Professional Documents
Culture Documents
Abstract
The purpose of this study was to determine the Implementation of Motor Vehicle Tax Relief
Policy in the Office of Regional Revenue Office of Central Sulawesi Province. The main theory
used in this study are those of Edward III on four factors influencing policy implementation is
communication, resources, disposition and bureaucratic structure. This type of research uses a
qualitative approach to survey techniques. Informants in this study of three people who choose with
purposive sampling. The results showed the implementation of the Motor Vehicle Tax Relief Policy
in the Office of Regional Revenue Office of Central Sulawesi Province which consists of four
indicators of communication, resources, disposition and bureaucratic structure. Of the four sub
indicators are still no indicators that still need to be improved, namely sub-indicators of physical
facilities, the implementor of policies and attitudes that lead to policy-makers on the creation of
good results.
Keywords: Motor Vehicle Tax, Policy Implementation, Communication, Resources, Disposition
and Bureaucratic Structure.
150
151 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 12, Desember 2015 hlm 150-156 ISSN: 2302-2019
terbatas, permasalahan dibawah pada tingkat yang baik kepada Wajib pajak yang
staf pelayanan hanya terbatas berkomunikasi berakibat maksud dan tujuan dari regulasi
dengan kasi Penetapan dan Keberatan Pajak Keringanan Pajak tidak dapat di
sehingga Respon Time Solusi dari atasan informasikan secara maksimal kepada
(Kepala Dinas) pengambil kebijakan menjadi wajib pajak.; 3. Kurangnya pemahaman
lama akibat saluran komunikasi yang terbatas
terhadap regulasi dan konsistensi Pergub.
dan berjenjang (panjang)”.
“Jaringan informasi yang dapat digunakan untuk 2. Dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya
berbagai kepentingan, baik yang sifatnya di Kantor Dinas Pendapatan : 1.Staf yang
institusional maupun individual, terdapat situs Masih sangat kurang; 2. Staf yang mutu
resmi dispenda namun belum dimanfaatkan untuk pendidikannya belum terpenuhi; 3.
memaksimalkan pelayan keringanan pajak baik Informasi sebagai penentu pengambilan
dalam bentuk informasi maupun media keputusan masih minim; 4. Tanpa adanya
komunikasi antara dispenda terhadap wajib SOP Keringanan Pajak dapat dipastikan
pajak”. adanya Kewenangan yang tumpang tindih
“Hubungan antara satu satuan kerja dengan sehingga dapat merugikan wajib pajak. ;
berbagai satuan kerja yang lain. SAMSAT terdiri 5.Fasilitas Pelayanan Keringanan Pajak
dari 3 (tiga) satuan kerja yakni Dirlantas Polda
tanpa ruang tunggu yang layak sehingga
Sulteng; Dispenda Sulteng; PT. Jasa Raharja
Cabang Sulteng, namun hubungan komunikasi berkesan tidak nyaman bagi wajib pajak.
belum maksimal akibat kurangnya intensitas 3. Disposisi atau sikap pelaksana merupakan
pertemuan dari ketiga pucuk pimpinan, hanya komitmen pelaksana terhadap program.
sekali dalam tiap triwulan di Rapat Tim Pembina Sebagai petugas pelayanan keringanan
Samsat”. pajak, banyak godaan untuk berbuat
curang dengan bermain mata dengan
KESIMPULAN DAN SARAN wajib pajak untuk menentukan besaran
penetapan besarnya keringanan denda
Kesimpulan pajak.
1. Kurang maksimalnya KOMUNIKASI di 4. Tidaknya adanya SOP sebagai dasar
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi struktur organisasi yang mengatur Jenjang
Sulawesi Tengah karena kurangnya Hierarki, Pelembagaan, Komunikasi,
Bimbingan Teknis Keringanan pajak Jaringan Informasi, Hubungan, sehingga
untuk petugas pelayanan pajak dan mengakibatkan tata aliran pekerjaan yang
Sosialisasi Keringanan Pajak bagi Wajib tidak teratur dan pelaksanaan kebijakan
Pajak sehingga mengakibatkan: 1. Belum yang tumpang tindih.
Optimalnya Transmisi Informasi pada 5. Rapat Tim Pembina Samsat sebagai
Wajib Pajak dan Petugas Pelayanan Pajak wadah konsolidasi Struktur Birokrasi dan
contoh, Jarang terjadi seorang wajib pajak permasalahan di SAMSAT belum optimal
yang ingin mengurus keringanan pajak karena hanya dilakukan pertemuan sekali
membawa berkas yang lengkap ke setahun dan hanya diwakili oleh pimpinan
Dispenda akibat kurang nya informasi masing-masing (DIRLANTAS POLDA
mengenai tata cara pengurusannya,baik SULTENG, DISPENDA SULTENG, PT.
Informasi dari Kantor Samsat dan Kantor JASARAHARJA SULTENG), Sehingga
Dispenda serta juga tidak adanya Permasalahan Jenjang Hierarki,
informasi baik dari media cetak maupun Pelembagaan, komunikasi, Jaringan
elektronik.; 2. Penyaluran informasi Informasi, Hubungan, yang di bahas
(transmisi) yang baik kurang dapat kurang tajam dan mendalam.
terwujud atau kurang jelas dalam
menghasilkan implementasi informasi
155 e-Jurnal Katalogis, Volume 3 Nomor 12, Desember 2015 hlm 150-156 ISSN: 2302-2019