Professional Documents
Culture Documents
Teori Kontijensi
Menurut teori, sistem yang terbuka pada suatuperusahaan sangat berkaitan dengan interaksi
untukpenyesuaian dan pengendalian terhadap ligkungan guna kelangsungan hidup usaha. Teori
kontinjensi mempunyai suatu postulat bahwa efektivitas suatu organisasi dalam mengatasi
ketidakpastian lingkungan merupakan unsur-unsur dari berbagai subsistem yang dirancang guna
memenuhi tuntutan lingkungan yang saling berhubungan. Suatu sistem pelaporan keuangan
perusahaan adalah salah satu dari subsistem tersebut. Teori kontinjensi merupakan alat pertama dan
yang paling terkenal untuk menjelaskan berbagai variasi dalam struktur organisasi.
Pengertian
Kontijensi lebih dikenal dengan peristiwa atau transaksi yang mengandung syarat merupakan
transaksi yang paling banyak ditemukan dalam kegiatan bank sehari-hari. Kontijensi yang memilki leh
suatu bank dapat berakibat tagihan atau kewajiaban bagi bak yang bersangkutan.
Kontijensi adalah suatu keadaan yang masih diliputi oleh ketidakpastian mengenai
kemungkinan diperolehnya laba tau rugi oleh suatu perusahaan, yang baru akan terselesaikan dengan
terjadi atau tidak terjadi satu atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang.
Kerangka Pengendalian Kontijensi Suatu isu dipecahkan dalam mengembangkan suatu model
pengendalian kontinjensi tentang pemahaman bagaimana faktor kontinjensi ditentukan dan
ditingkatkan dari waktu ke waktu. Faktor kontinjensi tertentu mungkin ditentukan oleh keputusan
manajemen, yang lain mungkin ditentukan secara exogenous. Pada beberapa titik waktu, organisasi
memilih pasar dimana perusahaan tersebut bersaing dan strategi dalam pasar itu, dan pada dasarnya
mampu mengendalikan semua faktor kontinjensi. Bagaimanapun setelah menentukan strategi produk
tertentu, banyak faktor kontinjensi tidak lagi di bawah pengendalian langsung organisasi. Oleh karena
itu, determinasi faktor kontinjensi mungkin menjadi proses interaktive, sebagian dari faktor dipilih oleh
perusahaan, sedangkan yang lain adalah suatu hasil keputusan yang lalu dan faktor eksternal.
Efek Teknologi
Variabel kontinjensi terpanjang dan yang paling sederhana digunakan dalam akuntansi manajemen
adalah teknologi produksi. Jenis teknik dan proses produksi yang berbeda telah memengaruhi desain
sistem akuntansi internal walaupun harus dicatat hal tersebut muncul sebagai alat untuk menjelaskan
perbedaan dengan apa yang dianggap sebagai konfirmasi empiris dari teori organisasi klasik. Sifat
alami dari proses produksilah yang menentukan jumlah alokasi biaya dan biaya tidak didistribusikan
langsung secara merata. Teknologi produksi memiliki pengaruh yang penting terhadap jenis informasi
akuntansi yang disajikan. Hal ini memunculkan aspek selain teknologi yang berpengaruh atas informasi
yang harus disediakan untuk mencapai efektivitas. Sebagai contoh, kompleksitas dari tugas yang
dihadapi oleh suatu organisasi berkaitan dengan struktur pengendalian biaya yang sesuai.
Efek Lingkungan
Faktor lingkungan juga dilibatkan untuk menjelaskan perbedaan dalam penggunaan informasi
akuntansi. Pengaruh persaingan yang dihadapi oleh perusahaan yang memakai manajemen
pengendalian menyimpulkan bahwa kesempurnaan akuntansi dan sistem pengendalian dipengaruhi
oleh intensitas persaingan yang dihadapi. Lebih lanjut lagi, jenis persaingan yang berbeda mempunyai
dampak sangat berbeda terhadap penggunaan pengendalian akuntansi dalam perusahaan manufaktur.
