Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
Diah Suci P (UHAMKA)
BAB II
PEMBAHASAN
2
Diah Suci P (UHAMKA)
3. Hambatan komunikasi secara interaksi
Dalam pengenalan komunikan tentu saja terjadi interaksi. Dalam interaksi
inilah biasanya terjadi hambatan – hambatan yang dapat menyebabkan suatu
komunikasi tidak berhasil dengan baik. Hambatan - hambatan yang biasa terjadi
disebabkan karena adanya ketidaksiapan mental, waktu, dan psykologis seseorang.
Selain itu factor kurang percaya terhadap cerita atau pesan yang disampaikan oleh
komunikator juga menjadi penghambat dalam interaksi berkomunikasi, dan pada
akhirnya proses penyampaian pesan tidak berhasil dengan baik.
4. Hambatan komunikasi secara situasional
Dalam berkomunikasi, seorang komunikator hendaknya memperhatikan
situasi. Hambatan yang terjadi yang disebabkan oleh factor situasi. Yaitu apabila
komunikan sedang berada pada kondisi yang sedang tidak ingin mendengarkan
sebuah informasi atau pesan. Selain itu seorang komunikator harus memperhatikan
situasi yang berhubungan dengan kondisi seorang komunikan. Misalnya saja
seorang komunikator hendaknya tidak menyampaikan sebuah pesan yang bersifat
mengecewakan apabila situasi komunikannya sedang tidak sehat atau sakit.
Kita sering melihat dua orang sahabat bertengkar hebat hanya karena
masalah sepele. Banyak suami istri yang bercerai, padahal mereka saling
mencintai, hanya karena ego dan tidak mau saling memahami. Organisasi bisa
hancur dan pecah karena anggotanya tidak kompak. Dua pihak berseteru
karena merasa yang paling benar. Semuanya itu berpangkal dari masalah
komunikasi.
Komunikasi adalah hal yang sangat penting ketika kita mulai
berhubungan dengan orang lain. Kesuksesan dan kegagalan dalam hidup ini
sebenarnya adalah karena faktor komunikasi. Perang dan perdamaian ada juga
karena faktor komunikasi. Semuanya berhubungan dengan komunikasi.
Komunikasi ibarat poros yang menjadi inti dari semua kegiatan yang ada di
bumi.
3
Diah Suci P (UHAMKA)
Seperti yang sudah dicontohkan, komunikasi tidak selalu berjalan
lancar. Ada faktor-faktor yang membuat komunikasi dua pihak menjadi
bermasalah. Faktor-faktor tersebut dinamakan hambatan-hambatan
komunikasi. Hambatan-hambatan komunikasilah yang menyebabkan dua
pihak berseteru. Hambatan-hambatan komunikasi juga menyebabkan perang
dunia . Berikut ini merupakan hambatan-hambatan komunikasi Menurut
Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles
Wankel .
1. Perbedaan Persepsi
Setiap orang memiliki kemampuan yang tidak sama dalam hal
mengartikan sebuah pesan atau ungkapan. Ada orang yang mengartikan
bentakan seseorang sebagai sebuah ketegasan. Namun, ada juga orang yang
mengartikan bentakan tersebut sebagai sebuah kekejaman dan tindak
kekerasan. Perbedaan persepsi inilah yang menjadi alasan mengapa dua pihak
terlibat konflik. Kadang, perkataan yang sama bisa diartikan beda bila
disampaikan pada orang yang berbeda. Setiap orang bisa mengartikan sebuah
garis lurus sebagai tiang bendera , namun orang yang lainnya bisa mengartikan
sebuah garis lurus tersebut sebagai tanda seru. Padahal, sama-sama garis lurus.
2. Budaya
Perbedaan budaya juga menjadi salah satu penghambat dalam
komunikasi, terlebih bila masing-masing pihak tidak mengerti bahasa yang
dipergunakan. Meskipun demikian, hal ini bukanlah masalah besar, tidak
sebesar alasan nomor satu karena bisa diakali dengan cara menggunakan
bahasa simbol atau saling mempelajari kebudayaan masing-masing.
3. Karakter Dasar
Karakter dasar manusia pada dasarnya ada 4, yaitu koleris, melankolis,
plegmatis, dan sanguinis. Keempatnya memiliki karakter yang berseberangan.
Koleris adalah karakter kuat yang kadang suka menyinggung perasaan.
Melankolis adalah karakter yang lembut dan perasa. Sanguinis adalah karakter
yang santai. Plegmatis adalah karakter yang suka mengalah. Bayangkan bila
keempat karakter ini dipertemukan dalam sebuah komunitas, apa yang akan
terjadi? Perbedaan karakter inilah yang memang kadang-kadang menjadi
penghambat komunikasi.
