You are on page 1of 66

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Tujuannya untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen
pendidikan untuk menghadapai tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan
lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan. Pembaharuan pendidikan tak terlepas dari
pembaharuan kurikulum sekolah, yang harus disesuaikan dan dikembangkan secara terus
menerus, sehingga tetap relevan dengan tuntutan jaman, serta mengarah pada pencapaian
tujuan pendidikan secara nasional.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, yang searah dengan
tujuan pendidikan nasional. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, pengembangan
kurikulum hendaknya mengacu pada standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan
pemerintah.
Disamping itu pengembangan kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
hendaknya dikembangkan dengan prinsip-prinsip diversifikasi, sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan karakteristik peserta didik. Dengan demikian setiap satuan
pendidikan akan memiliki kurikulum operasional yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan
potensi daerah, tanpa mengesampingkan kepentingan nasional.
Pemberlakuan Kurikulum 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengahruskan setiap satuan pendidikan untuk melakukan review dan penyesuaian dengan
prinsif-prinsif maupun struktur kurikulum sehingg sekolah dapat memberikan layanan
pendidikan sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. SMP Negeri 7 Denpasar
merupakan salah satu sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013. Oleh karena itu sekolah
telah melakukan langkah-langkah yang strategis seperti penyiapan tenaga pendidik, sarana
dan prasarana termasuk kurikulum agar pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan
dapat tercapai secara optimal.
Kurikulum SMPN 7 DPS 1
SMP Negeri 7 Denpasar merupakan sekolah negeri yang berdiri pada tanggal 9
Oktober 1982 yang dibangun di atas tanah seluas 6.468 meter persegi, tepatnya beralamat
di jalan Gunung Rinjani Monang Maning Denpasar. Kondisi riil sekolah adalah bahwa SMP
Negeri 7 Denpasar terletak kurang lebih 3 kilo meter dari pusat kota dengan sarana
tranportasi yang cukup memadai dan terjangkau oleh masyarakat. Selama lima tahun sejak
berdirinya sekolah ini, sekolah dengan bekerjasama dengan stakeholders telah melakukan
upaya-upaya untuk memenuhi standar nasional pendidikan.
Analisis terhadap Standar Isi difokuskan pada analisis terhadap kerangka dasar dan
struktur kurikulum, analisis terhadap ruang lingkup mata pelajaran, analisis terhadap tujuan
mata pelajaran dan analisis KI-KD. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap
Standar Isi, dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut.
Sesuai dengan tuntutan yang tertuang dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006 dan
Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, maka dalam implementasinya di
SMP Negeri 7 Denpasar dijumpai kondisi riil bahwapengembangan kompetensi peserta didik
belum sesuai dengan tuntutan lingkungan. Hal ini berarti bahwa SMP Negeri 7 Denpasar
akan melakukan penyempurnaan pengembangan kompetensi mengacu pada kebutuhan
masyarakat sekitarnya. Penyempurnaan pengembangan kompetensi dimaksud meliputi
pengembangan keunggulan lokal yang dapat dikembangkan dari sumber daya alam, sumber
daya manusia, historis, budaya dan geografis.
Dalam kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar, sesungguhnya sudah mengembangkan
PBKL dalam bentuk mulok yaitu Bahasa Bali dan Prakarya, tetapi belum dilakukan melalui
analisis pengembangan mulok. Oleh karena itu, dalam penyempurnaan kurikulum
selanjutnya akan dioptimalkan sosialisasi dan pemahaman pentingnya melakukan analisis
keunggulan lokal.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran dirasakan
belum optimal. Hal ini disebabkan oleh kompetensi guru dalam pemanfaatan TIK belum
memadai sehingga pemahaman dan kompetensi guru dalam penguasaan TIK perlu
ditingkatkan.
Pada komponen pelaksanaan kurikulum dijumpai permasalahan bahwa pelaksanaan
remidial dan pengayaan belum sesuai prosedur, misalnya beberapa guru memberikan
remidial pada akhir semester, belum melaksanakan layanan percepatan. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut akan dilakukan sosialisasi yang lebih intensif tentang pelaksanaan
remidial dan pengayaan melalui kegiatan MGMP sekolah.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, beberapa guru masih menggunakan
metode ceramah dalam pembelajaran dan belum menggunakan sumber belajar dan
teknologi yang memadai, belum optimal dalam memanfaatkan lingkungan. Model
pembelajaran ini masih mengacu pada paradigma lama yaitu pembelajaran yang berpusat
Kurikulum SMPN 7 DPS 2
pada guru. Kebiasaan yang dijumpai guru ketika masih duduk di bangku sekolah maupun di
Perguruan Tinggi, beberapa guru atau dosennya mengajar menggunakan metode ceramah
sehingga masih terbawa dalam situasi pembelajaran ketika sudah menjadi guru. Tentu hal ini
harus segera mendapat penanganan/penyempurnaan. Upaya yang dapat ditempuh antara
lain meningkatkan pemahaman guru tentang berbagai metode pembelajaran serta
meningkatkan kompetensi guru dalam penguasaan TIK.
Kegiatan pengembangan diri yang dikembangkan sekolah belum mampu menampung
minat dan potensi peserta didik. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya tenaga profesional yang
dimiliki sekolah. Untuk meningkatkan layanan dalam bidang pengembangan diri, sekolah
akan bekerjasama dengan lembaga profesional maupun individu/perorangan dalam
pembinaan terhadap minat dan bakat siswa.
Pemahaman guru tentang hakikat PT dan KMTT masih kurang dan belum optimal
implementasinya dalam pembelajaran. Banyak guru yang belum memahami esensi PT dan
KMTT sehingga dalam pelaksanaannya belum sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. Hal ini berarti harus ada upaya satuan pendidikan untuk meningkatkan
pemahaman guru tentang PT dan KMTT sehingga dalam pelaksanaannya sesuai dengan
rambu-rambu yang telah ditetapkan.
Analisis terhadap tujuan mata pelajaran meliputi analisis terhadap tujuan masing-
masing mata pelajaran. Tujuannya adalah untuk memetakan tujuan masing-masing mata
pelajaran terhadap ranah penilaian kognitif, afektif dan psikomotor. Disamping itu, pemetaan
juga dilakukan untuk substansi dan impelementasinya dalam pembelajaran. Analisis ini
penting dilakukan guru untuk memperoleh gambaran yang utuh dan menyeluruh terhadap
tujuan masing-masing mata pelajaran
Analisis KI-KD merupakan langkah awal guru dalam menyusun perencanaan
pembelajaran. Keterampilan guru dalam menterjemahkan kompetensi dasar menjadi
indikator-indikator pencapaian KD sangat penting dan prinsip. Artinya, setelah guru itu
mampu menterjemahkan KD menjadi indikator pencapaian KD, guru akan segera dapat
menentukan materi pelajaran apa yang harus diberikan untuk mencapai KD yang
bersangkutan, berapa lama alokasi waktu yang diperlukan, metode apa yang sesuai untuk
menyajikan materi tersebut. Termasuk didalamnya media pembelajaran apa yang sesuai,
bagaimana melakukan penilaian serta menentukan sumber/bahan ajar yang relevan dengan
materi yang akan disajikan.Hasil analisis KI-KD ini juga digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan perencanaan pembelajaran seperti penyusunan silabus dan RPP, penyusunan
program tahunan, dan program semester.
Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dilakukan, agar guru mata pelajaran
memahami hubungan antara KI-KD dengan SKLuntuk pengembangan KTSP, Silabus dan
RPP. Dengan melakukan analisis SKL para guru diharapkan dapat memetakan KI-KD
Kurikulum SMPN 7 DPS 3
tersebut yang selanjutnya dijabarkan pada SKL yang bersesuaian. Analisis SKL juga sebagai
bahan dalam penyusunan program kerja sekolah yang dituangkan dalam RKAS dan RKJM.
Analisis SKL dilakukan terhadap: 1) SKL satuan pendidikan, 2) SKL kelompok mata
pelajaran dan 3) SKL mata pelajaran.Pelaksanaan analisis SKL memerlukan koordinasi
lintas mata pelajaran/kelompok mata pelajaran dan melibatkan seluruh guru mata pelajaran,
maka dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk workshop. Untuk mengoptimalkan
pelaksanaan workshop tersebut dapat melibatkan nara sumber dari LPMP, IN, TPK
Kota/Provinsi, dan unsur Dinas Pendidikan Kota Denpasar.
Analisis Standar Pengelolaan dilakukan dengan tujuanuntuk melakukan analisis standar
pengelolaan pendidikan dan hubungannya dengan standar-standar lainnya serta menyusun
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, dan pengawasan/evaluasi.
Analisis standar proses dilakukan pada substansi: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3)
penilaian hasil belajar dan 4) pengawasan. Secara umum hasil analisis standar proses dapat
dideskripsikan beberapa kendala sebagai berikut:perencanaan,pelaksanaan,penilaian hasil
belajar, dan pengawasan.
Analisis kondisi satuan pendidikan difokuskan pada: 1) pemetaan kekuatan dan
kelemahan kondisi yang ada di SMP Negeri 7 Denpasar yang meliputi peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program; 2)
rencana tindak lanjut. Permasalahan yang dijumpai berkenaan dengan peserta didik
adalah:Jumlah siswa dalam 1 rombel rata-rata 40 orang,Persentase kehadiran siswa sangat
fluktuatif, dan Motivasi belajar siswa relatif rendah. Cara mengatasi permasalahan tersebut
yaitu: Pengadaan RKB, Mengupayakan optimalisasi penegakan peraturan akademik
sekolah, Mengupayakan optimalisasi penegakan peraturan akademik sekolah, Mengadakan
workshop tentang Inovasi Pembelajaran dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Secara umum, kondisi pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 7
Denpasar dapat dikatakan sudah memadai. Selanjutnya, kelebihan yang dimiliki akan
dimanajemen sesuai dengan bidang keahliannya. Misalnya, guru-guru yang sudah
menyelesaikan pendidikan di S-2 akan diberikan tugas tambahan sebagai pembimbing
penulisan karya tulis ilmiah bagi guru dan siswa. Pendampingan penulisan karya tulis ilmiah
bagi guru dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dibidang penelitian
pendidikan. Sedangkan pendampingan penulisan karya ilmiah bagi siswa diarahkan pada
peningkatan kemampuan siswa untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah baik di tingkat
provinsi maupun tingkat nasional. Oleh karena itu, dengan adanya sumber daya pendidik
yang memadai diharapkan kompetensi guru dan siswa di bidang penelitian pendidikan akan
dapat ditingkatkan.
Beberapa keunggulan yang dimiliki sekolah dalam melaksanakan fungsinya
sebagaiberikut :
Kurikulum SMPN 7 DPS 4
a. Satuan pendidikan memiliki gedung yang memadai
b. kantor, ruang guru,ruang belajar, lab, perpustakaan, aula, kantin, KM/WC,
ruang keterampilan, dll)
c. Tempat peribadatan sangat memadai
d. Sarana IT ( TIK) cukup memadai
Sumber dana yang digunakan dalam pengelolaan pendidikan di SMP Negeri 7 Denpasar
adalah dana yang bersumber dari pemerintah dalam bentuk blockgrant( dana BOS dari
Pusat dan Daerah ). Untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan, satuan pendidikan
selalu meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah Kota Denpasar melalui Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Denpasar dan Komite Sekolah. Disamping itu,
satuan pendidikan juga menggalang kerjasama dengan pihak donatur lain seperti Coca-
Cola, Teh Botol Sosro dll, untuk mendukung pendanaan di bidang kegiatan pengembangan
diri dan lomba-lomba.Secara garis besarnya, bentuk program yang dirancang oleh SMP
Negeri 7 Denpasar dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu pengembangan program fisik dan
program non fisik. Keseluruhan program yang dirancang tersebut tertuang dalam bentuk
RKJM dan RKT. Dalam pelaksanaannya, masih dijumpai beberapa kendala diantaranya
adalah kendala pendanaan dan secara substansi program masih perlu disempurnakan.
Sebagai tindak lanjut, akan dilaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait serta
selalu mengadakan penyempurnaan terhadap substansi program mengacu pada peraturan
perundangan dan juknis.
Analisis terhadap kondisi eksternal satuan pendidikan difokuskan analisis terhadap
komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan
dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya. Berdasarkan analisis yang dilakukan,
dapat dideskripsikan hal-hal sebagai berikut:
1) Komite Sekolah dan Isu Peraturan Daerah
2) Dewan Pendidikan (Sulit mendatangkan Dewan Pendidikan karena menaungi
banyak sekolah, Ide-ide yang dimiliki Dewan Pendidikan tidak pernah
dikomunikasikan ke sekolah)
3) Dinas Pendidikan
4) Asosiasi Profesi
5) Dunia Industri Dan Dunia Kerja
6) Sumber Daya Alam
7) Sosial Budaya
Berdasarkan hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS) pemenuhan dan ketercapaian standar
nasional pendidikan di SMP Negeri 7 Denpasar adalah bahwa dalam proses pembelajaran
semua guru sudah mampu menyususn perencanaan pembelajaran yang meliputi silabus dan
RPP secara mandiri. Dalam rangka mendukung pelaksanaan proses pembelajaran khusunya
Kurikulum SMPN 7 DPS 5
dalam praktik pembelajaran IPA sekolah telah memiliki laboratorium IPA serta didukung oleh
Perpustakaan dengan yang representative. Sekolah memiliki 24 rombongan belajar dengan
jumlah peserta didik maksimal 40 siswa yang didukung oleh tenaga pendidik 53 guru dengan
kualifikasi pendidikan S2 4 orang, 44 orang S1 dan D2 sebanyak 5 orang, 42 0rang sudah
lulus dan memiliki sertifikat profesi sebagai pendidik. Infut peserta didik cukup bagus karena
sekolah ini diminati oleh tamatan siswa SD Swasta yang paforit dengan tingkat kelulusan 100
persen setiap tahun dengan rata-rata NUN peringkat 10 dari 63 SMP yang ada di Kota
Denpasar dan tahun ajaran 2014/2015, 2 orang siswa SMP Negeri 7 Denpasar telah
berhasil meraih NUN tertinggi di tingkat Provinsi dengan jumlah nilai 394,5 dan 10 besar
peringkat sekolah se Bali.
Dari segi standar penilaian masih ada beberapa guru (20 persen) terutama yang
sudah berumur masih kurang memahami teknik penilaian, sehingga sulit menerapkan teknik
penilaian yang tepat sesuai dengan karakteristik KD. Dalam rangka pelaksanaan operasional
program sekolah dukungan pembiayaan bersumber dari pemerintah melalui dana BOS dari
Pusat dan dari Daerah . Peran orang tua siswa yang dikoordinasikan melalui Komite sekolah
dalam dukungan program sekolah sangat besar.
Berdasarkan kondisi riil sekolah tersebut di atas, SMP Negeri 7 Denpasar menyusun
kurikulumnya sendiri yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan oleh
warga sekolah dan stakeholders sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional sesuai
amanat Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003.

