Professional Documents
Culture Documents
1. Definisi
Ca mammae merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam
jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran
susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Wijaya, 2005).
Ca mammae (carcinoma mammae) adalah keganasan yang berasal
dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara, tidak
termasuk kulit payudara. Ca mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di
dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu,
saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.
(Medicastore, 2011)
Ca mammae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat adanya
onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan
payudara (Karsono, 2006).
2. Etiologi
Sebab-sebab keganasan pada mammae masih belum diketahui secara
pasti (Price & Wilson, 1995), namun ada beberapa teori yang menjelaskan
tentang penyebab terjadinya Ca mammae, yaitu:
• Mekanisme hormonal
Steroid endogen (estradiol & progesterone) apabila mengalami perubahan
dalam lingkungan seluler dapat mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi ca
mammae (Smeltzer & Bare, 2002: 1589).
· Virus
Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan adanya
massa abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi.
· Genetik
- Ca mammae yang bersifat herediter dapat terjadi karena adanya
“linkage genetic” autosomal dominan (Reeder, Martin, 1997).
- Penelitian tentang biomolekuler kanker menyatakan delesi
kromosom 17 mempunyai peranan penting untuk terjadinya transformasi
malignan (Reeder, Martin, 1997).
- mutasi gen BRCA 1 dan BRCA 2 biasanya ditemukan pada klien
dengan riwayat keluarga kanker mammae dan ovarium (Robbin & kumar,
1995) serta mutasi gen supresor tumor p 53 (Murray, 2002).
· Defisiensi imun
Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan penurunan produksi
interferon yang berfungsi untuk menghambat terjadinya proliferasi sel dan
jaringan kanker dan meningkatkan aktivitas antitumor .
3. Patofisiologi
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan cirri-ciri:
proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti
pengaruh struktur jaringan sekitarnya.
Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang menunjukkan
proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal
dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak
sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan
secara biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas
tumbuh dari suatu sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan
berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:
1. Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi factor
lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker
pada manusia.
Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi
bisa merubah jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari
sifat, jumlah, dan konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai
karsinogen, lamanya terkena, adanya zat-zat karsinogen atau ko-
karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.
2. fase in situ: 1-5 tahun
pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous
yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran
cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
3. fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui
membrane sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe.
Waktu antara fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberpa minggu
sampai beberapa tahun.
4. fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-
tempat lain bertambah.
5. Pathway Ca Mammae
b. Invasif
1). Biopsi
Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa payudara untuk
pemeriksaan histology untuk memastikan keganasannya. Ada 4 tipe
biopsy, 2 tindakan menggunakan jarum dan 2 tindakan menggunakan insisi
pemmbedahan.
a). Aspirasi biopsy
Dengan aspirasi jarum halus sifat massa dapat dibedakan antara kistik atau
padat, kista akan mengempis jika semua cairan dibuang. Jika hasil
mammogram normal dan tidak terjadi kekambuhan pembentukan massa
srlama 2-3 minggu, maka tidak diperlukan tindakan lebih lanjut. Jika massa
menetap/terbentuk kembali atau jika cairan spinal mengandung
darah,maka ini merupakan indikasi untuk dilakukan biopsy pembedahan.
b). Tru-Cut atau Core biopsy
Biopsi dilakukan dengan menggunakan perlengkapan stereotactic biopsy
mammografi dan computer untuk memndu jarum pada massa/lesi tersebut.
Pemeriksaan ini lebih baik oleh ahli bedah ataupun pasien karena lebih
cepat, tidak menimbulkan nyeri yang berlebihan dan biaya tidak mahal.
c). Insisi biopsy
Sebagian massa dibuang
d). Eksisi biopsy
Seluruh massa diangkat
Hasil biopsy dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan pemeriksaan
histologik secara frozen section.
8. Penatalaksanaan Medis
Penanganan secara medis dari pasien dengan kanker mamae ada dua
macam yaitu kuratif (dengan pembedahan) dan paliatif (non pembedahan)
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2. Gangguan rasa nyaman nyeri
3. Kerusakan integritas kulit
4. Gangguan body image
5. Kurang pengetahuan
6. Cemas
7. Infeksi
8. Gangguan pola nafas
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan : Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Kriteria Hasil :
v Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
v Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
v Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
v Tidak ada tanda tanda malnutrisi
v Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti
Intervensi :
§ Kaji adanya alergi makanan
§ Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien.
§ Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
§ Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
§ Berikan substansi gula
§ Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
§ Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
§ Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
§ Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
§ Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
§ Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
2. Diagnosa Keperawatan : Gangguan rasa nyaman nyeri
Kriteria Hasil :
v Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan
tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)
v Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen
nyeri
v Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
v Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
v Tanda vital dalam rentang normal
Intervensi :
§ Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
§ Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
§ Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman
nyeri pasien
§ Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
§ Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
§ Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan
kontrol nyeri masa lampau
§ Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
§ Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
§ Kurangi faktor presipitasi nyeri
§ Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan
inter personal)
§ Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
§ Ajarkan tentang teknik non farmakologi
§ Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
§ Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
§ Tingkatkan istirahat
§ Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak
berhasil
§ Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
3. Diagnosa Keperawatan : Kerusakan integritas kulit
Kriteria Hasil :
v Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi,
elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi)
v Tidak ada luka/lesi pada kulit
v Perfusi jaringan baik
v Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah
terjadinya sedera berulang
v Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan
perawatan alami
Intervensi :
§ Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
§ Hindari kerutan padaa tempat tidur
§ Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
§ Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
§ Monitor kulit akan adanya kemerahan
§ Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
§ Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
§ Monitor status nutrisi pasien
BIODATA
Nama : Ny. S
Je nis Kelamin : Perempuan
Umur : 55 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Tidak bekerja
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Kalipare
No. Register : 106646xxx
Tanggal MRS : 1 September 2015
Tanggal Pengkajian : 7 September 2015
B. POLA ELIMINASI
1. BAB : 1x/hari
2. BAK : klien terpasang kateter
3. Kesulitan BAB/BAK : tidak ada
4. Upaya/cara mengatasi masalah tersebut : -
DATA PSIKOSOSIAL
A. pola komunikasi : Apatis, penurunan kesadaran
B. orang yang paling dekat dengan klien : anak
C. rekreasi : -
Hobby : -
Penggunaan waktu senggang : -
D. dampak dirawat dirumah sakit : klien tidak bisa menjalankan perannya
sebagai IRT
E. hubungan dengan orang lain/ interaksi sosial
F. keluarga yang dihubungi bila diperlukan : anak
DATA SPIRITUAL
A. ketaatan beribadah : Saat sehat beribadah, saat di RS tidak beribadah
B. keyakinan terhadap sehat/sakit : klien menyakini sakit merupakan
cobaan dari Tuhan
C. keyakinan terhadap penyembuhan : klien menyakini dapat sembuh
PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan Umum/Keadaan Umum : Sakit sedang / apatis
Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 36,7º C Nadi: 76 x/ menit
Tekanan darah : 120/80 mmHg Respirasi : 20 x / menit
Tinggi badan : cm Berat badan : kg
B. Pemeriksaan Kepala dan Leher :
1. Kepala dan Rambut
a. bentuk kepala :simetris
ubun-Mataubun : tidak dikaji
kulit kepala : bersih
b. rambut : hitam
penyebaran dan keadaan rambut : dalam batas normal
bau : tidak enak
warna : hitam
c. wajah : tidak ada oedema
warna kulit : dalam batas normal
struktur wajah : simetris
2. Mata
a. Kelengkapan dan Kesimetrisan : simetris
b. Kelopak mata (Palpebra) : baik
c. Konjungtiva dan sclera : konjungtiva anemis
d. Pupil : hitam
e. Kornea dan iris : normal
f. Ketajaman penglihatan / visus :*) : tidak diperiksa
g. Tekanan bola mata :*) : tidak diperiksa
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum nasl : simetris
b. Lubang hidung : mukosa sekret –
c. Cuping hidung : tidak ada pernafasan cuping hidung
4. Telinga
a. Bentuk telinga : dalam batas normal
Ukuran telinga : dalam batas normal
Ketegangan telinga : normal
b. Lubang telinga : bersih, simetris
c. Ketajaman pendengaran : klien masih dapat mendengar dengan baik
6. Leher
a. posisi trakhea : normal
b. tiroid : tidak ada pembesaran
c. suara : sedang
d. kelenjar lymphe : tidak ada pembesaran
e. vena jugularis : tidak ada pembesaran
f. denyut nadi carotis : teraba
E. Pemeriksaan thorak/dada
1. inspeksi thorak
a. bentuk thorak : normal
b. pernafasan
frekuensi : 20 x / menit
irama : tidak ada ronkhi
c. tanda – tanda kesulitan bernafas : tidak ada
2. Pemeriksaan paru
a. palpasi getaran suara (vokal fremitus) : normal
b. perkusi : resonan
c. auskultasi
suara nafas : vesikuler
suara ucapan : sedang
suaran tambahan : tidak ada ronkhi dan wheezing
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi
Pulpasi : teraba
Ictus Cordis : tidak ada
b. Perkusi
Batas-batas jantung : dalam batas normal
c. Auskultasi
Bunyi Jantung I : S1 tunggal
Bunyi Jantung II :S2 tunggal
Bising/murmur : tidak ada
Frekuensi Denyut Jantung : 94 x / menit
F. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
bentuk abdomen : simetris
benjolan/massa : tidak ada
b. Auskultasi
peristaltik usus: ± 10 x / menit
bunyi jantung anak.BJA : tidak ada
c. Palpasi
tanda nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
benjolan/massa : tidak ada
tanda-tanda ascites : tidak ada
hepar : tidak ada
lien : tidak ada
titik Mc.Burne : tidak ada
d. Pekusi
suara abdomen : hypertimpani +
pemeriksaan ascites : tidak ada tanda ascites
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Malang, 7
September 2015
Peraw
at
Rizka
Alfia
NIM :
1301200037
ANALISA DATA
Nama pasien : Ny. S
Umur : 55 Tahun
No. Reg : 106646xxx
Suplai nutrisi/jaringan
lain
Berat badan
menurun
Gangguan perfusi
jaringan perifer
Expansi paru
menurun
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. S
Umur : 55 Tahun
No. Reg : 106646xxx
IMPLEMENTASI
Nama pasien : Ny. S
Umur : 55 Tahun
No. Reg : 106646xxx
10 sept 2015
15.00 Observasi TTV 120/80, RR : 22,
Nadi : 80, suhu : 36,5
16.00 Injeksi ondansetron IV 3 x 8 mg
18.00 Mengkaji GCS
EVALUASI
Nama pasien : Ny. S
Umur : 55 Tahun
No. Reg : 106646xxx
TANGGAL / CATATAN PERKEMBANGAN TT
JAM
7 September S : pasien mengatakan nafsu
2015 makan menurun, susah minum
O : porsi makan hanya setengah
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
8 September S : pasien mengatakan nyeri
2015 pinggang, skala nyeri 2
O : nyeri hilang timbul
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
9 September S : pasien mengatakan nyeri
2015 perut, konstipasi
O:
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
10 September S : pasien mengatakan susah
2015 makan, porsi makan menurun
O : porsi makan tidak dihabiskan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi