You are on page 1of 9

IMPLEMENTASI PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR

NOMOR 32 TAHUN 2012


TENTANG PEMUTIHAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
(Studi di Kantor Bersama SAMSAT Kabupaten Nganjuk)

Taufik Fajrin Irfandy, Tjahjanulin Domai, Minto Hadi


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: irvandyviick91@gmail.com

Abstract: Implementation of East Java Governor Rules Number 32 Year 2012 about
Pemutihan Motor Vehicle Tax (Study in the SAMSAT Office Nganjuk). Local
governments will try to increase revenue by maximizing local tax, motor vehicle tax that
is like (MVT). Governor of East Java Governor issued Regulation Nomor 32 Year 2012
on Pemutihan MVT. This study aims to describe the implementation of the pemutihan and
obstacles encountered in the SAMSAT Office Nganjuk. This study uses qualitative
methods. Data analysis method includes data reduction, data display, conclusion. This
study suggests that MVT voting system performed SAMSAT Office Nganjuk based
provisions MVT is 0.2% -1.5% for tax, 2% -3.5% for progressive and 0.75% -15% for
transfer tax name withheld based procedures. Realization MVT through Pemutihan was
effective, as shown by the receipt MVT has exceeded the target. The constraints are the
internal factors and external factors. Recommendations to solve the problems that occur
is to optimize collective voting through with other places like call centers paid Featured
and with reward for taxpayers exemplary.

Keywords: policy implementation, and motor vehicle tax

Abstrak: Implementasi Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 32 Tahun 2012


tentang Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor (Studi di Kantor Bersama
SAMSAT Kabupaten Nganjuk). Pemerintah daerah akan berusaha meningkatkan
pendapatan dengan memaksimalkan pajak daerah, yaitu seperti Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB). Gubernur Jawa Timur mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 32
Tahun 2012 tentang Pemutihan PKB. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
implementasi tentang pemutihan dan kendala yang dihadapi di Kantor SAMSAT
Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode analisis data
meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini
menunjukkan bahwa sistem pemungutan PKB yang dilakukan Kantor SAMSAT
Kabupaten Nganjuk berdasar ketentuan tarif PKB adalah 0,2%-1,5% untuk pajak, 2%-
3,5% untuk progresif dan 0,75%-15% untuk bea balik nama yang dipungut berdasarkan
prosedur. Realisasi PKB melalui pemutihan telah berjalan secara efektif, hal ini
ditunjukkan dengan penerimaan PKB yang telah melampaui target. Adapun kendala yaitu
adanya faktor internal dan faktor eksternal. Rekomendasi untuk mengatasi permasalahan
yang terjadi adalah untuk mengoptimalkan pemungutan PKB melalui dengan dibayar
tempat lain seperti Samsat Unggulan dan dengan memberikan reward terhadap wajib
pajak teladan.

Kata kunci: implementasi kebijakan, dan pajak kendaraan bermotor

Pendahuluan sendiri. Salah satunya pada Undang-Undang


Pemerintah daerah menjalankan Nomor 28 Tahun 2009 yang berkaitan
otonomi daerah dalam upaya pemerdayaan dengan pajak daerah dan retribusi daerah.
daerah dalam pengambilan keputusan daerah Pemerintah daerah akan berusaha
secara lebih leluasa untuk mengelola sumber meningkatkan pendapatan dengan
daya yang dimiliki sesuai dengan memaksimalkan pajak daerah, yaitu seperti
kepentingan, prioritas, dan potensi daerah itu Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Hal

Jurnal Adminsitrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 194-202. | 194


