You are on page 1of 2

KATARAK

No.Dokumen : SOP/228/UKP-NGT
No.Revisi :
SOP
Tanggal terbit : 25 Mei 2018
Halaman :
PUSKESMAS YUPITA
NANGA NIP.19670703
TAYAP 1989012 003

1. Pengertian Katarak adalah kekeruhan pada lensa yang menyebabkan


penurunan tajam penglihatan (visus) yang paling sering
berkaitan dengan proses degenerasi lensa pada pasien usia di
atas 40 tahun (katarak senilis). Penyebab lain katarak adalah
glaukoma, uveitis, trauma mata, serta kelainan sistemik
seperti Diabetes Mellitus, riwayat pemakaian obat steroid dan
lain-lain. Katarak biasanya terjadi bilateral, namun dapat juga
pada satu mata (monokular).
Kode ICD X : H26.9 Cataract, unspecified
Tingkat kemampuan 2
1. Tujuan Sebagai acuan bagi tenaga medis untuk melakukan identifikasi
dan penatalaksanaan katarak
2. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 30/KAPUS/IV/2018
Tentang Penetapan Dokumen Esternal Yang Menjadi Acuan
Dalam Penyusunan Standar Pelayanan Klinis
3. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
4. Prosedur 1. Petugas menerima pasien
2. Petugas melakukan anamnesa keluhan pasien yang
disesuaikan dengan gejala dermatofitosis, yaitu keluhan
penglihatan menurun secara perlahan seperti tertutup
asap/kabut. Keluhan disertai ukuran kacamata semakin
bertambah, silau dan sulit membaca.
Faktor resiko:
a. Usia lebih dari 40 tahun
b. Penyakit sistemik seperti Diabetes Mellitus.
c. Pemakaian tetes mata steroid secara rutin.
3. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik sebagai berikut:
Pemeriksaan Fisik Oftalmologis:
a. Visus menurun.
b. Refleks pupil dan Tekanan Intra Okular normal.
c. Tidak ditemukan kekeruhan kornea.
d. Terdapat kekeruhan lensa yang tampak lebih jelas
setelah dilakukan dilatasi pupil dengan tetes mata
tropikamid 0.5%.
e. Pemeriksaan iris shadow test positif.
5. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik oftalmologis.
Diagnosis Banding: Kelainan refraksi
6. Petugas melakukan penatalaksanaan yaitu: Pada katarak
matur segera dirujuk ke layanan sekunder yang memiliki
dokter spesialis mata untuk mendapatkan penatalaksanaan
selanjutnya.
7. Petugas memberikan konseling dan edukasi berupa:
Memberitahu keluarga bahwa katarak adalah gangguan
penglihatan yang dapat diperbaiki. Memberitahu keluarga
untuk kontrol teratur jika sudah didiagnosis katarak agar
tidak terjadi komplikasi.
8. Petugas melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang
lebih tinggi (Rumah Sakit) apabila
a. Indikasi sosial jika pasien merasa terganggu.
b. Jika katarak telah matur dan membutuhkan tindakan
operasi.
c. Jika timbul komplikasi
9. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesa,
pemeriksaan fisik, diagnosa dan penatalaksanaan yang telah
dilakukan dalam rekam medis pasien.
10. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas rekam medis.
5. Unit 1. Pendaftaran dan Rekam Medis
Terkait 2. Poli Umum

You might also like