You are on page 1of 25

Review buku Metode Penelitian Pendidikan

A. INDENTITAS BUKU
Judul Buku : Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
Penulis : Prof. Dr. Sugiyono
Penerbit : Alfabeta Bandung
Cetakan : XI, Oktober 2010
Jumlah Halaman : iii-x, 456
Tahun Terbit : 2010
ISBN : 979-8433-71-8

B. PENDAHULUAN
Buku yang ditulis oleh Prof. Dr. Sugiyono yang berjudul Metode Penelitian
Pendidikan merupakan buku yang dikembangkan dari buku sebelumnya yaitu Metode
Penelitian Administrasi (kuantitatif) dan Memahami Penelitian Kualitatif. Buku yang
berjudul Metode Penelitian Pendidikan merupakan hasil cetakan yang ke-11 pada bulan
Oktober 2010. Apa yang dibahas oleh Prof. Dr. Sugiyono dalam buku ini kiranya dapat
menjadi pedoman untuk kalangan intelektulal ataupun masyarakat umumnya. Menurut Prof.
Sugiyono, Indonesia yang sudah lebih dari 60 tahun merdeka tetapi belum memiliki kualitas
Sumber Daya Manusia yang memadai. Hal ini di antaranya disebabkan karena kualitas
penyelenggaraan dan hasil pendidikan dari berbagai jalur, jenjang dan jenis pendidikan
belum memadai. Rendahnya kualitas penyelenggaran dan hasil pendidikan ini antara lain
disebabkan pembuatan kebijakan, pengembangan kurikulum dan sistem evaluasi tidak
didasarkan dari hasil penelitian yang memadai. Dalam rangka meningkatkan kualitas
pendididkan pada tingkat yang lebih tinggi, maka setiap upaya meningkatkan kualitas
tersebut perlu dilakukan penelitian. Supaya penelitian dapat menghasilkan informasi yang
akurat, maka perlu menggunakan metode penelitian yang tepat. Metode penelitian secara
umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu : Metode Kuantitaif, Kualitatif dan Metode
Penelitian dan Pengembangan (R&D). Dalam buku ini, ketiga metode tersebut diuraikan
secara lugas, jelas, dan tuntas dengan bahasa yang mudah dimengerti serta diberikan contoh–
contoh yang kongkrit. Menurut Prof. Dr. Sugiyono, sebagian besar orang sering melontarkan
pertanyaan terhadap kedua metode (kuantitatif dan kualitatif), apakah kedua metode ini dapat
digabungkan atau tidak. Agar tidak membingungkan terhadap pemakaian kedua metode ini
maka dalam ringkasan singkat ini akan dibahas secara mendetail tentang metode-metode
yang digunakan. Semoga apa yang dipaparkan dalam ringkasan ini dapat bermanfaat,
setidaknya bagi penulis.
C. RINGKASAN ISI BUKU
Cetakan ke-11 buku Prof. Dr. Sugiyono tentang Metode Penelitian Pendidikan:
Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif, dan R&D ini meliputi 5 Bagian dan terdiri atas 16 Bab,
dengan rincian sebagai berikut.
BAGIAN I : METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF
BAB 1 : PERSPEKTIF METODE PENELITIAN PENDIDIKAN
(PENDEKATAN KUANTITATIF, KUALITATIF, R&D)
A. Pengertian Metode Penelitian Pendidikan
B. Jenis Metode Penelitian
C. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
D. Perbedaan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
E. Kapan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Digunakan
F. Jangka Waktu Penelitian Kualitatif
G. Apakah Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dapat
Digabungkan
H. Kompetensi Penelitia Kuantitatif dan Kualitatif
I. Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan
BAGIAN II : METODE PENELITIAN KUANTITATIF
BAB 2 : PROSES PENELITIAN, MASALAH, VARIABEL DAN
PARADIGMA PENELITIAN
A. Proses Penelitian Kuantitaif
B. Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Variabel Penelitian
E. Paradigma Penelitian
F. Menemukan Masalah

BAB 3 LANDASAN
: TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Pengertian Teori
B. Tingkatan dan Fokus Teori
C. Kegunaan Teori dalam Penelitian
D. Deskripsi Teori
E. Kerangka Berfikir
F. Hipotesis

BAB 4 : METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

A. Pengertian
B. Beberapa Macam DesainEksperimen
BAB 5 POPULASI
: DAN SAMPEL
A. Populasi
B. Sampel
C. Teknik Sampling
D. Menentukan Ukuran Sampel
E. Contoh Menentukan Ukuran Sampel
F. Cara Mengambil Anggota Sampel

BAB 6 SKALA
: PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIA
A. Macam – Skala Pengukuran
B. Instrumen Penelitian
C. Cara Menyusun Instrumen
D. Contoh Judul Penelitian dan Instrumen yang Dikembangkan
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
BAB 7 TEKNIK
: PENGUMPULAN DATA
A. Interview / Wawancara
B. Kuesioner
C. Observase
BAB 8 ANALISIS
: DATA
A. Statistik Deskriptif dan Inferensial
B. Statistik Parametris dan Nonparametris
C. Judul Penelitian dan Statistik yang Digunakan Untuk Analisis
D. Konsep Dasar Pengujian Hipotesis
BAB 9 CONTOH
: ANALISIS DATA DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
BAGIAN III METODE
: PENELITIAN KUALITATIF
BAB 10 MASALAH,
: FOKUS, JUDUL, DAN TEORI DALAM
PENELITIAN KUALITATIF
A. Masalah Dalam Penelitian Kualitatif

B. Fokus Penelitian
C. Bentuk Rumusan Masalah
D. Judul Penelitian Kualitatif
E. Contoh judul Penelitian Kualitatif dan Rumusan Masalah
F. Teori dalam Penelitian Kualitatif
BAB 11 : POPULASI DAN SAMPEL
A. Pengertian
B. Teknik Pengambilan Sampel