B. Landasan Hukum

Penyusunan dan pengembangan Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar


menggunakan landasan hukum sebagai berikut.
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Perpres No 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2009 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Adiwiyata;
6. Permendikbud RI Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah;
7. Permendikbud RI Nomor 61 Tahun 2014 tentang Pedoman KTSP;
8. Permendikbud RI Nomor 62 Tahun 2014 tentang kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan
dasar dan Menengah;

Kurikulum SMPN 7 DPS 6


9. Permendikbud RI Nomor 63 Tahun 2014 tentang pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan
Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan dasar dan Menengah;
10. Permendikbud RI Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan lokal Kurikulum 2013;
11. Permendikbud RI Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
12. Permendikbud RI Nomor 105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
13. Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
14. Permendikbud RI Nomor 159 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum;
15. Permendikbud RI Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan
Kurikulum Tahun 2013;
16. Permendikbud RI Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik;
17. Permendikbud RI Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
18. Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Gerakan Literasi Sekolah;
19. Permendikbud RI Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
20. Permendikbud RI Nomor 82 Tahun 2015 Tentang Pencegahan Dan Penanggulangan Tindak
Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan;
21. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Pendidikan Dasar dan Menengah;
22. Permendikbud RI Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
23. Permendikbud RI Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
24. Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah;
25. Permendikbud RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
26. Permendikbud RI Nomor 28 Tahun 2016 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan;
27. Permendikbud RI Nomor 53 Tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan
Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan;
28. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2009 tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Adiwiyata;
29. Pergub Bali Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Bahasa, Aksara dan Sastra Daerah Bali Pada
Pendidikan Dasar dan Menengah;

Kurikulum SMPN 7 DPS 7


30. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali No :420/26888/Disdik tentang
Kalender Pendidikan Sekolah /Madrasah di Provinsi Bali Tahun Pelajaran 2017/2018;
31. Surat Keputusan Kepala Sekolah SMPN 7 Denpasar No …. Tahun 2017 tentang
Pemberlakuan Kurikulum SMP N 7 Denpasar Tahun Pelajaran 2017/2018.

C. Tujuan Pengembangan Kurikulum SMP

Adapun tujuan pengembangan kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar adalah :


1. Agar sekolah memiliki kurikulum sekolah yang sesuai dengan kebutuhan dan
potensi sekolah, mengacu pada delapan standar nasional pendidikan.
2. Agar sekolah memiliki pedoman dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan
untuk mencapai tujuan sekolah maupun tujuan pendidikan secara nasional.
3. Agar sekolah dapat melakukan modifikasi dan mengembangkan inovasi-inovasi
program pendidikan dalam upaya mewujudkan terselenggaranya pendidikan
yang sesuai dengan kondisi, tuntutan, dan kebutuhan peserta didik, sekolah,
daerah, dan nasional

C. Acuan Konseptual

Adapun acuan konseptual berdasarkan kerangka dasar kurikulum yaitu:


1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalampengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta didik
yang akan dicapai kurikulum,sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran,
posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan
masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.
Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas
yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara
spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat
menghasilkan manusiayang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.
a.Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masakini dan masa mendatang. Pandanganini menjadikan Kurikulum 2013
dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam,diarahkan

Kurikulum SMPN 7 DPS 8


untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik dimasa depan. Mempersiapkan peserta didik
untuk kehidupan masa depan selalu menjadi kepedulian kurikulum, hal ini
mengandung makna bahwa kurikulum adalah rancangan pendidikan untuk
mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa. Dengan demikian,tugas
mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama suatu kurikulum.
Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik,
Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan
kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan
bagi kehidupandi masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang
yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b.Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa diberbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta
didik.Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat,didengar,dibaca,dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
c.Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melaluipendidikan disiplinilmu. Filosofi ini menentukan
bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran adalah pembelajaran
disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan kurikulum memiliki nama
mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu, selalu bertujuanuntuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d.Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and
socialreconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
Kurikulum SMPN 7 DPS 9
mengembangkan potensi peserta didikmenjadi kemampuan dalam berpikir reflektif
bagi penyelesaian masalah social dimasyarakat, dan untuk membangun kehidupan
masyarakat demokratis yang lebih baik. Dengan demikian,Kurikulum2013
menggunakan filosofi sebagai manadi atas dalam mengembangkan kehidupan
individu peserta didik dalam beragama, seni, kreativitas, berkomunikasi, nilai dan
berbagai dimensi inteligensi yang sesuai dengan diri seorang peserta didik dan
diperlukan masyarakat, bangsa dan umat manusia.
2. LandasanTeoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”(standard-
based education),dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based
curriculum).Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional
sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas- luasnya bagi peserta didikdalam mengembangkan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di
sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik
(learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal
peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil
belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.
3. LandasanYuridis
Landasan Yuridis penyusunan Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar adalah sesuai
dengan landasan hukum yang telah diuraikan pada bagian B di atas.

B. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Secara ideal Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar ini dikembangkan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan dan panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP serta
memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut :

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik


dan lingkungan.

Kurikulum SMPN 7 DPS 10


Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar dikembangkan dengan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Prinsip ini
digunakan dalam pengembangan Silabus dan RPP dengan kegiatan pembelajaran/
pengembangan diri yang menggunakan metode pembelajaran yang mengembangkan
karakter posifit peserta didik

2. Beragam dan terpadu

Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar dikembangkan dengan prinsip bahwa keragaman


karakteristik peserta didik, kondidi daerah, jenjang pendidikan di tingkat SMP, serta saling
menghargai dan tidak deskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi dan jender.Prinsip ini digunakan dalam pengembangan Silabus dan
RPP dengan kegiatan pembelajaran/ pengembangan diri yang menggunakan metode
pembelajaran yang mengembangkan karakter posifit peserta didik sesuai budaya bangsa
Indonesia dan wawasan kebangsaan Indonesia.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar dikembangkan dengan prinsip bahwa ilmu


pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu
semangat dan isi kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar memberikan pengalaman belajar
peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni, melalui penyiapan fasilitas teknologi dan seni terkini, dan peningkatan
kempetensi para guru melalui workshop/ pendidikan /kegiatan lain yang relevan.

4.Relevan dengan kebutuhan hidup

Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar dikembangkan dengan melibatkan pemangku


kepentingan (stake holders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan
hidup, termasuk di dalamnya kehidupan bermasyarakat, kalangan dunia usaha dan dunia
kerja. Oleh karena itu di SMP Negeri 7 Denpasar dikembangkan berbagai program
pengembangan diri yang dapat pengembangan ketrampilan pribadi, ketrampilan sosial,
ketrampilan akademik dan ketrampilan vokasional para peserta didik

5. Menyeluruh dan berkesinambungan

Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar dikembangkan dengan prinsip bahwa Substansi kurikulum
mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran
yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.

Kurikulum SMPN 7 DPS 11


6. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar dikembangkan dengan prinsip bahwa kurikulum diarahkan
kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Setiap kegiatan pembelajaran di sekolah selalu menggunakan
informasi terbaru, serta selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata dimasyarakat dan
diusahan sebagai kegiatan yang perlu dibudayakan bukan hanya saat di sekolah namun juga
dalam keseharian sebagai warga masyarakat.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan


nasional, daerah, untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
melalui pengembangan isi kurikulum yang mengikuti standar isi yang bersifat nasional
serta pengembangan muatan lokal, dan pengambangan diri

C. Acuan Oprasional Penyusunan Kurikulum


KTSPSMP Negeri 7 Denpasar disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut.
1. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.
Iman, takwa dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik
secara utuh.Kurikulum disusun agar semua mata pelajaran dapat menunjang
peningkatan iman, takwa dan akhlak mulia.
2. Pembetukan Kompetensi Masa Depan.
Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan
berkomunikasi, berpikir kritis dan kreatif dengan mempertimbangkan moral Pancasila
agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, toleran dalam
keragaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam
kehidupan dan memiliki kesiapan dalam bekerja, kecerdasan sesuai dengan
bakat/minatnya dan peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab
tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam
proses pembelajaran.
3. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan
dan Kemampuan Peserta Didik.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan

Kurikulum SMPN 7 DPS 12


memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual
emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.
4. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan.
Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan.Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari.Oleh karena itu, kurikulum
perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan
kebutuhan pengembangan daerah.
5. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional.
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
6. Tuntutan Dunia Kerja.
Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta
didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.Oleh sebab itu,
kurikulum perlu memuat kecakapan hidup.Oleh sebab itu kurikulum perlu memuat
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja.Hal ini sangat
penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
7. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni.
Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis
pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama
perubahan.Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian
perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan
perubahan.Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni.
8. Agama.
Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, taqwa, serta akhlak
mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama.Oleh karena itu,
muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa
dan akhlak mulia.
9. Dinamika Perkembangan Global.
Kurikulum menciptkan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang

Kurikulum SMPN 7 DPS 13


semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta
mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
10. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan.
Kurikulum diarahkanuntuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta
didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Oleh karena itu,
kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta
persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
11. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat.
Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan karakteristik sosial budaya
masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan
dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum
mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
12. Kesetaraan Jender.
Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan
dengan memperhatikan kesetaraan jender
13. Karakteristik Satuan Pendidikan.
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

F. Prinsip – Prinsip Pelaksanaan Kurikulum

Secara ideal prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar adalah:

1) Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang berguna bagi dirinya.

2) Dilaksanakan dengan menegakkan 5 pilar pendidikan: a) belajar untuk beriman dan


bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, b) belajar untuk memahami dan menghayati,
c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, d) belajar untuk hidup
bersama dan berguna bagi orang lain, dan e) belajar untuk membangun dan menemukan
jati diri melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan

3) Memungkinkan peserta didik mendapatkan pelayanan perbaikan, pengayaan, dan/ atau


percepatan sesuai potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan
memperhatikan keterpaduan, pengembangan pribadi yang berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral

4) Dilaksanakan dalam hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan
menghargai, akrab terbuka saling asah asih asuh.

Kurikulum SMPN 7 DPS 14


5) Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi
yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan
prinsip alam takambang jadi guru

6) Dilaksanakan dengan mendayagunakan kodisi alam, sosial, budaya,dan kekayaan daerah


untuk keberhasilan pendidikan secara optimal

7) Mencakup seluruh kompetensi mapel, mulok, dan pengembangan diri, diselenggarakan


dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar
kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

Kurikulum SMPN 7 DPS 15


BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN

A. Tujuan Pendidikan

1. Tujuan Pendidikan Nasional


Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertaqwa
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, bertanggung jawab dan
demokratis
2. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan yang lebih lanjut.

B. Visi dan Misi

1. Visi Pendidikan Nasional


Visi yang ditetapkan Departemen Pendidikan Nasional merupakan gambaran dan
cerminan kondisi masa depan yang akan dicapai dan diarahkan secara konsisten,
antisipatif, inovatif, serta produktif. Rumusan visi pendidikan nasional:
”Terwujudnya manusia Indonesia yang cerdas, produktif,
dan berakhlak mulia ”.

2. Misi Pendidikan Nasional


Mengacu kepada Visi tersebut diatas maka Misi Departemen Pendidikan Nasional
adalah;
a. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan
yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
b. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh
sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;
c. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk
mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;
d. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai
pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan
nilai berdasarkan standar nasional dan global;
e. Memberdayakan peran masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan
berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

Kurikulum SMPN 7 DPS 16


3. Visi Sekolah
Visi merupakan imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa
yang akan datang. Visi sekolah harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional,
memperhatikan dan mempertimbangkan potensi yang dimiliki sekolah, dan harapan masyarakat
yang dilayani sekolah. Oleh karena itu visi sekolah dirumuskan dengan melibatkan pihak-pihak
yang terkait (stakeholders) sehingga visi tersebut dapat mewakili aspirasi seluruh yang
berkepentingan terhadap sekolah. Berdasarkan hasil kesepakatan dewan pendidik dan komite
sekolah, ditetapkan visi SMP Negeri 7 Denpasar dengan rumusan sebagai berikut.
Rumusan Visi :

“UNGGUL DALAM PRESTASI YANG BERLANDASKAN NILAI-NILAI


KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA SERTA PEDULI LINGKUNGAN”

Indikator Visi :
1. Terwujudnya kurikulum sekolah yang relevan dengan kebutuhan lokal, nasional, dan
global
2. Terwujudnya pendidikan yang bermutu dan berdaya saing
3. Terpenuhinya fasilitas pendidikan yang mendukung pembelajaran yang bermutu.
4. Terwujudnya prestasi akademik dan non akademik yang kompetitif
5. Terwujudnya sikap mental dan moral spiritual yang menjunjung tinggi nilai-nilai
Ketuhanan, toleransi, kebinekaan, dan budaya, serta lingkungan dengan konsep Tri Hita
Karana.

4.Misi Sekolah
Misi yang ingin dicapai dalam 4 tahun kedepan adalah :
1. Mengacu indikator Visi nomor 1 :
a. Mewujudkan pengembangan kurikulum sekolah yang relevan dengan kebutuhan lokal, nasional
maupun global.
b. Mewujudkan penyusunan RPP yang memenuhi standar proses dan standar penilaian.
c. Mewujudkan pelaksanaan penetapan KKM mata pelajaran sesuai kreteria yang telah ditetapkan
d. Mewujudkan pelaksanaan berbagai model atau metode pembelajaran saintifik melalui kegiatan
Mengamati, Menanya, Menalar, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan.
e. Memanfaatkan Lab, perpustakaan, dan lingkungan sebagai sumber belajar secara optimal .

