You are on page 1of 6

TUGAS MANAJEMEN FARMASI

AKUNTANSI KEUANGAN

Disusun oleh :

Nama : DESI DIAN PURNAMASARI

NIM : 3351162178

Kelas : C

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI-BANDUNG
2016
Soal Akuntansi Keuangan

Transaksi Apotek “A” selama tahun 2015 yang mulai beroperasi tepat pada tanggal 01
Januari 2015 sebagai berikut:
1. Penjualan Tunai (incl.PPN) = Rp. 889.286.000
2. Penjualan Kredit (excl.PPN) = Rp. 35.304.000
3. Pembelian Kredit (excl.PPN) = Rp. 736.795.000
4. Biaya usaha selama tahun 2015, sebagai berikut:
- Biaya Pegawai = Rp. 154.444.000
- Biaya Tidak Langsung = Rp. 9.245.000
- Biaya Asuransi = Rp. 628.000
- Biaya Pajak = Rp. 454.000
- Biaya Pemeliharaan = Rp. 11.123.000
- BiayaUmum = Rp. 10.562.000
- Biaya Serba-serbi = Rp. 4.668.000
- Biaya Penjualan = Rp. 25.208.000
Anggaran perusahaan untuk tahun 2015 terlampir
- Opname fisik atas persediaan barang dagangan per 31 Desember 2015 adalah sebesar
Rp. 84.090.000
- Perhitungan atas biaya penyusutan aktiva tetap yang menjadi beban tahun 2015
adalah sebesar Rp. 40.000.000, yaitu terdiri atas :
 Inventaris golongan I sebesar Rp. 25.000.000
 Inventaris golongan II sebesar Rp. 15.000.000
Pimpinan dan karyawan belum mendapatkan kendaraan dinas baik roda empat
maupun roda dua.
- Biaya penjualan diatas belum termasuk biaya atas sewa dan renovasi gedung apotek
yaitu sebesar Rp.250.000.000 untuk selama 5 (lima) tahun.
- Pada gedung apotek telah disiapkan 5 ruang praktek dokter walaupun sampai akhir
tahun 2015 baru ada 1 (satu) dokter praktek yaitu dokter umum.

Dari data diatas, buat Laporan Kinerja Apotek “A” untuk periode yang berakhir per 31
Desember 2015, tentukan asumsi-asumsi untuk memperkuat analisa kinerja apotek kedepan
(2016).
APOTEK “A” (dalam ribuan rupiah)
KINERJA TAHUN 2015

AP Realisasi (+/-)
No. Uraian
Rp. % Rp. % %
I Penjualan
- Tunai 1.050.975 95,66 808.442 95,82 0,16
- Kredit 47.660 4,34 35.304 4,18 -0,16
Total Penjualan 1.098.635 100 843.746 100 0,00
II Harga Pokok Penjualan
- Stok Awal - 0,00 -
- Pembelian 929.963 84,65 736.795 87,32 2,67
- Stok Akhir 90.000 8,19 84.090 9,97 1,78
Harga Pokok Penjualan 839.963 76,46 652.705 77,36 0,9
Laba Kotor 258.672 23,54 191.041 22,64 -0,9
III Biaya Usaha
- Biaya Pegawai 162.166 14,76 154.444 18,30 3,54
- Biaya Tak Langsung 10.632 0,97 9.245 1,10 0,13
- Biaya Asuransi 800 0,07 628 0,07 0,00
- Biaya Pajak-pajak 800 0,07 454 0,05 -0,02
- Biaya Pemeliharaan 13.348 1,21 11.123 1,32 0,11
- Biaya Umum 11.185 1,02 10.562 1,25 0,23
- Biaya Serba-serbi 5.041 0,46 4.668 0,55 0,09
- Penyusutan 30.000 2,73 90.000 10,66 7,93
- Biaya Penjualan 82.518 7,51 25.208 2,99 -4,52
Total Biaya Usaha 316.490 28,81 306.332 36,31 7,5
IV Laba Usaha 57.818 5,26 115.291 13,66 8,4
- Pendapatan Lain-lain - -
- Beban Lain-lain - -
V Laba Sebelum Pajak 57.818 5,26 115.291 13,66 8,4

