You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi dan kehidupan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan
satu dengan yang lainnya. Komunikasi berperan penting dalam perkembangan
manusia dari zaman ke zaman. Bahkan komunikasi sudah dimulai sejak lahir.
Komunikasi menurut McCubbin dan Dahl (1985) mendefinisikan komunikasi sebagai
suatu prose tukar-menukar perasaan, keinginan, kebutuhan dan pendapat. Dengan
komunikasi manusia dapat bersosialisasi satu dengan yang lainnya baik secara verbal
maupun non verbal. Komunikasi menjadi media bagi manusia dalam berinteraksi.
Komunikasi juga yang membantu manusia menyampaikan aspirasi, ide dan gagasan
sebagai makhluk sosial. Melalui komunikasi juga manusia bisa mempelajari dan
mengatur strategi untuk mempengaruhi situasi yang akan kita masuki. Agar dapat
berkomunikasi dengan baik, diperlukan ketrampilan dalam berkomunikasi baik
dengan mendengarkan, menulis dan berbicara yang sudah diajarkan kepada manusia
sejak dari lahir. Begitu banyak faktor yang dapat memberi kesan pada komunikasi
atau seperti memberi aksen terhadap penyampaian pesan dalam komunikasi sehingga
dalam proses komunikasi itu terdapat faktor-faktor yang menghambat maupun
membantu memperlancar proses berkomunikasi.

1.2 Tujuan Penulisan


Dari latar belakang penulis bertujuan untuk menjelaskan definisi hambatan
secara umun maupun menurut para ahli, faktor yang mempengaruhi hambatan dalam
komunikasi agar pembaca dapat memahami serta dapat dijadikan bahan pembelajaran
oleh mahasiswa dan menambah pengetahuan.

1.3 Metode Penulisan


Penulis mempergunakan metode kepustakaan. Dalam metode ini penulis
membaca buku-buku yang berkaitan dengan penulisan makalah dan browsing
internet. Karena metode ini efektif dan efisien.

1
Diah Suci P (UHAMKA)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Hambatan


Hambatan dapat diartikan sebagai halangan atau rintangan yang dialami
(Badudu-Zain, 1994:489), Dalam konteks komunikasi dikenal pula gangguan
(mekanik maupun semantik), Gangguan ini masih termasuk ke dalam hambatan
komunikasi (Effendy, 1993:45), Efektivitas komunikasi salah satunya akan sangat
tergantung kepada seberapa besar hambatan komunikasi yang terjadi.
Didalam setiap kegiatan komunikasi, sudah dapat dipastikan akan menghadapai
berbagai hambatan. Hambatan dalam kegiatan komunikasi yang manapun tentu akan
mempengaruhi efektivitas proses komunikasi tersebut. Karena pada komunikasi
massa jenis hambatannya relatif lebih kompleks sejalan dengan kompleksitas
komponen komunikasi massa. Dan perlu diketahui juga, bahwa komunikan harus
bersifat heterogen.

2.2 Hambatan Komunikasi


Hambatan umum antar pribadi yang terjadi dalam komunikasi meliputi Hambatan
Internal, dan Hambatan Eksternal dalam artian :
1. Hambatan internal, adalah hambatan yang berasal dari dalam diri individu yang
terkait kondisi fisik dan psikologis.
Contohnya, jika seorang mengalami gangguan pendengaran maka ia akan
mengalami hambatan komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang tertekan
(depresi) tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik.
2. Hambatan eksternal, adalah hambatan yang berasal dari luar individu yang terkait
dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya.
Contohnya, suara gaduh dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan komunikasi
tidak berjalan lancar.
Contoh lainnya, perbedaan latar belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah
pengertian.

