You are on page 1of 32

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan merupakan

salah satu unsur dari kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai

dengan cita –cita bangsa indonesia sebagaimana dimaksud dalam

pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

1945.

Setiap tahun sekitar 1,1 juta kematian di seluruh dunia

karena penyakit atau kecelakaan yang berhubungan dengan

pekerjaan. Angka itu setara dengan 5.000 pekerja per hari atau

tiga orang setiap menitnya meninggal dunia. Peralihan Melinium

kedua dan ketiga mengungkap terjadinya 250 juta kecelakaan

yang terjadi di industri-industri di dunia yang menyebabkan

300.000 kematian (ILO, 2003).

Indonesia sebagai negara berkembang telah memiliki

perhatian terhadap masalah keselamatan dan kesehatan

kerja(K3).Hal ini dapat di lihat sejak dikeluarkannya UU. 1 tahun

1970 tentang keselamatan kerja. Undang-undang ini memberikan

perlindungan hukum terhadap tenaga kerja yang bekerja agar tepat

dan peralatan produksi senantiasa berada dalam keadaan selamat

dan aman bagi pekerja (Tresnaningsi 2012)


2

Keselamatan dan kesehatan kerja dewasa ini merupakan

istilah yang sangat populer.Bahkan di dalam dunia industri tersebut

lebih di kenal dengan singkatan K3 yang artinya keselamatan dan

kesehatan kerja. Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai

keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan

pekerjaan.Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah

satu faktor yang dilakukan selama bekerja.

Alat pelindung diri adalah suatu alat yang mempunyai

kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang

fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat

kerja. Alat pelindung diri dipakai setelah usaha rekayasa

(engineering) dan cara kerja yang aman (work practices) telah

maksimum (Barbara, 2001). Universal precautionmerupakan upaya

pencegahan penularan penyakit dari tenaga kesehatan dan

sebaliknya, hal ini didasari penyebaran penyakit infeksius melalui

medium cairan tubuh dan darah. Pemakaian alat pelindung diri

merupakan upaya untuk menciptakan kesehatan dan keselamatan

kerja yang optimal. Kepatuhan penggunaan APD di rumah sakit

dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, motivasi,

keterbatasan alat, dan juga sikap dan perilaku dariperawat itu

sendiri. Di Rumah Sakit Grha Husada ternyata masih ditemukan

beberapa orang yang tidak menggunakan alat pelindung diri dasar.

Dari studi pendahuluan yang dilakukan dengan cara observasi,


3

didapatkan hasil bahwa dari jumlah total 24 perawat, masih ada

sebagian perawat yang tidak menggunakan handscoon atau

masker, atau bahkan keduanya saat melakukan tindakan

keperawatan, misalnya saat pengambilan sample darah,

pemasangan infus dan faktor faktor yang berhubungan dengan

kepatuhan perawat dalam penggunaan alat pelindung diri masih

belum diketahui lebih banyak lagi.( Chrysmadan, 2011)

Pengendalian bahaya dapat dilakukan dengan berbagai cara

salah satunya adalah dengan menggunakan alat pelindung diri.

Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

No.8/MEN/VII/2010, alat pelindung diri (APD) atau personal

protective acquiepment di defenisikan sebagai alat yang

mempunyai kemampuan melindungi sesorang yang fungsinya

mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari bahaya tepat

kerja.(Supriyadi 2011)

Berdasarkan data Jamsostek, selama Januari-September

2003 terdapat 81.169 kecelakaan kerja diantaranya 8.090 (97%)

cacat, 71 kasus cacat total tetap dan 1.321 meninggal dunia. Jika

dirata-rata, setiap hari di Indonesia terjadi 451 kasus penyakit

akibat kerja dan 44 kasus kecelakaan kerja.Indonesia masuk

peringkat paling buruk standar keselamatan kerjanya (ILO, 2003).