BAB 12 : INSTRUMEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA


A. Instrumen Penelitian
B. Teknik Pengambilan Sampel
BAB 13 : TEKNIK ANALISI DATA
A. Pengertian
B. Proses Analisis Data
a. Analisis Data Sebelum di Lapangan
b. Analisis Selama di Lapangan Model Miles dan Huberman
c. Analisis Data Selama di Lapangan Model Spradley

BAB 14 VALIDITAS
: DAN RELIABILITAS PENELITIAN KUALITATIF

A. Pengertian
B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Penelitian Kualitatif
a. Uji Kredibilitas
b. Pengujian Transferability
c. Pengujian Dependability P
d. Pengujian Confirmability
emba
BAGIAN IV : PROPOSAL PENELITIAN hasan
BAB 15 : PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN
secar
A. Proposal Penelitian Kuantitatif
B. Proposal Penelitian Kualitatif a
BAGIAN V : PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
singk
BAB 16 METODE
: PENELITIAN DAN PENGEMBANNGAN
( RESEARCH AND DEVELOPMENT / R & D ) at
A. Pengertian
masin
B. Langkah – langkah Penelitian dan Pengembangan
C. Laporan Penelitian dan Pengembangan g-
D. Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan
masin
g bab (bab 1 s.d. 16) tersebut dipaparkan sebagai berikut.

Bab 1 : Bab 1. Perspektif Metode Penelitian Pendidikan


( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, R&D)
Di dalam bab 1 ini Sugiyono memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan metode
penelitian pendidkan di antaranya pengertian metode penelitian pendidikan, jenis-jenis
metode penelitian, perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif, kapan metode kuantitatif
dan kualitaif digunakan, jangka waktu penelitian kualitatif serta kompetensi peneliti
kuantitatif dan kualitatif.
Pengertian metode penelitian sendiri adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat beberapa jenis metode penelitian, sebagai
berikut.
1) Menurut bidang terdiri atas akademis, profesional dan institusional.
2) Menurut tujuan terdiri atas murni dan terapan
3) Menurut metode surcey, expostfacto, eksperimen, naturalistic, policy reaserarch, action
research, evaluasi, sejarah dan R & D.
4) Menurut tingkat eksplanasi terdiri atas deskriptif, komparatif dan asosiatif.
5) Menurut waktu terdiri atas cross sectional dan longitudinal.
Adapun pengertian metode penelitian kuantitatif merupakan metode tradisional
karena sudah lama digunakan dan metode ini juga disebut metode ilmiah dan data
penelitianya berupa angka-angka dan dapat dianalisis secara statistik. Sedangkan penelitian
kualitatif merupakan metode baru yang berlandaskan postpositivisme dan proses penelitian
lebih bersifat seni (kurang terpola) serta pengumpulan data menggunakan trianggulasi
(gabungan).
Prof. Sugiyono menekankan tentang pentingnya mengetahui penggunaan atau kapan
digunakan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Karena menurutnya masih banyak
orang bingung dalam pengggunaan kedua metode ini.

Bab 2 : Proses Penelitian, Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian


Pada bab 2 ini, Prof. Sugiyono memaparkan beberapa poin penting yaitu komponen
penelitian kuantitatif,pengertian masalah, sumber masalah,rumusan masalah,variable
penelitian dan paradigm penelitian. Adapun komponen dalam proses penelitian kuantitatif
yaitu rumusan masalah,landasan teori, perumusan hipotesis, pengumpulan data (populasi dan
sampel, penggabungan instrument dan pengujian instrument), analisis data serta
kesimpulan/saran. Prof. Dr. Sugiyono menggunakan definisi masalah yang digunakan oleh
Tucmanm 1982. Menurut Tucman, baik penelitian murni maupun terapan semuanya
berangkat dari masalah, hanya saja untuk penelitian terapan hasilnya langsung digunakan
untuk membuat keputusan. Masalah masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat
penyimpang antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan
kenyataan, adanya pengaduan dan kompetisi (Stoner 1982).
Adapun pengertian rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari
jawabannya melalui pengumpulan data. Ada beberapa bentuk- bentuk rumusan masalah yaitu
rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah komparatif dan rumusan masalah asosiatif.
Prof. Sugiyono juga memaparkan pengertian variable penelitian dan jenis-jenis variable
penelitian. Dalam buku ini juga dipaparkan tentang paradigma penelitian yaitu pola pikir
yang menunjukan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan
jenis dan rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan
untuk merumuskan hipotesis dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Paradigma
terdiri atas beberapa bentuk yaitu: paradigma sederhana, paradigma sederhana berurutan,
paradigm ganda dengan dua variable independen, paradigma ganda dengan tiga variable, dan
paradigm jalur.

Bab 3 : Landsan Teori, Kerangka Berfikir dan pengajuan hipotesis


Pada bab tiga ini Prof.Dr. Sugiyono memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan
landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis diantaranya pengertian teori,
tingkatan dan focus teori, deskripsi teori, kerangka berfikir dan hipotesis. Prof. Sugiyono
mendefinisikan teori menggunakan definisi beberapa ahli yaitu menurut Neumen (2003),
teori merupakan seperangkat konsep,defenisi dan proporsi yang berfungsi untuk melihat
fenomena secara sistematik melalui spesifikasi hubungan antar variable sehingga dapat
berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Menurut Wiliam (1986) teori
merupakan generalisasi atau kumpulan generalisai yang dapat digunakan untuk menjelaskan
berbagai fenomena secara sistematik. Berdasarkan pendapat beberapa ahli Prof. Sugiyono
menyimpulkan bahwa teori merupakan suatu konseptualisasi yang umum diperoleh melalui
jalan yang sistematis yang dapat diuji kebenarannya. Adapun tingkatan teori yaitu micro,
meso dan macro. Sedangkan focus teori dibedakan menjadi 3 yaitu teori subtantif, teori
normal dan midlle range teori.
Menurut Prof. Sugiyono deskripsi teori dalam penelitian merupakan uraian sistematis
tentang teori dan hasil – hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti. Selain itu
Prof. Sugiyono juga mendefinisikan kerangka berfikir menurut buku Business Research yang
ditulis oleh Uma Sekaran dimana kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang
bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidentifikasikan sebagai
masalah yang penting. Berdasarkan kerangka berfikir selanjutnya dapat disusun hipotesis.
Hipotesis terdiri atas tiga yaitu hipotesis komparatif, hipotesis asosiatif dan hipotesis
deskriptif. Menurut Sugiyono karakter hipotesis yang baik adalah sebagai berikut:
a. Merupakan dugaan terhadap keadaan variable mandiri,perbandingan keadaan variable pada
berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variable atau lebih.
b. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran.
c. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode – metode ilmiah.

