You are on page 1of 8

POLRI DAERAH JAWA TIMUR

BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN


RS. BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU

LAPORAN KEPATUHAN HAND HYGIENE


RS. BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU

I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Infeksi nosokomial atau yang sekarang disebut sebagai infeksi


berkaitan dengan pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan atau Health
care assosiated infection (HAIs) dan infeksi yang didapat dari pekerjaan
merupakan masalah penting di seluruh dunia yang terus meningkat (alfarado
2000). Sebagai perbandingan, bahwa tingkat infeksi nosokomial yang terjadi
di beberapa negara eropa dan amerika adalah rendah yaitu sekitar 1%
dibandingkan dengan kejadian di negara-negara Asia, Amerika Latin dan Sub
Sahara Afrika yang tinggi hingga mencapai lebih dari 40% (Lynch dkk 1997).
Media penularan utama dari sebagian besar bakteri atau virus
penyebab infeksi nosokomial adalah tangan-tangan personil medik yang
terkontaminasi. Hand hygiene adalah istilah yang digunakan untuk mencuci
tangan menggunakan antiseptic pencuci tangan. Pada tahun 2009, WHO
mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care,
yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan hand hygiene untuk petugas
kesehatan dengan my five moments for hand hygiene yaitu melakukan cuci
tangan sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melakukan prosedur
bersih dan steril, setelah bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan
dengan cairan tubuh pasien, setelah bersentuhan dengan pasien, setelah
bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien.
Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar
dianggap sebagai penyebab utama infeksi nosokomial (HAIs) dan
penyebaran mikroorganisme multiresisten di fasilitasn pelayanan kesehatan
dan telah diakui sebagai kontributor yang penting terhadap timbulnya wabah
(Boyce dan Pittet, 2002). Sehingga perlu adanya audit kepatuhan
pelaksanaan hand hygiene untuk evaluasi kegiatan yang telah dilakukan
oleh tim KPRS RS Bhayangkara Hasta Brata Batu.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Meningkatkan pemahaman dan pentingnya kebersihan tangan
(hand hygiene).
1.2.2 Tujuan
1) Meningkatkan pengetahuan dalam melakukan cuci tangan
(hand hygiene) dengan handrub maupun handwash.
2) Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan dalam
kebersihan tangan (hand hygiene)
3) Meningkatkan perilaku sehat dengan selalu melakukan cuci
tangan (hand hygiene) dengan 6 langkah dalam 5 moment.

II. HASIL KEGIATAN


Kepatuhan Hand Hygiene RS Bhayangkara Hasta Brata Batu

Audit hand hygiene merupakan cara yang dilakukan untuk


mengobservasi dan mengukur kepatuhan para petugas kesehatan dalam
melakukan hand hygiene yang merupakan perilaku mendasar dalam upaya
mencegah timbulnya infeksi silang. Dari pelaksanaan audit hand hygiene yang
dilaksanakan rutin setiap bulan di RS Bhayangkara Hasta Brata Batu, berikut
ini laporan kepatuhan hand hygiene pada setiap unit pelayanan kesehatan RS
Bhayangkara Hasta Brata Batu bulan Oktober 2017

Gambar 2.1 Prosentase Angka Kepatuhan Hand Hygiene di RS


Bhayangkara Hasta Brata Batu Oktober 2017
Berdasarkan data pada gambar 2.1 menunjukkan bahwa angka rata-
rata kepatuhan Hand Hygiene di RS Bhayangkara Hasta Brata pada bulan
Oktober 2017 sebesar 89.3%.
Berikut ini angka kepatuhan Hand Hygiene di RS Bhayangkara Hasta
Brata Batu berdasarkan audit yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2017 di
setiap ruangan :
GAMBAR 2.1.1 PROSENTASE ANGKA KEPATUHAN HAND HYGIENE RS BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU OKTOBER
2017 BERDASARKAN RUANGAN
Berdasarkan data pada gambar 2.1.1 menunjukkan bahwa pada bulan
Oktober 2017, angka kepatuhan hand hygine di semua ruangan RS Bhayangkara
Hasta Brata Batu mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya. Hal ini
dikarenakan pada bulan sebelumnya sudah diadakan pelatihan “cuci tangan
efektif” dan pemantauan secara berkala untuk meningkatkan kepatuhan cuci
tangan pada seluruh petugas RS Bhayangkara Hasta Brata Batu.

III. KESIMPULAN DAN SARAN

Angka kepatuhan Hand Hygiene di RS Bhayangkara Hasta Brata Batu


pada bulan Oktober 2017 mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya hingga
mencapai 89.3%. Pada bulan Oktober 2017 angka kepatuhan hand hygiene di
semua ruangan RS Bhayangkara Hasta Brata Batu mengalami peningkatan dari
bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan adanya pemantauan secara berkala untuk
meningkatkan kepatuhan Hand pada seluruh pegawai RS Bhayangkara Hasta
Brata Batu.

Evaluasi yang di dapat adalah :


1. Setiap melakukan tindakan ada beberapa ruangan menerapkan hand
hygiene dan ada yang tidak.
2. Tidak kontak langsung dengan pasien sehingga petugas merasa tidak perlu
melakukan cuci tangan.
3. Menggunakan sarung tangan, sehingga cuci tangan menjadi diabaikan
karena sudah merasa aman untuk diri petugas
4. Penggantian botol handrub yang masih belum maksimal saat cairan sudah
habis.

Rekomendasinya adalah
1. Diadakan pelatihan dan pendidikan staf mengenai hand hygine baik
menggunakan handwash maupun handrub
2. Kesamaan cara cuci tangan
3. Menempatkan cairan handrub maupun handwash disetiap ruangan
4. Melakukan sosialisasi tentang hand hygine dan dilakukan pemantauan
secara berkala untuk meningkatkan kepatuhan cuci tangan pada petugas
5. Perlunya kesadaran dari masing-masing unit dalam pergantian botol dan
cairan handrub pada ruangan kamar pasien dan selasar.

Tindak lanjut yang akan di lakukan adalah :


1. Semua pasien yang mendapat tindakan invasif dilakukan supervisi
dilapangan oleh IPCN dan IPCLN
IV. PENUTUP

Demikian laporan monitoring evaluasi hand hygiene ini dibuat.


Diharapkan agar laporan ini dapat menjadi dasar untuk melaksanakan upaya
dan tindak lanjut dalam pelaksanaan hygiene dan sanitasi dari setiap karyawan
Rumah Sakit.

Batu, 31 Oktober 2017


TIM KESELAMATAN PASIEN
RS. BHAYANGKARA HASTA BRATA BATU

dr. WIWIN INDRIANI


NIP 197109152007102001
Petugas radiologi melakukan hand hygiene setelah kontak dengan pasien

You might also like