Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
TITIK LESTARI
NPM : 122426072 SP
Disusun Oleh :
TITIK LESTARI
NPM : 122426072 SP
i
ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Islam mengutamakan ilmu karena ilmu adalah jalan memahami setiap sisi kehidupan dan
pendidikan bukanlah materi melainkan nutrisi bagi jiwa yang haus akan ilmu”
“..kaki yang akan berjalan lebih jauh, tangan yang akan berbuat lebih banyak, mata yang akan
menatap lebih lama, leher yang akan sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih
keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras, serta mulut yang tidak akan pernah
berhenti untuk berdoa..”- 5 cm.
Sepercik ungkapan hati sebagai rasa terima kasihku
Alhammdulillah… Alhammdulillah.. Alhammdulillahirabbil’alamin..
Ya allah..puji syukurku tak henti hentinya aku hanturkan terhadapmu, atas setitik keberhasilan
yang telah aku raih ini, atas sebagian dari garis hidup yang telah aku dapatkan ini..
Ayah..ibu..terkasih, oksigenku, yang mampu memberikanku hidup, pendidikan tentang prinsip
hidup, kasih sayang dan cintanya,kesabarannya,perjuangannya yang begitu besar, serta terima
kasih untuk setiap doa doamu yang sampai saat ini masih terus aku harapkan. ini hadiah kecil
yang bisa aku berikan padamu
Teruntuk adikku (Eko Suryanto) terima kasih atas rasa sayangnya, terima kasih untuk doanya,
aku menyayangimu..
Teruntuk kedua pembimbingku dan pengujiku,. Terima kasih atas ilmunya, waktu dan sarannya.
Teruntuk kamu, yang memberiku kekuatan, yang tak pernah lelah untuk mensupport,yang telah
menjadi kawan setiaku untuk menaiki setiap pendakian tangga kehidupan.. terima kasih telah
selalu ada (Angga Dwi Syaputra).
Teruntuk sahabatku yang sudah banyak membantuku ( ratna, uci, mely, chun, baya) aku
menyayangimu selalu.
Teman-teman sealmamater terimakasih atas kebersamaannya
Almamaterku tercinta.
Akhir kata, semoga skripsi ini bisa bermanfaat, jika hidup bisa kuceritakan di atas kertas, entah
berapa banyak yang dibutuhkan hanya untuk kuucapkan terima kasih…
By: Titik Lestari
iii
STIKES DEHASEN BENGKULU
Jln. Merapi Raya No. 42 Kebun Tebeng Telp. (0736) 21977 ; Fax (0736) 22027
Bengkulu, - -2016
Yang Membuat Pernyataan
Titik Lestari
NPM : 122426072 SP
iv
Program Studi Ilmu Keperawatan (S-1)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dehasen Bengkulu
Skripsi, Juli 2016
Abstrak
Titik Lestari
Analisis Faktor Dominan yang Berhubungan dengan Rutinitas Pelaksanaan
Hemodialisa pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di ruang Hemodialisa RSUD dr. M.
Yunus Bengkulu Tahun 2016 (Dibimbing Oleh Murwati, Mirawati).
XII + 87 halaman+4 bagan+8 tabel+2 gambar+5 lampiran
Banyak pasien GGK yang tidak rutin melaksanakan hemodialisa, padahal
hemodialisa tidak bisa dihentikan kecuali jika menjalani pencangkokan ginjal.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keteraturan pasien dalam menjalani
hemodialisa yaitu : tingkat pengetahuan, sikap, tingkat ekonomi, usia, dukungan
keluarga, motivasi dan jarak dengan pusat hemodialisa. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan rutinitas
pelaksanaan hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD
dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2016.
Metode penelitian menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan
di ruang hemodialisa RSUD dr. M. Yunus Bengkulu.sampel dalam penelitian ini
berjumlah 67 orang diambil dengan teknik accidental sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan hampir sebagian dari responden (44,8%)
dengan pengetahuan kurang, lebih dari sebagian responden (59,7 %) dengan sikap
unfavourable, lebih dari sebagian responden (53,7 %) memiliki tingkat ekonomi yang
rendah, lebih dari sebagian responden (55,2 %) memiliki dukungan keluarga yang
rendah, sebagian besar dari responden ( 76,1 % ) memiliki motivasi yang rendah,
lebih dari sebagian responden (64,2 %) tidak rutin dalam pelaksanaan hemodialisa,
dan hasil uji statistik chi-square pengetahuan nilai = 0,011, sikap nilai = 0,000,
tingkat ekonomi nilai = 0,006, dukungan keluarga nilai = 0,000, motivasi yaitu
nilai = 0,035.
Kesimpulannya adalah terdapat hubungan yang signifikan antara
pengetahuan, sikap, tingkat ekonomi, dukungan keluarga, motivasi klien dengan
rutinitas pelaksanaan hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik di ruang
hemodialisa RSUD dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2016 dan diharapkan pihak rumah
sakit dapat meningkatkan program pelayanan kesehatan dibagian hemodialisa karena
penyakit GGK terus mengalami peningkatan.
v
Nursing Science Study Program
Institute of Health Sciences Dehasen Bengkulu
Thesis, July 2016
Abstract
Titik Lestari
An Analysis of Dominant Factors Related to the Implementation of Routines
Hemodialysis on Patients with Chronic Renal Failure (CRF) in Hemodialysis Room
of dr. M. Yunus Hospital in Bengkulu 2016 (Supervised by Murwati, Mirawati).