2
Diah Suci P (UHAMKA)
3. Hambatan komunikasi secara interaksi
Dalam pengenalan komunikan tentu saja terjadi interaksi. Dalam interaksi
inilah biasanya terjadi hambatan – hambatan yang dapat menyebabkan suatu
komunikasi tidak berhasil dengan baik. Hambatan - hambatan yang biasa terjadi
disebabkan karena adanya ketidaksiapan mental, waktu, dan psykologis seseorang.
Selain itu factor kurang percaya terhadap cerita atau pesan yang disampaikan oleh
komunikator juga menjadi penghambat dalam interaksi berkomunikasi, dan pada
akhirnya proses penyampaian pesan tidak berhasil dengan baik.
4. Hambatan komunikasi secara situasional
Dalam berkomunikasi, seorang komunikator hendaknya memperhatikan
situasi. Hambatan yang terjadi yang disebabkan oleh factor situasi. Yaitu apabila
komunikan sedang berada pada kondisi yang sedang tidak ingin mendengarkan
sebuah informasi atau pesan. Selain itu seorang komunikator harus memperhatikan
situasi yang berhubungan dengan kondisi seorang komunikan. Misalnya saja
seorang komunikator hendaknya tidak menyampaikan sebuah pesan yang bersifat
mengecewakan apabila situasi komunikannya sedang tidak sehat atau sakit.

2.3 Hambatan Menurut Para Ahli


2.3.1 Hambatan-Hambatan Komunikasi Menurut Leonard R.S. dan George Strauss

dalam Stoner james, A.F dan Charles Wankel

Kita sering melihat dua orang sahabat bertengkar hebat hanya karena
masalah sepele. Banyak suami istri yang bercerai, padahal mereka saling
mencintai, hanya karena ego dan tidak mau saling memahami. Organisasi bisa
hancur dan pecah karena anggotanya tidak kompak. Dua pihak berseteru
karena merasa yang paling benar. Semuanya itu berpangkal dari masalah
komunikasi.
Komunikasi adalah hal yang sangat penting ketika kita mulai
berhubungan dengan orang lain. Kesuksesan dan kegagalan dalam hidup ini
sebenarnya adalah karena faktor komunikasi. Perang dan perdamaian ada juga
karena faktor komunikasi. Semuanya berhubungan dengan komunikasi.
Komunikasi ibarat poros yang menjadi inti dari semua kegiatan yang ada di
bumi.

3
Diah Suci P (UHAMKA)
Seperti yang sudah dicontohkan, komunikasi tidak selalu berjalan
lancar. Ada faktor-faktor yang membuat komunikasi dua pihak menjadi
bermasalah. Faktor-faktor tersebut dinamakan hambatan-hambatan
komunikasi. Hambatan-hambatan komunikasilah yang menyebabkan dua
pihak berseteru. Hambatan-hambatan komunikasi juga menyebabkan perang
dunia . Berikut ini merupakan hambatan-hambatan komunikasi Menurut
Leonard R.S. dan George Strauss dalam Stoner james, A.F dan Charles
Wankel .
1. Perbedaan Persepsi
Setiap orang memiliki kemampuan yang tidak sama dalam hal
mengartikan sebuah pesan atau ungkapan. Ada orang yang mengartikan
bentakan seseorang sebagai sebuah ketegasan. Namun, ada juga orang yang
mengartikan bentakan tersebut sebagai sebuah kekejaman dan tindak
kekerasan. Perbedaan persepsi inilah yang menjadi alasan mengapa dua pihak
terlibat konflik. Kadang, perkataan yang sama bisa diartikan beda bila
disampaikan pada orang yang berbeda. Setiap orang bisa mengartikan sebuah
garis lurus sebagai tiang bendera , namun orang yang lainnya bisa mengartikan
sebuah garis lurus tersebut sebagai tanda seru. Padahal, sama-sama garis lurus.
2. Budaya
Perbedaan budaya juga menjadi salah satu penghambat dalam
komunikasi, terlebih bila masing-masing pihak tidak mengerti bahasa yang
dipergunakan. Meskipun demikian, hal ini bukanlah masalah besar, tidak
sebesar alasan nomor satu karena bisa diakali dengan cara menggunakan
bahasa simbol atau saling mempelajari kebudayaan masing-masing.
3. Karakter Dasar
Karakter dasar manusia pada dasarnya ada 4, yaitu koleris, melankolis,
plegmatis, dan sanguinis. Keempatnya memiliki karakter yang berseberangan.
Koleris adalah karakter kuat yang kadang suka menyinggung perasaan.
Melankolis adalah karakter yang lembut dan perasa. Sanguinis adalah karakter
yang santai. Plegmatis adalah karakter yang suka mengalah. Bayangkan bila
keempat karakter ini dipertemukan dalam sebuah komunitas, apa yang akan
terjadi? Perbedaan karakter inilah yang memang kadang-kadang menjadi
penghambat komunikasi.

