Professional Documents
Culture Documents
2. Faktor Lingkungan
a. Keluarga.
Berpengaruh terhadap perkembangan rohaniah anak terutama keribadian dan
kemajuan pendidikannya.
b. Sekolah.
Menentukan pola pikir serta kepribadian anak
c. Masyarakat.
Turut mempengaruhi perkembangan jiwanya
d. Keadaan alam sekitar.
Keadaan alam yang berbeda akan berpengaruh terhadap perkembangan pola
pikir atau kejiwaan anak dan tingkah laku anak.
Informasi tentang penyebab atau faktor anak mengalami kelainan dalam dirinya
sangatlah beragam jenisnya. Namun secara dari masa terjadinya dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
a. Sebelum kelahiran (prenatal)
b. Saat kelahiran (neonatal)
c. Setelah kelahiran (posnatal)
1.1 Sebelum kelahiran (prenatal)
Pada masa sebelum lahir (prenatal) yaitu masa dimana masih berada dalam
kandungan dan diketahui telah terjadi kelainan. Berdasarkan periodesasinya dapat
terjadi pada periode embrio, janin muda dan periode janin akhir. Kelainan anak ini
dapat terjadi pada ketiga periode tersebut. Dan dalam periode tersebut kondisi anak
sangat rentan terhadap bahan kimia, trauma akibat goncangan ataupun gesekan.
Obat-obatan juga dapat berakibat buruk dalam perkembangan janin seperti obat
penderita kanker, obat penahan mual, obat pencegah keguguran dan lain-lain. Faktor
lain yang dapat merusak perkembangan anak adalah penyakit kronis, diabetes,
anemia, kanker, kurang gizi dan lain-lain.
1.2 Saat kelahiran (neonatal)
Pada saat anak lahir, kelainan yang terjadi saat anak lahir misalnya anak lahir sebelum
waktunya (prematurity), lahir dengan bantuan alat, posisi tidak normal, dan kesehatan bayi
yang kurang.
1.3 Setelah kelahiran (posnatal)
Pada masa anak setelah lahir, yaitu kelainan yang terjadi setelah anak dilahirkan. Ada
beberapa penyebab anak mengalami kelainan :
a. Infeksi luka
b. Bahan kimia
c. Malnutrisi, dll.
C. CIRI-CIRI ABNORMAL
Dalam pandangan psikologi, untuk menjelaskan apakah seorang individu menunjukkan
perilaku abnormal dapat dilihat dari tiga kriteria berikut:
1. Kriteria Statistik
Seorang individu dikatakan berperilaku abnormal apabila menunjukkan karakteristik
perilaku yang tidak lazim alias menyimpang secara signifikan dari rata-rata, Dilihat
dalam kurve distribusi normal (kurve Bell), jika seorang individu yang menunjukkan
karakteristik perilaku berada pada wilayah ekstrem kiri (-) maupun kanan (+),
melampaui nilai dua simpangan baku, bisa digolongkan ke dalam perilaku abnormal.
2. Kriteria Norma
Perilaku individu banyak ditentukan oleh norma-norma yang berlaku di masyarakat, –
ekspektasi kultural tentang benar-salah suatu tindakan, yang bersumber dari ajaran
agama maupun kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat , misalkan dalam berpakaian,
berbicara, bergaul, dan berbagai kehidupan lainnya. Apabila seorang individu kerapkali
menunjukkan perilaku yang melanggar terhadap aturan tak tertulis ini bisa dianggap
sebagai bentuk perilaku abnormal.
3. Kriteria Patologis
Seorang individu dikatakan berperilaku abnormal apabila berdasarkan pertimbangan
dan pemeriksaan psikologis dari ahli menunjukkan adanya kelainan atau gangguan
mental (mental disorder), seperti: psikophat, psikotik, skizoprenia, psikoneurotik dan
berbagai bentuk kelainan psikologis lainnya.