2. Mengacu indikator Visi nomor 2 :


a. Mewujudkan pelaksanaan manajemen mutu dan manajemen sekolah yang efektif dan efisien.
b. Mewujudkan peningkatan kemampuan profesinalisme tenaga pendidik dan kependidikan
c. Mengikuti berbagai lomba untuk menumbuhkan kemampuan dan mental kompetitif.

Kurikulum SMPN 7 DPS 17


3. Mengacu indikator Visi nomor 3 :
a. Menyusun program pengadaan dan penggunaan fasilitas sekolah dalam upaya peningkatan
proses pembelajaran yang bermutu dan berkualitas.
b. Pengembangan, pemeliharaan, perawatan, dan inventarisasi fasilitas pendidikan secara
berkesinambungan.
4. Mengacu indikator Visi nomor 4 :
a. Meningkatkan kualitas pembinaan kelompok-kelompok prestasi akademik maupun non
akademik
b. Mengikuti berbagai lomba akademik maupun non akademik dengan target juara
c. Mewujudkan peningkatan perolehan nilai ujian nasional
d. Mewujudkan peningkatan persentase lulusan yang diterima di sekolah sekolah unggulan
5. Mengacu indikator Visi nomor 5 :
a. Menanamkan sikap mental positif peserta didik dalam segala aktivitasnya yang berazaskan
nilai-nilai Ketuhanan, toleransi, dan budaya
b. Mewujudkan pelaksanaan perayaan hari-hari besar nasional dan keagamaan serta
meningkatkan toleransi antar umat beragama
c. Mewujudkan budaya bersih, santun, peduli terhadap lingkungan sosial dan pelestarian
lingkungan hidup
d. Mengembangkan dan mewariskan budaya organisasi positif yamg mampu mengatasi masalah-
masalah internal maupun eksternal sekolah

C. Tujuan Sekolah
Tujuan yang ingin dicapai dalam 4 tahun ke depan adalah sebagai berikut.
Tujuan Sekolah Jangka Pendek
1. Sekolah memiliki kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dan perkembangan jaman, serta
mampu diimplementasikan
2. Memiliki tenaga pendidik yang mampu menyusun RPP sendiri yang memenuhi standar proses
dan standar penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran maupun lingkungannya.
3. Sekolah memiliki KKM mata pelajaran yang sesuai dengan standar KKM ideal nasional
4. Semua tenaga pendidik mampu menerapkan berbagai model inovasi pembelajaran melalui
kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
5. Sekolah dapat mengikuti semua jenis lomba akademik maupun non akademik di tingkat daerah
dengan target juara
6. Sekolah mencapai rata-rata nilai ujian sekolah minimal sebesar 8,00 dan rata-rata nilai ujian
nasional minimal 7,50

Kurikulum SMPN 7 DPS 18


7. Sekolah mencapai minimal 50 persen dari seluruh peserta didik yang lulus mampu diterima di
SMA/ SMK unggulan
8.Semua warga sekolah memiliki ketangguhaan mental dan selalu mengembangkan karakter
positif dalam segala aktivitasnya
9. Semua warga sekolah memiliki kebiasaan melakukan sembahyang bersama sebelum memulai
suatu kegiatan/ pembelajaran
10. Semua warga sekolah berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan perayaan hari-hari besar nasional
dan keagamaan
11. Semua warga sekolah membiasakan diri untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan

Tujuan Sekolah Jangka Menengah


1. Sekolah memiliki tenaga pendidik yang mampu mengoptimalkan pemanfaatan Lab,
perpustakaan, dan lingkungan sebagai sumber belajar serta mampu mengupdate
pengetahuannya sesuai dengan perkembangan jaman dengan penuh disiplin dan tanggung
jawab.
2. Sekolah memiliki kelompok-kelompok guru mata pelajaran dalam wadah MGMP sekolah
3. Sekolah memiliki kolompok-kelompok peserta didik unggulan di bidang akademis maupun non
akademis yang mampu bersaing dan meraih kejuaraan di tingkatkota, provinsi maupun
nasional.
4. Sekolah memiliki manajemen mutu dan manajemen sekolah yang efektif dan efisien.
5. Sekolah memiliki program yang operasional dan efektif dalam upaya pengembangan fasilitas
pendidikan yang menopang usaha peningkatan mutu
6. Sekolah memiliki standar baku dalam pengaturan terhadap tenaga pendidik dan kependidikan,
para peserta didik dan para stake holder
7. Sekolah memiliki aktivitas secara berkala yang mencerminkan kepedulian terhadap pelestarian
budaya dan lingkungan hidup.

Tujuan Sekolah Jangka Panjang


1.Sekolah memiliki fasilitasyang representatif untuk mendukung pendidikan yang bermutu dan
berdaya saing
2. Sekolah memiliki pola pengembangan, pemeliharaan, perawatan dan inventarisasi fasilitas
pendidikan yang baik dan standar
3. Semua warga sekolah memiliki budaya religius,disiplin, jujur, bersih, dan sehat sebagai pilar
utama pendidikan karakter dan peduli lingkungan
4. Sekolah memiliki kelompok-kelompok siswa unggulan yang mampu berprestasi di tingkat
internasional.

Kurikulum SMPN 7 DPS 19


BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum

1. Pengertian
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dalam satuan pendidikan tertentu
2. Dasar dan Ketentuan Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar
Kompetensi Mata Pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Kurikulum SMP Negeri 7 memuat 10 mata pelajaran Nasional, 1 jenis muatan
lokal, dan 25 jenis pengembangan diri.
2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP Negeri 7 merupakan IPA
terpadu dan IPS terpadu.
3. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum.
4. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
5. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34-38 minggu.
SMP Negeri 7 Denpasar merupakan sekolah pelaksana kurikulum 2013. Oleh karena
itu, Struktur dan muatan Kurikulum untuk kelas VII, struktur kurikulum kelas VIII, dan IX
disusun berdasarkan kurikulum 2013. Sesuai dengan Permendikbud RI Nomor 23 tahun
2015 tentang Gerakan Literasi Sekolah, SMP negeri 7 Denpasar melaksanakan dengan
membaca 15 menit setiap hari sebelum pembelajaran dimulai, yakni dari pukul 07.15 sampai
dengan pukul 07.30, kecuali hari jumat, kerena setiap hari jumat diadakan senam bersama
yang dinamakan ”Jumat Sehat” yang dimulai pukul 07.00 sampai dengan 07.30 Wita.

Kurikulum SMPN 7 DPS 20


Tabel 01. Struktur Kurikulum Kelas VII, VIII. Dan IX
Alokasi Waktu
Mata Pelajaran
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1.1 Seni Budaya 3 3 3
1.
1.2 Muatan Lokal (Bahasa Bali) 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan 3
2. 3 3
Kesehatan
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per
40 40 40
Minggu

B. Muatan Kurikulum.

Muatan Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar meliputi Mata Pelajaran, Muatan Lokal,
Pengembangan Diri, Pengaturan Beban Belajar, Kriteria Ketuntasan Belajar, Ketentuan
mengenai kenaikan kelas dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup dan Pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global, mutasi siswa, serta pendidikan karakter bangsa.

1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang terdapat pada struktur kurikulumSMP Negeri 7 Denpasar
meliputi:
1.Mata Pelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014 yang terdiri dari

Kurikulum SMPN 7 DPS 21


a. Mata pelajaran Kelompok A meliputi, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika,
Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Bahasa Inggris.
b. Mata Pelajaran Kelompok B, meliputi mata pelajaran Seni Budaya, Bahasa Bli,
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Prakarya
2. Muatan Lokal

Dalam struktur kurikulum ini untuk muatan lokal Bahasa Bali diberikan di kelas VII,VIII.
dan IXsesuai Surat Edaran 421.3/9940/Disdikpora.Keberadaan pelajaran muatan lokal
merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar
penyelenggaraan pendidikan di SMP Negeri 7 Denpasar, lebih meningkat relevansinya
terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yaitu daerah Bali.

3. Pengembangan Diri / Ekstra Kurikuler

Pengembangan diri sesuai kurikulum 2013merupakan kegiatan di luar mata pelajaran


sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling dan kegiatan ekstrakurikuler, dan pembiasaan. Pengembangan diri yang diberikan
kepada peserta didik disamping berdasarkan bakat dan minat peserta didk, juga didasarkan
pada kebutuhan di tingkat sekolah, persiapan lomba-lomba di tingkat lokal maupun nasional,
dan memberi bekal pengetahuan dan ketrampilan bagi kehidupannya di masa datang.
Sesuai kurikulum 2013 ekstra kurikuler di kelas VII, VIII, dan IX terdiri dari ekstrakurikuler
wajib yaitu pendidikan kepramukaan dan ekstrakurikuler pilihan berdasarkan minat dan bakat
peserta didik. Adapaun pengembangan diri / ekstra kurikuler yang diselenggarakan di SMP
Negeri 7 Denpasar adalah sebagai berikut.
3.1 Kegiatan Terprogram:
a. Pelayanan konseling meliputi :
1) Pengembangan kehidupan pribadi
2) Pengembangan kemampuan sosial
3) Pengembangan kemampuan belajar
4) Pengembangan wawasan dan perencanaan karir
b. Ekstrakurikuler meliputi :
Ekstrakurikuler wajib adalah pendidikan kepramukaan. Sedangkan
ekstrakurikuler pilihan meliputi :
1) Kelompok seni budaya
a) Seni Tari
b) Seni Tabuh
c) Seni Vokal
d) Seni Lukis

Kurikulum SMPN 7 DPS 22


e) Mejejahitan
f) Darma Gita
g) Teater
2) Kelopok ilmiah dan kreativitas
a) Mading
b) KIR
c) Tata Boga
d) Daur ulang
3) Kelompok organisasi sosial kemasyarakatan
a) Pramuka
b) Paskibra
c) KSPAN
d) PMR
4) Kelompok prestasi Olahraga
a) Bola Voly
b) Bulu tangkis
c) Catur
d) Basket
e) Atletik
f) Silat
g) Karate
h) Kempo
5) Kelompok prestasi Mapel
a) Matematika
b) Fisika
c) Biologi
d) Bhs. Inggris

3.2 Tidak Terprogram


1) Kegiatan Rutin
a) Upacara Bendera
b) Kerja Bakti
c) Sembahyang
2) Kegiatan Spontan
a) Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya
b) Kebiasaan memberi salam antar warga sekolah
3) Kegiatan Keteladanan
Kurikulum SMPN 7 DPS 23
a) Berpakain bersih dan rapi sesuai aturan sekolah
b) Berbahasa yang baik
c) Rajin membaca
d) Datang tepat waktu
e) Tidak mengkonsumsi rokok, minum minuman keras dan narkoba.
Pelaksanaan kegiatan pengembangan diri terprogram :
1. Layanan konseling yang terprogram dilakukan melalui tatap muka di kelas
selama 1 jam pelajaran stiap minggu. Disamping itu setiap hari sabtu
dengan membina anak-anak yang bermasalah dalam mengikuti kegiatan
ekstra sesuai laporan yang diterima dari para guru pembina kegiatan tak
terprogram dan ekstra kurikuler, serta dari laporan guru piket
2. Ekstrakurikuler diselenggarakan teknik tatap muka (bimbingan kelompok)
pada setiap hari kerja mulai pukul 14.00-17,00 WITA (sesuai jadwal), atau
hari minggu pagi/sore sesuai jadwal yang sudah disepakati antara
pembimbing dan kelompok peserta didik.
Pelaksanaan pengembangan diri secara tak terprogram dilakukan setiap saat dengan
melakukan penilaian sikap, disiplin, moralitas, kepribadian, akhlak mulia, dan ketekunan
dalam keseharian yang dinilai oleh semua guru

4. Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills)

Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi
problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara
proaktif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Kecakapan hidup yang dikembangkan melalui pembelajaran meliputi:
a. Kecakapan personal yaitu:
1) Melaksanakan persembahyangan setiap hari dan pada hari-hari besar
agama.
2) Mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan
mekanisme yang ditetapkan dalam tata tertib sekolah.
3) Mampu melaksanakan/menyelesaikan setiap tugas-tugas yang dibebankan
oleh guru, sekolah secara maksimal.
b. Kecakapan sosial:
1) Membiasakan saling sapa antara sesama warga sekolah.
2) Mengadakan pengabdian masyarakat dan keagamaan minimal 2 kali dalam
satu semester.
3) Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah secara
berkesinambungan.

Kurikulum SMPN 7 DPS 24


c. Kecakapan akademik:
1) Membiasakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
berkomunikasi sehari-hari.
2) Membiasakan melakukan penelitian ilmiah.
3) Membiasakan pola demokrasi dalam setiap pengambilan keputusan.
d. Kecakapan Vokasional :
1) Meningkatkan keterampilan kewirausahaan melalui muatan lokal Tata
Boga.
2) Meningkatkan keterampilan penguasaan teknologi informasi dan
komunikasi melalui pembelajaran TIK
3) Meningkatkan kewirausahaan melalui kegiatan atau pemberdayaan
koperasi siswa.
4) Melatih keterampilan mengolah sampah organik dan anorganik.
5) Meningkatkan keterampilan menulis lontar melalui kegiatan pengembangan
diri
6) Meningkatkan keterampilan membuat sarana upacara melalui
pengembangan diri Darma Caruban.

