Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Tujuannya untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen
pendidikan untuk menghadapai tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan
lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan. Pembaharuan pendidikan tak terlepas dari
pembaharuan kurikulum sekolah, yang harus disesuaikan dan dikembangkan secara terus
menerus, sehingga tetap relevan dengan tuntutan jaman, serta mengarah pada pencapaian
tujuan pendidikan secara nasional.
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, yang searah dengan
tujuan pendidikan nasional. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, pengembangan
kurikulum hendaknya mengacu pada standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan
pemerintah.
Disamping itu pengembangan kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
hendaknya dikembangkan dengan prinsip-prinsip diversifikasi, sesuai dengan satuan
pendidikan, potensi daerah, dan karakteristik peserta didik. Dengan demikian setiap satuan
pendidikan akan memiliki kurikulum operasional yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan
potensi daerah, tanpa mengesampingkan kepentingan nasional.
Pemberlakuan Kurikulum 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengahruskan setiap satuan pendidikan untuk melakukan review dan penyesuaian dengan
prinsif-prinsif maupun struktur kurikulum sehingg sekolah dapat memberikan layanan
pendidikan sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. SMP Negeri 7 Denpasar
merupakan salah satu sekolah yang melaksanakan kurikulum 2013. Oleh karena itu sekolah
telah melakukan langkah-langkah yang strategis seperti penyiapan tenaga pendidik, sarana
dan prasarana termasuk kurikulum agar pelaksanaan dan penyelenggaraan pendidikan
dapat tercapai secara optimal.
Kurikulum SMPN 7 DPS 1
SMP Negeri 7 Denpasar merupakan sekolah negeri yang berdiri pada tanggal 9
Oktober 1982 yang dibangun di atas tanah seluas 6.468 meter persegi, tepatnya beralamat
di jalan Gunung Rinjani Monang Maning Denpasar. Kondisi riil sekolah adalah bahwa SMP
Negeri 7 Denpasar terletak kurang lebih 3 kilo meter dari pusat kota dengan sarana
tranportasi yang cukup memadai dan terjangkau oleh masyarakat. Selama lima tahun sejak
berdirinya sekolah ini, sekolah dengan bekerjasama dengan stakeholders telah melakukan
upaya-upaya untuk memenuhi standar nasional pendidikan.
Analisis terhadap Standar Isi difokuskan pada analisis terhadap kerangka dasar dan
struktur kurikulum, analisis terhadap ruang lingkup mata pelajaran, analisis terhadap tujuan
mata pelajaran dan analisis KI-KD. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap
Standar Isi, dapat diuraikan hal-hal sebagai berikut.
Sesuai dengan tuntutan yang tertuang dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006 dan
Permendikbud Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi, maka dalam implementasinya di
SMP Negeri 7 Denpasar dijumpai kondisi riil bahwapengembangan kompetensi peserta didik
belum sesuai dengan tuntutan lingkungan. Hal ini berarti bahwa SMP Negeri 7 Denpasar
akan melakukan penyempurnaan pengembangan kompetensi mengacu pada kebutuhan
masyarakat sekitarnya. Penyempurnaan pengembangan kompetensi dimaksud meliputi
pengembangan keunggulan lokal yang dapat dikembangkan dari sumber daya alam, sumber
daya manusia, historis, budaya dan geografis.
Dalam kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar, sesungguhnya sudah mengembangkan
PBKL dalam bentuk mulok yaitu Bahasa Bali dan Prakarya, tetapi belum dilakukan melalui
analisis pengembangan mulok. Oleh karena itu, dalam penyempurnaan kurikulum
selanjutnya akan dioptimalkan sosialisasi dan pemahaman pentingnya melakukan analisis
keunggulan lokal.
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pembelajaran dirasakan
belum optimal. Hal ini disebabkan oleh kompetensi guru dalam pemanfaatan TIK belum
memadai sehingga pemahaman dan kompetensi guru dalam penguasaan TIK perlu
ditingkatkan.
Pada komponen pelaksanaan kurikulum dijumpai permasalahan bahwa pelaksanaan
remidial dan pengayaan belum sesuai prosedur, misalnya beberapa guru memberikan
remidial pada akhir semester, belum melaksanakan layanan percepatan. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut akan dilakukan sosialisasi yang lebih intensif tentang pelaksanaan
remidial dan pengayaan melalui kegiatan MGMP sekolah.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, beberapa guru masih menggunakan
metode ceramah dalam pembelajaran dan belum menggunakan sumber belajar dan
teknologi yang memadai, belum optimal dalam memanfaatkan lingkungan. Model
pembelajaran ini masih mengacu pada paradigma lama yaitu pembelajaran yang berpusat
Kurikulum SMPN 7 DPS 2
pada guru. Kebiasaan yang dijumpai guru ketika masih duduk di bangku sekolah maupun di
Perguruan Tinggi, beberapa guru atau dosennya mengajar menggunakan metode ceramah
sehingga masih terbawa dalam situasi pembelajaran ketika sudah menjadi guru. Tentu hal ini
harus segera mendapat penanganan/penyempurnaan. Upaya yang dapat ditempuh antara
lain meningkatkan pemahaman guru tentang berbagai metode pembelajaran serta
meningkatkan kompetensi guru dalam penguasaan TIK.
Kegiatan pengembangan diri yang dikembangkan sekolah belum mampu menampung
minat dan potensi peserta didik. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya tenaga profesional yang
dimiliki sekolah. Untuk meningkatkan layanan dalam bidang pengembangan diri, sekolah
akan bekerjasama dengan lembaga profesional maupun individu/perorangan dalam
pembinaan terhadap minat dan bakat siswa.
Pemahaman guru tentang hakikat PT dan KMTT masih kurang dan belum optimal
implementasinya dalam pembelajaran. Banyak guru yang belum memahami esensi PT dan
KMTT sehingga dalam pelaksanaannya belum sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan. Hal ini berarti harus ada upaya satuan pendidikan untuk meningkatkan
pemahaman guru tentang PT dan KMTT sehingga dalam pelaksanaannya sesuai dengan
rambu-rambu yang telah ditetapkan.
Analisis terhadap tujuan mata pelajaran meliputi analisis terhadap tujuan masing-
masing mata pelajaran. Tujuannya adalah untuk memetakan tujuan masing-masing mata
pelajaran terhadap ranah penilaian kognitif, afektif dan psikomotor. Disamping itu, pemetaan
juga dilakukan untuk substansi dan impelementasinya dalam pembelajaran. Analisis ini
penting dilakukan guru untuk memperoleh gambaran yang utuh dan menyeluruh terhadap
tujuan masing-masing mata pelajaran
Analisis KI-KD merupakan langkah awal guru dalam menyusun perencanaan
pembelajaran. Keterampilan guru dalam menterjemahkan kompetensi dasar menjadi
indikator-indikator pencapaian KD sangat penting dan prinsip. Artinya, setelah guru itu
mampu menterjemahkan KD menjadi indikator pencapaian KD, guru akan segera dapat
menentukan materi pelajaran apa yang harus diberikan untuk mencapai KD yang
bersangkutan, berapa lama alokasi waktu yang diperlukan, metode apa yang sesuai untuk
menyajikan materi tersebut. Termasuk didalamnya media pembelajaran apa yang sesuai,
bagaimana melakukan penilaian serta menentukan sumber/bahan ajar yang relevan dengan
materi yang akan disajikan.Hasil analisis KI-KD ini juga digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan perencanaan pembelajaran seperti penyusunan silabus dan RPP, penyusunan
program tahunan, dan program semester.
Analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dilakukan, agar guru mata pelajaran
memahami hubungan antara KI-KD dengan SKLuntuk pengembangan KTSP, Silabus dan
RPP. Dengan melakukan analisis SKL para guru diharapkan dapat memetakan KI-KD
Kurikulum SMPN 7 DPS 3
tersebut yang selanjutnya dijabarkan pada SKL yang bersesuaian. Analisis SKL juga sebagai
bahan dalam penyusunan program kerja sekolah yang dituangkan dalam RKAS dan RKJM.
Analisis SKL dilakukan terhadap: 1) SKL satuan pendidikan, 2) SKL kelompok mata
pelajaran dan 3) SKL mata pelajaran.Pelaksanaan analisis SKL memerlukan koordinasi
lintas mata pelajaran/kelompok mata pelajaran dan melibatkan seluruh guru mata pelajaran,
maka dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk workshop. Untuk mengoptimalkan
pelaksanaan workshop tersebut dapat melibatkan nara sumber dari LPMP, IN, TPK
Kota/Provinsi, dan unsur Dinas Pendidikan Kota Denpasar.
Analisis Standar Pengelolaan dilakukan dengan tujuanuntuk melakukan analisis standar
pengelolaan pendidikan dan hubungannya dengan standar-standar lainnya serta menyusun
perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, dan pengawasan/evaluasi.
Analisis standar proses dilakukan pada substansi: 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, 3)
penilaian hasil belajar dan 4) pengawasan. Secara umum hasil analisis standar proses dapat
dideskripsikan beberapa kendala sebagai berikut:perencanaan,pelaksanaan,penilaian hasil
belajar, dan pengawasan.
Analisis kondisi satuan pendidikan difokuskan pada: 1) pemetaan kekuatan dan
kelemahan kondisi yang ada di SMP Negeri 7 Denpasar yang meliputi peserta didik,
pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, biaya, dan program-program; 2)
rencana tindak lanjut. Permasalahan yang dijumpai berkenaan dengan peserta didik
adalah:Jumlah siswa dalam 1 rombel rata-rata 40 orang,Persentase kehadiran siswa sangat
fluktuatif, dan Motivasi belajar siswa relatif rendah. Cara mengatasi permasalahan tersebut
yaitu: Pengadaan RKB, Mengupayakan optimalisasi penegakan peraturan akademik
sekolah, Mengupayakan optimalisasi penegakan peraturan akademik sekolah, Mengadakan
workshop tentang Inovasi Pembelajaran dan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Secara umum, kondisi pendidik dan tenaga kependidikan di SMP Negeri 7
Denpasar dapat dikatakan sudah memadai. Selanjutnya, kelebihan yang dimiliki akan
dimanajemen sesuai dengan bidang keahliannya. Misalnya, guru-guru yang sudah
menyelesaikan pendidikan di S-2 akan diberikan tugas tambahan sebagai pembimbing
penulisan karya tulis ilmiah bagi guru dan siswa. Pendampingan penulisan karya tulis ilmiah
bagi guru dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dibidang penelitian
pendidikan. Sedangkan pendampingan penulisan karya ilmiah bagi siswa diarahkan pada
peningkatan kemampuan siswa untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah baik di tingkat
provinsi maupun tingkat nasional. Oleh karena itu, dengan adanya sumber daya pendidik
yang memadai diharapkan kompetensi guru dan siswa di bidang penelitian pendidikan akan
dapat ditingkatkan.
Beberapa keunggulan yang dimiliki sekolah dalam melaksanakan fungsinya
sebagaiberikut :
Kurikulum SMPN 7 DPS 4
a. Satuan pendidikan memiliki gedung yang memadai
b. kantor, ruang guru,ruang belajar, lab, perpustakaan, aula, kantin, KM/WC,
ruang keterampilan, dll)
c. Tempat peribadatan sangat memadai
d. Sarana IT ( TIK) cukup memadai
Sumber dana yang digunakan dalam pengelolaan pendidikan di SMP Negeri 7 Denpasar
adalah dana yang bersumber dari pemerintah dalam bentuk blockgrant( dana BOS dari
Pusat dan Daerah ). Untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan, satuan pendidikan
selalu meningkatkan koordinasi dengan pemerintah daerah Kota Denpasar melalui Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Denpasar dan Komite Sekolah. Disamping itu,
satuan pendidikan juga menggalang kerjasama dengan pihak donatur lain seperti Coca-
Cola, Teh Botol Sosro dll, untuk mendukung pendanaan di bidang kegiatan pengembangan
diri dan lomba-lomba.Secara garis besarnya, bentuk program yang dirancang oleh SMP
Negeri 7 Denpasar dapat dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu pengembangan program fisik dan
program non fisik. Keseluruhan program yang dirancang tersebut tertuang dalam bentuk
RKJM dan RKT. Dalam pelaksanaannya, masih dijumpai beberapa kendala diantaranya
adalah kendala pendanaan dan secara substansi program masih perlu disempurnakan.
Sebagai tindak lanjut, akan dilaksanakan koordinasi dengan pihak-pihak terkait serta
selalu mengadakan penyempurnaan terhadap substansi program mengacu pada peraturan
perundangan dan juknis.
Analisis terhadap kondisi eksternal satuan pendidikan difokuskan analisis terhadap
komite sekolah, dewan pendidikan, dinas pendidikan, asosiasi profesi, dunia industri dan
dunia kerja, sumber daya alam dan sosial budaya. Berdasarkan analisis yang dilakukan,
dapat dideskripsikan hal-hal sebagai berikut:
1) Komite Sekolah dan Isu Peraturan Daerah
2) Dewan Pendidikan (Sulit mendatangkan Dewan Pendidikan karena menaungi
banyak sekolah, Ide-ide yang dimiliki Dewan Pendidikan tidak pernah
dikomunikasikan ke sekolah)
3) Dinas Pendidikan
4) Asosiasi Profesi
5) Dunia Industri Dan Dunia Kerja
6) Sumber Daya Alam
7) Sosial Budaya
Berdasarkan hasil Evaluasi Diri Sekolah (EDS) pemenuhan dan ketercapaian standar
nasional pendidikan di SMP Negeri 7 Denpasar adalah bahwa dalam proses pembelajaran
semua guru sudah mampu menyususn perencanaan pembelajaran yang meliputi silabus dan
RPP secara mandiri. Dalam rangka mendukung pelaksanaan proses pembelajaran khusunya
Kurikulum SMPN 7 DPS 5
dalam praktik pembelajaran IPA sekolah telah memiliki laboratorium IPA serta didukung oleh
Perpustakaan dengan yang representative. Sekolah memiliki 24 rombongan belajar dengan
jumlah peserta didik maksimal 40 siswa yang didukung oleh tenaga pendidik 53 guru dengan
kualifikasi pendidikan S2 4 orang, 44 orang S1 dan D2 sebanyak 5 orang, 42 0rang sudah
lulus dan memiliki sertifikat profesi sebagai pendidik. Infut peserta didik cukup bagus karena
sekolah ini diminati oleh tamatan siswa SD Swasta yang paforit dengan tingkat kelulusan 100
persen setiap tahun dengan rata-rata NUN peringkat 10 dari 63 SMP yang ada di Kota
Denpasar dan tahun ajaran 2014/2015, 2 orang siswa SMP Negeri 7 Denpasar telah
berhasil meraih NUN tertinggi di tingkat Provinsi dengan jumlah nilai 394,5 dan 10 besar
peringkat sekolah se Bali.
