Professional Documents
Culture Documents
Klarifikasiistilah
Identifikasimasalah (fakta)
1. Prillytidak lulus blok 1 karnamelakukankecurangandalamujiandanpembuatan assignment
****
2. Prillytertangkapmenconteksaatujian ***
3. Prillytidakbisamencarijurnal di internetsebagaisumber KTI *
4. Postinganprilly yang menjelek-jelekkanketuadansekretarisblok di media sosialdibacadosen
lain dandisampaikankeketuabloksehinggaketuabloktersinggungdanprillydilaporkanke UBKM
***
5. Menurutdosenprillytelahmelakukanplagiarismedalamtugas KTI
nyatetapiprillymengakuhanyamelakukan paraphrase **
Analisismasalah
6. Prioritas 1:Prillytidak lulus blok 1 karnamelakukankecurangandalamujiandanpembuatan
assignment ****
1. a. apakriteriablok 1?IK
b. apasajabentukbentukkecurangandalamujian? IHTP
Saling mencontek
Meretas password ujian
Mencari kunci jawaban
Mengepek
1. Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya
tulis ilmiah yang terfokus bahasannya. Tips yang dapat dilakukan untuk merumuskan tujuan
diantaranya;
3) Jika kita dapat menjawab dengan pasti pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, berarti
rumusan tujuan yang kita buat sudah cukup jelas dan tepat.
b. Menentukan Topik
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide
utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.
c. Menelusuri Topik
Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam
penulisannya tepat sasaran. Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam memfokuskan topik;
2) Ajukan pertanyaan
Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan
informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh
pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca
tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar
tulisan kita tepat sasaran.
Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.
Peringatan, dapat diberikan secara lisan oleh dosen dan karyawan yang
diberikan wewenang ataupun secara tertulis oleh Pimpinan
Fakultas/Poltek
Pengurangan nilai ujian pada mata kuliah atau kegiatan akademik oleh
Pimpinan Fakultas/Poltek
Dinyatakan tidak lulus ujian mata kuliah atau kegiatan akademik oleh
Pimpinan Fakultas/Poltek
Skorsing (dicabut hak/ijin mengikuti kegiatan akademik untuk sementara)
oleh Pimpinan Universitas
Pemecatan atau dikeluarkan (dicabut status kemahasiswaan secara
permanen) oleh Pimpinan Universitas.
f. Bagaimanacaramengatasiataumenghindarikecurangansaatujiandanpembuatantugas?
IHTP
Mengatur jarak tempat duduk mahasiswa
Membuat paket soal yang berbeda
Tidak membawa peralatan apapun ke ruang ujian, kecuali pena atau
pensil dan penghapus
Pemeriksaan sebelum masuk
g. Mengapaseseorangmahasiswamelakukankecurangandalammelakukanujiandanpembuat
an KTI? IHTP
Mahasiswa melakukan kecurangan saat ujian bias disebabkan karena
mereka tidak belajarsebelum ujian berlaangsung, kurangnya kepercayaan
diri dari seorang mahasiswa
Serta belum adakesiapan pada seorang mahasiswa untuk melaksanakan
ujian
h. Apasajabentuk-bentukkejahatanakademikselainmencontekdanplagiat? IDK
Pemalsuan
Penyuapan
Perjokian
Diskriminasi
2. Prillytertangkapmenconteksaatujian ***
i. Mengapamencontektermasukkedalamkejahatanakademik? IHTP
1. Mahasiswa Peserta Ujian harus sudah memasuki ruang ujian dan menempati tempat
duduk
sesuai dengan nomor yang telah ditentukan 5 menit sebelum ujian dimulai.
2. Mahasiswa wajib membawa Kartu Ujian pada saat dan selama ujian berlangsung,
apabila tidak
membawa Kartu Ujian, maka tidak diperkenankan mengikuti Ujian.
3. Peserta ujian wajib berpakaian sopan, rapi dan dilarang keras memakai sandal.
4. Apabila Peserta ujian datang terlambat lebih dari 30 (tiga puluh) menit setelah ujian
dimulai tidak
diperkenankan mengikuti ujian.