Bab 4 : Metode Penelitian Eksperimen


Pada bab ini penulis memaparkan tentang pengertian metode penelitian eksperimen
dan bentuk desain eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang dikendalikan. Adapun beberapa bentuk desain eksperimen diantaranaya pre
eksperimental atau sering disebut eksperimen yang belum sungguh – sungguh, Eksperimen
true eksperimental design (eksperimen yang betul – betul), factorial design (dengan
memperhatiakan kemungkinan adanya variable moderator yang mempengaruhi perlakuan
(variable independen) terhadap hasil. Sedangkan Quasi eksperimental merupakan
pengembangan dari true eksperimental design yang sulit dilaksanakan. Ada dua bentuk
desain quasi ekspeimental yaitu times series design dan nonequivalen control grup design.
Bab 5 : Populasi dan Sampel
Pada bab ini Prof. Sugiyono memaparkan tentang pengertian populasi, sampel dan
jenis – jenis sampel. Penulis mengatakan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun
pengertian sampel menurut penulis yaitu bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Secara garis besar teknik pengambilan sampel terbagi menjadi dua
yaitu probability sampling dan nonprobabillity sampling. Probaility sampling terdiri atas
simple random sampling (pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu; proportionate stratified random
sampling (populasi mempunyai anggota/unsure yang tidak homogen dan berstrata secara
proposional); disproportionate statisfied random sampling (menentukan jumlah sampel bila
populasi berstrata tapi kurang proposional); area sampling (menentukan sampel bila obyek
yang akan diteliti atau sumber data sangat luas). Adapun pengertian nonprobability sampling
adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap
unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Penulis membagi nonprobability
sampling menjadi beberapa bagian yaitu sampling sistematis (teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut); sampling kuota
(teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai
jumlah yang diinginkan) ; sampling isidental (teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan
sebagai sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data);
sampling jenuh ( teknik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel); snowball sampling ( teknik penentuan sampel yang mula – mula jumlahnya kecil
kemudian membesar).
Dalam bab ini penulis juga memaparkan cara untuk menentukan ukuran sampel.
Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang
diharapkan 100% mewakili populasi adalah sama dengan jumlah anggota populasi itu sendiri.
Penulis memberi saran tentang ukuran sampel untuk penelitian yang dikutip dari buku
Reseach Methods For Business yang ditulis oelh Roscoe ( 1982) adalah sebagai berikut :
a. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
b. Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya pria- wanita,pegawai negri-swasta) maka
jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
c. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate maka jumlah anggota
sampel minimal 10 kali dari jumlah variable yang diteliti.
d. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana yang menggunakan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol maka jumlah anggota sampel masing – masing antara 10 sampai 20.

Bab 6 : Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian


Pada bab ini Prof. Sugiyono memaparkan tentang macam – macam skala pengukuran
dan instrument penelitian. Penulis mengatakan bahwa skala pengukuran merupakan
kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval
yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran terdiri atas :
a. Skala Likert; digunakan untuk mengukur sikap,pendapat dan perpsi sesorang atau
sekelompok orang tentang fenomena social. Instrumen penelitian yang menggunakan skala
likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
b. Skala Guttam; skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaitu ya
atau tidak; benar atau salah. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio
dikhotomi. Penelitian menggunakan skala guttam dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban
yang tegas terhadap suatu permasalahan yang dinyatakan.
c. Semantic differensial; digunkan untuk mengukur sikap,hanya bentuknya tidak pilihan ganda
maupun checklist,tetapi tersusun dalam suatu garis kontinum yang jawabanya sangat positif
terletak dibagian kiri garis dan jawaban yang sangat negative terletak dibagian kiri garis atau
sebaliknya.
d. Rating Scale; data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif
Adapun pengertian dari instrument penelitian yaitu suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun social yang diamati (variable penelitian). Prof. Dr.
Sugiyono mengatakan bahwa apabila kita melakukan penelitian dalam bidang pendidikan ada
tiga instrumen yang perlu dibuat yaitu
a. Instrumen untuk mengukur kepemimpinan
b. Instrumen untuk mengukur iklim kerja sekolah
c. Instrumen untuk mengukur prestasi belajar murid
Dalam bab ini juga penulis memaparkan cara untuk menyusun instrument. Titik tolak
dari penyusunan adalah variable – varibel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari
variable – vriabel tersebut diberikan defenisi operasiuonalnya dan selanjutnya ditentukan
indicator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir- butir
pertanyaan atau pernyataan.