4
Diah Suci P (UHAMKA)
4. Kondisi
Kondisi saat berkomunikasi dengan kawan bicara juga menjadi sebab
kesalahpahaman terjadi. Bisa saja saat komunikasi antara dua pihak sedang
terjadi, pihak pertama sedang dalam kondisi yang tidak enak. Akibatnya,
kondisi yang tidak enak tersebut mempengaruhi cara menangkap pesan dari
kawan bicara sehingga terjadilah kesalahpahaman. Bila sudah tahu hambatan-
hambatan yang ada pada komunikasi, kita akan tahu cara mengatasinya.

2.3.2 Hambatan-Hambatan Komunikasi Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton


Di dalam komunikasi selalu ada hambatan yang dapat mengganggu
kelancaran jalannya proses komunikasi. Sehingga informasi dan gagasan yang
disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima
pesan atau receiver.
Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang
menyebabkan komunikasi tidak efektif yaitu adalah (1992,p.10-11) :
1. Status effect
Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap
manusia.Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus
tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan
tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.
2. Semantic Problems
Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator
sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan.
Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar
memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau
kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian
(misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya
bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). Misalnya kesalahan
pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh: pengucapan
demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.
3. Perceptual distorsion
Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara
pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta

5
Diah Suci P (UHAMKA)
cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi
terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan
yang lainnya.
4. Cultural Differences
Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan
kebudayaan, agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat
beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata
yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh: kata “jangan” dalam
bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata
tersebut suatu jenis makanan berupa sup.
5. Physical Distractions
Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap
proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau
kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.
6. Poor choice of communication channels
Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan
dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari
misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang
dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang
buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti
dengan jelas.
7. No Feed back
Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada
receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang
terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang
manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan,
dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan
tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang
manajer.

6
Diah Suci P (UHAMKA)
2.4 Faktor-faktor Hambatan

Menurut Dr. Erliana Hasan, Msi dalam bukunya Komunikasi Pemerintahan,


ada beberapa factor yang memengaruhi tercapainya komunikasi yang efektif:
1. Perbedaan latar Belakang:
Setiap orang ingin diperlakukan sebagai pribadi, dan memang setiap
orang berbeda, berkaitan dengan perbedaan itu merupakan tanggung jawab
komunikator untuk mengenal perbedaan tersebut dan menyesuaikan isi pesan
yang hendak disampaikan dengan kondisi penerima pesan secara tepat, dan
memilih media serta saluran komunikasi yang sesuai agar respon yang
diharapkan dapat dicapai. Makin besar persamaan orang-orang yang terlibat
dalam pembicaraan makin besar kemungkinan tercapainya komunikasi yang
efektif. Perbedaan yang mungkin dapat menimbulkan kesalahan dalam
berkomunikasi antara lain:
a) Perbedaan persepsi
b) Perbedaan pengalaman dan latar belakang
c) Sikap praduga/stereotip

2. Factor bahasa:
Bahasa yang digunakan seseorang verbal maupun nonverbal
(bahasa tubuh) ikut berpengaruh dalam proses komunikasi antara lain:
a) Perbedaan arti kata
b) Penggunaan istilah atau bahasa tertentu
c) Komunikasi nonverbal

3. Sikap pada waktu berkomunikasi:


Hal ini ikut berperan, bahkan sering menjadi factor utama, sikap-sikap
seseorang yang dapat menghambat komunikasi tersebut antara lain:
a) Mendengar hanya apa yang ingin kita dengar
b) Mengadakan penilaian terhadap pembaca
c) Sibuk mempersiapkan jawaban
d) Bukan pendengar yang baik
e) Pengaruh factor emosi
f) Kurang percaya diri