5. Peserta ujian yang datang terlambat tidak diberikan tambahan waktu penyelesaian
ujian;
6. Selama ujian berlangsung peserta ujian diwajibkan untuk :
a. Menandatangani daftar hadir ujian
b. Menulis nomor urut / NIM dan tanda tangan pada lembar jawab ujian
c. Memperlihatkan Kartu Ujian kepada pengawas
7. Selama Ujian berlangsung DILARANG KERAS UNTUK :
a. Berdiskusi dan menanyakan jawaban kepada peserta ujian lain.
b. Mencontek dari buku catatan/literatur/catatan yang telah dipersiapkan sebelumnya
kecual i Ujian Open Book
c. Pinjam meminjam buku catatan/literatur/catatan yang telah dipersiapkan
sebelumnya
dengan peserta ujian lainnya.
d. Menggunakan alat komunikasi (handphone, communicator dll).
e. Makan dan minum secara sengaja atau sembunyi-sembunyi.
f. Meninggalkan tempat ujian kecuali atas ijin pengawas ujian.
Segala sesuatu pelanggaran yang terjadi selama ujian akan dicatat pada Berita Acara
Ujian oleh
pengawas ujian.
8. Aturan tambahan khusus Ujian Computer Base Test (CBT)
a. Peserta Ujian memasuki Ruang Ujian / CBT setelah dipersilahkan oleh Pengawas Ujian
b. Peserta ujian menempati tempat duduk sesui urutan nomor ujian yang telah
ditentukan dan tidak boleh melakukan aktivitas apapun.
c. Peserta Ujian duduk tenang di kursi ujian dan tidak diperbolehkan mengoperasikan
komputer, baiik mouse maupun keyboard sebelum diperbolehkan oleh pengawas.
d. Peserta ujian mempersiapkan Kartu Ujian
e. Peserta Ujian mengikuti langkah-langkah dan prosedur ujian yang disampaikan oleh
Pengawas Ujian.
f. Waktu Pelaksanaan Ujian 80 menit tanpa ada tambahan waktu.
g. Peserta ujian harus mengikuti aturan dan ketentuan ujian yang telah disampaikan
oleh
Pengawas Ujian.
h. Apabila telah menyelesaikan ujian, peserta langsung melakukan LOG OUT dari ujian
dan meninggalkan ruang ujian dengan tertib.
9. SANKSI-SANKSI yang dikenakan jika melanggar:
a. Apabila peserta melakukan pelanggaran tata tertib maka tidak diperkenankan
mengikuti
ujian dan Ujian Mata Kuliah yang sedang dilaksanakan dinyatakan batal, berkas ujian
diambil dan dianggap GUGUR
b. Peserta Mendapat nilai E untuk mata kuliah yang bersangkutan
c. Pengawas berhak mengeluarkan peserta ujian yang tidak mematuhi peraturan ini.
d. Pengawas berhak menindak jika terjadi pelanggaran tata tertib UAS.
10 Segala peraturan dan ketentuan yang belum diatur, akan ditentukan kemudian.
*tata tertib yang sah dibuat sesuai kebijakan dari kampus masing-masing, tata tertib
diatas tidak bisa diajadikan acua tetapi hanyalah gambaran umum dari salah satu
contoh tata tertib ujian.
Masalah Akademik
&Non Akademik
PD. III
u. Masalah apa saja yang dapat dilaporkan ke UBKM?