Dewan Keselamatan dan Kesehatan kerja Indonesia (2004),

menyebutkan dari 16.000 perusahaan lokal hanya 80 diantaranya


4

yang telah sesuai dengan peraturan dan mendapatkan sertifikat

bebas kecelakaan (zero accident). (Ridwan, 2011)

Dari penelitian yang dilakukan oleh M Khadavi Baba tentang

Persepsi Petugas Pengangkut Sampah Terhadap Penggunaan Alat

Pelindung Diri (APD) Di Kota Ternate Tahun 2015. Di mana

pengetahuan pengangkut sampah terhadap APD dan jenis serta

manfaat dari APD sudah cukup baik. Pengalaman petugas

pengangkut sampah terhadap penggunaan APD yang diterapkan

selama bekerja masih kurang baik. Hal ini dilihat dari masih

seringnya petugas mengalami kecelakaan kerja akibat kurangnya

penerapan APD dengan baik dalam bekerja sedangkan dari sikap

petugas terhadap penting penggunaan APD saat bekerja masih

kurang baik, hal ini karena petugas pengangkut sampah merasa

sudah terbiasa dengan resiko kecelakaan dan beban kerja yang

dihadapinya.

Alasan peneliti memilih tempat penelitian di Pelabuhan Ahmad

Yani Kota Ternate karena sesuai dengan hasil data jumlah buruh

yang memakai alat pelindung diri hanya sebagian saja sedangkan

yang tidak memakai alat pelindung diri (APD) masih banyak

sedangkan jumlah buruh keseluruhan itu terdapat 465 orang

ditambah lagi pengurus sama pegawai kerja 15 orang jadi jumlah

rata-rata 465 jumlah kecelakaan pada tahun 2015 terdapat 3 orang

jumlah yang meninggal pada taun 2015 itu 8 orang sedangkan


5

2016 terdapat 9 orang jumlah luka berat itu 1 orang jumlah luka

ringan itu 5 orangsehingga ini juga menjadi proritas masalah bagi

kesehatan dan keselamatan kerja akibat tidak menggunakan alat

pelindung diri,maka dari itu peneliti tertarik meneliti tentang Perilaku

Para Pekerja Buruh Yang Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri

(APD) di wilayah Kerja Pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate Tahun

( profil Pelabuhan Ahmad Yani 2016)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang

di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

Bagaimana Perilaku Pekerja Buruh Yang Tidak Menggunakan Alat

Pelindung Diri (APD) DI Wilayah Kerja Pelabuhan Ahmad Yani Kota

Ternate Tahun 2016.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang Perilaku

Pekerja Buruh Yang Tidak Menggunakan Alat Pelindung Diri

(APD) DI Wilayah Kerja Pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate

Tahun 2016.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mendapatkan Informasi yang mendalam tentang

Pengetahuan Buruh Terhadap Alat Pelindung Diri (APD) Di

Pelabuhan Ahmad Yani Tahun 2016.


6

b. Untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang

Sikap Buruh Terhadap Alat Pelindung Diri (APD) Di

Pelabuhan Ahmad Yani Tahun 2016.

c. Untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang

Sumber informasi tentang Alat Pelindung Diri ( APD Di

Pelabuhan Ahmad Yani Tahun 2016.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Bagi instansi

Sebagai bahan informasi bagi instansi terkait, khususnya

di pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate dalam rangka

meningkatkan pengetahuan buruh dalam memanfaatkan alat

pelindung diri (APD) di saat bekerja.

2. Manfaat bagi buruh

Sebagaimana bahan informasi dan memberikan

pemahaman agar menjadi suatu kewaspadaan di dalam

melakukan aktivitas baik kerja secara ringan maupun berat.

3. Bagi Mahasiswa

Sebagai salah satu bahan referensi untuk melakukan penelitian

selanjutnya khususnya mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan.

4. Bagi Penelitian

Sebagai bahan masukan yang menjadi pengalaman berharga dalam

memperluas wawasan dan pengetahuan bagi penulis tentang

pentingnya penggunaan alat pelindung diri di saat bek


7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Perilaku

1. Pengertian Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu

sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara

lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah,

menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati

langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar

(Notoatmodjo, 2003).

Perilaku adalah hasil atau resultan antara stimulus (faktor

eksternal) dengan respons (faktor internal) dalam subjek atau

orang yang berperilaku tersebut (Notoatmodjo, 2010)

2. Determinan Perilaku

Teori Lawrence Green mencoba menganalisis perilaku

manusia berangkat dari tingkat kesehatan.Bahwa kesehatan

seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku

(behavior causes) dan faktor diluar perilaku (non behavior

causes).
8

Faktor perilaku ditentukan atau dibentuk oleh 3 faktor :

a. Faktor predispossi yang terwujud dalam pengetahuan, sikap,

dan kepercayaan.

b. Faktor pendukung yang terwujud dalam lingkungan fisik atau

sarana dan prasarana seperti : tempat pelayanan kesehatan,

media cetak dan media elektronik.. (Priyoto 2014).