Tabel 03:
AnalisisPengintegrasian Kecakapan Hidup dalamMuatanKurikulum
Pengembangan
Kecakapan Hidup *)
Mata
No Tujuan Pendidikan
Kecakapan

Kecakapan

Kecakapan

Kecakapan
Vokasional

Pelajaran
Akademik
Personal

Sosial

1 Pendidikan Membentuk peserta X


agama dan didik menjadi manusia
Budi Pekerti yang beriman dan
bertakwa kepada
Tuhan YME
2 Pendidikan Membentuk peserta X x
Kewargane- didik menjadi warga
garaan negara yang memiliki
wawasan dan rasa
kebersamaan, cinta
tanah air, serta
bersikap dan
berperilaku demokratis

Kurikulum SMPN 7 DPS 25


Pengembangan
Kecakapan Hidup *)
Mata
No Tujuan Pendidikan

Kecakapan

Kecakapan

Kecakapan

Kecakapan
Vokasional
Pelajaran

Akademik
Personal

Sosial
3 Bahasa Membentuk peserta x
didik mampu
berkomunikasi secara
efektif dan efisien
sesuai dengan etika
yang berlaku, baik
secara lisan maupun
tulisan
4 Matematika Mengembangkan x
logika dan
kemampuan berpikir
peserta didik
5 Ilmu Mengembangkan x x
Pengetahua pengetahuan, dan
n Alam kemampuan analisis
peserta didik terhadap
lingkungan alam dan
sekitarnya
6 Ilmu Mengembangkan X x
Pengetahua pengetahuan,
n Sosial pemahaman, dan
kemampuan analisis
peserta didik terhadap
kondisi sosial
masyarakat
7 Seni dan Membentuk karakter X
Budaya peserta didik menjadi
manusia yang memiliki
rasa seni dan
pemahaman budaya
8 Pendidikan Membentuk karakter X
Jasmani, peserta didik agar
Olahraga, sehat jasmani dan
dan rohani, serta
Kesehatan menumbuhkan rasa
sportivitas
9 Prakarya Membentuk peserta x x
didik menjadi manusia
yang memiliki
keterampilan

Kurikulum SMPN 7 DPS 26


Pengembangan
Kecakapan Hidup *)
Mata
No Tujuan Pendidikan

Kecakapan

Kecakapan

Kecakapan

Kecakapan
Vokasional
Pelajaran

Akademik
Personal

Sosial
10 Muatan Membentuk X x
Lokal pemahaman terhadap
potensi sesuai dengan
ciri khas di daerah
tempat tinggalnya
11 Pengemban Memberikan X x X x
gan Diri kesempatan kepada
peserta didik untuk
mengembangkan dan
mengekspresikan diri
sesuai dengan
kebutuhan, minat, dan
bakat

5. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan local dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi, dan lain-lain yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi
peserta didik agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional dan internasional.
a. Keunggulan lokal pada seni tari, seni tabuh, dan seni lukis diharapkan mampu
meningkatkan kompetensi peserta didik pada bidang-bidang tersebut sehingga
memiliki kemampuan mempertunjukkan, sebagai suatu keungulan lokal.
b. Keunggulan global, melalui pembelajaran TIK peserta didik terampil
mengoperasikan computer dapat meningkatkan keunggulan dalam mengakses
informasi dari luar melalui internet.Terampil berbahasa Inggris, melalui kegiatan
ekstra bahasa inggris praktis, sehingga dapat menjelaskan budaya setempat
dalam hubungannya daerah Sanur sebagai daerah pariwisata dunia.

6. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar yang diatur pada Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar ditetapkan sesuai
kesepakan dewan guru yang mengacu pada standar Isi dan pedoman penyusunan kurikulum
Kurikulum SMPN 7 DPS 27
tingkat satuan pendidikan Beban belajar pada setiap mata pelajaran dinyatakan dalam
satuan jam pelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sitem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Model pembelajaran pada kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar adalah prinsip
pembelajaran tuntas (mastery learning) yaitu peserta didk diharapkan menuntaskan semua
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah dipaketkan. Apabila ada anak yang
tidak tuntas maka perlu diberikan remedial sesuai standar kompetensi yang tidak
dituntaskan. Pada peserta didk yang dapat menuntaskan standar kompetensi dengan baik
maka peserta didk dapat diberikan program pengayaan. Sesuai dengan standar proses pada
kurikulum 2013, pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan sciencetifik dengan
langkah-langkah pembelajaran dimulai dari mengamati, menanya, mengasosiasi, mencoba,
dan menyaji.
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem
Paket. Adapun beban belajar pada sistem paket tersebut diatur sebagai berikut:
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang
tetap. Dalam bentuk matrik pengaturan beban belajar di SMP dapat dirinci pada
tabel 4 berikut ini.
Tabel 04. Matrik Pengaturan Beban Belajar
Satu jam Jumlah Minggu Jumlah jam Jumlah
pelajaran jam efektif pembelajaran Jam Per
Kelas tatap muka pelajaran Per per tahun tahun @
per menit perminggu tahun 60 menit
pelajaran
VII 40 40 36 1440 960

VIII 40 40 36 1440 960

IX 40 40 36 1440 960

b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur (KMTT) dalam sistem paket untuk SMP adalah maksimal 50% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan
alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik

Kurikulum SMPN 7 DPS 28


dalam mencapai kompetensi. Dengan demikian penugasan terstruktur yang
biasanya dalam bentuk pekerjaan rumah (PR) diperhitungkan waktu
pengerjaannya dengan pertimbangan waktu sama dengan ½ dari jumlah jam tatap
muka.

7. Ketuntasan Belajar

a. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


KKM tiap mata pelajaran ditentukan melalui analisis terhadap 3
hal yaitu:
1) Tingkat kerumitan (kompleksitas) setiap Indikator/KD yang harusdicapai oleh
peserta didk. Dalam pelaksanaan, tingkat kompeksitas dikatakan tinggi apabila
menuntut:
- Sumber daya manusia agar memiliki pemahaman yang lebih tinggi
tentang kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didk, serta kreatif
dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.
- Waktu, cukup lama karena perlu pengulangan
- Penalaran dan Kecermatan peserta didk yang tinggi.
2) Tingkat kemampuan rata-rata peserta didk (Intake)
Pada umumnya input yang masuk ke SMP Negeri 7 Denpasar dari Sekolah
Dasar baik Negeri maupun Swasta melalui seleksi UST dan US dengan nilai
rata-rata baik, tetapi ada sebagian peserta didk yang diterima melalui jalur
prestasi, dan siswa miskin,sehingga dilakukan pengelompokan berdasarkan
kemampuan awal
3) Daya dukung yaitu ketersediaan tenaga, sarana dan prasarana pendidikan di
SMP Negeri 7 Denpasar.
Dari kreteria di atas maka setiap KD dapat saja memiliki KKM yang berbeda.
Rata-rata KKM dari semua KD akan menjadi rata-rata KKM KI, dan rata-rata
KKM dari semua KI akan dijadikan KKM mata pelajaran.
Jadi rata-rata KKM indikator menjadi KKM KD, rata-rata KKM KD menjadi
KKM KI, rata-rata KKM KI menjadi KKM Mata pelajaran dan rata-rata KKM
Mata pelajaran menjadi KKM sekolah
b. Prosedur pemberian nilai
1) Setiap peserta didik dinyatakan tuntas apabila sudah memperoleh nilai sekurang-
kurangnya sama dengan KKM melalui proses pengujian, dan berhak diberikan
pengayaan.

Kurikulum SMPN 7 DPS 29


2) Peserta didik yang belum tuntas (memperoleh nilai lebih kecil dari KKM) wajib
diberikan remedial sebanyak-banyaknya 3 kali, dan apabila belum juga
mencapai nilai ketuntasan dapat diberikan nilai tidak tuntas.
3) Apabila nilai yang diperoleh dari hasil remedial melebihi nilai KKM,maka nilai
yang diberikan adalah maksimal sama dengan nilai KKM
c. Daftar nilai KKM semua mata pelajaran.
Besarnya nilai KKM untuk semua mata pelajaran yang telah ditetapkan melalui
musyawarah guru mata pelajaran dapat dilihat pada tabel 05 berikut ini.

Tabel 05 Daftar KKM Mata Pelajaran SMP Negeri 7 Denpasar


Tahun pelajatan 2017/2018
Mata Pelajaran KKM

KLS KLS KLS Ket.


VII VIII IX

Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 76 77 78
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 76 77
3 Bahasa Indonesia 76 77 78
4 Matematik 74 75 76
5. Ilmu Pengetahuan Alam 76 77 78
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 76 77
7. Bahasa Inggris 75 76 77

Kelompok B
1. Seni Budaya 77 78 79
2. Bahasa Bali 75 76 77
3. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 75 77 78
4. Prakarya 75 77 78

C. Pengembangan Diri Minimal Mini Mini


dengan mal mal
predikat deng deng
memuas an an
kan predi predi
kat kat
mem mem
uask uask
an an
Rata-rata 75,50 76,50 77,70

Dari tabel tersebut di atas dapat ditentukan :


a. Rata-rata KKM Kelas VII : 75,50
b. Rata-rata KKM Kelas VIII : 76,50
c. Rata-rata KKM Kelas IX : 77,70

Kurikulum SMPN 7 DPS 30


d. Rata-rata KKM kelas VII, VIII, dan IX, KKM Sekolah : 76,50

Upaya Sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM (80,00) adalah :
1.Meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan /workshop .
2.Melengkapi sarana dan prasarana sekolah
3.Meningkatkan mutu proses pembelajaran melalui pembelajaran yang efektif dan bermutu.
4.Memberikan matrikulasi pada siswa kelas 7 secara kontinu
5.Memberikan Pengayaan dan remidi.
6.Memberikan bimbingan belajar untuk kelas 7, 8, dan 9.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada pendidikan Dasar dan Menengah, penilaian
pendidikan menggunakan rentang nilai 0 – 100, dengan predikat capaian kompetensi sesuai
KKM mata pelajaran masing-masing, dengan rumus : 100 – KKM : 3
Penilaian Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian, penilaian tengah semester, dan penilaian
akhir semester yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian.
Penulisan capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
• Penilaian pengetahuan dilakukan melalui penilaian harian (PH), penilaian tengah semester
(PTS), dan penilaian akhir semester (PAS).
• Selama KBM berlangsung, penilaian dapat dilakukan secara lisan dan penugasan. Pertanyaan
lisan maupun penugasan selama KBM berlangsung diberikan untuk mengecek pemahaman
siswa dan/atau untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan.
• Sementara itu, penilaian harian dapat dilakukan dengan tes tertulis dan/atau penugasan.
• Sampel pekerjaan siswa dari ter tertulis dan/atau penugasan dikumpulkan dalam portofolio.
• PH meliputi satu KD atau lebih,
• Cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik KD.
• PTS dan PAS pada umumnya melalui tes tertulis.
• PTS merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk mengukur pencapaian KD mapel
setelah kegiatan pembelajaran berlangsung 8-9 minggu.
• Cakupan PTS meliputi seluruh KD pada periode tersebut.
• PAS dilakukan untuk mengukur pencapaian KDmapel di akhir semester.
• Cakupan PAS meliputi seluruh KD pada satu semester.
Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH, HPTS, HPAS dengan
memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan oleh satuan pendidikan, dengan rumus :

Kurikulum SMPN 7 DPS 31


(2 X RPH) + (1 X PTS) + (1 X PAS)
HPA =
4

Nilai Akhir Semester


Nilai Akhir Semester diberi predikat dengan ketentuan: sesuai KKM masing-masing Mata pelajaran,
dengan rmus :
100 – KKM : 3
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi capaian pengetahuan
untuk setiap mata pelajaran.
Penilaian Keterampilan
• Deskripsi capaian keterampilan di rapor pada dasarnya dirumuskan berdasarkan portofolio.
• Apabila KD tertentu tidak memiliki sampel karya dalam portofolio karena teknik penilaian
yang dipakai hanya menghasilkan nilai dalam bentuk angka, nilai angka KD tersebut dicatat
dalam portofolio.
• Nilai (angka) tersebut digunakan sebagai data dalam mendeskripsikan capaian keterampilan
pada akhir semester pada KD tersebut
Nilai Akhir Semester
Nilai Akhir Semester diberi predikat dengan ketentuan sesuai dengan KKM, dengan rumus :
100-KKM:3
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi capaian
keterampilan untuk setiap mata pelajaran.

8. Kenaikan Kelas dan Pelulusan

Kenaikan Kelas dan kelulusan dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran


a. Kriteria kenaikan kelas dari kelas VII ke kelas VIII dan dari kelas VIII ke kelas IX ditentukan
oleh satuan pendidikan, dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran
yang diikuti;
2) Mencapai tingkat kompetensi pengetahuan (KI 3) dan keterampilan (KI 4) yang
dipersyaratkan, minimal sama dengan KKM mata pelajaran masing-masing
3) Nilai kompetensi sikap (KI 1 dan KI 2) untuk setiap mata pelajaran sekurang-
kurangnyaBaik (B);
4) Memiliki maksimal tiga mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi pengetahuan
dan kompetensi keterampilannya di bawah KKM;
5) Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15% dari jumlah hari efektif;
6) Berdasarkan hasil rapat pleno dewan guru.

Kurikulum SMPN 7 DPS 32


b. Kriteria Kelulusan
Pelulusan Peserta didik kelas IX pada akhir tahun pelajaran mengacu pada Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Pasal 72 ayat 1: Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah setelah :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran,
2) Memperoleh nilai pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,
kelompok mata pelajaran estetika, kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan
kesehatan dan muatan lokal
3) Mengikuti Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
4) Mengikuti Ujian Nasional.
5) Penetapan pelulusan peserta didik dilaksanakan melalui rapat Dewan Pendidik.

9. Program Remidi dan Pengayaan

Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal.Oleh karena itu kepada peserta didik yang bersangkutan wajib diberikan remedial,
kemudian dinilai kembali hingga batas maksimal sampai 3 kali penilaian.Pelaksanaan
remedial dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut :
1) Dari hasil Ulangan Harian, peserta didik yang belum tuntas dianalisa indikator/KD yang
mana yang belum tuntas, kemudian kepadanya diberikan pembelajaran sesuai dengan
materi yang belum tuntas dengan cara dan metode yang berbeda , kemudian dinilai/dites
kembali hingga mencapai ketuntasan. Jika dari hasil tes masih belum memenuhi KKM,
kegiatan dengan cara ini bisa dilakukan lagi sampai maksimal 3 (tiga) kali.
2) Kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan ditugaskan untuk belajar kembali
indikator/ KD yang belum tuntas nilai UH-nya, kemudian pada waktu yang telah
ditentukan dites/dinilai kembali hingga mencapai ketuntasan minimal. Jika dengan cara ke
2 (dua) ini hasil tesnya belum mencapai KKM kegiatan remedial melalui cara ini bisa
dilakukan lagi sampai maksimal 3 (tiga) kali.
3) Jika telah diremedial dengancara 1 (satu) ataucara 2 (dua) hingga 3 (tiga)kali juga belum
mencapai KKM, penuntasannya bisa dilakukan dengan cara peserta didik
yangbersangkutan diberi tugas tertentu sesuai dengan KD yang belum tuntas, kemudian
dinilai sehingga mencapai ketuntasan
4) Nilai maksimal yang diberikan kepada peserta didik yang mengikuti remedial sesuai
dengan kewenangan guru masing-masing mapel.
5) Untuk nilai hasil UTS dan atau UAS, jika pencapaian yang diperoleh peserta didik belum
memenuhi KKM, maka guru wajib melakukan kegiatan remedial atau upaya perbaikan
nilai melalui UTS/UAS perbaikan.

Kurikulum SMPN 7 DPS 33


Pengayaan diberikan kepada siswa yang sudah mencapai KKM.
1. Program yang dilakukan sekolah dalam upaya meningkatkan kelulusan adalah :
- Pemberian les tambahan bagi siswa kelas IX
- Mengadakan try out Sekolah, Kota.
- Pemberian simulasi dalam UNBK
10. Penanganan Terhadap Peserta Didik yang Tidak Naik Kelas dan Tidak Lulus

Peserta didik yang tidak naik kelas, pengambilan buku laporan hasil belajarnya dilakukan
bersama-sama dengan orang tua. Anak tersebut akan diberikan pembinaan secara mental dan
psikologis oleh wali kelas dan guru BK bersama-sama dengan orang tuanya. Dilakukan evaluasi
bersama tentang sebab-sebab tidak naik kelas dan diberi kesempatan untuk mengulang di kelas
yang sama pada tahun pelajaran berikutnya.Peserta didik yang tidak lulus, pemberitahuan ketidak
lulusanya melalui pemanggilan orang tua. Orang tua akan diberikan penjelasan tentang sebab-
sebab ketidaklulusan anaknya. Anak tersebut akan diberikan pembinaan secara mental dan
psikologis oleh wali kelas dan guru BK bersama-sama dengan orang tuanya. Selanjutnya siswa
tersebut diberi kesempatan untuk mengulang di kelas yang sama pada tahun pelajaran berikutnya
atau mengikuti pendidikan program kejar paket B sesuai prosedur yang berlaku.
Mutasi Peserta didk
Mutasi peserta didik dari luar ke SMP harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Sekolah asal harus memiliki status minimal sama dengan status SMP.
2) Membawa surat pindah yang sah sesuai aturan yang berlaku, dan membawa laporan hasil
belajar dengan kehadiran, ahkhlak dan kepribadian secara keseluruhan baik, serta memiliki
NIS Nasional yang sah.
3) Nilai mata pelajaran pada laporan pendidikan dari sekolah asal minimal sama dengan nilai
KKM sekolah ini, tetapi bila tidak, maka harus lulus tes standar KKM sekolah ini yang diuji
oleh guru bidang studi untuk mata pelajaran yang belum mencapai KKM
4) Bersedia mengikuti segala aturan yang berlaku di sekolah ini yang ditandatangani oleh yang
bersangkutan dan orang tua peserta didik.
5) Bila status sekolah negeri asal peserta didik, lebih rendah dari status sekolah yang
menerima, maka nilai pada laporan pendidikan peserta didik yang datang semuanya harus
lebih tinggi atau sama dengan nilai KKM sekolah penerima.

11. Pendidikan Karakter Bangsa


Karakter adalah nilai-nilai yang melandasi perilaku manusia berdasarkan norma agama,
kebudayaan, hukum/konstitusi, adat istiadat, dan estetika.Pendidikan karakter adalah upaya yang

Kurikulum SMPN 7 DPS 34


terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli dan menginternalisasi nilai-nilai
sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil.
Ada banyak nilai (80 butir) yang dapat dikembangkan pada peserta didik. Menanamkan semua
butir nilai tersebut merupakan tugas yang sangat berat. Oleh karena itu perlu dipilih nilai-nilai
tertentu sebagai nilai pokok yang penanamannya dapat dilakukan oleh semua mata pelajaran.
a. Ada 8 butir nilai yang dipilih sebagai nilai pokok merupakan pangkal tolak pengembangan,
yaitu: 1)kereligiusan, 2)kejujuran, 3) kecerdasan, 4) ketangguhan (tanggung jawab), 5)
kedemokratisan (kebersihan dan kesehatan), 6) kepedulian (kedisiplinan), 7) tolong-menolong,
8) berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif
Untuk tiap mata pelajaran, nilai pokok itu dapat diperluas atau dikembangkan menjadi 24 nilai
utama yang merupakan disarikan dari butir-butir SKL sebagai berikut.
1) Kereligiusan
Pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-
nilai Ketuhanan dan atau ajaran agama.
2) Kejujuran
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik terhadap diri maupun pihak lain.
3) Kecerdasan
Memiliki perkembangan akal budi sempurna; dapat berpikir, mengerti, memahami, dan
merasa segala sesuatu dengan sempurna serta dapat mewujudkannya dalam perkataan dan
atau tindakan.
4) Ketangguhan
Sukar dikalahkan; memiliki pendirian dan daya tahan yang kuat, andal, dan kukuh dalam
menghadapi permasalahan kehidupan, baik dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama,
lingkungan alam, dan diri sendiri.
5) Kedemokratisan
Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai hak dan kewajiban orang lain sama
dengan hak dan kewajiban dirinya.
6) Kepedulian
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya memperhatikan, mencegah, dan memperbaiki
keadaan, penyimpangan, dan kerusakan yang terjadi pada manusia, alam, dan tatanan di
sekitar diri.
7) Kemandirian
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
setiap permasalahan yang dihadapi.
8) Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

Kurikulum SMPN 7 DPS 35


Berpikir dan melakukan sesuatu secara nyata dan masuk akal untuk menghasilkan cara
atau hasil baru dan mutakhir dari apa yang telah dimiliki.
9) Keberanian mengambil risiko
Kesiapan menanggung akibat yang mungkin timbul dari tindakan yang dilakukan.
10) Berorientasi pada tindakan
Kemampuan bersikap dan berpikir yang terarah pada tindakan nyata yang rasional.
11) Berjiwa kepemimpinan
Kemampuan untuk dapat mengarahkan dan mengajak individu atau kelompok untuk
mencapai tujuan dengan berpegang pada asas-asas kepemimpinan berbasis budaya
nasional.

Kurikulum SMPN 7 DPS 36


12) Kerja keras
Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
guna menyelesaikan tugas (belajar/pekerjaan) dengan sebaik-baiknya.
13) Tanggung jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagaimana
yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial
dan budaya), negara dan Tuhan YME.
14) Gaya hidup sehat
Segala upaya untuk menerapkan kebiasaan yang baik dalam menciptakan hidup yang sehat
dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
15) Kedisiplinan
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
16) Percaya diri
Sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan
dan harapannya.
17) Keingintahuan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
18) Cinta ilmu
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap pengetahuan.
19) Kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain
Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi milik/hak diri sendiri dan
orang lain serta tugas/kewajiban diri sendiri serta orang lain.

Kurikulum SMPN 7 DPS 37


20) Kepatuhan pada aturan sosial
Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan
kepentingan umum.
21) Menghargai karya dan prestasi orang lain
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna
bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain.
22) Kesantunan
Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke
semua orang.
23) Nasionalisme
Cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsanya.
24) Menghargai keberagaman
Sikap memberikan respek/hormat terhadap berbagai macam hal baik yang berbentuk fisik,
sifat, adat, budaya, suku, dan agama.

b. Fungsi pendidikan karakter bangsa adalah:


1) pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi berperilaku
baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan
budaya dan karakter bangsa;
2) perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam
pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat; dan
3) penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain yang tidak
sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang bermartabat.

c. Tujuan pendidikan karakter bangsa adalah:


1) mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia dan
warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa;
2) mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan
nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius;
3) menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa;
4) mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif,
berwawasan kebangsaan; dan

Kurikulum SMPN 7 DPS 38


5) mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman,
jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan
penuh kekuatan (dignity).

d. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-
sumber berikut ini.
1) Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan
individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya.
Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama.
Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus
didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
2) Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD
1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya,
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan
politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter
bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu
warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupannya sebagai warga negara.
3) Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang
tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu
dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi
antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan
masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa.
4) Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga
negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan
jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki
warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang
paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter bangsa dilakukan oleh kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan (konselor) secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik dan
diterapkan ke dalam kurikulum melalui hal-hal berikut ini.

1. Program Pengembangan Diri

Kurikulum SMPN 7 DPS 39


Dalam program pengembngan diri, perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter bangsa
dilakukan melalui pengintegrasian ke dalam kegiatan sehari-hari sekolah yaitu melalui hal-hal
berikut.
a. Kegiatan rutin sekolah
Kegiatan rutin merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik secara terus menerus dan
konsisten setiap saat. Kegiatan ini meliputi
a) upacara bendera pada hari Senin, hari hari besar kenegaraan ( nilai kedisiplinan, kerja
keras, nasionalisme)
b) pemeriksaan kebersihan badan(kuku, telinga, rambut, dan lain-lain) setiap hari Senin,
c) bertrisandya ( sembahyang Agama Hindu)pada saat memulai dan selesai pelajaran (
Religius)
d) mengucapkan Pancasila mengawali pembelajaran ( Nasionalisme, cinta tanah air)

b. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan
ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui
adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu
juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat
itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan
tindakan yang tidak baik itu. Kegiatan spontan:
a) membuang sampah pada tempatnya (tanggung jawab, kedispilinan)
b) bersalaman saat mengakhiri pembelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga
kependidikan, atau teman. ( toleransi,cinta damai,kesantunan)
- Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam
memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi
panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga kependidikan yang
lain menghendaki agar peserta didik berperilaku dan bersikap sesuai dengan karakter
bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan
utama memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu. Misalnya,
berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih
sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan.

c. Pengkondisian
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa maka sekolah
harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan
kehidupan nilai-nilai karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya,toilet yang
Kurikulum SMPN 7 DPS 40
selalubersih,bak sampah ada di berbagai tempat dan selalu dibersihkan,sekolah terlihat rapi
dan alat belajar ditempatkan teratur.

d. Ektra Kurikuler
1) Kepramukaan,
Nilai karakter yang dikembangkan: Kejujuran, ketangguhan, kepedulian, kemandirian,
demokratis, kerja keras, tanggung jawab, kedisiplinan, percaya diri, nasionalisme
2) Palang merah Remaja(PMR)
Nilai karakter yang dikembangkan : kepedulian, gaya hidup sehat, kejujuran,
ketangguhan, kemandirian, demokratis, kerja keras, tanggung jawab, kedisiplinan,
percaya diri, nasionalisme
3) Kelompok Ilmiah Remaja
Nilai karakter yang dikembangkan : kecerdasan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, keingintahuan, cinta ilmu, cinta ilmu.
4) KSPAN ( Kelompok Siswa Peduli Anti narkoba )
Nilai karakter yang dikembangkan : gaya hidup sehat, patuh terhadap aturan sosial,
kereligiuasan, kejujuran, ketangguhan, kedemokrasian, kepedulian.
5) Pesantian
Nilai karakter yang dikembangkan : menghargai karya dan prestasi orang lain
kereligiuasan, kejujuran, ketangguhan, kedemokrasian, kepedulian.
6) Seni Tabuh
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai keberagaman, nasionalis,
dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, disiplin
7) Seni Tari
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai keberagaman, nasionalis,
dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, disiplin
8) Seni Rupa
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai keberagaman, nasionalis,
dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, disiplin
9) Olahraga Prestasi
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, bergaya hidup sehat, kerja keras,
disiplin, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
10) Menjahit
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
11) Kerajinan Tangan ( menulis lontar, darma caruban)

Kurikulum SMPN 7 DPS 41


Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
12) Pelayanan Konseling
Nilai karakter yang dikembangkan : kecerdasan, patuh terhadap aturan sosial,
kereligiuasan, kejujuran, ketangguhan, kedemokrasian, kepedulian.

2. Pengintegrasian Dalam Mata Pelajaran


Pengembangan nilai-nilai pendidikan karakater bangsa diintegrasikan dalam setiap pokok
bahasan darisetiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan RPP.
Pengembangan nilai-nilai itu dalam silabus ditempuh melalui cara-cara berikut ini:
a. mengkaji Standar Komptensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) untuk
menentukan apakah nilai-nilai karakter bangsa yang tercantum itu sudah tercakup di
dalamnya;
b. menentukan nilai karakter yang akan dikembangkan;
c. mencantumkankan nilai-nilai karakter bangsa ke dalam silabus;
d. mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera dalam silabus ke dalam RPP secara
terintegrasi dalam indikator/ tujuan
e. mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang memungkinkan
peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi nilai dan menunjukkannya
dalam perilaku yang sesuai.
f. memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami kesulitan untuk
menginternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya dalam perilaku.
Pengintegrasian Nilai Nilai Karakter dalam Mata Pelajaran

Mata Pelajaran Nilai Utama

1. Pendidikan Agama Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,


dan Budi Pekerti santun, disiplin, bertanggung jawab, cinta ilmu, ingin
tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, patuh
pada aturan sosial, bergaya hidup sehat, sadar akan
hak dan kewajiban, kerja keras
2. PKn Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
nasionalis, patuh pada aturan sosial, menghargai
keberagaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan
orang lain
3. Bahasa Indonesia Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri,
bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis
4. Matematika Religius,jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
berpikir logis, kritis, kerja keras, ingin tahu, mandiri,

Kurikulum SMPN 7 DPS 42


Mata Pelajaran Nilai Utama

percaya diri
5. IPS Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
nasionalis, menghargai keberagaman, berpikir logis,
kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan
lingkungan, berjiwa wirausaha, kerja keras
6. IPA Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif,
jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai
keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab,
cinta ilmu
7. Bahasa Inggris Religius,jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
menghargai keberagaman, santun, percaya diri,
mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial
8. Seni Budaya Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
menghargai keberagaman, nasionalis, dan
menghargai karya orang lain, ingin tahu, disiplin
9. PJOK Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, percaya
diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang
lain
10.Prakarya Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri,
bertanggung jawab, dan menghargai karya orang
lain
11. Muatan Lokal
A. Bahasa Bali Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya
diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun,
nasionalis

C. Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013


1. Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya
diri, dan bertanggung jawabdalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
e. Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi,seni, danbudaya dengan wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
danperadaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.
Kurikulum SMPN 7 DPS 43
f. Keterampilan
Memilikikemampuan pikir dan tindak yang efektifdan kreatif dalamranah abstrak dan konkret
sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain sejenis.