Dengan membedakan antara operasi (lingkungan dimana adalah sulit bagi seseorang manajer unit
untuk menunjukanlaba akuntansi) dan operasi liberal (lingkungan yang relatof lebih mudah untuk
memelihara operasi yang menguuntungkan) dapat ditunjukan bahwa para manajer senior
menggunakan informasi anggaran untuk mengevaluasi pencapaian manajerial yang sangat berbeda
dalam kedua situasi tersebut.jika ketelitian anggaran dianggap sebagai suatu corak yang diinginkan
dari sistem akuntansi, maka gaya penggunaan anggaran yang berbeda diperlukan untuk mencapai
anggaran akurat terhadap lingkungan.
Lingkungan
Lingkungan perusahaan merupakan konsep dalam hubungannya dengan ketidakpastian. Karakteristik
tersebut mempunyai sedikitnya dua dimensi yang terdiri atas: a) dimensi stabil-dinamis, dan b) dimensi
homogen dan heterogen. Hal ini sesuai dengan struktur organisasi dan aplikasinya adalam akuntansi
manajemen. Dimensi stabil dan dinamis ditandai dengan tingkat keputusan faktor perubahan
lingkungan internaldan eksternal yang pada dasarnya sama dari waktu ke waktu dalam proses yang
berkesinambungan. Adapun dimensi homogen-heterogen daoat digambarkan dalam hubungannya
dengan tingkat keputusan di mana faktor lingkungan sebagai alternatif dari yang terkecil sampai
dengan yang terbesar. Faktor-faktor yang ada di dalam lingkungan perusahaan dapat dibedakan dalam
suatu rangkaian ketidakpastian dari yang dapat diramalkan sampai yang tidak dapat diramalkan.
Hal yang diperlukan dalam suatu riset adalah pertimbangan yang menyatakan bahwa ketidakpastian
lingkungan tertentu memengaruhi struktur organisasi dan desain sistem akuntansi manajemen.
Atribut Organisasi
Terdapat beberapa konsep yang membingungkan dalam literatur teori kontinjensi terutama
mengenai perbedaan antara variabel lingkungan dan atribut organisasi. Hal ini dapat menimbulkan
berbagai kesulitan yang tidak dapat dipisahkan dalam mendefinisikan atau menjelaskan suatu
organisasi. Pembahasan ini tidak bertujuan untuk memberikan suatu penyelesaian suatu masalah.
Atribut organisasi tetap merupakan konsep yang berkaitan dengan penyediaan dan pengorganisasian
sumberdaya perusahaan meliputi ukuran organisasi, teknologi dan lain sebagainya.
Besaran suatu organisasi merupakan konsep dari ukuran yang ada didalamnya, seperti jumlah
karyawan, tingkat perputaran penjualan, nilai aset bersih atau modal yang digunakan, dan lain
sebagainya yang pada umumnya saling berhubungan. Teknologi telah menjadi konsep penting.
Terdapat tiga skala penggunaan teknologi dalam meningkatkan kompleks teknis yaitu unit dan
kelompok kecil, kelompok besar dan massa, dan proses produksi.
Karakteristik Pengguna
Para pengguna dapart digambarkan sebagai individu yang menggunakan data yang terdapat
dalam laporan perusahaan, dan memiliki suatu kepentingan atau sedang dalam pengambilan
keputusan keuangan. Suatu bukti riset yang harus dipertimbangkan oleh para pengguna adalah
alternatif yang berbeda untuk informasi dan kemampuan proses yang ditimbulkan oleh perbedaan
dalam model keputusan, gaya pengambilan keputusan, dan sifat yang diturunkannya.
Pada kenyataannya, dalam literatur mengenai pengolahan informasi manusia dalam rangka
pengambilan keputusan menyatakan bahwa setiap individu mempunyai model keputusan yang
berbeda. Konsep gaya pengambilan keputusan mempunyai enam dimensi berikut: a) analisis
keputusan berbeda dengan pengambilan keputusan intuitif, perbedaan dalam horizon waktu, c) bentuk
pengulangan yang mengacu banyak faktor dalam pertimbangan pengambilan keputusan, d)
kemampuan untuk beradaptasi dalam keadaan yang berubah-ubah, e) proaktif vs reaktif, dan f)
kemampuan strategis dalam hubungannya dengan pertimbangan di antara keputusan yang sesuai
dengan tujuan dan strategi perusahaan.
Perumusan Teoretis
Sebagai tambahan terhadap pekerjaan yang berdasarkan spekulasi teoretis menyangkut sifat alami
dari teori kontinjensi sistem informasi akuntansi, Gordon dan Milner berusaha untuk menyediakan
kerangka menyeluruh bagi perencanaan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang mempertimbangkan
kebutuhan spesifikasi organisasi yang luas dalam teori organisasi. Kebijakan manajemen dan
akuntansi untuk mengidentifikasi variabel adalah penting bagi pencapaian organisasi. Lingkungan,
gaya pengambilan keputusan dan karakteristik organisasi diusulkan sebagai variabel kontinjensi yang
terpenting. Masing-masing variabel kontinjenti tersebut dihubungkan dengan kondisi-kondisi yang
sesuai dengan variabel SIA. Walaupun pertanyaan SIA didesain untuk menghadapi lingkungan,
organisasi dan kondisi-kondisi gaya pengambilan keputusan, perlu dicatat bahwa terdapat tiga pola
dasar perusahaan dan pengelompokan variabel kontinjensi yang khas. Bagaimanapun dua contoh
tersebut mempunyai usulan mengenai karakteristik yang tidak diinginkan yang dapat diperbaiki dengan
pemanfaatan sesuai SIA. Tidak terdapat pertimbangan eksplisit dari efektivitas dan sasaran tujuan
organisasi dan keunggulan yang nampak sepertinya didasarkan pada akal sehat dan bukannya
kerangka teoretis eksplisit.
Suatu pendekatan lebih lanjut sedikit berbeda secara alami karena ditulis oleh mahasiswa yang belum
lulus sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Tidak ada formula yang diberikan, melainkan
hanya pendekatan kearah desai sistem yang direkomendasikan dan berbagai kontinjensi yang dikenali.
Argumentasinya bahwa desain apapun dari sistem perencanaan dan pengendalian khususnya
bergantung pada :
a. Sasaran khusus yang dicapai dalam konteks sasaran tujuan organisasi.
b. Format tingkat dan perbedaan desentralisasi tertentu yang dipilih (yaitu struktur organisasi).
c. Proses tunggal dan gabungan yang dikendalikan oleh sub unit-sub unit dan derajatnya,
apakah tidak tersusun atau tersusun (yaitu jenis teknologi)
d. Jenis gaya manajerial yang digunakan oleh para manajer senior.
Kerangka Evaluasi Teori Kontijensi
SIA hanya meliputi salah satu bagian dari struktur pengendalian organisasi. Suatu strategi
pengendalian organisais akan melibatkan pertimbangan desain organisasim, sistem informasi
manajemen, dan sistem perencanaan dan pengendalian. Tentu saja, hal ini mungkin terlihat sama
dengan subtitusi parsial yang ditandai oleh pernyataan perasaan para manajer industri tertentu bahwa
SIA yang digunakan dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan dalam desain organisasi. Dengan
adanya kekurangan tersebut, dibentuklah teori kontinjensi SIA diluar konteks dari keseluruhan paket
pengendalian organisasi yang nyata. Pertana, apa yang mendasari SIA, sehingga berpengaruh baik
terhadap apa yang dilakukan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya dan proses pengendalian lain
yang kkomplementer terhadap SIA. Kedua, terdapat jangkauan menyeluruh dari faktor yang akan
memengaruhi pencapaian organisasi, dan bahwa hal itu akan mengendalikan strategi dan struktur,
serta menyatakan mengenai produk pasar dan pengaturan antarorganisasi. Pengaruh SIA terhadap
riset kelihatannya relatif kecil. Akhirnya, pertu ditentukan faktor apa yang mendasari pencapaian
organisasi yang efektif dengan menggunakan perbandingan antara sasaran hasil organisasi dengan
standar. Terdapat berbagai kesulitan substansial dalam pengukuran efektivitas organisasi yang penting
begi ukuran tersebut untuk mengembangkan teori kontinjensi secara benar.
Efektivitas Organisatoris
Penggunaan kerangka pengendalian menguatkan peran efektivitas organisasi dan perhatian
pada sasaran hasil organisasi. Sasaran hasil adalah suatu bagian penting dari kerangka kontinjensi
disamping satu variabel kontinjensi yang mungkin memenuhi sifat alami sistem akuntansi yang
membentuk ukuran perbandingan dengan efek dalam bentuk pengendalian berbeda yang harus
dievaluasi. Dalam rangka mengasosiasikan sistem akuntansi dan kontinjensi tertentu harus dibuat
pedoman mengenai dampak sistem akuntansi dalam membantu pencapaian organisasi.