4
Diah Suci P (UHAMKA)
4. Kondisi
Kondisi saat berkomunikasi dengan kawan bicara juga menjadi sebab
kesalahpahaman terjadi. Bisa saja saat komunikasi antara dua pihak sedang
terjadi, pihak pertama sedang dalam kondisi yang tidak enak. Akibatnya,
kondisi yang tidak enak tersebut mempengaruhi cara menangkap pesan dari
kawan bicara sehingga terjadilah kesalahpahaman. Bila sudah tahu hambatan-
hambatan yang ada pada komunikasi, kita akan tahu cara mengatasinya.
5
Diah Suci P (UHAMKA)
cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi
terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan
yang lainnya.
4. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan
kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat
beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata
yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh: kata “jangan” dalam
bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata
tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
5. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap
proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau
kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6. Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan
dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari
misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang
dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang
buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti
dengan jelas.
7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada
receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang
terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang
manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan,
dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan
tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang
manajer.
6
Diah Suci P (UHAMKA)
2.4 Faktor-faktor Hambatan
2. Factor bahasa:
Bahasa yang digunakan seseorang verbal maupun nonverbal
(bahasa tubuh) ikut berpengaruh dalam proses komunikasi antara lain:
a) Perbedaan arti kata
b) Penggunaan istilah atau bahasa tertentu
c) Komunikasi nonverbal
7
Diah Suci P (UHAMKA)
g) Gaya/cara bicara dan nada suara
4. Faktor lingkungan:
Lingkungan dan kondisi tempat kita berkomunikasi juga ikut
menentukan proses maupun hasil komunikasi tersebut, hal-hal yang
berpengaruh antara lain:
a) Factor tempat
b) Factor situasi/ waktu
a. Hambatan sosiologis
Dalam kehidupan masyarakat terjadi dua jenis pergaulan yaitu
gemeinschaft dan gesellschaft. Perbedaan jenis pergaulan tersebutlah yang
menjadikan perbedaan karakter sehingga kadang-kadang menimbulkan
perlakuan yang berbeda dalam berkomunikasi.
b. Hambatan antropologis
Hambatan ini terjadi karena perbedaan pada diri manusia seperti dalam
postur, warna kulit, dan kebudayaan.
c. Hambatan psikologis
Umumnya disebabkan komunikator dalam melancarkan komunikasi
tidak mengkaji dulu diri dari komunikan.
2. Hambatan semantic
Hambatan ini menyangkut bahasa yang digunakan komunikator sebagai
alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya pada komunikan.
8
Diah Suci P (UHAMKA)
3. Hambatan mekanik
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi.
9
Diah Suci P (UHAMKA)
sulit dikenali. Kita sering konflik dengan diri sendiri. Atau muncul keraguan
bahkan pikiran-pikiran negatif yang membuat kita tidak berani melangkah. Karena
itu, agar langkah kita semakin mantap dalam mencapai cita-cita ataupun tujuan
kita, terlebih dahulu atasi hambatan-hambatan internal seperti berikut ini:
1. Rasa takut
Rasa takut bisa bermacam-macam. Takut ditolak, takut gagal, atau rasa takut
yang tidak jelas, hanya sekedar takut. Jika Anda percaya bahwa Anda harus
melakukan sesuatu secara sempurna atau tidak melakukan sama sekali, Anda akan
memberikan tekanan yang besar pada diri Anda. Dengan kata lain, ketika Anda
tidak merasa yakin Anda mampu mendapatkan yang terbaik dalam hal yang Anda
lakukan, lebih baik Anda tidak melakukannya. Pemikiran seperti ini yang akan
membuat Anda tidak bisa mencapai kesuksesan, karena Anda tidak memberi
kesempatan kepada diri sendiri untuk sukses.
Untuk mengatasi rasa takut, mulailah dengan mengakui, ada rasa takut dalam
diri Anda. Selama rasa takut itu ada di dalam alam bawah sadar Anda, rasa takut
itu mempunyai kekuatan untuk melumpuhkan Anda. Kenali sumber-sumber
keresahan Anda secara sadar, dengan begitu kekuatannya akan berkurang.
Cobalah untuk berbicara dari hati ke hati dengan seorang teman, keluarga,
ataupun terapis yang mengetahui bagaimana cara mengatasi hambatan
emosionalnya sendiri.
2. Pikiran negative
Pikiran Anda sendiri yang menyakitk an bisa menghambat Anda. Kita sering
mengirimkan begitu banyak pesan negatif pada diri sendiri, seperti "Saya kurang
pandai", "S aya tidak pernah bisa membuat keputusan yang baik" dan sebagainya.
Nah, mulailah amati pikiran-pikiran negatif Anda dan tulis di buku catatan.