B. Tinjauan Umum Tentang Alat Pelindung Diri (APD)

1. Defenisi Alat Pelindung Diri (APD)

Alat pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang di

gunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh/sebagian

tubuhnyaterhadap kemungkinan adanya potensi

bahaya/kecelakaan kerja. APD dipakai sebagai upaya terakhir

dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa

(engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan

baik.

APD juga merupakan kelengkapan yang wajib di gunakan

saat bekerja sesuai kebutuhan untuk menjaga keselamatan

pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Perlengkapan

pelindung diri tersebut semua pakaian dan aksesories pekerjaan

lain yang di rancang untuk menciptakan sebuah penghalang

terhadap bahaya tempat kerja. Penggunaan APD harus tetap

dikontrol oleh pihak yang bersangkutan, khususnya disebuah

tempat kerja.
9

2. Tujuan dan manfaat alat pelindung diri (APD)

Adapun tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri

(APD),antaralain:

a. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa

(engineering)dan adiministratif tidak dapat dilakukan dengan

baik.

b. Meningkatkan efektifitas dan produktifitas kerja

c. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

Sedangkan manfaat dari menggunaan Alat pelindung diri

(APD),antara lain:

a. untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap

kemungkinan adanya potensi bahaya kecelakaan kerja.

b. Mengurangi resiko penyakit akibat kecelakaan.

3. Jenis dan fungsi Alat pelindung diri(APD)

Alat pelindung diri(APD)adalah kelengkapan yang wajib di

gunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk

menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di

sekelilingnya.Kewajiban itu di sepakati oleh pemerintah melalui

Departemen tenaga kerja dan Transmigrasi Republik

Indonesia. Transmigrasi No per 08/men/VII/2010 tentang alat

pelindung diri.Adapun bentuk dari alat tersebut adalah:


10

a. Safety Helmet

Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda

yang bisa mengenai kepala secara langsung.

b. Sabuk pengaan (safety belt)

Sabuk keselamatan (safety belt) berfungsi sebagai alat

pengaman ketika menggunakan alat transportasi ataupun

peralatan lain yang serupa alat berat,dan lain-lain).

c. Sepatu pelindung(safety shoes)

Sepatu karet(sepatu boot)berfungsi sebagai alat pengaman

saat bekerja di tempat yang becek ataupun

berlumpur.Kebanyakan di lapisi dengan mental untuk

melindungi kaki dari benda tajam atau berat,benda

panas,cairan kimia,dan sebagainya.

d. Sarung tangan

Sarung tangan berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada

saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat

mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung

tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing

pekerjaan.

e. Tali pengaman (safety harness)

Tali pengaman (safety harness) berfungsi sebagai pengaman

saat bekerja di ketinggian di wajibkan lebih 1,8 meter.

f. Penutup Telinga (Ear Plug)


11

Penutup telinga (Ear Plug)/ear muff) berfungsi sebagai

pelindung telinga pada saat bekerja di tepat yang bising .

g. Kaca mata pengaman (Safety glasses)

Kaca mata pengaman (safety glasses) berfungsi sebagai

pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas)

h. Masker (Respirator)

Masker (Respirator) berfungsi sebagai penyaring udara yang

dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk

(misalnya berdebu, beracun, dsb).

i. Pelindung wajah ( Faece Shield )

Pelindung wajah (Face Shield ) berfungsi sebagai pelindung

wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misalnya

pekerjaan mengerinda).

j. Jas Hujan (Rain Coat )

Jas hujan ( rain coat ) berfungsi melindungi dari percikan

saat bekerja (misalnya bekerja pada waktu atau sedang

mencuci alat).

Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya,

gunakan pedoman yang benar-benar sesuai dengan standar

keselamatan kerja (K3L : Kesehatan, Keselamatan Kerja Dan

Lingkungan). APD harus digunakan sesuai dengan jenis

pekerjaan dan dalam jumlah yang memadai, memastikan APD


12

yang digunakan untuk keselamatan pekerja, selain itu APD

juga harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Adapun syarat-syarat alat pelindung diri (APD) agar dapat

dipakai dan efektif dalam penggunaan dan pemeliharaan APD

sebagai berikut :

a. Alat Pelindung Diri harus dapat memberikan perlindungan

efektif pada pekerja atas potensi bahaya yang di hadapi

ditempat kerja.

b. Alat pelindung diri mempunyai berat yang sering mungkin

nyaman dipakai dan bukan merupakan beban tambahan

bagi pemakainya.

c. Bentuk cukup menarik sehingga pekerja tidak malu

memakainya.

d. Tidak menimbulkan gangguan kepada pemakainya, baik

karena bahayanya maupun kenyamanan dalam

memakainya.

e. Muda di pakai dan di lepas kembali.

f. Tidak menggangu penglihatan, pendengaran, pernapasan,

serta gangguan kesehatan lainnya pada waktu dipakai

dalam waktu yang cukup lama.

g. Tidak mengurangi persepsi sensori dalam menerimah

tanda-tanda peringatan.
13

h. Suku cadang alat pelindung diri yang bersangkutan cukup

tersedia di pasaran.

i. Mudah disimpan dan dipelihara pada saat tidak digunakan.

j. Alat pelindung diri yang digunakan harus sesuai dengan

standar yang ditetapkan( Tarwaka, 2008).

C. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap satu objek tertentu.

Penginderaan ini terjadi melalui pancaindera manusia dengan

sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan

pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian

dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau

kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan

lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari Pengetahuan

juga dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi yang dipahami

dan diperoleh dari proses belajar selama hidup dan dapat

dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat penyesuaian diri sendiri

maupun lingkungannya (Notoadmojo 2003)

1. Tahu (know)
14

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Yang termasuk pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah

diterima. Oleh sebab itu, tahu merupakan tingkat pengetahuan

yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu

tentang apa yang dipelajari antara lain: menyebutkan,

menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya.

2. Memahami (Comprehension)

Mamahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang

telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan dan sebagainya terhadap

objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan menggunakan yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini

dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang

lain.

4. Analisis (Analysis)
15

Analisis adalah suatu kemampuan untk menjabarkan materi atau

suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam

suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu

sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan

kata-kata kerja: dapat menggambarkan, membedakan,

memisahkan dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk

keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis itu suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-

formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun, merencanakan,

meringkas, menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori

atau rumusan-rumusan yang telah ada.

D. Tinjauan Umum Tentang Sikap

Sikap adalah merupakan reaksi atau respons seseorang yang

masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap itu tidak

dapat dilihat langsung, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih

dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata

menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus

tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari adalah merupakan reaksi

yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Menurut

Newcomb seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap itu


16

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan

merupakan pelaksana motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu

tindakan atau aktivitas, akan tetapi adalah merupakan “pre-

disposisi” tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi

tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka tingkah laku yang

terbuka. Sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu :

1. Menerima (Receiving)

Menerima, diartikan bahwa orang (subjek) mau dan

memperhatikan stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap

orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian

itu terhadap ceramah-ceramah

2. Merespon (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari

sikap. Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan

atau mengerjakan tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu

benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.

3. Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah

adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya, seorang ibu

yang mengajak ibu yang lain untuk pergi menimbangkan

anaknya ke posyandu, atau mendiskusikan tentang gizi, adalah


17

suatu bukti bahwa si ibu tersebut telah mempunyai sikap positif

terhadap gizi anak.

4. Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah

dipilihnya dengan segala risiko adalah merupakan sikap yang

paling tinggi. Misalnya, seorang ibu mau menjadi akseptor KB,

meskipun mendapat tantangan dari mertua atau orang tuanya

sendiri.(Notoadmojo 2003)

E. Tinjauan Umum Tentang Sumber Informasi

Sumber informasi dapat didefenisikan sebagai hasil dari

pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih

berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-

kejadian yang nyata yang di gunakan untuk pengambilan

keputusan sumber dari informasi adalah data. Data adalah

kenyataaan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan

kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi

pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang

sering terjadi adalah transaksi perubahan dari suatu nilai yang di

sebut transaksi.kesatuan nyata adalah berupa suatu objek nyata

seperti tempat,benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi

(Agusnurliman,2013).