inilah yang juga dilakukan oleh Gubernur baik oleh individu-individu/pejabat-pejabat
Jawa Timur dalam rangka menarik minat atau kelompok-kelompok pemerintah atau
wajib pajak dan meringankan beban wajib, swasta yang diarahkan pada tercapainya
maka Gubernur Jawa Timur mengeluarkan tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam
Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2012 keputusan kebijaksanaan.
tentang Pemberian Insentif dan Pengurangan
Pajak Kendaraan Bermotor. Di mana salah 3. Model Implementasi Kebijakan
satu poin peraturan tersebut memberikan Model yang dikembangkan oleh
pembebasan (pemutihan) bea balik nama Hogwood dan Gunn (1978: 1986) yang
kendaraan bermotor untuk penyerahan dikenal dengan model “the top down
kedua dan seterusnya (BBN II). approach”. Dengan model ini implementasi
Dalam kenyataannya pendaftaran kebijakan dapat dilakukan dengan syarat-
kendaraan bermotor baru di Kabupaten syarat berikut:
Nganjuk sangat besar. Mengingat wilayah Kondisi eksternal yang dihadapi oleh
Kabupaten Nganjuk yang luas dan instansi/badan pelaksana tidak akan
masyarakat membutuhkan kendaraan menimbulkan gangguan/kendala yang
bermotor untuk mobilitas tinggi. Keadaan serius:
ini menimbulkan alasan untuk diadakan a) untuk pelaksanaan program tersedia
pemutihan yaitu dengan memberikan waktu dan sumber-sumber yang cukup
sosialisasi kepada masyarakat untuk memamdai;
memiliki kendaraan dengan atas nama b) perpaduan sumber-sumber yang dilaku-
sendiri baik itu baru maupun bekas, bea kan benar-benar tersedia;
balik nama BBN II bebas, memberikan c) kebijaksanaan yang akan diimple-
kemudahan terhadap wajib pajak yang mentasikan didasari oleh suatu
melakukan penelitian ulang (her). Dengan hubungan kausalitas yang handal;
begitu diharapkan masyarakat akan d) hubungan kualitas bersifat langsung dan
memanfaatkan keadaan dari kemudahan hanya sedikit mata rantai penghu-
pembayaran pajak melalui pemutihan. Selain bungnya;
itu dikarenakan Kantor Bersama SAMSAT e) hubungan saling ketergantungan harus
tidak dapat melakukan penegakan hukum kecil;
yang tegas terhadap kendaraan bermotor f) pemahaman yang mendalam dan
yang bermasalah. Kantor Bersama kesepakatan terhadap tujuan;
SAMSAT hanya dapat melakukan g) tugas-tugas harus terperinci dan
pemblokiran terhadap kendaraan bermotor ditempatkan dalam urutan yang tepat;
yang bermasalah tersebut. h) komunikasi dan koordinasi yang sem-
purna; dan
Tinjauan Pustaka i) pihak-pihak yang memiliki wewenang
A. Konsep Dasar Implementasi kekuasaan dapat menuntut dan men-
Kebijakan dapatkan kepatuan yang sempurna.
1. Pengertian Kebijaksanaan
Menurut Friedrich (Wahab, 2004, h.3) 4. Pendekatan-Pendekatan
bahwa kebijaksanaan adalah suatu tindakan Implementasi Kebijakan
yang mengarah pada tujuan yang diusulkan Dalam hal pendekatan implementasi
oleh seseorang, kelompok, atau pemerintah kebijakan ini, (Wahab, 2004, h.110-118)
dalam lingkungan tertentu sehubungan mengemukakan beberapa pendekatan yang
dengan adanya hambatan-hambatan tertentu sering kali digunakan, antara lain:
seraya mencari peluang-peluang untuk a) pendekatan struktural;
mencapai tujuan yang diinginkan. b) pendekatan prosedural dan mana-
jerial; dan
2. Pengertian Implementasi Kebijakan c) pendekatan keperilakuan.
Meter dan Horn 1975 (Wahab 2004, h.
65) merumuskan proses implementasi
sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan

Jurnal Adminsitrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 194-202. | 195


