You are on page 1of 1

Penjadwalan produksi merupakan suatu cara untuk mengalokasikan sumber daya produksi (material,

mesin dan operator) yang tersedia. Penjadwalan yang tidak efektif akan menghasilkan tingkat
penggunaan yang rendah dari kapasitas yang ada. Pengolahan data untuk penjadwalan produksi
menggunakan data waktu processing time. Pengolahan data menggunakan 2 metode yaitu metode CDS
dan metode Dennenbring’s dengan objek solusi sebanyak 8 buah yaitu MT (Min. Weighted Mean
Tardiness) dengan nilai 2010,125, ME (Min. Weighted Mean Earliness) dengan nilai 0 , MF (Min.
Weighted Mean Flow Time) dengan nilai 2010,125, ML (Min. Weighted Mean Flow Lateness) dengan
nilai 1167125, Wmax (Min. Maximum Waiting Time) dengan nilai 3093, WIP (Min. Mean Work In
Process) dengan nilai 6,0019, Fmax (Min. Maximum Flow Time) dengan nilai 3675 dan TJC (Min. Total
Cost Cost) dengan nilai 0. Pengolahan data menggunakan software Win QSB Versi 2.0.

Production scheduling is a way to allocate available production resources (materials, machinery


and operators). Ineffective scheduling will result in low usage levels of existing capacity. Data
processing for production scheduling uses time processing time data. Data processing using 2
methods is CDS method and Dennenbring's method with 8 solution object that is MT (Min
Weighted Mean Tardiness) with value of 2010,125, ME (Min Weighted Mean Earliness) with
value 0, MF (Min Weighted Mean Flow Time) with value of 2010,125, ML (Min Weighted Mean
Flow Lateness) with value 1167125, Wmax (Minimum Maximum Waiting Time) with value 3093,
WIP (Min Mean Work In Process) with value 6,0019, Fmax (Minimum Maximum Flow Time)
with the value of 3675 and TJC (Min Total Cost Cost) with a value of 0. Data processing using
Win QSB version 2.0 software.

You might also like