeta.
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
Bapak Dr. Moh. Irfan Mufti, M.Si dan
Bapak Dr. Nawawi Natsir, M.Si. Semoga
Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada mereka atas kebaikan yang telah
diberikan sehingga artikel ini dapat
diselesaikan.

You might also like