Data merupakan bentuk masih mentah,belum dapat bercerita

banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu
18

metode untuk menhasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-

simbol semacam huruf, angka, bentuk suara, sinyak, gambar dan

sebagainya. Data yang diolah melalui suatu model menjadi

informasi, pertama kemudian menerimah informasi tersebut,

membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang berarti

menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat

sejumlah data kembali. Data tersebut akan di tangkap sebagai

input,di proses kembali lewat suatu model dan seharunya

membentuk suatu siklus (Agusnurulilman,2013).

Informasi adalah data yang telah di proses / diolah ke dalam

bentuk yang sangat berarti untuk penerimaannya dan merupakan

nilai yang sesunggguhnya atau di pahami dalam tindakan atau

keputusan yang sekarang atau nantinya. (Gordon B. Davis,2009).

Sumberinformasidapatmelalui :

1. Pengertian Media Massa


Media massa menurut cangara (2003) adalah alat yang dii
gunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada
khalayak (Penerima) dengan meggunakan alat komunikasi
mekanis seperti surat kabar,film radio,dantelevisi.
2. Jenis-jenis media massa adalah :
a. Media Cetak
Media cetak meliputi koran,majalah,buku,juga leaflet dan
pemflet. Tujuan utama media cetak adalah sebagai
komunikasi publik.
b. Media Elektronik
19

Media elektronik meliputit elevisi,radio,video compact Disc

(VCD) dan Digital Video (DVD).

c. Media Online

Media online website internet dan merupakan media yang

paling banyak di pakai remaja untuk memperoleh informasi.

1. Macam - macam media massa

a. Koran

Koran dikatakan sebagai media massa tertua sebelum

ditemukan film,radio dan televisi. Koran memiliki

keterbatasan karena hanya biasa dinikmati oleh mereka

yang mengerti huruf, serta lebih banyak disenangi oleh

orang tua dari pada kaum remaja dan anak-anak. Salah

satu kelebihan Koran ialah mampu memberikan informasi

yang lengkap, bisa di bawa kemana-mana, terdokumentasi

dan mudah di peroleh (Cangara,2003). Beberap atahun

lalu,keberadaan Koran di anggap segera berakhir. Apabila

bertahan setelah televisi, Koran di nilai tidak akan banyak

berpengaruh lagi.

b. Majalah

Majalah juga harus berusaha keras menyusuaikan diri

dengan kondisi-kondisi baru.Sama halnya dengan Koran

,banyak majalah raksasa yang sangat tertekan. Tidak


20

sedikit majalah mingguan atau bulanan yang sudah

puluhan (Cangara, 2003).

c. Radio

Radio makin terdesak oleht elevisi, namun masih

memiliki banyak penggemar.Kecenderungannya adalah

jangkauan siaran radio semakin menyempit sehingga yang

paling mampu bertahan adalah radio yang hanya melayani

suatu wilayah kecil saja.Salah satu kelebihan radio

dibandingkan dengan media lainnya, ialah cepat dan

mudah di bawah kemana-mana. Radio bisa di nikmati

sambil mengerjakan pekerjaan lain seperti memasak,

menulis, menjahit dan semacamnya (Cangara, 2003).

d. Televisi

Televisi saat ini merupakan media dominan

komunikasi massa di seluruh dunia, dan sampai sekarang

masih terus berkembang. Televisi menyita banyak

perhatian tanpa mengenalusia, pekerjaan dan pendidikan

hal ini disebabkan karena televise memiliki sejumlah

kelebihan terutama kemampuannya dalam menyatukan

antara fungsi audio dan visual di tambah dengan

kemampuannya dalam memainkan warna. Penonton

leluasa menentukan saluran mana yang mereka

senangi.Selain itu televisi juga mampu mengatasi jarak dan


21

waktu, sehingga penonton yang tinggal di daerah-daerah

terpencil dapat menikmati siaran televisi(Cangara,2003).

e. Film

Film dan masyarakat memiliki sejarah yang panjang

dalam kajian para ahli komunikasi.Film dengan lebih muda

dapat menjadi ralat komunikasi yang sejati. Karena ia tidak

mengalami unsur-unsur teknik, politik, ekonomi, social, dan

demografi (Cangara, 2003).

Film dalam pengertian sempi tadalah penyajian

gambar melalui layar lebar, tetapi dalam pengertian yang

lebih luas biasa juga termasuk yang di siarkan televisi.