Bab 7 : Teknik Pengumpulan Data


Pada bab ini penulis hanya memperkenalkan atau memaparkan pengumpulan data
berdasarkan tekniknya yaitu melalui wawancara, angket,dan observase.
a. Interview (wawancara)
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal – hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondenya sedikit. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya.
b. Kuesioner (angket)
Penulis mendefinisikan kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Untuk mengemukan beberapa prinsip dalam penulisan angket,
Prof. Sugiyono menggunakan prinsip yang dikemukakan oleh Uma Sekaran (1992) yaitu
prinsip penulisan, pengukuran dan penampilan fisik. Prinsip penulisan angket menyangkut
bebrapa faktor yaitu isi dan tujuan pertanyaan,bahasa yang digunakan, tipe dan bentuk
pertanyaan, pertanyaan tidak mendua, tidak menanyakan yang sudah lupa, pertanyaan tidak
menggiring, panjang pertanyaan, urutan pertanyaan, prinsip pengukuran dan penampilan fisik
angket.
c. Observase
Penulis mendefinisikan obsevase menurut pendapat Sutrisno Hadi (1986) yaitu suatu
proses yang kompleks suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan
psihologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses – proses pengamatan dan ingatan.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observase dapat dibedakan menjadi
participant observation dan observase nonpartisipan. Dalam observase participant, peneliti
terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai
sumber data penelitian. Sedangkan obsevase nonpartisipant peneliti terlibat langsung dengan
aktivitas orang - orang yang sedang diamati maka dalam obsevase nonpartisipant peneliti
tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen.

Bab 8 : Analisis Data


Pada bab ini penulis memaparkan macam statistik untuk analisis data dan macam
data. Macam statistik untuk analisis data terdiri atas statistik deskriptif dan statistic
inferensial. Yang termasuk dalam statistik deskriptif adalah penyajian data melaui tabel,
grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungn desil, presentil, perhitungan penyebaran
data melalui rata – rata dan standar deviasi dan perhitungan standar deviasi. Adapun
pengetian statistik inferensial yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data
sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik inferensial terdiri atas statistik
parametris dan statistic nonparametrik. Statistik parametris digunakan untuk menguji
parameter populasi melalui statistik atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.
Sedangkan statistik nonparametris tidak menguji parameter populasi tetapi menguji distribusi.
Prof. Sugiyono menekankan bahwa penggunaan statistik paramertis dan nonparametris
tergantung asumsi dan jenis data yang akan dianalisis.
Pada bab ini juga Prof. Sugiyono mengaskan bahwa untuk menguji hipotesis dalam
penelitian kuantitatif yang menggunakan statistik ada dua hal utama yang harus diperhatikan
yaitu macam data dan bentuk hipotesis. Macam data terdiri atas data nominal, ordinal,
interval dan rasio. Sedangkan bentuk hipotesis terdiri atas hipotesis komparatif, deskriptif dan
asosiatif. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengujian hipotesis yaitu taraf
kesalahan. Dalam menaksir parameter populasi berdasarkan data sampel kemungkinan akan
terdapat dua kesalahan yaitu :
a. Kesalahan tipe 1 adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (H0) yang benar
(seharusnya diterima).
b. Kesalahan tipe 2 adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak).

Bab 9 : Contoh Analisis Data dan Pengujian Hipotesis


Untuk memahami penggunaan statistic dalam penelitian maka dalam bab ini Prof.
Sugiyono memaparkan contoh penelitian . Misalnya penelitian berjudul “Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Situasi Kepemimpinan terhadap Iklim Organisasi
Sekolah Widyaloka. Variabel penelitian adalah gaya kepemimpinan kepala sekolah (X1), dan
situasi kepemimpinan (X2) sebagai variable independen dan iklim organiasi sekolah (Y)
variable dependen. Populasi sebagai sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah semua
guru yang berpendidikan S2,S2 dan D3 dengan jumlah 50 orang. Berdasarkan tingkat
kesalahan 5 % maka ukuran sampel ditemukan 44 guru terdiri atas 30 orang pria dan 14
orang wanita. Rumusan masalah adalah sebagai berikut :
a. Rumusan Masalah Deskriptif
Seberapa banyak gaya kepemimpinan kepala SMA Widyaloka?
Seberapa baik situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka?
Seberapa baik iklim organisasi SMA Widyaloka?
b. Rumusan Masalah Asosiatif
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah
dengan iklim organisasi SMA Widyaloka?
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara situasi kepemimpinan dengan iklim
organisasi SMA Widyaloka?
Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
situasi kepemimpinan secara bersama – sama dengan iklim organisasi SMA Widyaloka?
c. Rumusan Masalah Komparatif
Adakah perbedaangaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan menurut persepsi guru
yang berpendidikan S2, S1 Dan D3?
Adakah perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan menurut persepsi guru yang
berpendidikan S2, S2 Dan D3?
Adakah perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan persepsi
guru pria dan wanita?
Adapun rumusan beberapa hipotesis antara sebagai berikut :

a. Hipotesis Deskriptif dirumuskan sebagai berikut :


1. Gaya kepemimpinan kepala sekolah SMA Widyaloka sama dengan 75% dari yang
diharapkan.
2. Situasi kepemimpinan di SMA Widyaloka paling rendah 40% dari yang diharapkan.
3. Iklim organisasi SMA Widyaloka paling tinggi 60 % dari yang diharapkan.
b. Hipotesis Asosiatif dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah
dan iklim organisasi SMA Widyaloka.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan situasi kepemimpinan dengan iklim
organisasi SMA Widyaloka.
3. Terdapat hubungan yang positif da signifikan antara gaya kepemimpinan kepala sekolah dan
situasi kepemimpinan secara bersama – sama dengan iklim organisasi SMA Widyaloka.
c. Rumusan Komparatif
1. Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan
perpsepsi kelompok guru pria dan wanita.
2. Terdapat perbedaan situasi kepemimpinan yang signifikan berdasarkan persepsi kelompok
guru pria dan wanita.
3. Terdapat perbedaan iklim organisasi SMA yang signifikan berdasarkan persepsi kelompok
guru pria dan wanita.
4. Terdapat perbedaan gaya kepemimpinan kepala sekolah yang signifikan berdasarkan
perpsepsi guru S2,S1,D3.

