Professional Documents
Culture Documents
Sejarah Perusahaan
Proyek Tanjung Jati B dimulai sebagai bagian dari regulasi lanjutan dalam
infrastruktur tenaga listrik sejak awal 90an yang membuka peluang pihak swasta untuk
berinvestasi pada sektor pembangkitan tenaga listrik.
Proyek ini bermula pada 1994 dengan penandatangan persetujuan pembelian
tenaga listrik antara PLN dan PT HI power Tubanan I yang akan membangun dan
mengoperasikan pembangkit listrik tenaga uap sebesar 2x660 MW Tanjung Jati B. Saat itu,
kontrak teknik, perolehan dan konstruksi EPC (engineering procurement and
construction) untuk konstruksi pembangkit diberikan kepada SC (sumitomo corporation) dan
mulai bekerja pada tahun 1995. Walaupun dokumen Amdal PLTU ini sudah disetujui oleh
kementrian ESDM tahun 1994, namun serangan krisis finansial asia pada tahun 1997
menghancurkan sektor industri dan ekonomi termasuk di Indonesia yang mengalami krisis
terburuk. Akibatnya, tahun 1998 pekerjaan konstruksi Tanjung Jati B harus ditunda.
Sejak tahun 2002 seiring berakhirnya masa krisis, perekonomian Indonesia kembali
menggeliat dan suplai listrik mulai jelas terasa kurang mendukung aktivitas perkembangan
ekonomi. Proyek Tanjung Jati B menjadi prioritas penyelamat ketersediaan energi listrik
terutama di Jawa dan Bali. Berbagai pembicaraan dilakukan di untuk menemukan cara
memulai kembali proyek pembangunan Pembangkit Tanjung Jati B.
SC (sumitomo corporation) berinisiatif untuk melanjutkan proyek yang tahapan
pembangunannya mencapai lebih dari 50% ini. Berbagai pilihan dipertimbangkan sebelum
Pemerintah Indonesia menyetujui skema kontrak finansial dan pembagian keuntungan.
Skema tersebut melibatkan pendirian perusahaan dengan fungsi khusus oleh
SC (sumitomo corporation) yakni, PT CJP (central java power).
Pembangkitan Tanjung Jati B merupakan pembangkit yang dimiliki oleh swasta dan
perjanjian kontrak dengan PT PLN (persero). Pihak swasta dipegang oleh
CJP(central java power) yang terdiri dari medco Finlandia dan Tanjung Jati B
– powerservice (TJB-PS). Perjanjian kontrak antara CJP dan PT PLN (persero) disebut
dengan FLA (finance leasing agreement) dan badan yang mengurusi perjanjian tersebut
adalah escrow agent. PT PLN prinsip mengawasi bidang operasi pembangkit beserta
pemeliharaannya, supply batubara dan perjanjian dengan pihak pertambangan, dan pihak
perjanjian dengan pihak kapal laut. Secara garis besar, Pihak CJP juga menerima sebagian
keuntungan dari pendapatan pengoperasian sesuai dengan proporsi dalam persetujuan.
Diperlihatkan pada skema gambar dibawah ini.
Bisnis Utama
Sesuai dengan tujuan pembentukannya proyek Tanjung Jati B O&M PT KPJB (komipo
pembangkit jawa bali) menjalankan bisnis PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) sebagai bisnis
utama di jawa dan bali dengan produksi sebesar (2x660 MW).
Lokasi
PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) Pembangkitan Tanjung Jati B berlokasi di Desa
Tubanan, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi
PLTU Tanjung Jati B terletak di utara Kabupaten Jepara 27 Km melalui jalan utama Wedelan
untuk bus atau truk, kira-kira 20 Km melewati jalan alternatif belok kiri ke Mlonggo untuk
mobil.