Kompetensi Inti
Pembelajaran KI 1 dan KI 2 dilakukan secara tidak langsung (terintegrasi) dalam pembelajaran
KI 3 dan KI 4
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 :Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
KI 4 :Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab,
responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
3. Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki
rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman
belajar.
4. Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya teman dalam
interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.
5. Membandingkan dan mengurutkan berbagai jenis bilangan serta menerapkan operasi
hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi

Standar Kompetensi Lulusan Kurikulum 2013


1. Pendidikan Agama Islam
a. Menerapkan tata cara membaca Al-Quran menurut tajwid, mulai dari cara membca “Al-
Syamsiyah” dan “Qomariyah” sampai kepada menerapkan hokum bacaan mad dan
waqaf.

Kurikulum SMPN 7 DPS 44


b. Meningkatkan pengenalan dan keyakinan terhadap aspek-aspek rukun iman mulai dari
iman kepada Allah sampai iman pada Qadha dan Qadar serta asmaul Husna.
c. Menjelaskan dan membiasakan perilaku terpuji seperti qanaah dan tasawuh dan
menjauhkan diri dari perilaku tercela ananiah, hasad, ghadab dan namimah.
d. Menjelaskan tata cara mandi wajib dan shalat-shalat munfarid dan jamaah baik shalat
wajib maupun shalat sunah
e. Memahami dan meneladani sejarah Nabi Muhammad dan para sahabat serta
menceritakan sejarah masuk dan berkembangnya Islam di nusantara.
2. Pendidikan Agama Kristen.
a. Mendemontrasikan pemahaman hidup bersyukur dalam segala situasi serta mewujudkan
hidup beriman dan berpengharapan dengan cara bertanggung jawab terhadap diri sendiri,
sesame, gereja dan masyarakat untuk menunjukkan dirinya sebagai orang yang sudah
diselamatkan.
b. Memahami karya Allah dalam menciptakan, memelihara, dan menyelamatkan manusia
serta seluruh ciptaan.
3. Pendidikan Agama Katolik
a. Memahami diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki rupa-rupa kemampuan
dan keterbatasan agar dapat berelasi dengan sesama dan lingkungannya dengan
meneladani Yesus Kristus yang mewartakan Bapa dan Kerajaan-Nya
b. Memahapi pribadi Yesus Kristus dan konsekuensi pernyangan-Nya dalam upaya
mengikuti dan mewujudkan nilai-nilai perjuangan-Nya di dalam kehidupan menggereja.
c. Memahami dan melaksanakan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam hidup beriman di tengah
jemaat dan masyarakat sesuai yang diwartakan Yesus Kristus dalam rangka membangun
kehidupan masa depan yang lebih baik.
4. Pendidikan Agama Hindu
a. Meyakini kemahakuasaan Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan sebagai Asta Aiswarya,
Awatara, Dewa dan Bhatara.
b. Memahami ajaran Sad Ripu, Sad Atatayi, Sapta Timira sebagai aspek diri yang harus
dihindari.
c. Memahami latar belakang timbulnya Yadnya dan hakikatnya
d. Memahami Weda sebagai kitab suci dan para Rsi penerima wahyu
e. Memahami keberadaan orang suci Agama Hindu
f. Memahami ajaran kepemimpinan Hindu
g. Memahami hari-hari suci keagamaan
h. Memahami perayaan hari suci keagaan yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan.
i. Memahami hubungan Bhuana Agung dan Bhuana Alit (Tri Hita Karana)

Kurikulum SMPN 7 DPS 45


j. Memahami dharma gita, sejarah masuknya Agama Hindu ke Indonesia dan keberadaan
Kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia.
5. Pendidikan Agama Budha.
a. Memahami sejarah Pangeran Sidharta menjadi Budha, sejarah penyiaran agama Budha di
Indonesia dan peranan Agama Budha dalam meningkatkan martabat manusia
b. Memahami komponen dan kreteria Agama Budha, Dharmayatra dan tempat-tempat suci
Agama Budha
c. Mendemontrasikan pemahaman pancadharma, sifat-sifat luhur dan sikap umat Budha
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Mendemontrasikan pemahaman meditasi ketenangan batin (samatha bhavana)
6. Pendidikan Kewarganegaraan
a. Memahami dan menunjukkan sikap positif terhadap norma-norma kebiasaan, adat
istiadat, peraturan, dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
b. Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sesuai dengan suasana
kebatinan konstitusi pertama.
c. Menghargai perbedaan dan kemerdekaan dalam mengemukakan pendapat dengan
bertanggung jawab.
d. Menampilkan prilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945.
e. Menunjukkan sikap positif terhadap pelaksanaan kehidupan demokrasi dan kedaulatan
rakyat.
f. Menjelaskan makna otonomi daerah dan hubungan antara pemerintah pusat dan daerah.
g. Menentukan sikap terhadap globalisasi
h. Memahami prestasi diri untuk berprestasi sesuai dengan keindividuannya.
i. Penerapan norma-norma hukum sebagai upaya pelestarian lingkungan.
7. Bahasa Indonesia
a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan, penyampaian berita
radio/TV, dialog interaktif, podato, khotbah/ceramah dan pembacaan berbagai karya
sastra berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kuripan dan synopsis novel.
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi,
pengalaman, pendapat dan komentar dalam kegiatan wawancara, presenter laporan,
diskusi, protokoler, dan pidato serta dalam berbagai karya sastra berbentuk cerita pendek,
novel remaja, puisi dan drama.
c. Membaca

Kurikulum SMPN 7 DPS 46


Menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk wacana tulis
dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita pendek, drama novel remaja, anatologi
puisi, novel dari berbagai angkatan.
d. Menulis
Melakukan berbagai kegiatan menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan
informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat dinas,
petunjuk, rangkuman, teks berita, slogan, poster, iklan baris, resensi, karangan, karya
ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca, dan berbagai karya sastra berbentuk pantun,
dongeng, puisi, drama dan cerpen yang mengandung pesan pelestarian lingkungan.
8. Bahasa Inggris
a. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional sederhana,
secara formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive,
dan report dalam konteks kehidupan sehari-hari.
b. Berbicara
Mengungkapkan makna lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional sederhana,
secara formal maupun informal, dalam bentuk dalam bentuk recount, narrative,
procedure, descriptive, dan report dalam konteks kehidupan sehari-hari.
c. Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional
sederhana, secara formal maupun informal dalam bentuk recount, narrative, procedure,
descriptive, dan report dalam konteks kehidupan sehari-hari.
d. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana interpersonal dan transaksional
sederhana, secara formal maupun informal dalam bentuk recount, narrative, procedure,
descriptive, dan report dalam konteks kehidupan sehari-hari.
9. Matematika
a. Memahami konsep bilangan real, operasi hitung dan sifat-sifatnya (komutatif, asiosiatif,
distributive), barisan bilangan sederhana (barisan aritmatika dan sifat-sifatnya, serta
menggunakan dalam pemecahan masalah sehari-hari dan bidang lain.
b. Memahami konsep aljabar meliputi bentuk aljabar dan unsur-unsurnya, persamaan dan
pertidaksamaan linier serta penyelesaiannya, himpunan dan operasinya, relasi, fungsi, dan
grafiknya, sistem persamaan linier dan penyelesaiannya, serta menggunakannya dalam
pemecahan masalah sehari-hari dan bidang lain.
c. Memahami bangun-bangun geometri, unsur-unsur dan sifat-sifatnya, ukuran dan
pengukurannya, meliputi : hubungan antar garis, sudut (melukis sudut dan membagi
sudut), segitiga (termasuk melukis segitiga) dan segi empat, teorema Pythagoras,
Kurikulum SMPN 7 DPS 47
lingkaran (garis singgung sekutu, lingkaran luar dan lingkaran dalam segitiga dan
melukisnya) kubus, balok, prisma limas dan jarring-jaringnya kesebangunan dan
kongruensi, tabung, kerucut, bola, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
sehari-hari dan bidang lain.
d. Memahami konsep data, pengumpulan dan penyajian data (dengan tabel, gambar,
diagram, grafik), rentangan data, rerata hitung, modus dan median, serta menerapkannya
dalam pemecahan masalah seharai-hari dan bidang lain.
e. Memahami konsep ruang sampel dan peluang kejadian, serta memanfaatkan dalam
pemecahan masalah seharai-hari dan bidang lain.
f. Bersikap menghargai sumbangan matematika dalam kehidupan sehari-hari
g. Berpikir logis, rasional, kritis dan analisis.
h. Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran matematika untuk menumbuhkan
rasa cinta terhadap lingkungan.
10. Ilmu Pengetahuan Alam
a. Melakukan pengamatan dengan peralatan yang sesuai, melaksanakan percobaan sesuai
prosedur, mencatat hasil pengamatan dan pengukuran dalam tabel dan grafik yang sesuai,
membuat kesimpulan dan mengkomunikasikannya secara lisan dan tertulis sesuai dengan
bukti yang diperoleh.
b. Memahami keanekaragaman hayati, klasifikasi keragamannya berdasarkan ciri, cara-cara
pelestariannya, serta saling ketergantungan antar makhluk hidup di dalam ekosistem.
c. Memahami sistem organ pada manusia dan kelangsungan makhluk hidup
d. Memahami konsep partikel materi, berbagai bentuk, sifat dan wijud zat, perubahan dan
kegunaannya serta pengaruhnya terhadap lingkungan
e. Memahami konsep gaya,usaha, enegi, getaran, gelombang, optic, listrik, magnet, dan
penerapannya dalam kehudapan sehari-hari yang ramah lingkungan.
f. Memahami sistem tatasurya dan proses yang terjadi di dalamnya.
g. Mendiskripsikan peran manusia dalam pengolahan lingkungan untuk mengatasi
pencemaran dan kerusakan lingkungan
h. Memahami akibat-akibat negatif teknologi produksi terhadap lingkungan.
11. Ilmu Pengetahu Sosial
a. Mendeskripsikan keanekaragaman bentuk muka bumi, proses pembetukan dan
dampaknya terhadap kehidupan.
b. Memahami proses interaksi dan sosialisasi dalam pembentukan kepribadian manusaia
c. Membuat sketsa dan peta wilayah serta menggunakan peta, atlas dan globa, untuk
mendapatkan informasi keruangan
d. Mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi di geoster dan dampaknya terhadap
kehidupan
Kurikulum SMPN 7 DPS 48
e. Mendeskripsikan perkembangan masyarakat, kebudayaan dan pemerintahan sejak Pra-
aksara, Hindu Budha, sampai masa Kolonial Eropa.
f. Mendeskripsikan upaya penanggulangan permasalahan kependudukan dan lingkungan
hidup dalam pembangunan berkelanjutan
g. Memahami proses kebangkitan nasional, usaha persiapan kemerdekaan mempertahankan
kemerdekaan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
h. Mendeskripsikan perubahan sosial budaya dan tipe-tipe perilaku masyarakat dalam
menyikapi perubahan serta mengidentifikasikan berbagai penyakit sosial sebagai akibat
penyimpangan sosial dalam masyarakat dan upaya pencegahannya
i. Mengidentifikasi region-region di permukaan bumi berkenan dengan pembagian
permukaan bumi atas benua dan samudra, keterkaitan unsur-unsur geografi dan
penduduk, serta ciri-ciri negara maju dan berkembang
j. Mendeskripsikan perkembangan lembaga internasional, kerja sama internasional dan
peran Indonesia dalam kerja sama dan perdagangan internasional, serta dampaknya
terhadap perekonomian Indonesia.
k. Mendeskripsikan manusia sebagai makhluk sosial dan ekonomi serta mengidentifikasi
tindakan ekonomi berdasakna motif dan prinsip ekonomi dalam memenuhi kebutuhan.
l. Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi berupa kegiatan konsumsi,
produksi dan distribusi barang/jasa untuk mencapai kemandirian dan kesejahtraan
m. Membimbing dan membudayaan peserta didk peduli lingkungan.
12. Seni Budaya
a.. Seni Rupa
1) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar
bentuk obyek tiga dimensi yang ada di daerah setempat
2) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa terapan melalui gambar/lukis,
karya seni grafis dan karya tekstik daerah Nusantara
3) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni rupa murni yang dikembangkan
dari beragam unsur seni rupa Nusantara dan mancanegatra
b. Seni Musik
1) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu daerah setempat secara
perseorangan dan berkelompok
2) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu tradisional nusantara
secara perorangan dan berkelompok
3) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik lagu mancanegara secara
perorangan dan berkelompok
c. Seni Tari

Kurikulum SMPN 7 DPS 49


1) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan berpasangan
kelompok terhadap keunikan seni tari daerah setempat
2) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan berpasangan
kelompok terhadap keunikan seni tari nusantara
3) Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni tari tunggal dan berpasangan
kelompok terhadap keunikan seni tari mancanegara
13. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
a. Mempraktikkan variasi dan komunikasi teknik dasar permainan, olah raga serta
atletik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
b. Mempraktikkan senam lantai dan irama dengan alat dan tanpa alat
c. Mempraktikkan teknik renang dengan gaya dada, gaya bebas, gaya punggung
d. Mempraktikkan teknik kebugaran dengan jenis latihan beban menggunakan alat
sederhana
e. Mempraktikkan kegiatan-kegiatan diluar kelas seperti melakukan perkemahan,
penjelajahan alam sekitar dan piknik
f. Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hatri seperti perawatan
tubuh serta lingkungan, mengenal berbagai penyakit dan cara pencegahannya serta
menjauhi narkoba.
14. Keterampilan
a. Kerajinan
1) Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan untuk fungsi pakai/hias berbahan
lunak alami maupun buatan dengan teknik lipat, potong dan rekat serta teknik
butsir, dan cetak dengan ragam hias teradisional, mancanegara maupun
modifikasinya
2) Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan jahit dan sulam dengan ragam hias
tradisional, manca negara maupun modifikasinya
3) Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan anyaman dan mekrama
4) Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik potong sambung
dan teknik potong konstrusi dengan ragam hias tradisional manca negara
maupun modifikasinya
5) Mengapresiasi dan membuat benda kerajinan dengan teknik sayat dan ukir
dengan ragam hias tradisional manca negara maupun modifikasinya.
b. Teknologi Rekayasa
1) Mengapresiasi dan menciptakan karya teknologi rekayasa alat penerapan dan
alat yang menimbulkan suara dengan listrik arus lemah (baterai)
2) Mengapresiasi dan menerapkan karya teknologi rekayasa penjernihan air dengan
teknologi mekanis dan teknologi kimia
Kurikulum SMPN 7 DPS 50
3) Mengapresiasi dan membuat benda teknologi rekayasa alat yang berputar secara
mekanis dan digerakkan dengan listrik

c. Teknologi Budidaya
1) Mengapresiasi dan penerapan teknologi budidaya tanaman obat dan tanaman
hias yang menggunakan media tanah
2) Mengapresias dan penerapan teknologi budidaya ikan tawar dan ikan hias air
tawar di dalam kolam
d. Teknologi Pengolahan
1) Mengapresiasi dan penerapan teknologi pengolahan manisan basah dan kering
bentuk padat dari bahan nabati
2) Mengapresiasi dan penerapan teknologi pengolahan produk pengawetan bahan
mentah nabati dan hewani dengan cara diasinkan
3) Mengapresiasi dan penerapan teknologi pengolahan produk pengawetan bahan
mentah nabati dan hewani dengan cara dikeringkan
e. Teknologi Informasi dan Komunikasi
1) Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi prospeknya dimasa
mendatang
2) Menguasai dasar-dasar keterampilan computer
3) Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk menghasilkan
dokumen sederhana
4) Memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya untuk
memperoleh informasi.