Dari segi standar penilaian masih ada beberapa guru (20 persen) terutama yang
sudah berumur masih kurang memahami teknik penilaian, sehingga sulit menerapkan teknik
penilaian yang tepat sesuai dengan karakteristik KD. Dalam rangka pelaksanaan operasional
program sekolah dukungan pembiayaan bersumber dari pemerintah melalui dana BOS dari
Pusat dan dari Daerah . Peran orang tua siswa yang dikoordinasikan melalui Komite sekolah
dalam dukungan program sekolah sangat besar.
Berdasarkan kondisi riil sekolah tersebut di atas, SMP Negeri 7 Denpasar menyusun
kurikulumnya sendiri yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan oleh
warga sekolah dan stakeholders sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional sesuai
amanat Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003.
B. Landasan Hukum
C. Acuan Konseptual
Secara ideal Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar ini dikembangkan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan dan panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BSNP serta
memperhatikan pertimbangan Komite Sekolah. Adapun prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai
berikut :
Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar dikembangkan dengan prinsip bahwa Substansi kurikulum
mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran
yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar dikembangkan dengan prinsip bahwa kurikulum diarahkan
kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat. Setiap kegiatan pembelajaran di sekolah selalu menggunakan
informasi terbaru, serta selalu dikaitkan dengan kehidupan nyata dimasyarakat dan
diusahan sebagai kegiatan yang perlu dibudayakan bukan hanya saat di sekolah namun juga
dalam keseharian sebagai warga masyarakat.
1) Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai
kompetensi yang berguna bagi dirinya.
4) Dilaksanakan dalam hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan
menghargai, akrab terbuka saling asah asih asuh.
A. Tujuan Pendidikan
Indikator Visi :
1. Terwujudnya kurikulum sekolah yang relevan dengan kebutuhan lokal, nasional, dan
global
2. Terwujudnya pendidikan yang bermutu dan berdaya saing
3. Terpenuhinya fasilitas pendidikan yang mendukung pembelajaran yang bermutu.
4. Terwujudnya prestasi akademik dan non akademik yang kompetitif
5. Terwujudnya sikap mental dan moral spiritual yang menjunjung tinggi nilai-nilai
Ketuhanan, toleransi, kebinekaan, dan budaya, serta lingkungan dengan konsep Tri Hita
Karana.
4.Misi Sekolah
Misi yang ingin dicapai dalam 4 tahun kedepan adalah :
1. Mengacu indikator Visi nomor 1 :
a. Mewujudkan pengembangan kurikulum sekolah yang relevan dengan kebutuhan lokal, nasional
maupun global.
b. Mewujudkan penyusunan RPP yang memenuhi standar proses dan standar penilaian.
c. Mewujudkan pelaksanaan penetapan KKM mata pelajaran sesuai kreteria yang telah ditetapkan
d. Mewujudkan pelaksanaan berbagai model atau metode pembelajaran saintifik melalui kegiatan
Mengamati, Menanya, Menalar, Mengasosiasi, dan Mengkomunikasikan.
e. Memanfaatkan Lab, perpustakaan, dan lingkungan sebagai sumber belajar secara optimal .
C. Tujuan Sekolah
Tujuan yang ingin dicapai dalam 4 tahun ke depan adalah sebagai berikut.
Tujuan Sekolah Jangka Pendek
1. Sekolah memiliki kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dan perkembangan jaman, serta
mampu diimplementasikan
2. Memiliki tenaga pendidik yang mampu menyusun RPP sendiri yang memenuhi standar proses
dan standar penilaian sesuai dengan karakteristik mata pelajaran maupun lingkungannya.
3. Sekolah memiliki KKM mata pelajaran yang sesuai dengan standar KKM ideal nasional
4. Semua tenaga pendidik mampu menerapkan berbagai model inovasi pembelajaran melalui
kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi
5. Sekolah dapat mengikuti semua jenis lomba akademik maupun non akademik di tingkat daerah
dengan target juara
6. Sekolah mencapai rata-rata nilai ujian sekolah minimal sebesar 8,00 dan rata-rata nilai ujian
nasional minimal 7,50
A. Struktur Kurikulum
1. Pengertian
Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh
peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dalam satuan pendidikan tertentu
2. Dasar dan Ketentuan Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar
Kompetensi Mata Pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Kurikulum SMP Negeri 7 memuat 10 mata pelajaran Nasional, 1 jenis muatan
lokal, dan 25 jenis pengembangan diri.
2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP Negeri 7 merupakan IPA
terpadu dan IPS terpadu.
3. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum.
4. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
5. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (2 semester) adalah 34-38 minggu.
SMP Negeri 7 Denpasar merupakan sekolah pelaksana kurikulum 2013. Oleh karena
itu, Struktur dan muatan Kurikulum untuk kelas VII, struktur kurikulum kelas VIII, dan IX
disusun berdasarkan kurikulum 2013. Sesuai dengan Permendikbud RI Nomor 23 tahun
2015 tentang Gerakan Literasi Sekolah, SMP negeri 7 Denpasar melaksanakan dengan
membaca 15 menit setiap hari sebelum pembelajaran dimulai, yakni dari pukul 07.15 sampai
dengan pukul 07.30, kecuali hari jumat, kerena setiap hari jumat diadakan senam bersama
yang dinamakan ”Jumat Sehat” yang dimulai pukul 07.00 sampai dengan 07.30 Wita.
B. Muatan Kurikulum.
Muatan Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar meliputi Mata Pelajaran, Muatan Lokal,
Pengembangan Diri, Pengaturan Beban Belajar, Kriteria Ketuntasan Belajar, Ketentuan
mengenai kenaikan kelas dan kelulusan, pendidikan kecakapan hidup dan Pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global, mutasi siswa, serta pendidikan karakter bangsa.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang terdapat pada struktur kurikulumSMP Negeri 7 Denpasar
meliputi:
1.Mata Pelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 68 Tahun 2014 yang terdiri dari
Dalam struktur kurikulum ini untuk muatan lokal Bahasa Bali diberikan di kelas VII,VIII.
dan IXsesuai Surat Edaran 421.3/9940/Disdikpora.Keberadaan pelajaran muatan lokal
merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak terpusat, sebagai upaya agar
penyelenggaraan pendidikan di SMP Negeri 7 Denpasar, lebih meningkat relevansinya
terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yaitu daerah Bali.
Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi
problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara
proaktif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.
Kecakapan hidup yang dikembangkan melalui pembelajaran meliputi:
a. Kecakapan personal yaitu:
1) Melaksanakan persembahyangan setiap hari dan pada hari-hari besar
agama.
2) Mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan
mekanisme yang ditetapkan dalam tata tertib sekolah.
3) Mampu melaksanakan/menyelesaikan setiap tugas-tugas yang dibebankan
oleh guru, sekolah secara maksimal.
b. Kecakapan sosial:
1) Membiasakan saling sapa antara sesama warga sekolah.
2) Mengadakan pengabdian masyarakat dan keagamaan minimal 2 kali dalam
satu semester.
3) Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah secara
berkesinambungan.
Tabel 03:
AnalisisPengintegrasian Kecakapan Hidup dalamMuatanKurikulum
Pengembangan
Kecakapan Hidup *)
Mata
No Tujuan Pendidikan
Kecakapan
Kecakapan
Kecakapan
Kecakapan
Vokasional
Pelajaran
Akademik
Personal
Sosial
Kecakapan
Kecakapan
Kecakapan
Kecakapan
Vokasional
Pelajaran
Akademik
Personal
Sosial
3 Bahasa Membentuk peserta x
didik mampu
berkomunikasi secara
efektif dan efisien
sesuai dengan etika
yang berlaku, baik
secara lisan maupun
tulisan
4 Matematika Mengembangkan x
logika dan
kemampuan berpikir
peserta didik
5 Ilmu Mengembangkan x x
Pengetahua pengetahuan, dan
n Alam kemampuan analisis
peserta didik terhadap
lingkungan alam dan
sekitarnya
6 Ilmu Mengembangkan X x
Pengetahua pengetahuan,
n Sosial pemahaman, dan
kemampuan analisis
peserta didik terhadap
kondisi sosial
masyarakat
7 Seni dan Membentuk karakter X
Budaya peserta didik menjadi
manusia yang memiliki
rasa seni dan
pemahaman budaya
8 Pendidikan Membentuk karakter X
Jasmani, peserta didik agar
Olahraga, sehat jasmani dan
dan rohani, serta
Kesehatan menumbuhkan rasa
sportivitas
9 Prakarya Membentuk peserta x x
didik menjadi manusia
yang memiliki
keterampilan
Kecakapan
Kecakapan
Kecakapan
Kecakapan
Vokasional
Pelajaran
Akademik
Personal
Sosial
10 Muatan Membentuk X x
Lokal pemahaman terhadap
potensi sesuai dengan
ciri khas di daerah
tempat tinggalnya
11 Pengemban Memberikan X x X x
gan Diri kesempatan kepada
peserta didik untuk
mengembangkan dan
mengekspresikan diri
sesuai dengan
kebutuhan, minat, dan
bakat
Beban belajar yang diatur pada Kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar ditetapkan sesuai
kesepakan dewan guru yang mengacu pada standar Isi dan pedoman penyusunan kurikulum
Kurikulum SMPN 7 DPS 27
tingkat satuan pendidikan Beban belajar pada setiap mata pelajaran dinyatakan dalam
satuan jam pelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sitem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Model pembelajaran pada kurikulum SMP Negeri 7 Denpasar adalah prinsip
pembelajaran tuntas (mastery learning) yaitu peserta didk diharapkan menuntaskan semua
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah dipaketkan. Apabila ada anak yang
tidak tuntas maka perlu diberikan remedial sesuai standar kompetensi yang tidak
dituntaskan. Pada peserta didk yang dapat menuntaskan standar kompetensi dengan baik
maka peserta didk dapat diberikan program pengayaan. Sesuai dengan standar proses pada
kurikulum 2013, pendekatan pembelajaran menggunakan pendekatan sciencetifik dengan
langkah-langkah pembelajaran dimulai dari mengamati, menanya, mengasosiasi, mencoba,
dan menyaji.
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program
pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem
Paket. Adapun beban belajar pada sistem paket tersebut diatur sebagai berikut:
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang
tetap. Dalam bentuk matrik pengaturan beban belajar di SMP dapat dirinci pada
tabel 4 berikut ini.
Tabel 04. Matrik Pengaturan Beban Belajar
Satu jam Jumlah Minggu Jumlah jam Jumlah
pelajaran jam efektif pembelajaran Jam Per
Kelas tatap muka pelajaran Per per tahun tahun @
per menit perminggu tahun 60 menit
pelajaran
VII 40 40 36 1440 960
IX 40 40 36 1440 960
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur (KMTT) dalam sistem paket untuk SMP adalah maksimal 50% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan
alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik
7. Ketuntasan Belajar
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 76 77 78
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 75 76 77
3 Bahasa Indonesia 76 77 78
4 Matematik 74 75 76
5. Ilmu Pengetahuan Alam 76 77 78
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 75 76 77
7. Bahasa Inggris 75 76 77
Kelompok B
1. Seni Budaya 77 78 79
2. Bahasa Bali 75 76 77
3. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 75 77 78
4. Prakarya 75 77 78
Upaya Sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM (80,00) adalah :
1.Meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan /workshop .
2.Melengkapi sarana dan prasarana sekolah
3.Meningkatkan mutu proses pembelajaran melalui pembelajaran yang efektif dan bermutu.
4.Memberikan matrikulasi pada siswa kelas 7 secara kontinu
5.Memberikan Pengayaan dan remidi.
6.Memberikan bimbingan belajar untuk kelas 7, 8, dan 9.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 53 tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar
oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada pendidikan Dasar dan Menengah, penilaian
pendidikan menggunakan rentang nilai 0 – 100, dengan predikat capaian kompetensi sesuai
KKM mata pelajaran masing-masing, dengan rumus : 100 – KKM : 3
Penilaian Pengetahuan
Nilai pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian harian, penilaian tengah semester, dan penilaian
akhir semester yang dilakukan dengan beberapa teknik penilaian.
Penulisan capaian pengetahuan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
• Penilaian pengetahuan dilakukan melalui penilaian harian (PH), penilaian tengah semester
(PTS), dan penilaian akhir semester (PAS).
• Selama KBM berlangsung, penilaian dapat dilakukan secara lisan dan penugasan. Pertanyaan
lisan maupun penugasan selama KBM berlangsung diberikan untuk mengecek pemahaman
siswa dan/atau untuk membantu siswa memperoleh pengetahuan.
• Sementara itu, penilaian harian dapat dilakukan dengan tes tertulis dan/atau penugasan.
• Sampel pekerjaan siswa dari ter tertulis dan/atau penugasan dikumpulkan dalam portofolio.