5. Ciri-Ciri Kebijakan Publik atau badan tanpa imbalan langsung yang
Menurut Wahab (2004, h.6-7), bahwa seimbang, yang dapat dipaksakan
kebijakan publik memiliki ciri sebagai berdasarkan peraturan perundang-undangan
berikut: yang berlaku, yang digunakan untuk
a) Kebijakan publik lebih merupakan membiayai penyelenggaraan pemerintah
tindakan yang mengarah pada tujuan daerah dan pembangunan daerah (Siahaan,
daripada sebagai perilaku atas tindakan 2009, h.7).
serba acak atau kebetulan.
b) Kebijakan pada hakekatnya terdiri atas 2. Pajak Kendaraan Bermotor
tindakan-tindakan yang saling terkait Pajak kendaraan bermotor (PKB) adalah
dan berpola yang mengarah pada tujuan pajak atas kepemilikan dan atau penguasaan
tertentu yang dilakukan oleh pejabat- kendaraan bermotor (Siahaan, 2009, h.175).
pejabat pemerintah dan bukan
merupakan keputusan yang berdiri 3. Mekanisme Pembayaran PKB
sendiri. Dalam pembayaran PKB ada beberapa
c) Kebijakan publik mungkin berbentuk syarat yang harus dipenuhi, yaitu:
positif, mungkin pula bersifat negatif. a) Kartu Tanda Penduduk (KTP);
b) Surat Ijin Mengemudi (SIM);
B. Pajak c) Surat Kuasa Bermaterai Cukup apabila
1. Pengertian Pajak diwakilkan;
Menurut Andriani (2000, h.2), d) Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK);
menyatakan bahwa pajak adalah iuran dan
kepada negara (yang dapat dipaksakan), e) Buku Pemilik Kendaraan Bermotor
yang terutang untuk yang wajib (BPKB).
membayarnya menurut peraturan-peraturan,
dengan tidak mendapat prestasi kembali, 4. Peraturan Gubenur Jawa Timur
yang langsung dapat ditunjuk, dan yang Tahun 2012
gunanya adalah untuk membiayai Peraturan Gubernur Jawa Timur
pengeluaran-pengeluaran umum berhubung Nomor 32 tahun 2012, Perubahan atas
dengan tugas Negara untuk menyeleng- peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 28
garakan pemerintah. Tahun 2012 tentang Pemberian Keringanan
dan Insentif Pajak Daerah: Perubahan Atas
2. Subjek dan Objek Pajak Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 28
Menurut Suandy (2000, h.33), Tahun 2012 tentang Pemberian Keringanan
pengertian subjek dan objek pajak secara dan Insentif Pajak Daerah.
umum adalah subjek pajak adalah pihak- Pasal I
pihak (orang maupun badan) yang akan Ketentuan dalam pasal 2 huruf a dihapus,
dikenakan pajak, sedangkan objek pajak sehingga pasal 2 berbunyi:
adalah segala sesuatu yang akan dikenakan Pasal 2
pajak. Pemberian Keringanan dan Insentif Pajak
Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3. Jenis Pajak 1 meliputi: a) dihapus, b) pembebasan pokok
Menurut Resmi (2003, h.6) menyatakan dan sanksi administrasi berupa bunga dan
bahwa pembagian pajak dapat dilakukan atau denda bea balik nama kendaraan
berdasarkan: bermotor penyerahan kedua dan seterusnya
a) berdasarkan sifat; (BBN II), c) pembebasan sanksi administrasi
b) berdasarkan golongan; dan berupa bunga dan atau denda pajak
c) berdasarkan wewenang pemungut. kendaraan bermotor.
Pasal II
C. Pajak Daerah Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada
1. Pengertian Pajak Daerah tanggal diundangkan. Agar setiap orang
Pajak daerah adalah iuran wajib yang mengetahuinya, memerintahkan pengun-
dilakukan oleh daerah kepada orang pribadi dangan Peraturan Gubernur ini dengan

Jurnal Adminsitrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 194-202. | 196


penempatannya dalam berita daerah Provinsi 2. Kendala-kendala yang dihadapi Kantor
Jawa Timur. Samsat Kabupaten Nganjuk dalam
Implementasi Peraturan Gubernur Jawa
D. Efektivitas Timur Nomor 32 Tahun 2012 tentang
1. Pengertian Efektivitas Pemutihan, meliputi:
Pengertian efektivitas menurut Hidayat a) faktor internal; dan
1986 (Danfar, 2009) yang menjelaskan b) faktor eksternal.
bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, B. Lokasi dan Situs Penelitian
kualitas dan waktu) telah tercapai. Di mana Dalam penelitian ini, yang menjadi
makin besar persentase target yang dicapai, lokasi penelitian adalah Kantor Unit Dinas
makin tinggi efektivitasnya. Pendapatan Propinsi Jawa Timur Kabupaten
Efektivitas menekankan pada perban- Nganjuk. Sedangkan situs penelitiannya
dingan antara rencana dengan tujuan yang Kantor Bersama SAMSAT Kabupaten
dicapai. Sidik dan Soewondo (1996, h.65- Nganjuk.
76) membuat rumusan efektivitas
pemungutan pajak dengan mengacu pada C. Sumber Data
rumusan TPI (Tax Performance Index) Dalam penelitian ini, data-data dipero-
yaitu: leh melalui dua sumber, yaitu:
Realisasi Penerimaan Pajak a) sumber data primer
𝑇𝑃𝐼 = b) sumber data sekunder
PotensiPenerimaanPajak

