You are on page 1of 11

METODE PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Oleh :
Fajrus Sobah 15050524046
Moch Ihksan Khofi 15050524042
Agus Suhendri 15050524043
Tri Nur Diantoro 15050524046

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses penyelidikan secara sistematis
yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah. Sebagai
suatu kegiatan sistematis penelitian harus dilakukan dengan metode tertentu yang
dikenal dengan istilah metode penelitian,yakni suatu cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Salah satu komponen yang penting dalam penelitian adalah proses peneliti dalam
pengumpulan data. Kesalahan yang dilakukan dalam proses pengumpulan data akan
membuat proses analisis menjadi sulit. Selain itu hasil dan kesimpulan yang akan
didapat pun akan menjadi rancu apabila pengumpulan data dilakukan tidak dengan
benar.
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak
dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya
melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain.
Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah
yang dihadapi atau yang diteliti.
Masing-masing penelitian memiliki proses pengumpulan data yang berbeda,
tergantung dari jenis penelitian yang hendak dibuat oleh peneliti. Pengumpulan data
kualitatif pastinya akan berbeda dengan pengumpulan data kuantitatif. Pengumpulan
data statistik juga tidak bisa disamakan dengan pengumpulan data analisis.
Pengumpulan data penelitian tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Terdapat
langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data yang harus diikuti. Tujuan
dari langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data ini adalah demi
mendapatkan data yang valid, sehingga hasil dan kesimpulan penelitian pun tidak
akan diragukan kebenarannya.
Dalam penelitian ilmiah, agar data yang kita kumpulkan menjadi valid, maka kita
harus mengetahui bagaimana cara-cara pengumpulan data dalam penelitian itu,
sehingga data yang kita peroleh dapat menjadi pendukung terhadap kebenaran suatu
konsep tertentu.

Metode Penelitian 1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian pengumpulan data?
2. Apa saja teknik pengumpulan data?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian pegumpulan data
2. Untuk mengetahui teknik-teknik pengumpulan data
D. Manfaat
Memberikan pengetahuan terhadap setiap manusia mengenai tentang pengertian
pengumpulan data dan teknik pengumpulan data dalam metode penelitian

Metode Penelitian 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian pengumpulan data adalah
proses, cara, perbuatan mengumpulkan, atau menghimpun data. Metode pengumpulan
data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk
menghimpun data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan
tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui:
angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainya. Pengumpulan
data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai
tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji
secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam
rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih
perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data.
Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis.
Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut
terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian. Variabel-variabel
yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian.
Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional
variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang
penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan
pengukuran.
B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik
pengumpulan data yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang
paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable.

Dalam suatu penelitian, langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat
menentukan terhadap proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan tersebut.
Metode Penelitian 3
Kesalahan dalam melaksanakan pengumpulan data dalam satu penelitian, akan
berakibat langsung terhadap proses dan hasil suatu penelitian.

Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan


metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya.
Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang
dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi
atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya,
pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif
dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga
sebagai proses yang menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan
dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Pengumpulan data, dapat
dimaknai juga sebagai kegiatan peneliti dalam upaya mengumpulkan sejumlah data
lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (untuk penelitian
kualitatif), atau menguji hipotesis (untuk penelitian kuantitatif).
Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh metodologi penelitian, apakah
kuantitatif atau kualitatif. Dalam penelitian kualitatif dikenal teknik pengumpulan
data: observasi, focus group discussion (FGD), wawancara mendalam (indent
interview), dan studi kasus (case study). Sedangkan dalam penelitian kuantitatif
dikenal teknik pengumpulan data: angket (questionnaire), wawancara, dan
dokumentasi.
Beberapa teknik pengumpulan data secara umum:
1. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/data untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara
dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan
wawancara.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti,
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang
oleh peneliti dalam menggunakan teknik interview dan juga kuesioner adalah
sebagai berikut:

Metode Penelitian 4
Bahwa subjek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya
sendiri.
Bahwa apa yang dinyatakan oleh subjek kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya.
Bahwa interpretasi subjek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh si
peneliti.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan


dapat dilakukan dengan tatap muka maupun lewat telepon

Secara garis besar ada dua macam pedoman wawancara :

a. Pedoman wawancara tidak terstruktur


Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana
peneliti tida menggunkaan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap uuntuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara
yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas
pewawancara sangat diperlukan. Pewawancaralah sebagai pengemudi jawaban
responden. Adapun contohnya adalah sebagai berikut: “Bagaimanakah
pendapat Saudara terhadap kebijakan-kebijakan Rektor terhadap UKM-UKM
yang ada di IAIN Syekh Nurjati Cirebon?dan bagaimana dampaknya
terhadap mahasiswa!”.
b. Pedoman wawancara terstruktur
Yaitu pedoman wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai chek list. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik
pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan
pasti informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan
wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun sudah
disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi
pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya.
Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrumen sebagai
pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan

Metode Penelitian 5
alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur dan material lain yang dapat
membantu pelaksanaan wawancara berjalan lancar.
2. Kuesioner ( angket )
Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang
bisa diharapkan dari responden (Iskandar, 2008: 77).
Uma sekaran (1992) dalam Sugiyono mengungkapkan beberapa prinsip
penulisan angket yaitu sebagai berikut:
a) Isi dan tujuan pertanyaan, yang dimaksud disini adalah isi pertanyaan tersebut
merupakan bentuk pengukuran atau bukan. Kalau berbentuk pengukuran,
maka dalam membuat pertanyaan harus teliti, setiap pertanyaan harus ada
skala pengukuran dan jumlah itemnya mencukupi untuk mengukur variabel
yang diteliti.
b) Bahasa yang digunakan, bahasa yang digunakan dalam penulisan angket harus
disesuaikan dengan kemampuan berbahasa responden.
c) Tipe dan bentuk pertanyaan, tipe pertanyaan dalam angket dapat berupa
terbuka atau tertutup, (dalam wawancara bisa terstruktur dan tidak
terstruktur), dan bentuknya dapat menggunakan kalimat positif dan negatif.
d) Pertanyaan tidak mendua
e) Tidak menanyakan yang sudah lupa
f) Pertanyaan tidak menggiring, artinya usahakan pertanyaan tidak menggiring
pada jawaban yang baik saja atau yang jelek saja.
g) Panjang pertanyaan, pertanyaan dalam angket sebaiknya tidak terlalu panjang,
sehingga akan membuat jenuh responden dalam mengisi.
h) Urutan pertanyaan, urutan pertanyaan dalam angket, dimulai dari yang umum
menuju ke hal yang spesifik, atau dari yang mudah menuju hal yang sulit.

Ada beberapa jenis kuesioner yang dapat digunakan dalam proses pengumpulan
data, yaitu:

Kuesioner tertutup

Metode Penelitian 6
Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada responden sudah dalm bentuk
pilihan ganda. Jadi kuesioner jenis ini responden tidak diberi kesempatan
untuk mengeluarkan pendapat.
Kuesioner terbuka
Merupakan angket atau pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada
responden yang memberikan keleluasaan kepada responden untuk
memberikan pendapat sesuai dengan keinginan mereka.

Kelebihan teknik kuesioner, antara lain:

a) Jumlah responden dapat dalam jumlah yang besar dan cakupannya cukup luas,
karena kuesioner dapat dikirim melalui pos.
b) Biaya yang dibutuhkan dengan teknik ini relative murah.
c) Responden tidak perlu orang yang mempunyai keahlian dan wawasan yang
luas, cukup orang yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian.

Kekurangan teknik kuesioner, antara lain:


a) Tingkat pengembalian kuesioner rendah, jika dikirim melalui pos.
b) Teknik kuesioner hanya dapat diberikan kepada responden yang dapat
membaca.
c) Bila pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ditafsirkan salah oleh responden,
maka hasil penelitian tidak akurat.
Petunjuk-petunjuk yang harus diikuti saat memilih bahasa dalam proses
pembuatan kuesioner sebagai berikut:
a) Gunakan bahasa atau kata-kata yang sederhana agar mudah dipahami oleh
responden.
b) Hindari penggunaan pertanyaan-pertanyaan spesifik.
c) Pertanyaan harus singkat.
d) Hindari pemilihan kata yang bermakna ganda.
e) Berikan pertanyaan kepada responden yang tepat.
f) Pastikan bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut secara teknik cukup akurat.
3. Observasi
Observasi atau pengamatan langsung adalah pengumpulan data dengan
melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang

Metode Penelitian 7
mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentang
kondisi objek penelitian tersebut.
Dalam menggunakan observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya
dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan
kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku
yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa
mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan
pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kepada skala bertingkat.
Misalanya memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat rekasi
tersebut, tetapi juga menilai reaksi tersebut apakah sangat kurang, atau tidak
sesuai dengan apa yang dikehendaki (Arikunto, 2006: 229).
Ada beberapa komponen yang tercakup dalam proses pengumpulan data
dengan metode observasi, antara lain:
a) Pemilihan
b) Pengubahan
c) Pencatatan
d) Pengodean
e) Tujuan empiris

Teknik pengumpulan data dengan observasi dapat dibedakan berdasarkan


keterlibatan pengamat dan cara pengamatan.

1. Berdasarkan keterlibatan pengamatan dibagi dua, yaitu:


a. Observasi partisipasi
Di mana pengamat ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan
subjek yang diteliti atau yang sedang diamati. Peneliti ikut melakukan apa
yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.
Dengan observasi pastisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih
lengkap dan valid
b. Observasi tak partisipasi
Di mana pengamat berada di luar subjek yang sedang diteliti atau diamati.
Peneliti tidak ikut serta dalam penelitian, hanya saja menjadi pengamat
independen.
2. Berdasarkan cara pengamatan dibagi dua, yaitu:
a. Observasi terstruktur
Metode Penelitian 8
Observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan
diamati, kapan dan di mana tempatnya. Dengan cara ini pengamat dalam
proses pengumpulan data menggunakan pedoman pengamatan.
b. Observasi tidak terstruktur
Observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan
di observasi. Dengan cara ini pengamat dalam proses pengumpulan data
tidak menggunakan pedoman pengamatan.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik
pengumpulan data yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling
tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable.
Pengumpulan data dialukan untuk menyediakan data untuk dianalisis guna menjawab
masalah yang telah dirumuskan. Dalam pengumpulan data kuantitatif, kebenaran bersifat
objektif, tunggal, universal, dapat dapat diuji dan positif.
Ada beberapa metode pengumpulan data yang umum digunakan dalam suatu penelitian
adalah sebagai berikut ;
1. Wawancara
Ada dua macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
2. Kuesioner(angket)
Ada dua macam kuesioner, yaitu tertutup dan terbuka.
3. Observasi
Ada dua macam observasi, yaitu observasi terstruktur dan tidak terstruktur

Metode Penelitian 9
DAFTAR PUSTAKA
1. http://evendimuhtar.blogspot.co.id/2015/07/teknik-pengumpulan-data.html
2. http://miss-fajriah.blogspot.co.id/2014/03/makalah-metode-penelitian-
teknik.html
3. http://menzour.blogspot.co.id/2016/11/makalah-teknik-pengumpulan-
data.html

Metode Penelitian 10

You might also like