• PH meliputi satu KD atau lebih,
• Cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik KD.
• PTS dan PAS pada umumnya melalui tes tertulis.
• PTS merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk mengukur pencapaian KD mapel
setelah kegiatan pembelajaran berlangsung 8-9 minggu.
• Cakupan PTS meliputi seluruh KD pada periode tersebut.
• PAS dilakukan untuk mengukur pencapaian KDmapel di akhir semester.
• Cakupan PAS meliputi seluruh KD pada satu semester.
Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH, HPTS, HPAS dengan
memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan oleh satuan pendidikan, dengan rumus :
Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
Minimal.Oleh karena itu kepada peserta didik yang bersangkutan wajib diberikan remedial,
kemudian dinilai kembali hingga batas maksimal sampai 3 kali penilaian.Pelaksanaan
remedial dapat dilakukan melalui beberapa cara berikut :
1) Dari hasil Ulangan Harian, peserta didik yang belum tuntas dianalisa indikator/KD yang
mana yang belum tuntas, kemudian kepadanya diberikan pembelajaran sesuai dengan
materi yang belum tuntas dengan cara dan metode yang berbeda , kemudian dinilai/dites
kembali hingga mencapai ketuntasan. Jika dari hasil tes masih belum memenuhi KKM,
kegiatan dengan cara ini bisa dilakukan lagi sampai maksimal 3 (tiga) kali.
2) Kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan ditugaskan untuk belajar kembali
indikator/ KD yang belum tuntas nilai UH-nya, kemudian pada waktu yang telah
ditentukan dites/dinilai kembali hingga mencapai ketuntasan minimal. Jika dengan cara ke
2 (dua) ini hasil tesnya belum mencapai KKM kegiatan remedial melalui cara ini bisa
dilakukan lagi sampai maksimal 3 (tiga) kali.
3) Jika telah diremedial dengancara 1 (satu) ataucara 2 (dua) hingga 3 (tiga)kali juga belum
mencapai KKM, penuntasannya bisa dilakukan dengan cara peserta didik
yangbersangkutan diberi tugas tertentu sesuai dengan KD yang belum tuntas, kemudian
dinilai sehingga mencapai ketuntasan
4) Nilai maksimal yang diberikan kepada peserta didik yang mengikuti remedial sesuai
dengan kewenangan guru masing-masing mapel.
5) Untuk nilai hasil UTS dan atau UAS, jika pencapaian yang diperoleh peserta didik belum
memenuhi KKM, maka guru wajib melakukan kegiatan remedial atau upaya perbaikan
nilai melalui UTS/UAS perbaikan.
Peserta didik yang tidak naik kelas, pengambilan buku laporan hasil belajarnya dilakukan
bersama-sama dengan orang tua. Anak tersebut akan diberikan pembinaan secara mental dan
psikologis oleh wali kelas dan guru BK bersama-sama dengan orang tuanya. Dilakukan evaluasi
bersama tentang sebab-sebab tidak naik kelas dan diberi kesempatan untuk mengulang di kelas
yang sama pada tahun pelajaran berikutnya.Peserta didik yang tidak lulus, pemberitahuan ketidak
lulusanya melalui pemanggilan orang tua. Orang tua akan diberikan penjelasan tentang sebab-
sebab ketidaklulusan anaknya. Anak tersebut akan diberikan pembinaan secara mental dan
psikologis oleh wali kelas dan guru BK bersama-sama dengan orang tuanya. Selanjutnya siswa
tersebut diberi kesempatan untuk mengulang di kelas yang sama pada tahun pelajaran berikutnya
atau mengikuti pendidikan program kejar paket B sesuai prosedur yang berlaku.
Mutasi Peserta didk
Mutasi peserta didik dari luar ke SMP harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Sekolah asal harus memiliki status minimal sama dengan status SMP.
2) Membawa surat pindah yang sah sesuai aturan yang berlaku, dan membawa laporan hasil
belajar dengan kehadiran, ahkhlak dan kepribadian secara keseluruhan baik, serta memiliki
NIS Nasional yang sah.
3) Nilai mata pelajaran pada laporan pendidikan dari sekolah asal minimal sama dengan nilai
KKM sekolah ini, tetapi bila tidak, maka harus lulus tes standar KKM sekolah ini yang diuji
oleh guru bidang studi untuk mata pelajaran yang belum mencapai KKM
4) Bersedia mengikuti segala aturan yang berlaku di sekolah ini yang ditandatangani oleh yang
bersangkutan dan orang tua peserta didik.
5) Bila status sekolah negeri asal peserta didik, lebih rendah dari status sekolah yang
menerima, maka nilai pada laporan pendidikan peserta didik yang datang semuanya harus
lebih tinggi atau sama dengan nilai KKM sekolah penerima.
d. Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa diidentifikasi dari sumber-
sumber berikut ini.
1) Agama: masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Oleh karena itu, kehidupan
individu, masyarakat, dan bangsa selalu didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya.
Secara politis, kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agama.
Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa harus
didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
2) Pancasila: negara kesatuan Republik Indonesia ditegakkan atas prinsip-prinsip kehidupan
kebangsaan dan kenegaraan yang disebut Pancasila. Pancasila terdapat pada Pembukaan UUD
1945 dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal yang terdapat dalam UUD 1945. Artinya,
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-nilai yang mengatur kehidupan
politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan, budaya, dan seni. Pendidikan budaya dan karakter
bangsa bertujuan mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu
warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupannya sebagai warga negara.
3) Budaya: sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup bermasyarakat yang
tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui masyarakat itu. Nilai-nilai budaya itu
dijadikan dasar dalam pemberian makna terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi
antaranggota masyarakat itu. Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan
masyarakat mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa.
4) Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai rumusan kualitas yang harus dimiliki setiap warga
negara Indonesia, dikembangkan oleh berbagai satuan pendidikan di berbagai jenjang dan
jalur. Tujuan pendidikan nasional memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus dimiliki
warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional adalah sumber yang
paling operasional dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan karakter bangsa dilakukan oleh kepala sekolah, guru,
tenaga kependidikan (konselor) secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik dan
diterapkan ke dalam kurikulum melalui hal-hal berikut ini.
b. Kegiatan spontan
Kegiatan spontan yaitu kegiatan yang dilakukan secara spontan pada saat itu juga. Kegiatan
ini dilakukan biasanya pada saat guru dan tenaga kependidikan yang lain mengetahui
adanya perbuatan yang kurang baik dari peserta didik yang harus dikoreksi pada saat itu
juga. Apabila guru mengetahui adanya perilaku dan sikap yang kurang baik maka pada saat
itu juga guru harus melakukan koreksi sehingga peserta didik tidak akan melakukan
tindakan yang tidak baik itu. Kegiatan spontan:
a) membuang sampah pada tempatnya (tanggung jawab, kedispilinan)
b) bersalaman saat mengakhiri pembelajaran, mengucap salam bila bertemu guru, tenaga
kependidikan, atau teman. ( toleransi,cinta damai,kesantunan)
- Keteladanan
Keteladanan adalah perilaku dan sikap guru dan tenaga kependidikan yang lain dalam
memberikan contoh terhadap tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi
panutan bagi peserta didik untuk mencontohnya. Jika guru dan tenaga kependidikan yang
lain menghendaki agar peserta didik berperilaku dan bersikap sesuai dengan karakter
bangsa maka guru dan tenaga kependidikan yang lain adalah orang yang pertama dan
utama memberikan contoh berperilaku dan bersikap sesuai dengan nilai-nilai itu. Misalnya,
berpakaian rapi, datang tepat pada waktunya, bekerja keras, bertutur kata sopan, kasih
sayang, perhatian terhadap peserta didik, jujur, menjaga kebersihan.