Metodologi Riset
Pendekatan kontinjensi berhadapan dengan struktur alat pengendalian yang sangat
berhubungan, dimana SIA merupakan satu kesatuan,membenuk satu pengendalian organisasi yang
teratur.banyak dari dibuat hipotesis variabel yang memengaruhi desain SIA untuk menjelaskan
perbedaan struktur organisasi. Keadaan ini tidaklah realistis untuk metode analisis statistik yang tidak
menguraikan pola teladan interaksi secara kompleks. Peneliti harus mempunyai keterlibatan semakin
dekat dalam pengembangan hipotesis seperti hubungan organisasi. Selain itu hubungan sebab akibat
menjadi jauh lebih penting dibandingkan dengan asosiasi,dimana interaksi variabel diamati dari waktu
ke waktu, sehingga menjadi lebih dihargai dibandingkan studi lintas bagian. Studi longitudinal juga
mampu menjelaskan proses dengan mana sistem akuntansi dikembangkan dan diubah sebagai
jawaban atas tekanan organisasi.
Campbell mengambil pelajaran dari riset mengenai efektivitas organisasi dan menyimpulkan bahwa: 1)
adalah kontra-produktif untuk mengikuti pendekatan multivariasi dalam pengembangan ukuran
efektivitas, 2) untuk sasaran dari efektivitas organisasi adalah suatu tugas yang hampir pasti gagal, dan
3) kekeliruan dalam memusatkan perhatian pada riset terhadap sumber daya yang langka guna
mengembangkan ukuran berorientasi hasil yang berfungsi dalam organisasi, seoerti rasio modal laba,
produktivitas dan semacamnya.
KASUS
KOMPAS.com — Perusahaan teknologi asal Jepang, Sony Corp, menyatakan akan memangkas
10.000 karyawan atau sekitar 6 persen dari angkatan kerja global. Pemutusan hubungan kerja (PHK)
ini merupakan imbas dari kerugian besar yang dialami dari bisnis televisi Sony.
Hal ini disampaikan CEO Sony Corp, Kazuo Hirai, dalam sebuah konferensi pers yang
diadakan pada Kamis (12/4/2012). Menurut Hirai, kerugian Sony sudah terjadi selama empat tahun
berturut-turut dengan total 520 miliar dollar AS.
"Sebagai CEO, saya mengambil keputusan ini dengan serius. Pada saat yang sama,
keputusan ini memperkuat tekad saya untuk mengubah Sony. Karyawan juga ingin Sony kembali pada
kejayaan," ungkap Hirai dalam jumpa pers.
Sony, yang menjalankan bisnis kamera digital dan komputer pribadi serta konsol game Play
Station, telah terpukul dari kompetitor sekelas Apple dan Samsung Electronics. Selama empat tahun
terakhir, Sony mengalami gangguan produksi, ditambah bencana banjir yang melanda Thailand.
Bencana ini sangat berpengaruh terhadap pasokan manufaktur Sony.
"Sony akan berubah. Saya telah sepenuhnya mengabdikan diri untuk mengubah Sony,"
ungkap lelaki berusia 51 tahun ini.
Hirai menambahkan, setelah PHK ini, Sony akan fokus kepada industri kamera digital, game,
dan smartphone. Sony juga berencana untuk memperluas bisnis peralatan medis, seperti produk
endoskopi dan akan memasuki bisnis diagnosis medis.
Sony juga akan menargetkan pertumbuhan baru di pasar negara berkembang, seperti India
dan Meksiko, serta menargetkan pendapatan 2,6 triliun yen hingga Maret 2015. Secara global, Sony
menargetkan pendapatan 8,5 triliun yen hingga Maret 2015.
Hingga Februari 2012, Sony masih mengalami kerugian bersih sebesar 220 miliar yen. Sony
memprediksi, mereka akan kembali ke laba operasional sekitar 180 miliar yen hingga Maret 2013.
Setelah pengumuman PHK ini, Sony akan merilis pendapatan dan perkiraan pendapatan pada
Mei 2012.
Tugas KELOMPOK