7
Diah Suci P (UHAMKA)
g) Gaya/cara bicara dan nada suara

4. Faktor lingkungan:
Lingkungan dan kondisi tempat kita berkomunikasi juga ikut
menentukan proses maupun hasil komunikasi tersebut, hal-hal yang
berpengaruh antara lain:
a) Factor tempat
b) Factor situasi/ waktu

Menurut Wahyu Ilaihi, MA dalam bukunya Komunikasi Dakwah. Faktor


penghambat komunikasi, yaitu :
1. Hambatan sosio-antro-psikologis
Konteks komunikasi berlangsung dalam konteks situasional.
Komunikator harus memperhatikan situasi ketika komunikasi berlangsung,
sebab situasi mata berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi terutama
situasi yang berhubungan dengan faktor-faktor sosiologis-antropologis-
psikologis.

a. Hambatan sosiologis
Dalam kehidupan masyarakat terjadi dua jenis pergaulan yaitu
gemeinschaft dan gesellschaft. Perbedaan jenis pergaulan tersebutlah yang
menjadikan perbedaan karakter sehingga kadang-kadang menimbulkan
perlakuan yang berbeda dalam berkomunikasi.
b. Hambatan antropologis
Hambatan ini terjadi karena perbedaan pada diri manusia seperti dalam
postur, warna kulit, dan kebudayaan.
c. Hambatan psikologis
Umumnya disebabkan komunikator dalam melancarkan komunikasi
tidak mengkaji dulu diri dari komunikan.

2. Hambatan semantic
Hambatan ini menyangkut bahasa yang digunakan komunikator sebagai
alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaannya pada komunikan.

8
Diah Suci P (UHAMKA)
3. Hambatan mekanik
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi.

Jalaluddin Rakhmad (2001:129-138) mengemukakan beberapa


faktor penghambat komunikasi interpersonal, antara lain:

1. Sikap tidak percaya


 Tidak menerima artinya tidak menyetujui semua perilaku orang lain,
menilai pribadi orang lain berdasarkan perilakunya yang tidak
disenangi
 Tidak empati artinya tidak merasakan apa yang dirasakan orang lain
 Tidak jujur artinya sering menyembunyikan pikiran dan pendapat
2. Sikap tidak suportif
 Evaluasi artinya penilaian terhadap orang lain seperti mengecam
 Kontrol artinya berusaha membantu orang lain, mengendalikan
perilakunya, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya
 Strategi artinya penggunaan tipuan-tipuan atau manipulasi untuk
mempengaruhi orang lain
 Netralitas artinya memperlakukan orang lain tidak sebagai personal
meainkan sebagai objek
 Superioritas artinya sikap lebih tinggi lebih baik dari pada orang lain
karena status, kekuasaan, kemampuan intelektual, kekayaan,
kecantikan atau ketampanan.
 Kepastian artinya ingin menang sendiri dan melihat pendapatnya
sebagai kebenaran mutlak yang tidak dapat diganggu gugat

2.5 Strategis Mengatasi Hambatan


1. Mengatasi Hambatan-hambatan Internal
Untuk mencapai suatu tujuan, entah itu sukses dalam karir atau pekerjaan,
studi, atau apapun itu, tidak tertutup kemungkinan kita akan menghadapi berbagai
hambatan atau kesulitan, yang berasal dari eksternal maupun internal (psikologis).
Hambatan yang kedua inilah yang terkadang justru lebih sulit diatasi, atau bahkan

9
Diah Suci P (UHAMKA)
sulit dikenali. Kita sering konflik dengan diri sendiri. Atau muncul keraguan
bahkan pikiran-pikiran negatif yang membuat kita tidak berani melangkah. Karena
itu, agar langkah kita semakin mantap dalam mencapai cita-cita ataupun tujuan
kita, terlebih dahulu atasi hambatan-hambatan internal seperti berikut ini:

1. Rasa takut

Rasa takut bisa bermacam-macam. Takut ditolak, takut gagal, atau rasa takut
yang tidak jelas, hanya sekedar takut. Jika Anda percaya bahwa Anda harus
melakukan sesuatu secara sempurna atau tidak melakukan sama sekali, Anda akan
memberikan tekanan yang besar pada diri Anda. Dengan kata lain, ketika Anda
tidak merasa yakin Anda mampu mendapatkan yang terbaik dalam hal yang Anda
lakukan, lebih baik Anda tidak melakukannya. Pemikiran seperti ini yang akan
membuat Anda tidak bisa mencapai kesuksesan, karena Anda tidak memberi
kesempatan kepada diri sendiri untuk sukses.

