You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Dalam analisis kimia, terdapat beberapa cara yang dapat digunakan untuk
menentukan kadar senyawa yang terkandung dalam suatu bahan. Salah satu cara yang
dapat digunakan adalah dengan proses titrasi. Titrasi merupakan suatu metode untuk
menentukan kadar suatu zat dengan menggunakan zat lain yang sudah diketahui
konsentrasinya. Titrasi biasanya dibedakan berdasarkan jenis reaksi yang terlibat di
dalam proses titrasi. Dalam titrasi itu sendiri ada bermacam-macam cara yang sering
digunakan, salah satunya adalah asidimetri dan alkalimetri.
Asidimetri dan alkalimetri adalah salah satu dari empat golongan utama dalam
penggolongan reaksi dalam analisis titrimetri. Asidimetri dan Alkalimetri ini
melibatkan titrasi basa bebas atau basa yang terbentuk karena hidrolisis garam yang
berasal dari asam lemah dengan suatu asam standar (asidimetri) dan titrasi asam bebas
atau asam yang terbentuk dari hidrolisis garam yang berasal dari basa lemah dengan
suatu basa standar (alkalimetri). Reaksi-reaksi ini melibatkan bersenyawanya ion
hydrogen dan ion hydroksida untuk membentuk air (Basset, 1994).
Asidi alkalimetri sangat perlu untuk dipelajari, karena titrasi asam basa sangat
berguna dalam dunia industri. Contoh penggunaannya adalah dalam bidang pertanian,
untuk pembuatan pupuk kalium klorida yang dalam pembentukkannya diperlukan
MgO yang dihitung kadarnya sebagai penguji dengan proses titrasi. Dalam industri
makanan digunakan untuk penentuan kadar iodium, sakarin, kadar Zn dan Fe dalam
tahu yang dibungkus dengan plastik dan dalam industri kosmetika yaitu dalam
penentuan kadar zat warna AZO yang berbahaya. Tak hanya itu, titrasi asam basa juga
berguna dalam bidang kefarmasian terutama untuk reaksi-reaksi dalam pembuatan
obat yang memerlukan sebuah analisis tersendiri.
Metode analisis dengan volumetri ataupun titrimetri menggunakan prinsip asam
basa adalah asidi alkalimetri. Proses ini digunakan dalam perhitungan untuk
menentukan kadar suatu zat berdasarkan perhitungan volume dengan larutan standar
yang telah diketahui kadarnya dengan tepat. Dalam percobaan ini yang dilakukan
adalah titrasi asam yaitu menentukan konsentrasi asam cuka dan asam sitrat dengan

i-1
Bab iI Tinjauan pustaka

menggunakan larutan natrium hidroksida (NaOH) dengan penambahan indikator


penolftalen.
I.2. Rumusan Masalah
Bagaimana cara untuk menentukan kadar suatu larutan asam ataupun basa dengan
prinsip asidi alkalimetri dengan tepat.
I.3. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan acidi alkalimetri adalah untuk mengetahui konsentrasi
larutan sampel dengan menggunakan metode acidi alkalimetri.

Laboratorium Kimia Analit I-2


Departemen Teknik Kimia Industri
FV - ITS

You might also like