XII + 87 pages + 4 charts + 8 tables + 2 images + 5 attachments
Many patients with CRF who do not routinely perform hemodialysis, whereas
hemodialysis cannot be stopped unless undergoing a kidney transplant. There are
several factors that affect the regularity of the patients undergoing hemodialysis are:
the level of knowledge, attitudes, economic levels, age, family support, motivation
and the distance to the hemodialysis center. The purpose of this study was to
determine the dominant factor related to the implementation of routine hemodialysis
on patients with chronic renal failure in hemodialysis room of dr. M. Yunus hospital
in Bengkulu 2016.
This study used a cross sectional design method. This study was conducted in
the hemodialysis room of dr. M. Yunus hospital Bengkulu. While the samples in this
study amounted to 67 people were taken by accidental sampling technique.
The results showed almost half of respondents (44.8%) with less knowledge,
more than the majority of respondents (59.7%) with unfavorable attitude, more than
the majority of respondents (53.7%) had a low economic level, more than the
majority of respondents (55.2%) had low family support, the majority of respondents
(76.1%) had low motivation, more than the majority of respondents (64.2%) were not
routinely perform hemodialysis and the results of statistical tests chi -Square
knowledge = 0.011 values, attitudes value = 0,000, the level of economic value
= 0.006, the value of family support = 0.000, motivational value = 0.035.
The conclusion is that there is a significant relationship between knowledge,
attitudes, economic level, family support, motivation of patients with the
implementation of routine hemodialysis on patients with chronic renal failure in
hemodialysis room of dr. M. Yunus hospital Bengkulu in 2016 and it is expected that
the hospital could improve health care programs for CRF hemodialysis section due to
this disease is constantly increasing.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapa menyelesaikan Skripsi penelitian ini dengan
Hemodialisa pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Ruang Hemodialisa RSUD dr. M.
memperoleh gelar Sarjana Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan (S-1)
Dalam penyelesaian Skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan baik materi
maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Dr. Ida Samidah, S. Kp, M. Kes, selaku Ketua STIKes Dehasen Bengkulu
serta pelaku penguji I yang telah memberikan masukan dan saran dalam
2. Ibu Ns. Berlian Kando Sianipar, S. Kep, M. Kes, selaku Pembantu Ketua I
3. Ibu Dr. Hj. Rita Prima Bendriyanti, SE, MSi, selaku Pembantu Ketua II STIKes
Dehasen Bengkulu
vii
4. Ibu Dessy Sundari, S. Kp, M. Pd, selaku Pembantu Ketua III STIKes Dehasen
Bengkulu
5. Ibu Ns. Murwati, S. Kep, M. Kes, selaku Ketua Program Studi Ilmu
ini
6. Ibu Ns. Mirawati, S. Kep, selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan
7. Bapak Ns. Hengki Tranado, S.Kep, selaku penguji II yang telah banyak
8. Seluruh staf dosen pengajar yang telah banyak memberikan ilmu kesehatan
9. Ayahanda Sutikman dan ibunda Satiyem serta saudaraku Eko Suryanto yang
telah memberikan doa dan semangat untuk menyelesaikan Skripsi penelitian ini
( Titik Lestari )
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN.…………………………………………………. ii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………………. iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN .……………………………….. iv
ABSTRAK ……………………………………………………………………… v
ABSTRACT…………………………………………………………………….. vi
KATA PENGANTAR …………………………………………………………. vii
DAFTAR ISI…….. ……………………………………………………………... xi
DAFTAR TABEL... …………………………………………………………….. xiii
DAFTAR BAGAN….………………………………………………………….... xv
DAFTAR GAMBAR…. ………………………………………………………… xvi
DAFTAR LAMPIRAN………………...……………………………………… . xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang………………………................................................ 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………...................... 5
C. Tujuan Penelitian ………………………………………................... 6
D. Manfaat Penelitian ………………………......................................... 7
ix
B. Konsep Hemodialisa
1. Defenisi Hemodialisa………………………………………….. 23
2. Tujuan Hemodialisa………………………...……………......... 24
3. Indikasi dan kontra indikasi Hemodialisa………………..……. 25
4. Proses hemodialisa………………………..…………………… 26
5. Alasan dilakukan hemodialisa……………………………….... 26
6. Komplikasi pada hemodialisa…………………………………. 27
C. Rutinitas…...…………...…………………………………………… 30
D. Rutinitas Pelaksanaan hemodialisa ………………………...………. 31
E. Faktor faktor yang Mempengaruhi HD…………………………...... 31
F. Konsep Pengetahuan
1. Defenisi ………………………….…………………………….. 33
2. Tingkat pengetahuan …………………………………...…….. 34
G. Hubungan Pengetahuan dengan Rutinitas Pelaksanaan HD ………. 36
H. Konsep Sikap
1. Defenisi ………………………………...……………………… 38
2. Proses terjadinya sikap…………………………...……………. 39
3. Komponen pokok sikap ………………………………...…….. 39
4. Tingkat sikap ………………………………………………..… 40