Siklus rankine
Prinsip kerja PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) didasarkan pada
siklus rankinegambar 3.2. Daerah di bawah garis lengkung k – K – k’ pada diagram T – s dan
h – s merupakan daerah campuran fasa cair dan uap. Uap di dalam daerah tersebut biasanya
juga dinamakan uap basah. Garis k – K adalah garis cair (jenuh), dan disebelah kiri garis
tersebut air ada dalam fasa cair. Sedangkan garis K – k’ adalah garis uap jenuh, dimana pada
sebelah kanan garis tersebut air ada dalam fasa uap (gas). Uap di dalam daerah terakhir
biasanya dinamakan uap kering. Titik K dinamakan titik kritis, dimana temperatur kritis dan
tekanan kritis. Pada titik kritis keadaan cair jenuh adalah identik.
1. Dari titik 1 ke titik 2 merupakan proses isentropis, di dalam pompa.
2. Dari titik 1 ke titik 2’ dan ke titik 3 merupakan proses pemasukan kalor atau pemanasan pada
tekanan konstan di dalam boiler.
3. Dari titik 3 ke titik 4 merupakan proses ekspansi isentropic di dalam turbin atau mesin uap
lainnya.
4. Dari titik 4 ke titik 1 merupakan proses pengeluaran kalor atau pengembunan pada tekanan
konstan, di dalam kondensor.
Gambar 3.2. Siklus rankine.
1. Pengambil sampel
Dilakukan secara otomatis jika terdeteksi adanya metal / logam pada batubara pengambil
sampel langsung berhenti.
2. Metal detector
Merupakan alat untuk mendeteksi adanya logam-logam di dalam batubara yang tercampur pada
proses pengiriman.
3. Magnetic separator
Untuk memisahkan logam-logam yang terkandung dalam batubara pada proses pengiriman.
4. Belt scale
Untuk mengetahui jumlah tonnase berat batubara yang diangkut oleh belt conveyor.
5. Dust supasion
Berfungsi untuk:
- Air polution controller
- Menyemprot air pada batubara
- Menghemat batubara agar tidak menjadi debu
- Menghalangi terjadinya percikan api akibat debu panas
dari batubara.
Bagian Utama
Bagian utama yang terdapat pada suatu PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) yaitu:
1. Boiler
Boiler umumnya disebut ketel uap merupakan satu bagian utama dari PLTU yang berfungsi
untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut bertemperatur tinggi dan bertekanan
tinggi (superheated steam) yang selanjutnya uap tersebut dialirkan ke turbin (digunakan untuk
memutar turbin).Boiler terdiri dari dua komponen utama yaitu:
a. Ruang bakar sebagai alat untuk mengubah energi kimia menjadi energi panas.
b. Alat penguapan terdiri dari pipa-pipa penguap yang mengubah energi pembakaran (energi
kimia) menjadi enrgi potensial uap (energi panas).
2. Turbin uap
Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang terkandung dalam uap menjadi
energi putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel dengan poros generator sehingga ketika
turbin berputar generator juga akan ikut berputar.
3. Kondensor
Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas turbin (uap yang telah digunakan
untuk memutar turbin menjadi air) yang kemudian dipompa menuju economizer. Kondensor
terbuat dai plat baja berbentuk silinder yang diletakkan secara mendatar dan di dalamnya
dipasang pipa-pipa pendingin yang terbuat dari kuningan paduan. Peralatan pada kondensor:
a. Ejector
Ejector berfungsi adalah untuk membuat ruangan kondensasi di dalam kondensor
menjadi vaccum (hampa) sehingga uap bekas dari turbin mengalir ke ruang kondensor tersebut
dengan cepat dan bersinggungan terhadap pipa-pipa pendingin kondensor yang akhirnya uap
tersebut menjadi air kondensat.
b. Pompa air kondensat (condensat pump)
Pompa tersebut untuk memompakan air kondensat dari dalam bak penampungan (hotwell) ke
tanki air pengisi.
4. Generator
Generator berfungsi untuk mengubah energi putar turbin menjadi energi listrik. Generator
terdiri dari dua bagian utama yaitu:
a. Stator
Stator adalah bagian yang diam terdiri dari kumparan-kumparan tembaga dan inti besi.
b. Rotor
Rotor pada generator adalah bagian yang berputar terdiri dari lilitan dan kutub-kutub magnet.