Kurikulum SMPN 7 DPS 51


BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur.Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada SMP Negeri 7 Denpasar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran padaSMP Negeri 7 Denpasar Waktu pembelajaran efektif
adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu
libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran padaSMP Negeri 7
Denpasar berbentuk, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

Kalender pendidikan yang disusun oleh SMP Negeri 7 Denpasar menyesuaikan dengan
kalender pendidikan yang disusun oleh Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Provinsi Bali dan Dinas
Pendidikan Pemuda Olahraga Kota Denpasar. Secara lebih lengkap kalender pendidikan SMP Negeri 7
Denpasar adalah sebagai berikut.

Kurikulum SMPN 7 DPS 52


PEMERINTAH KOTA DENPASAR
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 7 DENPASAR
ALAMAT : JL. GUNUNG RINJANI, DENPASAR. 80119, TELP. (0361) 481494

KALENDER PENDIDIKAN SMP NEGERI 7 DENPASAR


TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

Hari
Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu A. HARI LIBUR NASIONAL
Efektif
1 2 3 4 1. Jmt-Sbt, 17, 18 Juli 2015 Hari Idul Fitri 1436 H

6 7 8 9 10 11 2. Senin, 17 Agustus 2015 Hari Kemerdekaan RI

13 14 15 16 17 18 0 3. Kamis, 24 September 2015 Hari Idul Adha

20 21 22 23 24 25 4. Rabu, 14 Oktober 2015 Tahun Baru 1434 Hijriyah

27 28 29 30 31 5. Jumat, 25 Desember 2015 Natal

Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE B. HARI LIBUR KHUSUS AGAMA HINDU

1 1. 14 Juli sd 25 Juli 2015 Hari Galungan, Kuningan I

3 4 5 6 7 8 2. Sabtu, 28 November 2015 Hari Saraswati

10 11 12 13 14 15 24 3. Rabu, 2 Desember 2015 Hari Pagerwesi

17 18 19 20 21 22 = Kegiatan Tengah Semester

24/31 25 26 27 28 29
Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE = Libur Akhir Tahun Pelajaran
1 2 3 4 5
7 8 9 10 11 12 = Pembagian Raport
14 15 16 17 18 19 21
21 22 23 24 25 26 = Awal Tahun Pelajaran / M O S
28 29 30
= kegiatan HUT RI
Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE

1 2 3 = Libur Umum Nasional


5 6 7 8 9 10
12 13 14 15 16 17 26 = Raport Tengah Semester
19 20 21 22 23 24
26 27 28 29 30 31 = HUT Sekolah
Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE

2 3 4 5 6 7 = Libur Agama Hindu


9 10 11 12 13 14
16 17 18 19 20 21 24 = Ulangan Akhir Semester
23 24 25 26 27 28
30 = Pengumpulan Nilai
Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE

1 2 3 4 5 = Libur Semester
7 8 9 10 11 12
14 15 16 17 18 19 = UN/US
13
21 22 23 24 25 26
28 29 30 31

18 19 18 19 18 16 108

Kurikulum SMPN 7 DPS 53


Hari Hari
Minggu Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu A. HARI LIBUR NASIONAL
Bulan Efektif
1 2 1. Jumat, 1 Januari 2016 Tahun Baru
Januari 2016

3 4 5 6 7 8 9 2. Senin, 8 Februari 2016 Tahun Baru Imlek


10 11 12 13 14 15 16 23 3. Rabu, 9 Maret 2016 Hari Raya Nyepi
17 18 19 20 21 22 23 4. Jumat, 25 Maret 2916 Hari Wafat Isa Al-Masih
24/31 25 26 27 28 29 30 5. Minggu, 1 Mei 2016 Hari Buruh Internasional
Bulan - Hari Minggu Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE 6. Rabu, 4 Mei 2016 Isra Mi'raj Nabi M SAW

1 2 3 4 5 6 7. Kamis, 5 Mei 2016 Hari Kenaikan Yesus Kristus


Pebruari 2016

7 8 9 10 11 12 13 8. Rabu-Kamis, 6-7 Juli 2016 Hari Idul Fitri


12
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 B. LIBUR KHUSUS AGAMA HINDU
28 29 1. Jmt-Sbt, 8-9 Jan 2016 Hari Ciwa Ratri

Bulan - Hari Minggu Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE 2. Sls-Sbt, 9-20 Feb 2016 Hari raya Galungan dan
Kuningan
1 2 3 4 5 3. Selasa, 8 Maret Pengerupukan
Maret 2016

6 7 8 9 10 11 12 4. Kamis, 10 Maret Hari Ngembak Geni

13 14 15 16 17 18 19 19 5. Sabtu, 25 Juni 2016 Hari Saraswati

20 21 22 23 24 25 26 6. Rabu, 29 Juni 2016 Hari Pagerwaesi

27 28 29 30 31
Bulan - Hari Minggu Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE
1 2
April 2016

3 4 5 6 7 8 9 = Ujian Praktek Kelas IX

10 11 12 13 14 15 16 26 = Pemantapan Kelas IX dari Prov/Kota

17 18 19 20 21 22 23 = Jeda Tengah Semester

24 25 26 27 28 29 30 = Libur Akhir Tahun Pelajaran

Bulan - Hari Minggu Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE = Pembagian Raport

1 2 3 4 5 6 7 = Awal Tahun Pelajaran

8 9 10 11 12 13 14 = Libur Umum Nasional


Mei 2016

15 16 17 18 19 20 21 25 = Raport Tengah Semester

22 23 24 25 26 27 28 = HUT Sekolah

29 30 31 = Libur Agama Hindu

Bulan - Hari Minggu Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE = Ulangan Akhir Semester

1 2 3 4 = Pengumpulan Nilai
5 6 7 8 9 10 11 = UN/US
Juni 2016

12 13 14 15 16 17 18 9 = Libur Akhir semester

19 20 21 22 23 24 25 DENPASAR, 1 Juli 2015

26 27 28 29 30 Kepala SMP Negeri 7 Denpasar,

Juml.Hari Eft.Smt.II 20 19 18 18 18 21 114

TITIK WAHYANI, S.Pd.


Juml.Hari Eft. (1 th) 20 19 18 18 18 21 114 NIP. 19590710 198101 2 006

Kurikulum SMPN 7 DPS 54


C. Rincian Minggu Efektif Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017
Jumlah Minggu Tak Minggu
No Bulan
Minggu Efektif Efektif
1 Juli 4 2 2
2 Agustus 4 0 4
3 September 4 2 2
4 Oktober 5 1 4
5 November 4 0 4
6 Desember 4 2 2
Jumlah 26 7 18

D. Rincian Minggu Efektif Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017


Jumlah Minggu Tak Minggu
No Bulan
Minggu Efektif Efektif
1 Januari 5 1 4
2 Februari 4 0 4
3 Maret 5 2 3
4 April 4 2 2
5 Mei 5 2 3
6 Juni 4 3 1
Jumlah 27 10 17

Kurikulum SMPN 7 DPS 55


E.PROGRAM KEGIATAN SEKOLAH

SMP NEGERI 7 DENPASAR


PROGRAM KEGIATAN SEKOLAH
SEMESTER GANJIL, T.A. 2016/2017

NO WAKTU URAIAN KETERANGAN


1. 10 Juni 2016 Pengumpulan data pembagian Kaur Kurikulum
jam semester ganjil dari ketua-
ketua MGMP
2. 11 Juni 2016 Rapat tim pengembang TPK SEKOLAH
kurikulum untuk revisi kurikulum
3. 15 s/d 17 Juni Workshop Kurikulum Semua Guru dan
2016 Nara Sumber
4. 2 Juli 2016 Rapat pembagian jam mengajar Kasek dan TPK
dan sosialisasi kurikulum hasil Sekolah
revisi dan pembagian blankco
perangkat pembelajaran
5. 3 Juli 2016 Perengkingan NUN di Kepala Sekolah dan
Disdikpora Kota Panitia
6. 4 Juli 2016 Pengumuman Hasil PPDB On Panitia
Line
7. 6 s/d 8 Juli 2016 Penerimaan Pendaftaran siswa Panitia
baru 2016/ 2017
8. 11Juli 2016 Hari I sekolah kelas VII, VIII, Apel pembukaan
dan IX pada semester ganjil MPLS
9. 11-16 Juli 2016 MPLS kelas VII Panitia
Pendidikan Ke Pramukaan untuk Wali Kelas dan
kelas VIII dan IX Pembina Pramuka
10. 14-15 Agustus Lomba-lomba untuk peringatan Seluruh warga
2016 Hari Kemerdekaan RI Sekolah
11. 17 Agustus 2016 Upacara Peringatan Hari Seluruh Warga
Kemerdekaan RI Sekolah
12. 2 September 2016 Naskah soal UTS terakhir Panitia
dikumpul
14. 24 – 27 September UTS Panitia
2016
15. 3 Oktober 2016 Penerimaan Rapor Tengah Wali Kelas
Semester Ganjil
16. 5 s.d. 8 Oktober Lomba-lomba Peringatan HUT Seluruh Warga
2016 Sekolah Sekolah
17. 9 Oktober 2016 Puncak HUT SMPN 7 Denpasar Panitia
18. 3 November 2016 Naskah Soal UAS sudah Panita
terkumpul
19. 24 s/d 30 Nov UAS (Ulangan Akhir Semester Panitia
2016 Ganjil )
20. 1 s.d. 3 Desember UAS susulan dan Perbaikan Nilai Panitia dan seluruh
2016 guru
21. 5 Desember 2016 Nilai terakhir masuk ke wali Guru dan Wali Kelas
kelas
22. 10 Desember 2016 Pembagian Rapor Semester ganjil Wali Kelas
23. 12-24 Des 2016 Libur Semester Ganjil Semua Komponen

Kurikulum SMPN 7 DPS 56


PROGRAM KEGIATAN SEKOLAH

SEMESTER GENAP, T.A. 2016/2017

NO WAKTU URAIAN KETERANGAN


1. 26 Desember 2016 Hari pertama KBM smt genap Semua guru dan
siswa
2. 30 Januari 2016 Naskah Soal pemantapan Panitia
sekolah sudah terkumpul
3.
4. 18 Pebruari 2016 Soal Ujian Sekolah Praktek dan Panitia
teori sudah terkumpul
5. 22 s.d 25 Peb 2016 Pemantapan Kls IX dari Prov Panitia
5. 27 Pebruari 2016 Soal UTS smtr II sudah Panitia
terkumpul
6. 13- 16 Maret 2016 Ujian Sekolah Panitia
7. 20 – 23 Maret 2016 UTS Panitia
31 Maret 2016 Rapor Tengah Semester Genap Wali Kelas
8. 3 Mei 2016 Soal-soal UKK sudah Seluruh Guru
terkumpul
9. 8-10 Mei 2016 Perkiraan UN Panitia

10.
11. 26-31 Mei 2016 UKK Semester Genap Panitia
12 3 Juni 2016 Pengumpulan Nilai Guru dan Wali
Kelas
13. 7 Juni 2016 Rapat Kenaikan Kelas Dewan Guru
9 Juni 2016 Pelepasan Kls. IX Seluruh Warga
Sekolah
14. 10 Juni 2016 Pembagian Rapor Semester Wali Kelas
Genap/Kenaikan Kelas
11 Juni s/d 8 Juli Libur Semester Genap Seluruh Warga
2016 sekolah

Denpasar, Juli 2016


Kepala SMP Negeri 7 Denpasar

Titik Wahyani, S.Pd


NIP.19590710 198101 2 006

Kurikulum SMPN 7 DPS 57


LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.KOMPETENSIINTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA BALI

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)/MADRASAH TSANAWIYAH (MTs)


KELAS: VII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah
ajaran agama yang dianutnya Bali sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk
melestarikan Bahasa dan Budaya Bali di tengah
keberagaman bahasa dan budaya Indonesia.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah
Bali sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai
sarana memahami informasi lisan dan tulisan
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah
Bali sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai
sarana menyajikan informasi lisan dan tulisan
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun
perilaku jujur, disiplin, dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian
tanggung jawab, peduli berdasarkan hasil observasi
(toleransi, gotong royong), 2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab
santun, percaya diri, dalam dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya
berinteraksi secara efektif masyarakat Bali yang penuh makna
dengan lingkungan sosial dan 2.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung jawab, dan santun
alam dalam jangkauan dalam mendiskusikan sudut pandang tertentu tentang
pergaulan dan keberadaannya suatu masalah yang terjadi pada masyarakat
2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan
langkah-langkah suatu proses berbentuk linear
2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun
dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek
3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami teks cerita Bali berbahasa Bali dengan baik
(faktual, konseptual, dan dan sempurna.
prosedural)berdasarkan rasa 3.2. Memahami teknik atau cara bercerita (mesatua) bali
ingin tahunya tentang ilmu dengan baik dan benar.
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan 3.2 Memahami aksara wreastra, angka Bali.
kejadian tampak mata 3.3 Mengklasifikasikan aksara dan pengangge aksara.
3.4 Memahami tata bahasa Bali melalui kegiatan membaca
wacana aksara latin.
3.5 Mengklasifikasi kata –kata bahasa Bali melalui
menyimak wacana.
3.6 Mengidentifikasi kelompok kosa kata ( sor singgih basa)
dalam wacana.
3.7 Memahami jenis-jenis prosa
3.8 Memahami wacana beraksara Bali .
3.9 Mengklasifikasi kosa basa dalam wacana aksara Bali.
3.10 Memahami tanda baca dalam sebuah wacana
berdasarkan kidah-kaidah teks lisan maupun tulisan ,
huruf latin.
3.11 Mengklasifikasikan jenis-jenis kalimat dalam wacana.