5. Ciri-ciri sikap ………………………………………………….. 41
6. Cara pengukuran sikap ………………………………………... 41
7. Skala pengukuran sikap ……………………………………….. 42
8. Faktor yang mempengaruhi sikap ………………………..…… 44
I. Hubungan Sikap dengan Rutinitas Pelaksanaan HD …………...….. 45
J. Tingkat Ekonomi……………………………………………...……. 48
K. Hubungan Tingkat Ekonomi dengan Rutinitas Pelaksanaan HD...… 49
L. Dukungan Keluarga…………………………………………...……. 50
M. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Rutinitas Pelaksanaan HD… 51
N. Motivasi…………………...………………………………………... 51
x
O. Hubungan Motivasi dengan Rutinitas Pelaksanaan HD……………. 52
P. Kerangka Teori…………………………………………………...… 53
A. Keranga Konsep……………………………………………………. 54
B. Defenisi Operasional……………………………………………….. 55
C. Hipotesis……………………………………………………………. 57
A. Desain Penelitian………………………...………………………… 59
B. Tempat dan waktu penelitian……………………………………….. 60
C. Populasi dan Sampel………………………………………………... 60
D. Instrumen Penelitian………………………………………...……… 62
E. Tehnik Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data………...…….. 62
F. Etika Penelitian……………………………………………...……… 66
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Tempat Penelitian…….…………………….............. 67
2. Jalannya Penelitian………………………….………………...... 67
3. Analisis Univariat…………………………………….………… 68
4. Analisis Bivariat………………………………………………... 70
5. Analisis Multivariat ……………………………………………. 74
B. Pembahasan
1. Analisis Univariat………………………………..……………… 76
2. Analisis Bivariat…………………………………………..…….. 82
xi
3. Analisis Multivariat …………………………………………….. 89
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………… 90
B. Saran ………………………………………………………………. 91
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
xii
DAFTAR TABEL
xiii
5.6 Hubungan Motivasi Pasien Gagal Ginjal Kronik 72
dengan Rutinitas Pelaksanaan Hemodialisa di Ruang
Hemodialisa RSUD dr. M. Yunus Bengkulu Tahun
2016
xiv
DAFTAR BAGAN
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
1 Lembar konsultasi proposal
2 Kuisioner
3 Tabulasi data
4 Hasil olahan data
5 Surat penelitian
6 Surat izin dari KP2T
7 Surat izin penelitian dari RS
8 Surat izin selesai penelitian
9 Jadwal penelitian
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keadaan yang menurut akal sehat tidak ada harapan lagi untuk sembuh antaranya
Gagal Ginjal Kronik (GGK) atau penyakit ginjal tahap akhir adalah
1
2
Pada pasien gagal ginjal kronik terdapat tiga pilihan terapi pengganti
untuk mengatasi masalah yang ada yaitu ; tidak diobati, dialisis kronis (dialisis
pilihan utama dan merupakan metode perawatan umum untuk pasien gagal ginjal
pasien dalam keadaan sakit akut maupun kronik dan memerlukan terapi dialisis
jangka pendek atau terapi jangka panjang atau terapi permanen (Bare &
Smeltzer, 2006).
haripun. Biasanya hemodialisa dilakukan 2-3 kali dalam satu minggu yang
Apabila hemodialisa tidak dilakukan atau dilewatkan satu kali maka pasien akan
mengalami penurunan kesehatan dan akan jatuh kembali ke Gagal Ginjal Kronik
2
3
terwujud dalam pengetahuan, sikap, keyakinan dan lain sebagainya. Serta faktor
pendorong (refording factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas
melakukan suatu hal. Orang yang tahu tentang pentingnya hemodialisa akan taat
dilaksanakan dengan rutin. Begitu juga sebaliknya, orang yang tidak tahu apa
dampak dari tidak melaksanakan hemodialisa secara rutin, biasanya tidak mau
tingkah laku seseorang termasuk dalam memutuskan untuk selalu rutin menjalani
hemodialisa. Sikap pasien terhadap ketaatan yang diajalaninya dapat dinilai dari
3
4
yang makin memburuk. Pada awal menjalani hemodialisa, respon pasien seolah-
olah tidak menerima atas kehilangan fungsi ginjalnya dan sedih dengan kejadian
yang dialami sehingga memerlukan waktu yang cukup lama untuk dapat
terdapat 23-30 orang yang mengalami gagal ginjal kronik pertahun. Kasus gagal
ginjal di dunia meningkat pertahun 50%. Di negara yang sangat maju tingkat
gizinya seperti Amerika Serikat, setiap tahunnya sekitar 20 juta orang dewasa
penyakit ginjal polikistik dan nefritis intenstinal lain (85%) (Price, 2006).
persatu juta penduduk dan di Australia berkisar 500 penderita persatu juta
penduduk.
tahunnya. Sedangkan jumlah alat cuci darah yang ada di indonesia sekitar 1.000
unit. Jumlah ini hanya bisa melayani 4.000 orang setiap tahun. Ini berarti jumlah
mengalami peningkatan, ini dapat dilihat berdasarkan data yang didapat di rekam
4
5
medik RSUD dr. M. Yunus Bengkulu. Pada tahun 2012 jumlah pasien Gagal
Ginjal Kronik (GGK) berjumlah 115 orang, pada tahun 2013 berjumlah 156
orang, pada tahun 2014 berjumlah 260 orang dan bulan januari sampai oktober
tahun 2015 penderita Gagal Ginjal Kronik (GGK) berjumlah 205 orang.
melaksanakan hemodialisa sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh dokter dan
Melihat fenomena di atas bagi peneliti ada beberapa faktor dominan yang
B. Rumusan Masalah
5
6
pada pasien pasien gagal ginjal kronik (GGK) di ruang hemodialisa RSUD dr. M.
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
2016.
tahun 2016.