Bab 10 : Masalah, Fokus, Judul Penelitian dan Teori dalam Penelitian P

Kualitatif ada
bab
ini penulis memaparkan beberapa hal yang berkaitan dengan masalah, fokus, judul penelitian
dan teori dalam penelitian kualitalitatif. Menurut penulis, dalam penelitian kualitatif akan
terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang dibawa oleh peneliti dalam penelitian.
Pertama, masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai akhir
penelitian sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul laporan sama. Kedua,
masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang yaitu memperluas
atau memperdalam masalah yang telah disiapkan. Dengan demikian tidak terlalu banyak
perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan. Ketiga, masalah yang dibawa
peneliti setelah memasuki lapangan berubah total sehingga harus ganti masalah.
Penulis juga memaparkan bahwa dalam membuat sebuah proposal penelitian harus
ada focus penelitian atau batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif
disebut dengan focus yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Penulis
berpendapat bahwa dalam penelitian kualitatif lebih didasarkan pada tingkat kepentingan,
urgensi dan feasebilitas masalah yang akan dipecahkan .
Adapun bentuk rumusan masalah yang dikemukakan oleh Sugiyono yaitu rumusan
masalah deskriptif, komparatif dan asosiatif. Rumusan masalah deskriptif adalah suatu
rumusan masalah yang memandu peneliti untuk mengeksplorasikan dan atau memotret situasi
social yang mendalam. Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah yang
memandu peneliti untuk membandingkan antara konteks sosial atau domain satu
dibandingkan dengan yang lain. Sedangkan rumusan masalah asosiatif adalah rumusan
masalah yang memandu peneliti untuk mengkonstruksi hubungan antara situasi sosial atau
domain satu dengan yang lainnya.
Selain rumusan masalah, salah satu hal yang tidak kalah penting dalam membuat
proposal penelitian adalah judul penelitian. Dalam penelitian kualitatif, karena masalah yang
dibawa oleh peneliti bersifat sementara dan bersifat holistic (menyeluruh) maka judul dalam
penelitian kualitatif yang dirumuskan dalam proposal juga masih bersifat sementara dan
berkembang setelah memasuki lapangan.
Penulis juga memaparkan tentang teori yang digunakan dalam penelitian kualitatif.
Karena permasalahan yang dibawa oleh peneliti masih bersifat sementara maka teori yang
digunakan dalam penyusunan proposal penelitian kualitatif juga masih bersifat sementara dan
berkembang setelah peneliti memasuki konteks sosial. Peneliti kualitatif dituntut mampu
mengorganisasikan semua teori yang dibaca. Landasan teori yang dituliskan dalam proposal
penelitian lebih berfungsi untuk menunjukan seberapa jauh penelitian memiliki teori peneliti
memiliki teori dan memahami permasalahan yang diteliti walaupun masih permasalahan
tersebut bersifat sementara.

Bab 11 : Populasi dan Sampel


Pada bab ini penulis memaparkan pengertian populasi dan sampel serta teknik
pengambilan sampel. Terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara populasi
dan sampel dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, populasi
diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu. Dalam
penelitian kualitatif penulis menggunakan istilah yang disampaikan oleh Spadley yang
dinamakan social situation atau situasi social yang terdiri atas tiga element yaitu
tempat,pelaku, dan aktivitas.
Adapun beberapa teknik sampling yang sering digunakan adalah purposive sampling
dan snowball sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbamgan tertentu. Sedangkan snowball sampling adalah teknik pengambilan
sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama - lama menjadi besar.
Lincoln dan Guba (1985) mengemukakan bahwa dalam penelitian naturalistik, spesifikasi
sampel tidak dapat ditentukan sebelumya. Jadi penentuan sampel dalam penlitian kualitatif
dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung.
Caranya yaitu peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan memberikan data
lebih lengkap. Praktik sepeti inilah yang dinamakan snowball sampling.

Bab 12 : Instrumen dan Teknik Pengambilan Data


Pada bab ini penulis mengemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan instrument
penelitian dan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument
atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument
harus validasi seberapa jauh itu peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya
terjun ke lapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi terhadap
pemahaman metode kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan
peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Penulis
mengambil pendapat dari Nasution (1988) bahwa dalam penelitian kualitatif tidak ada
pilihan daripada menjadikan manusia sebagai instrument penelitia utama. Alasannya adalah
bahwa segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti.
Adapun pengertian dari teknik pengumpulan data yaitu langkah yang paling utama
dalam penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan
data dapat dilakukan dalam Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai
setting,sumber dan cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting
alamiah, pada laboratorium dengan metode eksperimen, di sekolah dengan berbagai
responden, pada suatu seminar, diskusi di jalan dan lain – lain. Bila dilihat dari sumber
datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder.
Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data maka teknik
pengumpulan data dapat dilakukan dengan observase, interview, kuesioner, dokumentasi dan
gabungan.
Penulis mengelompokkan jenis dari pengumpulan data dengan observase yaitu
observase partisipatif, observase terus terang dan observase tak berstruktur. Dalam obsevase
partisipatif peneliti terlibat dengan kegiatan sehari – hari orang yang sedang diamati atau
digunakan sebagai sumber data penelitian. Observase terus terang, peneliti dalam melakukan
pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan
penelitian. Sedangkan observase tak bestruktur adalah observase yang tidak dipersiapkan
secara sistematis tentang apa yang akan diobservase.
Penulis memaparkan manfaat observase menurut pendapat Nasution adalah :
a. Dengan observase di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami konteks data
keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau
menyeluruh.
b. Dengan observase maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga memungkinkan
peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau
pandangan sebelumnya.
c. Dengan observase peneliti dapat melihat hal – hal yang kurang atau tidak diamati orang lain,
khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu, karena telah dianggap biasa dan karena
itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.
Penulis juga memaparkan beberapa tahap observase menurut Spradley (1980) yaitu :
observase deskriptif, terfokus dan terseleksi. Observase deskriptif dilakukan peneliti pada
saat memasuki situasi social tertentu sebagai obyek penelitian. Observase terfokus suatu yang
telah dipersempit untuk difokuskan pada aspek tertentu. Sedangkan observase terseleksi,
peneliti telah menguraikan focus yang ditemukan sehingga datanya lebih rinci.
Pada bab ini juga Sugiyono memaparkan teknik pengumpulan data dengan
wawancara. Penulis mendefinisikan pengumpulan data dengan interview menurut Esterbeg
(2002) yaitu pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab
sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Ada macam – macam
interview atau wawancara (Esterbeg, 2002) yaitu wawancara terstruktur, wawancara
semiterstruktur dan wawancara tak bestruktur.
Adapun langkah – langkah wawancara menurut Lincoln dan Guba adalah sebagai berikut :
a. Menetapkan kepada siapa wawancara itu dilakukan.
b. Menyiapkan pokok- pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
c. Mengawali atau membuka alur wawancara.
d. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.
e. Meniliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan.