2. Secondary superheater
Secondary superheater terletak pada bagian laluan gas yang sangat panas yaitu diatas ruang
bakar dan menerima panas radiasi langsung dari ruang bakar. Temperatur uap
masuk secondary superheater adalah 428°C dan temperatur keluar sebesar 489°C, dan tekanan
20 MPa. Uap yang keluar dari secondary superheater kemudian disalurkan
menujutertiary superheater untuk dipanaskan. Uap tersebut kemudian digunakan untuk
memutar HP (high pressure) turbine.
d. Reheater
Reheater berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang keluar dari HPturbine dengan
memanfaatkan gas hasil pembakaran yang temperaturnya relatif masih tinggi. Pemanasan ini
bertujuan untuk menaikkan efisiensi sistem secara keseluruhan. Perpindahan panas yang paling
dominan padareheater adalah perpindahan panas konveksi.
Perpindahan panas radiasi pada reheater memberikan efek yang sangat kecil sehingga proses
ini biasanya diabaikan. Temperatur uap masukreheater adalah 348°C dengan tekanan sebesar
4,6 MPa, sedangkan temperatur keluarnya adalah 541°C dengan tekanan 4,43 MPa. Uap ini
kemudian digunakan untuk menggerakkan IP (intermediate pressure)turbine, dan setelah uap
keluar dari IP turbine, langsung digunakan untuk memutar LP (low pressure) turbine tanpa
mengalami pemanasan ulang.
e. Economizer
Economizer menyerap panas dari gas hasil pembakaran setelah melewatisuperheater, untuk
memanaskan air pengisi sebelum masuk ke main drum. Panas yang diberikan ke air berupa
panas sensibel. Pemanasan air ini dilakukan agar perbedaan temperatur antara air pengisi dan
air yang ada dalam steam drum tidak terlalu tinggi, sehingga tidak
terjadi thermal stress(tegangan yang terjadi karena adanya pemanasan) di dalam main drum.
Selain itu dengan memanfaatkan gas sisa pembakaran maka akan meningkatkan efisiensi
dari boiler dan proses pembentukan uap lebih cepat.
Economizer berupa pipa-pipa air yang dipasang ditempat laluan gas hasil pembakaran
sebelum air heater. Perpindahan panas yang terjadi dieconomizer terjadi dengan arah aliran
kedua fluida berlawanan (counterflow). Air pengisi steam drum mengalir ke atas
menuju steam drum, sedangkan udara pemanas mengalir ke bawah.
f. Burner
Burner pada boiler dilengkapi dengan nozzle dan diffusor udara sehingga dengan kedua
peralatan tersebut terjadi pengabutan bahan bakar dan udara bercampur untuk mendapatkan
pembakaran yang sempurna.
4. Air heater
Air heater merupakan alat pemanas udara, dimana panas diambil dari gas buang hasil
pembakaran sebelum masuk ke cerobong (stack / chimney). Dengan pemanfaatan gas buang
ini maka dapat menghemat biaya bahan bakar sehingga bisa meningkatkan efisiensi
pembakaran. Air heater terdiri dari hot end element dan cold end element. Air heater yang
digunakan di PLTU (pembangkit listrik tenaga uap) merupakan air heater jenis regenerative,
yaitu gas sisa pembakaran dilalukan pada sebuah selubung tertutup untuk memanaskan
sebagian dari elemen air heater, dan elemen yang dipanaskan ini, diputar ke selubung yang
lain dimana disini dilalukan udara yang akan dipanaskan, sehingga terjadi perpindahan panas
secara konduksi.
5. Burner
Alat yang berfungsi untuk membakar campuran antara bahan bakar (fuel) dengan udara (air)
di dalam ruang bakar (furnace) pada boiler.
6. Gas recirculating fan
Alat ini berfungsi untuk mengarahkan sebagian flue gas (gas sisa pembakaran) kembali
ke furnace untuk meningkatkan efisiensi boiler.