6
7
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
a. Untuk Akademis
7
8
2. Secara Praktis
Yunus Bengkulu.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi
Gagal Ginjal Kronik (GGK) atau penyakit ginjal tahap akhir adalah
progresif dan irreversibel yang berasal dari berbagai penyebab. Gagal ginjal
kronik terjadi setelah berbagai macam penyakit tidak dihambat, maka pada
semua kasus seluruh nefron akhirnya hancur dan diganti dengan jaringan
kronis adalah kerusakan pada ginjal yang terus berlangsung dan tidak dapat
terjadinya uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).
9
10
2. Anatomi fisiologi
a. Ginjal
kolumna tulang belakang antara T12 dan L3. Ginjal kiri terletak agak
diselimuti oleh lambung, pankreas, jejunum, dan sisi fleksi kolon kiri.
adalah panjang 10 cm ; 5,5 cm pada sisi lebar, dan 3 cm pada sisi sempit
dengan berat setiap ginjal berkisar 150 gram (Suharyanto dan Madjid,
2006).
cabang sinus renal. Bagian luar berupa lapisan tipis yang menutup
kapsul ginjal. Medula ginjal terdiri dari 6-18 piramid ginjal. Bagian
b. Nefron
dirangkai akan mencapai panjang 145 km (85 mil). Ginjal tidak dapat
membentuk nefron baru, oleh karena itu pada keadaan trauma ginjal
10% setiap 10 tahun, jadi pada usia 80 tahun jumlah nefron yang
berfungsi 40% lebih sedikit dari pada usia 40 tahun. Penurunan fungsi
ini tidak mengancam jiwa karena perubahan adaptif sisa nefron dalam
Ginjal menerima sekitar 1.200 ml darah per menit atau 21% dari
curah jantung. Aliran darah yang sangat besar ini tidak ditujukan untuk
d. Pembentukan Urine
jumlah ketiga proses ginjal yaitu filtrasi glomerulus, reabsorpsi zat dari
13
tubulus renal ke dalam darah dan sekresi zat dari darah ke tubulus renal
e. Ureter
balik urine dari kandung kemih saat terjadi tekanan di kandung kemih.
lebih 300-450 ml. Pada saat kosong, kandung kemih terletak di belakang
simfisis pubis dan pada saat penuh berada diatas simfisis sehingga dapat
terdapat dua bagian yang besar. Ruangan yang berdinding otot polos
urine berkumpul.
g. Uretra
dari kandung kemih melalui proses miksi. Secara anatomis uretra dibagi
15
menjadi dua bagian yaitu uretra posterior dan uretra anterior. Pada pria,
Panjang uretra wanita kurang lebih 3-5 cm, sedangkan uretra pria
pada pria. Uretra posterior pada pria terdiri atas uretra pars prostatika
yaitu bagian uretra yang dilingkupi oleh kelenjar prostat dan tonjolan
ini terdapat kista uretralis. Bagian akhir dari vas deferens yaitu kedua
h. Kelenjar Prostat
prostat terdiri atas otot polos, fibroblas, pembuluh darah, saraf dan
i. Berkemih
berjalan dari daerah sakrum ke kandung kemih. Bagian otot polos yang
3. Etiologi
tubuh dalam keadaan asupan makanan normal. Gagal ginjal kronik terjadi
b. Peradangan : glomerulonefritis
17
( Reilly, 2005).
4. Manifestasi Klinis
amonia.
foot drop
pruritus, ekimosis, kuku tipis dan rapuh, rambut tipis dan kasar.
Suzanne, 2002).
18
5. Klasifikasi
(stage) penyakit dan atas dasar etiologi penyakit. Klasifikasi atas dasar
Tabel 2.1 Klasifikasi Penyakit Gagal Ginjal Kronik atas Dasar Derajat
Penyakit
(NKF-KDOQI, 2005)
6. Patofisiologi
kreatinin serum.
hipertensi. Hipotensi dapat terjadi karena aktifitas aksis renin angitensin dan
yang berlebihan. Penurunan sekresi asam akibat tubulus ginjal tidak mampu
timbal balik. Jika salah satunya meningkat, maka fungsi yang lain akan
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Urine
1) Volume : biasanya kurang dari 400 ml/ 24 jam atau tak ada (anuria)
mereabsorbsi natrium.
ada
21
b. Darah
akhir
dl
6) Kalium : rendah
7) Magnesium : meningkat
8) Kalsium : menurun
ekstravaskuler, masa
Marilyn, 2000).
22
8. Penatalaksanaan
a. Dialisis
b. Penanganan Hiperkalemia
mengancam jiwa pada gangguan ini. Oleh karena itu pasien dipantau
elektrolit serum (nilai kalium > 5.5 meq/l; si 5.5 mmol/l) perubahan
diawasi dengan seksama. Parameter yang tepat untuk diikuti selain data
c. Hipertensi : akibat retensi cairan dan natrium serta mall fungsi sistem
B. Konsep Hemodialisa
1. Defenisi Hemodialisa
Hemodialisa berasal dari kata hemo yang berari darah, dan dialisa
dengan tahap akhir gagal ginjal atau pasien berpenyakit akut yang
kreatinin, asam urat dan zat-zat lain melalui membran semi permeabel
sebagai pemisah darah dan cairan dialisat pada ginjal buatan dimana terjadi
seperti air, natrium, kalium, hidrogen, urea, kreatinin, asam urat dan zat-zat
lain.