I. Perhitungan
a. Penjualan tunai (exclude PPN). Penggunaan exclude PPN untuk mengetahui laba
sebelum pajak serta sebagai sumber dalam pembuatan akuntansi keuangan
perusahaan (adanya biaya-biaya yang tidak diperkenankan sebagai pengurang
laba).
Rp. 889.286.000,00 : 1,1 = Rp. 808.442.000,00
b. Total penjualan = Penjualan tunai + Penjualan kredit
Rp. 808.442.000,00 + Rp. 35.304.000,00 = Rp. 843.746.000,00
c. Harga pokok penjualan = Pembelian – Stok akhir
Rp. 736.795.000,00 – Rp. 84.090.000,00 = Rp. 652.705.000,00
d. Laba kotor = Total penjualan – Harga Pokok Penjualan
Rp. 843.746.000,00 - Rp. 652.705.000,00= Rp. 191.041.000,00
e. Laba usaha = Laba kotor – Total biaya usaha
Rp. 191.041.000,00 – Rp. 306.332.000,00 = Rp. -115.291.000,00
f. Laba setelah pajak = Laba usaha – total (pendapatan lain-lain + beban lain-
lain)
Rp. -115.291.000,00 – 0 = Rp. -115.291.000,00

% Realisasi = Tunai (untuk semua)/Total penjualan x 100%


Defiasi = % Realisasi (untuk semua) - % AP

II. Asumsi-asumsi untuk memperkuat analisa kinerja apotek kedepan :


 Praktek Dokter
Asumsi : Sesuai kesepakatan kerjasama bahwa Apotek “A” mendapatkan komisi 20%
dari total jasa Dokter (berasal dari 5 dokter)
a. Dokter Umum
= Rp. 70.000,00 x (25 orang x 6 kali praktek x 52 minggu)
= Rp. 546.000.000,00 x 20% = Rp. 109.200.000,00
b. Dokter Gigi
= Rp. 100.000 x (20 orang x 5 kali praktek x 52 minggu)
= Rp. 520.000.000 x 20% = Rp. 104.000.000,00
c. Dokter Spesialis Anak
= Rp. 100.000,00 x (30 orang x 6 kali praktek x 52 minggu)
= Rp. 936.000.000,00 x 20% = Rp. 187.200.000,00
d. Dokter Spesialis Kandungan
= Rp. 100.000,00 x (20 orang x 5 kali praktek x 52 minggu)
= Rp. 520.000.000,00 x 20% = Rp. 104.000.000,00
e. Dokter Spesialis Penyakit Dalam
= Rp. 100.000,00 x (15 orang x 6 kali praktek x 52 minggu)
= Rp. 468.000.000,00 x 20% = Rp. 93.600.000,00
f. Total pendapatan dari praktek Dokter
Rp. 109.200.000,00 + Rp. 104.000.000,00 + Rp. 187.200.000,00 + Rp. 104.000.000,00 +
Rp. 93.600.000,00 = Rp. 598.000.000,00
g. Biaya Fasilitas Praktek Dokter = Rp. 12.000.000,00

Komisi bersih = Rp. 598.000.000,00 – Rp. 12.000.000,00 = Rp 586.000.000,00

 Analisis Kinerja Apotek “A”


Guna mendapatkan kinerja apotek yang lebih baik lagi di tahun 2016 ada beberapa
pertimbangan dan langkah-langkah serta terobosan yang perlu dilakukan, sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas fasilitas pendukung yang ada di apotek, antara lain :
 Menyediakan lahan parkir kendaraan yang memadai, aman dan bebas biaya parkir.
 Menyedikan minuman di apotek.
 Menyediakan ruang tunggu yang cukup dilengkapi sarana yang memadai guna
meningkatkan kenyamanan pelanggan di apotek.
 Menyediakan pendingin ruangan dan fasilitas TV.
 Berusaha menekan harga pokok penjualan dengan melakukan negosiasi harga dengan
suplier.
b. Meningkatkan penjualan dengan melakukan hal-hal berikut :
 Menambah persediaan terutama produk fast moving, sehingga penolakan resep dapat
dihindari.
 Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan serta keterampilan petugas apotek dalam
melayani pelanggan sehingga mampu meningkatkan nilai penjualan obat di apotek.
 Menyediakan obat-obat yang digunakan dokter praktek di apotek.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan apotek :
 Meningkatkan pelayanan terutama pemenuhan resep dengan tetap menjaga kualitas
pelayanan dan keamanan pasien.
 Meningkatkan pelayanan OTC untuk kebutuhan swamedikasi.
 Mengembangkan praktek dokter baru.
 Membuat Profil Pengobatan Penderita/catatan obat pasien.
 Memberikan edukasi kepada pasien, pelanggan dan masyarakat sekitar apotek dengan
turut melakukan promosi kesehatan.

You might also like