METODE PENELITIAN D. Teknik Pengumpulan Data


Penelitian yang digunakan dalam Teknik-teknik dalam pengumpulan data
skripsi ini adalah deskriptif dengan dalam penelitian ini antara lain:
pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang a) Wawancara
dilakukan dengan cara membaca, b) Dokumentasi
mengobservasi, dan yang kemudian
menginterpretasikan hasil dari membaca dan E. Instrumen Penelitian
observasi tersebut dalam rangkaian kata-kata Peneliti menggunakan pedoman wa-
ke dalam bentuk tulisan yang sistematis. wancara untuk mempermudah dan
mengarahkan wawancara dan buku lapangan
A. Fokus Penelitian yang berupa kerangka pertanyaan yang
Fokus penelitian ini adalah: akan diajukan oleh peneliti kepada
1. Implementasi Peraturan Gubernur Jawa informan.
Timur Nomor 32 Tahun 2012 tentang
Pemutihan sebagai Salah Satu Sarana Analisis Data
Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Miles dan Huberman 1994 mengemu-
di Kabupaten Nganjuk meliputi: kakan suatu analisis data kualitatif yang
a. Sistem pemungutan Pajak Kenda- disebut dengan interactive model. Teknik
raan Bermotor melalui Pemutihan di analisis ini pada dasarnya terdiri dari
Kabupaten Nganjuk, meliputi: beberapa komponen yaitu:
(1) Ketentuan Tarif Pajak Kenda- a) pengumpulan data;
raan Bermotor b) reduksi data;
(2) Prosedur Pelaksanaan Pemu- c) penyajian data; dan
ngutan Pajak Kendaraan d) penarikan kesimpulan.
Bermotor
b. Efektivitas Program Pemutihan PEMBAHASAN
dilihat dari peningkatan objek dan Pada tahapan ini akan dilakukan
penerimaan pajak kendaraan analisis data dari penelitian yang telah
bermotor. dilakukan dan telah disajikan di atas. Berikut
peneliti akan memaparkan analisis dari data

Jurnal Adminsitrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 194-202. | 197


yang telah ada sesuai dengan fokus Untuk lebih jelasnya sebagai contoh
penelitian secara berurutan. perhitungan tarif pajak kendaraan bermotor
adalah:
1. Implementasi Peraturan Gubernur Pajak Terutang = (Tarif Pajak) x (Harga
Jawa Timur N.o 32 Tahun 2012 tentang Kendaraan Baru)
Pemutihan sebagai Salah Satu Sarana Sebagai contoh untuk mobil Honda Civic
Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor tahun pembuatan 2012 dengan harga Rp
di Kabupaten Nganjuk 400.000.000 besarnya pajak kendaraan
a. Sistem Pemungutan Pajak Kendaraan bermotor adalah 1,5 % x Rp 400.000.000 =
Bermotor melalui Pemutihan di Rp 6.000.000.
Kabupaten Nganjuk Sedangkan perhitungan untuk pajak
Menurut Meter dan Horn 1975 (Wahab, progresif dan bea balik nama dihitung dari
2004) menjelaskan implementasi sebagai nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) yang
tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh telah ditentukan dalam Peraturan Gubernur
individu-individu/pejabat-pejabat atau ke- Jawa Timur Nomor 61 Tahun 2011. Sebagai
lompok-kelompok pemerintah atau swasta contoh dari kendaraan yang terkena pajak
yang diarahkan pada tercapainya tujuan- progresif maka perhitungannya adalah:
tujuan yang telah digariskan dalam Pajak Progresif = (Tarif Pajak) x ( NJKB)
keputusan kebijaksanaan. Untuk mobil Honda Jazz tahun pembuatan
2003 dengan nilai jual kendaraan bermotor
(1) Ketentuan Tarif Pajak Kendaraan Rp 150.000.000 karena kepemilikan ketiga
Bermotor maka perhitungannya adalah 2,5 % x Rp
Untuk dapat menentukan besaran tarif 150.000.000 = Rp 3.750.000.
pajak kendaraan bermotor telah ditentukan Sedangkan untuk biaya balik kendaraan
dalam SK MOU/09/VII/DITLANTAS, bermotor dengan nama pemilik baru maka
bahwa tarif pajak kendaraan bermotor perhitungannya adalah:
adalah sebagai berikut: BBN = (Tarif Pajak) x (Tarif NJKB)
1) Pajak Kendaraan Bermotor: Untuk mobil Honda Jazz tahun pembuatan
- 1,5% untuk kendaraan bermotor pribadi 2003 dengan nilai jual kendaraan bermotor
- 1% untuk kendaraan bermotor umum Rp 150.000.000 karena pembeli baru
-0,5% untuk kendaraan bermotor pemerintah mendaftarkan Bea Balik Nama Kendaraan
- 0,2% untuk kendaraan bermotor alat berat Bermotor maka perhitungannya adalah 15 %
2) Pajak Progresif: x Rp 150.000.000 = Rp 22.500.000
- 2% untuk kepemilikan kedua Sedangkan untuk biaya balik kendaraan
- 2,5% untuk kepemilikan ketiga bermotor apabila ganti nama pemilik maka
- 3% untuk kepemilikan keempat perhitungannya adalah:
- 3,5% untuk kepemilikan kelima, dan BBN = (Tarif Pajak) x (Tarif NJKB)
seterusnya. Untuk mobil Honda Jazz tahun pembuatan
3) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor 2003 dengan nilai jual kendaraan bermotor
baru: Rp 150.000.000 karena pembeli ingin
- 15% untuk kendaraan bermotor pribadi mendaftarkan Bea Balik Nama Kendaraan
- 15% untuk kendaraan bermotor umum Bermotor maka perhitungannya adalah 1 %
- 15% untuk kendaraan bermotor pemerintah x Rp 150.000.000 = Rp 1.500.000
- 0,75% untuk kendaraan bermotor alat berat
4) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (2) Prosedur Pelaksanaan Pemungutan
bekas: Pajak Kendaraan Bermotor
- 1% untuk kendaraan bermotor pribadi Berbicara mengenai tatacara
- 1% untuk kendaraan bermotor umum pemungutan pajak secara langsung akan
- 1% untuk kendaraan bermotor pemerintah berbicara mengenai mekanisme dan proses
- 0,075% untuk kendaraan bermotor alat pemungutan tersebut. Mengacu pada
berat standard pelayanan oleh tim pembina Kantor
Bersama SAMSAT Jawa Timur dalam
pelaksanaan prosedur pemungutan pajak