2. Tujuan Hemodialisa
(2007) secara ideal semua pasien dengan Laju Filtrasi Goal (LFG) kurang
indikasi khusus yaitu apabila terdapat komplikasi akut seperti oedem paru,
berat yang tidak dapat dikontrol oleh tindakan yang lebih sederhana
(Patricia, 2006).
multi infark, sindrom hepatorenal, sirosis hati lanjut dengan ensafalopati dan
4. Proses hemodialisa
d. Gagal jantung
f. Frekuensi dialisa.
kali/minggu.
hanya dalam beberapa hari atau beberapa minggu, sampai fungsi ginjal
kembali normal.
sering sekali ditemukan komplikasi yang terjadi, antara lain kram otot,
Selaput ini memiliki area permukaan yang luas dan kaya akan pembuluh
darah. Zat-zat dari darah dapa dengan mudah tersaring melalui peritonium ke
dalam rongga perut. Cairan di masukan melalui sebuah selang kecil yang
selama waktu tertentu sehingga limbah metabolik dari aliran darah secara
satu untuk dialisis akut dan tiga lainnya untuk dialisis kronik:
1) High-Flux Dialisys
Suddart, 2006)
Peralatan hemodialisa :
dialiser.
infuse/transfuse set.
ruang/kompartemen, yaitu :
semipermiabel.
seperti air PAM dan air sumur, yang harus dimurnikan dulu
8) Larutan Dialisat
air murni/air water treatment sebanyak 9,5 liter dan ada yang
9) Mesin Hemodialisa
dari blood circuit dan dialisat circuit dan berbagai monitor sebagai
31
a) Single Needle
cabang, yang satu untuk darah masuk dan yang satu untuk
darah keluar
b) AV-Fistula
C. Rutinitas
1. Defenisi rutinitas
menerus atau dalam sebagian besar waktu dengan cara yang sama dan tanpa
hubungan akal, atau dia adalah sesuatu yang tertanam di dalam jiwa dari hal-hal
hari yang dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama, sehingga menjadi
individu dan dianggap sebagai kebutuhan atau kewajiban bagi individu tersebut
dilewatkan satu haripun. Biasanya hemodialisa dilakukan 2-3 kali dalam satu
minggu yang membutuhkan waktu 3-6 jam setiap kali melakukan hemodialisa.
2006). Apabila hemodialisa tidak dilakukan atau dilewatkan satu kali maka pasien
akan mengalami penurunan kesehatan dan akan jatuh kembali ke Gagal Ginjal
Kronik (GGK) yang hebat sehingga dapat mengakibatkan kematian (Rubin, 2006).
penderita, tingkat ekonomi, sikap, usia, dukungan keluarga, jarak dengan pusat
terwujud dalam sikap dan prilaku petugas kesehatan, motivasi klien, dorongan dari
F. Konsep Pengetahuan
1. Defenisi Pengetahuan
2006).
yang sebagian besar dipengaruhi oleh mata dan telinga (Notoatmodjo, 2010).
rendah.
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (know)
sebelumnya.
b. Memahami (Comprehention)
c. Aplikasi (Application)
d. Analisis (Analysys)
e. Sintesa (Syntesis)
yang baru.
f. Evaluasi (Evaluation)
yakni:
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
dimana pengetahuan yang kurang terhadap penyakit dan komplikasi yang terjadi
(Notoatmodjo, 2010).
gagal ginjal kronik. Salah satu faktor pendukung kepatuhan adalah pengetahuan
salah satu unsur yang penting bagi sumber pengetahuan seorang yang akan
tepat.
Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langsung dari pada
H. Konsep Sikap
1. Defenisi
dan sedih dengan kejadian yang dialami sehingga memerlukan waktu yang
(Notoatmodjo, 2010).
sendiri
emosional.
sebagai berikut :
Sikap tertutup
a. Komponen kognitif
b. Komponen afektif
c. Komponen konatif
4. Tingkat Sikap
berikut :
a. Menerima (receiving)
b. Merespon (responding)
c. Menghargai (valuing)
5. Ciri-ciri Sikap
di lingkungan sekitarnya.
a. Secara Langsung
1) Langsung berstruktur
yang telah disusun sedemikan rupa dalam suatu alat yang telah
responden.
Rumus :
43
Keterangan :
X= skor responden pada skala sikap yang hendak dirubah menjadi sekor
S= standar deviasi
Keterangan :
xi = nilai x ke-i
= rata-rata
n = ukuran sampel
berikut:
sebagai berikut :
a. Pengalaman pribadi
pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat, karena itu sikap akan
c. Pengaruh kebudayaan
d. Media massa
mempengaruhi sikap.
f. Faktor emosional
objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan (senang, tidak senang, setuju, tidak setuju, baik, tidak baik dan lain
bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan
2008).
berorientasi pada respon, ang berorientasi pada kesiapan respon, dan yang
terhadap suatu obyek. Dimana sikap terhadap suat obyek adalah perasaan
keputusan yang teliti dan beralasan. Sikap yang di peroleh dari pengalaman akan
berada dalam situasi yang betul-betul bebas dari berbagai bentuk tekanan atau
baik kemudian sikap yang di tunjukkan akan sesuai dengan informasi (Mar’at,
2006).
47
terhadap stimulus atau objek tadi. Apabila penerimaan perilaku baru melalui
proses yang didasari oleh sikap yang positif maka prilaku tersebut akan
daya dorong bagi individu untuk berprilaku secara tertentu terhadap objek yang
responden 25 orang. Hasil uji dengan Kendall Tau menunjukkan pengetahuan (r-
J. Tingkat Ekonomi
1. Defenisi
unsur yang dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam melihat pemilikan
kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang pada posisi
seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh yang membawa
status tersebut.
ekonomi adalah kedudukan yang diatur secara sosial yang dapat diukur
Perubahan ekonomi akibat dari sakit ginjal dan dialysis tidak hanya
terjadi pada individu dan keluarga pasien. Masalah ekonomi ini juga akan
2006). Di sisi lain kapasitas kerja dan fisik mengalami penurunan yang sangat
dengan kondisi sakitnya yang tidak dapat diramalkan dan gangguan dalam
yang didasarkan dari dokumen yang ada, metode analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif dan Kendall Tau. Hasil uji Kendall Tau antara variabel
L. Dukungan Keluarga
1. Defenisi
sakit untuk selalu mendukung dan siap memberikan pertolongan jika sedang
diperlukan.
51
Hemodialisa
alternatif terapi bagi penderita gagal ginjal kronik yang membutuhkan biaya
2006).
dukungan keluarga dengan kepatuhan pada pasien gagal ginjal kronik dalam
yaitu chi square hitung (X2) sebesar 11,814 sedangkan nilai chi square (X) tabel
3,841 dengan P- value atau asympd sig (2-sided) sebesar 0,001. Keeratan
hubungannya dilihat dari nilai C yaitu 0,267 yang termasuk kategori rendah
N. Motivasi
1. Defenisi
Sejumlah riset mengatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara apa
52
Suddarth, 2002). Motivasi sebagai arah dan internitas dari usaha seseorang,
masalah yang timbul akibat tidak berfungsinya ginjal. Hal tersebut muncul setiap
waktu sampai akhir kehidupan pasien dan menjadi stressor fisik yang
pasien menjadi faktor psikologis yang mampu mengarahkan pasien pada tingkat
kepatuhan pasien gagal ginjal kronik untuk menjalani hemodialisa. Penelitian ini
menjalani hemodialisa, dan tidak patuh 2 responden (2,8%). Hasil uji statistik
diperoleh nilai ρ value (0,004) < α (0,05) menunjukkan ada hubungan yang
hemodialisa.
P. Kerangka Teori
Faktor predisposisi :
a. Pengetahuan
b. Sikap
c. Tingkat ekonomi Rutinitas Pelaksanaan
d. Dukungan keluarga Hemodialisa
e. Motivasi klien
a. Jarak
b. Lamanya menjalani
hemodialisa
c. Keterlibatan tenaga
kesehatan
= Tidak diteliti
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFENISI OPERASIONAL DAN
HIPOTESIS PENELITIAN
kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variabel yang satu
dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2012).
Untuk lebih jelasnya uraian tentang kerangka konsep maka penulis menyusun
ruang hemodialisa RSUD dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2016 seperti dibawah
ini :
- Pengetahuan
- Sikap
- Tingkat ekonomi Rutinitas Pelaksanaan
- Dukungan Hemodialisa
keluarga
- Motivasi klien
54
55
B. Defenisi Operasional
(Notoatmodjo, 2010).
C. Hipotesis
hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik (GGK) di RSUD dr. M. Yunus
Ha2 : Ada hubungan antara sikap dengan rutinitas pelaksanaan hemodialisa pada
pasien gagal ginjal kronik (GGK) di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu Tahun
2016.
hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik (GGK) di RSUD dr. M. Yunus
hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik (GGK) di RSUD dr. M. Yunus
hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik (GGK) di RSUD dr. M. Yunus
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Baik
Pengetahuan Cukup
Kurang
Sikap favourable
Unfavourable
Tingkat
ekonomi Bawah
Menengah
Baik
Motivasi
Tidak baik
59
60
b. Tempat penelitian
c. Waktu penelitian
1. Populasi
Bengkulu tahun 2016, dan populasi terakhir penderita gagal ginjal kronik
(GGK) dari bulan Januari sampai bulan Oktober tahun 2015 berjumlah 205
orang.
2. Sampel
artinya siapa saja yang secara tidak sengaja bertemu dengan peneliti dan
N
n=
1+ N (d2)
Keterangan :
n = sampel
N = populasi
N
n=
1 + N (d2)
205
n=
1 + 205 (0,12)
n= 205
1 + 2,05
205
n=
1 + 2,05
n = 67 orang
Sampel pada penelitian ini adalah semua pasien gagal ginjal kronik
D. Instrumen Penelitian
kuisioner dan yang akan menjadi bahan penelitian adalah pasien yang mengalami
hubungan tingkat pengetahuan dan sikap pasien gagal ginjal kronik (GGK)
pengolahan data.
sifat yang dimiliki sesuai dengan tujuan peneliti dengan tujuan peneliti
e. Cleaning data yaitu mengecek kembali data yang telah diproses apakah
3. Analisis data
a. Analisis Univariat
Keterangan :
P : Proporsi/jumlah persentase
F : Frekwensi jawaban
N : Jawaban/ sampel
50% = Sebagian
100% = Seluruh
b. Anilisis Bivariat
komputerisasi.
(0 - E)2
X2 = Σ
E
Keterangan :
X2= chi-square
tahun 2016.
