You are on page 1of 1

Owa Jawa, hewan setia yang terancam

punah
Sri LestariWartawan BBC Indonesia

Owa Jawa merupakan salah satu hewan langka yang sering diperdagangkan secara ilegal
di pasar-pasar hewan ataupun melalui internet. Owa Jawa yang menjadi korban
perdagangan ini kemudian direhabilitasi sebelum dilepas ke alam liar

Suara–suara Owa Jawa ini terdengar dari beberapa kandang di Pusat Rehabilitasi Owa Jawa di
Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Bodogol, Lido, Kabupaten
Bogor, Jawa Barat. Irma merupakan salah satu Owa Jawa termuda, usianya sekitar empat bulan.
Dia diselamatkan dari perdagangan satwa liar ilegal dan akan dibawa ke luar negeri melalui
Bandara Sukarno-Hatta. Pelaku perdagangan satwa yang membawa Irma mengaku Owa Jawa itu
dibeli dari Pasar Pramuka dan akan dibawa ke negara asalnya, Kuwait.

Manajer Program Conservation Internasional, Anton Ario mengatakan adanya Owa Jawa berusia
bayi yang diperdagangkan menunjukkan masih maraknya perburuan. Perburuan bayi Owa Jawa
itu merupakan ancaman bagi populasi primata yang memiliki habitat asli di kawasan hutan di
Jawa, antara lain TNGGP, Taman Nasional Gunung Halimun-Salak dan Ujung Kulon. “Biasanya
diambil oleh pemburu itu adalah yang bayi, itu masih tergantung sama induknya, masih suka
dipeluk, masih suka dipegang sama induknya. Kemudian induknya dibunuh, anaknya diambil
diperdagangkan, yang tersisa itu jantan dan betina. Mereka ikatan keluarganya itu kuat, salah
satu dari mereka itu diambil atau terganggu maka semua keluarga itu akan berpengaruh, " jelas
Anton.
Kondisi itu terjadi karena Owa Jawa merupakan hewan yang memiliki sifat monogami, dan satu
keluarga menguasai 10 sampai 17 hektare wilayah hutan.
"Makanya tak berlebihan jika saya katakan mengambil satu Owa Jawa itu sama dengan
membunuh empat individu, mereka itu akan saling berpengaruh, stres tinggi mereka bisa mati, “
kata dia.

You might also like