Professional Documents
Culture Documents
ADRENOKORTIKOTROPIN (ACTH)
A. Biosintesis, Kimia dan Pengaturan sekresi
ACTH merupakan suatu rantai lurus polipeptida yang pada manusia terdiri dari 39 asam
amino. Pada keadaan basal kecepatan sekresi ACTH diatur oleh mekanisme umpan balik
negatif hormon korteks adrenal dalam darah. Pengaturan sekresi ACTH dipengaruhi oleh
corticotropin releasing hormone (crh) yang diproduksi di hipotalamus. Sekresi ACTH juga
dipengaruhi oleh berbagao rangsangan saraf yang sampai pada median eminens
hipotalamus melalui serabut aferen dan menyebabkan pengeluaran CRH. Reaksi emosi
memalui saraf eferen yang menuju ke hipotalamus juga dapat merangsang sekresi
hormon korteks adrenal. Mungkin ini dapat menjelaskan mengapa orang yang dilanda
emosi cenderung menderita iritasi lambung, karena pada pemberian hormon
kortikosteroid sering ditemukan iritasi lambung (Departemen Farmakologi dan
Terapeutik, 2007).
B. Mekanisme Kerja
Setelah ACTH bereaksi dengan reseptor hormon yang spesifik di membran sel korteks
adrenal, terjadi perangsangan sintesis adrenokortikosteroid pada jaringan target tresebut
melalui peningkatan aktivitas adenil-siklase sehingga terjadi peningkatan sintesis siklik-
AMP. Tempat kerja siklik-AMP pada steroidogenesis ialah pada proses pemecahan rantai
cabang kolesterol dengan oksidasi, proses ini menghasilkan pregnenolon (Departemen
Farmakologi dan Terapeutik, 2007).
Pengaruh ekstra-adrenal ACTH antara lain dapat dilihat pada warna kulit kodok yang
diisolasi. Hormon ini dapat menyebabkan warna kulit tersebut menjadi lebih hitam. Hal
ini mungkin disebabkan karena pada hewan gugus asam amin ke-1 sampai ke-14 identik
dengan gugus asam amino yangterdapat pada a-MSH. Pada manusia hiperpigmentasi
akibat ACTH dapat terjadi pada penyakit Addison karena adanya aktivitas a-MSH intrinsik
pada ACTH (Departemen Farmakologi dan Terapeutik, 2007).
Kelenjar adrenal terletak di kutub superior kedua ginjal. Setiap kelenjar terdiri dari dua
bagian yang berbeda, yaitu korteks dan medula, dengan korteks sebagai bagian terbesar.
Medula adrenal mensekresikan hormon epinefrin dan norepinefrin yang berkaitan
dengan sistem saraf simpatis, sedangkan korteks adrenal mensekresikan hormon
kortikosteroid. Korteks adrenal mempunyai 3 zona:
Dari korteks adrenal dikenali lebih dari 30 jenis hormon steroid, namun hanya dua jenis
yang jelas fungsional, yaitu aldosteron sebagai mineralokortikoid utama dan kortisol
sebagai glukokortikoid utama. Aktivitas mineralokortikoid mempengaruhi elektrolit
(“mineral”) cairan ekstrasel, terutama natrium dan kalium. Sedangkan glukokortikoid
meningkatkan glukosa darah, serta efek tambahan pada metabolisme protein dan lemak
seperti pada metabolisme karbohidrat (Guyton and Hall, 2007).