c. Pengkondisian
Untuk mendukung keterlaksanaan pendidikan budaya dan karakter bangsa maka sekolah
harus dikondisikan sebagai pendukung kegiatan itu. Sekolah harus mencerminkan
kehidupan nilai-nilai karakter bangsa yang diinginkan. Misalnya,toilet yang
Kurikulum SMPN 7 DPS 40
selalubersih,bak sampah ada di berbagai tempat dan selalu dibersihkan,sekolah terlihat rapi
dan alat belajar ditempatkan teratur.
d. Ektra Kurikuler
1) Kepramukaan,
Nilai karakter yang dikembangkan: Kejujuran, ketangguhan, kepedulian, kemandirian,
demokratis, kerja keras, tanggung jawab, kedisiplinan, percaya diri, nasionalisme
2) Palang merah Remaja(PMR)
Nilai karakter yang dikembangkan : kepedulian, gaya hidup sehat, kejujuran,
ketangguhan, kemandirian, demokratis, kerja keras, tanggung jawab, kedisiplinan,
percaya diri, nasionalisme
3) Kelompok Ilmiah Remaja
Nilai karakter yang dikembangkan : kecerdasan, berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, keingintahuan, cinta ilmu, cinta ilmu.
4) KSPAN ( Kelompok Siswa Peduli Anti narkoba )
Nilai karakter yang dikembangkan : gaya hidup sehat, patuh terhadap aturan sosial,
kereligiuasan, kejujuran, ketangguhan, kedemokrasian, kepedulian.
5) Pesantian
Nilai karakter yang dikembangkan : menghargai karya dan prestasi orang lain
kereligiuasan, kejujuran, ketangguhan, kedemokrasian, kepedulian.
6) Seni Tabuh
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai keberagaman, nasionalis,
dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, disiplin
7) Seni Tari
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai keberagaman, nasionalis,
dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, disiplin
8) Seni Rupa
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, menghargai keberagaman, nasionalis,
dan menghargai karya orang lain, ingin tahu, disiplin
9) Olahraga Prestasi
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, bergaya hidup sehat, kerja keras,
disiplin, percaya diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang lain
10) Menjahit
Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis, berpikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain
11) Kerajinan Tangan ( menulis lontar, darma caruban)
percaya diri
5. IPS Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
nasionalis, menghargai keberagaman, berpikir logis,
kritis, kreatif, dan inovatif, peduli sosial dan
lingkungan, berjiwa wirausaha, kerja keras
6. IPA Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif,
jujur, bergaya hidup sehat, percaya diri, menghargai
keberagaman, disiplin, mandiri, bertanggung jawab,
cinta ilmu
7. Bahasa Inggris Religius,jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
menghargai keberagaman, santun, percaya diri,
mandiri, bekerjasama, patuh pada aturan sosial
8. Seni Budaya Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
menghargai keberagaman, nasionalis, dan
menghargai karya orang lain, ingin tahu, disiplin
9. PJOK Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
bergaya hidup sehat, kerja keras, disiplin, percaya
diri, mandiri, menghargai karya dan prestasi orang
lain
10.Prakarya Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif, mandiri,
bertanggung jawab, dan menghargai karya orang
lain
11. Muatan Lokal
A. Bahasa Bali Religius, jujur, cerdas, tangguh, peduli, demokratis,
berpikir logis, kritis, kreatif dan inovatif, percaya
diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun,
nasionalis
Kompetensi Inti
Pembelajaran KI 1 dan KI 2 dilakukan secara tidak langsung (terintegrasi) dalam pembelajaran
KI 3 dan KI 4
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 :Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata
KI 4 :Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori
Kompetensi Dasar
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab,
responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
3. Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri, dan ketertarikan pada matematika serta memiliki
rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman
belajar.
4. Memiliki sikap terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya teman dalam
interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.
5. Membandingkan dan mengurutkan berbagai jenis bilangan serta menerapkan operasi
hitung bilangan bulat dan bilangan pecahan dengan memanfaatkan berbagai sifat operasi
c. Teknologi Budidaya
1) Mengapresiasi dan penerapan teknologi budidaya tanaman obat dan tanaman
hias yang menggunakan media tanah
2) Mengapresias dan penerapan teknologi budidaya ikan tawar dan ikan hias air
tawar di dalam kolam
d. Teknologi Pengolahan
1) Mengapresiasi dan penerapan teknologi pengolahan manisan basah dan kering
bentuk padat dari bahan nabati
2) Mengapresiasi dan penerapan teknologi pengolahan produk pengawetan bahan
mentah nabati dan hewani dengan cara diasinkan
3) Mengapresiasi dan penerapan teknologi pengolahan produk pengawetan bahan
mentah nabati dan hewani dengan cara dikeringkan
e. Teknologi Informasi dan Komunikasi
1) Memahami penggunaan teknologi informasi dan komunikasi prospeknya dimasa
mendatang
2) Menguasai dasar-dasar keterampilan computer
3) Menggunakan perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk menghasilkan
dokumen sederhana
4) Memahami prinsip dasar internet/intranet dan menggunakannya untuk
memperoleh informasi.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif, dan hari libur.Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada SMP Negeri 7 Denpasar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran padaSMP Negeri 7 Denpasar Waktu pembelajaran efektif
adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata
pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu
libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran padaSMP Negeri 7
Denpasar berbentuk, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Kalender pendidikan yang disusun oleh SMP Negeri 7 Denpasar menyesuaikan dengan
kalender pendidikan yang disusun oleh Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga Provinsi Bali dan Dinas
Pendidikan Pemuda Olahraga Kota Denpasar. Secara lebih lengkap kalender pendidikan SMP Negeri 7
Denpasar adalah sebagai berikut.