F. Etika Penelitian
instansi tempat penelitian, dalam hal ini di ajukan kepada pihak RSUD dr. M.
subyek. Mengetahui maksud dan tujuan serta dampak yang di teliti selama
pengumpulan data, jika subjek tersedia untuk diteliti tidak memaksa dan
mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data yang diisi oleh
3. Confidentially (Kerahasiaan)
2003)
BAB V
A. Hasil Penelitian
subspesialis terbatas. Rumah sakit ini merupakan salah satu rumah sakit
tanah 200.00 m2 dengan luas bangunan yaitu 16.798 m2. Rumah sakit ini
sangat besar yang memiliki 337 tempat tidur inap, lebih banyak dibanding
setiap rumah sakit di Bengkulu yang tersedia rata-rata 68 tempat tidur inap,
memiliki 70 dokter serta 39 tempat tidur di rumah sakit ini berkelas VIP
keatas
2. Jalannya Penelitian
67
68
setelah itu dilanjutkan dengan mengurus surat izin di RSUD dr. M. Yunus
dalam bentuk kuisioner yang diberikan kepada responden yang berisi tentang
rekam medis. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yan
3. Analisis Univariat
responden (53,7%) memiliki tingkat ekonomi yang rendah, lebih dari sebagian
70
responden (55,2%) memiliki dukungan keluarga yang rendah, hampir seluruh dari
responden (76,1%) memiliki motivasi yang rendah, lebih dari sebagian responden
4. Analisa Bivariat
di ruang hemodialisa RSUD dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2016. Uji statistik
= 0,05). Hasil analisis bivariat selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Hasil analisis pada tabel 5.2 dari 67 responden terdapat 9 responden yang
hemodialisa.
0,011 ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan signifikan antara pengetahuan
Tabel 5.3 Hubungan Sikap Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Rutinitas
Pelaksanaan Hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD dr. M. Yunus
Bengkulu Tahun 2016
Hasil analisis pada tabel 5.3 dari 67 responden terdapat 40 responden yang
hemodialisa.
72
= 0,000 ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan signifikan antara sikap pasien
Tabel 5.4 Hubungan Tingkat Ekonomi Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan
Rutinitas Pelaksanaan Hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD dr.
M. Yunus Bengkulu Tahun 2016
memiliki tingkat ekonomi yang rendah, 9 orang responden (25,0%) rutin melakukan
hemodialisa dan terdapat 31 responden yang memiliki tingkat ekonomi tinggi, lebih
= 0,006 ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan signifikan antara tingkat
Tabel 5.5 Hubungan Dukungan Keluarga Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan
Rutinitas Pelaksanaan Hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD dr.
M. Yunus Bengkulu Tahun 2016
Hasil analisis pada tabel 5.5 dari 67 responden terdapat 37 responden yang
= 0,000 ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan signifikan antara dukungan
Tabel 5.6 Hubungan Motivasi Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Rutinitas
Pelaksanaan Hemodialisa di Ruang Hemodialisa RSUD dr. M. Yunus
Bengkulu Tahun 2016
Hasil analisis pada tabel 5.6 dari 67 responden terdapat 51 responden yang
Hasil uji statistik chi-square (Fisher's Exact Test) didapatkan nilai value =
0,035 ≤ 0,05 maka dapat disimpulkan ada hubungan signifikan antara motivasi pasien
5. Analisis Multivariat
dukungan keluarga dan motivasi klien yaitu analisis faktor dominan yang
75
kronik di ruang hemodialisa RSUD dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2016. Uji
nilai odds ratio terbesar atau > 10%. Hasil analisis multivariat selengkapnya
Hasil analisis diatas dapat diketahui variabel pengetahuan value 0,006 <
0,05 dengan nilai OR 2.981, sikap value 0,000 < 0,05 dengan nilai OR 20.743,
tingkat ekonomi value 0,003 < 0,05 dengan nilai OR 0.211, dukungan keluarga
value 0,000 < 0,05 dengan nilai OR 48.125, motivasi klien value 0,024 < 0,05
Hasil uji statistik diatas dapat disimpulkan bahwa dari keseluruhan variabel
di RSUD dr. M. Yunus Bengkulu 2016 adalah dukungan keluarga yaitu dengan nilai
value 0,000 < 0,05 dan dengan nilai OR terbesar yang di peroleh yaitu 48.125
6. Pembahasan
a. Analisis Univariat
pelaksanaan hemodialisa.
dalam menerima hal-hal baru, sehingga akan lebih mudah pula untuk
Kronik
pasien gagal ginjal kronik rata rata adalah tingkat ekonominya masih
rendah.
di dalam masyarakat.
akibat dari sakit ginjal dan dialysis tidak hanya terjadi pada individu
dan keluarga pasien. Masalah ekonomi ini juga akan berakibat kepada
Kronik
pasien gagal ginjal kronik rata rata adalah memiliki dukungan keluarga
(Smeltzer, 2006).
motivasi yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sikap pasien gagal
dalam satu minggu yang membutuhkan waktu 3-6 jam setiap kali
tidak dilakukan atau dilewatkan satu kali maka pasien akan mengalami
82
2006).
b. Analisis Bivariat
Pelaksanaan Hemodialisa
dalam situasi yang betul-betul bebas dari berbagai bentuk tekanan atau
yang sebenarnya.
pasien dengan tingkat ekonomi yang rendah sebagian besar tidak rutin
Remuzzi, 2006).
86
deskriptif dan Kendall Tau. Hasil uji Kendall Tau antara variabel
diperoleh hasil yaitu chi square hitung (X2) sebesar 11,814 sedangkan
nilai chi square (X) tabel 3,841 dengan P- value atau asympd sig (2-
Pelaksanaan Hemodialisa
(2,8%). Hasil uji statistik diperoleh nilai ρ value (0,004) < α (0,05)
89
c. Analisis Multivariat
0,000 < 0,05 dan dengan nilai OR terbesar yang di peroleh yaitu
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang analisis faktor
dominan yang berhubungan dengn rutinitas pelaksanaan hemodialisa diruang
hemodialisa RSUD dr. M. Yunus Bengkulu tahun 2016 diperoleh beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Diketahui gambaran hampir sebagian dari responden (44,8%) dengan
pengetahuan kurang, lebih dari sebagian responden (59,7 %) dengan sikap
unfavourable, lebih dari sebagian responden (53,7 %) memiliki tingkat
ekonomi yang rendah, lebih dari sebagian responden (55,2 %) memiliki
dukungan keluarga yang rendah, sebagian besar dari responden ( 76,1 % )
memiliki motivasi yang rendah, lebih dari sebagian responden (64,2 %) tidak
rutin dalam pelaksanaan hemodialisa.
2. Ada hubungan pengetahuan pasien gagal ginjal kronik dengan rutinitas
pelaksanaan hemodialisa di ruang hemodialisa dengan nilai = 0,011.
3. Ada hubungan sikap pasien gagal ginjal kronik dengan rutinitas pelaksanaan
hemodialisa di ruang hemodialisa dengan nilai = 0,000.
4. Ada hubungan tingkat ekonomi pasien gagal ginjal kronik dengan rutinitas
pelaksanaan hemodialisa di ruang hemodialisa dengan nilai = 0,006.
5. Ada hubungan dukungan keluarga pasien gagal ginjal kronik dengan rutinitas
pelaksanaan hemodialisa di ruang hemodialisa dengan nilai = 0,000.
6. Ada hubungan motivasi pasien gagal ginjal kronik dengan rutinitas
pelaksanaan hemodialisa di ruang hemodialisa dengan nilai = 0,035.
7. Terdapat variabel yang dominan yaitu dukungan keluarga dengan nilai =
0,000 < 0,05 dan dengan nilai OR terbesar yang di peroleh yaitu 48.125.
90
91
B. Saran
1. Secara Teoritis
a. Untuk Akademis
medikal bedah dan sebagai sumber pustaka yang berhubungan dengan gagal
2. Secara Praktis
melaksanakan hemodialisa.
DAFTAR PUSTAKA
Price dan Wilson, 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed : ke-
6. Jakarta: EGC
Identitas pasien :
Hari/tanggal :
Jam :
Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar degan memberikan anda silang
(X).
b. Penyakit ginjal tahap akhir, gangguan fungsi ginjal yang menahun sehingga
b. Demam tinggi
c. Penyakit menahun
b. Hemodialisa
5. Hemodialisa adalah..
lain-lain
b. Selama diinginkan
a. Biasa saja
kematian
c. Darah akan berkurang
b.penderita meninggal
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan checklist (√) pada kolom
A. Analisis Univariat
1. Pengetahuan
PENGETAHUAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid KURANG 30 44.8 44.8 44.8
CUKUP 28 41.8 41.8 86.6
BAIK 9 13.4 13.4 100.0
Total 67 100.0 100.0
2. Sikap
SIKAP
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Unfavourable 40 59.7 59.7 59.7
Favourable 27 40.3 40.3 100.0
Total 67 100.0 100.0
3. Tingkat Ekonomi
Tingkat ekonomi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tinggi 31 46.3 46.3 46.3
rendah 36 53.7 53.7 100.0
Total 67 100.0 100.0
4. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid rendah 37 55.2 55.2 55.2
tinggi 30 44.8 44.8 100.0
Total 67 100.0 100.0
5. Motivasi Klien
Motivasi klien
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid tinggi 16 23.9 23.9 23.9
rendah 51 76.1 76.1 100.0
Total 67 100.0 100.0
6. Rutinitas
Rutinitas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid TIDAK
43 64.2 64.2 64.2
RUTIN
RUTIN 24 35.8 35.8 100.0
Total 67 100.0 100.0
B. Analisis Bivariat
1. Pengetahuan
Total Count 38 29 67
% within
56.7% 43.3% 100.0%
PENGETAHUAN
% of Total 56.7% 43.3% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-sided)
Pearson Chi-Square 9.059a 2 .011
Likelihood Ratio 9.373 2 .009
Linear-by-Linear
8.100 1 .004
Association
N of Valid Cases 67
a. 1 cells (16.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
3.90.
1. Sikap
Chi-Square Tests
Exact
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 26.880 1 .000
Continuity Correctionb 24.337 1 .000
Likelihood Ratio 28.696 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
26.479 1 .000
Association
N of Valid Casesb 67
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
11.69.
b. Computed only for a 2x2 table
2. Tingkat Ekonomi
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
tingkatekonomi * rutinitas 67 100.0% 0 .0% 67 100.0%
3. Dukungan Keluarga
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig.
Value df (2-sided) sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square 44.932 1 .000
b
Continuity Correction 41.681 1 .000
Likelihood Ratio 51.820 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
Linear-by-Linear
44.261 1 .000
Association
N of Valid Casesb 67
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
13.43.
b. Computed only for a 2x2 table
4. Motivasi Klien
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Motivasi klien *
67 100.0% 0 .0% 67 100.0%
RUTINITAS
C. Analisis Multivariat
1. Pengetahuan
Variables in the Equation
95.0% C.I.for
EXP(B)
2. Sikap
95.0% C.I.for
EXP(B)
Step 1a Tingkat
-1.558 .533 8.545 1 .003 .211 .074 .598
ekonomi
4. Dukungan keluarga
Variables in the Equation
95.0% C.I.for
EXP(B)
5. Motivasi klien
Variables in the Equation
Constant .61
-.251 .504 .249 1 .778
8