Untuk mengatasi rasa takut, mulailah dengan mengakui, ada rasa takut dalam
diri Anda. Selama rasa takut itu ada di dalam alam bawah sadar Anda, rasa takut
itu mempunyai kekuatan untuk melumpuhkan Anda. Kenali sumber-sumber
keresahan Anda secara sadar, dengan begitu kekuatannya akan berkurang.
Cobalah untuk berbicara dari hati ke hati dengan seorang teman, keluarga,
ataupun terapis yang mengetahui bagaimana cara mengatasi hambatan
emosionalnya sendiri.

2. Pikiran negative

Pikiran Anda sendiri yang menyakitk an bisa menghambat Anda. Kita sering
mengirimkan begitu banyak pesan negatif pada diri sendiri, seperti "Saya kurang
pandai", "S aya tidak pernah bisa membuat keputusan yang baik" dan sebagainya.
Nah, mulailah amati pikiran-pikiran negatif Anda dan tulis di buku catatan.
Mintalah teman-teman dan kolega Anda untuk membahas setiap komentar kritis
yang Anda buat tentang diri Anda sendiri untuk membantu Anda menjadi lebih
sadar terhadap hal itu. Lalu analisa pesan-pesan tersebut. Apakah pesan itu benar
adanya. Dengan memahami pesan-pesan tersebut, Anda akan mulai mengubah
cara Anda berpikir dan bertindak. Berikutnya, ketika Anda gagal, jangan mencaci

10
Diah Suci P (UHAMKA)
maki diri Anda sendiri. Lebih baik pikirkan penjelasan lain. Yang terpenting,
ingatkan diri Anda bahwa untuk berubah diperlukan keberanian dan kegigihan.
Dan bahwa Anda berani sekalipun hanya mencoba.

3. Rasa kewalahan

Atasi setiap tugas besar selangkah demi selangkah. Jangan biarkan kesulitan
atau kebesaran itu mengintimidasi Anda. Dengan membagi tugas besar tersebut
menjadi bagian-bagian kecil yang bisa diselesaikan, akan mendatangkan beberapa
kesuksesan. Dan Anda akan tergerak untuk bergerak maju.

4. Kebiasaan menunda

Menunda pekerjaan atau tugas adalah hambatan sukses terbesar dalam bidang
apa saja. Dan Anda mungkin harus membayar mahal untuk akibat yang
ditimbulkannya. Rasa takut mengerjakan suatu tugas menghabiskan lebih banyak
waktu dan energi dibandingkan yang digunakan untuk menyelesaikan tugas itu.

Cobalah atur waktu Anda, dan cobalah untuk mengerjakannya secara nonstop
untuk menyelesaikannya. Di akhir jam yang ditentukan Anda sudah melakukan
kemajuan. Gunakan energi Anda untuk membakar hasrat dan keinginan untuk terus
bergerak maju untuk memenuhi impian.

5. Kurang fokus

Kita mudah tergelincir jika tujuan yang akan dicapai adalah beberapa bulan
atau tahun yang akan datang. Oleh karena itu, ingatkan diri Anda akan tujuan Anda
setiap hari. Dan lakukan setiap hari, bila tidak memungkinkan lakukan setiap minggu.
Dengan cara ini, Anda akan tetap termotivasi dan membantu Anda mengatasi masalah
atau kesulitan yang Anda hadapi sepanjang jalan yang Anda lalui. Saat Anda
mencoba untuk mempelajari sesuatu hal baru, coba duduk dan bayangkan bagaimana
kehidupan Anda pada tahun-tahun mendatang.

Penting juga untuk mengevaluasi ulang tujuan-tujuan Anda secara periodik.