Kurikulum SMPN 7 DPS 58


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menceritakan kembali dengan bahasa sendiri makna
menyaji dalam ranah konkret teks cerita bali moral (Pandita Aji Saka), ulasan, diskusi,
(menggunakan, mengurai, cerita prosedur dan cerita biografi baik secara lisan
merangkai, memodifikasi, maupun tulisan aksara latin dan aksara Bali.
dan membuat) dan ranah 4.2 Menyusun teks cerita Bali moral(fable), ulasan, diskusi,
abstrak (menulis, membaca, cara prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan
menghitung, menggambar, karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan
dan mengarang) sesuai maupun tulisan, aksara latin dan aksara bali.
dengan yang dipelajari di 4.3 Menelaah teks cerita , ulasan, diskusi, cara prosedur,
sekolah dan sumber lain yang dan cerita biografi sesuai dengan struktur dan kaidah
sama dalam sudut teks baik lisan maupun tulisan, aksara latin dan aksara
pandang/teori bali.
4.4 Meringkas teks moral(fable), ulasan, diskusi, cara
prosedur, dan cerita biografi baik secara slisan maupun
tulisan, aksara latin dan aksara Bali.

KELAS: VIII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah Bali
ajaran agama yang dianutnya sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk melestarikan
Bahasa dan Budaya Bali di tengah keberagaman bahasa dan
budaya Indonesia.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah Bali
sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana
memahami informasi lisan dan tulisan
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah Bali
sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana
menyajikan informasi lisan dan tulisan

2. Menghargai dan menghayati 2.1 Memiliki perilaku jujur dalam menceritakan sudut pandang
perilaku jujur, disiplin, moral yang eksplisit
tanggung jawab, peduli 2.2 Memiliki perilaku peduli, cinta tanah air, dan semangat
(toleransi, gotong royong), kebangsaan atas karya budaya Bali yang penuh makna luhur
santun, percaya diri, dalam 2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam
berinteraksi secara efektif berdiskusi tentang kasus atau sudut pandang budaya Bali
dengan lingkungan sosial dan 2.4 Memilikiperilaku jujur dan percaya diri dalam
alam dalam jangkauan mengungkapkan kembali tujuan dan metode serta hasil
pergaulan dan keberadaannya kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat yang berbudaya
Bali
2.5 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam
pengungkapan kembali peristiwa hidup diri sendiri dan orang
lain dalam kehidupan bermasyarakat yang berbudaya Bali

Kurikulum SMPN 7 DPS 59


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami dan menerapkan 3.1 Memahami teks pidato, wacana berbahasa Bali dengan baik
pengetahuan (faktual, dan benar.
konseptual, dan 3.2 Memahami teknik-teknik berpidato, membaca dengan tepat.
prosedural)berdasarkan rasa 3.3 Menganalisis teks pidato, wacana melalui kegiatan membaca
ingin tahunya tentang ilmu baik lisan maupun tulisan.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.4 Memahami tata bahasa Bali melalui kegiatan membaca
budaya terkait fenomena dan wacana aksara latin dan aksara Bali
kejadian tampak mata 3.5 Mengklasifikasi bentuk kata bahasa Bali melalui kegiatan
membaca cerita, wacana berbahasa Bali
3.6 Mengidentifikasi kelompok huruf (warga aksaraBali)
3.7 Memahami syarat-syarat penulisan huruf Bali (Pasang
Aksara Bali) dengan benar.
3.8 Mengklasifikasi kesusastraan Bali melalui kegiatan
membaca sebuah karya sastra.
3.9 Membedakan teks cerita tantri, biografi baik melalui lisan
maupun tulisan, dengan huruf latin dan huruf Bali.
3.10 Mengidentifikasi tanda baca ( ceciren pepacaan ), dalam
sebuah cerita berdasarkan kaidah teks baik lisan maupun
tulisan, huruf latin dan huruf Bali
3.11 Memahami teks percakapan, dialog sesuai kaidah sor singgih
basa baik melalui lisan dan tulisan.
3.12 Mengidentifikasi sebuah cerpen dengan memperhatikan
unsur karya sastra berdasarkan kaidah teks baik lisan maupun
tulisan.

4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Menyajikan teks pidato berbahasa balike depan kelas dengan
menalar dalam ranah konkret teknik yang tepat.
(menggunakan, mengurai, 4.2 Menyusun sebuah kalimat / teks sesuai tata bahasa Bali yang
merangkai, memodifikasi, dan baik dan benar, baik huruf latin maupun huruf Bali.
membuat) dan ranah abstrak 4.3 Menulis karya sastra Bali tradisional / purwamaupun sastra
(menulis, membaca, Bali Modern/Anyar yang memakai huruf latin dan huruf Bali
menghitung, menggambar, dan 4.4 Meringkas teks cerita moral/tantri, biografi baik secara lisan
mengarang) sesuai dengan yang maupun tulisan, dengan aksara latin dan aksara Bali.
dipelajari di sekolah dan 4.5 Menyusun teks, percakapan, dialog berbahasa Bali sesuai
sumber lain yang sama dalam dengan sor singgih basa, baik secara lisan maupun tulisan.
sudut pandang/teori 4.6 Menyajikan karya sastra Bali Modern sesuai dengan kaidah
dan teknik-teknik membaca yang tepat baik secara lisan
maupun tulisan.
4.7 Menulis atau menyalin teks, wacana huruf latin ke huruf bali
sesuai dengan syarat-syarat penulisan huruf Bali (Pasang
Aksara Bali).
4.8 Meringkas cerita moral, tantri, biografi, kepahlawanan baik
secara lisan maupun tulisan, dengan aksara latin dan aksara
Bali.

Kurikulum SMPN 7 DPS 60


KELAS: IX

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghargai dan menghayati 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah
ajaran agama yang dianutnya Bali sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk
melestarikan Bahasa dan Budaya Bali di tengah
keberagaman bahasa dan budaya Indonesia.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah
Bali sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana
memahami informasi lisan dan tulisan
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah
Bali sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana
menyajikan informasi lisan dan tulisan

2. Menghargai dan menghayati 2.1 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam menangani
perilaku jujur, disiplin, kejadian dan memberikan makna kejadian positif dalam
tanggung jawab, peduli konteks budaya masyarakat Bali
(toleransi, gotong royong), 2.2 Memiliki perilaku cinta tanah air dan semangat kebangsaan
santun, percaya diri, dalam atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna
berinteraksi secara efektif dalam hal pesan dan nilai-nilai budaya Bali
dengan lingkungan sosial dan 2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam
alam dalam jangkauan membantah sebuah sudut pandang tentang suatu masalah
pergaulan dan keberadaannya yang bertentangan dengan budaya Bali
2.4 Memiliki rasa percaya diri dan semangat dalam kegiatan
ilmiah serta menceritakan kembali kesimpulan hasil
kegiatan ilmiah berbahasa Bali

3. Memahami dan menerapkan 3.1 Memahami teks Bahasa Bali. Melalui rekaman yang
pengetahuan (faktual, Berbahasa Bali, baik lisan maupun tulisan ( tanggapan kritis),
konseptual, dan tantangan, dan rekaman baik melalui lisan maupun tulisan
prosedural)berdasarkan rasa aksara Bali latin.
ingin tahunya tentang ilmu 3.2 Membedakan teks berbahasa Bali dari struktur dan bahasanya
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Mengklasifikasi ungkapan dalam BahasaBali baik melalui
budaya terkait fenomena dan lisan maupun
kejadian tampak mata Tulisan
3.4 Mengidentifikasi jenis – jenis kata yang berbahasa Bali latin
3.5 Memahami teks geguritan melalui rekaman baik lisan dan
tulisan yang berbahasa Bali latin
3.6 Membedakan teks Puisi Bali Tradisional dan Modern
melalui rekaman atau model baik lisan maupun tulisan.
3.7 Mengklasifikasi teks drama Berbahasa Bali dari Sor Singgih
Basa( tingkatan bahasa)
3.8 Mengidentifikasi teks Sastra Bali Tradisional dan Modern
baik melalui rekaman sesuai dengan kaidah – kaidah teks
secara lisan maupun tulisan dalam Berbahasa Bali.

Kurikulum SMPN 7 DPS 61


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Memahami makna teks cerita baik dalam bentuk rekaman
menalar dalam ranah konkret maupun teks menggunakan Bahasa Bali latin.
(menggunakan, mengurai, 4.2 Memahami basita parihasa,wewangsan kruna dan tata cara
merangkai, memodifikasi, dan penulisan huruf Bali pada kata dasar tiga suku kata dan kata
membuat) dan ranah abstrak ulang dalam bahasa Bali.
(menulis, membaca, 4.3 Menelaah teks cerita Beraksara Bali dalam Bahasa Bali.
menghitung, menggambar, dan 4.4 Menganalisis penulisan huruf Bali dengan cermat dan tepat.
mengarang) sesuai dengan yang 4.5 Memahami teks sasenggakan berdasarkan kaidah – kaidah
dipelajari di sekolah dan sumber Pari Basa Bali baik lisan maupun tulisan yang berbahasa Bali
lain yang sama dalam sudut Latin.
pandang/teori 4.6 Menyusun teks cerpen baik lisan maupun tulisan.
4.7 Menelaah dan merevisi sebuah karya puisi baik merupa
rekaman atau tulisan sesuai dengan kaidah penulisan puisi.
4.8 Merangkai /melukis Aksara Bali kedalam bentuk Aksara
Modre.

Kurikulum SMPN 7 DPS 62


PEMERINTAH KOTA DENPASAR
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

SMP NEGERI 7 DENPASAR


NPSN : 50103134 NSS : 201220903040
Alamat : Jalan Gunung Rinjani, Denpasar 80119 Telpon : 0361-481494, Fax : 0361-489737
E-mail : smpn7_denpasar@yahoo.co.id / titik_wahyani@yahoo.co.id / adhy_ngurah@yahoo.co.id

KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 7 DENPASAR


Nomor : 800/304/SMPN 7/17

T E N T A N GPENETAPAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM


SEKOLAHSMP NEGERI 7 DENPASAR TAHUN 2017

KEPALA SMP NEGERI 7 DENPASAR

Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran pelaksanaan penyusunan Kurikulum


Tingkat Satuan Pendidik pada SMP Negeri 7 Denpasar Tahun
2015, maka dipandang perlu menetapkan Tim Pengembang
Kurikulum Sekolah;

b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud huruf a


diatas, dipandang perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala
Sekolah;

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan


Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang – undang
Nomor 08 Tahun 2005 tentang Penentapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang – undang Nomor 03 Tahun 2005
tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undanng – undang dan
Undang – undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Tas Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;

2. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional;

3. Undang – undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Kualifikasi


Guru dan Dosen;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang


Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;

Memperhatikan : 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006


tentang Pelaksanaan Standar ISI untuk Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah;

2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006


tentang Satndar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah;

3. Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional Nomor :


33/MPN/SE/2007, tanggal 13 Februari 2007 perihal Sosialisasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan;

Kurikulum SMPN 7 DPS 63


MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
Pertama : Tim Pengembang Kurikulum Sekolah Pada SMP Negeri 7 Denpasar
sebagaimana tercantum pada lampiran Keputusan ini.

Kedua : Tim sebagaimana di maksud diktum pertama bertugas :


a. Mensosialisasikan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
22 Tahun 2006 dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 Tahun 2006 kepada Seluruh Guru.
b. Melatih dan membina secara terus menerus dalam pengembangan
Kurikulum 2013 kepada Satuan Pendidikan SMP Negeri 7
Denpasar.

Ketiga Biaya yang ditimbulkan akibat diterbitkannya Keputusan ini


: dibebankan pada sumber dana yang tersedia.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di :Denpasar
Pada tanggal : 1 Juni2017

Kepala SMP Negeri 7 Denpasar,

TITIK WAHYANI, S.PD.


NIP. 195907101981012006

Tembusan :
1. Yang bersangkutan
2. Arsip’-

Kurikulum SMPN 7 DPS 64


Lampiran : Keputusan Kepala SMP Negeri 7 Denpasar
Nomor : 800/304/SMPN 7
Tanggal : 1 Juni 2017

SUSUNAN TIM PENGEMBANGAN KURIKULUM


SMP NEGERI 7 DENPASAR TAHUN 2017/2018

Penaggung jawab : Titik Wahyani, S.Pd


Pembina : Drs. I Nyoman Subawa, M.Pd
Ketua : Dra. Ni Nyoman Suci, M.Pd
Wakil Ketua : I Made Asmara, S.Pd
Sekretaris I : I Gst. Ngurah Darmadi, S.Sos
Sekretaris II : Drs. I Wayan Midastra, M.Pd.H
Bendahara I : Ni Ketut Sudarti
Bendahara II : Dewa Ayu Alit Sumaetri, S.E
Anggota :
1. Drs I Wayan Rena, M.Pd ( IPA )
2. Drs. I Made Suandi, M.M ( IPS )
3. Ni Ketut Suardani, S.Pd, M.Pd ( IPA )
4. Ni Made Nuryani, S.Pd ( Bhs. Indonesia)
5. Ni Putu Sukrani ( PKN )
6. Ni Wayan Yuliani Astari, S.Pd ( Bhs. Inggris)
7. Ni Luh Gede Endriani, S.Pd ( Matematika )
8. I.G. A. Wetyarsani, S.Pd ( Seni Budaya )
9. Ni Wayan Manugandi ( Prakarya )
10. Anissa Amalia Safitri, S.Pd ( PJOK )
10. Gusti Putu Budiantara, S.Pd ( Bhs. Bali )
11.Dra. I G. A. Made Adirasmi ( BK )

Kepala SMP Negeri 7 Denpasar,,

TITIK WAHYANI, S.PD.


NIP 195907101981012006

Kurikulum SMPN 7 DPS 65


Kurikulum SMPN 7 DPS 66

You might also like