Jurnal Adminsitrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 194-202. | 198


kendaraan bermotor harus mengikuti bea balik nama kendaraan bermotor dan
tatacara yang telah diatur, di mana prosedur pajak kendaraan bermotor dengan mengatur
tersebut adalah sebagai berikut: pemberian keringanan dan insetif pajak.
Syarat-syarat dari pendekatan tersebut
1) Pelaksanaan Kegiatan Pendaftaran, adalah:
Pendataan dan Penetapan a. Kondisi eksternal yang dihadapi oleh
Wajib pajak diarahkan kepada loket instansi/badan pelaksana tidak akan
pendaftaran dengan membawa menimbulkan gangguan/kendala yang
perlengkapan, yaitu: kartu tanda penduduk serius; dilihat dari kebijakan untuk
(KTP), surat ijin mengemudi (SIM), surat meringankan wajib pajak Jawa Timur dan
kuasa apabila diwakilkan, surat tanda nomor meninjau kembali dari akan kenaikan harga
kendaraan (STNK) dan buku pemilik bahan bakar minyak April 2012.
kendaraan bermotor (BPKB). Setelah itu, di b. Untuk pelaksanaan program tersedia
loket penetapan petugas memeriksa waktu dan sumber-sumber yang cukup
kendaraan wajib pajak pada database unuk memadai; peraturan berjalan pada April
menentukan urutan kepemilikan dan 2012 dengan dilaksanakan oleh Kantor
menginformasikan besaran pajak kendaraan Bersama SAMSAT seluruh Jawa Timur.
bermotor dan ditetapkan besaran pajak c. Perpaduan sumber-sumber yang
kendaraan bermotor itu sendiri. dilakukan benar-benar tersedia; tanggung
jawab dilakukan langsung oleh staff
2) Kegiatan Pembayaran dan Penyerahan administrasi Kantor Bersama SAMSAT, dari
Pelaksanaan pembayaran pajak wajib pajak, fasilitas dan peralatan, dan
kendaraan bermotor dapat dilakukan secara macam-macam produk SAMSAT antara lain
langsung di loket pembayaran yang telah SAMSAT Corner, SAMSAT Payment Point,
disediakan dan dapat dilakukan di tempat SAMSAT Keliling, SAMSAT Link, dan
lain yang telah disetujui dan disediakan oleh SAMSAT Delivery.
Kantor Bersama SAMSAT Kabupaten d. Kebijaksanaan yang akan diimple-
Nganjuk, misalnya: Samsat Drive Thru, mentasikan didasari oleh suatu hubungan
Samsat Keliling, Samsat Corner, dan Samsat kausalitas yang handal; dilaksanakan untuk
Delivery. membantu wajib pajak dan meningkatkan
penerimaan dari pajak kendaraan bermotor
b. Efektivitas Pemungutan Program yang mati.
Pemutihan Dilihat dari Peningkatan e. Tugas-tugas harus terperinci dan
Objek Pajak dan Penerimaan Pajak ditempatkan dalam urutan yang tepat; telah
Kendaraan Bermotor dirincikan pada buku standard pelayanan
Program pemutihan adalah hasil bersama dan pasal–pasal Peraturan
keputusan Peraturan Gubernur Jawa Timur Gubernur Jawa Timur No 28 Tahun 2012
di mana pemutihan diharapkan memberikan dan No 32 Tahun 2012.
keringanan bagi wajib pajak untuk tidak Model ini lebih menekankan pada
membayar denda pajak tahun-tahun kebijakan aktor pelaksana dan kondisi yang
sebelumnya yang telah terlambat dalam mungkin terjadi di lapangan, sehingga dalam
pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor pelaksanaannya kemungkinan yang akan
sesuai Peraturan Gubernur Jawa Timur terjadi telah dipersiapkan sedemikian rupa,
Nomor 32 Tahun 2012. Sesuai model sehingga pelaksanan kegiatan program
kebijakan yang dikembangkan oleh berjalan dengan baik sesuai dengan yang
Hogwood dan Gunn (Wahab 2004) model diharapkan. Sanksi administrasi yang
top down approach bahwa pemutihan diberikan terhadap wajib pajak yang
dibentuk dalam rangka mendorong tertunggak bayar maka mereka dikenakan
kesadaran masyarakat untuk membayar 2% dari pajak kendaraan bermotor apabila
pajak dan meringankan beban masyarakat kurang dari satu tahun tertunggak bayar dan
Jawa Timur, perlu untuk memberikan 2,5% untuk tahun berikutnya apabila belum
keringanan, pembebasan dan insetif pajak bisa melunasi tunggakan pajak kendaraan
untuk pokok pajak dan sanksi administrasi bermotor. Berikut adalah cara dari peri-