Permasalahan yang dihadapi mahasiswa kedokteran dapat diklasifikasikan dalam 5
kategori, yaitu:
1. Akademik
2. Karir
3. Professional
4. Masalah pribadi
5. Administratif
4. Menurutdosenprillytelahmelakukanplagiarismedalamtugas KTI
nyatetapiprillymengakuhanyamelakukan paraphrase **
a. Apaciri-ciriplagiarismedalampembuatan KTI? IHTP
a. Mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau
informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan
dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;
b. Mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat,
data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam
catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai;
c. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori
tanpamenyatakan sumber secara memadai;
d. Merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata
dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan
sumber secara memadai;
e. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan
oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara
memadai
hh.
ii. MENANGGULANGI:
jj. - Memberikan sanksi terhadap mahasiswa/peneliti/dosen jika diketahui
malakukan plagiat sesuai dengan peraturan dalam institusi yang terkait
-melakukan plagiat dan apabila tidak terbukti maka sanksi juga tidak dapat
dijatuhkan terhadap mahasiswa/peneliti/dosen tersebut
Dalam Permendiknas No. 17 Tahun 2010, Sanksi bagi Plagiator diatur dalam Pasal 12, yaitu
Bagi Mahasiswa :
a. Teguran
b. Peringatan tertulis
c. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
d. Pemberian nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa
e. Pemberhentian dg hormat dari status sebagai mahasiswa
f. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa;atau
g. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program
Dalam Permendiknas No. 17 Tahun 2010, Sanksi bagi Plagiator diatur dalam Pasal 12, yaitu
Bagi Dosen/Peneliti/Tenaga Kependidikan :
a. Teguran
b. Peringatan tertulis
c. Penundaan pemberian hak dosen/peneliti/tenaga kependidikan
d. Penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional
e. Pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/profesoe/ahli peneliti/tenaga
kependidikan
f. Pemberhentian dg hormat dari status sebagai dosen/peneliti/tenaga kependidikan
g. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/tenaga
kependidikan;atau
h. Pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yang bersangkutan
Dalam Permendiknas No. 17 Tahun 2010, Sanksi bagi Plagiator diatur dalam Pasal 12, yaitu
Bagi guru besar/profesor/ahli Peneliti utama, maka Dosen/Peneliti/Tenaga Kependidikan
tersebut dijatuhi sanksi tambahan berupa:
Pemberhentian dari jabatan guru besar/profesor/ahli peneliti utama oleh Menteri atau pejabat
yang berwenang atas usul PT yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau atas usul PT yang
diselenggarakan oleh masyarakat melalui KOPERTIS
Plagiarisme merupakan perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau
seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa
menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Seseorang dikatakan melakukan plagiat apabila
ia mengutip pernyataan, teori, dan gagasan tanpa mencantumkan sumber, ataupun menuliskan isi
pernyataan, teori, dan gagasan dalam paragraf sama kata demi kata walaupun sudah menuliskan
sumber dan rujukan, sementara parafrase merupakan kutipan yang menggunakan kata-kata
sendiri untuk mengungkapkan ide yang sama dan mencantumkan rujukan atau sumber. Dalam
melakukan parafrase penulis memperhatikan dan melakukan hal-hal penting yang berkaitan
dengan parafrase seperti mengubah struktur kalimat, mengubah tekanan kalimat dari aktif
menjadi pasif atau sebaliknya, mengurangi anak-anak kalimat yang tidak perlu untuk diuraikan
atau dimaknakan kembali oleh penulis (pengutip), atau mengubah bagian-bagian pembicaraan
yang diurai penulis asli sehingga tidak sama dengan naskah aslinya.
-Pertama, pastikan dahulu di komputer atau laptop anda terinstall mozilla firefox
atau google chrome dan juga telah terinstall PDF viewer seperti Adobe Reader.
-cara pertama menggunakan google.com. silahkan ketik di kotak pencarian:
“filetype.pdf” (tanpa spasi) dan jangan tekan enter dulu. Ketik satu spasi lalu
masukkan judul jurnal yang akan anda cari. Misalnya jurnal tentang medicine.
Maka ketik “filetype:pdf medicine journal” lalu tekan enter dan liat hasil yang
ditampilkan di hasil pencarian.
LEARNING ISSUE
1. Media sosial
2. plagiarisme
3. Etikaberkomunikasi
4. Paraphrase
5. Kejahatan akademik
6. UBKM
7. KTI
8. Adult learning
9. Pedomanakademik(tata tertib)
10. IT