Mintalah teman-teman dan kolega Anda untuk membahas setiap komentar kritis
yang Anda buat tentang diri Anda sendiri untuk membantu Anda menjadi lebih
sadar terhadap hal itu. Lalu analisa pesan-pesan tersebut. Apakah pesan itu benar
adanya. Dengan memahami pesan-pesan tersebut, Anda akan mulai mengubah
cara Anda berpikir dan bertindak. Berikutnya, ketika Anda gagal, jangan mencaci
10
Diah Suci P (UHAMKA)
maki diri Anda sendiri. Lebih baik pikirkan penjelasan lain. Yang terpenting,
ingatkan diri Anda bahwa untuk berubah diperlukan keberanian dan kegigihan.
Dan bahwa Anda berani sekalipun hanya mencoba.
3. Rasa kewalahan
Atasi setiap tugas besar selangkah demi selangkah. Jangan biarkan kesulitan
atau kebesaran itu mengintimidasi Anda. Dengan membagi tugas besar tersebut
menjadi bagian-bagian kecil yang bisa diselesaikan, akan mendatangkan beberapa
kesuksesan. Dan Anda akan tergerak untuk bergerak maju.
4. Kebiasaan menunda
Menunda pekerjaan atau tugas adalah hambatan sukses terbesar dalam bidang
apa saja. Dan Anda mungkin harus membayar mahal untuk akibat yang
ditimbulkannya. Rasa takut mengerjakan suatu tugas menghabiskan lebih banyak
waktu dan energi dibandingkan yang digunakan untuk menyelesaikan tugas itu.
Cobalah atur waktu Anda, dan cobalah untuk mengerjakannya secara nonstop
untuk menyelesaikannya. Di akhir jam yang ditentukan Anda sudah melakukan
kemajuan. Gunakan energi Anda untuk membakar hasrat dan keinginan untuk terus
bergerak maju untuk memenuhi impian.
5. Kurang fokus
Kita mudah tergelincir jika tujuan yang akan dicapai adalah beberapa bulan
atau tahun yang akan datang. Oleh karena itu, ingatkan diri Anda akan tujuan Anda
setiap hari. Dan lakukan setiap hari, bila tidak memungkinkan lakukan setiap minggu.
Dengan cara ini, Anda akan tetap termotivasi dan membantu Anda mengatasi masalah
atau kesulitan yang Anda hadapi sepanjang jalan yang Anda lalui. Saat Anda
mencoba untuk mempelajari sesuatu hal baru, coba duduk dan bayangkan bagaimana
kehidupan Anda pada tahun-tahun mendatang.
11
Diah Suci P (UHAMKA)
jangan anggap itu sebagai menyerah kalah. Tapi sebagai bukti pertumbuhan pribadi
Anda. Lalu persiapkan diri untuk mencapai tujuan baru yang lebih tepat atau cocok
untuk Anda.
4. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah. Kosa kata yang digunakan
hendaknya dapat dimengerti dan dipahami jangan menggunakan istilah-istilah yang
sukar dimengerti pendengar. Gunakan pola kalimat sederhana (kanonik) karena
kalimat yang mengandung banyak anak kalimat membuat pesan sulit dimengerti.
12
Diah Suci P (UHAMKA)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Komunikasi dapat dirumuskan sebagai proses penyampaian pesan dari satu
sumberberita kepada penerima melalui saluran tertentu dengan tujuan untuk
mendapatkan tanggapan dari penerima.
4. Komunikasi sangat beragam jika ditinjau dari jenisnya, diantaranya dari lingkup
organisasi, arah, tingkatan organisasi, sifat, media, dan cara penyampaian.
5. Ada beberapa cara untuk mengatasi hambatan dalam komunikasi, baik dari segi
individu. Dalam berkomunikasi sebaiknya jangan menggunakan kata-kata asing
yang tidak dimengeti apabila terpaksa menggunakan kata-kata asing, pengirim
harus yakin bahwa pengertian kata tersebut juga dimengeti oleh penerima. Baik
sebagai manajer tingkat atas, menengah, dan bawah maupun yang tidak
mempunyai kedudukan, apabila mengadakan komunikasi satu dengan yang lain
hendaknya tanpa mengingat kedudukan masing-masing. Konsentrasi hanya pada
informasi yang disampaikan oleh masing-masing pihak, serta struktur harus sesuai
dengan kebutuhan komunikasi.
13
Diah Suci P (UHAMKA)
Daftar Pustaka
Cole, Kris. 2000. Komunikasi Sebening Kristal. Bandung. Mizan Media Utama
Yusuf, Pawit M. 2010. Komunikasi Instruksional. Jakarta. Bumi Aksara
14
Diah Suci P (UHAMKA)