You are on page 1of 2

ri

Pendidikan dalam kandungan, ketika masih dalam kandungan saya sering saya ucapkan mantram gayatri
kemudian doa-doa pelindungutnuk keselamatanseperti mahamrtyunjaya. Ssudah besar, sebelum
aatbelum tidur juga saya ajarkan untuk berdoa, jadi mereka

Sejak dalam kandungan pun perilaku orang tua sangat berpengaruh terhadap anak yang dikandung,
makanya berat sekali terutama seorang ibu mengandung, tidak boleh gampang marah atau emosi, atau
bersikap labil, mempengaruhi psikologis si anak. Kalau sudah ibu tidak sabar, anaknya juga saat lahir
kemungkinan besar juga demikian. Tapi dengan pendiidkan atau didiik dengan baik, bias lebih dikontrol
sikap anak ketika lahir nanti, tetapi tetap saja karakter bawaan dari orang tua itu masih melekat. Jadi itu
pentingnya pendidikan harus dimulai dari dalam kandungan dan bahkan selamanya tidak akan pernah
berakhir pendidikan itu sampai anak dewasa aatau tua atau yang dikatakan long lige education atau
pendidikan seumur hidup atau sepanjang hayat

Hambatan orang tua;

Factor yang menjadi penghmbat

Dari anak sendiri, seperti dari psikisnya, anak sendiri malas, jadi tidak bias kita langsung paksakan, harus
ada pendekatan-pendekatan agar tidak terjadi gangguan psikologi terlalu dalam. Jadi banyak sekali
hambatannnya, selian itu juga si anak yang sering bermain gadget atau game, jadi terbiasa dan susah
untuk diberitahu. Begitu juga ketika anak menonton tv, ada tayangan kesukaannya, saat ibu atau
bapaknya meminta untuk amakn atau mandi, akan selalu ditunda oleh anak, ia akan menjawab, nanti
dulu, . jadi sang anak tidak mau ketinggalan tayangan tersebut, sudah kecanduan. Jadi intinya perlu
ketegasan dari orang tua, ketika melihat anak sibuk bermain game, orang tua harus menyadari dan
memerintahkan anak untuk melepas hp nya, bukannya justru membiarkjan anak larut dalam gadget.

Kedua hambatannya adalah dari lingkungan khususnya teman sebaya. Saya pernah menjumpai dan
menegur ketika teman anak saya mengucapkan kata-kata yang tidak sepantasnya diucapkan oleh anak
seusia mereka. Jadi ketika temannya mengatakan itu, secara otomatis di dengar oleh anak sya. Selain
menegur temannya, saya juga mengingatkan anak saya bahwa kata-kata itu tidak boleh diucapkan

Penjelasan ; anak dalam proses meniru

Cara mengatasi hambatan tersebut;

Caranya ya itu dengan ketegasan orang tua, berikan aturan-aturan atau batasan-batasan, mana yang
boleh dan mana yang tidak. Orang tua juga harus mengawasi setiap tindakan yang dilakukan si anak.
Misalnya ketika si anak nonton di hp, orang tua harus jeli melihat tayangan apa yang ditonton si anak,
atau ditemani saat menonton, jadi jangan sampai anak membuka situs2 atau tayangan yang berbau
negative. Kemudna letika anak bermain denhan adiknya atau saudaranya, didampingi, jadi tau apa saja
yang dilakukan, jangan sampai bercanda atau bermainnya kelewat batas, seperti saling melempar atau
ri

mencaci maki mengeluarkan kata-kata yang kotor. Ketika dijumpai seperti itu, orang tua harus
mmeberikan teguran baik kepada anak atau teman yang diajak bermain. Orang tua harus punya cara-
cara tersendiri dalam memberikan teguran atau nasihat, misalnya yang lebih bagus lagi tidak
menggungakan kata jangan, seperti jangan berkata kotor atau jangan nonton terlalu dekat. Kata jangan
dapat dirubah menjadi berkalah yang baik dan sopan, atau kata jangan bohong bias dirubah menjadi
berkata yang jujur nak. dsb. Alihkan dengan kata yang lebi hpositif dan halus, kalau kata jangan itu lebih
kesannya melarang keras, tidak memberikan kebebasan pada anak, sehingga dampaknya anak bisa sja
merasa terkekang. Jadi berikan kebebasan tapi ingat ada batasannya, ada aturan-aturan atau norma-
norma tidak tertulis yang diikuti oleh anak tersebut

You might also like