Jurnal Adminsitrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 194-202. | 199


tungan denda terhadap tunggakan wajib Tabel 4.7
pajak yang tertunggak bayar: Pencapaian penerimaan
Sebagai contoh untuk mobil Honda (dalam juta)
Jazz tahun pembuatan 2010 dengan besar
No. Bulan Target Realisasi %
pajak kendaraan bermotornya Rp. 4.500.000
tidak membayar pajak atau mengalami
keterlambatan dalam membayar kurang dari 1 April 15.000 15.217,8 101,4%
satu tahun maka perhitungannya adalah 2%
x Rp 4.500.000 = Rp 90.000. 2 Mei 20.000 29.314,1 146,5%
Menurut Peraturan Gubernur Jawa
Timur Nomor 32 Tahun 2012 bahwa 3 Juni 25.000 26.518 106,1%
program pemutihan adalah salah satu
program pemungutan pajak kendaraan 4 Juli 30.000 32.362,7 107,5%
bermotor yang menghilangkan denda dan
sanksi administrasi pajak kendaraan Berdasarkan perhitungan di atas dapat
bermotor yang tertunggak bayar. Tingkat dilihat tingkat capaian penerimaan pajak
efektivitas peningkatan objek pajak dan kendaraan bermotor pada bulan April
penerimaan pajak kendaraan bermotor sampai Juli tahun 2012. Untuk tingkat
pemungutan pajak kendaraan pemutihan di capaian penerimaan pajak kendaraan
Kabupaten Nganjuk dapat dihitung sesuai bermotor selama 4 bulan selalu memenuhi
dengan pendapat Sidik dan Soewondo target, namun penerimaan pada bulan Juni
(1996) yang membuat rumusan efektivitas menurun. Meskipun obyek bulan Juni
pemungutan pajak dengan mengacu pada meningkat namun penerimaan menurun, ini
rumusan TPI (Tax Performance Index) dikarenakan karena didukung oleh obyek
yaitu: kendaraan yang mati atau tidak aktif jadi
Realisasi Penerimaan Pajak aktif sehingga obyek jadi bertambah, namun
𝑇𝑃𝐼 =
𝑃𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 penerimaan turun karena adanya
pembayaran yang dilakukan hanya pokok
Berikut adalah perhitungan Objek saja terus dari BBN juga nihil sehingga
mulai bulan April sampai Juli tahun 2012 berpengaruh pada bulan Juni. Pada bulan
dapat dilihat pada tabel berikut ini: Juni realisasi mencapai Rp 26.517.967.400.
Tabel 4.6 seiring berjalan waktu pada bulan Juli
Objek Kendaraan realisasi meningkat mencapai Rp
N Bulan Target Realis Prosen 32.262.724.600. Target dan realisasi obyek
o asi tase dan penerimaan pajak kendaraan bermotor
1 April 70.000 78.587 112,2% digunakan sebagai acuan efektifitas
2 Mei 90.000 101.30 112,5% pemungutan pajak kendaraan bermotor. Di
8 mana implementasi kebijakan program
3 Juni 110.000 124.13 112,8% pemutihan sebagai salah satu cara
9 pemungutan pajak kendaraan bermotor
4 Juli 130.000 149.22 114,7% menghasilkan dan tujuan yang dicapai dari
9 pemutihan dapat terwujud. Dalam data
perkembangan target dan realisasi obyek dan
Berdasarkan perhitungan di atas dapat penerimaan pajak kendaraan bermotor
dilihat tingkat capaian objek kendaraan bahwa prosentase dari akhir bulan
bermotor pada bulan April sampai Juli tahun pemutihan pada obyek kendaraan mencapai
2012 untuk objek kendaraan bermotor 114,7% dan persentase penerimaan pajak
selama 4 bulan selalu meningkat. kendaraan bermotor mencapai 107,5%.
Sedangkan tingkat pencapaian
penerimaan pajak kendaraan bermotor
melalui pemutihan adalah :