Adakalanya perjuangan keras Anda untuk bisa mencapai tujuan Anda kemungkinan
tidak sesuai dengan rencana yang sudah Anda susun. Jika Anda ingin mengubahnya,

11
Diah Suci P (UHAMKA)
jangan anggap itu sebagai menyerah kalah. Tapi sebagai bukti pertumbuhan pribadi
Anda. Lalu persiapkan diri untuk mencapai tujuan baru yang lebih tepat atau cocok
untuk Anda.

Adapun cara lain dalam mengatasi hambatan dalam komunikasi, antaralain:


1. Gunakan umpan balik (feedback), Setiap orang yang berbicara memperhatikan
umpan balik yang diberikan lawan bicaranya baik bahasa verbal maupun non verbal,
kemudian memberikan penafsiran terhadap umpan balik itu secara benar.

2. Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik. Setiap


individu merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari latar belakang
psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan. Dengan memahami, seseorang
dapat menggunakan taktik yang tepat dalam berkomunikasi.

3. Gunakan komunikasi langsung (face to face), Komunikasi langsung dapat


mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih persuasif. Komunikator dapat
memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal. Disamping kata-kata yang selektif
dapat pula digunakan kontak mata, mimik wajah, bahasa tubuh lainnya dan juga meta-
language (isyarat diluar bahasa) yang membuat komunikasi lebih berdaya guna.

4. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah. Kosa kata yang digunakan
hendaknya dapat dimengerti dan dipahami jangan menggunakan istilah-istilah yang
sukar dimengerti pendengar. Gunakan pola kalimat sederhana (kanonik) karena
kalimat yang mengandung banyak anak kalimat membuat pesan sulit dimengerti.

12
Diah Suci P (UHAMKA)
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Komunikasi dapat dirumuskan sebagai proses penyampaian pesan dari satu
sumberberita kepada penerima melalui saluran tertentu dengan tujuan untuk
mendapatkan tanggapan dari penerima.

2. Dalam suatu proses komunkasi dibutuhkan beberapa elemen diantaranya: sender,


encoding, message, channel message, decoding, receiver, dan feedback. Dimana
dalam suatu proses komunikasi pasti seringkali akan timbul hambatan-hambatan
yang tidak diinginkan. Seperti persepsi yang berbeda, salah dalam mendengarkan,
dalam penyampaian tidak menggunakan kata-kata yang sesuai, dan sebagainya.

4. Komunikasi sangat beragam jika ditinjau dari jenisnya, diantaranya dari lingkup
organisasi, arah, tingkatan organisasi, sifat, media, dan cara penyampaian.

5. Ada beberapa cara untuk mengatasi hambatan dalam komunikasi, baik dari segi
individu. Dalam berkomunikasi sebaiknya jangan menggunakan kata-kata asing
yang tidak dimengeti apabila terpaksa menggunakan kata-kata asing, pengirim
harus yakin bahwa pengertian kata tersebut juga dimengeti oleh penerima. Baik
sebagai manajer tingkat atas, menengah, dan bawah maupun yang tidak
mempunyai kedudukan, apabila mengadakan komunikasi satu dengan yang lain
hendaknya tanpa mengingat kedudukan masing-masing. Konsentrasi hanya pada
informasi yang disampaikan oleh masing-masing pihak, serta struktur harus sesuai
dengan kebutuhan komunikasi.

13
Diah Suci P (UHAMKA)
Daftar Pustaka

Cole, Kris. 2000. Komunikasi Sebening Kristal. Bandung. Mizan Media Utama
Yusuf, Pawit M. 2010. Komunikasi Instruksional. Jakarta. Bumi Aksara

Amanda Menda, komunikasi diakses pada


https://www.academia.edu/8450295/KOMUNIKASI diambil pada tanggal 5 Mei 2015 pukul
15:45 pm

Daniel Dwi Prasetyo, faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi diakses pada


https://www.academia.edu/7401598/faktor-faktor_yang_mempengaruhi_komunikasi diambil
tanggal 5 Mei 2015 pukul 11:17 pm

14
Diah Suci P (UHAMKA)

You might also like