Memang sejak televisi menyajikan film-film seperti yang di

putar di gedung-gedung bioskop, terdapat kecenderungan

penonton lebih senang menonton dirumah, karena selain

lebih praktis juga tidak perlu membayar (Cangara,2003).

f. Buku - buku

Kontrak dengan film, buku terus tumbuh pesat,

meskipun di massa sebelumnya bisnis buku tidak pernah

popular (Cangara,2003).

g. Pamflet / liflet

Pamflet adalah terbitan tidak berkala yang dapat

terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait

dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekal iterbit.Liflet


22

adalahl embaran kertas berukuran kecil mengandung

pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai

informasi mengenai suatu hal atau peristiwa.Pamflet / liflet

biasanya berisi informasi singkat organisasi atau lembaga

kesehatan, mengenai pelayanan jasa kesehatan tentang

alat-alat kesehatan, gejalah suatu penyakit, obat dan

pengobatannya, serta tentang pendidikan maupun

pelatihan dalam bidang kesehatan (Liliweri. 2007).

h. D VD / VCD

Pada DVD (Digital Video Disc) dapat juga dimuat

beberapa video dengan mutu lebih rendah.DVD adalah

sejenis cakram optic yang dapat digunakan untuk

menyimpan data termasuk film dengan kualitas video dan

audio yang lebih baik dari kualitas VCD. VCD berarti Video

Compact Disk yang merupakan format gambar terkompresi,

penggunaan DVD / VCD dalam bidang kesehatan antara

lain pesan atau informasi kesehatan, promosi kesehatan,

kampanye kesehatan, hiburan yang mendorong perubahan

sikap dibidang kesehatan maupun untuk tutorial dalam

smengajar (Liliwery, 2007)

i. Internet

Internet dapat di artikan sebagai jaringan computer

luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungan


23

dengan pemakai computer dari suatu Negara kenegara lain

di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai

sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang

dinamis dan sinteraktif (Liliwery,2007).

2. Pengaruh Media Massa adalah:

a. Kognitif

Adalah media massa dapat mempengaruhi pengetahuan

seseorang.

b. Afektif

Media massa dapat mengubah emosi dan perasaan

sehingga dapat membentuk sikap masyarakat

c. Perilaku

Efek perilaku yang di bentuk oleh media massa adalah hasil

perluasan dari efek kognitif dan efektif.

Peran media massa menurut Liliweri (2007) adalah:sebagai

institusi social yang merupakan seperangkat peran untuk

menyebarluaskan informasi. Sebagai agen sosial

merupakan proses pembentukan diri yang luas.

Jenis media di tinjau dari tampilan Jerold Kemp (1986) dan

Pribadi (2004) mengemukakan beberapa faktor yang

merupakan karakteristik penampilan media, antara lain:

d. Kemampuan dalam menyajikan gambar (presentation)

e. Faktor ukuran (Size); besar atau kecil


24

f. Faktor warna (Colur) ; hitam putih atau berwarna

g. Faktor gerak ; diam atau bergerak

h. Faktor bahasa ; tertulis atau lisan

i. Faktor keterkaitan antara gambar dan suara gambar saja

,suara saja, atau gabungan antara gambar dan suara .

Liliwery, 2007. membagi media menjadi tiga macam ,

yaitu suara (audio), media bentuk visual, dan media gerak

(karakteristik), media bentuk visual dibedakan menjadi 3 pula

yakni, gambar visual, garis(grafis) dan simbol verbal. Media

mempunyai beberapa karakteristik yang dapat di jadikan

sebagai dasar untuk membuat klasfikasi. Karakteristik

tersebut yaitu :

a. Kemampuandalammempresentasikangambar

b. Fakto rwarna

c. Faktor gerak

d. Faktor bahasa

e. Faktor keterkaitan antara unsur gambar dan suara

Semua karakteristik ini dapat membedakanjenis media

yang satu dengan jenis media yang lain. Pemilihan jenis media

Yang akan di gunakan untuk keperluan komunikasi

informasi sebaiknya mempertimbangkan karakteristik dan

klasifikasi media dalam proses komunikasi informasi adalah

sebaga iberikut :
25

a. Informasi yang dikomunikasikan menjadil ebihstandar,

b. Penyajian informasi dapat menjadi lebih menarik

c. Kualitas penerimaan informasi menjadi lebih efektif

d. Memungkinkan terjadinya proses belajar secara individual.