Jurnal Adminsitrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 194-202. | 200


2. Kendala-Kendala yang Dihadapi bersifat dipaksakan dan dikenakan sanksi
Kantor Bersama SAMSAT di Kabupaten jika tidak memenuhi pembayaran.
Nganjuk dalam Pelaksanaan Pemutihan
a. Kendala Internal (2) Persepsi Masyarakat Tentang
1) Keterbatasan Loket Pembayaran Program Pemutihan
Sesuai dengan penelitian di lapangan, Dalam Peraturan Gubernur Jawa Timur
keterbatasan loket pembayaran adalah salah No 32 Tahun 2012 tentang pemutihan
satu kendala dalam pelaksanaan pemutihan. bahwa dengan adanya peraturan itu
Namun pada akhir bulan saat pemutihan diberlakukan maka adanya bebas denda
wajib pajak biasanya baru beramai-ramai maupun saksi administrasi dari
datang ke kantor untuk membayar pajak. Ini keterlambatan pembayaran pajak kendaraan
dikarenakan kebiasaan wajib pajak yang bermotor. Sebenarnya wajib pajak sudah ada
suka menunda waktu pembayaran. Di yang mengerti dengan progam pemutihan
Kantor Bersama SAMSAT Kabupaten dan sudah melaksanakannya. Namun
Nganjuk yang semula ada dua loket adapula wajib pajak yang tidak ingin
pembayaran menjadi kurang dan harus mengetahui dari program pemutihan itu
menambah loket pembayaran dadakan untuk sendiri dan dikarenakan kendaraan yang
mengatasi wajib pajak yang membeludak. sudah tidak untuk dihidupkan pajaknya lagi.
Meskipun sudah menambah loket Wajib pajak tidak membayar pajak
pembayaran cara ini juga dianggap tidak kendaraan bermotor dikarenakan mereka
terlalu menolong, dikarenakan sistem tidak sesuai dengan keadaan motor yang ada
pembayaran pajak kendaraan bermotor yang sebenarnya. Jika wajib pajak menghidupkan
dipegang oleh pegawai loket/kasir yang baru atau mengaktifkan lagi dianggap percuma,
berjalan agak lambat. Hal ini dikarenakan ini disebabkan kendaraan yang hanya
kasir yang belum berpengalaman dan digunakan di jalan desa sebagai angkutan
memerlukan sedikit beberapa pelatihan kerja sehari-hari dan tidak digunakan di
untuk memahami tugas sebagai kasir pajak jalan raya.
kendaraan bermotor.
Kesimpulan
b. Kendala Eksternal Kebijakan Gubernur Jawa Timur
1) Persepsi Masyarakat Akan Pentingnya mengenai pembebasan sanksi administrasi
Membayar Pajak Kendaraan Bermotor Pajak Kendaraan Bermotor sesuai Peraturan
Pemahaman masyarakat dalam Gubernur Jawa Timur No 32 Tahun 2012
pembayaran pajak kendaraan bermotor tentang Pemutihan Kendaraan Bermotor
merupakan hal yang penting, karena sebagai upaya untuk meningkatkan
semakin tinggi pemahaman masyarakat kesejahteraan wajib pajak.
untuk membayar pajak kendaraan bermotor Berdasarkan hasil penelitian dan sesuai
akan mempengaruhi keinginan masyarakat dengan fokus yang ditetapkan, maka peneliti
untuk membayar pajak kendaraan bermotor. dapat mengambil beberapa kesimpulan,
Sebagian besar persepsi wajib pajak antara lain:
Kabupaten Nganjuk berdasar penelitian 1. Berdasarkan fokus penelitian yang
yang ada pada umumnya sudah ada yang ditetapkan, maka peneliti dapat
sudah paham meskipun ada yang tidak ingin menyimpulkan bahwa sistem pemu-
tahu apa timbal balik yang diberikan ngutan Pajak Kendaraan Bermotor yang
pemerintah dari ketaatan wajib pajak dalam dilakukan Kantor Bersama SAMSAT
membayar pajak kendaraan bermotor. Kabupaten Nganjuk berdasar ketentuan
Persepsi masyarakat mengenai pentingnya tarif Pajak Kendaraan Bermotor adalah
pembayaran pajak kendaraan bermotor 0,2% - 1,5% untuk pajak, 2% - 3,5%
sudah baik namun ada juga yang melakukan untuk progresif dan 0,75% - 15% untuk
pembayaran dikarenakan takut kepada bea balik nama yang dipungut
pemerintah. Sesuai dengan pendapat Resmi berdasarkan prosedur pemungutan Pajak
(2003, h.1) bahwa pembayaran pajak Kendaraan Bermotor melalui, pendar-
taran, pendataan, penetapan, pembayaran,