Hari
Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu A. HARI LIBUR NASIONAL
Efektif
1 2 3 4 1. Jmt-Sbt, 17, 18 Juli 2015 Hari Idul Fitri 1436 H
Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE B. HARI LIBUR KHUSUS AGAMA HINDU
24/31 25 26 27 28 29
Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE = Libur Akhir Tahun Pelajaran
1 2 3 4 5
7 8 9 10 11 12 = Pembagian Raport
14 15 16 17 18 19 21
21 22 23 24 25 26 = Awal Tahun Pelajaran / M O S
28 29 30
= kegiatan HUT RI
Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE
1 2 3 4 5 = Libur Semester
7 8 9 10 11 12
14 15 16 17 18 19 = UN/US
13
21 22 23 24 25 26
28 29 30 31
18 19 18 19 18 16 108
Bulan - Hari Minggu Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE 2. Sls-Sbt, 9-20 Feb 2016 Hari raya Galungan dan
Kuningan
1 2 3 4 5 3. Selasa, 8 Maret Pengerupukan
Maret 2016
27 28 29 30 31
Bulan - Hari Minggu Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE
1 2
April 2016
Bulan - Hari Minggu Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE = Pembagian Raport
22 23 24 25 26 27 28 = HUT Sekolah
Bulan - Hari Minggu Senin Selasa R a b u Kamis Jumat Sabtu HE = Ulangan Akhir Semester
1 2 3 4 = Pengumpulan Nilai
5 6 7 8 9 10 11 = UN/US
Juni 2016
10.
11. 26-31 Mei 2016 UKK Semester Genap Panitia
12 3 Juni 2016 Pengumpulan Nilai Guru dan Wali
Kelas
13. 7 Juni 2016 Rapat Kenaikan Kelas Dewan Guru
9 Juni 2016 Pelepasan Kls. IX Seluruh Warga
Sekolah
14. 10 Juni 2016 Pembagian Rapor Semester Wali Kelas
Genap/Kenaikan Kelas
11 Juni s/d 8 Juli Libur Semester Genap Seluruh Warga
2016 sekolah
1. Menghargai dan menghayati 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah
ajaran agama yang dianutnya Bali sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk
melestarikan Bahasa dan Budaya Bali di tengah
keberagaman bahasa dan budaya Indonesia.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah
Bali sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai
sarana memahami informasi lisan dan tulisan
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah
Bali sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai
sarana menyajikan informasi lisan dan tulisan
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun
perilaku jujur, disiplin, dalam menanggapi secara pribadi hal-hal atau kejadian
tanggung jawab, peduli berdasarkan hasil observasi
(toleransi, gotong royong), 2.2 Memiliki perilaku percaya diri dan tanggung jawab
santun, percaya diri, dalam dalam membuat tanggapan pribadi atas karya budaya
berinteraksi secara efektif masyarakat Bali yang penuh makna
dengan lingkungan sosial dan 2.3 Memiliki perlaku kreatif, tanggung jawab, dan santun
alam dalam jangkauan dalam mendiskusikan sudut pandang tertentu tentang
pergaulan dan keberadaannya suatu masalah yang terjadi pada masyarakat
2.4 Memiliki perilaku jujur dan kreatif dalam memaparkan
langkah-langkah suatu proses berbentuk linear
2.5 Memiliki perilaku percaya diri, peduli, dan santun
dalam merespon secara pribadi peristiwa jangka pendek
3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami teks cerita Bali berbahasa Bali dengan baik
(faktual, konseptual, dan dan sempurna.
prosedural)berdasarkan rasa 3.2. Memahami teknik atau cara bercerita (mesatua) bali
ingin tahunya tentang ilmu dengan baik dan benar.
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan 3.2 Memahami aksara wreastra, angka Bali.
kejadian tampak mata 3.3 Mengklasifikasikan aksara dan pengangge aksara.
3.4 Memahami tata bahasa Bali melalui kegiatan membaca
wacana aksara latin.
3.5 Mengklasifikasi kata –kata bahasa Bali melalui
menyimak wacana.
3.6 Mengidentifikasi kelompok kosa kata ( sor singgih basa)
dalam wacana.
3.7 Memahami jenis-jenis prosa
3.8 Memahami wacana beraksara Bali .
3.9 Mengklasifikasi kosa basa dalam wacana aksara Bali.
3.10 Memahami tanda baca dalam sebuah wacana
berdasarkan kidah-kaidah teks lisan maupun tulisan ,
huruf latin.
3.11 Mengklasifikasikan jenis-jenis kalimat dalam wacana.
4. Mencoba, mengolah, dan 4.1 Menceritakan kembali dengan bahasa sendiri makna
menyaji dalam ranah konkret teks cerita bali moral (Pandita Aji Saka), ulasan, diskusi,
(menggunakan, mengurai, cerita prosedur dan cerita biografi baik secara lisan
merangkai, memodifikasi, maupun tulisan aksara latin dan aksara Bali.
dan membuat) dan ranah 4.2 Menyusun teks cerita Bali moral(fable), ulasan, diskusi,
abstrak (menulis, membaca, cara prosedur, dan cerita biografi sesuai dengan
menghitung, menggambar, karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan
dan mengarang) sesuai maupun tulisan, aksara latin dan aksara bali.
dengan yang dipelajari di 4.3 Menelaah teks cerita , ulasan, diskusi, cara prosedur,
sekolah dan sumber lain yang dan cerita biografi sesuai dengan struktur dan kaidah
sama dalam sudut teks baik lisan maupun tulisan, aksara latin dan aksara
pandang/teori bali.
4.4 Meringkas teks moral(fable), ulasan, diskusi, cara
prosedur, dan cerita biografi baik secara slisan maupun
tulisan, aksara latin dan aksara Bali.
KELAS: VIII
1. Menghargai dan menghayati 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah Bali
ajaran agama yang dianutnya sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk melestarikan
Bahasa dan Budaya Bali di tengah keberagaman bahasa dan
budaya Indonesia.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah Bali
sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana
memahami informasi lisan dan tulisan
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah Bali
sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana
menyajikan informasi lisan dan tulisan
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Memiliki perilaku jujur dalam menceritakan sudut pandang
perilaku jujur, disiplin, moral yang eksplisit
tanggung jawab, peduli 2.2 Memiliki perilaku peduli, cinta tanah air, dan semangat
(toleransi, gotong royong), kebangsaan atas karya budaya Bali yang penuh makna luhur
santun, percaya diri, dalam 2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam
berinteraksi secara efektif berdiskusi tentang kasus atau sudut pandang budaya Bali
dengan lingkungan sosial dan 2.4 Memilikiperilaku jujur dan percaya diri dalam
alam dalam jangkauan mengungkapkan kembali tujuan dan metode serta hasil
pergaulan dan keberadaannya kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat yang berbudaya
Bali
2.5 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam
pengungkapan kembali peristiwa hidup diri sendiri dan orang
lain dalam kehidupan bermasyarakat yang berbudaya Bali
3. Memahami dan menerapkan 3.1 Memahami teks pidato, wacana berbahasa Bali dengan baik
pengetahuan (faktual, dan benar.
konseptual, dan 3.2 Memahami teknik-teknik berpidato, membaca dengan tepat.
prosedural)berdasarkan rasa 3.3 Menganalisis teks pidato, wacana melalui kegiatan membaca
ingin tahunya tentang ilmu baik lisan maupun tulisan.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.4 Memahami tata bahasa Bali melalui kegiatan membaca
budaya terkait fenomena dan wacana aksara latin dan aksara Bali
kejadian tampak mata 3.5 Mengklasifikasi bentuk kata bahasa Bali melalui kegiatan
membaca cerita, wacana berbahasa Bali
3.6 Mengidentifikasi kelompok huruf (warga aksaraBali)
3.7 Memahami syarat-syarat penulisan huruf Bali (Pasang
Aksara Bali) dengan benar.