3. Tujuan Pemanfaatan Media

Pemanfaatan media harus diarahkan untuk mencapai misi

pelayanan yang meliputi pelayanan program pendidikan,

informasi, kebudayaan, hobi, dan rekreasi.Pemanfaatan media

memiliki beberapa tujuanya itu :untuk memotivasi perilaku

tertentu(tomotivate), menyampaikan informasi (toinform) dan

pembelajaran ( to instruct). Media membuktikan pemakain yang

dapat mengatasi hambatan yang berupa ruang dan waktu

dalam memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan. Media

massa tertetu seperti media massa audio visual dapat

memberikan pengalaman belajar langsung kepada

pemakainya.Medium televisi dapat mengungkapkan peristiwa

yang berlangsung di tempat yang cukup jauh.Media lain seperti

halnya film dan video memiliki potensi dalam mengungkapkan

kembali peristiwa-peristiwa yang terjadi di masalalu.

BAB III

KERANGKA KONSEP
26

A. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti

Alat pelindung diri adalah suatu alat yang mempunyai

kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaan yang

fungsinya mengisolasi tubuh tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja.

Alat pelindung diri dipakai setelah usaha rekayasa (engineering) dan

cara kerja yang aman (work practices) telah maksimum (Barbara,

2001). Universal precautionmerupakan upaya pencegahan penularan

penyakit dari tenaga kesehatan dan sebaliknya, hal ini didasari

penyebaran penyakit infeksius melalui medium cairan tubuh dan

darah..( Chrysmadan, 2011)

Kurt Levin perilaku adalah sesuatu keadaan yang seimbang

antara kekuatan-kekuatan pendorong dan kekuatan-kekuatan

penahan.perilaku tersebut dapat berubah apabila terjadi ketidak

seimbangan antara kedua tersebut atau konsep sehat sakitnya

(Alamasyah dkk, 2013)

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri

yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan,

berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan

sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik

yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak

luar (Notoatmodjo, 2003)


27

B. Kerangka Konsep

Berdasarkan dasar pemikiran di atas maka pola pikir sebagaii

kerangka konsep variabel yang diteliti dapat digambarkan secara

skematik berikut ini.

Pengetahuan

Penggunaan
Sikap
alat pelindung diri

S Sumber Informasi A

C. Defenisi Istilah

1. Alat Pelindung Diri (APD)


28

Yang dimaksud dengan Alat Pelindung Diri dalam penelitian

ini adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk

melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi (memisah

kan) sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat

kerja.

2. Pengetahuan

Yang dimaksud dengan Pengetahuan dalam penelitian ini

adalah hasil penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga dan sebagainya)oleh informan tentang Alat Pelindung

Diri (APD) di Pelabuhan Ahmad Yani Kota TernateTahun 2016.

3. Sikap

Yang di maksud dengan sikap dalam penelitian ini adalah

tanggapan para buru tentang informan mengenaiAlat Pelindung

Diri (APD) di Pelabuhan Ahmad Yani Kota TernateTahun 2016.

4. Sumber Informasi

Yang di maksud dengan Sumber Informasi adalah hasil

yang menggambarkan suatu kejadian nyata dari orang atau

instansi dalam upaya mendapatkan informasi tentang Alat

Pelindung Diri (APD) Di Pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate

Tahun 2016

BAB IV

METODE PENELITIAN
29

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif yang bermaksud untuk

memahami fenomena yang terjadi dilapangan baik, pengetahuan,

sikap dan Sumber Informasi.

Dengan menggunakan penelitian kualitatif diharapkan mampu

menggali informasi yang mendalam mengenai Pengetahuan sikap

dan sumber informasi tentang Alat Pelindung Diri (APD) di

Pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate Tahun 2016.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini direncanakan pada bulan mei tahun 2017 yang

berlokasi di Pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate.

C. Informandan Cara Penentuan Informan

Informan dalam penelitian ini adalah Buruh Pelabuhan yang

dapat memberikan informasi tentang tujuan penelitian sampai

diperoleh kejenuhan data serta kriteria pengambilan informasi

secara purposie sampling selain itu juga di gunakan informan kunci

yaitu Kepala Pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate.

D. Teknik Pengumpulan Data/Informasi


30

Proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

dengan dua cara yaitu :

1. Data Primer

Data ini diperoleh melalui wawancara mendalam (Indepth

Interview) dan observasi terhadap informan dengan menggunakan

pedoman wawancara dan juga menggunakan tape recorder dan

alat tulis.