7. Sootblower
Sootblower merupakan peralatan tambahan boiler yang berfungsi untuk membersihkan
kotoran yang dihasilkan dari proses pembakaran yang menempel pada pipa-
pipa wall tube, superheater, reheater, economizer, dan airheater. Tujuannya adalah agar
perpindahan panas tetap berlangsung secara baik dan efektif. Sebagai media pembersih
digunakan uap. Suplai uap ini diambil dari primary superheater melalui suatu pengaturan
tekanan PVC (polyvinylchloride). Setiap sootblower dilengkapi dengan poppet valve untuk
mengatur kebutuhan uap sootblower. Katup ini membuka pada saat sootblowerdioperasikan
dan menutup kembali saat lance tube dari sootblower tersebut mundur menuju stop.
Dilihat dari cara kerja/mekanisme pengoperasiannya sootblower dibagi atas:
1. Short retractable sootblower / furnace wall blower, digunakan untuk membersihkan pipa-
pipa penguap (wall tube) pada daerah furnace.
2. Long retractable sootblower digunakan untuk membersihkan pipa-pipa superheater,
dan reheater.
3. Air heater sootblower digunakan untuk membersihkan elemen-elemen air Heater.
8. Safety valve
Safety valve berfungsi sebagai pengaman ketika terjadi tekanan uap yang berlebih yang
dihasilkan oleh boiler. Tekanan berlebih ini dapat terjadi karena panas boiler yang berlebihan
atau adanya penurunan beban turbine secara drastis.
Turbin
Turbin adalah suatu perangkat yang mengkonversikan energi uap yang bertemperatur
tinggi dan tekanan tinggi menjadi energi mekanik (putaran). Ekspansi uap yang dihasilkan
tergantung dari sudu-sudu pengarah dan sudu-sudu putar. Ukuran nozel pengarah dan nozel
putar adalah sebagai pengatur distribusi tekanan dan kecepatan uap yang masuk ke turbin.
Turbin uap berkapasitas besar memiliki lebih dari satu silindercashing. Macam
silinder casing pada turbin:
1. Cross compound
Dimana HP (high pressure) dan LP (low pressure) turbinnya terpisah dan masing-masing
dikopel dengan satu generator.
2. Tandem compound
Dimana HP dan IP (intermediet pressure) turbinnya terpisah dengan LP Turbin tetapi masih
dalam satu poros.
Machi, Akunoura. Nagasaki. 2008. Mechanical maintenace boiler. Jepang: mitsubishi heavy
industries, Ltd.
Noviar, Hendra. 2012. Penerapan Tata Kelola Pembangkit Dalam Upaya Peningkatan Keandalan di
PLN Pembangkitan Sumatra Selatan. Sumatra Selatan: PT PLN (Persero) Pembangkitan
Sumatra Bagian Selatan.
Nugroho, Tito Hadji. 2007. Diktat Perpipaan Revisi 13 November 2007. Yogyakarta: Jurusan Teknik
Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Nurcahyadi, Teddy. 2012. Perawatan Mesin. Yogyakarta: Jurusan Taknik Mesin Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Perdana, Pramudya Nur. 2012. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 1 Blog. Diambil pada tanggal
1 September 2013, dari PLTU/pembangkit-listrik-tenaga-uap-pltu.html. Pada pukul 10.16.
Pujiyatmoko, Heru. 2012. Maintenance Motor listrik pada Sistem Flue Gas
Desulfurization Pltu Tanjung Jati B Unit 3 & 4. Semarang: Jurusan Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Diponegoro.
Sudana, I Putu Adi. 2012. Analisis Fenomena Erosi pada Economizer Tube di Pltu Suralaya Unit
4.blog. Diambil pada tanggal 14 Oktober 2013,
darihttp://202.159.8.146/server/media.php?module=detailskripsi&id=3097. Pada puku 15.22.
Widodo, Eko. 2012. Laporan Kerja Praktik “Pemeliharaan Sistem Perpipaan pada PLTU Unit 3
Circulating Water Pump sampai dengan Boiler PT Indonesia Power UPB Semarang”.
Yogyakarta: Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.