Bab 13 : Teknik Analisis Data


Pada bab ini penulis memaparkan pengertian teknik analisis data dan proses analisis
data. Prof. Sugiyono mengatakan bahwa jika data yang ada dalam proposal kita bersifat
kuantitatif maka teknik analis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia.
Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antara dua variable, bila datanya ordinal maka
statistik yang digunakan Korelasi Spearman Rank, sedangkan bila datanya interval atau ratio
digunakan korelasi Pearson Product Moment. Sedangkan jika penelitian bersifat kualitatif,
data diperoleh dari berbagai sumber dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang
bermacam – macam (triangulasi) dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh.
Penulis memaparkan dua macam analisis data yaitu analisis sebelum di lapangan dan
analisis selama di lapangan model Miles and Huberman. Penelitian kualitatif telah melakukan
analisis data sebelum memasuki lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi
pendahuluan atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan focus penelitian.
Adapun analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data secara
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada saat
wawancara peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai.
Beberapa aktivitas alam analisis data yaitu data reduction,data display,dan conlusion
drawing. Mereduksi data berarti merangkum , memilih hal – hal yang pokok, memfokuskan
pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
Reduksi data merupakan proses berfikir sensitive yang memerlukan kecerdasan dan keluasan
dan kedalaman wawasan yang tinggi. Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat dilakukan
dalam bentuk tabel, grafik, phie chard ,pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data
,data dapat terorganisikan, tersususn dalam pola hubungan sehingga dapat dipahami. Langkah
ketiga dalam analis data kualitatif menurut Miles adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah jika
ditemukan bukti – bukti yang kuat yang mendukung pada pengumpulan data berikutnya.
Pada bab ini juga penulis memaparkan analis data selama di lapangan model
Spardley. Spardley membagi analisis data dalam penelitian berdasarkan tahapan dalam
penelitian Kualitatif yaitu sebagai berikut :

a. Memilih situasi social


b. Melaksanakan obsevase partisispan
c. Melakukan observase dan wawancara
d. Melakukan observase deskriptif
e. Melakukan analisis dominan
f. Melakukan observase terfokus
g. Melakukan analis taksonomi
h. Melakukan observase terseleksi
i. Melakukan analisis komponensial
j. Melakukan analisis tema
k. Temuan budaya
l. Menulis laporan penelitian kualitatif
Menurut Prof. Sugiyono ada beberapa tahapan analisis data yang dilakukan yaitu
analisis dominan dan analisis taksonomi. Analisis dominan merupakan analisis yang
gambaran umumnya diperoleh dari obyek / penelitian atau situasi social. Adapun analisis
taksonomi yaitu analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain
yang telah ditetapkan.

Bab 14 : Validitas dan Reabilitas Penelitian Kualitatif


Pada bab ini penulis memaparkan pengertian dan jenis – jenis pengujian validitas dan
reliabilitas penelitian kualitatif. Validitas merupakan derajad ketepatan yang terjadi pada
obyek penelitian dengan daya yang dilaporkan oleh peneliti. Terdapat dua macam validitas
penelitian yaitu intrrnal dan eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi
desain penelitian dengan hasil yang dicapai. Sedangkan validitas eksternal berkenaan derajat
akurasi apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana
sampel tersebut diambil.
Dalam pengujian keabsahan data, metode penelitian kualitatif menggunakan istilah
yng berbeda dengan penelitian kuantitatif. data. Uji keabsahan data dalam penelitian
kualitatif meliputi uji credibility, transferability, dependability dan confimability.

a. Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain
dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian,
tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, analis kasus negative dan member check.
b. Pengujian Transferability
Trasferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian kuantitatif. Nilai transfer ini
berkenaan dengan pertanyaan hingga mana hasil penelitian dapat diterapakan atau digunakan
dalam situasi lain.
c. Pengujian dependability
Suatu penelitian yang reliable adalah apabila orang lain dapat mengulangi atau mereplikasi
proses penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif uji dependability dilakukan dengan
melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Jika peneliti tak dapat menunjukan
jejak aktivitas lapangannya maka dependabilitas penelitiannya patut diragukan.
d. Pengujian konfirmability
Pengujian konfirmability dalam penelitian kuantitatif disebut dengan uji obyektivitas
penelitian. Penelitian dikatakan obyek bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang.
Dalam penelitian kualitatif uji konfirmability sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara
bersamaan.

Bab 15 : Menyususn Proposal Penelitian


Pada bab ini penulis memaparkan tentang sistematiaka proposal penelitian kualitatif
dan kuantitatif. Adapun sistematika penulisan proposal penelitian kuantitatif adalah sebagai
berikut :
A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Berisi tentang sejarah dan peristiwa yang terjadi pada obyek yang akan diteliti tetapi
peristiwa itu nampaknya ada penyimpangan dari standar keilmuan maupun aturan.
Penyimpangan ini perlu ditunjukan dalam data. Peneliti juga perlu menuliskan mengapa hal
itu perlu diteliti.
b. Identifikasikan Masalah
Semua masalah yang ada pada obyek penelitian dikemukakan baik masalah yang akan diteliti
maupun tidak diteliti. Tunjukan hubungan masalah satu dengan masalah yang lain. Masalah
yang diteliti umumnya merupakan variable pendidikan.
c. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu,dana,tenaga,teori dan supaya penelitian lebih mendalam maka
penelitian dibatasi pada beberapa variable saja.
d. Rumusan Masalah
Dinyatakan dalam kalimat tanya, jelas dan spesifik. Dapat berbentuk rumusan masalah
deskriptif,komparatif dan asosiatif.
e. Tujuan Penelitian
Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan di luar pola pikir dalam
merumuskan masalah. Tujuan penelitian di sini tidak sama dengan tujuan yang ada pada
sampel skripsi dan tesis yang merupakan tujuan formal, tetapi tujuan di sini berkenaan
dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian.
f. Kegunaan Hasil Penelitian
Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu kegunaan untuk mengembamgkan ilmu /
kegunaan teoritis dan kegunaan praktis yaitu membantu memecahkan dan mengantipasi
masalah yang ada pada obyek.
B. LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
a. Deskripsi Teori.
Deskripsi merupakan teori – teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan
tentang variable yang akan diteliti serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang diajukan dan penyusunan instrument penelitian.

b. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan
dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasikan sebagai masalah yang penting.
c. Hipotesis Penelitia
Karena hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang
diajukan maka titik tolak untuk merumuskan hipotesis adalah rumusan masalah dan kerangka
berpikir. Jika ada rumusan masalah penelitian seperti “adakah pengaruh kepemimpinan
terhadap motivasi kerja pegawai”, maka kerangka berfikirnya adalah “jika kepemimpinan
baik, motivasi kerja akan tinggi.
C. PROSEDUR PENELITIAN
a. Metode Penelitian
Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode
penelitian.Untuk itu di bagian ini perlu ditetapkan metode penelitian apa yang digunakan
apakah metode survey atau eksperimen.
b. Populasi dan sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat digunakan sebagai sumber
data
c. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan mengukur suatu gejala akan menggunakan instrument penelitian.
Jumlah instrument yang akan digunakan tergantung pada variable yang diteliti.
d. Teknik Pengumpulan data
Yang diperlukan di sini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat sehingga
betul – betul didapat data yang valid dan reliable.
e. Teknik Analisis Data
Untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif, maka teknik analisis data berkenaan dengan
perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan.
D. ORGANISASI DAN JADWAL PENELITIAN
a. Organisasi Penelitian
Bila penelitian dilaksanakan oleh tim atau kelompok maka diperlukan adanya organisasi
pelaksanaan penelitian
b. Jadwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadawl kegiatan yang akan dilaksanakan.
E. BIAYA PENELITIAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan
tergantung pada tingkat resiko kegiatan dilakukan.
Adapun sistematika penulisan proposal peneltian kualitatif adalah sebagai berikut:
A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dalam latar belakang masalah ini perlu dikemukan gambaran keadaan yang sedang terjadi
selanjutnya. Masalah yang dikemukan dalam bentuk data, bisa diperoleh dari studi
pendahuluan dokumentasi laporan penelitian atau pernyataan orang – orang yang dianggap
kredibel dalam media baik media cetak maupun elektronika.
b. Fokus Penelitian
Pada penelitian kualilatif, penentuan fokus berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengalaman,
referensi dan disarankan oleh pembimbing atau orang yang dianggap ahli.
c. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pertannyaan penelitian yang jawabanya dicarikan melalui
penelitian. Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif tidak berkenaan dengan variable
penelitian, yang bersifat spesifik tetapi lebih makro dan berkaitan dengan kemungkinan apa
yang terjadi pada obyek atau situasi sosial penelitian tersebut.

d. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan membuktikan
pengetahuan. Sedangkan secara khusus tujuan penelitian kualitatif adalah menemukan
sesuatu yang sebelumya belum pernah ada.
e. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian dapat bersifat teoritis dan praktis. Untuk penelitian kualitatif manfaat
penelitian lebih bersifat teoritis yaitu untuk pengembangan ilmu namun juga tidak menolak
manfaat praktisnya untuk memecahkan masalah.
B. STUDI KEPUSTAKAAN
Penulis mengatakan bahwa studi kepustakaan berkaitan dengan kajian teoritis dan referensi
lain yang terkait dengan nilai, budaya, dan norma yang berkembang pada situasi sosial yang
diteliti.
C. METODE PENELITIAN
Penulis memaparkan beberapa komponen yang berkaitan dengan metode penelitian kualitatif
yaitu sebagai berikut :
a. Metode dan alasan menggunakan metode kualitatif
Pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena permasalahan belum jelas,
holistik, kompleks, dinamis dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial
tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrument seperti test,
kuesioner dan pedoman wawancara.
b. Tempat Penelitian
Dalam hal ini perlu dikemukakan tempat dimana situasi sosial tersebut akan diteliti.
c. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument utama adalah peneliti sendiri.
d. Sampel Sumber Data
Dalam penelitian kualitatif sampel sumber data dipilih secara purposive dan bersifat snowball
sampling.

e. Teknik Pengumpulan Data


Penulis mengatakan bahwa dalam penelitian kualitatif teknik pengumpulan data yang utama
adalah observase participant, wawancara mendalam studi dokumentasi dan gabungan
ketiganya.
f. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan
pengumpulan data. Penulis memaparkan analisis data menurut Miles dan Huberman yaitu
dilakukan secara interaktif melaui proses data reduction, data display, dan verification.
g. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Uji keabsahan data meliputi uji kredibilitas data, uji dependabilitas data, uji trasferabilitas dan
uji konfirmabilitas.
D. ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN
a. Organisasi
Dalam organisasi penelitian terdiri atas ketua tim peneliti, beberapa anggota peneliti,
pengumpul data, benda hara, dan tenaga administrasi.
b. Jadwal Penelitian
Pada umumnya penelitian kualitatif memerlukan waktu yang relative lama antara 6 bulan
sampai 24 bulan. Untuk itu perlu direncanakan jadwal pelaksanaan penelitian.
D. PEMBIAYAAN
Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang diperlukan
tergantung pada tingkat profesionalisme tenaga peneliti dan pendukungnya, tingkat resiko
kegiatan dilakukan, jarak tempat penelitian dengan tempat tinggal peneliti serta lamanya
penelitian dilakukan.