2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui Kantor Pelabuhan Ahmad Yani dan

instansi terkait, serta data sejenisnya yang bisa di pakai untuk

mendukung penelitian ini.

E. Pengolahan dan Penyajian Data

Pengolahan data dilakukan secara manual dengan

mendengarkan hasil wawancara di tape record yang telah direkam

kemudian mengelompokan hasil wawancara sesuai dengan tujuan

penelitian yaitu untuk mendapatkan informasi yang

mendalamtentangpersepsi masyarakat terhadap keaktifan Desa

Siaga dan selanjutnya dilakukan analisisisi(content

analysis),kemudian di interprestasikan data tersebut dan disajikan

dalam bentuk narasi atau cerita yang menjadikan serangkaian

peristiwa
31

F. Metode Verifikasi Data

Denzim dalam Baba (2015), membedakan empat macam

triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan

sumber, metode, penyidik, dan teori.Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan dua triangulasi yakni teknik pemeriksaan metode

dan tehnik pemeriksaan sumber.

3. Triangulasi Metode

Triangulasi metode untuk menguji kreadibilitas data byang

dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang

sama dengan tehnik yang berbeda. Misalnya data diperoleh

dengan observasi, dokumentasi atau koesioner.

4. Triangulasi Sumber

Triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam

penelitian.
32

You might also like

  • 6.1.2 EP5 Sip
    6.1.2 EP5 Sip
    Document11 pages
    6.1.2 EP5 Sip
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • 5.1.6.5-Bukti Perencanaan Dan Pelaksanaan Ukm Puskesmas Yang Bersumber Dari Swadaya Masy.
    5.1.6.5-Bukti Perencanaan Dan Pelaksanaan Ukm Puskesmas Yang Bersumber Dari Swadaya Masy.
    Document2 pages
    5.1.6.5-Bukti Perencanaan Dan Pelaksanaan Ukm Puskesmas Yang Bersumber Dari Swadaya Masy.
    pkm lepak
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document13 pages
    Bab I
    Shiee Awalia Kosonkk'satu
    No ratings yet
  • Daftar
    Daftar
    Document2 pages
    Daftar
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document4 pages
    Bab I
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Koes
    Koes
    Document2 pages
    Koes
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Malaria
    Malaria
    Document6 pages
    Malaria
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Mahar
    Mahar
    Document1 page
    Mahar
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document13 pages
    Bab I
    Shiee Awalia Kosonkk'satu
    No ratings yet
  • Makalah Malaria
    Makalah Malaria
    Document6 pages
    Makalah Malaria
    abu rasyid
    No ratings yet
  • Kompetensi Inti
    Kompetensi Inti
    Document6 pages
    Kompetensi Inti
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Document28 pages
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • A, 03 November 2015: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Teks Fabel
    A, 03 November 2015: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Teks Fabel
    Document13 pages
    A, 03 November 2015: Rencana Pelakasanaan Pembelajaran Teks Fabel
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
    Document9 pages
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4: Kompetensi Inti
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4: Kompetensi Inti
    Document13 pages
    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4: Kompetensi Inti
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Umi
    Umi
    Document8 pages
    Umi
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Umi
    Umi
    Document3 pages
    Umi
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Akad
    Akad
    Document4 pages
    Akad
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Hasil
    Hasil
    Document3 pages
    Hasil
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Umi
    Umi
    Document6 pages
    Umi
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Encana Pelaksanaan Pembelajaran: Indikator
    Encana Pelaksanaan Pembelajaran: Indikator
    Document7 pages
    Encana Pelaksanaan Pembelajaran: Indikator
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Daftar
    Daftar
    Document2 pages
    Daftar
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • RPP It's Me
    RPP It's Me
    Document8 pages
    RPP It's Me
    abdul hadi
    No ratings yet
  • Kiful
    Kiful
    Document1 page
    Kiful
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Hasil
    Hasil
    Document2 pages
    Hasil
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Koes
    Koes
    Document2 pages
    Koes
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Hasil
    Hasil
    Document3 pages
    Hasil
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Hasil
    Hasil
    Document1 page
    Hasil
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet
  • Hasil
    Hasil
    Document2 pages
    Hasil
    Sri Rukmana Sari Lastory
    No ratings yet