Jurnal Adminsitrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 194-202. | 201


dan penyerahan yang telah menunjukkan Nganjuk dalam melaksanakan program
hasil sesuai dengan Peraturan Gubernur pemutihan, yaitu adanya faktor internal
Jawa Timur No 32 Tahun 2012 tentang dari dalam kantor di mana terjadi
Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor. keterbatasan loket pembayaran untuk
Realisasi pemungutan Pajak Kendaraan menangani wajib pajak yang menumpuk
Bermotor melalui pemutihan telah dan faktor eksternal dari wajib pajak itu
berjalan secara efektif, hal ini sendiri yang mana persepsi masyarakat
ditunjukkan dengan penerimaan Pajak akan pentingnya pembayaran pajak
Kendaraan Bermotor yang telah kendaraan bermotor bermotor sudah baik
melampaui target. Dilihat target dan namun ada juga yang melakukan
realisasi serta tingkat pencapaian target pembayaran dikarenakan takut akan
Pajak Kendaraan Bermotor baik itu dari pemerintah dan persepsi masyarakat
segi objek maupun penerimaan pajak tentang program pemutihan di mana
pada bulan Mei sampai dengan Juli tahun wajib pajak sudah ada yang mengerti dan
2012 sudah mencapai target. adapula wajib pajak yang tidak ingin
2. Adapun kendala yang dihadapi oleh mengetahui dari program pemutihan.
Kantor Bersama SAMSAT Kabupaten

DAFTAR PUSTAKA

Andriani, P. J. A. (2000) Pajak dan Pembangunan. Jakarta, UI press.


Danfar (2009) Pengertian Efektifitas, (Internet) Available from: <Http://Dansite.Wordpress.com>
(accesed: 3 Maret 2013).
Resmi, Siti.( 2003) Perpajakan Teori dan Kasus, Buku 1. Jakarta, Salemba Empat.
Siahaan, Marihot Pahala. (2009) Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Edisi Revisi. Jakarta, Rajawali
Pers.
Sidik, Machfud & Soewondo. (1996) Keuangan Daerah. Jakarta, Universitas Terbuka.
Suandy, Erly. ( 2002) Hukum Pajak (Dilengkapi dengan Latihan Soal). Jakarta , Salemba Empat.
Wahab, Solichin Abdul. (2004) Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi. Edisi
Kedua. Jakarta, Bumi Aksara.
Peraturan Gubernur Jawa Timur No 32 Tahun 2012, Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur
Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pemberian Keringanan dan Insentif Pajak Daerah.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Jurnal Adminsitrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 4, Hal 194-202. | 202

You might also like