Bab 16 : Metode Penelitian dan Pengembangan ( Research and


Development) Pada
bab
ini penulis memaparkan pengertian dan langkah – langkah penelitian dan pengembangan.
Metode penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
Adapun langkah – langkah penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut :
a. Potensi dan masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah. Potensi adalah segala sesuatu
yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sedangkan masalah adalah
penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi.
b. Mengumpulkan informasi
Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukan secara factual dan update maka selanjutnya
perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk
perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut.
c. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian R & D bermacam – macam. Dalam bidang
teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia
adalah produk yang berkualitas. Sedangkan dalam bidang pendidikan, produk – produk yang
dihasilkan melalui penelitian R & D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas
pendidikan.
d. Validitas Desain
Valididas desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam
hal metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak.
e. Perbaikan Desain
Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.
f. Uji Coba Produk
Uji coba produk mengunakan t- test berkorelasi uji pihak kanan.
g. Revisi Produk
h. Uji Coba Pemakaian
i. Revisi Produk
Revisi Produk dilakukan apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan yang lebih
luas terdapat kekurangan dan kelemahan.
j. Pembuatan Produk Masal
Adapun sistematika laporan penelitian R & D adalah sebagai berikut :
a. Halaman Judul
b. Abstrak
c. Pengantar
d. Daftar Isi
e. Daftar Gambar
f. Daftar Label
g. Bab 1 Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
d. Manfaat
h. Bab II : Landasan teori, kerangka berfikir dan pengajuan hipotesis.
a. Deskripsi teori
b. Kerangka berfikir
c. Hipotesis
i. Bab III : Prosedur Penelitian
a. Langkah – langkah penelitian
b. Metode Penelitian tahap 1
c. Populasi Sampel sumber data
d. Teknik pengumpulan data
e. Instrumen Penelitian
f. Analisis Data
g. Perencanaan Desain Produk
h. Validitas desain
i. Metode Penelitian Tahap 2
j. Model rancangan eksperimen untuk menguji produk yang telah dirancang
k. Populasi dan sampel
l. Teknik pengumpulan data
m. Instrumen penelitian
n. Teknik analisis data
j. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
a. Desain awal produk
b. Hasil pengujian pertama
c. Revisi produk
d. Hasil pengujian tahap ke 2
e. Revisi produk
f. Pengijian tahap ke 3
g. Penyempurnaan produk
k. Bab V : Kesimpuylan dan Saran
a. Kesimpulan
b. Saran
l. Daftar Pustaka
m. Lampiran Instrumen
n. Lampiran Data
E. REVIEW KRITIS
Buku yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan yang dikembangkan dari buku
sebelumnya yaitu Metode Penelitian Administrasi (kuantitatif) dan Memahami Penelitian
Kualitatif yang di tulis oleh Prof. Dr. Sugiyono sangat bagus untuk digunakan oleh
mahasiswa dalam penyususnan skripsi ataupun kalangan umum untuk dijadikan pedoman
dalam penelitian. Hal ini disebabkan karena dalam buku ini secara lengkap membahas hal-hal
yang berkaitan dengan metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan metode penelitian R & D.
Selain itu, dalam buku ini juga memaparkan sistematika dalam pembuatan proposal yang
bersifat kualitaif dan kuantitatif.
Namun demikian, walaupun dalam buku berjudul Metode Penelitian Pendidikan ini
sudah cukup bagus tetapi masih ada hal-hal penting yang tidak dicantumkan, di antaranya
saran untuk memperoleh hipotesis dan kode etik penelitian. Dalam buku yang ditulis oleh
Prof. Dr. Sugiyono hanya memaparkan bentuk-bentuk rumusan hipotesis. Sedangkan saran
untuk memperoleh hipotesis tidak dicantumkan.
Adapaun cara yang digunakan untuk memperoleh hipotesis yaitu cara induktif, yang
artinya peneliti merumuskan hipotesis sebagai suatu generalisasi dari hubungan-hubungan
yang diamati. Maksudnya peneliti melakukan pengamatan terhadap tingkah laku,
memperhatikan kecendrungan-kecendrungan atau kemungkina adanya hubungan-hubungan
dan kemudian merumuskan penjelasan sementara tentang tingkah laku yang diamati.
Sedangkan cara deduktif, hipotesis dirumuskan setelah peneliti mengkonstruksi teori sebagai
hasil lacak-baca berbagai literatur (Ary, dkk., dalam Furchan, 1999: 23).
Sementara yang dimaksudkan dengan kode etik penelitian yaitu kewajiban peneliti
terhadap subjek dan kewajiban terhadap profesi. Di Amerika Serikat, pedoman dari
Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan yang ada sekarang ini mengikuti kode
etik penelitian yang sudah diterima umum dengan menetapkan bahwa “subjek” yang
menghadapi resiko” adalah orang yang mungkin akan menderita kerugian secara fisik-
psikologis atau social sebagai akibat dari partisipasinya dalam penelitian (Ary, dkk., dalam
Furchan, 1999: 469).
F. PENUTUP
Sebagai penutup dari makalah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa buku yang ditulis
Prof. Sugiyono dapat dijadikan pedoman mahasiswa khususnya dalam membuat skripsi
ataupun kalangan umum dalam melakukan penelitian. Namun demikian, di dalam buku ini
masih terdapat kelemahan seperti yang sudah dipaparkan di atas.

You might also like