3.8 Mengklasifikasi kesusastraan Bali melalui kegiatan
membaca sebuah karya sastra.
3.9 Membedakan teks cerita tantri, biografi baik melalui lisan
maupun tulisan, dengan huruf latin dan huruf Bali.
3.10 Mengidentifikasi tanda baca ( ceciren pepacaan ), dalam
sebuah cerita berdasarkan kaidah teks baik lisan maupun
tulisan, huruf latin dan huruf Bali
3.11 Memahami teks percakapan, dialog sesuai kaidah sor singgih
basa baik melalui lisan dan tulisan.
3.12 Mengidentifikasi sebuah cerpen dengan memperhatikan
unsur karya sastra berdasarkan kaidah teks baik lisan maupun
tulisan.
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Menyajikan teks pidato berbahasa balike depan kelas dengan
menalar dalam ranah konkret teknik yang tepat.
(menggunakan, mengurai, 4.2 Menyusun sebuah kalimat / teks sesuai tata bahasa Bali yang
merangkai, memodifikasi, dan baik dan benar, baik huruf latin maupun huruf Bali.
membuat) dan ranah abstrak 4.3 Menulis karya sastra Bali tradisional / purwamaupun sastra
(menulis, membaca, Bali Modern/Anyar yang memakai huruf latin dan huruf Bali
menghitung, menggambar, dan 4.4 Meringkas teks cerita moral/tantri, biografi baik secara lisan
mengarang) sesuai dengan yang maupun tulisan, dengan aksara latin dan aksara Bali.
dipelajari di sekolah dan 4.5 Menyusun teks, percakapan, dialog berbahasa Bali sesuai
sumber lain yang sama dalam dengan sor singgih basa, baik secara lisan maupun tulisan.
sudut pandang/teori 4.6 Menyajikan karya sastra Bali Modern sesuai dengan kaidah
dan teknik-teknik membaca yang tepat baik secara lisan
maupun tulisan.
4.7 Menulis atau menyalin teks, wacana huruf latin ke huruf bali
sesuai dengan syarat-syarat penulisan huruf Bali (Pasang
Aksara Bali).
4.8 Meringkas cerita moral, tantri, biografi, kepahlawanan baik
secara lisan maupun tulisan, dengan aksara latin dan aksara
Bali.
1. Menghargai dan menghayati 1.1 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah
ajaran agama yang dianutnya Bali sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk
melestarikan Bahasa dan Budaya Bali di tengah
keberagaman bahasa dan budaya Indonesia.
1.2 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah
Bali sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana
memahami informasi lisan dan tulisan
1.3 Menghargai dan mensyukuri keberadaan Bahasa Daerah
Bali sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa sebagai sarana
menyajikan informasi lisan dan tulisan
2. Menghargai dan menghayati 2.1 Memiliki perilaku jujur dan percaya diri dalam menangani
perilaku jujur, disiplin, kejadian dan memberikan makna kejadian positif dalam
tanggung jawab, peduli konteks budaya masyarakat Bali
(toleransi, gotong royong), 2.2 Memiliki perilaku cinta tanah air dan semangat kebangsaan
santun, percaya diri, dalam atas karya budaya masyarakat Indonesia yang penuh makna
berinteraksi secara efektif dalam hal pesan dan nilai-nilai budaya Bali
dengan lingkungan sosial dan 2.3 Memiliki perilaku demokratis, kreatif, dan santun dalam
alam dalam jangkauan membantah sebuah sudut pandang tentang suatu masalah
pergaulan dan keberadaannya yang bertentangan dengan budaya Bali
2.4 Memiliki rasa percaya diri dan semangat dalam kegiatan
ilmiah serta menceritakan kembali kesimpulan hasil
kegiatan ilmiah berbahasa Bali
3. Memahami dan menerapkan 3.1 Memahami teks Bahasa Bali. Melalui rekaman yang
pengetahuan (faktual, Berbahasa Bali, baik lisan maupun tulisan ( tanggapan kritis),
konseptual, dan tantangan, dan rekaman baik melalui lisan maupun tulisan
prosedural)berdasarkan rasa aksara Bali latin.
ingin tahunya tentang ilmu 3.2 Membedakan teks berbahasa Bali dari struktur dan bahasanya
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Mengklasifikasi ungkapan dalam BahasaBali baik melalui
budaya terkait fenomena dan lisan maupun
kejadian tampak mata Tulisan
3.4 Mengidentifikasi jenis – jenis kata yang berbahasa Bali latin
3.5 Memahami teks geguritan melalui rekaman baik lisan dan
tulisan yang berbahasa Bali latin
3.6 Membedakan teks Puisi Bali Tradisional dan Modern
melalui rekaman atau model baik lisan maupun tulisan.
3.7 Mengklasifikasi teks drama Berbahasa Bali dari Sor Singgih
Basa( tingkatan bahasa)
3.8 Mengidentifikasi teks Sastra Bali Tradisional dan Modern
baik melalui rekaman sesuai dengan kaidah – kaidah teks
secara lisan maupun tulisan dalam Berbahasa Bali.
4. Mengolah, menyaji, dan 4.1 Memahami makna teks cerita baik dalam bentuk rekaman
menalar dalam ranah konkret maupun teks menggunakan Bahasa Bali latin.
(menggunakan, mengurai, 4.2 Memahami basita parihasa,wewangsan kruna dan tata cara
merangkai, memodifikasi, dan penulisan huruf Bali pada kata dasar tiga suku kata dan kata
membuat) dan ranah abstrak ulang dalam bahasa Bali.
(menulis, membaca, 4.3 Menelaah teks cerita Beraksara Bali dalam Bahasa Bali.
menghitung, menggambar, dan 4.4 Menganalisis penulisan huruf Bali dengan cermat dan tepat.
mengarang) sesuai dengan yang 4.5 Memahami teks sasenggakan berdasarkan kaidah – kaidah
dipelajari di sekolah dan sumber Pari Basa Bali baik lisan maupun tulisan yang berbahasa Bali
lain yang sama dalam sudut Latin.
pandang/teori 4.6 Menyusun teks cerpen baik lisan maupun tulisan.
4.7 Menelaah dan merevisi sebuah karya puisi baik merupa
rekaman atau tulisan sesuai dengan kaidah penulisan puisi.
4.8 Merangkai /melukis Aksara Bali kedalam bentuk Aksara
Modre.
Menetapkan :
Pertama : Tim Pengembang Kurikulum Sekolah Pada SMP Negeri 7 Denpasar
sebagaimana tercantum pada lampiran Keputusan ini.
Ditetapkan di :Denpasar
Pada tanggal : 1 Juni2017
Tembusan :
1. Yang bersangkutan
2. Arsip’-